Anda di halaman 1dari 11

MAKALAH AKUNTANSI MANAJEMEN LANJUTAN

Disusun Oleh:

Akbari Anas Soleha 8335165500

Ilham Rizqullah 8335163349

PROGRAM STUDI SARJANA AKUNTANSI

FAKULTAS EKONOMI

UNIVERSITAS NEGERI JAKARTA

2019
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Tujuan laporan keuangan adalah untuk menyediakan informasi yang berguna
untuk pengambilan keputusan. Untuk memfasilitasi tujuan tersebut, Standar Akuntansi
Keuangan (SAK) menetapkan suatu kriteria yang harus dimiliki informasi akuntansi
agar dapat digunakan dalam proses pengambilan keputusan. Kriteria utama adalah
relevan dan reliable. Informasi akuntansi dikatakan relevan apabila dapat
mempengaruhi keputusan dengan menguatkan atau mengubah harapan para pengambil
keputusan, daninformasi tersebut adalah reliabel apabila dapat dipercaya dan
menyebabkan pemakai informasi tergantung dengan informasi tersebut. Komponen
penting dalam laporan keuangan yang seringkali dijadikan sebagai alat untuk
menginformasikan kinerja perusahaan adalah laba dan nilai buku. Laba memiliki nilai
relevansi bila secara statistik berhubungan dengan harga saham: penurunan dan
peningkatan laba berhubungan dengan penurunan atau kenaikan harga saham (Ball dan
Brown 1968. Demikian halnya dengan nilai buku, relevansi nilai buku berasal dari
perannya sebagai suatu proksi untuk nilai adaptasi dan nilai penolakan (Burgstahler dan
Dichev 1997). Masalah akan terjadi ketika relevansi laba dan nilai buku sebagai alat
pengukur kinerja perusahaan dihadapkan dengan praktek manipulasi (earnings
management) yang dilakukan manajer. Relevansi laba suatu perusahaan yang
terindikasi melakukan earnings management seharusnya akan lebih rendah dari
perusahaan yang tidak melakukan earnings management. Akibatnya, para pelaku pasar
akan berpindah dari laba ke nilai buku dalam proses penilaiannya terhadap suatu
perusahaan. Studi terdahulu telah membuktikan bahwa earnings management
menyebab kan penurunan nilai relevan yang signifikan terhadap laba dan nilai buku
(Habib 2004). Akan tetapi penelitian sebelumnya juga tidak membuktikan perpindahan
fokus penilaian perusahaan ke nilai buku ketika laba tersebut tidak lagi relevan untuk
menilai perusahaan (Whelan dan McNamara 2004).

B. Perumusan Masalah
1. Apa yang dimaksud denga Relevance Lost?
2. Apa perbedaan akuntansi biaya, akuntansi manajemen dan manajemen biaya?
3. Mengapa sistem akuntansi manajemen dan keuangan harus dipisahkan?
4. Apa saja empat tahapan sistem akuntansi perusahaan?
5. Apa yang dimaksud dengan Different cost for different purposes?

C. Tujuan
1. Mengetahui tentang Relevance Lost dalam penjelasan jurnal penelitian.
2. Mengetahui perbedaan akuntansi biaya, akuntansi manajemen dan manajemen
biaya.
3. Mengetahui sistem akuntansi manajemen dan keuangan harus dipisahkan.
4. Mengetahui tahapan sistem akuntansi perusahaan.
5. Mengetahui tentang Different cost for different purposes.
BAB II

PEMBAHASAN

A. Tinjauan Pustaka
1. Relevance Lost
Perang Dunia I, terdapat peraturan akuntansi keuangan yang mempunyai dampak
berkurangnya informasi akuntansi yang bermanfaat untuk mengevaluasi kinerja
bawahan dalam perusahaan besar (lost relevance). Sampai tahun 1920an, semua
manajer percaya pada informasi yang berhubungan dengan proses produksi utama,
transaksi dan even yang menghasilkan jumlah nominal pada laporan keuangan.
Setelah tahun 1925, informasi yang digunakan oleh manajer menjadi lebih
sederhana dan banyak perusahaan manufaktur di Amerika telah mengembangkan
prosedur akuntansi manajemen seperti yang dikenal sekarang.
Selama kurun waktu lebih dari enam puluh tahun, akuntan akademisi berusaha
untuk mengembalikan relevansi antara informasi kos akunting dengan informasi
akuntansi keuangan. Usaha tersebut menggunakan model perusahaan manufaktur
sederhana, sejenis dengan perusahaan tekstil abad 19, dan dalam rangka mengatasi
masalah produksi, akademisi menyusun ulang informasi pelaporan kos persediaan.
Meskipun demikian, model tersebut terlalu sederhana untuk menjelaskan masalah
nyata yang dihadapi oleh manajer akan tetapi hal tersebut dimahfumkan dalam
rangka mempermudah bagaimana informasi kos yang berasal dari laporan
keuangan dapat dibuat relevan dengan pengambilan keputusan (cost management).
Mulai tahun 1980an sampai sekarang, akuntansi manajemen mengalami masa
perkembangan yang pesat dengan perannya sebagai pendamping akuntansi
keuangan. Johnson dan Kaplan menuliskannya dengan indah dalam “Relevance
Lost: The Rise and Fall of Management Accounting”.

2. Perbedaan Akuntansi Biaya, Akuntansi Manajemen dan Manajemen Biaya


a. Akuntansi Biaya
1) Pengertian Akuntansi Biaya
Akuntansi biaya (Cost Accounting) sebagai bidang akuntansi yang
diperuntukkan bagi proses dan analisa terhadap biaya-biaya yang
berhubungan dengan aktivitas suatu organisasi untuk menghasilakan barang
atau jasa. Pengertian Akuntansi Biaya menurut para ahli:
a) Carter dan Usry
Akuntansi biaya adalah penghitungan dari jumlah biaya yang memiliki
tujuan untuk aktivitas dalam perencanaan, pengendalian, serta perbaikan
dari kualitas dan pembuat keputusan yang memiliki sifat strategis dan
rutin.
b) Schaum
Akuntansi biaya adalah suatu prosedur untuk mencatat dan melaporkan
hasil pengukuran dari biaya pembuatan barang atau jasa. Fungsi utama
dari akuntansi biaya yaitu melakukan akumulasi biaya untuk penilaian
persediaan dan penentuan pendapatan.
c) Mulyadi
Akuntansi biaya adalah proses pencatatan, penggolongan, peringkasan
dan penyajian pembuatan biaya dan penjualan produk atau jasa dengan
cara-cara tertentu serta penafsiran terhadapnya.
d) R.A Supriyono
Akuntansi biaya adalah salah satu cabang akuntansi yang merupakan
alat manajemen dalam memonitor dan menekan transaksi biaya secara
sistematis serta menyajikan informasi biaya dalam bentuk laporan biaya.

2) Fungsi-fungsi dari Akuntansi Biaya:


a) Menetapkan dan menganalisis biaya dan pendapatan dari suatu
perusahaan sehingga dapat membuat perbandingan antar bagian-bagian
yang ada di dalam perusahaan dan perbandingan menurut waktu.
b) Mengumpulkan dan menggunakan data biaya untuk tujuan
pengendalian biaya.
c) Membebankan biaya kepada pendapatan dengan cara setepat-tepatnya.
d) Mengadakan penyelidikan biaya-biaya yang dapat digunakan untuk
menetapkan kebijakan dan perumusan rencana-rencana operasional
yang menguntungkan.
3) Tujuan dari Akuntansi Biaya
Tujuan Akuntansi Biaya adalah menyediakan suatu informasi yang
diperlukan oleh manajemen dalam mengelola perusahaan, yaitu:
a) Penentuan harga pokok atau jasa yang akan dapat membantu dalam
penilaian persediaan baik persediaan barang jadi maupun barang dalam
proses serta penetapan hatga jual produk terutama harga jual yang
didasarkan kontrak, walaupun tidak selamanya penentua harga jual
berdasarkan harga pokok.
b) Perencanaan dan pengendalian laba
Akuntansi biaya menyediakan informasi atau data-data biaya masa lalu
yang diperlukan untuk menyusun perencanaan dan selanjutnya atas
dasar perencanaan tersebut biaya dapat dikendalikan dan akhirnya
pengendalian dapat digunakan sebagai umpan balik untuk perbaikan di
masa yang akan dating.
c) Pengambilan keputusan manajemen

Jadi, akuntansi biaya merupakan alat dari manajemen. Oleh karena itu,
akuntans biaya merupakan bagian yang mempengaruhi dari proses
manajemen.

b. Akuntansi Manajemen
1) Pengertian Akuntansi Manajemen
Akuntansi manajemen (management accounting) adalah suatu profesi
yang melibatkan kemitraan dalam pengambilan keputusan manajemen,
menyusun perencanaan dan sistem manajemen kinerja, serta
menyediakan keahlian dalam pelaporan keuangan dan pengendalian
untuk membantu manajemen dalam memformulasikan dan
mengimplementasikan suatu strategi organisasi.
Akuntan manajerial menyiapkan berbagai macam laporan. Beberapa
laporan berkaitan dengan kinerja manajer atau unit bisnis untuk
membandingkan hasil yang sesungguhnya dengan pembanding yang
telah ditentukan
2) Kegiatan Utama Akuntansi Manajemen
a) Perencanaan (planning) adalah mengidentifikasi berbagai alternatif
yang tersedia dan selanjutnya memilih alternatif yang terbaik untuk
memenuhi tujuan organisasi
b) Pengarahan (directing) dan pemberian motivasi (motivating)
meliputi aktivitas untuk menggerakkan orang-orang untuk
melaksanakan aktivitas yang sudah direncanakan dan menjalankan
kegiatan rutin.
c) Pengendalian (controlling) meliputi aktivitas untuk memastikan
bahwa perencanaan telah dilaksanakan dan telah disesuaikan dengan
kondisi yang ada dan lingkungan yang selalu berubah.

c. Manajemen Biaya
1) Pengertian Manajemen Biaya
Manajemen Biaya (Cost Management) adalah pengembangan dan
penggunaan dari informasi manajemen biaya. Informasi manajemen
biaya (cost management information) mencakup informasi keuangan
mengenai biaya dan pendapatan dan informasi nonkeuangan mengenai
retensi pelanggan, produktivitas, kualitas dan faktor-faktor penentu
utama kesuksesan lainnya bagi organisasi.
2) Fungsi Manajemen
Akuntansi Manajemen mengembangkan informasi manajemen biaya
bagi Chief Financial Officer (CFO), manajer lainnya dan tim karyawan
dalam mengelola perusahaan dan membuat perusahaan lebih kompetitif
dan sukses. Informasi manajemen biaya disediakan untuk tiap=tiap
fungsi dari keempat fungsi utama manjemen, yaitu:
a) Manajemen Strategis (Strategic Management) merupakan
pengembangan dan implementasi dari posisi kompetisi yang
berkesinambungan dimana keunggulan kompetitif perusahaan dapat
menyebabkan kesuksesan yang berkelanjutan. Informasi
manajemen biaya dibutuhkan untuk membuat keputusan-keputusan
strategis yang tepat berkaitan dengan pemilihan produk,metode
produksi, Teknik dan saluran pemasaran, penilaian profitabilitas
pelanggan dan masalah-masalah jangka panjang lainnya.
b) Perencanaan dan Pengambilan Keputusan (Planning And Decision
Making) meliputi penganggaran pembelian bahan baku dan
perencanaa laba, manajemen arus kas dan keputusan-keputusan
lainnya yang berkaitan dengan operasional perusahaan, seperti
keputusan kapan perusahaan harus menyewa atau membeli fasilitas,
kapan peralatan harus diperbaiki atau diganti, kapan harus dilakukan
perubahan rencana pemasaran, kapan harus dimulai pengembangan
produk baru dan penetapan harga.
c) Pengendalian Operasional dan Manajemen
Pengendalian Operasional (Operational Control) berlangsung
ketika manajer tingkat menengah (manajer pabrik, manajer produk
dan manajer regional) memantau aktivitas manajer tingkat
operasional dan karyawan (penyelia produksi dan kepala
departemen). Sebaliknya, pengendalian manajemen (management
control) merupakan evaluasi terhadap manajer tingkat menengah
oleh manajer diatasnya (CFO).
d) Penyusunan Laporan Keuangan (Preparation of Financial
Statements, mengharuskan pihak manajemen mematuhi persyaratan
pelaporan keuangan yang dikeluarkan oleh badan-badan yang
berkepentingan. Seperti, Dewan Standar Akuntansi Keuangan
(Financial Accounting Standards Board – FASB).

3. Mengapa Sistem Akuntansi Manajemen dan Keuangan Harus Dipisahkan


Secara garis besar, akuntansi dibagi ke dalam akuntansi keuangan dan akuntansi
manajemen. Tujuan utama akuntansi keuangan adalah untuk menyajikan informasi
kepada pihak eksternal perusahaan, misalnya investor dan kreditor. Sedangkan
tujuan utama akuntansi manajemen adalah menyajikan informasi kepada pihak
internal, yaitu manajemen perusahaan. Sistem informasi akuntansi pada suatu
organisasi juga memiliki dua subsistem utama, yaitu sistem akuntansi keuangan dan
sistem akuntansi manajemen. Di lain pihak, sistem informasi akuntansi merupakan
subsistem dari sistem informasi manajemen perusahaan secara keseluruhan.
Akuntansi keuangan dan akuntansi manajemen memiliki kesamaan, yaitu:
a. Keduanya dibangun atas dasar pertanggungjawaban (stewardship). Manajemen
sebagai wakil perusahaan harus mempertanggungjawabkan keuangan dan
operasional perusahaan kepada semua pihak yang berkepentingan. Akuntansi
keuangan berkaitan dengan operasi perusahaan secara keseluruhan, sedangkan
akuntansi manajemen berkaitan dengan satuan-satuan pertanggungjawaban
untuk menyediakan laporan pertanggungjawaban yang lebih terinci.
b. Akuntansi keuangan dan akuntansi pertanggungjawaban dibangun dalam suatu
sistem akuntansi umum, tidak dalam suatu sistem yang terpisah. Selain karena
penyelenggaraan dua sistem yang terpisah dilarang oleh pihak yang berwenang,
hal tersebut juga akan sangat mahal untuk diimplementasikan karena
memerlukan buku-buku akuntansi, waktu dan tenaga ekstra.
Berikut tugas yang terdapat dalam akuntansi manajemen dan akuntansi
keuangan:
1) Akuntansi manajemen
- Membandingkan hasil dengan tujuan
- Menentukan alasan-alasan terjadinya perbedaan-perbedaan
- Membantu mengidentifikasi tindakan-tindakan korektif
- Meramalkan dan merencanakan
- Menganalisis informasi
3) Akuntansi keuangan
- Mencatat transaksi-transaksi
- Mengklasifikasikan transaksi-transaksi
- Merekonsiliasi catatan-catatan
- Meringkas transaksi-transaksi
- Menyajikan data keuangan
Kesimpulannya, sistem akuntansi manajemen dan akuntansi keuangan harus
dipisahkan karena keduanya memiliki fungsi tersendiri dan memiliki banyak
perbedan masing – masing sistem, walaupun memiliki beberapa kesaamaan yaitu
atas dasar pertanggungjawaban, baik dari akuntansi manajemen untuk akuntansi
keuangan, maupun dari akuntansi keuangan untuk akuntansi manajemen, namun
tetap keduanya tidak dapat dipersatukan / harus dipisahkan.

4. Tahapan Sistem Akuntansi Perusahaan


a. Tahap Pencatatan Akuntansi Perusahaan
Sumber pencatatan, analisis bukti transaksi, jurnal dan posting ke buku besar.
b. Tahap Pengikhtisaran Akuntansi Perusahaan
Menyusun neraca saldo, jurnal penyesuaian, kertas kerja, jurnal penutup, neraca
saldo setelah penutupan.
c. Tahap Pelaporan Akuntansi Perusahaan
Menyusun laporan laba-rugi, laporan perubahan modal, neraca, jurnal
pembalik.
d. Tahap Penutupan Buku
Menutup saldo akun-akun nominal dengan cara membuat jurnal penutup,
posting jurnal penutup ke buku besar, dan pembuatan neraca saldo setelah
penutupan.

5. Different cost for different purpose


Biaya produk adalah suatu pembebanan biaya yang mendukung objek manajerial
tertentu. Definisi biaya produk tergantung pada tujuan manajerial yang ingin
dicapai. Hal ini sesuai dengan prinsip dasar manajemen biaya, yakni “biaya yang
berbeda untuk tujuan berbeda (different cost for different purposes)”.
Contohnya, Seorang ahli teknik akan berbeda memberikan konsep biaya dengan
seorang akuntan. Ibu rumah tangga berbeda konsep dengan seorang sopir mengenai
biaya. Konsep biaya dikemukakan tergantung dari latar belakang dan tujuan si
pemakai konsep biaya tersebut. Biaya produk adalah suatu pembebanan biaya yang
mendukung objek manajerial
Tujuan akhir yang ingin dicapai oleh setiap perusahaan adalah keuntungan yang
maksimal. Perencanaan biaya yang baik/tepat harus dipusatkan pada hubungan
antara tingkat pengeluaran/ biaya dengan manfaat yang diperoleh dari
pengeluaran/biaya tersebut.
Artinya, seorang manajer atau pimpinan perusahaan harus menganggap
perencanaan dan pengendalian biaya sebagai suatu keharusan untuk
mempertahankan tingkat biaya yang wajar guna mendukung pencapaian tujuan dan
program perusahaan yang telah direncanakan. Perencanaan biaya tidak boleh
menekankan penurunan biaya, tetapi lebih ditujukan pada pemanfaatan sumber
daya yang terbatas dengan lebih baik.
DAFTAR PUSTAKA

https://www.e-akuntansi.com/tahapan-sistem-akuntansi-perusahaan/

14 sept 23:31

https://www.e-akuntansi.com/biaya-yang-berbeda-untuk-tujuan-berbeda-different-cost-for-
different-purposes/

23:39

Anda mungkin juga menyukai