Oleh :
(2115011020)
ROMBEL 37
i
KATA PENGANTAR
Puji syukur penulis panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa atas segala
rahmat dan karuniaNya sehingga makalah yang berjudul “Sejarah Perkembangan
Bahasa Indonesia” dapat tersusun hingga selesai dengan baik dan tepat waktu.
Tidak lupa penulis juga mengucapkan terimakasih atas bantuan dari pihak yang
telah membantu dan berkontribusi dengan memberikan sumbangan baik materi
maupun pikirannya dalam penyusunan makalah ini.
Makalah ini dibuat untuk memenuhi salah satu tugas mata kuliah Bahasa
Indonesia. Harapan penulis semoga makalah ini dapat bermanfaat menambah
pengetahuan dan wawasan bagi para pembacanya, agar kedepannya dapat
memperbaiki bentuk maupun menambah isi makalah agar menjadi lebih baik lagi.
Terlepas dari semua itu, penulis menyadari sepenuhnya bahwa masih ada
kekurangan baik dari segi susunan kalimat maupun tata bahasa dalam makalah ini,
oleh karena itu penulis sangat mengharapkan saran dan kritik yang membangun
dari pembaca demi penyempurnaan makalah ini.
Penyusun
ii
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR.............................................................................................ii
DAFTAR ISI..........................................................................................................iii
BAB I PENDAHULUAN........................................................................................1
1.3. TUJUAN...................................................................................................1
1.4. MANFAAT...............................................................................................1
BAB II PEMBAHASAN.........................................................................................3
3.1. Kesimpulan..............................................................................................10
3.2. Saran........................................................................................................10
DAFTAR PUSTAKA............................................................................................11
iii
BAB I
PENDAHULUAN
1
1.3. TUJUAN
1. Agar mengetahui sejarah bahasa Indonesia.
2. Agar mengetahui perkembangan bahasa Indonesia sebelum kemerdekaan, setelah
kemerdekaan, dan masa reformasi
3. Untuk mengetahui sejarah ejaan Bahasa Indonesia (Ejaan Yang Disempurnakan)
4.
1.4. MANFAAT
Agar setiap orang bisa tahu dan memahami sejarah bahasa Indonesia, mengetahui
perkembangan bahasa Indonesia sebelum dan setelah kemerdekaan,
2
BAB II
PEMBAHASAN
Seperti kita ketahui bersama bahwa bahasa Indonesia adalah bahasa yang
digunakan oleh rakyat Indonesia dalam berkomunikasi. Bahasa Indonesia menjadi
identitas bangsa di tengah-tengah bangsa lain di dunia. Sebelum resmi menjadi
bahasa nasional, bahasa Indonesia dikenal sebagai bahasa Melayu. Sejak tanggal
28 Oktober 1928, bahasa Indonesia dipakai resmi oleh bangsa Indonesia sebagai
bahasa nasional.
3
Bahasa Melayu mulai dipakai di kawasan Asia Tenggara sejak abad ke-7. Hal
itu dibuktikan dengan ditemukannya prasasti di Kedukan Bukit berangka tahun
683 M (Palembang), Talang Tuwo berangka tahun 684 M (Palembang), Kota
Kapur berangka tahun 686 M (Bangka Barat), dan Karang Brahi berangka tahun
688 M (Jambi).
4
Suku jawa, suku sunda dan suku suku yang lainnya dengan sukarela
menerima bahasa Melayu menjadi bahasa Indonesia sebagai bahasa nasional
Bahasa melayu mempunyai kesanggupan untuk dipakai sebagai bahasa
kebudayaan dalam arti yang luas.
5
(688 M), prasasti gandasuli di Jawa Tengah (632 M), prasasti bogor di Jawa
Barat (942 M), dan prasasti pagaruyung (1356 M). Semua bukti itu tertulis
pada batu nisan di Minye Tujoh, Aceh (1380 M).
Dengan kata lain beberapa prasasti itu menunjukkan bahwa bahasa Melayu sudah
digunakan sebagai bahasa resmi di wilayah kerajaan Sriwijaya bahkan sebagai
bahasa perdagangan.
Pada awal abad ke-15 kerajaan Malaka berkembang sangat pesat. Karena letak
pelabuhan Malaka yang sangat strategis dan menguntungkan maka pelabuhan
Malaka menjadi pusat perdagangan dan pertemuan pedagang dari Tiongkok,
Gujarat, Jawa.
Di Malaka terjadi jual beli barang-barang dagangan yang dibawa oleh pedagang
dari Tiongkok, Gujarat, India, Persia dan Arab.
Dari hari ke hari kedudukan bahasa Melayu sebagai lingua franca semakin kuat,
terutama dengan tumbuhnya, rasa persatuan dan kebangsaan dikalangan pemuda
pada awal abad ke-20 meskipun banyak mendapat rintangan dari pemerintah
maupun segolongan orang Belanda yang dengan keras menentang bahasa Melayu
sebagai bahasa nasional di Indonesia.
Pada konggres itu para pemuda dari berbagai organisasi berikrar berbangsa satu
bangsa Indonesia, berbahasa satu bahasa Indonesia, bertanah air satu tanah air
Indonesia dan menjunjung bahasa persatuan bahasa Indonesia.
6
Pernyataan yang di ikrarkan tanggal 28 Oktober 1928 merupakan hari
pengangkatan atau penobatan bahasa Indonesia sebagai bahasa persatuan atau
bahasa nasional.
Bahasa Indonesia lahir pada tanggal 28 Oktober 1928. Pada saat itu, para
pemuda dari berbagai pelosok Nusantara berkumpul dalam rapat, para
pemuda berikrar:
1. Kami Putra dan Putri Indonesia mengaku bertumpah darah yang satu,
Tanah Air Indonesia.
2. Kami Putra dan Putri Indonesia mengaku berbangsa yang satu,
Bangsa Indonesia.
3. Kami Putra dan Putri Indonesia mengaku menjunjung tinggi bahasa
persatuan, bahasa Indonesia.
Ikrar para pemuda ini di kenal dengan nama “Sumpah Pemuda”. Unsur yang
ketiga dari “Sumpah Pemuda” merupakan pernyataan tekad bahwa bahasa
Indonesia merupakan bahasa persatuan bangsa Indonesia.
7
Banyak penggunaan istilah-istilah asing atau bahasa asing adalam surat
kabar.
Pers telah berjasa dalam memperkenalkan istilah baru, kata-kata dan
ungkapan baru, seperti KKN (Korupsi, Kolusi, Nepotisme), kroni, konspirasi,
proaktif, rekonsiliasi, provokator, arogan, hujat, makar, dan sebagainya.
Bahasa Indonesia sudah mulai bergeser menjadi bahasa kedua setelah Bahasa
Inggris ataupun bahasa gaul. Selain itu, dipengaruhi pula oleh media iklan
maupun artis yang menggunakan istilah baru yang merupakan penyimpangan dari
kebenaran cara berbahasa Indonesia maupun mencampuradukan bahasa Inggris
dan Bahasa Indonesia.
8
b. Bunyi hamzah dan bunyi sentak ditulis dengan k pada kata-kata tak, pak, rakjat,
dsb.
c. Kata ulang boleh ditulis dengan angka 2 seperti pada kanak2, ber-jalan2, ke-
barat2-an.
d. Awalan di- dan kata depan di kedua-duanya ditulis serangkai dengan kata yang
mendampinginya.
Ejaan Yang Disempurnakan
Ejaan Yang Disempurnakan (EYD) adalah ejaan Bahasa Indonesia yang
berlaku sejak tahun 1972. Ejaan ini menggantikan ejaan sebelumnya, Ejaan
Republik atau Ejaan Soewandi. Pada 23 Mei 1972, sebuah pernyataan bersama
telah ditandatangani oleh Menteri Pelajaran Malaysia pada masa itu, Tun Hussien
Onn dan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia, Mashuri.
Pernyataan bersama tersebut mengandung persetujuan untuk melaksanakan asas
yang telah disepakati oleh para ahli dari kedua negara tentang Ejaan Baru dan
Ejaan Yang Disempurnakan. Pada tanggal 16 Agustus 1972, berdasarkan
Keputusan Presiden No. 57, Tahun 1972, berlakulah sistem ejaan Latin (Rumi
dalam istilah bahasa Melayu Malaysia) bagi bahasa Melayu dan bahasa Indonesia.
Di Malaysia ejaan baru bersama ini dirujuk sebagai Ejaan Rumi Bersama (ERB).
Selanjutnya Departemen Pendidikan dan Kebudayaan menyebarluaskan buku
panduan pemakaian berjudul “Pedoman Ejaan Bahasa Indonesia yang
Disempurnakan”.
Pada tanggal 12 Oktober 1972, Panitia Pengembangan Bahasa Indonesia,
Departemen Pendidikan dan Kebudayaan, menerbitkan buku “Pedoman Umum
Ejaan Bahasa Indonesia yang Disempurnakan” dengan penjelasan kaidah
penggunaan yang lebih luas. Setelah itu, Menteri Pendidikan dan Kebudayaan
dengan surat putusannya No. 0196/1975 memberlakukan “Pedoman Umum Ejaan
Bahasa Indonesia yang Disempurnakan dan Pedoman Umum Pembentukan
Istilah”.
9
BAB III PENUTUP
1.1. Kesimpulan
Pertama kali penciptaan bahasa Indonesia sebagai jati diri bangsa bermula dari
Sumpah Pemuda pada tangga 28 Oktober 1928, diumumkan penggunaan bahasa
Indonesia sebagai bahasa untuk Negara Indonesia pasca kemerdekaan. Secara
yurdis, baru tanggal 18 Agustus 1945 bahasa Indoensia secara resmi diakui
keberadaannya dan ditetapkan dalam UUD 1945 pasal 36.
Saran
Bahasa Indonesia yang kita ketahui sebagai mana dari penjelasan terdahulu
memiliki banyak rintangan dan kendala untuk mewujudkan menjadi bahasa pemersatu,
bahasa nasional, bahasa Indonesia. Sehingga kita sebagai generasi penerus mampu untuk
membina, mempertahankan bahasa Indonesia ini, agar tidak mengalami kemerosotan dan
diperguna dengan baik oleh pihak luar.
10
DAFTAR PUSTAKA
http://repository.ut.ac.id/4059/1/MKDU4110-M1.pdf
https://simdos.unud.ac.id/uploads/file_penelitian_1_dir/
3c680101ff285bcffdcd4eb7e8862e67.pdf
ttps://www.kompas.com/skola/read/2019/12/25/150000269/bahasa-indonesia-
sejarah-dan-perkembangannya?page=all
https://kumparan.com/aqilanursyabani20/perkembangan-bahasa-indonesia-sejak-
awal-terbentuknya-1uW3YsBecOr
https://www.ndondon.net/2017/09/contoh-makalah-perkembangan-bahasa-
indonesia.html
http://www.makalah.co.id/2016/09/makalah-sejarah-bahasa-indonesia-
lengkap.html
11