Anda di halaman 1dari 14

Ragam bahasa dalam bahasa Indonesia berjumlah sangat banyak dan tidak terhad.

Maka itu, ia
dibagi atas dasar pokok pembicaraan, perantara pembicaraan, dan hubungan antarpembicara.

Ragam bahasa menurut pokok pembicaraan meliputi:

1. ragam undang-undang
2. ragam jurnalistik
3. ragam ilmiah
4. ragam sastra

Ragam bahasa menurut hubungan antarpembicara dibagi atas:

1. ragam lisan, terdiri dari:


1. ragam percakapan
2. ragam pidato
3. ragam kuliah
4. ragam panggung
2. ragam tulis, terdiri dari:
1. ragam teknis
2. ragam undang-undang
3. ragam catatan
4. ragam surat-menyurat

Dalam kenyataannya, bahasa baku tidak dapat digunakan untuk segala keperluan, tetapi hanya
untuk:

1. komunikasi resmi
2. wacana teknis
3. pembicaraan di depan khalayak ramai
4. pembicaraan dengan orang yang dihormati

Selain keempat penggunaan tersebut, dipakailah ragam bukan baku.

Metode pembelajaran
Metode pembelajaran bahasa Indonesia adalah prosedur pembelajaran yang difokuskan pada
pencapaian tujuan pembelajaran bahasa Indonesia. Prosedur yang digunakan sudah disesuaikan
dengan sifat pembelajaran bahasa Indonesia yang spesifik. Dalam melaksanakan pembelajaran
bahasa Indonesia, guru harus memiliki tingkat penyesuaian yang cocok dengan siswa.
Penyesuaian tersebut dirancang secara terpadu dengan tujuan belajar bahasa Indonesia.

Terdapat beberapa metode yang dapat digunakan, antara lain:[69]

1. Metode tata bahasa/terjemahan


2. Metode membaca
3. Metode audiolingual
4. Metode reseptif dan produktif
5. Metode langsung
6. Metode komunikatif
7. Metode integratif
8. Metode tematik
9. Metode kuantum
10. Metode konnstruktifistik
11. Metode partisipatori
12. Metode kontekstual

Lihat pula
 Bahasa prokem Indonesia
 Bahasa Melayu
 Kata serapan dalam bahasa Indonesia
 Daftar kata serapan dalam bahasa Indonesia
 Bahasa Belanda di Indonesia
 Perbedaan antara sebutan bahasa Melayu basahan dan bahasa Indonesia
 Perbedaan antara bahasa Melayu Baku dan bahasa Indonesia
 Bahasa dagang dan kreol Melayu
 Kongres Bahasa Indonesia

Rujukan
1.

 Badan Pusat Statistik (28 Maret 2013). "Penduduk Indonesia Hasil Sensus Penduduk 2010
(Result of Indonesia Population Census 2010)". Penduduk Indonesia Hasil Sensus Penduduk ...
= Population of Indonesia  : Result of Indonesia Population Census: 421, 427. ISSN 2302-8513.
Diarsipkan dari versi asli tanggal 2 April 2015. Diakses tanggal 12 April 2015.
  Abas, Husen (1987). "Indonesian as a Unifying Language of Wider Communication  : A
Historical and Sociolinguistic Perspective". Pacific Linguistics. D–73 (viii): 230.
doi:10.15144/PL-D73. ISBN 0858833581. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2019. Diakses
tanggal 28 December 2020.
  Arman, Dedi (8 June 2014). "The Development of Malay Language (eng)".
kebudayaan.kemdikbud.go.id. Directorate General of Culture of The Republic of Indonesia.
Diakses tanggal 28 December 2020. Pemindahan ini merupakan permulaan dari suatu periode
dalam pengembangan dan penyebaran bahasa Melayu, yaitu periode Kerjaan Riau dan Lingga.
Dalam periode inilah bahasa Melayu memperoleh ciri ke-Riau-annya, dan bahasa Melayu Riau
inilah yang merupakan cikal bakal bahasa Nasional Indonesia yang dicetuskan pada Sumpah
Pemuda 28 Oktober 1928 ...Selama keberadaan kerajaan ini hampir 200 tahun lamanya, ada
tiga momentum yang penting sekali bagi perkembangan dan persebaran bahasa Melayu Riau,
yaitu tahun 1808, ketika Raja Ali Haji lahir; tahun 1857, ketika Raja Ali Haji menyelesaikan
bukunya yang berjudul Bustanul Katibin, suatu tatabahasa normatif bahasa Melayu Riau; dan
tahun 1894, ketika percetakan Mathba’atul Riauwiyah atau Mathba’atul Ahmadiyah didirikan.
Pengoperasian percetakan Mathba’atul Riauwiyah ini sangat penting karena melalui buku-buku
dan pamflet-pamflet yang diterbitkannya, bahasa Melayu Riau tersebar ke daerah lain di
Kepulauan Nusantara.
  Mahayana, Maman S. (2009). "Perkembangan Bahasa Indonesia—Melayu di Indonesia
dalam Konteks Sistem Pendidikan" [The Development of Indonesian—Malay language in
Indonesia in the context of The Education System]. The Journal of Alternative Education (dalam
bahasa Indonesian). 14 (3): 21  . doi:10.24090/insania.v14i3.350. Diakses tanggal 28 December
2020. line feed character di |title= pada posisi 14 (bantuan)
  Ardanareswari, Indira (25 June 2019). "History of The Indonesian Language Congress I:
Inaugurating The United Language (eng)". tirto.id. Tirto. Diakses tanggal 28 December 2020.
"Yang dinamakan ‘Bahasa Indonesia’ yaitu Bahasa Melayu yang sungguhpun pokoknya berasal
dari ‘Melayu Riau’ akan tetapi yang sudah ditambah, diubah atau dikurangi menurut keperluan
zaman dan alam baharu, hingga bahasa itu lalu mudah dipakai oleh rakyat di seluruh Indonesia
(EYD)" kata Ki Hajar Dewantara di Kongres Bahasa Indonesia I tahun 1983 di Solo
  "East Timor Languages". www.easttimorgovernment.com. Diarsipkan dari versi asli
tanggal 2016-03-04. Diakses tanggal 21 Maret 2016.
  Hammarström, Harald; Forkel, Robert; Haspelmath, Martin, ed. (2019). "Indonesian".
Glottolog 4.1. Jena, Jerman: Max Planck Institute for the Science of Human History.
  "Indonesia is The Most Trilingual Country in The World" [Indonesia Negara Trilingual
Teratas di Dunia] (dalam bahasa Inggris).
  "Indonesia Ranks As The Top Trilingual Country In The World" [Indonesia Duduki
Peringkat Teratas Sebagai Negara Trilingual Di Dunia] (dalam bahasa Inggris). 2021.
  "Indonesian (language)" [Bahasa Indonesia]. Ministry of Tourism, Republic of Indonesia
(dalam bahasa Inggris).
  Poedjosoedarmo, Soepomo. "Javanese influence on Indonesian" [Pengaruh Bahasa Jawa
dalam Bahasa Indonesia] (dalam bahasa Inggris). The Australian National University,
Australia.
  "The Most Spoken Languages Worldwide" [Bahasa Yang Paling Banyak Dituturkan
Seluruh Dunia]. statista.com (dalam bahasa Inggris). Statista. 2021.
  "East Timor Languages" [Bahasa-bahasa Timor Leste]. www.easttimorgovernment.com
(dalam bahasa Inggris). Diarsipkan dari versi asli tanggal 4 Maret 2016. Diakses tanggal 21
Maret 2016.
  "Indonesian Language Officially Taught at Vietnam National University".
english.vietnamnet.vn.
  "Indonesian, Thai, and Spanish language versions of the 'Marugoto (A1) Japanese Online
Course' are now available". kansai.jpf.go.jp. Japanese-Language Institute, Kansai. Diarsipkan
dari versi asli tanggal 2021-09-13. Diakses tanggal 2021-09-13.
  "The Indonesian, Vietnamese and Thai Language Courses". cltr.asia.edu.tw. Taiwan
(Republic of China): Center for the Development of Language Teaching and Research, Asia
University. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2021-09-13. Diakses tanggal 2021-09-13.
  "Bahasa Indonesia (Indonesian language)". sas.fas.harvard.edu. Harvard University:
Faculty of Arts and Sciences.
  "Cambridge IGCSE  Indonesian - Foreign Language". cambridgeinternational.org.
Cambridge University Press & Assessment. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2021-09-13.
Diakses tanggal 2021-09-13.
  "Indonesian Studies". arts.adelaide.edu.au. The University of Adelaide, Australia.
  "Indonesia's geographic proximity and strategic importance to Australia make it vital to
understand its peoples, politics, history, languages and cultures". The University of Melbourne.
  "Indonesian studies". Monash University, Australia.
  Hamish Curry. "Teaching Indonesian in Australian Schools". The University of
Melbourne.
  "Department of Indonesian Studies". www.sydney.edu.au. The University of Sydney,
Australia.
  "Global Importance of Indonesia and the Indonesian Language" [Pentingnya Indonesia
dan Bahasa Indonesia dalam Ranah Global] (dalam bahasa Inggris). 2018.
  Abas, Husen (1987). "Indonesian as a Unifying Language of Wider Communication  : A
Historical and Sociolinguistic Perspective". Pacific Linguistics. D–73 (viii): 230.
doi:10.15144/PL-D73. ISBN 0858833581. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2019. Diakses
tanggal 28 December 2020.
  Arman, Dedi (8 June 2014). "Perkembangan Bahasa Melayu".
kebudayaan.kemdikbud.go.id. Directorate General of Culture of The Republic of Indonesia.
Diakses tanggal 28 December 2020. Pemindahan ini merupakan permulaan dari suatu periode
dalam pengembangan dan penyebaran bahasa Melayu, yaitu zaman Kerajaan Riau dan Lingga.
Dalam periode inilah bahasa Melayu memperoleh ciri ke-Riau-annya, dan bahasa Melayu Riau
inilah yang merupakan cikal bakal bahasa Nasional Indonesia yang dicetuskan pada Sumpah
Pemuda 28 Oktober 1928 ...Selama keberadaan kerajaan ini hampir 200 tahun lamanya, ada
tiga momentum yang penting sekali bagi perkembangan dan persebaran bahasa Melayu Riau,
yaitu tahun 1808, ketika Raja Ali Haji lahir; tahun 1857, ketika Raja Ali Haji menyelesaikan
bukunya yang berjudul Bustanul Katibin, suatu tatabahasa normatif bahasa Melayu Riau; dan
tahun 1894, ketika percetakan Mathba’atul Riauwiyah atau Mathba’atul Ahmadiyah didirikan.
Pengoperasian percetakan Mathba’atul Riauwiyah ini sangat penting karena melalui buku-buku
dan pamflet-pamflet yang diterbitkannya, bahasa Melayu Riau tersebar ke daerah lain di
Kepulauan Nusantara.
  Mahayana, Maman S. (2009). "Perkembangan Bahasa Indonesia—Melayu di Indonesia
dalam Konteks Sistem Pendidikan" [The Development of Indonesian—Malay language in
Indonesia in the context of The Education System]. The Journal of Alternative Education (dalam
bahasa Indonesian). 14 (3): 21  . doi:10.24090/insania.v14i3.350. Diakses tanggal 28 December
2020. line feed character di |title= pada posisi 14 (bantuan)
  Ardanareswari, Indira (25 June 2019). "History of The Indonesian Language Congress I:
Inaugurating The United Language (eng)". tirto.id. Tirto. Diakses tanggal 28 December 2020.
"What is named as 'Indonesian language' is the Malay language which mainly derived from
'Riau Malay' but which has been added, modified or subtract according to the needs of new age
and nature, until the language is now readily spoken by all of the people of Indonesia," says Ki
Hajar Dewantara in The Indonesian Language Congress I 1983 in Solo (eng)
  Sneddon, James (2003). "Diglossia in Indonesian". Bijdragen tot de Taal-, Land- en
Volkenkunde. 159 (4): 519–549. ISSN 0006-2294.
  Sneddon 2003, The Indonesian Language: Its History and Role in Modern Society, p. 70
  Asmadi T.D. Arti Tanggal 2 Mei bagi Bahasa Indonesia Diarsipkan 2010-05-05 di
Wayback Machine.. Laman Lembaga Pers Dr. Sutomo. Edisi 08 Februari 2010. diakses 5 Maret
2010.
  Depdiknas Terbitkan Peta Bahasa Blog BahasaKita 4 Maret 2009, mirror dari berita
AntaraOnline edisi 22 Oktober 2008.
  Why Indonesian is important to learn. Situs web pengajaran bahasa Indonesia di
Universitas Negeri Ohio.
  Farber, Barry. J. How to learn any language quickly, enjoyably and on your own. Citadel
Press. 1991.
  Eliot, J., Bickersteth, J. Sumatra Handbook. Footprint. 2000.
  Penemuan prasasti berbahasa Melayu Kuno di Jawa Tengah (berangka tahun abad ke-9)
dan di dekat Bogor (Prasasti Bogor) dari abad ke-10 menunjukkan adanya penyebaran
penggunaan bahasa ini di Pulau Jawa
  Keping Tembaga Laguna (900 M) yang ditemukan di dekat Manila, Pulau Luzon,
berbahasa Melayu Kuno, menunjukkan keterkaitan wilayah itu dengan Sriwijaya.
  Best of The Best (Crème de la Crème)
  Hal ini tidak mengherankan karena banyak dari pengusaha penerbitan di kala itu berasal
dari etnik Tionghoa.
  Balai Pustaka, Berbenah Setelah Satu Abad. Kompas daring, 25 November 2009.
  Marcus, A. S.; Benedanto, Pax (2001). Kesastraan Melayu Tionghoa dan kebangsaan
Indonesia. Kepustakaan Populer Gramedia. ISBN 978-979-9251-51-0.
  Etek, Azizah (2008). Kelah Sang Demang, Jahja Datoek Kajo, Pidato Otokritik di
Volksraad 1927–1939. LKiS.
  Majalah Tempo Interaktif
  Adib, Holy (30 Agustus 2020). "Meresmikan Hari Lahir Bahasa Indonesia". Jawa Pos.
  Teeuw, A (1986). Modern Indonesian Literature I. Foris Publication.
  Rosidi, Ajip (2018-07-25). Ikhtisar Sejarah Sastera Indonesia. Dunia Pustaka Jaya.
ISBN 978-979-419-567-3.
  "Publication Name". Diarsipkan dari versi asli tanggal 10 July 2017. Diakses tanggal 4
December 2018.
  Why no-one speaks Indonesia's language, BBC, by David Fettling, 4 July 2018
  Anderson, Benedict R. O'G (2006). Language and Power: Exploring Political Cultures in
Indonesia (dalam bahasa Inggris). Equinox Publishing. ISBN 978-979-3780-40-5.
  Adelaar, K. Alexander (2004). "Where does Malay come from? Twenty years of
discussions about homeland, migrations and classifications". Bijdragen tot de taal-, land- en
volkenkunde / Journal of the Humanities and Social Sciences of Southeast Asia (dalam bahasa
Inggris). 160 (1): 1–30. doi:10.1163/22134379-90003733. ISSN 0006-2294.
  Andaya, Leonard Y. (2001). "The Search for the 'Origins' of Melayu" (PDF). Journal of
Southeast Asian Studies (dalam bahasa Inggris). 32 (3): 315–330.
doi:10.1017/S0022463401000169. ISSN 1474-0680.
  Adelaar, K. Alexander; Himmelmann, Nikolaus (2004). The Austronesian Languages of
Asia and Madagascar (dalam bahasa Inggris). Routledge. hlm. 48. ISBN 978-1-136-75509-5.
  Sugiharto, Setiono (25 Oktober 2008). "Indonesian-Malay mutual intelligibility?". The
Jakarta Post (dalam bahasa Inggris). Diakses tanggal 18 Agustus 2022.
  Munir Hamidy, Badrul (1985). Kamus Lengkap Indonesia-Rejang, Rejang-Indonesia.
Pusat Pembinaan dan Pengembangan Bahasa, Departemen Pendidikan dan Kebudayaan.
hlm.  xv.
  Ridwan, Muhammad (2018). "National and Official Language: The Long Journey of
Indonesian Language". Budapest International Research and Critics Institute (BIRCI-Journal):
Humanities and Social Sciences (dalam bahasa Inggris). 1 (2): 72–78.
doi:10.33258/birci.v1i2.14. ISSN  2615-3076.
  Poedjosoedarmo, Soepomo (1982). "Javanese influence on Indonesian phonology".
Javanese influence on Indonesian (PDF). D (dalam bahasa Inggris). 38. Canberra: Pacific
Linguistics. hlm. 19–50.
  Yee, Danny (2013). "The Indonesian Language (James N Sneddon) - book review".
dannyreviews.com. Diakses tanggal 22 Agustus 2022.
  STEINHAUER, H. (1980). "ON THE HISTORY OF INDONESIAN". Studies in Slavic and
General Linguistics. 1: 349–375. ISSN 0169-0124. JSTOR 40996873.
  Ardha, Tia (27 September 2019). "The borrowed words of Bahasa Indonesia: Exploring
the roots of a deeply dynamic language". SBS Language (dalam bahasa Inggris). Diakses
tanggal 24 Agustus 2022.
  Amerl, Ivana. "Language interference: Indonesian and English".
macmillandictionaries.com. Diakses tanggal 24 Agustus 2022.
  "Indonesian (Bahasa Indonesia)". MustGo.com (dalam bahasa Inggris). Diakses tanggal
24 Agustus 2022.
  "History of Indonesian". ipll.manoa.hawaii.edu. Diakses tanggal 24 Agustus 2022.
  "amok". www.etymonline.com (dalam bahasa Inggris). Diakses tanggal 24 Agustus 2022.
  "Indonesian (Bahasa Indonesia) – About World Languages". aboutworldlanguages.com.
Diarsipkan dari versi asli tanggal 8 May 2019. Diakses tanggal 13 October 2019.
  "History of Indonesian". ipll.manoa.hawaii.edu. Diarsipkan dari versi asli tanggal 29
March 2019. Diakses tanggal 13 October 2019.
  Pratika, Dellis (2016). "The existence of Indonesian language: Pidgin or Creole". Journal
on English as a Foreign Language (dalam bahasa Inggris). 6 (2): 83–100.
doi:10.23971/jefl.v6i2.397. ISSN 2502-6615.
  Daftar Penelitian Bahasa menampilkan laman senarai penelitian kebahasaan. Diakses 27
Juni 2019
  Kontribusi Kosakata Bahasa Daerah dalam Bahasa Indonesia Diarsipkan 2012-10-27 di
Wayback Machine. artikel oleh Adi Budiwidiyanto di situs Badan Bahasa Kementerian
Pendidikan dan Kebudayaan. Diakses 3 November 2012

69.  Teknik pembelajaran bahasa dan sastra berdasarkan kurikulum berbasis kompetensi.
Surabaya: Penerbit SIC. 2004. ISBN 9799414180. OCLC 697280233.

Pranala luar
Cari tahu mengenai Bahasa Indonesia pada proyek-proyek Wikimedia lainnya:
Definisi dan terjemahan dari Wiktionary
Gambar dan media dari Commons
Kutipan dari Wikiquote
Teks sumber dari Wikisource
Buku dari Wikibuku

 (Indonesia) Situs Pusba Diarsipkan 2008-02-10 di Wayback Machine. – Pusat Bahasa


o (Indonesia) [https://www.websejarah.com/2021/12/sejarah-bahasa-indonesia.html
info= Web Sejarah: Sejarah Bahasa Indonesia singkat dan lengkap

][pranala nonaktif permanen]


o(Indonesia) Web Sejarah Diarsipkan 2009-07-13 di Wayback Machine.
 (Indonesia) Buku Praktis Bahasa Indonesia 2: Ikhtisar Sejarah Bahasa Indonesia
 (Inggris) Ethnologue edisi 17
 (Indonesia) Perjalanan Pengajaran Bahasa Melayu Diarsipkan 2011-04-23 di Wayback
Machine.
 (Inggris) Piagam Hak Asasi Manusia dalam bahasa Indonesia
 (Indonesia) Tentang Bahasa Indonesia Diarsipkan 2007-10-12 di Wayback Machine.
 (Inggris) Bahasa Indonesia Flash Thesaurus
 (Inggris) History of Indonesian Language, oleh George Quinn, The Learner’s Dictionary
of Today’s Indonesian. Sydney: Allen & Unwin 2001

Pembelajaran Bahasa Indonesia

 (Indonesia) Bahasa Kita


 (Inggris) Wikibooks – Belajar Bahasa Indonesia
 (Inggris) Belajar Bahasa Indonesia Diarsipkan 2015-09-01 di Wayback Machine.
 (Inggris) Belajar Bahasa Indonesia lewat Internet
 (Inggris) Belajar Bahasa Indonesia online
 (Inggris) Indonesia WWW Virtual Library

Kamus Indonesia – asing

 Untuk daftar situs web kamus, lihat Kamus

 l
 b
 s

Bahasa Indonesia
 Alfabet
 Sejarah
Tentang
 Pengaruh

 Alfabet
Ortografi  Angka

Huruf  A
 B
 C
 D
 E
 F
 G
 H
 I
 J
 K
 L
 M
 N
 O
 P
 Q
 R
 S
 T
 U
 V
 W
 X
 Y
 Z

 Ejaan Van Ophuijsen (1901–1947)


 Ejaan Republik (1947–1972)
 Ejaan Pembaharuan (1957, tak diberlakukan)
Pembaruan  Ejaan Melindo (1959, batal diresmikan)
ejaan  Ejaan Baru atau Ejaan LBK (1967–1972, cikal bakal EYD)
 Ejaan yang Disempurnakan (1972–2015, sejak 2022)
 Ejaan Bahasa Indonesia (2015–2022)

 Alay
 Binan
 Gado-gado
 Gaul
Ragam
 Prokem
 Peranakan
 Lain-lain

 Literatur
 Nama
Akademik  Bahasa Belanda di Indonesia
 BIPA

Tata bahasa  Fonologi


 Tata bahasa
 IPA

 Kongres Bahasa Indonesia


 Badan Pengembangan dan Pembinaan Bahasa
 Kamus Besar Bahasa Indonesia
Otoritas
 Tata Bahasa Baku Bahasa Indonesia
 UKBI

 ber-
 ter-
 me-
 di-
Awalan  ke-
 pe-
 se-
 ku-/kau-

 -el-
 -em-
Sisipan  -er-
 -in-

 -an
 -kan
Akhiran  -nya
 -i

 Undang-Undang No. 24 Tahun 2009


Dasar
 Perpres No. 63 Tahun 2019
hukum
 Adibahasa
Penghargaan  Duta Bahasa

 l
 b
 s

Bahasa
di Indonesia
Kategori:

 Bahasa Indonesia
 Bahasa di Indonesia
 Bahasa di Timor Leste
 Bahasa di Asia Tenggara

 Halaman ini terakhir diubah pada 26 September 2022, pukul 11.07.


 Teks tersedia di bawah Lisensi Creative Commons Atribusi-BerbagiSerupa; ketentuan
tambahan mungkin berlaku. Lihat Ketentuan Penggunaan untuk lebih jelasnya.

 Kebijakan privasi
 Tentang Wikipedia
 Penyangkalan
 Tampilan seluler
 Pengembang
 Statistik
 Pernyataan kuki

Penggunaan bahasa di daerah biasanya lebih resmi, dan sering kali terselip dialek dan logat di
daerah bahasa Indonesia itu dituturkan. Untuk berkomunikasi dengan sesama orang sedaerah,
kadang-kadang bahasa daerahlah yang digunakan sebagai pengganti untuk bahasa Indonesia.

Kedudukan resmi

Bahasa Indonesia memiliki kedudukan yang sangat penting seperti yang tercantum dalam:

1. Ikrar ketiga Sumpah Pemuda 1928 dengan bunyi, ”Kami putra dan putri Indonesia
menjunjung bahasa persatuan, bahasa Indonesia.
2. Undang-Undang Dasar RI 1945 Bab XV (Bendera, Bahasa, dan Lambang Negara, serta
Lagu Kebangsaan) Pasal 36 menyatakan bahwa ”Bahasa Negara ialah Bahasa Indonesia”.

Dari kedua hal tersebut, maka kedudukan bahasa Indonesia sebagai:

1. Bahasa kebangsaan, kedudukannya berada di atas bahasa-bahasa daerah.


2. Bahasa negara (bahasa resmi Negara Kesatuan Republik Indonesia)

Fonologi
Artikel utama: Fonologi bahasa Indonesia

Bahasa Indonesia mempunyai 26 fonem. Jumlahnya berubah menjadi 31 apabila alofon dan
konsonan pinjaman juga dihitung.

Vokal
Depan Madya Belakang
Tertutup i u
Tengah e ə o
Hampir Terbuka ɛ (ɔ)
Terbuka a

Bahasa Indonesia juga mempunyai diftong /ai̯ /, /au̯/, /oi̯ /, dan /ei̯ / yang ada pada kata-kata
bersuku kata terbuka, seperti damai /da.mai̯ /—namun, di dalam suku kata tertutup seperti air
/a.ir/, kedua vokal tidak diucapkan sebagai diftong.

Konsonan

Bibir
(Labial Birgi Ronggi Pascaronggi Langit2 Langbe Cera
dan (Labiodenta (Alveolar/Denta (Postalveola (Palatal l (Glotal
Labiovela l) l) r) ) (Velar) )
r)
Sengau
m n ɲ ŋ
(Nasal)
Letup
pb t/t̪ d/d̪ kg ʔ
(Plosif)
Afrikat ͡tʃ d͡ʒ
Tiup
(Frikatif dan (f v) s (z) (ʃ) (x) h
Sibilan)
Getar/Sisi rl
Hampiran
(Aproksima w j
n)

Bahasa Indonesia yang berasal dari bahasa Melayu awalnya tidak mengenal adanya gugus
konsonan, tetapi karena pengaruh dari bahasa asing dan daerah ke dalam bahasa Indonesia
ditemukan cukup banyak gugus konsonan. Gugus konsonan dalam bahasa Indonesia adalah
/pl/, /bl/, /kl/, /fl/, /sl/, /pr/, /br/, /tr/, /dr/, /kr/, /gr/, /fr/, /sr/, /ps/, /sw/, /sp/, /sk/, /st/, /str/, /spr/,
/skr/, dan /skl/.

 Vokal di dalam tanda kurung adalah alofon, sedangkan konsonan di dalam tanda kurung
adalah fonem pinjaman dan hanya muncul di dalam kata serapan.
 /k/, /p/, dan /t/ tidak diaspirasikan
 /t/ dan /d/ adalah konsonan gigi bukan konsonan rongga gigi seperti di dalam bahasa
Inggris. Namun, terdapat variasi bunyi /t̪ / (gigi) dan d (rongga gigi) tergantung aksen
pengguna.
 Dalam beberapa kasus, /k/ pada akhir suku kata menjadi konsonan letup celah suara,
seperti pada kakak /kakaʔ/ dan capek /t͡ʃapeʔ/, namun tidak pada kata-kata lainnya, seperti
enak /e.nak̚/ dan solek /so.lek̚/.
 Penekanan ditempatkan pada suku kata kedua dari terakhir dari kata akar. Apabila ada
suku kata yang mengandung pepet, maka penekanan pindah ke suku kata terakhir.

Sistem penulisan
Artikel utama: Alfabet bahasa Indonesia
Huruf Besar Huruf Kecil IPA Huruf Besar Huruf Kecil IPA
A a /a/ N n /n/
B b /b/ O o /o/
C c /tʃ/ P p /p/
D d /d/ Q q /k/
E e /e, ɛ, ə/ R r /r/
F f /f/ S s /s/
G g /ɡ/ T t /t/
H h /h/ U u /u/
I i /i/ V v /v, f/
J j /dʒ/ W w /w/
K k /k/ X x /ks/
L l /l/ Y y /j/
M m /m/ Z z /z/

Selain huruf-huruf di atas, bahasa Indonesia juga menggunakan beberapa digraf, yaitu:

Huruf besar Huruf kecil IPA


Sy sy /ʃ/
Ny ny /ɲ/
Ng ng /ŋ/
Kh kh /x/

Tata bahasa
Artikel utama: Tata Bahasa Indonesia

Dibandingkan dengan bahasa-bahasa Eropa, bahasa Indonesia tidak menggunakan kata benda
bergender. Tidak ada deklinasi tertentu yang menentukan gender dari suatu kata. Di luar konteks
gender secara linguistik, kata-kata dalam bahasa Indonesia sebagian besar tidak menyatakan
jenis kelamin. Sebagai contoh, kata ganti seperti dia tidak secara spesifik menunjukkan bahwa
orang yang disebut adalah lelaki atau perempuan. Hal yang sama juga ditemukan pada kata
seperti adik dan pacar. Untuk memerinci jenis kelamin, sebuah kata sifat harus ditambahkan,
seperti pada kata adik laki-laki.
Ada juga kata yang secara gamblang menyatakan jenis kelamin, seperti putri dan putra. Kata-
kata seperti ini biasanya diserap dari bahasa lain, seperti bahasa Sanskerta dan bahasa Jawa
Kuno.

Untuk mengubah sebuah kata benda menjadi bentuk jamak, digunakanlah reduplikasi
(perulangan kata), tapi hanya jika jumlahnya tidak terlibat dalam konteks. Sebagai contoh,
penggunaan seribu orang-orang tidak benar, karena jumlah telah disebutkan dalam kata seribu.

Bahasa Indonesia menggunakan dua jenis kata ganti orang pertama jamak, yaitu kami dan kita.
Kami adalah kata ganti eksklusif, yang berarti tidak mengikutsertakan sang kawan bicara.
Sementara itu, kita adalah kata ganti inklusif, yang berarti mengikutsertakan kawan bicara.

Susunan kata dalam bahasa Indonesia adalah Subjek – Predikat – Objek (SPO), walaupun
susunan kata lain juga mungkin digunakan. Tidak ada infleksi pada kata kerja, baik menurut
subjek maupun objek. Bahasa Indonesia juga tidak mengenal kala (tense) secara gramatikal.
Waktu dinyatakan dengan menambahkan kata keterangan waktu seperti kemarin dan besok, atau
petunjuk lain seperti sudah dan belum.

Meskipun memiliki tata bahasa yang cukup sederhana, bahasa Indonesia mempunyai
kerumitannya sendiri, yaitu penggunaan imbuhan yang mungkin cukup membingungkan bagi
orang yang pertama kali belajar bahasa Indonesia.

Awalan, akhiran, dan sisipan


Bahasa Indonesia mempunyai banyak awalan, akhiran, maupun sisipan, baik yang asli dari
bahasa-bahasa Nusantara maupun dipinjam dari bahasa-bahasa asing.

Awalan Fungsi (pembentuk) Perubahan bentuk Kaitan


ber- verba be-; bel- per-
ter- verba; adjektiva te-; tel- ke-
meng- verba (aktif) me-; men-; mem-; meny- di-; pe-; ku-; kau;
di- verba (pasif) meng-
ke- nomina; numeralia; verba (percakapan) ter-
per- verba; nomina pe-; pel- ber-
peng- nomina pe-; pen-; pem-; peny- meng-
se- klitik; adverbia
ku-, kau- verba (aktif) me-

Dialek dan ragam bahasa


Lihat pula: Bahasa Melayu § Varian-varian bahasa Melayu

Pada keadaannya, bahasa Indonesia menumbuhkan banyak varian yaitu varian menurut pemakai
yang disebut sebagai dialek dan varian menurut pemakaian yang disebut sebagai ragam bahasa.
Dialek dibedakan atas hal ihwal berikut:

1. Dialek regional, yaitu rupa-rupa bahasa yang digunakan di daerah tertentu sehingga ia
membedakan bahasa yang digunakan di suatu daerah dengan bahasa yang digunakan di
daerah yang lain meskipun mereka berasal dari ekabahasa. Oleh karena itu, dikenallah
bahasa Melayu dialek Ambon, dialek Jakarta (Betawi), atau bahasa Melayu dialek
Medan.
2. Dialek sosial, yaitu dialek yang digunakan oleh kelompok masyarakat tertentu atau yang
menandai tingkat masyarakat tertentu. Contohnya, dialek wanita dan dialek remaja.
3. Dialek temporal, yaitu dialek yang digunakan pada kurun waktu tertentu. Contohnya
dialek Melayu zaman Sriwijaya dan dialek Melayu zaman Abdullah.
4. Idiolek, yaitu keseluruhan ciri bahasa seseorang. Sekalipun hampir seluruh warga
Indonesia menggunakan bahasa Indonesia, mereka masing-masing memiliki ciri-ciri khas
pribadi dalam pelafalan, tata bahasa, atau pilihan dan kekayaan kata.

Anda mungkin juga menyukai