Anda di halaman 1dari 17

MAKALAH

SEJARAH PERKEMBANGAN BAHASA INDONESIA

Disusun Oleh :
Dian Aminarwati
Nim : 1901401002

Dosen pengampu:

Drs. Pancana Beta M. Pd

PRODI PENDIDIKAN PANCASILA DAN KEWARGANEGARAAN


FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS COKROAMINOTO PALOPO
2019/2020
KATA PENGANTAR

Segala puji dan syukur kehadirat Allah SWT, atas perkenan-Nya penulis dapat
menyelesaikan makalah yang berjudul “Sejarah Perkembangan Bahasa
Indonesia”. Makalah ini disusun untuk memenuhi salah satu tugas pada mata
kuliah Bahasa Indonesia.

Saya menyadari sepenuhnya bahwa penyusunan makalah ini masih jauh dari apa
yang dikatakan sempurna karena keterbatasan kemampuan dan pengetahuan yang
saya miliki. Walaupun demikian, saya berharap bahwa makalah ini dapat diterima
dan memenuhi persyaratan yang telah ditentukan.

Tidak berlebihan apabila pada kesempatan kali ini saya menyampaikan banyak
terimakasih kepada semua pihak yang telah membantu dalam penyelesaian
makalah ini.

Dan tak lupa saya menyampaikan banyak terimakasih serta seiring do’a atas
segala amal baik dan perhatian yang telah diberikan kepada saya.

Akhir kata semoga makalah ini dapat memenuhi syarat dan bermanfaat bagi saya
khususnya dan bagi para pembaca pada umumnya.

Palopo, 31 Maret 2020

Dian Aminarwati

i |“Sejarah Perkembangan Bahasa Indonesia”


Bahasa Indonesia
PPKn - FKIP – UNCP ( 2020 )
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 LATAR BELAKANG

Bahasa merupakan suatu alat komunikasi yang disampaikan


seseorang kepada orang lain agar bisa mengetahui apa yang menjadi
maksud dan tujuannya. Pentingnya bahasa sebagai identitas manusia, tidak
bisa dilepaskan dari adanya pengakuan manusia terhadap pemakaian
bahasa dalam kehidupan bermasyarakat sehari-hari. Untuk menjalankan
tugas kemanusiaan, manusia hanya punya satu alat, yakni bahasa. Dengan
bahasa, manusia dapat mengungkapkan apa yang ada di benak mereka.
Sesuatu yang sudah dirasakan sama dan serupa dengannya, belum tentu
terasa serupa, karena belum terungkap dan diungkapkan. Hanya dengan
bahasa, manusia dapat membuat sesuatu terasa nyata dan terungkap.
Era globalisasi dewasa ini mendorong perkembangan bahasa secara
pesat, terutama bahasa yang datang dari luar atau bahasa Inggris. Bahasa
Inggris merupakan bahasa internasional yang digunakan sebagai pengantar
dalam berkomunikasi antar bangsa. Dengan ditetapkannya Bahasa Inggris
sebagai bahasa internasional (Lingua Franca), maka orang akan cenderung
memilih untuk menguasai Bahasa Inggris agar mereka tidak kalah dalam
persaingan di kancah internasional sehingga tidak buta akan informasi
dunia. Tak dipungkiri memang pentingnya mempelajari bahasa asing, tapi
alangkah jauh lebih baik bila kita tetap menjaga, melestarikan dan
membudayakan Bahasa Indonesia. Karena seperti yang kita ketahui,
bahasa merupakan idenditas suatu bangsa. Untuk memperdalam mengenai
Bahasa Indonesia, kita perlu mengetahui bagaimana perkembangannya
sampai saat ini sehingga kita tahu mengenai bahasa pemersatu dari
berbagai suku dan adat-istiadat yang beranekaragam yang ada di
Indonesia, yang termasuk kita di dalamnya. Maka dari itu melalui makalah
ini penulis ingin menyampaikan sejarah tentang perkembangan bahasa
Indonesia.

1.2 RUMUSAN MASALAH

1.2.1 Bagaimana Sejarah Bahasa Indonesia ?

1.2.2 Bagaimana Pengembangan Bahasa Indonesia ?

1.2.3 Bagaimana Sejarah perkembangan EYD ?

1.2.4 Bagaimana kedudukan dan fungsi Bahasa Indonesia ?

1 |“Sejarah Perkembangan Bahasa Indonesia”


Bahasa Indonesia
PPKn - FKIP – UNCP ( 2020 )
1.3 TUJUAN

1.3.1 Untuk mengetahui tentang Sejarah Bahasa Indonesia


1.3.2 Untuk mengetahui tentang Pengembangan Bahasa Indonesia
1.3.3 Untuk mengetahui tentang Sejarah perkembangan EYD
1.3.4 Untuk mengetahui tentang kedudukan dan fungsi Bahasa Indonesia

2 |“Sejarah Perkembangan Bahasa Indonesia”


Bahasa Indonesia
PPKn - FKIP – UNCP ( 2020 )
BAB II
PEMBAHASAN

2.1 Sejarah Bahasa Indonesia


Bahasa Indonesia adalah bahasa resmi Republik Indonesia dan
bahasa persatuan bangsa Indonesia. Bahasa Indonesia diresmikan
penggunaannya setelah Proklamasi Kemerdekaan Indonesia, tepatnya
sehari sesudahnya, bersamaan dengan mulai berlakunya konstitusi. Di
Timor Leste, bahasa Indonesia berstatus sebagai bahasa kerja.
Dari sudut pandang linguistik, bahasa Indonesia adalah salah satu
dari banyak ragam bahasa Melayu. Dasar yang dipakai adalah bahasa
Melayu Riau (wilayah Kepulauan Riau sekarang) dari abad ke-19. Dalam
perkembangannya ia mengalami perubahan akibat penggunaanya sebagai
bahasa kerja di lingkungan administrasi kolonial dan berbagai proses
pembakuan sejak awal abad ke-20. Penamaan “Bahasa Indonesia” diawali
sejak dicanangkannya Sumpah Pemuda, 28 Oktober 1928, untuk
menghindari kesan “imperialisme bahasa” apabila nama bahasa Melayu
tetap digunakan. Proses ini menyebabkan berbedanya Bahasa Indonesia
saat ini dari varian bahasa Melayu yang digunakan di Riau maupun
Semenanjung Malaya. Hingga saat ini, Bahasa Indonesia merupakan
bahasa yang hidup, yang terus menghasilkan kata-kata baru, baik melalui
penciptaan maupun penyerapan dari bahasa daerah dan bahasa asing.

2.2 Sumber Bahasa Indonesia


Apabila ingin membicarakan perkembangan bahasa Indonesia,
mau tidak mau kita harus membicarakan bahasa Melayu sebagai sumber
(akar) bahasa Indonesia yang kita pergunakan sekarang. Bahasa Indonesia
tumbuh dan berkembang dari bahasa Melayu, yang sejak dahulu sudah
dipakai sebagai bahasa perantara (lingua franca). Bukan saja di kepulauan
Nusantara, melainkan juga hampir di seluruh Asia Tenggara.
Pertanyaan yang mungkin timbul adalah kapan sebenarnya bahasa
Melayu mulai dipergunakan sebagai alat komunikasi. Berbagai batu

3 |“Sejarah Perkembangan Bahasa Indonesia”


Bahasa Indonesia
PPKn - FKIP – UNCP ( 2020 )
bertulis (prasasti) kuno yang ditemukan, seperti (1) Prasasti Kedukan
Bukit di Palembang, tahun 683, (2) Prasasti Talang Tuo di Palembang,
tahun 684, (3) Prasasti Kota Kapur di Bangka Barat, tahun 686, dan (4)
Prasasti Karang Brahi, Bangko, Kabupaten Merangin, Jambi, tahun 688,
yang bertulis Pra-Nagari dan bahasanya bahasa Melayu Kuno, memberi
petunjuk kepada kita bahwa bahasa Melayu dalam bentuk bahasa Melayu
Kuno sudah dipakai sebagai alat komunikasi pada zaman Sriwijaya
(Halim, 1979: 6-7). Prasasti-prasasti yang juga tertulis di dalam baha
Melayu Kuno terdapat di Jawa Tengah (Prasasti Gandasuli, tahun 832) dan
di Bogor (Prasasti Bogor, tahun 942). Kedua prasasti di Pulau Jawa itu
diperkuat pula dugaan kita bahwa bahasa Melayu Kuno pada waktu itu
tidak saja dipakai di Pulau Sumatra tetapi juga dipakai di pulau Jawa.
Berikut ini dikutipkan dengan bunyi batu Prasasti Kedukan Bukit :
Swastie syrie syaka warsaatieta 605 ekadasyu syuklapaks wulan waisyaakha dapunta hyang
naayik di saamwan mangalap siddhayaatra di saptamie syuklapaksa wulan jyestha
dapunta hyang marlapas dari minanga taamwan.
Selamat! Pada tahun syaka 605 hari kesebalas pada masa terang bulan Wasyaakha,
tuan kita yang mulia naik di perahu menjemput Siddhayaatra. Pada hari ketujuh,
pada masa terang bulan Jyestha. Tuan kita yang mulia berlepas dari Minanga
Taamwan ... )
Kalau kita perhatikan dengan seksama, ternyata prasasti itu
memiliki kata-kata (dicetak dengan huruf miring) yang masih kita kenal
sekarang walaupun waktu sudah berlangsung lebih dari 1400 tahun.
Berdasarkan petunjuk-petunjuk lainnya, dapatlah kita kemukakan
bahwa pada zaman Sriwijaya bahasa Melayu berfungsi sebagai berikut.
1. Bahasa Melayu berfungsi sebagai bahasa kebudayaan yaitu
bahasa buku-buku yang berisi aturan-aturan hidup dan sastra.
2. Bahasa Melayu berfungsi sebagai bahasa perhubungan (lingua
franca) antarsuku di Indonesia.
3. Bahasa Melayu berfungsi sebagai bahasa perdagangan terutama
di sepanjang pantai, baik bagi suku yang ada di Indonesia maupun
bagi pedagang-pedagang yang datang dari luar Indonesia.
4. Bahasa Melayu berfungsi sebagai bahasa resmi kerajaan.

4 |“Sejarah Perkembangan Bahasa Indonesia”


Bahasa Indonesia
PPKn - FKIP – UNCP ( 2020 )
2.3 Peresmian Nama Bahasa Indonesia
Bahasa Indonesia dengan perlahan-lahan, tetapi pasti, berkembang
dan tumbuh terus. Pada waktu akhir-akhir ini perkembangannya itu
menjadi demikian pesatnya sehingga bahasa ini telah menjelma menjadi
bahasa modern, yang kaya akan kosakata dan mantap dalam struktur.
Pada tanggal 28 Oktober 1928, para Pemuda Indonesia
mengikarkan Sumpah Pemuda. Naskah Putusan Kongres Pemuda
Indonesia tahun 1928 itu berisi tiga butir kebulatan tekad sebagai berikut.
Pertama : Kami putra dan putri Indonesia mengaku tertumpah darah yang satu, tanah
Indonesia.
Kedua : Kami putra dan putri Indonesia mengaku berbangsa yang satu, bangsa
Indonesia.
Ketiga : Kami putra dan putri Indonesia menjunjung bahasa persatuan, Bahasa
Indonesia.
Pernyataan yang pertama adalah pengakuan bahwa pulau-pulau
yang bertebaran dan lautan yang menghubungkan pulau-pulau yang
merupakan wilayah Republik Indonesia sekarang adalah kesatuan tumpah
darah (tempat kelahiran) yang disebut bangsa Indonesia itu juga
merupakan satu kesatuan yang disebut bangsa Indonesia. Pernyataan yang
ketiga tidak merupakan pengakuan “berbahasa satu”. Tetapi merupakan
pernyataan tekad kebahasaan yang menyatakan bahwa kita, bangsa
Indonesia, menjunjung tinggi bahasa persatuan, yaitu Bahasa Indonesia.
(Halim, 1893: 2-3).
` Dengan diikrarkannya Sumpah Pemuda. Resmilah bahasa Melayu,
yang sudah dipakai sejak pertengahan abad VII itu, menjadi bahasa
Indonesia.

5 |“Sejarah Perkembangan Bahasa Indonesia”


Bahasa Indonesia
PPKn - FKIP – UNCP ( 2020 )
2.4 Pengembangan Bahasa Indonesia
2.4.1 Arti Pengembangan Bahasa Indonesia
Arti istilah pengembangan ini harus dibedakan dengan arti istilah
perkembangan. Perkembangan merupakan usaha sadar atau disengaja,
yaitu usaha mengembangkan. Pengembangan Bahasa Indonesia
merupakan usaha sadar mengembangkan bahasa Indonesia, atau usaha
sadar mengarahkan bahasa Indonesia ini menjadi berkembang (sesuai
dengan sasaran pengembangan bahasa Indonesia itu).
2.4.2 Latar belakang pengembangan Bahasa Indonesia
Ditinjau dari segi usia, Bahasa Indonesia merupakan bahasa yang
masih muda usianya. Sekalipun diakui, setidaknya sampai saat ini, bahwa
usia bahasa Indonesia itu masih muda, satu hal yang perlu diinsyafi adalah
kenyataan bahwa bahasa Indonesia telah mampu menjalankan tugasnya
berkaitan dengan dua kedudukannya. Dia sudah bisa menjalankan
tugasnya sebagai lambang kebanggaan nasional, lambang identitas
nasional, alat pemersatu masyarakat dan bangsa Indonesia. Dia telah pula
menjalankan tugasnya sebagai bahasa resmi negara, bahasa tata
pemerintahan, bahasa pengantar di bidang pendidikan, dan sebagai bahasa
pengembangan dan pemanfaatan ilmu pengetahuan dan teknologi.
Namun, ada hal yang masih perlu, bahkan harus, dipertanyakan, yaitu:
Apakah Bahasa Indonesia sudah mampui mengemban tugasnya secara
maksimal? Sejauh manakah kadar kemampuan bahasa Indonesia dalam
mengemban tugasnya tersebut, terutama bila dilihat dari segi kondisi
bahasa Indonesia itu?
Pertanyaan di atas bisa dijawab dengan kenyataan pemakaian
bahasa Indonesia sampai saat ini. Walaupun bahasa Indonesia sudah

6 |“Sejarah Perkembangan Bahasa Indonesia”


Bahasa Indonesia
PPKn - FKIP – UNCP ( 2020 )
berfungsi sesuai dengan kedudukan dan fungsinya., kemampuannya dalam
berbagai aspek kehidupan masih belum mencapai tingkat yang maksimal.
Terlepas dari kemampuan penuturnya, secara materi bahasa Indonesia
masih memiliki kekurangan, yang dapat diamati dalam berbagai aspek
seperti tata bunyinya, tata katanya, tata kalimatnya, tata maknanya, dan
peristilahannya. Kekurangan itu semakin tampak setelah rumusan kaidah
bahasa Indonesia, setidaknya sampai saat ini, belum digarap secara tuntas.
Gambaran di atas menunjukan bahwa pengembangan bahasa
Indonesia itu perlu dan harus dilaksanakan agar perkembangan bahasa
Indonesia berjalan ke arah yang diharapkan. Usaha pengembangan yang
berandil besar dalam mengarahkan perkembangan bahasa Indonesia akan
berjalan secara “liar”.

2.4.3 Tujuan pengembangan Bahasa Indonesia


Pengembangan bahasa indonesia bertujuan agar bahasa Indonesia
berkembang menjadi bahasa yang satu, baku, modern, dan cendekia.
Masing-masing predikat itu dapat dijelaskan sebagai berikut. (1) satu yaitu
terciptanya bahasa Indonesia yang satu, (2) baku yaitu Bahasa Indonesia
memiliki kebakuannya sendiri yang berbeda dengan kaidah bahasa kelas
atas, dan setetusnya. (3) Modern yaitu pemutakhiran bahasa sehingga dia
benar-benar memiliki fungsi termasa. (4) Cendekia menitikberatkan
ketepatgunaan bahasa Indonesia dalam mencerminkan logika penuturnya.
Tujuan demikian ini sangat penting terutama bila dikaitkan dengan
pengembangan ilmu pengetahuan dan teknologi, yang selalu
membutuhkan alat yang tepat (bahasa) untuk menuangkan logika.
2.5 Sejarah Perkembangan EYD
Ejaan merupakan cara atau aturan menulis kata-kata dengan huruf
menurut disiplin ilmu bahasa. Dengan adanya ejaan diharapkan para
pemakai menggunakan bahasa Indonesia dengan baik dan benar sesuai
aturan-aturan yanga ada. Sehingga terbentuklah kata dan kalimat yang
mudah dan enak didengar dan dipergunankan dalam komonikasi sehari
hari. Sesuai dengan apa yang telah diketahui bahwa penyempurnaan ejaan
bahsa Indonesia terdiri dari :

7 |“Sejarah Perkembangan Bahasa Indonesia”


Bahasa Indonesia
PPKn - FKIP – UNCP ( 2020 )
2.5.1 Ejaan van Ophuijsen
Ejaan ini merupakan ejaan bahasa Melayu dengan huruf Latin.
Charles Van Ophuijsen yang dibantu oleh Nawawi Soetan Ma’moer dan
Moehammad Taib Soetan Ibrahim menyusun ejaan baru ini pada tahun
1896. Pedoman tata bahasa yang kemudian dikenal dengan nama ejaan van
Ophuijsen itu resmi diakui pemerintah kolonial pada tahun 1901. Ciri-ciri
dari ejaan ini yaitu :
A. Huruf ï untuk membedakan antara huruf i sebagai akhiran dan
karenanya harus disuarakan tersendiri dengan diftong seperti
mulaï dengan ramai. Juga digunakan untuk menulis huruf y
seperti dalam Soerabaïa.
B. Huruf j untuk menuliskan kata-kata jang, pajah, sajang, dsb.
C. Huruf oe untuk menuliskan kata-kata goeroe, itoe, oemoer, dsb.
D. Tanda diakritik, seperti koma ain dan tanda trema, untuk
menuliskan kata-kata ma’moer, ’akal, ta’, pa’, dsb.

2.5.2 Ejaan Soewandi


Ejaan Soewandi adalah ketentuan ejaan dalam Bahasa Indonesia
yang berlaku sejak 17 Maret 1947. Ejaan ini kemudian juga disebut
dengan nama edjaan Soewandi, Menteri Pendidikan dan Kebudayaan kala
itu. Ejaan ini mengganti ejaan sebelumnya, yaitu Ejaan Van Ophuijsen
yang mulai berlaku sejak tahun 1901.
A. Huruf oe diganti dengan u pada kata-kata guru, itu, umur, dsb.
B. Bunyi hamzah dan bunyi sentak ditulis dengan k pada kata-kata
tak, pak, rakjat, dsb.
C. Kata ulang boleh ditulis dengan angka 2 seperti pada kanak2,
ber-jalan2, ke-barat2-an.
D. Awalan di- dan kata depan di kedua-duanya ditulis serangkai
dengan kata yang mendampinginya.
2.5.3 Ejaan Yang Disempurnakan

8 |“Sejarah Perkembangan Bahasa Indonesia”


Bahasa Indonesia
PPKn - FKIP – UNCP ( 2020 )
Ejaan Yang Disempurnakan (EYD) adalah ejaan Bahasa Indonesia
yang berlaku sejak tahun 1972. Ejaan ini menggantikan ejaan sebelumnya,
Ejaan Republik atau Ejaan Soewandi. Pada 23 Mei 1972, sebuah
pernyataan bersama telah ditandatangani oleh Menteri Pelajaran Malaysia
pada masa itu, Tun Hussien Onn dan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan
Republik Indonesia, Mashuri. Pernyataan bersama tersebut mengandung
persetujuan untuk melaksanakan asas yang telah disepakati oleh para ahli
dari kedua negara tentang Ejaan Baru dan Ejaan Yang Disempurnakan.
Pada tanggal 16 Agustus 1972, berdasarkan Keputusan Presiden No. 57,
Tahun 1972, berlakulah sistem ejaan Latin (Rumi dalam istilah bahasa
Melayu Malaysia) bagi bahasa Melayu dan bahasa Indonesia. Di Malaysia
ejaan baru bersama ini dirujuk sebagai Ejaan Rumi Bersama (ERB).

2.6 Peristiwa – peristiwa penting yang berkaitan dengan perkembangan


Bahasa Melayu/Indonesia
Tahun-tahun penting yang mengandung arti sangat menentukan
dalam sejarah perkembangan bahasa Melayu/Indonesia dapat diperinci
sebagai berikut.
1. 1901 : Ejaan resmi bahasa Melayu oleh Ch. A. Van Ophuijsen dan
dimuat dalam Kitab Logat Melayu.
2. 1908 : Pemerintah mendirikan sebuah badan penerbit buku-buku
bacaan yang diberi nama Commissie voor de Volkslectuur (Taman
bacaan Rakyat).
3. 1928 : Para Pemuda pilihan memancangkan tonggak yang kukuh untuk
perjalanan bahasa Indonesia.
4. 1933 : Berdirinya Pujangga Baru (Sebuah angkatan Sastrawan Muda)
yang dipimpin Sutan Takdir Alisjahbana dan kawan-kawan.
5. 1938 : Kongres Bahasa Indonesia I di Solo. Dengan putusan bahwa
pembinaan dan pengembangan bahasa Indonesia telah dilakukan
secara sadar oleh cendekiawan dan budayawan kita saat itu.
6. 1945 : UUD 1945, Pasal 36 menetapkan bahasa Indonesia sebagai
Bahasa Negara.

9 |“Sejarah Perkembangan Bahasa Indonesia”


Bahasa Indonesia
PPKn - FKIP – UNCP ( 2020 )
7. 1947 : Penggunaan ejaan Republik (Ejaan Soewandi) sebagai
pengganti ejaan van Ophuijsen yang berlaku sebelumnya.
8. 1954 : Kongres Bahasa Indonesia II di Medan. Dengan putusan bahwa
bangsa Indonesia bertekad untuk terus-menerus menyempurnakan
bahasa Indonesia yang diangkat sebagai bahasa Nasional dan
ditetapkan sebagai bahasa negara itu,
9. 1972 : Presiden RI meresmikan penggunaan ejaan Bahasa Indonesia.
Dan di tahun ini pula, Menteri Pendidikan dan Kebudayaan
menetapkan Pedoman Umum Ejaan Bahasa Indonesia Yang
Disempurnakan dan Pedoman umum pembentukan istilah resmi
berlaku di seluruh Indonesia.
10. 1978 : Kongres Bahasa Indonesia III, Dengan putusan bahwa untuk
terus berusaha memantapkan kedudukan dan fungsi bahasa Indonesia.
11. 1983 : Kongres Bahasa Indonesia IV, Dengan putusan bahwa
pembinaan dan pengembangan bahasa Indonesia harus lebih
ditingkatkan sehingga amanat yang tercantum dalam Garis-garis besar
Haluan Negara, yang mewajibkan kedapa semua warga negara
Indonesia untuk menggunakan Bahasa indonesia dengan baik dan
benar, dapat tercapai semaksimal mungkin.
12. 1988 : Kongres Bahasa Indonesia V, Kongres ini ditandai dengan
dipersembahkannya karya besar pusat pembinaan dan pengembangan
bahasa kepada pecinta bahasa di Nusantara, yaitu berupa (1) Kamus
besar bahasa Indonesia, dan (2) Tata Bahasa buku bahasa Indonesia.
13. 1993 : Kongres Bahasa Indonesia VI, Kongres ini mengusulkan agar
Pusat Pembinaan dan Pengembangan bahasa ditingkatkan statusnya
menjadi Lembaga Bahasa Indonesia, serta mengusulkan disusunnya
Undang-undang Bahasa Indonesia.
14. 1998 : Kongres Bahasa Indonesia VII, Kongres ini mengusulkan
dibentuknya Badan Pertimbangan Bahasa dengan ketentuan sebagai
berikut.
a. Keanggotaannya terdiri atas tokoh masyarakat dan pakar yang
mempunyai kepedulian terhadap bangsa dan sastra.
b. Tugasnya ialah memberikan nasihat kepada Pusat Pembinaan dan
Pengembangan Bahasa serta mengupayakan peningkatan status
kelembagaan Pusat Pembinaan dan Pengembangan Bahasa.
15. 2003 : Kongres Bahasa Indonesia VIII, Kongres ini diselenggatakan di
Jakarta pada tanggal 14-17 Oktober 2003.
2.7 Kedudukan dan Fungsi Bahasa Indonesia
2.7.1 Konsep Dasar
Istilah kedudukan dan fungsi tentunya sering kita dengar, bahkan pernah
kita pakai. Kita tahu bahwa bahasa sebagai alat komunikasi lingual
manusia, baik secara lisan maupun tertulis. Ini adalah fungsi dasar bahasa
yang tidak dihubungkan dengan status dan nilai-nilai sosial.
Kedudukan dan Fungsi bahasa yang dipakai oleh pemakainya (baca;
masyarakat bahasa) perlu dirumuskan secara eksplisit, sebab kejelasan
‘label’ yang diberikan akan mempengaruhi masa depan bahasa yang

10 |“Sejarah Perkembangan Bahasa Indonesia”


Bahasa Indonesia
PPKn - FKIP – UNCP ( 2020 )
bersangkutan. Pemakainya akan menyikapinya secara jelas terhadapnya
dan memperlakukannya sesuai dengan ‘label; yang dikenakan padanya.

2.7.2 Kedudukan Bahasa Indonesia

Bahasa Indonesia mempunyai kedudukan yang sangat penting, seperti


bercantum pada ikrar ketiga Sumpah Pemuda 1928. Ini berarti bahwa
bahasa Indonesia berkedudukan sebagai bahasa Nasional; kedudukannya
diatas bahasa-bahasa daerah. Selain itu, di dalam UUD 1945 tercantum
pasal khusus (Bab XV, Pasal 36) mengenai kedudukan bahasa Indonesia
yang menyatakan bahwa bahasa negara ialah bahasa Indonesia. Dengan
kata lain, ada dua macam kedudukan bahasa Indonesia. Pertama bahasa
Indonesia berkedudukan sebagai bahasa nasional sesuai dengan Sumpah
Pemuda 1928; Kedua, bahasa Indonesia berkedudukan sebagai bahasa
negara sesuai dengan Undang-undang Dasar 1945.

2.7.2 Fungsi Bahasa Indonesia

Di dalam kedudukannya sebagai bahasa nasional, bahasa Indonesia


berfungsi sebagai :
1. Lambang kebanggaan kebangsaan
2. Lambang Identitas Nasional
3. Alat perhubungan antarwarga, antardaerah, dan antarbudaya
4. Alat yang memungkinkan penyatuan berbagai-bagai suku
bangsa dengan latar belakang sosial budaya dan bahasanya
masing-masing kedalam kesatuan kebangsaan bangsa
Indonesia.

Sebagai lambang kebanggaan kebangsaan, bahasa Indonesia


mencerminkan nilai-nilai sosial budaya yang mendasar rasa kebangsaan

11 |“Sejarah Perkembangan Bahasa Indonesia”


Bahasa Indonesia
PPKn - FKIP – UNCP ( 2020 )
kita. Atas dasar kebangaan ini, Bahasa Indonesia kita pelihara dan kita
kembangkan serta rasa kebanggaan pemakainya senantiasa kita bina.
Sebagai lambang identitas nasional, bahasa Indonesia kita junjung
disamping bendera dan lambang negara kita. Di dalam melaksanakan
fungsi ini bahasa Indonesia tentulah harus memiliki identitasnya sendiri
pula sehingga ia serasi dengan lambang kebangsaan kita yang lain.
Sebagai bahasa Nasional, berkat adanya bahasa nasional kita dapat
berhubungan satu dengan yang lain sedemikian rupa sehingga
kesalahpahaman sebagai akibat perbedaan latar belakang sosial Budaya
dan Bahasa tidak perlu dikhawatirkan.
Sebagai Alat yang memungkinkan terlaksananya penyatuan
berbagai-bagai suku bangsa yang memiliki latar belakang sosial budaya
dan bahasa yang berbeda-beda kedalam satu kesatuan kebangsaan yang
bulat.
Di dalam kedudukannya sebagai Bahasa Negara, bahasa Indonesia
berfungsi sebagai (1) bahasa resmi kenegaraan, (2) bahasa pengantar di
dalam dunia pendidikan, (3) alat perhubungan pada tingkat nasional untuk
kepentingan perencanaan dan pelaksanaan pembangungan, dan (4)
pengembang kebudayaan , ilmu pengetahuan dan teknologi.
Sebagai Bahasa resmi kenegaraan bahasa Indonesia di pakai di
dalam segala upacara, peristiwa, dan kegiatan kenegaraan baik dalam
bentuk lisan maupun dalam bentuk tulisan.
Sebagai bahasa pengantar di dalam dunia pendidikan, bahwa
pengantar di lembaga-lembaga di dunia pendidikan mulai taman kanak-
kanak sampai tingkat perguruan tinggi di seluruh Indonesia, kecuali di
daerah-daerah seperti Aceh, Batak, Sunda, Jawa, Madura, Bali, dan
Makassar yang menggunakan bahasa daerahnya sebagai bahasa pengantar
sampai dengan tahun ketiga pendidikan dasar.
Sebagai alat perhubungan pada tingkat nasional untuk
kepentingan perencanaan dan pelaksanaan pembangunga,Di dalam
hubungan dengan fungsi ini, bahasa Indonesia di pakai bukan saja dipakai
sebagai alat komunikasi timbal-balik antara pemerintah dengan
masyarakat luas, dan bukan saja sebagai alat perhubungan antardaerah dan
antarsuku melainkan juga sebagai alat perhubungan di dalam masyarakat
yang sama latar belakang sosial budaya dan bahasanya.
Akhirnya, di dalam kedudukannya sebagai bahasa negara, alat
pengemban kebudayaan nasional, ilmu pengetahuan, dan teknologi dalam
hubungan ini, bahasa Indonesia adalah alat satu-satunya yang
memungkinkan kita membina dan mengembangkan kebudayaan nasional
sedemikian rupa sehingga ia memiliki ciri-ciri dan identitasnya sendiri,
yang membedakannya dari kebudayaan daerah. Pada waktu yang sama,
bahasa Indonesia kita pergunakan sebagai alat untuk menyatakan nilai-
nilai sosial budaya nasional kita (Halim, 1979: 4-56, Moeliono, 1980: 15-
31).
Di samping itu, sekarang ini fungsi bahasa Indonesia telah pula
bertambah besar. Bahasa Indonesia berfungsi sebagai bahasa media massa.

12 |“Sejarah Perkembangan Bahasa Indonesia”


Bahasa Indonesia
PPKn - FKIP – UNCP ( 2020 )
Media massa cetak dan elektronik, baik visual, audio, maupun audio visual
harus memakai bahasa Indonesia. Di dalam kedudukannya sebagai sumber
pemerkaya bahasa daerah, bahasa Indonesia berperanan sangat penting.
Beberapa kosakata bahasa Indonesia ternyata dapat memperkaya khasanah
bahasa daerah, dalam hal bahasa daerah tidak memiliki kata untuk sebuah
konsep.
Bahasa Indonesia sebagai alat menyebarluaskan sastra Indonesia
dapat dipakai. Sastra Indonesia merupakan wahana pemakaian bahasa
Indonesia dari segi estetis bahasa sehingga bahasa Indonesia menjadi
bahasa yang penting dalam dunia Internasional.

13 |“Sejarah Perkembangan Bahasa Indonesia”


Bahasa Indonesia
PPKn - FKIP – UNCP ( 2020 )
BAB III
PENUTUP

3.1 KESIMPULAN
Bahasa Indonesia adalah bahasa resmi Republik Indonesia
sebagaimana disebutkan dalam Undang-Undang Dasar RI 1945, pasal
36”bahasa Negara adalah bahasa Indonesia”. Sejarah bahasa Indonesia
telah tumbuh dan berkembang sekitar abad ke VII dari bahasa Melayu
yang sejak zaman dahulu sudah dipergunakan sebagai bahasa
perhubungan. Bukan hanya di Kepulauan Nusantara, melainkan juga di
seluruh Asia Tenggara.
Awal penciptaan Bahasa Indonesia sebagai jati diri bangsa bermula
dari Sumpah Pemuda pada tanggal 28 Oktober 1928, diumumkanlah
penggunaan Bahasa Indonesia sebagai bahasa untuk Negara Indonesia
pascakemerdekaan. Secara yuridis, baru tanggal 18 Agustus 1945 bahasa
Indonesia secara resmi diakui keberadaannya dan ditetapkan dalam UUD
1945 pasal 36.
Dari pembahasan di atas kami menyimpulkan bahwa Bahasa
Indonesia telah mengalami berbagai macam perkembangan. Mulai dari
Perkembangan :
1. Sumber dari bahasa Indonesia adalah bahasa Melayu
2. Bahasa Indonesia secara sosiologis resmi digunakan sebagai
bahasa persatuan pada tanggal 28 Oktober 1928. Namun secara
Yuridis Bahasa Indonesia di akui setelah kemerdekaan Indonesia
yaitu pada tanggal 18 Agustus 1945.
3. Bahasa Melayu di angkat menjadi bahasa indonesia karena
bahasa melayu telah digunakan sebagai bahasa pergaulan (lingua
franca) di nusantara dan bahasa melayu sangat sederhana dan
mudah dipelajari serta tidak memiliki tingkatan bahasa.
Dari Perkembangan yang terjadi tersebut Bahasa Indonesia telah
berkembang menjadi semakin baik dari masa ke masa sehingga
memudahkan dalam menyelesaikan masalah sehari-hari dan kelangsungan
komunikasi antar pengguna.
3.2 SARAN
Tim Penyusun menyadari bahwa makalah ini masih banyak
kekurangan, kedepannya penyusun akan lebih fokus dan detail dalam
menjelaskan tentang makalah di atas dengan sumber - sumber yang lebih
banyak yang tentunya dapat di pertanggung jawabkan. Oleh karna itu,
penyusun menngharapkan kritik dan saran dari pembaca.

14 |“Sejarah Perkembangan Bahasa Indonesia”


Bahasa Indonesia
PPKn - FKIP – UNCP ( 2020 )
DAFTAR PUSTAKA

- BUKU :
1. Prof. Dr. E. Zainal Arifin, M. Hum. dan Drs. S. Amran Tasai,
M. Hum. 2009, Cermat Berbahasa Indonesia untuk Perguruan
Tinggi, Jakarta, Akademika Pressindo.
2. Masnur Muslich, 2010, Bahasa Indonesia pada Era
Globalisasi, Jakarta, PT Bumi Aksara.
- WEBSITE
1. ( Ingridelvina-UNS, 2014, Lingkaran Pendidikan Dasar.
19/09/2015 )
 http://ingridelvina.blog.uns.ac.id/2014/09/14/makalah-
sejarah-perkembangan-bahasa-indonesia/
2. ( Seputar Pendidikan, 2014, Situs Berita Pendidikan.
19/09/2015 )
 http://www.seputarpendidikan.com/2014/03/sejarah-
bahasa-indonesia.html
3. ( Blogs.UNPAD, 2011, Bahasa Indonesia. 19/09/2015 )
 http://blogs.unpad.ac.id/bahasaindonesia/2011/04/04/
sejarah-dan-perkembangan-bahasa-indonesia/
- GAMBAR
1. Sejarah Bahasa Indonesia
 http://3.bp.blogspot.com/-ev4cvpfp1AY/UnOy9QeoQAI/
AAAAAAAAANw/_JcpcyJxwhw/
s1600/576361_464063816963569_669531538_n.jpg
2. Sumber Bahasa Indonesia
 https://c1.staticflickr.com/1/23/93047528_69b6b97924.jpg
3. Peresmian Bahasa Indonesia
 http://static.republika.co.id/uploads/images/kanal_slide/
sumpah-pemuda-_121028110130-573.JPG
4. Pengembangan Bahasa Indonesia
 https://thiesilavers.files.wordpress.com/2010/10/
perkembangan-bahasa.jpg
5. Sejarah perkembangan EYD
 http://1.bp.blogspot.com/-bwUrR9jkVjU/U22vNTgVKeI/
AAAAAAAABXc/4xYKqCuaohI/s1600/
Ejaan+Yang+Disempurnakan.jpg
 http://4.bp.blogspot.com/-fTZAsaPMDjc/VDLKs_8EfgI/
AAAAAAAAAE0/Gr9kqQvDLjk/s1600/ejaan.png
6. Kedudukan dan Fungsi Bahasa Indonesia
 https://yennywisang.files.wordpress.com/2013/06/
kedudukan-bahasa-indonesia.jpg

15 |“Sejarah Perkembangan Bahasa Indonesia”


Bahasa Indonesia
PPKn - FKIP – UNCP ( 2020 )

Anda mungkin juga menyukai