Anda di halaman 1dari 5

SEJARAH, PERKEMBANGAN, PERANAN dan FUNGSI BAHASA INDONESIA

Tugas Mata Kuliah Bahasa Indonesia


Dosen Pengampu Mata Kuliah: Putu Wiraningsih M.Pd

Oleh: Silvia Ananta Dania Putri


Nim: 2212071005
Semester 1

PROGRAM STUDI PARIWISATA BUDAYA DAN KEAGAMAAN HINDU


JURUSAN DHARMA DUTA
STAHN MPU KUTURAN SINGARAJA
SEJARAH PERKEMBANGAN BAHASA INDONESIA
a. Sumber Bahasa Indonesia
Berkembangnya Bahasa Indonesia bersumber dari bahasa Melayu. Bahasa yang
digunakan sejak dahulu hingga berkembang dan tumbuh di masa kini berakar dari
bahasa Melayu. Menurut sejarah yang berkembang, banyak prasasti kuno yang
ditemukan untuk memperkuat kapan awal mulanya dan di daerah mana saja yang
menggunakan bahasa Melayu. Zaman Sriwijaya bahasa yang digunakan merupakan
bahasa Melayu Kuno, di Jawa Tengah dan Bogor terdapat prasasti yang bertuliskan
bahasa Melayu Kuno. Prasasti-prasasti tersebut yang memperkuat bahwa bahasa
Melayu Kuno pada zaman itu bukan hanya di Pulau Sumatra tetapi juga dugunakan di
Pulau Jawa.
Fungsi bahasa Melayu pada zaman Sriwijaya sebagai berikut:
1. Bahasa Melayu sebagai bahasa kebudayaan, yaitu berisi aturan hidup dan sastra;
2. Bahasa Melayu sebagai lingua franca, yaitu bahasa perhubungan antar suku;
3. Bahasa Melayu sebagai bahasa perdagangan, terutama didaerah sentral perdagang
baik pedangang dari Indonesia ataupun dari luar Indonesia;
4. Bahasa Melayu sebagai bahasa resmi kerajaan.
b. Peresmian Bahasa Indonesia
Perlahan tapi pasti, Bahasa Indonesia berkembang dengan pesat hingga menjadi
bahasa modern yang terdapat banyak kosakata dan berkembangnya struktur bahasa.
Ikrar Sumpah Pemuda pada tanggal 28 Oktober 1928 berisi tiga bulir kebulatan tekad,
yaitu:
Pertama : Kami putra dan putri Indonesia mengaku bertumpah darah yang satu,
tanah Indonesia.
Kedua : Kami putra dan putri Indonesia mengaku berbangsa yang satu, bangsa
Indonesia.
Ketiga : Kami putra dan putri Indonesia menjunjung tinggi bahasa persatuan,
bahasa Indonesia.
Secara resmi digantikannya bahasa Melayu dengan bahasa Indonesia setelah
diikrarkan Sumpah Pemuda pada tahun 1928.
c. Faktor digantikannya bahasa Melayu menjadi bahasa Indonesia
Empat faktor penyebab diangkatnya menjadi bahasa Indonesia, sebagai berikut:
1. Bahasa Melayu sudah menjadi bahasa perhubungan dan bahasa perdagangan di
Indonesia
2. Sistem bahasa yang sederhana, tidak adanya tingkat bahasa pada bahasa Melayu
3. Suku-suku di Indonesia dengan sukarela menerima bahasa Indonesia sebagai
bahasa nasional
4. Kesanggupan untuk digunakan sebagai bahasa kebudayaan dengan artian luas.
d. Peristiwa penting dalam perkembangan Bahasa Indonesia
1. Telah dimuatnya ejaan resmi bahasa Melayu oleh Ch. A. Van Ophuijsen dan
dibantu oleh Moehammad Taib Soetan Ibrahim dan Nawawi Soetan Ma’moer
dalam Kitab Logat Melayu pada tahun 1901.
2. Didirikannya Commissie voor de Volkslectuur atau Taman Bacaan Rakyat pada
tahun 1908, dan diubah menjadi Balai Pustaka pada tahun 1917. Hal ini
membuktikan bahwa bahasa Melayu sudah digunakan dan menyebar luas sebelum
tahun 1928.
3. Untuk pertama kalinya pidato disampaikan menggunakan Bahasa Indonesia. Jahja
Datoek Kajo merupakan orang pertama yang melakukannya pada sidang
Volksraad (dewan rakyat) pada 16 Juni 1927.
4. Para pemuda secara resmi mengikrarkan Sumpah Pemuda dengan tujuan
mengganti bahasa Melayu dengan Bahasa Indonesia pada tahun 28 Oktober 1928.
5. Berdirinya sebuah angkatan sastrawan muda yang menanamkan dirinya Pujangga
Baru secara resmi dan dipimpin oleh Sutan Takdir Alisjahbana dan kawan-kawan
pada tahun 1933.
6. Sutan Takdir Alisjahbana menyusun tatabahasa Baru Bahasa Indonesia pada tahu
1936.
7. Kongres Bahasa Indonesia I di Solo pada tanggal 25-28 Juni 1938.
8. Ditandatanganinya Undang-Undang Dasar 1945 yang memuat pasal tentang
penentapan Bahasa Indonesia sebagai bahasa Negara pada 18 Agustus 1945.
9. Melalui SK No. 264/Bhg.A/47 oleh Mr. Soewandi sebagai menteri Pendidikan
Pengajaran dan Kebudayaan, menggunakan ejaan republik pada 19 Maret 1947.
10. Dilangsungkannya Kongres Bahasa Indonesia ke II di Medan pada tanggal 28
Oktober-2 November 1954.
11. Pada tanggal 16 Agustus 1972, Presiden Republik Indonesia meresmikan
penggunaan Ejaan Yang Disempurnakan (EYD) melalui pidato kenegaraan dan
dikuatkan dengan keputusan Presiden No. 57 tahun 1972.
12. Menteri Pendidikan dan Kebudayaan menetapkan Pedoman Umum Ejaan Bahasa
Indonesia yang Disempurnakan dan Pedoman Umum Pembentukan istilah resmi
berlaku berlaku di Indonesia pada 31 Agustus 1972.
13. Diselenggarakannya kongres Bahasa Indonesia ke IV di Jakarta pada tanggal 28
Oktober-2 November 1978.
14. Pengukuhan keberadaan Bahasa Indonesia di Indonesia pada kongres Bahasa
Indonesia IV pada 21-26 November 1983.
15. Diselenggarakan kongres Bahasa Indonesia V yang dihadiri oleh negara-negara
sahabat, ditandai dengan persembahan karya besar berupa Kamus Besar Bahasa
Indonesia, dan Tata Bahasa Baku Bahasa Indonesia pada 28 Oktober-3 November
1988.
16. Pada tanggal 28 Oktober-2 November 1993, diadakan kongres Bahasa Indonesia
VI. Dihadiri oleh pakar Bahasa Indonesia dari Indonesia sendiri dan utusan-utusan
negara-negara sahabat. Peningkatan status Pusat Pembinaan dan Pengembangan
Bahasa menjadi Lembaga Bahasa Indonesia serta disusun Undang-Undang Bahasa
Indonesia.
17. Usulan dibentuknya Badan Pertimbangan Bahasa pada kongres Bahasa Indonesia
VII tanggal 26-30 Oktober 1998.
18. Terakhir diselenggarakannya kongres Bahasa Indonesia VIII di Jakarta pada
tanggal 14-17 Oktober 2003.
KEDUDUKAN dan FUNGSI BAHASA INDONESIA
a. Kedudukan Bahasa Indonesia
Bahasa Indonesia merupakan bahasa Nasional yang memiliki kedudukan yang sangat
penting. Terdapat pasal khusus (Bab XV, Pasal 36) dalam Undang-Undang Dasar
1945 yang menyatakan bahasa negara adalah bahasa Indonesia. Kedudukan bahasa
Indonesia dibagi menjadi dua, yaitu:
1. Bahasa Indonesia berkedudukan sebagai bahasa nasional yang sesuai dengan
Sumpah Pemuda 1928;
2. Bahasa Indonesia berkedudukan sebagai bahasa Negara sesuai dengan Undang-
Undang Dasar 1945.
b. Fungsi Bahasa Indonesia
Jika dilihat dari kedudukannya Bahasa Indonesia memiliki fungsinya masing-masing.
Sebagai bahasa nasional, memiliki fungsi sebagai berikut:
1. Lambang identitas nasional
2. Lambang kebangsaan
3. Alat komunikasi antar warganegara dan antarbudaya
4. Alat pemersatu suku-suku bangsa di Indonesia.
Sebagai bahasa Negara, memiki fungsi sebagai berikut:
1. Sebagai resmi kenegaraan
2. Bahasa pengantar di dunia pendidikan
3. Alat perhubungan untuk kepentingan perencanaan dan pelaksanaan pembangunan
4. Alat pengembang kebudayaan, ilmu pengetahuan dan teknologi.
Tetapi seiring berjalannya waktu, fungsi bahasa Indonesia ini bertambah banyak pula.
Bisa sebagai media massa baik secara cetak ataupun elektronik, visual ataupun audio
dan lain sebagainya. Sehingga dapat disimpulkan bahwa media massa memiliki
peranan penting dalam menyebarluaskan bahasa Indonesia dengan baik dan benar.
Sumber data penulisan tugas:
dari mana datangnya Bahasa Indonesia? (2022, September 14). Diambil kembali dari Direktorat
SMP: distsmp.kemdikbud.go.id

Sejarah Bahasa Indonesia: Dari Era Kerajaan Hingga Era Penjajahan. (2022, September 15). Diambil
kembali dari www-gramedia-com.cdn.ampproject.org

Sukirman Nurdjan, S., Firman, S. M., & Minawarti, S. M. (2016). Bahasa Indonesia untuk Perguruan
Tinggi. Makasar, Sulawesi Selatan: Aksara Timur.

Suyatno, Pujiati, T., Nurhamidah, D., & Faznur, L. S. (2017). Bahasa Indonesia untuk Perguruan Tinggi
(Membangun Karakter Mahasiswa melalui Bahasa). Bojongkulur-Gunung Putri-Bogor: IN
MEDIA.

Anda mungkin juga menyukai