Anda di halaman 1dari 10

MAKALAH

BAHASA INDONESIA DI PERSPEKTIF MILENIAL

Disusun Oleh:
Nama : Radius Friki Saran
Nim : 2110313138
Prodi : Agrotenologi
Makul : Bahasa Indonesia
Kelas :C

Universitas Panca Bhakti


Pontianak
2021
KATA PENGATAR

Puji dan syukur kita panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa atas Rahmat yang kau
berikan kepada penulis sehinga mereka dapat menyelesaikan Makalah Bahasa Indonesia yang
berjudul “ Bahasa Indonesia Di Perspektif Milenial “ sebagai tugas mata kuliah bahasa
indonesia.

Semoga makalah ini dapat menambahkan wawasan kita semua dan dapat memenuhi
tugas yang di berikan serta dapat menjadi nilai untuk penulis.

Oleh sebab itu penulis menerima kritik dan saran dari pembaca sebagai perbaikan bagi
penulis untuk masa yang akan datang.

Akhir kata penulis mengucapkan “ Terimakasih.”

Pontianak ,9 Desember 2021


DAFTAR ISI

KATA PENGATAR .................................................................................................. i

DAFTAR ISI.............................................................................................................. ii

BAB I

A. Pendahuluan ......................................................................................................... i
B. Latar Belakang ...................................................................................................... ii
C. Rumusan Masalah ................................................................................................. iii
D. Tujuan .................................................................................................................. iv

BAB II

Hasil Dan Pembahasan ............................................................................................. i

BAB III

A. Kesimpulan ........................................................................................................... i
B. Saran ...................................................................................................................... ii
BAB I

A. PENDAHULUAN

Bahasa menjadikan suatu hal yang dapat mendukung usaha manusia untuk berpikir dan
merupakan asal muasal manusia memperoleh pemahaman dan ilmu pengetahuan Sebagai
lambang sebuah pemahaman, bahasa telah mengajarkan manusia untuk mengerti terhadap apa
atau sesuatu yang ada di sekitarnya, dan mengantarkan setiap individu untuk memiliki
Bahasa Indonesia termasuk kekayaan yang sangat penting untuk bangsa Indonesia, namun bahasa
Indonesia saat ini sedang menghadapi tantangan seiring adanya campur tangan dan kenyataan
penggunaan bahasa di media sosial yang berbeda dengan penggunaan bahasa Indonesia yang baik
dan benar. Penggunaan bahasa di media sosial merupakan suatu hal yang patut ditanggapi,
apalagi di tengah maraknya penggunaan bahasa asing yang semakin memasuki di lingkaran
generasi millennial. Generasi millennial adalah generasi muda yang berusia 18 - 38 pada tahun
ini. Generasi ini dianggap istimewa karena sudah mengenal teknologi canggih seperti TV
berwarna, telepon genggam, dan internet.

B. LATAR BELAKANG

1. Generasi Millennial

Generasi Y dikenal sebagai generasi millennial atau millennium. Sebutan generasi Y mulai
digunakan pada editorial koran besar Amerika Serikat pada Agustus 1933. Generasi ini banyak
memakai teknologi komunikasi langsung seperti email, SMS, instant messaging dan media sosial
seperti instagram dan twitter, dengan kata lain generasi Y adalah generasi yang tumbuh pada era
internet booming (Putra, 2016).

2. Bahasa sebagai Media Komunikasi

Bahasa adalah alat komunikasi dan keyakinan bahwa bahasa berkembang sesuai dengan
perkembangan manusia sudah jadi simpulan banyak ilmuan. Perkembangan bahasa itu pun
sepadan dengan berkembangnya kebutuhan manusia karena bahasa memang ada untuk
melengkapi sesuatu yang diperlukan manusia. Dalam konteks inilah secara pragmatis bahasa
berkembang sejalan dengan ragam kehidupan manusia sehingga lahirlah bahasa dalam berbagai
ragam.
Ragam bahasa adalah bahasa dalam situasi kegunaannya dan pemanfaatannya oleh masyarakat.
Misalnya, lahirnya ragam bahasa ekonomi, bahasa politik, bahasa budaya, dan ragam bahasa
lainnya. Salah satu ragam bahasa yang berkembang pesat pada kehidupan masyarakat kekinian
adalah ragam bahasa media sosial (Mansyur, 2015).
C. RUMUSAN MASALAH

1.bagaimana hakikat eksistensi?


2.bagaimana hakikat bahasaindonesia?
3.bagaimana hakikat generasi milenial

D. TUJUAN
1.untuk mengetahui tentang hakikat eksistensi
2. untuk mengetahui tentang hakikat bahasa indonesia
3. untuk mengetahui tentang hakikat generasi milenial
BAB II

HASIL DAN PEMBAHASAN

A. Menegakkan Bahasa Indonesia di Ruang Publik


Dengan melihat sifat UU No. 24 Tahun 2009, khususnya menyangkut
kewajiban menggunakan bahasa Indonesia di ruang publik dapat dibaca ke dalam 4 argumen
sebagai berikut. Pertama, keinginan negara untuk mempertahankan identitas nasional, dalam
hal ini adalah bahasa Indonesia, yang bukan saja tuntutan konstitusi, namun juga erat kaitannya
dengan pemartabatan bahasa secara fungsional. Kedua, undang-undang memberlakukan
secara ketat dengan menutup kemungkinan argument kemajemukan atau pola-pola dwibahasa
tertentu. Ketiga, pengaturan kewajiban dalam undang-undang memiliki makna hokum dan lebih
menekankan kepada fungsi direksi dari undang-undang. Keempat, implementasi berujung
kepada pertimbangan kemanfaatan (doelmatigheid), bukan kepastian hokum (rechmatigheid),
sehinga masih melahirkan kebijakan yang masih terbuka (open legal policy), sebagai cara-cara
kreatif negara untuk menjamin kehadiran undang-undang. (Saddhono 2014)
Sehubungan dengan hal itu, negara perlu melakukan pengawasan terhadap penggunaan
bahasa Indonesia di ruang publik serta melakukan tindakan hukum atau memberi sanksi bagi
yang melanggarnya agar memiliki efek jera seperti yang telah dilakukan oleh pemprov DKI
Jakarta yakni dengan menurunkan spanduk yang menggunakan bahasa asing. Untuk
pemerintah daerah agar lebih berpengaruh dan aktif dalam menertibkan penggunaan bahasa
asing dan mengutamakan penggunaan bahasa negara Indonesia sesuai amanat undang-
undang. Ruang publik
yang dimaksud mulai dari nama jalan, bangunan, apartemen/hotel, permukiman,
perkantoran, informasi produk barang dan jasa, spanduk/reklame, hingga informasi
melalui media masa.
Pengutamaan penggunaan bahasa negara (bahasa Indonesia) pada forum resmi di daerah,
dan penerbitan petunjuk kepada seluruh aparatur pemerintah dalam menerbitkan
penggunaan bahasa daerah di ruang publik, termasuk papan nama instansi/Lembaga/badan
usaha/badan social, petunjuk jalan, dan iklan, dengan pengutamaan penggunaan bahasa
negara, telah diatur dalam peraturan Menteri Dalam Negeri (Permendagri) Nomor 40 Tahun
2007 tentang pedoman bagi kepala daerah dalam pelestarian dan pengembangan bahasa
negara dan bahasa daerah.
B. Kontur Global dari Konteks Pluringual
Lanskap linguistik juga terkait erat dengan persoalan ruang berbahasa antarbangsa. Dalam
pembahasan ini tercatat bahwa bangsa Indonesia terlibat dalam percaturan geopolitik global
dan terbentuk di tingkat Kawasan ASEAN menjadi satu masyarakat antarbangsa ASEAN
(MEA, misalnya). Dalam hal itu, bahasa negara Indonesia digunakan dalam konteks
komunikasi yang lebih luas. Bahasa Indonesia dalam konteks komunikasi pada era
globalisasi, khususnya era revolusi industri 4,0 yang ketika dilihat dari geopolitik bahasa
memberikan peluang dan sekaligus ancaman bagi bahasa negara dalam penggunaanya di
ruang publik (Ainun : 2017). Munculnya ancaman terhadap eksistensi bahasa Indonesia di
ruang publik merupakan fakta atas kehadiran bahasa inggris. Bahasa Indonesia yang ketika
ditempatkan pada posisi diatas bahasa asing akan menaikkan derajat harga diri manusia
Indonesia di mata dunia global. Pada era globalisasi ini, melalui lanskap bahasa negara di
ruang publik itu, derajat harga diri manusia Indonesia ditinggikan hingga sejajar dengan
manusia yang bermartabat di dunia global.

C. Peran Bahasa dan Sastra dalam Pembangunan Bangsa


Kedudukan bahasa Indonesia sebagai bahasa negara mampu memantapkan perannya sebagai
sarana pembangunan nasional, penyelenggaraan negara, Pendidikan, kegiatan keagamaan, dan
peningkatan partisipasi generasi muda serta sebagai sarana pengembangan dan penerapan
ilmu pengetahuan dan teknologi
yang pada gilirannya memperkuat ketahanan nasional. Dalam perjuangan bangsa
Indonesia menghadapi era lepas landas, peran bahasa dan sastra Indonesia perlu
dimantapkan dengan tujuan utama meningkatkan kualitas sumber daya manusia. Kesadaran
berbahasa merupakan modal penting dalam mewujudkan sikap berbahasa yang positif yang
selanjutnya akan memperkukuh fungsi bahasa Indonesia sebagai lambang jati diri bangsa.
Penggunaan bahasa Indonesia, baik sebagai bahasa persatuan maupun sebagai bahasa
negara, perlu pula dibina lebih lanjut untuk menghadapi tantangan makin meluasnya
penggunaan bahasa asing
terutama bahasa inggris, di Indonesia dan di dalam pergaulan internasional. Di samping
itu, pembinaan penutur bahasa Indonesia hendaknya diarahkan sedemikian rupa
sehingga bahasa Indonesia dapat berfungsi sebagai sarana untuk memanifestasikan
nilai-nilai luhur budaya bangsa.
Peran bahasa Indonesia di dalam pergaulan masyarakat bangsa-bangsa di
dunia menempatkan bahasa Indonesia sebagai salah satu bahasa yang dipandang penting
sehingga sekarang diajarkan di banyak negara di dunia antara lain, Amerika Serikat,
Jepang, Australia, dan Jerman. Dengan demikian pengajaran bahasa Indonesia untuk
penutur asing perlu dikembangkan secara terencana dan terarah sehingga bahasa dan
budaya bangsa Indonesia lebih dikenal di pentas dunia internasional. Salah satu upaya
yang perlu segera dilaksanakan untuk mencapai tujuan tersebut ialah program
penerjemahan dalam bentuk skala besar dan diimplementasikan dengan sungguh-sungguh,
terutama dalam kaitannya dengan alih teknologi.

D. Perkembangan Bahasa Indonesia di Luar Negeri


Tujuan pengajaran bahasa Indonesia di luar negeri pada umumnya bersifat
instrumental, terutama bagi para sarjana yang ingin melaksanakan penelitian di
Indonesia dan para calon diplomat dan usahawan yang akan bertugas di Indonesia.
Setelah belajar di negara masing-masing, tidak sedikit diantara mereka yang kemudian
mengikuti pengajaran lanjutan di Indonesia.
Sudah saatnya kini bahasa Indonesia untuk pembelajar asing (BIPA) ditangani dengan lebih
serius, antara lain dengan menyusun kurikulum yang luwes yang dapat dengan mudah
disesuaikan dengan keperluan pembelajar; menyusun materi pengajaran dengan format yang
menarik dan memperhatikan penggunaan bahasa Indonesia yang baik dan benar, lisan maupun
tulis, yang
BAB III

A.KESIMPULAN
dari pembahasan diatas dapat ditarik kesimpulan bahwa, bahasaindonesia sangat rentan
dipengaruhi bahasa luar yang faktor utamanyamerupakan generasi milenial, dimana
kemunculan generasi milenial membuat bahasa indonesia seperti ketinggalan / kuno. karena
di era
milenial seseoranglebih tertarik berbahasa inggris agar kelihatan seperti bule dan kalangan
terpelajar. generasi muda atau generasi milenial saat ini sangat rentanterpengaruh oleh
informasi yang saat ini mudah diperoleh dari zaman 4. 0yang mengedepankan teknologi
canggih tanpa adanya pengawasan ataupun penyaringan sebagaimana yang kita ketahui
bahwasannya
keberadaan bahasaindonesia pada generasi milenial ini menuai banyak pendapat dan permasa
lahan. permasalahan itu timbul karena kemajuan teknologi di duniayang diciptakan oleh man
usia sehingga jangkauan sosial setiap individusemakin luas.

B . SARAN

Dalam penyusunaan makalah ini masih jauh dari kesempurnaan, maka dari itu kami dari
penyusun mengharapkan kritik , saran dan masukan yang sifatnya membangun untuk
menyempurnakan makalah ini.
DAFTAR PUSTAKA

Suminar, R. P. (2016). Pengaruh Bahasa Gaul Terhadap Penggunaan Bahasa


Indonesia Mahasiswa Unswagati. Jurnal Logika, 18 (3), 114-119.
Gunarwan, Asim. 2003. Bahasa Indonesia Belum Jadi Bahasa Komunikasi Luas.
Saddhono, Kundharu. 2017. Manajemen Kelas Multikultural Dalam
Pembelajaran Bahasa Indonresia. Conference on Languange and
Languange Teaching 1 (1), 111-116
Muslich, Masnur dan I Gusti Ngurah Oka. 2010. Perencanaan Bahasa Pada Era
Globalisasi. Jakarta: PT. Bumi Aksara.
Suyanto. 2002. Tantangan Global Pendidikan Nasional dan Penggunaan Bahasa
Indonesia 12 (3), 118-122
Syafi'ie, Imam. 2003. Pembelajaran Bahasa Indonesia dalam Perspektif
Globalisasi dan Otonomi Daerah. Makalah disampaikan pada Pertemuan
Ilmiah Bahasa dan Sastra Indonesia XXV Perguruan Tinggi Negeri dan
Perguruan Tinggi Swasta Se-lndonesia di Yogyakarta 6-7 Oktober 2003.
Sugono, Dendy. 2002. Bahasa Indonesia Urutan Keempat di Dunia.
http://www.icmi.or . id/berita-091002.htm
Suwartono, 2007. Penggunaan Bahasa asing dalam Konteks Pendidikan Bahasa
di Indonesia: Beberapa Isu Sentral. INSANIA Jurnal Pemikiran
alternatif Pendidikan 12 (3) 22-28
Ainun Rondiyah, Arifah., Nugraheni, Eko Wardani., & Kundharu, Saddono. 2017.
Pembelajaran Sastra Melalui Bahasa dan Budaya untu Meningkatkan
Pendidikan Karakter Kebangsaan di Era Mea (Masyarakat Ekonomi
Asean). Proceedings Education and Language Internationa Conference,
12 (2) 141-147
Daimun. 2013. Pembelajaran Bahasa Indonesia pada Era Globalisasi. Jurnal
Bahasa dan Seni. 14 (1) : 30-42.
Marsudi. 2009. Jati Diri Bahasa Indonesia di Era Globalisasi Teknologi Informasi.
Jurnal Sosial Humaniora, 2(2), 133-148.
Muslich, Masnur. 2012. Bahasa Indonesia Pada Era Globalisasi. Jakarta : Bumi
Aksara.
Putri, N. P. 2017. Eksistensi Bahasa Indonesia Pada Generasi Milenial.

Anda mungkin juga menyukai