Anda di halaman 1dari 15

MAKALAH MATA KULIAH B.

INDONESIA
DENGAN JUDUL
“KEDUDUKAN DAN PERKEMBANGAN BAHASA INDONESIA DI
ERA GLOBALISASI”
DOSEN PENGAMPU :Drs. Indriyanto, M.Pd

KELOMPOK 1 :
Rizki Ramadhan (12340213681)
Novira Wadyah (12340224120)
Atik Nasitah Hani (12340220818)
Audia Defiata (12340220708)
Selia Rindiani (12340220766)
Sopi Meriani (12340223776)

PROGRAM STUDI BIMBINGAN KONSELING ISLAM


FAKULTAS DAKWAH DAN KOMUNIKASI
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SULTAN SYARIF KASIM RIAU
TAHUN AKADEMIK 2023/2024
KATA PENGANTAR

Segala puji dan syukur hanya bagi Allah SWT, karena izin dan kekuasaan-Nya lah
kami dengan berbagai keterbatasan dapat menyelesaikan makalah yang berjudul ”
KEDUDUKAN DAN PERKEMBANGAN BAHASA INDONESIA DI ERA
GLOBALISASI “, kemudian Shalawat serta salam masih terlimpahkan kepada junjungan
Nabi besar Muhammmad SAW, karena berkat jasa beliau lah

Penulisan makalah ini bertujuan untuk pemenuhan tugas mata kuliah “BAHASA
INDONESIA”. Penulis berusaha untuk memaparkan pokok permasalahan yang didapatkan
dari berbagai diskusi dari kelompok kami ini.

Semoga makalah yang kami susun ini dapat diterima dengan baik, dan mohon maaf
kami sampaikan atas segala kekurangan makalah kami serta ketidaknyamanan dalam
pembahasan dan penjelasan yang kurang dimengerti. Semoga apa yang belum dipahami
dalam hal ini bisa kita diskusikan bersama-sama. Aamin Ya Rabbal ‘Alamin....

2
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR..............................................................................................................2

DAFTAR ISI............................................................................................................................3

BAB I PENDAHULUAN

1. Latar Belakang...............................................................................................................4
2. Rumusan Masalah..........................................................................................................4
3. Tujuan Pembahasan.......................................................................................................4

BAB II PEMBAHASAN

1. Kedudukan Bahasa Indonesia.…..............................................………………………....5

2. Perkembangan Bahasa Indonesia di Era Globalisasi........................................................6

3. Peluang dan Tantangan Bahasa Indonesia di Era Globalisasi.........................................11

BAB III PENUTUP

A. Kesimpulan……………………………………………………………………………...13
B. Kritik & Saran..................................................................................................................14
C. Daftar Pustaka…………………………………………………………………………..15

2
BAB I

PENDAHULUAN

1.Latar belakang
Dengan kemajuan teknologi dan pertumbuhan ekonomi yang pesat di era
globalisasi, peran bahasa menjadi semakin penting. Bahasa bukan hanya sekedar alat
komunikasi, tapi juga identitas suatu bangsa.Dalam konteks Indonesia, bahasa Indonesia
memegang peranan sentral sebagai pengikat keanekaragaman budaya dan alat pertukaran
global.Saat ini, globalisasi membuka pintu pertukaran informasi, gagasan, dan budaya di
tingkat internasional. Hal ini menempatkan Indonesia pada posisi strategis sebagai alat
untuk memfasilitasi komunikasi lintas batas.
Sementara itu, kita harus memperhatikan bagaimana globalisasi dapat
mempengaruhi struktur bahasa Indonesia, kosa kata, dan gaya komunikasi dalam
penggunaan sehari-hari.Penting untuk disadari bahwa bahasa Indonesia perlu
mempertahankan kekayaan budaya dan nilai-nilai lokalnya sekaligus beradaptasi dengan
kemajuan global.Bagaimana bahasa Indonesia beradaptasi dengan perkembangan teknologi
informasi, perekonomian global, dan pertukaran antar budaya merupakan aspek penting
yang perlu diperhatikan dalam konteks ini.
Pemahaman yang mendalam mengenai peran dan perkembangan bahasa Indonesia
di era globalisasi akan lebih mempersiapkan kita dalam menghadapi tantangan dan meraih
peluang di kancah internasional.

2.Rumusan masalah
a) Bagaimana kedudukan bahasa Indonesia saat sekarang ini
b) Bagaimana perkembangan bahasa Indonesia di era globalisasi
c) Peluang dan Tantangan perkembangan bahasa Indonesia di era globalisasi

3.Tujuan

a) Memahami kedudukan bahasa Indonesia


b) Mengetahui perkembangan bahasa Indonesia di era globalisasi
c) Memahami tantangan dan hambatan bahasa Indonesia

2
BAB II
PEMBAHASAN

A. Kedudukan Bahasa Indonesia di Era Globalisasi


Bahasa Indonesia mempunyai kedudukan yang sangat penting. seperti tercantum
pada ikrar ketiga Sumpah Pemuda 1928 yang berbunyi Kami putra dan putri Indonesia
menjunjung bahasa persatuan, bahasa Indonesia. Ini berarti bahwa bahasa Indonesia
berkedudukan sebagai bahasa nasional; kedudukannya berada di atas bahasa-bahasa
daerah. Selain itu, di dalam Undang-Undang Dasar 1945 tercantum pasal khusus (Bab
XV, Pasal 36) mengenai kedudukan bahasa Indonesia, yang menyatakan bahwa bahasa
negara ialah bahasa Indonesia. Dengan kata lain, ada dua macam kedudukan bahasa
Indonesia. Pertama, bahasa Indonesia berkedudukan sebagai bahasa nasional sesuai
dengan Sumpah Pemuda tahun 1928; kedua, bahasa Indonesia berkedudukan sebagai
bahasa negara sesuai dengan Undang-Undang Dasar 1945.1

Kedudukan bahasa Indonesia sebagai bahasa nasional berfungsi sebagai:

(1) lambang kebanggaan nasional;

(2) lambang identitas nasional;

(3) alat pemersatu berbagai masyarakat yang berbeda-beda latar belakang sosial
budaya dan bahasanya.

(4) alat perhubungan antarbudaya dan antardaerah.

Sedangkan dalam kedudukannya sebagai bahasa negara, bahasa Indonesia


berfungsi sebagai:

(1) bahasa resmi kenegaraan

(2) bahasa pengantar dalam dunia Pendidikan

(3) bahasa resmi untuk kepentingan perencanaan dan pelaksanaan


pembangunan nasional serta kepentingan pemerintah

(4) alat pengembangan kebudayaan, ilmu pengetahuan, dan teknologi..

1
Tri Indah Kusumawati, “Peranan Bahasa Indonesia dalam Era Globalisasi”, Nizhamiyah, vol. 8, no. 2 (2018).

2
Pengukuhan kedudukan bahasa Indonesia tersebut menjadi momentum yang
menempatkan bahasa Indonesia sebagai bahasa yang terhormat dalam kehidupan
kenegaraan Indonesia. Pemuliaan bahasa Indonesia salah satunya dilakukan dengan
menjadikan bahasa Indonesia sebagai penghela ilmu pengetahuan yang diterapkan di
Kurikulum 2013. Dengan pemberlakuan ini, bahasa Indonesia menempati posisi
sebagai bahasa pembawa atau penghela ilmu pengetahuan.2

B. Perkembangan Bahasa Indonesia di Era Globalisasi

Di dalam sejarahnya, bahasa Indonesia mengalami perkembangan yang sangat


menarik, tadinya bahasa Indonesia adalah bahasa Melayu yang memiliki kesamaan
dengan rumpun dari negara Malaysia. Bahasa ini telah menjadi bahasa lebih dari 200
juta rakyat di nusantara Indonesia. Sebagian besar di antaranya juga telah menjadikan
bahasa Indonesia sebagai bahasa lokal (etnis) yang kecil. Bahasa Indonesia yang
semulanya berasal dari bahasa Melayu itu telah menggeser dan menggoyahkan bahasa
etnis-etnis yang cukup besar, seperti bahasa Jawa dan bahasa Sunda. Bahasa Indonesia
telah menjadi bahasa dari masyarakat baru yang bernama masyarakat Indonesia. Di
dalam persaingan untuk merebut pasar kerja, bahasa Indonesia telah mengalahkan
bahasa-bahasa daerah yang ada di Indonesia. Bahasa Indonesia juga telah tumbuh dan
berkembang menjadi bahasa yang modern pula.

Nah, pada era globalisasi ini yang ditandai dengan arus komunikasi yang begitu
cepat menuntut para pengambil kebijakan di bidang bahasa bekerja keras untuk
menyempurnakan dan meningkatkan semua sektor yang berhubungan dengan masalah
pembinaan bahasa. Eksistensi bahasa Indonesia sebagai bahasa nasional dalam
pergaulan pada era globalisasi perlu diperhatikan oleh masyarakat Indonesia.3

Keberadaan bahasa Indonesia semakin lama semakin pudar karena banyak


orang Indonesia, terutama anak muda, orang dari kalangan bisnis, dan pejabat yang
menggunakan bahasa selain Indonesia, seperti „bahasa gaul” dan bahasa asing. Bahasa
asing tersebut antara lain bahasa Inggris, Jepang, Korea, dan sebagainya. Tentu ini
merupakan kenyataan yang ironis karena orang Indonesia justru lebih bangga apabila
mereka menguasai bahasa asing daripada menguasai bahasa mereka sendiri.

2
M. Mugni Assapari, “Eksistensi Bahasa Indonesia sebagai Bahasa Nasional dan Perkembangannya di Era
Globalisasi”, Prasi, vol. 9, no. 35 (2014), hal. 29–37,
https://ejournal.undiksha.ac.id/index.php/PRASI/article/view/8943/5776.
3
Ibid.

2
Masyarakat Indonesia, sebagai pemakai bahasa Indonesia, seharusnya bangga
menggunakan bahasa Indonesia sebagai alat komunikasi. Dengan bahasa Indonesia,
mereka dapat menyampaikan perasaan dan pikirannya dengan sempurna dan lengkap
kepada orang lain. Bangsa Indonesia semestinya bangga memiliki bahasa yang dapat
mewakili perasaan dan pikirannya itu. Namun, kenyataannya tidak demikian. Rasa
bangga berbahasa Indonesia belum tertanam pada setiap orang Indonesia.4

Rasa menghargai bahasa asing (dahulu bahasa Belanda, sekarang bahasa


Inggris) masih terus menampak pada sebagian besar orang Indonesia. Mereka
menganggap bahwa bahasa asing lebih tinggi derajatnya ketimbang bahasa nasional
mereka sendiri, bahasa Indonesia. Bahkan, mereka seolah acuh tak acuh dengan
perkembangan bahasa Indonesia (Muslich, 2010: 38). Muslich (2010: 38-39)
menyatakan sebagai berikut.

Fenomena negatif yang masih terjadi di tengah-tengah masyarakat Indonesia


antara lain sebagai berikut.

a. Banyak orang Indonesia memperlihatkan dengan bangga kemahirannya


menggunakan bahasa Inggis walaupun mereka tidak menguasai bahasa Indonesia
dengan baik.

b. Banyak orang Indonesia merasa malu apabila tidak menguasai bahasa asing
(Inggris) tetapi tidak pernah merasa malu dan kurang apabila tidak menguasai bahasa
Indonesia.

c. Banyak orang Indonesia menganggap remeh bahasa Indonesia dan tidak mau
mempelajarinya karena merasa dirinya lebih menguasai bahasa Indonesia dengan baik.

d. Banyak orang Indonesia merasa dirinya lebih pandai dari pada yang lain
karena telah menguasai bahasa asing (Inggris) dengan fasih walaupun penguasaan
bahasa Indonesianya kurang sempurna.

Kenyataan-kenyataan tersebut merupakan sikap pemakai bahasa Indonesia yang


negatif dan tidak baik. Hal itu akan berdampak negatif pula pada perkembangan bahasa
Indonesia. Sebagian pemakai bahasa Indonesia menjadi pesimis, menganggap remeh,
dan tidak percaya kemampuan bahasa Indonesia dalam mengungkapkan pikiran dan

4
Bahasa Indonesia Eksistensi, Eksistensi penggunaan bahasa indonesia di era globalisasi (2015).

2
perasaanya dengan lengkap, jelas, dan sempurna. Oleh karena itu, perlu adanya
pembahasan tentang eksistensi bahasa Indonesia sebagai bahasa nasional dalam
pergaulan pada era globalisasi.

Eksistensi bahasa Indonesia sebagai bahasa nasional dalam pergaulan pada era
globalisasi sangat penting karena seiring kemajuan zaman penggunaan bahasa
Indonesia semakin pudar. Banyak anak muda menggunakan istilah-istilah yang tidak
lazim digunakan bahasa Indonesia yang baik dan benar dalam pergaulan mereka.
Banyak pebisnis yang lebih senang menggunakan bahasa asing untuk merekrut kolega
atau pun investor luar negeri daripada menggunakan bahasa Indonesia. Bahkan, para
pemimpin Indonesia seringkali mengunakan istilah asing untuk mengungkapkan
pikiran dan perasaannya. Masyarakat lebih bangga menggunakan bahasa asing
ketimbang bahasa Indonesia. Mereka merasa lebih pintar apabila menguasai bahasa
asing padahal mereka tidak dapat menguasai bahasa Indonesia dengan baik.

Era globalisasi adalah tantangan bagi bangsa Indonesia untuk mempertahankan


bahasa Indonesia di tengah pergaulan dunia. Fenomena negatif yang ada di tengah-
tengah masyarakat dapat menimbulkan dampak negatif pula. Sebagian pengguna
bahasa Indonesia akan menganggap remeh bahasa tersebut. Untuk itu, penulis
memberikan gambaran tentang perkembangan bahasa Indonesia sebagai bahasa
nasional dalam pergaulan di era globalisasi. Makalah ini akan membahas penggunaan
bahasa Indonesia dalam pergaulan dan upaya pelestariannya. Bangsa Indonesia harus
mampu mencintai dan melestarikan bahasa Indonesia bukan merusaknya.

Sesuai dengan kedudukannya sebagai lambang identitas nasional, maka pada


era globalisasi saat ini perlu dibina dan dimasyarakatkan pemakaian bahasa Indonesia
oleh setiap warga negara Indonesia. Hal ini harus diterapkan karena untuk mencegah
bangsa Indonesia terbawa arus dari budaya asing yang merupakan perkembangan yang
kurang baik untuk budaya bangsa Indonesia. Ini semua menyangkut kedisiplinan
berbahasa nasional, dengan mematuhi semua kaidah atau pemakaian bahasa Indonesia.

Dengan disiplin berbahasa Indonesia akan membantu bangsa Indonesia untuk


mempertahankan dirinya dari pengaruh negatif dari bangsa asing. Bahasa Indonesia
memiliki peran penting dalam pembangunan bangsa Indonesia seutuhnya. Oleh sebab
itu, perlu adanya peningkatan yang signifikan agar bangsa Indonesia mengalami
perubahan dalam segi kecintaannya dalam memperlajari bahasa dan sastra Indonesia.

2
Demikian juga halnya dengan bahasa dan sastra Indonesia sebagai pengembangan
penalaran, karena pembelajaran bahasa Indonesia selain untuk meningkatkan
keterampilan berbahasa, juga untuk meningkatkan kemampuan berpikir, bernalar, dan
kemampuan memperluas wawasan.

Demikian pula halnya dengan bahasa dan sastra Indonesia sebagai sarana
pengembangan penalaran, karena pembelajaran bahasa Indonesia selain untuk
meningkatkan keterampilan berbahasa, juga untuk meningkatkan kemampuan berpikir,
bernalar, dan kemampuan memperluas wawasan. Untuk menyemarakkan penggunaan
bahasa Indonesia dengan baik dan benar, pemerintah telah menempuh politik
kebahasaan, dengan menetapkan bulan Oktober sebagai bulan bahasa.5

Di dalam sejarahnya, bahasa Indonesia telah berkembang cukup menarik.


Bahasa Indonesia yang tadinya hanya merupakan bahasa Melayu dengan pendukung
yang kecil telah berkembang menjadi bahasa Indonesia yang besar. Bahasa ini telah
menjadi bahasa lebih dari 200 juta rakyat di Nusantara Indonesia. Sebagian besar di
antaranya juga telah menjadikan bahasa Indonesia sebagai bahasa pertama. Bahasa
Indonesia yang tadinya berkembang dari bahasa Melayu itu telah “menggusur”
sejumlah bahasa lokal (etnis) yang kecil.

Bahasa Indonesia yang semulanya berasal dari bahasa Melayu itu bahkan juga
menggeser dan menggoyahkan bahasa etnis-etnis yang cukup besar, seperti bahasa
Jawa dan bahasa Sunda. Bahasa Indonesia telah menjadi bahasa dari masyarakat baru
yang bernama masyarakat Indonesia. Di dalam persaingannya untuk merebut pasar
kerja, bahasa Indonesia telah mengalahkan bahasa-bahasa daerah yang ada di
Indonesia.

Bahasa Indonesia juga telah tumbuh dan berkembang menjadi bahasa yang
modern pula. Perkembangan yang demikian akan terus berlanjut. Perkembangan
tersebut akan banyak ditentukan oleh tingkat kemajuan masyarakat dan peranan yang
strategis dari masyarakat dan kawasan ini di masa depan. Diramalkan bahwa
masyarakat kawasan ini, yaitu Indonesia, Malasyia, Thailand, Vietnam, Brunai
Darussalam, dan Filipina akan menjadi salah satu globaltribe yang penting di dunia.

5
Assapari, “Eksistensi Bahasa Indonesia sebagai Bahasa Nasional dan Perkembangannya di Era Globalisasi”.

2
Jika itu terjadi, bahasa Indonesia (lebih jauh bahasa Melayu) juga akan menjadi
bahasa yang lebih bersifat global. Proses globalisasi bahasa Melayu (baru) untuk
kawasan Nusantara, dan bahasa-bahasa Melayu untuk kawasan Asia Pasifik (mungkin
termasuk Australia) menjadi tak terelakkan. Peranan kawasan ini (termasuk
masyarakatnya, tentu saja) sebagai kekuatan ekonomi, industri dan ilmu pengetahuan
yang baru di dunia, akan menentukan pula bagaimana perkembangan bahasa Indonesia
(dan bahasa Melayu) modern. Bahasa dan sastra Indonesia sudah semenjak lama
memiliki tradisi kosmopolitan. Sastra modern Indonesia telah menggeser dan
menggusur sastra tradisi yang ada di pelbagai etnis yang ada di Nusantara. Perubahan
yang terjadi itu tidak hanya menyangkut masalah struktur dan bahasa, tetapi lebih jauh
mengungkapkan permasalahan manusia baru (atau lebih tepat manusia marginal dan
tradisional) yang dialami manusia di dalam sebuah proses perubahan. Lihatlah tokoh-
tokoh dalam roman dan novel Indonesia.6

Lihatlah tokoh Siti Nurbaya di dalam roman Siti Nurbaya, tokoh Zainudin di
dalam roman Tenggelamnya Kapal Van Der Wijck, tokoh Hanafi di dalam roman Salah
Asuhan, tokoh Tini, dan Tono di dalam novel Belenggu, sampai kepada tokoh Lantip di
dalam roman Priyayi. Mereka adalah tokoh-tokoh yang berusaha masuk ke dunia yang
baru, dunia yang global, dengan tertatih-tatih. Dengan demikian, satra Indonesia (dan
Melayu) modern pada hakikatnya adalah sastra yang berada pada jalur yang
mengglobal itu.

Sebagaimana dengan perkembangan bahasa Indonesia, sastra Indonesia tidak


ada masalah dalam globalisasi karena ia memang berada di dalamnya. Yang menjadi
soal adalah bagaimana menjadikan bahasa dan sastra itu memiliki posisi yang kuat di
tengah-tengah masyarakatnya. Atau lebih jauh, bagaimana langkah untuk menjadikan
masyarakatnya memiliki posisi kuat di tengah-tengah masyarakat dunia (lain). Kalau
merujuk kepada pandangan-pandangan Alvin Toffler atau John Naisbitt, dua peramal
masa depan tanpa bola-bola kristal, bahasa Indonesia dan sastra Indonesia akan menjadi
bahasa (dan sastra) yang penting di dunia.

6
Eksistensi, Eksistensi penggunaan bahasa indonesia di era globalisasi.

2
C. Peluang dan Tantangan Bahasa Indonesia di Era Globalisasi

Di era globalisasi, bahasa Indonesia menghadapi banyak peluang dan tantangan yang
harus dipahami dan diatasi guna memaksimalkan peran dan keberlanjutan bahasa ini dalam
konteks global yang terus berubah.

Peluang pertama yang perlu dipertimbangkan adalah kemungkinan peningkatan daya


saing di pasar dunia.Apalagi mengingat banyaknya penutur bahasa Indonesia di Indonesia,
maka potensi pengembangan kerja sama ekonomi, perdagangan, dan internasional melalui
penggunaan bahasa Indonesia sangat besar.

Hal ini tidak hanya berlaku pada bidang ekonomi, namun juga pada diplomasi budaya
dan pertukaran pengetahuan di tingkat global. Selain itu, bahasa Indonesia bisa menjadi
media ekspresi dan komunikasi yang kaya di industri kreatif.Sastra, musik, seni rupa, dan
film Indonesia mempunyai potensi memiliki daya tarik global, memberikan peluang untuk
menarik perhatian pasar internasional dan meningkatkan citra global Indonesia.7

Pemanfaatan teknologi informasi dan media sosial juga menjadi peluang yang besar.
Dengan meningkatnya konektivitas digital, bahasa Indonesia berpotensi menjadi lebih
populer melalui konten online.Blog, video, dan platform media sosial berfungsi sebagai alat
untuk menampilkan budaya Indonesia dan memberikan peluang pertukaran ide dan
informasi lintas budaya.

Selain peluang tersebut, masih banyak tantangan yang perlu diatasi. Salah satunya
adalah persaingan dari bahasa-bahasa utama, khususnya bahasa Inggris, yang seringkali
menjadi bahasa internasional dalam bisnis, sains, dan teknologi. Kekuatan dominasi
Inggris ini dapat menurunkan daya saing bahasa Indonesia dalam skenario global.Selain
itu, terdapat juga risiko homogenisasi budaya yang mungkin diakibatkan oleh globalisasi.

Ketika pengaruh budaya global mengambil alih, bahaya hilangnya keunikan budaya
dan bahasa Indonesia menjadi nyata. Oleh karena itu, diperlukan strategi yang bijak untuk
menjaga keberagaman budaya dan bahasa daerah. Kebutuhan untuk menjaga kekayaan
bahasa dan keragaman budaya juga meluas ke bidang pendidikan.8

7
Desi Karolina Saragih, “Dampak Perkembangan Bahasa Asing terhadap Bahasa Indonesia di Era Globalisasi”,
Jurnal Pendidikan Tambusai, vol. 6, no. 1 (2022), hal. 2569–77.
8
Ibid.

2
Pentingnya penggunaan bahasa Indonesia tidak hanya sebagai alat komunikasi,
namun juga sebagai alat pemahaman dan transmisi nilai-nilai budaya. Pengajaran bahasa
dan sastra Indonesia merupakan landasan penting untuk memahami identitas budaya
Indonesia secara mendalam.

Namun kemampuan berkomunikasi dalam bahasa Inggris dan bahasa internasional lainnya
tetap menjadi keterampilan penting dalam lingkungan bisnis. Pengembangan kemampuan
berbahasa asing harus ditingkatkan agar masyarakat Indonesia dapat berpartisipasi aktif
dalam dialog global. Secara keseluruhan, diperlukan pendekatan holistik untuk
melestarikan dan meningkatkan peran masyarakat Indonesia di era globalisasi.

Untuk mencapai tujuan tersebut, berbagai sektor termasuk pemerintah, industri,


pendidikan dan masyarakat harus bekerja sama untuk melestarikan kekayaan bahasa dan
budaya Indonesia sambil tetap terbuka terhadap peluang-peluang baru yang dihadirkan oleh
dunia yang semakin terhubung.9

9
Ibid.

2
BAB III

PENUTUP

A. Kesimpulan

Mengingat status dan perkembangan bahasa Indonesia di era globalisasi, dapat


disimpulkan bahwa bahasa ini menghadirkan peluang dan tantangan yang penting. Peluang
tersebut terletak pada potensi peningkatan daya saing di pasar dunia, tumbuhnya industri
kreatif dan pemanfaatan teknologi informasi untuk menyebarkan konten budaya.Lebih jauh
lagi, bahasa Indonesia dapat menjadi alat diplomasi budaya yang ampuh dan memberikan
kontribusi positif terhadap citra global Indonesia.

Selain peluang-peluang tersebut, terdapat juga tantangan besar yang perlu diatasi.
Persaingan dari bahasa-bahasa utama, risiko homogenisasi budaya, dan kebutuhan untuk
menjaga keragaman budaya dan bahasa daerah merupakan beberapa tantangan utama.
Dalam konteks ini, melestarikan kekayaan bahasa dan budaya Indonesia sangatlah penting,
dan pendidikan memainkan peran sentral dalam memastikan pemahaman yang mendalam
tentang identitas budaya.

Kemampuan beradaptasi terhadap perkembangan teknologi komunikasi juga menjadi


aspek penting yang perlu diperhatikan dalam memanfaatkan media sosial dan platform
online untuk memperkenalkan dan mempromosikan bahasa Indonesia di tingkat global.
Pengetahuan yang baik tentang bahasa Inggris dan bahasa internasional lainnya tetap
menjadi kebutuhan dasar dalam bisnis dan hubungan internasional. Warga negara Indonesia
perlu meningkatkan keterampilan bahasa asing mereka agar tetap relevan secara global dan
terlibat secara aktif.

Oleh karena itu, kesimpulan dokumen ini menekankan bahwa memanfaatkan peluang
global memerlukan langkah-langkah strategis untuk melindungi dan memajukan posisi
bahasa Indonesia di kancah global.Kerja sama lintas sektor, kebijakan yang bijaksana, serta
fokus pada pendidikan dan pelestarian budaya menjadi kunci untuk menjaga keberlanjutan
dan relevansi bahasa Indonesia dalam menghadapi kekuatan globalisasi yang semakin
meningkat.

2
B. Kritik & Saran

Dalam penulisan makalah ini masih terdapat beberapa kekurangan dan kesalahan,
baik dari segi penulisan maupun dari segi penyusunan kalimatnya dan dari segi isi juga
masih perlu ditambahkan. Oleh karena itu, kami sangat mengharapkan kepada para
pembaca makalah ini agar dapat memberikan kritkan dan masukan yang bersifat
membangun.

2
Daftar Pustaka

Kusumawati, Tri Indah, “Peranan Bahasa Indonesia dalam Era Globalisasi”, Nizhamiyah, vol. 8, no.
2, 2018.

Assapari, M. Mugni, “Eksistensi Bahasa Indonesia sebagai Bahasa Nasional dan Perkembangannya di
Era Globalisasi”, Prasi, vol. 9, no. 35, 2014, hal. 29–37,
https://ejournal.undiksha.ac.id/index.php/PRASI/article/view/8943/5776.

Eksistensi, Bahasa Indonesia, Eksistensi penggunaan bahasa indonesia di era globalisasi, 2015.

Saragih, Desi Karolina, “Dampak Perkembangan Bahasa Asing terhadap Bahasa Indonesia di Era
Globalisasi”, Jurnal Pendidikan Tambusai, vol. 6, no. 1, 2022, hal. 2569–77.

Anda mungkin juga menyukai