Anda di halaman 1dari 13

MAKALAH BAHASA INDONESIA

“BAHASA INDONESIA DAN MALAYSIA DARI 2 RUMPUN YANG SAMA”

OLEH

SULTAN BAGINDA BASARSYAH SIREGAR

(190903071)

ILMU ADMINISTRASI PUBLIK

FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN POLITIK

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA

MEDAN

TA 2019/2020

1
ABSTRAK

Bahasa Indonesia dan bahasa Malaysia berasal dari 2 rumpun yang sama yaitu bahasa
Melayu. Karena perbedaaan sejarah, hal ini berdampak terhadap perkembangan oleh bahasa
pada negara Indonesia dan Malaysia. Indonesia lama dijajah oleh Belanda sedangkan
Malaysia lama dijajah oleh Inggris. Akibat dari perbedaan sejarah, terdapat perbedaan dalam
kosakata antara bahasa Malaysia dan bahasa Indonesia juga terdapat persamaan dan
kesamaan bahasa oleh kedua negara.

Adapun alasan pengangkatan bahasa Melayu sebagai bahasa Indonesia yaitu Dari
dulu bahasa Melayu digunakan sebagai bahasa pengantar di Indonesia Bahasa Melayu
memiliki sistem yang sederhana sehingga mudah dipahami dan dipelajari Suku-suku di
Indonesia mengakui dan menerima Bahasa Melayu sebagai dasar bahasa Indonesia Bahasa
Melayu memiliki kemampuan sebagai bahasa kebudayaan. Sejarah bahasa Indonesia berawal
dari bahasa Melayu yang disahkan menjadi bahasa persatuan ketika Sumpah Pemuda tahun
1928.

2
DAFTAR ISI

BAB I
PENDAHULUAN......................................................................................................................4
I.1 LATAR BELAKANG
I.2 RUMUSAN MASALAH
I.3 TUJUAN

BAB II
PEMBAHASAN........................................................................................................................5
II.1 BAHASA
II.2 KEDUDUKAN BAHASA INDONESIA
II.3 FUNGSI BAHASA
MELAYU..................................................................................................................................8
II.4 FAKTOR PENGANGKATAN BAHASA MELAYU MENJADI BAHASA
INDONESIA
II.5 PERKEMBANGAN BAHASA INDONESIA
II.6 PERKEMBANGAN BAHASA MELAYU........................................................................9
II.7 BAHASA MALAYSIA
II.8 SEJARAH BAHASA MALAYSIA
II.9 PERBEDAAN DAN BERSAMAAN BAHASA INDONESIA DAN BAHASA
MALAYSIA.............................................................................................................................10

DAFTAR PUSTAKA..............................................................................................................13

3
BAB I
PENDAHULUAN
I.1 Latar Belakang
Bahasa merupakan suatu alat komunikasi yang disampaikan seseorang kepada orang lain agar
bisa mengetahui apa yang menjadi maksud dan tujuannya. Pentingnya bahasa sebagai
identitas manusia, tidak bisa dilepaskan dari adanya pengakuan manusia terhadap pemakaian
bahasa dalam kehidupan bermasyarakat sehari-hari
I.2 Rumusan Masalah
Bagaimana perkembangan bahasa Indonesia dan bahasa Malaysia, apa saja persamaan dan
perbedaan dari dua bahasa tersebut
I.3 Tujuan
1. Untuk mengetahui perkembangan Bahasa Melayu sebagai Bahasa Indonesia
2. Untuk mengetahui sejarah bahasa Indonesia dan bahasa Malaysia
3. Untuk mengetahui perbedaan bahasa Indonesia dan bahasa Malaysia

4
BAB II
PEMBAHASAN
II.1 Bahasa

(dari bahasa Sanskerta भाषा, bhāṣā) adalah kemampuan yang dimiliki manusia untuk
berkomunikasi dengan manusia lainnya menggunakan tanda, misalnya kata dan gerakan.
Kajian ilmiah bahasa disebut ilmu linguistik Bahasa digunakan sebagi alat komunikasi yang
disampaikan orang kepada orang lain agar bisa mengetahui apa yang dimaksud dan
tujuannya.
II.2 Kedudukan Bahasa Indonesia
1. Kedudukan bahasa dikalangan Masyarakat
Bahasa Indonesia memiliki kedudukan yang sangat penting, terutama di lingkungan
masyarakat. Masyarakat menggunakan Bahasa Indonesia untuk membangun kesepakatan dan
kesepahaman yang memungkinkan terjadinya kelancaran pembangunan masyarakat.
Kedudukan Bahasa Indonesia telah tercantum didalam ikrar ketiga Sumpah Pemuda 1928
yang berbunyi “Kami putra dan putri Indonesia menjunjung bahasa persatuan, bahasa
Indonesia”, serta tercantum didalam Undang Undang Dasar 1945 BAB XV (Bendera,
Bahasa, dan Lambang Negara serta Lagu Kebangsaan) Pasal 36 yang berbunyi “Bahasa
Negara ialah Bahasa Indonesia”
Kedudukan Bahasa Indonesia dibagi menjadi 2, yaitu sebagai Bahasa Nasional dan Bahasa
Negara (Bahasa resmi NKRI).

a. Bahasa Nasional
Bahasa Indonesia sebagai Bahasa Nasional karena kedudukannya berada diatas bahasa-
bahasa daerah. Hasil perumusan seminar politik Bahasa Nasional yang diselenggarakan di
Jakarta pada tanggal 25-28 Februari 1975 menegaskan bahwa kedudukannya sebagai bahasa
nasional, bahasa Indonesia berfungsi sebagai :

1) Lambang kebanggaan nasional


2) Lambang identitas nasional
3) Alat pemersatu berbagai masyarakat yang berbeda-beda latar belakang sosial budaya
dan bahasanya
4) Alat penghubung antar budaya antar daerah

5
b. Bahasa Negara (Bahasa Resmi NKRI)
Dalam hasil perumusan seminar politik Bahasa Nasional yang diselenggarakan di Jakarta
pada tanggal 25-28 Februari 1975, dikemukakan bahwa didalam kedudukannya sebagai
bahasa negara, bahasa Indonesia berfungsi sebagai :
1) Bahasa resmi kenegaraan
2) Bahasa pengantar resmi dilembaga-lembaga pendidikan
3) Bahasa resmi di dalam perhubungan pada tingkat nasional untuk kepentingan
perencanaan dan pelaksanaan pembangunan serta pemerintah
4) Bahasa resmi di dalam pengembangan kebudayaan dan pemanfaaatan ilmu
pengetahuan serta teknologi modern

2. Fungsi Bahasa Indonesia dikalangan Mahasiswa


Bahasa Indonesia merupakan bahasa pengembangan dari bahasa melayu, yang dulu
dipakai sebagai bahasa perantara di hampir seluruh daerah Asia Tenggara. Bahasa Indonesia
hingga saat ini menjadi perisai pemersatu yang belum pernah dijadikan sumber permasalahan
pemakainya, yang berasal dari berbagai suku dan daerah.
Hal ini dapat terjadi, karena bahasa indonesia dapat menempatkan dirinya sebagai sarana
komunikasi efektif. Dengan demikian bahasa indonesia dan juga bahasa daerah memiliki
peran penting di dalam memajukan pembangunan masyarakat di Indonesia. Setelah
dihubungkan dengan kehidupan sehari-hari, nilai-nilai dan status bahasa indonesia tidak
dapat ditinggalkan. Jadi intinya bahasa indonesia merupakan aspek penting di dalam
kehidupan sosial.
Namun saat ini bahasa indonesia sering diperlakukan semena-mena. Hal ini
disebabkan karena masyarakat Indonesia terutama para remaja, sebagai pemakai bahasa tidak
memberikan perhatian khusus untuk mendalami dan mempelajari bahasa indonesia. Bahasa
Indonesia adalah bahasa yang hidup, artinya dapat berubah sesuai denga keperluan
pemakainya.
Mendalami dan mempelajari bahasa Indonesia tidak bertujuan untuk mencegah perubahan
itu, namun bertujuan agar bahasa indonesia tetap dapat dipakai sebagaimana fungsinya.
Untuk itu walaupun sudah menjadi mahasiswa, masih perlu mendalami dan mempelajari
bahasa indonesia.

6
3. Bangga Terhadap Bahasa Indonesia
Proses globalisasi ini lebih banyak ditakuti dari pada dipahami untuk kemudian
diantisipasi dengan arif dan cermat. Proses globalisasi tetap menempatkan masalah lokal
ataupun masalah etnis sebagai masalah yang penting dan harus dipertimbangkan. Bahasa
Indonesia yang tadinya hanya merupakan bahasa melayu dengan pendukung yang kecil telah
berkembang menjadi bahasa Indonesia yang besar. Bahasa ini telah menjadi bahasa lebih dari
200 juta rakyat di Nusantara Indonesia. Sebagian diantaranya juga telah menjadikan bahasa
Indonesia sebagai bahasa pertama.
Bahasa indonesia yang tadinya bahasa melayu telah menggusur sejumlah bahasa lokal
yang cukup besar, seperti bahasa Sunda dan bahasa Jawa. Bahasa Indonesia juga telah
tumbuh dan berkembang menjadi bahasa yang modern pula.
Bahasa Indonesia harus mampu menjadi bahasa ilmu pengetahuan dan teknologi. Supaya
bahasa Indonesia diberdayakan guna memenuhi kebutuhan alat komunikasi dalam arus
globalisasi, dengan melakukan pengembangan bahasa Indonesia di segala bidang.
Penyerapan bahasa inggris kedalam bahasa Indonesia merupakan keadaan yang tidak dapat
dielakkan di era global. Namun satu hal yang perlu dicatat, jangan sampai situasi ini
mengakibatkan perubahan bahasa Indonesia.
Sudah saatnya membangkitkan sikap rasa bangga pemilik dan pemakai bahasa Indonesia.
Rasa bangga ini sebagai salah satu wujud sikap positif terhadap bahasa Indonesia. Dengan
demikian bahasa Indonesia selain terjadi penguatan persatuan nasional, jati diri bangsa
Indonesia akan terwujud, dan pada akhirnya bahasa Indonesia bisa eksis di era globalisasi.

II.3 Fungsi Bahasa Melayu

Pada masa kejayaan kerajaan Sriwijaya, bahasa Melayu yang menjadi dasar bahasa Indonesia
memiliki beberapa fungsi sebagai:

 Bahasa Kebudayaan. Pada zaman kerajaan Sriwijaya, bahasa Melayu dijadikan


sebagai bahasa kebudayaan. Dimana bahasa ini digunakan pada bahasa buku
pelajaran agama Budha.
 Bahasa Perhubungan. Selain bahasa kebudayaan, bahasa Melayu juga digunakan
sebagai bahasa perhubungan. Dimana digunakan oleh antar suku di Nusantara.
Perkembangan bahasa Melayu sangatlah cepat. Hal ini terlihat jelas dari peninggalan

7
kerajaan Islam dalam bentuk batu tertulis maupun hasil susastra. Kemudian bahasa
Melayu menyebar ke pelosok Nusantara sejalan dengan menyebarkan agama Islam di
Nusantara. Bahasa Melayu yang sederhana menjadikan bahasa ini mudah diterima
oleh semua suku.
 Bahasa Perdagangan. Selain digunakan untuk antar suku, bahasa Melayu juga
digunakan untuk bahasa perdagangan baik dari dalam maupun luar negeri.
Perkembangan bahasa Melayu yang pesat ke antar pulau, antar suku, antar bangsa
membuat bahasa ini juga berkembang di wilayah antar pedagang. Apalagi bahasa
Melayu tidak mengenal tingkatan tutur.
 Bahasa Resmi Kerajaan. Kerajaan-kerajaan Indonesia menggunakan bahasa Melayu
sebagai bahasa dalam kesehariannya. Dan digunakan untuk bahasa antar kerajaan di
Nusantar

II.4 Faktor Pengangkatan Bahasa Melayu Menjadi Bahasa Indonesia

Perkembangan bahasa Melayu semakin pesat, hingga bahasa ini dijadikan sebagai bahasa
Indonesia. terdapat empat faktor yang menyebabkan bahasa Melayu menjadi bahasa
Indonesia :

 Dari dulu bahasa Melayu digunakan sebagai bahasa pengantar di Indonesia


 Bahasa Melayu memiliki sistem yang sederhana sehingga mudah dipahami dan
dipelajari
 Suku-suku di Indonesia mengakui dan menerima Bahasa Melayu sebagai dasar bahasa
Indonesia
 Bahasa Melayu memiliki kemampuan sebagai bahasa kebudayaan

II.5 Perkembangan Bahasa Indonesia


Sejarah bahasa Indonesia berawal dari bahasa Melayu yang disahkan menjadi bahasa
persatuan ketika Sumpah Pemuda tahun 1928. Perkembangan bahasa Indonesia didorong
oleh kebangkitan nasional. Dimana di dalamnya terdapat peranan-peranan penting pada
kegiatan politik, perdagangan, surat kabar maupun memodernkan bahasa Indonesia.
Kemudian pada tanggal 17 Agustus 1945, bahasa Indonesia dikukuhkan sebagai bahasa
negara yang memiliki kedudukan dan fungsi yang tinggi. Hingga kini bahasa Indonesia
menjadi bahasa yang digunakan oleh seluruh masyarakat Indonesia. Dan pemerintah

8
memberi perhatian dengan membentuk lembaga Pusat Bahasa dan Penyelenggara Kongres
Bahasa Indonesia.

II.6 Perkembangan Bahasa Melayu

Dalam berkomunikasi, bahasa Melayu digunakan dimana-mana dan semakin berkembang di


Nusantara. Bahasa Melayu ini kemudian dipengaruhi oleh corak budaya setiap daerah.
Sehingga bahasa ini tumbuh dengan pengaruh bahasa lain seperti bahasa Sansekerta, Persia,
Arab dan bahasa Eropa. Dengan demikian, dalam perkembangannya, bahasa ini memiliki
dialek yang berbeda-beda antar daerah

II.7 Bahasa Malaysia

Bahasa Malaysia merupakan bahasa kebangsaan negara Malaysia yang ditetapkan


oleh Dewan Bahasa dan Pustaka Malaysia. Lebih dari 80% bahasa Malaysia berhubungan
dekat dengan Bahasa Indonesia dan dituturkan asli oleh lebih dari 10 juta orang. Bahasa
Malaysia dituturkan sebagai bahasa kedua oleh 18 juta orang, sebagian besar dari etnik
minoritas negara Malaysia.

II.8 Sejarah Bahasa Malaysia

Bahasa ini disebut dengan berbagai macam nama, namun nama yang paling dikenali
yaitu "Bahasa Melayu" dan "Bahasa Malaysia". Meskipun begitu, di Malaysia kekeliruan
telah muncul dalam kalangan rakyatnya mengenai nama apakah yang patut digunakan
sebagai nama resmi di negara tersebut.

Pada masa kemerdekaan Malaysia, Tunku Abdul Rahman sebagai Perdana Menteri pertama
memperkenalkan istilah "Bahasa Malaysia" sebagai bahasa kebangsaan Malaysia. Istilah ini
kemudian digunakan secara meluas. Sebenarnya istilah bahasa Malaysia itu sendiri tidak
disumbangkan oleh YAB Tunku Abdul Rahman, tetapi timbul secara spontan setelah
kejadian 13 Mei 1969. Hal tersebut dapat dibuktikan dalam liputan media massa saat itu.
Pada saat itu terwujudlah semacam persetujuan umum mengenai istilah bahasa Malaysia,
namun Undang-undang Malaysia tidak berubah.

9
Pada tahun 1986, istilah "Bahasa Malaysia" diganti menjadi "Bahasa Melayu". Berdasarkan
Perkara 152 Perlembagaan Persekutuan Malaysia, "bahasa kebangsaan Malaysia yaitu bahasa
Melayu".

Pada tanggal 4 Juni 2007, kabinet Malaysia membuat keputusan untuk menggantikan
penggunaan "Bahasa Melayu" menjadi "Bahasa Malaysia". Kabinet tersebut mengarahkan
semua kementerian, universitas, dan perguruan tinggi untuk memberitahu departemen dan
instansi terkait untuk menggunakan istilah "Bahasa Malaysia" dalam surat-menyurat, catatan
dan dokumen. Kebijakan tersebut sebagai dukungan untuk menanamkan semangat perpaduan
dalam kalangan rakyat Malaysia yang beragam kaum yaitu Melayu, Cina, Arab, dan India.
Pada 5 November 2007, Menteri Penerangan Malaysia, Datuk Seri Zainuddin Maidin,
menegaskan lagi bahwa penggunaan istilah baru "Bahasa Malaysia" merupakan muktamad
atau dalam kata lain dapat dijadikan pegangan.

II.9 Perbedaan dan persamaan Bahasa Indonesia dengan Bahasa Malaysia

Bahasa Indonesia merupakan cikal bakal dari bahasa Melayu. Dalam


perkembangannya, bahasa Melayu, bahasa yang pada awalnya digunakan oleh penduduk di
pesisir timur pulau Sumatra, wilayah selatan, Muangthai, Semenanjung Malaysi, Singapura,
pesisir baratdan utara pulau Kalimantan telah melahirkann berbagai dialek melayu. Baik yang
bersifat areal maupun sosial, dihampir seluruh wilayah Nusantara. Selain itu, telah juga
melahirkan dua buah bahasa resmi kenegaraan yaitu bahasa Malaysia dan bahasa Indonesia.
Bahasa Malaysia digunakan sebagai bahasa resmi di Kerajaan Malaysia, sedangkan bahasa
Indonesia digunakan sebagai bahasa resmi di Negara Republik Indonesia.

Kedua bahasa itu, bahasa Malaysia dan bahasa Indonesia karena berasal dari bahasa
yang sama, yaitu melayu, tentu saja memiliki kesamaan dan persamaan. Namun, karena
sejarah perkembangan kedua bangsa ini berbeda, Malaysia lama menjadi jajahan Inggris dan
Indonesia lama menjadi jajahan Belanda, maka kedua bahasa itu pun memiliki banyak
perbedaan signifikan, terutama dalam bahasa itu pun memiliki banyak perbedaan signifikan,
terutama dalam bidang kosakata. Perbedaan ini banyak membuat banyak kesulitan bagi orang
Malaysia untuk memahami bacaan dalam bahasa Indonesia atau sebaliknya, membuat orang
Indonesia sulit memahami bacaan dalam bahasa Malaysia.

10
1. Kosakata yang dalam bahasa Malaysia dan bahasa Indonesia memiliki bentuk yang
sama, baik ejaan maupun lafalnya, tetapi memiliki makna yang berlainan. Misalnya
kata-kata baka, banci, pusing, agak, dan ayat. Dalam bahasa Malaysia kata-kata
tersebut bermakna, ‘asal-usul’, ‘cacah jiwa’, ‘keliling atau putar’, ‘batang pohon’ dan
‘kalimat’. Padahal dalam bahasa Indonesia bermakna ‘abadi’, ‘waria’, ‘sakit kepala’,
‘perkiraan’, dan ‘bagian dari pasal’.

2. Kosakata yang bentuknya berbeda, baik lafal maupun ejaan tetapi memiliki
makna/konsep yang sama. Perbedaan ini bisa terjadi karena bahasa Malaysia dan
bahasa Indonesia menyerap dari sumber yang berbeda. Misal :

Bahasa Malaysia Bahasa Indonesia

Drebar Sopir
Enjin Mesin
Borang Formulir
Tiket Karcis
Basikal Sepeda

3. Kosakata yang berbeda secara fonetis sehingga pada gilirannya menyebabkan pula
perbedaan ejaan, sedangkan maknanya adalah sama. Misalnya :

Bahasa Malaysia Bahasa Indonesia


Kerana Karena
Wap Uap
Yuran Iuran
Pileh Pilih
Insuransi Asuransi

11
4. Kosakata yang secara gramatikal berbeda diantara kedua bahasa itu. Artinya, bentuk-
bentuk gramatikal pada kosakata bahasa Malaysia itu tidak dapat dalam bahasa
Indonesia, meskipun imbuhan yang menjadi unsur pembentukannya ada dalam bahasa
Indonesia, dan bentuk dasar yang digunkan juga sama. Misalnya :

Bahasa Malaysia Bahasa Indonesia

Bersetuju Menyetujui
Memandangkan Memandang
Tempatan Setempat (lokal)
Memantuni Berpantun
Berkendara Berkendaraan

5. Kosakata turunan yang dibentuk dari dua buah kata yang bersinonim. Yang satu
digunakan dalam bahasa Malaysia dan satu lagi dalam bahasa Indonesia; sedangkan
maknanya sama.

Bahasa Malaysia Bahasa Indonesia

Kepetangan Kesorean
Kepupusan Kepunahan
Berbual-bual Bercakap-cakap
Beringin Berkehendak
Mengekori Membuntuti

Dari uraian tentang perbedaan dan persamaan tersebut dapat disimpulkan bahwa sejumlah
kosakata Malaysia bisa menimbulkan kesulitan bagi penutur bahasa Indonesia, dan
sebaliknya, sejumlah kosakata bahasa Indonesia bisa menimbulkan kesulitan bagi penutur
bahasa Malaysia. Maka adanya sebuah kamus dwibahasa Malaysia-Indonesia, dan Indonesia-
Malaysia kiranya dapat mengatasi kesulitan itu (Chaer, 2007)

12
DAFTAR PUSTAKA

id.wikipedia.org/wiki/bahasa

Romadecade.org/sejarah-bahasa-indonesia

id.wikipedia.org/wiki/bahasa_Malaysia

Buku Mahir Menulis di Perguruan Tinggi (Dr. Ida Basaria, M.Hum)

13

Anda mungkin juga menyukai