MAKALAH ILMIAH
Oleh
Kelas : LHEA
BINUS University
Jakarta
2017
i
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah
memberikan rahmat dan hidayah-Nya sehingga penulis dapat
menyelesaikan makalah yang yang berjudul "Peran mahasiswa dalam
mengembangkan dan membina bahasa Indonesia ".
Menyadari keterbatasan dan kemampuan dalam menyelesaikan
makalah ini, penulis mengharapkan kritik dan saran yang dapat menjadi
pertimbangan dalam penyempurnaan makalah ini. Akhir kata, penulis
berharap semoga Makalah ini dapat memberikan informasi dan wawasan
bagi pembaca pada umumnya dan penulis pada khususnya.
Penulis
ii
DAFTAR ISI
A. Kesimpulan .................................................................................... 12
B. Saran ............................................................................................. 13
iii
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Sebuah negara yang kokoh dipercaya mempunyai identitas
yang tercermin dari bahasanya. Mempertahankan kebahasaan
sebagai jati diri bangsa merupakan juga amanat dari sumpah
pemuda. Berpuluh tahun lalu, para pemuda Indonesia
mencanangkan isi sumpah pemuda, yaitu berbahasa satu bahasa
Indonesia. Sewaktu membacanya para pemuda itu demikian
bangga. Dengan penuh kepercayaan diri, mereka lantang
mendeklarasikannya. Penggunaan bahasa Indonesia saat ini telah
mengalami penurunan, dalam arti masyarakat sekarang ini lebih
sering menggunakan bahasa asing atau bahasa gaul dalam
kehidupannya. Tidak hanya di kehidupan masyarakat, dalam dunia
pendidikan pun bahasa Indonesia yang baik dan benar sudah mulai
mengalami penurunan.
Para pemuda zaman sekarang seolah sudah tidak berminat
lagi untuk menggunakan bahasa Indonesia yang baik dan benar,
yang mana pada dasarnya adalah bahasa nasional Negara kita ini.
Rasa nasionalis memang harus kita pupukan sedini mungkin
terhadap generasi kita, terutama dalam masalah bahasa, karena
belakangan banyak bahasa-bahasa yang dibuat-buat yang tidak
jelas apa tujuannya.
Bahasa merupakan alat komunikasi yang paling sering
digunakan dalam kehidupan sehari-hari. Generasi muda, terutama
mahasiswa adalah pionir yang perlu dijadikan sasaran utama untuk
menumbuhkan sikap kebanggaan dan kesetiaan bahasa dengan
menanamkan nilai-nilai kearifan lokal maupun nasional agar tidak
terkikis budaya populer yang kurang sejalan dengan jati diri bangsa.
1
Mahasiswa seharusnya berpartisipasi aktif dalam mempertahankan
bahasa Indonesia.
Sehubungan dengan semakin maraknya penggunaan bahasa
asing dan gaul yang digunakan oleh sebagian masyarakat Indonesia
maka, perlu adanya pelestarian bahasa supaya bahasa Indonesia
tidak terkikis oleh perkembangan zaman di tengah arus globalisasi.
Sehingga penulis mengambil judul “Peran mahasiswa dalam
mengembangkan dan membina bahasa Indonesia”.
B. Rumusan Masalah
Berdasarkan penjelasan pada latar belakang di atas maka rumusan
masalah yang akan dibahas dalam makalah ini adalah
1. Mengapa kita harus melestarikan bahasa Indonesia?
2. Apa hambatan dalam upaya mempertahankan bahasa Indonesia
sebagai jati diri bangsa ?
3. Apa peran mahasiswa dalam mebina dan mengembangkan
bahasa Indonesia ?
2
3. Mengetahui peran mahasiswa dalam membina dan
mengembangkan bahasa Indonesia
3
BAB II
PEMBAHASAN
A. Bahasa Indonesia
. Bahasa Indonesia adalah bahasa Melayu yang dijadikan
sebagai bahasa resmi Republik Indonesia dan bahasa persatuan
bangsa Indonesia. Bahasa Indonesia diresmikan penggunaannya
setelah Proklamasi Kemerdekaan Indonesia, tepatnya sehari
sesudahnya, bersamaan dengan mulai berlakunya konstitusi. Di
Timor Leste, bahasa Indonesia berstatus sebagai bahasa kerja.
Dari sudut pandang linguistik, bahasa Indonesia adalah salah
satu dari banyak ragam bahasa Melayu. Dasar yang dipakai adalah
bahasa Melayu Riau (wilayah Kepulauan Riau sekarang) dari abad
ke-19. Dalam perkembangannya ia mengalami perubahan akibat
penggunaanya sebagai bahasa kerja di lingkungan administrasi
kolonial dan berbagai proses pembakuan sejak awal abad ke-20.
Penamaan "Bahasa Indonesia" diawali sejak dicanangkannya
Sumpah Pemuda, 28 Oktober 1928, untuk menghindari kesan
"imperialisme bahasa" apabila nama bahasa Melayu tetap
digunakan. Proses ini menyebabkan berbedanya Bahasa Indonesia
saat ini dari varian bahasa Melayu yang digunakan di Riau maupun
Semenanjung Malaya. Hingga saat ini, Bahasa Indonesia
merupakan bahasa yang hidup, yang terus menghasilkan kata-kata
baru, baik melalui penciptaan maupun penyerapan dari bahasa
daerah dan bahasa asing.
Meskipun dipahami dan dituturkan oleh lebih dari 90% warga
Indonesia, Bahasa Indonesia bukanlah bahasa ibu bagi kebanyakan
penuturnya. Sebagian besar warga Indonesia menggunakan salah
satu dari 748 bahasa yang ada di Indonesia sebagai bahasa ibu.
Penutur Bahasa Indonesia kerap kali menggunakan versi sehari-hari
(kolokial) atau mencampuradukkan dengan dialek Melayu lainnya
atau bahasa ibunya. Meskipun demikian, Bahasa Indonesia
4
digunakan sangat luas di perguruan-perguruan, di media massa,
sastra, perangkat lunak, surat-menyurat resmi, dan berbagai forum
publik lainnya, sehingga dapatlah dikatakan bahwa bahasa
Indonesia digunakan oleh semua warga Indonesia.
5
3. sebagai alat untuk mengadakan integrasi dan adaptasi
sosial
4. sebagai alat untuk mengadakan control sosial
Dengan pertimbangan akan berbagai macam fungsi bahasa
Indonesia itu, muncullah berbagai macam ragam bahasa sesuai
dengan situasinya. Situasi tempat, pembicara atau penulis,
pendengar atau pembaca, pokok pembicaraan, dan sebagainya
menentukan ragam bahasa yang dipilih seseorang dalam
komunikasinya. Mengingat ragam bahasa Indonesia yang ada
antara lain:
1. Ragam bahasa yang bersifat perseorangan.
2. Ragam bahasa yang digunakan oleh sekelompok anggota
masyarakat dari wilayah tertentu, biasanya disebut dengan
istilah dialek.
3. Ragam bahasa yang digunakan oleh sekelompok anggota
masyarakat dari golongan sosial tertentu, biasanya disebut
sosiolek.
4. Ragam bahasa yang digunakan dalam kegiatan suatu
bidang tertentu, seperti kegiatan ilmiah, jurnalistik, sastra,
hukum, matematika, dan militer. Ragam bahasa ini
biasanya disebut dengan istilah fungsiolek.
5. Ragam bahasa yang digunakan dalam situasi formal atau
situasi resmi, biasanya disebut dengan istilah ragam
bahasa baku atau bahasa standar.
6. Ragam bahasa yang digunakan dalam situasi informal
atau situasi tidak resmi, biasanya disebut dengan istilah
ragam nonbaku atau nonstandard.
7. Ragam bahasa yang digunakan secara lisan yang
biasanya disebut bahasa lisan (Abdul Chaer 1998:4-5).
6
Republik), banyak yang dapat dilakukan pemuda dalam
mempertahankan NKRI, salah satunya melestarikan Bahasa
Indonesia.
7
berarti membuktikan bahwa bahasa Indonesia mampu menjadi
sarana komunikasi antarmasyarakat.
8
mempertahankan bahasa melayu dipakai sebagai bahasa
utamanya.
9
Indonesia. Partisipasi tersebut dapat dilakukan melalui para generasi
muda yang mempunyai kemauan, kemampuan, dan harapan yang
besar untuk mempertahankan bahasa Indonesia. Generasi muda
sebagai elemen yang sangat penting dan tidak bisa digantikan
dengan apapun dalam mempertahankan bahasa Indonesia.
10
1. Memperluas pengetahuan tentang sejarah bahasa
Indonesia hingga perkembangannya.
11
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Eksistensi bahasa asing di era globalisasi saat ini mulai
mendesak keberadaan bahasa Indonesia. Semakin hari semakin
marak penggunaan istilah-istilah asing seperti di tempat-tempat
umum, papan nama, spanduk, nama gedung, penunjuk jalan, dan
iklan. Oleh karena itu, bahasa Indonesia perlu dilestarikan. Perlu
usaha yang sungguh-sungguh untuk mempertahankan eksistensi
bahasa Indonesia sebagai jati diri bangsa Indonesia. Upaya tersebut
sangat diperlukan untuk mengantisipasi semakin terdesaknya
bahasa Indonesia oleh penggunaan bahasa asing dan bahasa gaul.
Cara yang paling efektif adalah melalui jalur pendidikan yang
ditandai dengan munculnya mata pelajaran bahasa Indonesia.
Dalam pelaksanaannya ditemukan beberapa hambatan. Dari sekian
hambatan itu, persoalan sikap bahasa masyarakat merupakan hal
yang paling krusial
12
B. SARAN
13
DAFTAR PUSTAKA
14