Anda di halaman 1dari 14

SEJARAH, KEDUDUKAN, SERTA FUNGSI BAHASA

INDONESIA

Ilham Rizqullah Basri


(8335163349)

PROGRAM STUDI AKUNTANSI


FAKULTAS EKONOMI
UNIVERSITAS NEGERI JAKARTA
2016
KATA PENGANTAR

Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah

memberikan waktu luang dan kesehatan sehingga penulis dapat membuat

makalah yang berjudul “Sejarah, Kedudukan, Serta Fungsi Bahasa

Indonesia” dengan baik dan lancar.

Tentu saja dalam penyelesaian makalah ini, penulis tidak lupa

menghaturkan ucapan terimakasih khususnya kepada :

1. Dr. I Gusti Ketut Agung Ulupui, SE, M.Si, AK, CA, selaku Ketua

Program Studi S1 Akuntansi Fakultas Ekonomi Universitas Negeri

Jakarta.

2. Yasep Setia Karnawijaya S. KM. M.Kes, selaku dosen Bahasa

Indonesia.

Praktikan menyadari makalah ini masih jauh dari kata sempurna, maka

dari itu segala nasehat, kritik, maupun saran dari pembaca sangat penulis

harapkan.

Akhir kata penulis mengucapkan terimakasih kepada semua pihak

yang telah membaca makalah ini. Semoga bermanfaat

Jakarta, 30 Maret 2020

Penulis
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR1
DAFTAR ISI1
BAB 1 PENDAHULUAN1
A. Latar Belakang2
B. Rumusan Masalah2
C. Tujuan2
D. Manfaat2
BAB II PEMBAHASAN4
A. Sejarah Bahasa Indonesia5
B. Kedudukan Bahasa Indonesia2
C. Fungsi Bahasa Indonesia2
BAB III PENUTUP1
A. Kesimpulan2
B. Saran2
DAFTAR PUSTAKA1
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Bahasa merupakan hal yang terpenting untuk berkomunikasi satu sama lain, Bahasa

pula merupakan salah satu dari kebudayaan dunia karena setiap daerah dan negara

memiliki bahasa yang berbeda beda. Bahasa dapat tersampaikan dan terealisasikan

melalui 2 (dua) cara yaitu bahasa lisan dan tulisan. Dan bahasa akan semakin

berkembang sesuai dengan perkembangan zaman.

Demikian juga, Bahasa Indonesia memiliki peranan penting dalam menjalin

komunikasi antar daerah, antar orang khususnya di Negara Indonesia ini. Untuk itu

saya sebagai mahasiswa ingin belajar, menginformasikan serta mengembangkan

bahasa Indonesia dimulai dengan mengetahui sejarah, kedudukan, serta fungsi bahasa

Indonesia yang baik dan benar.

Untuk itulah materi ini sangat penting untuk dipelajari dan dipahami. Karena sangat

disayangkan jika sebagai pemakai bahasa Indonesia tidak mengetahui tentang sejarah,

kedudukan serta fungsi bahasa Indonesia itu sendiri.

B. Rumusan Masalah

1. Bagaimana perkembangan sejarah Bahasa Indonesia ?


2. Bagaimana kedudukan Bahasa Indonesia ?

3. Bagaimana fungsi Bahasa Indonesia ?

C. Tujuan

Adapun tujuan yang ingin di capai oleh penulis yaitu :

1. Untuk mengetahui perkembangan Bahasa Indonesia yang terjadi tiap masanya

2. Untuk mengetahui bagaimana kedudukan Bahasa Indonesai saat ini

3. Untuk mengetahui fungsi Bahasa Indonesia saat ini.

D. Manfaat

1. Dapat mengetahui hal-hal penting mengenai ruang lingkup Bahasa Indonesia.

2. Sebagai pedoman serta pengetahuan bagi penulis dan pembaca dalam pentingnya

Bahasa Indonesia.
BAB III

PEMBAHASAN

A. Sejarah Bahasa Indonesia

Bahasa Indonesia merupakan bahasa melayu yang di kembangkan dari

sebuah bahasa Austronesia dari cabang bahasa Sunda-Sulawesi. Bahasa

melayu pertama kali ditemukan dipesisir tenggara pulau Sumatera. Dan

penyebarannya saat itu melalui jalur perdagangan yang di bawakan oleh

Kerajaan Sriwijaya dan menyebar keberbagai tempat di Nusantara.

Istilah Bahasa Melayu tersendiri berasal dari Kerajaan Melayu yang

bertempat di Batang Hari, Jambi. Dimana diketahui Bahasa Melayu di Jambi

menggunakan dialek “o” dan hingga kini yang dialek tersebut terus

dikembangkan sehingga tidak terlalu terlihat dan menjadi sangat beragam.

Pemerintah Kolonial-Belanda saat itu menyadari bahwa bahasa melayu

dapat membantu kalangan pegawai pribumi dalam mengurus administrasi ,

karena penguasaan bahasa belanda untuk para pegawai pribumi dinilai lemah

atau tidak terlalu mahir dalam menggunakannya. Pada awal abad ke-20

perpecahan dalam bentuk baku tulisan bahasa Melayu mulai terlihat.


Bahasa Melayu mulai dipakai di kawasan Asia Tenggara sejak abad ke-

7.Bukti yang menyatakan itu ialah dengan ditemukannya prasasti di Kedukan

Bukit berangka tahun 683 M (Palembang), Talang Tuwo berangka tahun 684

M (Palembang), Kota Kapur berangka tahun 686 M (Bangka Barat), dan

Karang Brahi berangka tahun 688 M (Jambi).Prasasti itu bertuliskan huruf

Pranagari berbahasa Melayu Kuna. Bahasa Melayu Kuna itu tidak hanya

dipakai pada zaman Sriwijaya karena di Jawa Tengah (Gandasuli) juga

ditemukan prasasti berangka tahun 832 M dan di Bogor ditemukan prasasti

berangka tahun 942 M yang juga menggunakan Bahasa Melayu Kuna.

Pada zaman Sriwijaya, bahasa Melayu dipakai sebagai bahasa

kebudayaan, yaitu bahasa buku pelajaran agama Budha.Bahasa Melayu juga

dipakai sebagai bahasa perhubungan antarsuku di Nusantara dan sebagai

bahasa perdagangan, baik sebagai bahasa antarsuku di Nusantara maupun

sebagai bahasa yang digunakan terhadap para pedagang yang datang dari luar

Nusantara.

Informasi dari seorang ahli sejarah Cina, I-Tsing, yang belajar agama

Budha di Sriwijaya, antara lain, menyatakan bahwa di Sriwijaya ada bahasa

yang bernama Koen-louen (I-Tsing:63,159), Kou-luen (I-Tsing:183), K’ouen-

louen (Ferrand, 1919), Kw’enlun (Alisjahbana, 1971:1089). Kun’lun

(Parnikel, 1977:91), K’un-lun (Prentice, 1078:19), yang berdampingan dengan


Sanskerta.Yang dimaksud Koen-luen adalah bahasa perhubungan (lingua

franca) di Kepulauan Nusantara, yaitu bahasa Melayu.

Perkembangan dan pertumbuhan bahasa Melayu tampak makin jelas dari

peninggalan kerajaan Islam, baik yang berupa batu bertulis, seperti tulisan

pada batu nisan di Minye Tujoh, Aceh, berangka tahun 1380 M, maupun hasil

susastra (abad ke-16 dan ke-17), seperti Syair Hamzah Fansuri, Hikayat Raja-

Raja Pasai, Sejarah Melayu, Tajussalatin, dan Bustanussalatin.

Bahasa Melayu menyebar ke pelosok Nusantara bersamaan dengan

menyebarnya agama Islam di wilayah Nusantara.Bahasa Melayu mudah

diterima oleh masyarakat Nusantara sebagai bahasa perhubungan antarpulau,

antarsuku, antarpedagang, antarbangsa, dan antarkerajaan karena bahasa

Melayu tidak mengenal tingkat tutur kata.

Bahasa Melayu dipakai di mana-mana di wilayah Nusantara serta makin

berkembang dan bertambah kukuh keberadaannya.Bahasa Melayu yang

dipakai di daerah di wilayah Nusantara dalam pertumbuhannya dipengaruhi

oleh corak budaya daerah.Bahasa Melayu menyerap kosakata dari berbagai

bahasa, terutama dari bahasa Sanskerta, bahasa Persia, bahasa Arab, dan

bahasa-bahasa Eropa.Bahasa Melayu pun dalam perkembangannya muncul

dalam berbagai variasi dan dialek.


Perkembangan bahasa Melayu di wilayah Nusantara mempengaruhi dan

mendorong tumbuhnya rasa persaudaraan dan persatuan bangsa

Indonesia.Komunikasi antarperkumpulan yang bangkit pada masa itu

menggunakan bahasa Melayu.Para pemuda Indonesia yang tergabung dalam

perkumpulan pergerakan secara sadar mengangkat bahasa Melayu menjadi

bahasa Indonesia, yang menjadi bahasa persatuan untuk seluruh bangsa

Indonesia (Sumpah Pemuda, 28 Oktober 1928).

Bahasa Indonesia lahir pada tanggal 28 Oktober 1928. pada saat itu, para

pemuda dari berbagai pelosok Nusantara berkumpul dalam kerapatan Pemuda

dan berikrar (1) bertumpah darah yang satu, tanah Indonesia, (2) berbangsa

yang satu, bangsa Indonesia, dan (3) menjunjung bahasa persatuan, bahasa

Indonesia. Ikrar para pemuda ini dikenal dengan nama Sumpah Pemuda.

Unsur yang ketiga dari Sumpah Pemuda merupakan pernyataan tekad

bahwa bahasa Indonesia merupakan bahasa persatuan bangsa Indonesia. Pada

tahun 1928 itulah bahasa Indonesia dikukuhkan kedudukannya sebagai bahasa

nasional.

Bahasa Indonesia dinyatakan kedudukannya sebagai bahasa negara pada

tanggal 18 Agustus 1945 karena pada saat itu Undang-Undang Dasar 1945

disahkan sebagai Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia. Dalam

Undang-Undang Dasar 1945 disebutkan bahwa Bahasa negara ialah bahasa

Indonesia.
Keputusan Kongres Bahasa Indonesia II tahun 1954 di Medan, antara

lain, menyatakan bahwa bahasa Indonesia berasal dari bahasa Melayu. Bahasa

Indonesia tumbuh dan berkembang dari bahasa Melayu yang sejak zaman

dulu sudah dipergunakan sebagai bahasa perhubungan (lingua franca) bukan

hanya di Kepulauan Nusantara, melainkan juga hampir di seluruh Asia

Tenggara.

Kebangkitan nasional telah mendorong perkembangan bahasa Indonesia

dengan pesat. Peranan kegiatan politik, perdagangan, persuratkabaran, dan

majalah sangat besar dalam memodernkan bahasa Indonesia.

Proklamasi kemerdekaan Republik Indonesia, 17 Agustus 1945 telah

mengukuhkan kedudukan dan fungsi bahasa Indonesia secara konstitusional

sebagai bahasa negara. Kini bahasa Indonesia dipakai oleh berbagai lapisan

masyarakat Indonesia, baik di tingkat pusat maupun daerah.

B. Kedudukan Bahasa Indonesia

kedudukan pertama bahasa Indonesia adalah sebagai bahasa persatuan dan kesatuan.

Hal ini telah tercantum dalam Sumpah Pemuda dan menandakan bahwa

Bahasa Indonesia merupakan Bahasa Nasional.

1. Sebagai Bahasa Nasional


Kedudukan Bahasa Indonesia lahir ketika sumpah pemuda dikumandangkan,

bahasa Indonesia dalam kedudukannya merupakan bahasa nasional

sekaligus bahasa persatuan dan kesatuan Negara. Dan dalam

kedudukannya tersebut bahasa Indonesia mempunyai fungsi sebagai jati

diri Negara, sebagai pemersatu bangsa dan Negara yang memiliki

berbagai macam etnis dan budaya, sebagai lambang kegembiraan bangsa,

serta sebagai alat penghubung komunikasi antar daerah.

2. Sebagai Bahasa Resmi

Kedudukan Bahasa Indonesia sebagai bahasa resmi dimaksudkan atau memiliki

fungsi sebagai bahasa pengantar resmi di lembaga lembaga pendidikan,

tingkat perhubungan tingkat nasional maupun untuk pengembangan

kebudayaan, pemanfaatan ilmu dan teknologi.

C. Fungsi Bahasa Indonesia

1. Bahasa Indonesia sebagai Bahasa Nasional mempunyai fungsi khusus,

yaitu :

a. Bahasa pengantar dalam dunia pendidikan

b. Bahasa resmi Negara

c. Bahasa resmi untuk perencanaan dan pelaksanaan pembangunan

ekonomi serta nasional

d. Alat penyambung komunikasi antar daerah, budaya, ilmu

pengetahuan dan teknologi.

2. Bahasa Indonesia memiliki fungsi yang dimiliki oleh Bahasa Baku, yaitu:
a. Fungsi pemersatu, bahasa Indonesia sebagai pemersatu antar daerah,

suku, ras, budaya, etnik yang ada di Indonesia

b. Fungsi ciri khas, bahasa Indonesia membuktikan bahwa Indonesia

memiliki bahasa sendiri dan sebagai pembeda dengan bahasa Negara

lain.

c. Fungsi sebagai kerangka acuan, bahasa Indonesia merupakan bahasa

yang baku. Dan bahasa baku sendiri adalah norma dan kaidah yang

menjadi tolak ukur yang disepakati bersama untuk menilai ketepatan

penggunaan bahasa atau dalam ragam bahasa.


BAB III

PENUTUP

a. Kesimpulan

1. Bahasa Indonesia sebagai bahasa pemersatu bangsa, dan bahasa Indonesia

sendiri lahir tepatnya pada hari Sumpah Pemuda di kumandangkan (28

Oktober 1928). Hal ini menandakan bahasa Indonesia merupakan bahasa

nasional dan bahasa Negara

2. Bahasa Indonesia memiliki fungsi bahasa Negara, bahasa nasional dan

bahasa baku.

b. Saran

1. Bahasa Indonesia lahir saat Sumpah Pemuda dikumandangkan, untuk itu

ada baiknya untuk kita generasi penerus bangsa untuk menjaga nilai yang

terkandung dalam bahasa Indonesia tersebut.

2. Dengan ada nya bahasa Indonesia sebagai alat pemersatu bangsa, sebagai

alat komunikasi antar daerah, antar perorangan serta antar Negara.

3. Dengan lahirnya bahasa Indonesia, mengharapkan untuk kita sebagai

generasi penerus bangsa untuk mengembangkan dan membina

kebudayaan nasional yang sudah ada sedah zaman kolonial belanda

tersebut.
Referensi

1. www.badanbahasa.kemdikbud.go.id

2. www.dosenpendidikan.co.id

Anda mungkin juga menyukai