Anda di halaman 1dari 15

LAPORAN PRAKTIKUM

ALAT DAN MESIN PERTANIAN

Acara 1
Pengenalan Peralatan Pengolahan Tanah
Diajukan untuk Memenuhi Tugas Matauliah Alat dan Mesin Pertanian

Disusun Oleh

FAUZAN AUFA MAHSA ARIFIN


191710201077
TEP C

JURUSAN TEKNIK PERTANIAN


FAKULTAS TEKNOLOGI PERTANIAN
UNIVERSITAS JEMBER
2019
Pengolahan Tanah
Pengelolaan kesuburan tanah terletak dari pengaturan keseimbangan
empat faktor, yaitu oksigen, air, unsur toksik, dan unsur hara (Indranada, 1994).
Tanah adalah material yang terdiri dari agregat (butiran) mineral-mineral padat
yang terikat secara kimia satu dengan yang lain dan dari bahan-bahan organik
yang telah melapuk (partikel padat) disertai zat cair dan gas yang mengisi ruang-
ruang kosong diantara parikel-partikel padat tersebut (Das, 1995).
Pengolahan tanah dapat dipandang sebagai suatu usaha manusia untuk
merubah sifat-sifat yang dimiliki oleh tanah sesuai dengan kebutuhan yang
dikehendaki oleh manusia. Di dalam usaha pertanian, pengolahan tanah dilakukan
dengan tujuan untuk menciptakan kondisi fisik; khemis dan biologis tanah yang
lebih baik sampai kedalaman tertentu agar sesuai untuk pertumbuhan tanaman. Di
samping itu pengolahan tanah bertujuan pula untuk : membunuh gulma dan
tanaman yang tidak diinginkan; menempatkan seresah atau sisa-sisa tanaman pada
tempat yang sesuai agar dekomposisi dapat berjalan dengan baik; menurunkan
laju erosi; meratakan tanah untuk memudahkan pekerjaan di lapangan;
mempersatukan pupuk dengan tanah; serta mempersiapkan tanah untuk
mempermudah dalam pengaturan air (Rizaldi, 2006)
Berdasarkan atas tahapan kegiatan, hasil kerja dan dalamnya tanah yang
menerima perlakuan pengolahan tanah, kegiatan pengolahan tanah dibedakan
menjadi dua macam, yaitu pengolahan tanah pertama atau awal (primary tillage)
dan pengolahan tanah kedua (secondary tillage) (Rizaldi, 2006).

Pengolahan Tanah Pertama


Dalam pengolahan tanah pertama, tanah dipotong kemudian diangkat terus
dibalik agar sisa-sisa tanaman yang ada dipermukaan tanah dapat terbenam di
dalam tanah. Kedalaman pemotongan dan pembalikan umumnya di atas 15 cm.
Pada umumnya hasil pengolahan tanah masih berupa bongkah-bongkah tanah
yang cukup besar, karena pada tahap pengolahan tanah ini penggemburan tanah
belum dapat dilakukan dengan efektif (Rizaldi, 2006)
Budidaya tanaman hortikultura masih banyak dilakukan secara konvensional
dengan menggunakan tenaga manusia (manual). Oleh karena itu penggunaan
mesin-mesin pengolahan tanah merupakan hal yang sangat penting untuk
peningkatan produksi, hal ini disebabkan oleh kurangnya pengetahuan para petani
terhadap perkembangan teknologi sehingga membuat lebih mengutamakan
pengolahan tanah secara manual. Pengolahan tanah biasanya digunakan alat
dengan tenaga tarik hewan atau dengan menggunakan tenaga traktor. Penggunaan
tenaga traktor akan meningkatkan hasil yang di dapatkan pada pengolahan akan
lebih baik di bandingkan dengan menggunakan hewan (Haerani,2001).
Menurut Daywin dkk, (1999) tujuan utama dari penggunaan mesin-mesin
dibidang pertanian adalah untuk meningkatkan produktivitas kerja petani dan
mengubah pekerjaan berat menjadi lebih ringan. Kegiatan pengolahan tanah pada
lahan kering untuk tanaman hortikultura merupakan kegiatan yang cukup berat,
kegiatan ini memerlukan waktu dan tenaga serta biaya yang cukup besar.
Mekanisasi pertanian dapat meningkatkan kualitas hasil produksi (Haerani,2001).
Alat Tradisional
No. Nama Bagian Fungsi Gambar
1 Cangkul Tangkai Cangkul digunakan
cangkul untuk menggali,
(terbuat dari ataupun untuk
kayu meratakan tanah
bentuknya
lurus dan
bengkok),
untuk
memegang dan
mengayunkan
mata cangkul
sewaktu
digunakan
dalam bekerja
Mata cangkul
(terbuat dari
besi),
membalik
tanah,
menghaluskan
tanah,
mencampur
pupuk
2 Sekop Mata baja, Memecahkan tanah
untuk
menggali dan
memecahkan
tanah
Tangkai, untuk
memegang
sekop
3 Lempak Tangkai, untuk Memecahkan tanah
memegang dan meratakannya
lempak
Mata baja,
untuk
meratakan dan
memecahkan
tanah
4 Linggis Teradapat 2 Memecahkan tanah,
mata baja, batu, dan akar
yang lurus tanaman
memecahkan
tanah
sedangkan
yang berongga
untuk
mengangkat
akar tanaman
atau batu
Tangkai, untuk
memegang
linggis
5 Garpu Tangkai, untuk Memecahkan tanah
mendorong
dan memegai
mata garpu
Mata garpu,
untuk
mengoyak
tanah
6 Bajak singkal Roda, untuk Memecahkan
sederhana menggerakkan tanah ,
bajak membalikkan tanah
Batang tarik,
untuk menarik
badan bajak
Singkal, untuk
memcahkan
tanah
Handle,
pengatur
kedalaman
Coiter,
menahan
posisi bajak
agar lurus
A. Alat Modern
No Nama Fungsi Gambar
.
1 Bajak singkal 1 Titik gandeng, untuk
arah menghubungkan alat
bantu traktor ke traktor
Batang Tarik, untuk
menarik badan alat
pembantu teraktor ke titik
gandeng
Kerangka kuat, untuk
penempatan bajak
Kemudi (handel), untuk
mengatur kedalaman
tanah
Singkal, untuk
membalikkan tanah
Segitiga baja (mata
singkal), untuk
memototng tanah secara
horizontal
Lensidel (penahan
samping), untuk
menggerakan baja
2 Bajak singkal 2 Handel mengatur posisi
arah bajak
Handel pengatur arah
pembalikkan
Pembalikan kiri / kanan
Titik gandeng, untuk
menghubungkan alat
bantu traktor ke traktor
Batang Tarik, untuk
menarik badan alat
pembantu teraktor ke
titik gandeng
Kerangka kuat, untuk
penempatan bajak
Kemudi (handel), untuk
mengatur kedalaman
tanah
Singkal, untuk
membalikkan tanah
Segitiga baja (mata
singkal), untuk
memototng tanah secara
horizontal
Landside (penahan
samping), untuk menahan
menahan bajak agar lurus
Coulter, untuk membelah
tanah

3 Bajak singkal Titik gandeng, untuk


mekanis menghubungkan alat
bantu traktor ke traktor
Batang Tarik, untuk
menarik badan alat
pembantu teraktor ke
titik gandeng
Kerangka kuat, untuk
penempatan bajak
Batang tarik, untuk
menarik bajak
Landside, untuk
menahan bajak agar
lurus
Cutter vertikal, untuk
memotong tanahsecara
vertikal karena
pisaunya pada traktor
jenis ini terlalu lebar
4 Bajak piringan Scraper, untuk
emmbalikkan tanah
agar tidak lengket jika
digunakan pada tanah
basah
Titik gandeng, untuk
menghubungkan alat
bantu traktor ke traktor
Batang Tarik, untuk
menarik badan alat
pembantu teraktor ke
titik gandeng
Kerangka kuat, untuk
penempatan bajak
Memiliki 3 bottom
pada traktor jenis ini
Bajak piringan, untuk
memotong tanah
vertikal
Landside (penahan
samping), untuk
menahan bajak agar
lurus
Bajak ada 3 yang bisa
di gunakan di segala
medan
handel kedalaman,
untuk mengatur
kedalaman bajak
5 Bajak pahat Titik gandeng,
(chisele) penghubung bajak
dengan traktor
Batang tarik, menarik
bajak
Kerangka kuat,
menahan bajak
Mata bajak,
memecahkan tanah
6 Bajak raksasa Titik gandeng,
penghubung bajak
dengan traktor
Batang tarik, menarik
bajak
Kerangka kuat,
menahan bajak
Mata bajak,
memecahkan tanah
dengan kedalaman dan
luas yang dalam dan
besar

Pengolahan Tanah Kedua


Dalam pengolahan tanah kedua, bongkah-bongkah tanah dan sisa-sisa
tanaman yang telah terpotong pada pengolahan tanah pertama akan dihancurkan
menjadi lebih halus dan sekaligus mencampurnya dengan tanah (Rizaldi, 2006).
A. Alat Modern
No. Nama Fungsi Gambar
1 Bajak Rotary Pisau rotary, seperti
sabit yang digunakan
petani karet yang
berfungis
menghancurkan tanah
Handel pengatur
kedalaman bajak,
mengatur seberapa
dalam tanah hasil bajak
Rangka kuat, menahan
bajak
Batang tarik,
mendorong bajak
Roda, untuk
menyeimbangkan
bajak

2 Garu piringan Bottom ada 8 yang


memiliki fungsi sama
yaitu mengatur jarak
hasil pembajakan
tanah.
Kerangka kuat,
menahan bajak
Scraper, membalikkan
tanah agar tidak
lengket di tanah basah
Tepi bajak tidak seperti
bajak piringan, untuk
menghancurkan tanah.
3 Gelebek Titik gandeng,
menghubungkan
dengan traktor.
Batang tarik, menarik
bajak.
Kerangka kuat
berbentuk silinder.
Mata bajak atau Pisau
(segi enpat) untuk
memecah dan
menghaluskan tanah
serta meratakan tanah.
4 Guru sisir Titik gandeng,
menghubungkan
dengan traktor.
Batang tarik, menarik
bajak.
Kerangka kuat,
berbentuk silinder.
Mata bajak atau Pisau
berbentuk seperti sisir.

Tenaga Penarik Alat Pengolah Tanah

No. Nama Gambar


1 Manusia dengan alat garu
(harrow)

2 Kerbau dengan bajak


singkal

3 Hand traktor dengan bajak


singkal
4 Hand traktor dengan garu
sisir

5 Hand traktor dengan


bajak pahat (chisele)

6 Hand tracktor dengan


bajak Rotary
DAFTAR PUSTAKA

Rizaldi, Taufik. 2006. Mesin Peralatan. Departemen Teknologi Pertanian


Fakultas Pertanian Universitas Sumatera Utara

Indranada, H.K. 1994. Pengelolaan Kesuburan Tanah.Bumi Aksara


Jakarta.Jakarta. 90 hal.

Das, Braja M. 1995. Mekanika Tanah 1. Erlangga. Jakarta.

Daywin, F.J dan R.G Sitompul dan Imam Hidayat. 1999. Mesin-mesin
Budidaya Pertanian Lahan Kering. Proyek Peningkatan Perguruan
Tinggi Institut Pertanian Bogor. Bogor

Haerani, A. 2001. Kajian Awal Perancangan Alat dan Mesin untuk


Budidaya Sayuran. Skripsi.Jurusan Teknik Pertanian.IPB. Bogor.

Anda mungkin juga menyukai