Anda di halaman 1dari 13

MAKALAH BAHASA INDONESIA

HAKIKAT BAHASA INDONESIA SEBAGAI PENGHELA ILMU


PENGETAHUAN DAN ALAT PEMERSATU BANGSA

Di Susun Oleh

Kelompok I

Haditiya Hadio Putra (22531062)


Indah Pratama Putri Sari (22531068)
Lili Zakiyah
Laita

Dosen Pengampuh

Herman Gusmanto.,

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN AGAMA ISLAM


FAKULTAS TARBIYAH
INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI CURUP
TAHUN AJARAN 2022/2023
KATA PENGANTAR

Segala puji kepada ALLAH swt. Karena atas limpahan rahmat dan pengentahuan nya
lah kami dapat meneyelesaikan makalah kami tepat pada waktunya.

Tidak lupa untuk dosen mata kuliah Bapak Herman Gusmanto, atas materi makalah
karena dengan materi ini kami lebih dalam mengetahui tentang Hakikat Bahasa Indonesia
Sebagai Penghela Ilmu Pengetahuan Dan Alat Pemersatu Bangsa
Semoga dengan makalah yang kami buat dapat menambah pengetahuan teman-teman
mahasiswa lebih paham lagi tentang Bahasa Indonesia. Tapi kami berharap penuh makalah
yang kami susun ,menjadi salah satu sumber yang dapat menambah ilmu-ilmu terutama
bagian Bahasa Indonesia.

Mudah-mudahan makalah sederhana kami ini yang telah berhasil kami susun bisa
dengan mudah di pahami oleh siapa pun yang membacanya. Meskipun makalah yang kami
buat masih banyak kekurangan dam kesalahan dalam kata atau pun kalimat, sebelimnya kami
meminta maaf. Serta tidak lupa kami berharap adanya kritik dan saran dari teman-teman yang
membangung sehingga ke depanya kami bisa lebih baik lagi.

Demikianlah kami ucapkan terima kasih.

I
Daftar Isi
Kata pengantar....................................................................................................I
Daftar isi.............................................................................................................II
Bab I Pendahuluan
A. Latar Belakang.........................................................................................1
B. Rumusan Masalah....................................................................................1
C. Tujuan .....................................................................................................1
Bab II Pembahasan
A. Sejarah Bahasa Indonesia .......................................................................2
B. Fungsi dan Kedudukan Bahasa Indonesia...............................................4
C. Ragam Bahasa Indonesia.........................................................................6
Bab III Penutup
A. Kesimpulan..............................................................................................9
Daftar pustaka

II
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Bahasa Indonesia sebagai bahasa persatuan dan bahasa Negara di Negara Kesatuan
Republik Indonesia ini memiliki fungsi yang sangat dominan dalam segala aspek di
dalam kehidupan bermasyarakat. Bahasa Indonesia harus dipelajari, dikembangkan, dan
dioptimalkan penggunaannya maupun fungsinya. Melalui mata pelajaran Bahasa
Indonesia diharapkan tumbuh sikap bangga dalam menggunakan bahasa Indonesia
sehingga akan tumbuh juga kesadaran akan pentingnya nilai-nilai yang terkandung di
dalam bahasa Indonesia. Bahasa Indonesia adalah mata pelajaran yang wajib diberikan
dari jenjang sekolah dasar sampai dengan perguruan tinggi. Hal itu dikarenakan bahasa
Indonesia merupakan bahasa nasional sekaligus bahasa Negara di Indonesia. Menurut
Oka (dalam Muslich, 2009: 108), menyatakan bahwa sebagai bahasa nasional, bahasa
Indonesia berfungsi sebagai : lambang kebanggaan nasional, lambang identitas nasional,
alat pemersatu bangsa, dan sebagai alat perhubungan antar budaya atau daerah.
B. Rumusan Masalah
1. Bagaimana Sejarah Bahasa Indonesia?
2. Apa Saja Fungsi Kedudukan Bahasa Indonesia?
3. Bagaimana Ragam Bahasa Indonesia?
C. Tujuan
1. Mengetahui Sejarah Bahasa Indonesia
2. Mengetahui Fungsi Kedudukan Bahasa Indonesia.
3. Mengetahui Ragam Bahasa Indonesia

1
BAB II
PEMBAHASAN
A. Sejarah Bahasa Indonesia
Bahasa Indonesia lahir pada tanggal 28 Oktober 1928. pada saat itu, para pemuda
dari berbagai pelosok Nusantara berkumpul dalam kerapatan Pemuda dan berikrar (1)
bertumpah darah yang satu, tanah Indonesia, (2) berbangsa yang satu, bangsa Indonesia,
dan (3) menjunjung bahasa persatuan, bahasa Indonesia. Ikrar para pemuda ini dikenal
dengan nama Sumpah Pemuda.

Unsur yang ketiga dari Sumpah Pemuda merupakan pernyataan tekad bahwa bahasa
Indonesia merupakan bahasa persatuan bangsa Indonesia. Pada tahun 1928 itulah bahasa
Indonesia dikukuhkan kedudukannya sebagai bahasa nasional.

Bahasa Indonesia dinyatakan kedudukannya sebagai bahasa negara pada tanggal 18


Agustus 1945 karena pada saat itu Undang-Undang Dasar 1945 disahkan sebagai
Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia. Dalam Undang-Undang Dasar 1945
disebutkan bahwa Bahasa negara ialah bahasa Indonesia (Bab XV, Pasal 36).

Keputusan Kongres Bahasa Indonesia II tahun 1954 di Medan, antara lain,


menyatakan bahwa bahasa Indonesia berasal dari bahasa Melayu. Bahasa Indonesia
tumbuh dan berkembang dari bahasa Melayu yang sejak zaman dulu sudah dipergunakan
sebagai bahasa perhubungan (lingua franca) bukan hanya di Kepulauan Nusantara,
melainkan juga hampir di seluruh Asia Tenggara.1

Bahasa Melayu mulai dipakai di kawasan Asia Tenggara sejak abad ke-7. Bukti
yang menyatakan itu ialah dengan ditemukannya prasasti di Kedukan Bukit berangka
tahun 683 M (Palembang), Talang Tuwo berangka tahun 684 M (Palembang), Kota
Kapur berangka tahun 686 M (Bangka Barat), dan Karang Brahi berangka tahun 688 M
(Jambi). Prasasti itu bertuliskan huruf Pranagari berbahasa Melayu Kuna. Bahasa Melayu
Kuna itu tidak hanya dipakai pada zaman Sriwijaya karena di Jawa Tengah (Gandasuli)
juga ditemukan prasasti berangka tahun 832 M dan di Bogor ditemukan prasasti
berangka tahun 942 M yang juga menggunakan bahasa Melayu Kuna.

1
http://www.gurusiana.id/read/ernimirnawati/article/keeksotisan-bahasa-melayu-dalam-bahasa-indonesia-
4893614

2
3

Pada zaman Sriwijaya, bahasa Melayu dipakai sebagai bahasa kebudayaan, yaitu
bahasa buku pelajaran agama Budha. Bahasa Melayu juga dipakai sebagai bahasa
perhubungan antarsuku di Nusantara dan sebagai bahasa perdagangan, baik sebagai
bahasa antarsuku di Nusantara maupun sebagai bahasa yang digunakan terhadap para
pedagang yang datang dari luar Nusantara.

Informasi dari seorang ahli sejarah Cina, I-Tsing, yang belajar agama Budha di
Sriwijaya, antara lain, menyatakan bahwa di Sriwijaya ada bahasa yang bernama Koen-
louen (I-Tsing:63,159), Kou-luen (I-Tsing:183), K’ouen-louen (Ferrand, 1919),
Kw’enlun (Alisjahbana, 1971:1089). Kun’lun (Parnikel, 1977:91), K’un-lun (Prentice,
1078:19), yang berdampingan dengan Sanskerta. Yang dimaksud Koen-luen adalah
bahasa perhubungan (lingua franca) di Kepulauan Nusantara, yaitu bahasa Melayu.

Perkembangan dan pertumbuhan bahasa Melayu tampak makin jelas dari


peninggalan kerajaan Islam, baik yang berupa batu bertulis, seperti tulisan pada batu
nisan di Minye Tujoh, Aceh, berangka tahun 1380 M, maupun hasil susastra (abad ke-16
dan ke-17), seperti Syair Hamzah Fansuri, Hikayat Raja-Raja Pasai, Sejarah Melayu,
Tajussalatin, dan Bustanussalatin.

Bahasa Melayu menyebar ke pelosok Nusantara bersamaan dengan menyebarnya


agama Islam di wilayah Nusantara. Bahasa Melayu mudah diterima oleh masyarakat
Nusantara sebagai bahasa perhubungan antarpulau, antarsuku, antarpedagang,
antarbangsa, dan antarkerajaan karena bahasa Melayu tidak mengenal tingkat tutur.2

Bahasa Melayu dipakai di mana-mana di wilayah Nusantara serta makin


berkembang dan bertambah kukuh keberadaannya. Bahasa Melayu yang dipakai di
daerah di wilayah Nusantara dalam pertumbuhannya dipengaruhi oleh corak budaya
daerah. Bahasa Melayu menyerap kosakata dari berbagai bahasa, terutama dari bahasa
Sanskerta, bahasa Persia, bahasa Arab, dan bahasa-bahasa Eropa. Bahasa Melayu pun
dalam perkembangannya muncul dalam berbagai variasi dan dialek.

Perkembangan bahasa Melayu di wilayah Nusantara mempengaruhi dan mendorong


tumbuhnya rasa persaudaraan dan persatuan bangsa Indonesia. Komunikasi
antarperkumpulan yang bangkit pada masa itu menggunakan bahasa Melayu. Para
pemuda Indonesia yang tergabung dalam perkumpulan pergerakan secara sadar

2
https://elibrary.kppu.go.id/index.php?p=hari_bahasa
4

mengangkat bahasa Melayu menjadi bahasa Indonesia, yang menjadi bahasa persatuan
untuk seluruh bangsa Indonesia (Sumpah Pemuda, 28 Oktober 1928).

Kebangkitan nasional telah mendorong perkembangan bahasa Indonesia dengan


pesat. Peranan kegiatan politik, perdagangan, persuratkabaran, dan majalah sangat besar
dalam memodernkan bahasa Indonesia.3

Proklamasi kemerdekaan Republik Indonesia, 17 Agustus 1945, telah mengukuhkan


kedudukan dan fungsi bahasa Indonesia secara konstitusional sebagai bahasa negara.
Kini bahasa Indonesia dipakai oleh berbagai lapisan masyarakat Indonesia, baik di
tingkat pusat maupun daerah.4

B. Fungsi dan Kedudukan Bahasa Indonesia

Bahasa Indonesia memiliki fungsi sejalan dengan kedudukannya yaitu:

1. Bahasa Nasional

Kedudukannya diatas bahasa daerah. Hasil Perumusan Seminar Politik Bahasa yang
diselenggarakan di Jakarta pada tanggal 25-28 Februari 1975 menegaskan bahwa dalam
kedudukannya sebagai bahasa , bahasa Indonesia berfungsi sebagai:5

a. Lambang kebanggaan .

Seluruh bangsa Indonesia patut berbangga dengan adanya satu bahasa diantara
berbagai daerah dengan etnis yang berbeda-beda. Bahasa Indonesia juga memanggarkan
nilai-nilai sosial budaya luhur bangsa. Dengan keluhurannya, bahasa Indonesia harus
menjadi kebanggaan dengan cara menjunjungnya, merealisasikannya,
mempertahankannya da mengembangkannya.

b. Lambang identitas

Bangsa Indonesia terdiri dari berbagai etnis atau suku bangsa, sehingga dengan
kondisi ini bahasa Indonesia berfungsi sebagai lambang identitas. Sebagai lambang
identitas , bahasa Indonesia merupakan lambang bangsa Indonesia. Ini berarti, dengan

3
http://kantorbahasabengkulu.kemdikbud.go.id/sekilas-tentang-sejarah-bahasa-indonesia/
4
https://medium.com/@madepratama0004/sekilas-tentang-sejarah-bahasa-indonesia-7d5df84bc68b
5
https://ekisusilowati18.wordpress.com/2015/03/27/kedudukan-bahasa-indonesia/
65

bahasa Indonesia akan dapat diketahuisiapa kita, yaitu sifat, perangai dan watak kita
sebagai orang Indonesia.

c. Alat pemersatu berbagai suku bangsa

Artinya, bahasa Indonesia merupakan alat yang memungkinkan untuk menyatukan


berbagai suku bangsa dengan latar sosial dan bahasa dalam kebangsaasn Indonesia.
Dengan demikian bangsa Indonesia yang berbeda suku bangsa tersebut bisa menyatukan
cita-cita dan rasa dengan perantara bahasa Indonesia.

d. Alat perhubungan antar daerah dan antar budaya

Jika bangsa kita tidak memiliki satu bahasa, maka masalah utama yang muncul
adalah hambatan komunikasi diantara suku bangsa.

2. Bahasa Negara (Bahasa resmi Negara Kesatuan Republik Indonesia) Memiliki empat
fungsi sebagai berikut:
a. Bahasa resmi kenegaraan

Seluruh kegiatan kenegaraan dan penyelenggaraanya harus menggunakan bahasa


Indonesia seperti: kegiatan acara kenegaraan, pidato kenegaraan,dan lain sebagainya.

b. Bahasa pengantar di dunia pendidikan

Kegiatan belajar mengajar di dunia pendidikan baik sekolah ataupun perguruan tinggi
dan gunakan bahasa Indonesia sebagai bahasa pengantar.

c. Alat perhubungan pada tingkat

Bahasa Indonesia sebagai alat perhubungan untuk kepentingan perencanaan dan


pembangunan serta kepentingan pemerintah.

d. Alat pengembangan kebudayaan dan IPTEK

Indonesia kaya akan kebudayaan yang sesuai dengan sukunya, sehingga kebudayaan
itu perlu dikembangkan dan dikomunikasikan kepada berbagai suku bangsa.

3. Kedudukan Bahasa Indonesia Sebagai Bahasa Negara6

6
https://kantorbahasabanten.kemdikbud.go.id/?p=507#:~:text=Sementara%20itu%2C%20dalam
%20kedudukannya%20sebagai,pemanfaatan%20ilmu%20pengetahuan%20dan%20teknologi.
7

Seiring dengan hari kemerdekaan Indonesia 17 Agustus 1945 besoknya tanggal


18 Agustus 1945 diakui dan disahkan keberadaan bahasa Indonesia sebagai bahasa
negara, yang termasuk dalam pasal 36 UUD 1945 yang berbunyi:‘Bahasa negara
adalah bahasa Indonesia.’ Berarti bahasa Indonesia tidak hanya berkedudukan sebagai
bahasa , tetapi juga termasuk dalam bahasa Negara. Jadi, kedudukan bahasa Indonesia
sebagai bahasa diembannya dalam persoalan kehidupan berbangsa bukan dalam
kehidupan bernegara. Demikian juga, kedudukan bahasa Indonesia sebagai bahasa
Negara diembannya dalam persoalan kehidupan bernegara bukan dalam kehidupan
berbangsa.
C. Ragam Bahasa

Ragam bahasa (bahasa Inggris: linguistic style) adalah bentuk bahasa yang bervariasi


menurut konteks pemakaian (topik yang dibicarakan, hubungan antarpembicara, medium
pembicaraan).7 Sehingga dapat disimpulkan bahwa ragam Bahasa Indonesia adalah
variasi kata-kata berdasarkan pemakaian, topik yang dibicarakan, hubungan pembicara,
lawan bicara, orang yang dibicarakan, serta medium pembicara.

Macam-macam ragam Bahasa Indonesia dikelompok menjadi empat, yaitu


berdasarkan media, standar, cara pandang penutur, hingga topik pembicaraanya. 8

1. Ragam Bahasa Berdasarkan Media

Dilihat dari media atau sarananya, Bahasa Indonesia dibedakan menjadi dua, yaitu
ragam lisan dan tulisan.

Ragam Lisan

Ragam bahasa lisan merupakan bahasa yang dihasilkan melalui alat ucap dengan
fonem sebagai unsur dasarnya. Ciri-ciri dari ragam lisan adalah:

 Memerlukan orang kedua/teman bicara;


 Tergantung situasi, ruang, dan waktu;
 Tidak harus memperhatikan unsur gramatikal, namun memerlukan intonasi serta
bahasa tubuh;
 Berlangsung cepat;

7
https://id.wikipedia.org/wiki/Ragam_bahasa
8
https://saintif.com/ragam-bahasa-indonesia/
8

 Sering dapat berlangsung tanpa alat bantu;


 Kesalahan dapat langsung dikoreksi.

Ragam Tulis

Ragam bahasa tulisan adalah bahasa yang dihasilkan dengan menggunakan


rangkaian huruf sebagai unsurnya. Ciri-ciri dari ragam bahasa tulisan yaitu:

 Tidak memerlukan orang kedua/teman bicara;


 Tidak tergantung kondisi, ruang, serta waktu;
 Harus memperhatikan unsur gramatikal;
 Berlangsung lambat;
 Selalu memakai alat bantu;
 Kesalahan tidak dapat langsung dikoreksi;
 Hanya terbantu dengan tanda baca.

2. Ragam Bahasa Berdasarkan Standar

Terdapat penggolongan ragam bahasa berdasarkan standar atau kebakuan bahasa.


Perbedaan antara ragam standar, nonstandar, dan semi standar dilakukan atas dasar:

 Topik yang sedang dibahas;


 Hubungan antarpembicara;
 Medium yang digunakan;
 Lingkungan atau situasi saat pembicaraan terjadi.

Ciri yang membedakan antara ragam standar, semi standar, dan non standar di antaranya
meliputi:

 Penggunaan kata sapaan dan kata ganti;


 Imbuhan;
 Penggunaan konjungsi;
 Penggunaan fungsi yang lengkap.
3. Ragam Bahasa Indonesia Berdasarkan Cara Pandang Penutur

Apabila dilihat dari cara pandang penutur atau pembicaranya, ragam Bahasa Indonesia
dibedakan menjadi:

 Ragam Dialek, contohnya: “Gue udah baca itu buku.”9


 Ragam Terpelajar, contohnya: “Saya sudah membaca buku itu.”
 Ragam Resmi, contohnya: “Saya sudah membaca buku itu.”
 Ragam Tak Resmi: “Saya sudah baca buku itu.”

4. Ragam Bahasa Indonesia Berdasarkan Topik Pembicaraan

Terdapat berbagai ragam bahasa yang digunakan dilihat dari topik


pembicaraannya. Topik yang dimaksud meliputi hukum, bisnis, agama, sosial, sains,
dan lainnya.

Salah satu ciri dari ragam tersebut adalah ragam ilmiah memiliki beberapa
karakteristik seperti:

 Bahasa Indonesia ragam baku;


 Penggunaan kalimat efektif;
 Menghindari makna ganda;
 Penggunaan kata dan istilah yang bermakna lugas dan menghindari pemakaian kata
dan istilah yang bermakna kiasan;
 Menghindari penonjolan persona dengan tujuan menjaga keobjektifan isi tulisan;
 Adanya keselarasan dan keruntutan antarproposisi dan antaralinea.

9
https://kumparan.com/berita-hari-ini/ragam-bahasa-indonesia-macam-macam-dan-ciri-cirinya-
1v7MYNW3HPU
9

BAB III

PENUTUP

A. Simpulan
Bahasa Indonesia sebagai bahasa persatuan dan bahasa Negara di Negara Kesatuan
Republik Indonesia ini memiliki fungsi yang sangat dominan dalam segala aspek di
dalam kehidupan bermasyarakat. Bahasa Indonesia harus dipelajari, dikembangkan, dan
dioptimalkan penggunaannya maupun fungsinya. Melalui mata pelajaran Bahasa
Indonesia diharapkan tumbuh sikap bangga dalam menggunakan bahasa Indonesia
sehingga akan tumbuh juga kesadaran akan pentingnya nilai-nilai yang terkandung di
dalam bahasa Indonesia.
DAFTAR PUSTAKA

http://kantorbahasabengkulu.kemdikbud.go.id/sekilas-tentang-sejarah-bahasa-indonesia/
http://www.gurusiana.id/read/ernimirnawati/article/keeksotisan-bahasa-melayu-dalam-
bahasa-indonesia-4893614
https://ekisusilowati18.wordpress.com/2015/03/27/kedudukan-bahasa-indonesia/
https://elibrary.kppu.go.id/index.php?p=hari_bahasa
https://id.wikipedia.org/wiki/Ragam_bahasa
https://kantorbahasabanten.kemdikbud.go.id/?p=507#:~:text=Sementara%20itu%2C
%20dalam%20kedudukannya%20sebagai,pemanfaatan%20ilmu%20pengetahuan%20dan
%20teknologi.
https://kumparan.com/berita-hari-ini/ragam-bahasa-indonesia-macam-macam-dan-ciri-
cirinya-1v7MYNW3HPU
https://medium.com/@madepratama0004/sekilas-tentang-sejarah-bahasa-indonesia-
7d5df84bc68b
https://nasional.kompas.com/read/2020/10/28/15495011/sumpah-pemuda-sejarah-lahirnya-
bahasa-indonesia-sebagai-bahasa-persatuan
https://saintif.com/ragam-bahasa-indonesia/

Anda mungkin juga menyukai