MATA KULIAH:
PENDIDIKAN BAHASA INDONESIA
DOSEN PENGAMPU:
RISA AMALIA MUZRIFAH, M. Pd
KELOMPOK 1
Oleh :
1. ABDUL (2024884467)
2. KAWANILA (2024878737)
3. SOLEHAH (2024857788)
4. HARYO (2024799212)
Halaman Sampul………………………………………………………….... i
BAB I PENDAHULUAN…………………………............................... 3
A. Latar Belakang……………………....................................... 3
B. Rumusan Masalah……………………………….................. 3
C. Tujuan……………………………......................................... 3
BAB II PEMBAHASAN……………………………………………..…. 4
A. Kesimpulan ……………………………………...................... 15
B. Saran ……………………………………................................ 15
DAFTAR PUSTAKA…………………………………………………..…….. 16
ii
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
antara warga Indonesia yang satu dengan warga Indonesia yang lain. Tanpa
lain yang daerah asalnya berbeda satu sama lain. Bahkan di Indonesia terdapat
yang satu dengan bahasa daerah yang lain. Tentunya, saat seseorang ingin
maka orang tersebut pasti akan mengalami kesulitan saat ingin memahami apa
maksud dari perkataan yang disampaikan oleh lawan bicaranya dan begitupun
dengan sebaliknya. Oleh karena itu bahasa Indonesia sangat penting untuk
Agama, dll.
B. Rumusan Masalah
kita gunakan selama selama ini dalam kehidupan sehari-hari. Mungkin tidak
semua dari kita yang mengetahui asal mula atau sejarah bahasa Indonesia yang
kita gunakan untuk berkomunikasi dengan orang lain. Oleh karena itu pada
C. Tujuan
Sesuai paparan diatas, pada makalah ini akan dikemukakan beberapa hal
PEMBAHASAN
Bahasa Indonesia adalah bahasa yang dibuat, dimufakati, dan diakui serta
dari unsur-unsur bahasa daerah yang belum umum dalam bahasa kesatuan
kita. Dengan kata lain bahasa Indonesia ialah bahasa Melayu yang sudah
Jadi bahasa Indonesia tak lain adalah bahasa Melayu yang telah menyatu
dengan bahasa daerah dan bahasa asing yang berkembag di Indonsia. Alasan
mengapa bahasa Melayu dijadikan bahasa Indonesia adalah didasarkan atas
Yaitu :
2. Bahasa Melayu diterima oleh semua suku Indonesia, karena telah dikenal
dan dan digunakan sebagia bahasa pergaulan, tidak lagi diresakan sebagai
bahasa asing.
resmi, bahasa penghubung antar indivdu, bahasa pergaulan, dan yang tak kalah
pertama.
Bahasa Idonesia adalah bahasa Melayu yang dijadikan sebagai bahasa
Dari sudut pandang linguistik, bahasa Indonesia adalah salah satu dari
banyak ragam bahasa Melayu. Dasar yang diapakai adalah bahasa Melayu Riau
menyebabkan berbedanya bahasa Indonesia saat ini dari varian bahasa melayu
yang digunakan di Riau maupun Semenanjung Malaya. Hingga saat ini bahasa
baru, baik melalui penciptaan maupun penyerapan dari bahasa daerah dan
asing.
sebutan bagi wilayahnya sebagai Malaya sendiri berasal dari Kerajaan Malayu
yang bertempat di Batang Hari, Jambi, di mana diketahui bahasa Melayu yang
bahasa dan dialek Melayu berkembang secara luas dan menjadi beragam.
Istilah Melayu atau Malayu berasal dari Kerajaan Malayu, sebuah kerajaan
geografis yang lebih luas dari wilayah Kerajaan Malayu tersebut, mencakup
tampak dalam prasasti Keping Tembaga Laguna. Bahasa Melayu kuno yang
Malaysia (= Hujung Medini) dan lebih banyak lagi pada masa perkembangan
Tetapi nyatalah bahwa istilah Melayu itui berasal dari Indonesia. Bahasa
Melayu Purba sendiri diduga berasal dari pulau Kalimantan, jadi diduga
pemakai bahasa Melayu ini bukan penduduk asli Sumatera tetapi dari pulau
Kalimantan. Suku Dayak yang diduga memiliki hubungan dengan suku Melayu
Dayak Iban yang semuanya berlogat "a" seperti bahasa Melayu Baku.
tersebut adalah nenek moyang suku Nias dan suku Mentawai. Dalam
Nusantara.
Secara sudut pandang historis juga dipakai sebagai nama bangsa yang
menjelaskan sebagai berikut: "Melayu secara puak (etnis, suku), bukan dilihat
Bugis, Keling dan lainnya. Beberapa tempat di Sumatera Utara, ada beberapa
Kerajaan Sriwijaya dari abad ke-7 Masehi diketahui memakai bahasa Melayu
kata pinjaman dari bahasa Sanskerta, suatu bahasa Indo-Eropa dari cabang
Melayu Klasik (classical Malay atau medieval Malay). Bentuk ini dipakai oleh
oleh Tome Pires, menyebutkan adanya bahasa yang dipahami oleh semua
dari Nusantara yang menjadi juru bahasa di wilayah itu. Ciri paling menonjol
dalam ragam sejarah ini adalah mulai masuknya kata-kata pinjaman dari
bahasa Arab dan bahasa Parsi, sebagai akibat dari penyebaran agama Islam
yang mulai masuk sejak abad ke-12. Kata-kata bahasa Arab seperti masjid,
kalbu, kitab, kursi, selamat, dan kertas, serta kata-kata Parsi seperti anggur,
cambuk, dewan, saudagar, tamasya, dan tembakau masuk pada periode ini.
meja, bola, bolu, dan jendela. Bahasa Belanda terutama banyak memberi
kemiliteran), dan teknologi hingga awal abad ke-20. Kata-kata seperti asbak,
polisi, kulkas, knalpot, dan stempel adalah pinjaman dari bahasa ini.
Bahasa yang dipakai pendatang dari Cina juga lambat laun dipakai oleh
penutur bahasa Melayu, akibat kontak di antara mereka yang mulai intensif di
bahasa Melayu ini melahirkan berbagai varian lokal dan temporal. Bahasa
terakhir ini malah dipakai sebagai bahasa pengantar bagi beberapa surat kabar
pertama berbahasa Melayu (sejak akhir abad ke-19). Varian-varian lokal ini
secara umum dinamakan bahasa Melayu Pasar oleh para peneliti bahasa.
Terobosan penting terjadi ketika pada pertengahan abad ke-19 Raja Ali
ekabahasa untuk bahasa Melayu. Sejak saat itu dapat dikatakan bahwa bahasa
internasional pada masa itu, karena memiliki kaidah dan dokumentasi kata
Hingga akhir abad ke-19 dapat dikatakan terdapat paling sedikit dua
Pasar yang kolokial dan tidak baku serta bahasa Melayu Tinggi yang terbatas
lingua franca, tetapi kebanyakan berstatus sebagai bahasa kedua atau ketiga.
D. Peristiwa-Peristiwa Penting Sejarah Bahasa Indonesia
Bacaan Rakyat), yang kemudian pada tahun 1917 diubah menjadi Balai
Pustaka. Badan penerbit ini menerbitkan novel-novel, seperti Siti Nurbaya dan
Alisyahbana.
Indonesia.
Solo. Dari hasil kongres itu dapat disimpulkan bahwa usaha pembinaan
yang salah satu pasalnya (Pasal 36) menetapkan bahasa Indonesia sebagai
bahasa negara.
negara.
Indonesia.
Tanggal 21-26 November 1983 diselenggarakan Kongres Bahasa
ratus pakar bahasa Indonesia dari seluruh Indonesia dan peserta tamu dari
PENUTUP
A. Kesimpulan
pada saat Sumpah Pemuda tanggal 28 Oktober 1928. Dengan berbagai usaha
yang dilakukan oleh pejuang bahasa kita, akhirnya bahasa Indonesia menjadi
salah satu alat pemersatu bangsa yang akan selalu digunakan disepanjang
ibarat sapu lidi, jika disatukan maka akan semakin kuat hubungan warga
B. Saran
ditingkatkan lagi sehingga bahasa Indonesia tak hanya sebagai suatu studi di
jiwa cinta Indonesia pada diri masing-masing orang di semua tingkatan sekolah
Grasindo