Disusun oleh
1. Cantik Yudestilana 191510701035
2. Estia Tri Puji Pertiwi 191903102024
3. Iswara Aulia Widasari 191903102025
4. Gilang Cahya AjiPratama 191710201035
5. Fauzan Aufa Mahsa Arifin 191710201077
6. Nur Fahmi Hidayat 191710201108
7. Muhammad Hafiz Azzhaqi 191710201111
UNIVERSITAS JEMBER
2020
BAB 1. PENDAHULUAN
1
James collins, Malay, World Languange:a short history, Dewan Bahasa dan
pustaka, kuala lumpur ,1996, hlm 4
2
Esti Pramuki, Sejarah Perkembangan Bahasa Indonesia (Modul 1), 2014, hlm 3
3
ibid
4
E.K.M Masinambow, Bahasa Indonesia dan Bahasa Daerah, 2002, hlm 31
5
Esti Pramuki, Sejarah Perkembangan Bahasa Indonesia, 2014, hlm 5-6
6
I Gusti Ngurah Ketut Putrayasa, Sejarah Bahasa Indonesia, 2018, hlm 4
7
Sudaryanto, Tiga Fase Perkembangan Bahasa Indonesia (1928-2009), 2018 hlm
8.
8
Esti Pramuki, Sejarah Perkembangan Bahasa Indonesia (Modul 1), 2014, hlm 6-
7
9
Sudaryanto, Tiga Fase Perkembangan Bahasa Indonesia (1928-2009), 2018, hlm
13-14
10
Maman S. Mahayana, Bahasa Indonesia Kreatif (edisi revisi), 2015, hlm 61
11
Ibid., hlm 66
12
Maman S. Mahayana, Sudaryanto, Tiga Fase Perkembangan Bahasa Indonesia
(1928-2009), 2018, Hlm 74
13
Ibid., Hlm 71
d. Ejaan Pembaharuan
Ejaan Pemabaharuan awalnya dari bentuk kritik Prof. Dr.Prijono. sebagai
usaha melanjutkan suatu badan khusus yang menyusun peraturan ejaan bahasa
indonesia tahun 1956. Penyusunan ejaan ini dilakukan oleh Panitia Pembaharuan
Ejaan Bahasa Indonesia. Konsep Ejaan Pembaharuan yang telah berhasil disusun
itu dikenal dengan sebuah nama yang diambil dari dua nama tokoh yang pernah
mengetuai panitia ejaan itu, Dalam hal ini Profesor Prijono dan E. Katoppo.
Pada tahun 1957 panitia itu berhasil merumuskan patokan- patokan ejaan
baru. Hasil kerja panitia ini memang menunjukkan beberapa kemajuan dengan
bertumpu pada sauatu teori ejaan yang berbunyi “satu fenom satu tanda”. ejaan
pembaharuan tidak jadi dilaksanakan karena terbentur masalah biaya namun
konsep-konsep yang ditawarkan tetap menjadi pertimbangan ahli bahsa.14
Salah satu hal yang menarik dalam konsep Ejaan Pembaharuan ialah
disederhanakannya huruf-huruf yang berupa gabungan konsonan dengan huruf
tunggal. Hal itu, antara lain tampak dalam contoh di bawah ini.
a. Gabungan konsonan dj diubah menjadi j
b. Gabungan konsonan tj diubah menjadi ts
c. Gabungan konsonan nj diubah menjadi ń
d. Gabungan konsonan sj diubah menjadi š
e. Gabungan konsonan ng diubah menjadi ŋ
14
Maman S. Mahayana, Sudaryanto, Tiga Fase Perkembangan Bahasa Indonesia
(1928-2009), 2018, Hlm 75
e. Ejaan melindo
Terjadinya hubungan baik dengan malaysia diharapkan dapat memperbaiki
ejaan soewand atau melanjutkan mengadakan ejaan pembaharuan sebagaimana
hasil kongres bahasa indonesia kedua.
Bentuk rumusan Ejaan Melindo merupakan bentuk penyempurnaan dari
ejaan sebelumnya. Namun, Ejaan Melindo ini belum sempat dipergunakan karena
pada masa-masa itu terjadi konfrontasi antara negara Indonesia dengan pihak
Malaysia.
Hal yang berbeda adalah bahwa di dalam Ejaan Melindo gabungan
konsonan tj, seperti pada kata tjinta, diganti dengan c menjadi cinta, juga
gabungan konsonan nj seperti njonja, diganti dengan huruf Nc, yang sama sekali
masih baru. Dalam Ejaan Pembaharuan kedua gabungan konsonan itu diganti
dengan ts dan n.15
f. Ejaan LBK (Lembaga Bahasadan Sastra)
Ejaan Baru pada dasarnya merupakan lanjutan dari usaha yang telah dirintis
oleh panitia Ejaan Malindo. Para pelaksananya pun di samping terdiri atas panitia
Ejaan LBK, dan juga panitia ejaan dari Malaysia. Panitia itu berhasil merumuskan
suatu konsep ejaan yang kemudian diberi nama Ejaan Baru. Panitia itu bekerja
atas Dasar Surat Keputusan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan, No.062/67, 19
September 1967.
15
I Gusti Ngurah Ketut Putrayasa, Sejarah Bahasa Indonesia, 2018, hlm 7
16
I Gusti Ngurah Ketut Putrayasa, Sejarah Bahasa Indonesia, 2018, hlm 9-10
3.1 Kesimpulan
Kesimpulan yang didapat dari makalah ini ialah Bahasa Indonesia muncul
dari proses sejarah yang panjang mulai dari sebelum masa kemerdekan bahkan
jauh sebelum peradaban modern. Bahasa indoensia saat ini menjadi lingua franca
(Bahasa pengantar) bagi masyarakat. Bahasa indonesia merupakan wujud
konsistensi bangsa indonesia dalam membentuk peradaban bahasa yang
melahirkan suatu ejaan baru dari induk bahasa melayu. Memahami sejarah bahasa
berarti memahami bagaimana kebudayaan dibangun dengan komunikasi antar
suku, ras dan agama di wilayah nusantara.
3.2 Saran
Saran yang dapat disampaikan pada makalah ini yaitu makalah ini hanya
memapaparkan sejarah bahasa Indonesia yang sederhana dan jauh dari
kesempurnaan. Saran dan kritik sangat diperlukan dalam pengembangan makalah
ini kedepannya.