Anda di halaman 1dari 7

TUGAS I

BAHASA INDONESIA

DIBUAT OLEH :

NAMA : ROSMINI
NIM : 31220002
KELAS : 2A D3 TEKNIK KONSTRUKSI SIPIL

PROGRAM STUDI D3 TEKNIK KONSTRUKSI


SIPIL JURUSAN TEKNIK SIPIL
POLITEKNIK NEGERI UJUNG PANDANG

2020/2021
1. Susunlah sebuah uraian singkat mengenai sejarah perkembangan bahasa
Indonesia
Jawab :

Bahasa Indonesia berasal dari bahasa Melayu. Bahasa Melayu merupakan


sebuah bahasa Austronesia yang digunakan sebagai lingua franca (bahasa
pergaulan) di nusantara

Untuk pertama kalinya, istilah Bahasa Melayu disebutkan sekitar 683-686


M. Angka ini tercantum pada beberapa prasasti berbahasa Melayu Kuna
dari Palembang dan Bangka. Prasasti-prasasti ini sudah menggunakan
aksara Pallawa atas perintah raja Sriwijaya yang berjaya pada abad ke-7
dan ke-8. Selain itu, Wangsa Syailendra juga meninggalkan beberapa
prasasti Melayu Kuna di Jawa Tengah. Berbagai batu bertulis (prasasti)
yang ditemukan itu seperti Prasasti Kedukan Bukit tahun 683 di
Palembang, Prasasti Talang Tuo tahun 684 di Palembang, Prasasti Kota
Kapur tahun 686 di Bangka Barat, dan Prasasti Karang Brahi tahun 688
antara Jambi dan Sungai Musi.

Bahasa Melayu memiliki dua bentuk, yaitu melayu pasar dan


melayu tinggi.Melayu Pasar sering dipakai dalam kehidupan sehari-hari. Bentuk
ini mudah dimengerti, memiliki toleransi kesalahan yang tinggi, dan
fleksibel dalam menyerap istilah dari bahasa lain.Melayu Tinggi merupakan bentuk yang lebih
resmi. Pada masa lalu bentuk ini digunakan kalangan keluarga kerajaan di sekitar
Sumatera, Malaya, dan Jawa. Bentuk ini lebih sulit karena
penggunaannya sangat halus, penuh sindiran, agak sulit dimengerti
disbanding Melayu Pasar, tingkat toleransi kesalahan yang rendah,
dan tidak ekspresif sperti bahasa Melayu Pasar.

Bahasa Indonesia dinyatakan kedudukannya sebagai bahasa negara pada tanggal


18 Agustus 1945 karena pada saat itu Undang-Undang Dasar 1945 disahkan sebagai
Undang- Undang Dasar Negara Republik Indonesia. Dalam Undang-Undang Dasar 1945
disebutkan bahwa Bahasa negara ialah bahasa Indonesia (Bab XV, Pasal 36).

Keputusan Kongres Bahasa Indonesia II tahun 1954 di Medan, antara lain, menyatakan
bahwa bahasa Indonesia berasal dari bahasa Melayu. Bahasa Indonesia tumbuh dan
berkembang dari bahasa Melayu yang sejak zaman dulu sudah dipergunakan sebagai bahasa
perhubungan (lingua franca) bukan hanya di Kepulauan Nusantara, melainkan juga hampir
di seluruh Asia Tenggara.
Bahasa Melayu mulai dipakai di kawasan Asia Tenggara sejak abad ke-7. Bukti yang
menyatakan itu ialah dengan ditemukannya prasasti di Kedukan Bukit berangka tahun 683
M (Palembang), Talang Tuwo berangka tahun 684 M (Palembang), Kota Kapur berangka
tahun 686 M (Bangka Barat), dan Karang Brahi berangka tahun 688 M (Jambi). Prasasti itu
bertuliskan huruf Pranagari berbahasa Melayu Kuna. Bahasa Melayu Kuna itu tidak hanya
dipakai pada zaman Sriwijaya karena di Jawa Tengah (Gandasuli) juga ditemukan prasasti
berangka tahun 832 M dan di Bogor ditemukan prasasti berangka tahun 942 M yang juga
menggunakan bahasa Melayu Kuna.

Pada zaman Sriwijaya, bahasa Melayu dipakai sebagai bahasa kebudayaan, yaitu
bahasa buku pelajaran agama Budha. Bahasa Melayu juga dipakai sebagai bahasa
perhubungan antarsuku di Nusantara dan sebagai bahasa perdagangan, baik sebagai bahasa
antarsuku di Nusantara maupun sebagai bahasa yang digunakan terhadap para pedagang yang
datang dari luar Nusantara.

Informasi dari seorang ahli sejarah Cina, I-Tsing, yang belajar agama Budha di
Sriwijaya, antara lain, menyatakan bahwa di Sriwijaya ada bahasa yang bernama Koen-
louen (I-Tsing:63,159), Kou-luen (I-Tsing:183), K’ouen-louen (Ferrand,
1919), Kw’enlun (Alisjahbana, 1971:1089). Kun’lun (Parnikel, 1977:91), K’un-lun (Prentice,
1078:19), yang berdampingan dengan Sanskerta. Yang dimaksud Koen-luen adalah bahasa
perhubungan (lingua franca) di Kepulauan Nusantara, yaitu bahasa Melayu.

Perkembangan dan pertumbuhan bahasa Melayu tampak makin jelas dari


peninggalan kerajaan Islam, baik yang berupa batu bertulis, seperti tulisan pada batu nisan di
Minye Tujoh, Aceh, berangka tahun 1380 M, maupun hasil susastra (abad ke-16 dan ke-17),
seperti Syair Hamzah Fansuri, Hikayat Raja-Raja Pasai, Sejarah Melayu, Tajussalatin,
dan Bustanussa

Bahasa Melayu menyebar ke pelosok Nusantara bersamaan dengan menyebarnya


agama Islam di wilayah Nusantara. Bahasa Melayu mudah diterima oleh masyarakat
Nusantara sebagai bahasa perhubungan antarpulau, antarsuku, antarpedagang,
antarbangsa, dan antarkerajaan karena bahasa Melayu tidak mengenal tingkat tutur.

Bahasa Melayu dipakai di mana-mana di wilayah Nusantara serta makin berkembang


dan bertambah kukuh keberadaannya. Bahasa Melayu yang dipakai di daerah di wilayah
Nusantara dalam pertumbuhannya dipengaruhi oleh corak budaya daerah. Bahasa Melayu
menyerap kosakata dari berbagai bahasa, terutama dari bahasa Sanskerta, bahasa Persia,
bahasa Arab, dan bahasa-bahasa Eropa. Bahasa Melayu pun dalam perkembangannya muncul
dalam berbagai variasi dan dialek.

Perkembangan bahasa Melayu di wilayah Nusantara mempengaruhi dan


mendorong tumbuhnya rasa persaudaraan dan persatuan bangsa Indonesia. Komunikasi
antarperkumpulan yang bangkit pada masa itu menggunakan bahasa Melayu. Para pemuda
Indonesia yang tergabung dalam perkumpulan pergerakan secara sadar mengangkat bahasa
Melayu menjadi bahasa Indonesia, yang menjadi bahasa persatuan untuk seluruh bangsa
Indonesia (Sumpah Pemuda, 28 Oktober 1928).
2. a. Jelaskan mengapa bahasa Melayu dipilih menjadi dasar bahasa nasional
dan bahasa negara
jawab :

Karena sebelum Indonesia merdeka dan bahasa persatuan kita diresmikan, sebagian
besar penduduk di Nusantara telah akrab dengan bahasa Melayu. Berdasarkan latar belakang
historis yang begitu kuat di tanah Nusantara, tidak heran jika bahasa Melayu dipilih untuk
menjadi akar bagi bahasa Indonesia .Sejarah penggunaan bahasa Melayu di Nusantara dapat
dibuktikan melalui beberapa penemuan seperti prasasti yang ditemukan tertulis dengan huruf
Pranagari dengan bahasa Melayu Kuno. Selain digunakan dalam transaksi perdagangan,
bahasa Melayu pun diandalkan sebagai bahasa kebudayaan, khususnya pada zaman Kerajaan
Sriwijaya, yakni sebagai bahasa utama dalam buku pelajaran agama Buddha.

Bahasa Melayu merupakan salah satu bahasa yang mudah untuk dikuasai. Strukturnya
sederhana dan kosakatanya bersifat terbuka. Perlu diketahui pula bahwa bahasa Melayu yang
mudah dan yang menjadi basis bagi bahasa Indonesia adalah bahasa Melayu pijin. Pijin
merupakan alat komunikasi singkat yang digunakan oleh dua pihak, perorangan atau
kelompok, yang mempunyai dua bahasa yang tidak saling berpengertian. Bahasa Melayu pijin
lazim digunakan dalam transaksi perdagangan atau pertemuan singkat.

penetapan bahasa Melayu sebagai fondasi untuk bahasa Indonesia dilandasi oleh tiga
faktor utama. Pertama, penutur bahasa Melayu lebih tersebar dibandingkan dengan penutur
bahasa-bahasa lainnya di Nusantara. Kedua, bahasa Melayu, khususnya Melayu pijin, dinilai
mudah untuk dikuasai. Hal itulah yang mengantarkan bahasa Melayu menjadi basantara.
Kemudian, yang ketiga adalah faktor campur tangan Pemerintah Belanda dalam
memantapkan bahasa Melayu Riau sebagai alat komunikasi di sekolah dasar.
Di negara kita ini sebenanrnya banyak sekali jenis bahasa dikarenakan jika di tinjau dari
keberagaman sukunya yang membuat negara kita kaya akan bahasa dan budaya akan tetapi bahas
melayu lah yang menjadi bahas kesatuan dalam bahasa indonesia dikarenakan
beberap faktor berikut:

 Bahasa melayu adalah bahasa sederhana. Komunikatif, dijadikan bahasa yang menjadi
ciri khas bagi perdagangan dan pelayanan di pelabuhan Indonesia maupun di negara-
negara luar Indonesia.
 Bahasa melayu tidak mempunya makna makna yang berlebih,tingkatan-tingkatan bahasa
seperti yang dimiliki oleh bahasa lain.
 Bahasa melayu dijadikan bahasa kebudayaan dikarenakan ini merupakan bahasa yang
sudah lama dikenal dikalangan masayrakat.
2. b. Jelaskan fungsi bahasa Indonesia sebagai bahasa nasional dan bahasa
Negara!
Jawab :
Fungsi Bahasa Indonesia Sebagai Bahasa Nasional
1. Lambang Kebanggaan Kebangsaan

Fungsi bahasa Indonesia sebagai Lambang Kebanggaan Kebangsaan adalah, bahasa Indonesia
mencerminkan nilai-nilai sosial budaya yang mendasari rasa kebangsaan. Atas dasar kebanggaan
ini, bahasa Indonesia harus terus dijaga, pelihara dan kembangkan serta rasa kebanggaan
pemakainya senantiasa dibina.

2.Lambang Indentitas Nasional


Fungsi bahasa Indonesia sebagai Identitas Nasional adalah yang mengarah pada
penghargaan terhadap bahasa Indonesia selain bendera dan lambang negara. Di dalam fungsinya,
bahasa Indonesia tentulah harus memiliki identitasnya sendiri sehingga serasi dengan lambang
kebangsaan yang lain.

Bahasa Indonesia memiliki identitasnya hanya apabila masyarakat pemakainya, terutama kaum
muda dan pelajar membina dan mengembangkannya sedemikian rupa sehingga bersih dari
unsur-unsur bahasa lain.

3. Alat Perhubungan Antarwarga, Antardaerah, Antarbudaya

Bahasa Indonesia memiliki peranan yang vital di masyarakat umum dan nasional. Berkat adanya
bahasa Indonesia, masyarakat dapat berhubungan satu dengan yang lain sedemikian rupa
sehingga kesalahpahaman sebagai akibat perbedaan latar belakang sosial budaya dan bahasa
tidak perlu dikawatirkan.

Masyarakat dapat bepergian ke seluruh pelosok tanah air dengan hanya memanfaatkan bahasa
Indonesia sebagai satu-satunya alat komunikasi
4. Alat Pemersatu Suku Budaya dan Bahasanya

Bahasa Indonesia sebagai alat pemersatu suku, budaya dan bahasa maksudnya adalah bahwa
bahasa Indonesia memungkinkan keserasian di antara suku-suku, budaya dan bahasa di
Nusantara, tanpa harus menghilangkan indentitas kesukuan dan kesetiaan kepada nilai-nilai
sosial budaya serta latar belakang bahasa daerah yang bersangkutan

Lebih dari itu, dengan bahasa nasional itu masyarakat dapat meletakkan kepentingan nasional
jauh di atas kepentingan daerah atau golongan.

Fungsi Bahasa Indonesia Sebagai Bahasa Negara


1. Bahasa Resmi Kenegaraan

Maksud dari Bahasa Indonesia sebagai bahasa resmi kenegaraan adalah, bahwa bahasa Indonesia
dipakai di dalam kegiatan-kegiatan resmi kenegaraan seperti upacara, peristiwa dan kegiatan
kenegaraan baik dalam bentuk lisan maupun dalam bentuk tulisan.

Salah satu kegiatan tersebut adalah penulisan dokumen dan putusan-putusan serta surat-surat
yang dikeluarkan oleh pemerintah dan badan-badan kenegaraan lainnya, serta pidato-pidato
kenegaraan

2. Bahasa Pengantar dalam Pendidikan

Fungsi bahasa Indonesia sangat vital bagi pendidikan di nusantara ini. Mulai dari taman kanak-
kanak sampai dengan perguruan tinggi di seluruh Indonesia. K

ecuali pada daerah-daerah tertentu yang masih menggunakan bahasa daerah sebagai bahasa
pengantarnya seperti Aceh, Batak, Sunda, Jawa, Madura, Bali dan Makassar, akan tetapi hanya
sampai tahun ke tiga pendidikan Sekolah Dasar.
3. Alat Perhubungan pada Tingkat Nasional

Dalam hal ini fungsi bahasa Indonesia dipakai bukan saja sebagai alat komunikasi timbal-balik
antara pemerintah dan masyarakat luas, dan bukan saja sebagai alat perhubungan antar daerah,
dan antar suku, melainkan juga sebagai alat perhubungan di dalam masyarakat yang sama latar
belakang sosial budaya dan bahasanya.

4. Alat Pengembangan Kebudayaan, Ilmu Pengetahuan dan Teknologi

Di dalam hubungan ini, fungsi bahasa Indonesia adalah satu-satunya alat yang memungkinkan
masyarakat membina dan mengembangkan kebudayaan nasional sedemikian rupa sehingga
bahasa Indonesia memiliki ciri-ciri dan identitasnya sendiri, yang membedakannya dengan
kebudayaan daerah.

Anda mungkin juga menyukai