Anda di halaman 1dari 12

MAKALAH BAHASA INDONESIA

‘Sejarah Bahasa Indonesia’

Oleh:

1) Hifzil Hayatul Iman (19136145)


2) Gilang Muhammad Dzaki (19136016)
3) Uci Rahmadani(19033066)
4) Luth Fiyyah Atiqah(19033164)
5) Nurjannahti(19136088)
KATA PENGANTAR

Puji syukur kami ucapkan kepada Allah SWT atas segala rahmat dan hidayah-Nya
kepada kita semua, sehingga kami dapat menyelesaikan makalah yang berjudul
‘Sejarah Bahasa Indonesia’ tepat pada waktunya. Pada penyusunan makalah ini kami
mengambil dari beberapa sumber baik itu media internet maupun buku-buku. Adapun
penyusunan makalah ini bertujuan untuk memberikan wawasan tentang Sejarah
Bahasa Indonesia dan memenuhi tugas kelompok mata kuliah Bahasa Indonesia.
Semoga dengan dibuatnya makalah ini dapat berguna dan bermanfaat bagi pembaca
maupun penulis. Kritik dan saran yang membangun kami terima demi sempurnanya
makalah ini. Terima Kasih.

Padang, Januari 2020

Penyusun
DAFTAR ISI

Kata Pengantar…………………………………………………...
Daftar Isi…………………………………………………………

BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang……………………………………………..
B. Rumusan Masalah………………………………………….
C. Tujuan………………………………………………………

BAB II PEMBAHASAN
A. Sejarah Bahasa Indonesia…………………………………..
B. Fungsi Bahasa Indonesia…………………………………...
C. Kedudukan Bahasa Indonesia………………………………
D. Ragam Bahasa Indonesia…………………………………..

BAB III PENUTUP


A. Kesimpulan…………………………………………………..
B. Saran…………………………………………………………
C. Daftar Pustaka………………………………………………..
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Bahasa adalah alat komunikasi yang digunakan oleh manusia untuk saling
berinteraksi antara satu dengan yang lainnya. Bahasa juga merupakan identitas bagi
suatu bangsa atau negara. Untuk menjalakan aktivitas sehari-hari manusia
memerlukan suatu alat yaitu bahasa. Dengan bahasa, manusia dapat mengungkapkan
apa yang ada di benak mereka. Sesuatu yang sudah dirasakan sama dan serupa
dengannya, belum tentu terasa serupa, karena belum terungkap dan diungkapkan.
Hanya dengan bahasa, manusia dapat membuat sesuatu terasa nyata dan terungkap.

B. Rumusan Masalah
1. Bagaimana perkembangan sejarah Bahasa Indonesia?
2. Mengapa bahasa melayu dijadikan bahasa Indonesia?
3. Apa fungsi dari bahasa Indonesia?
4. Bagaimana kedudukan bahasa Indonesia?
5. Apa itu ragam bahasa Indonesia?

C. Tujuan
1. Untuk mengetahui perkembangan sejarah bahasa Indonesia.
2. Untuk mengetahui mengapa bahasa melayu dijadikan bahasa Indonesia.
3. Untuk mengetahui apa fungsi dari bahasa Indonesia.
4. Untuk mengetahui bagaimana kedudukan bahasa Indonesia.
5. Untuk mengetahui ragam bahasa Indonesia.
BAB II
PEMBAHASAN

A. Sejarah perkembangan bahasa Indonesia


Pada dasarnya Bahasa Indonesia berasal dari bahasa Melayu. Pada zaman
Sriwijaya, bahasa Melayu di pakai sebagai bahasa penghubung antar suku di
Nusantara dan sebagai bahasa yang digunakan dalam perdagangan antara pedagang
dari dalam Nusantara dan dari luar Nusantara.

Perkembangan dan pertumbuhan Bahasa Melayu tampak lebih jelas dari berbagai
peninggalan-peninggalan misalnya:

1. Tulisan yang terdapat pada batu Nisan di Minye Tujoh, Aceh pada tahun 1380.
2. Prasasti Kedukan Bukit, di Palembang pada tahun 683.
3. Prasasti Talang Tuo, di Palembang pada Tahun 684.
4. Prasasti Kota Kapur, di Bangka Barat, pada Tahun 686.
5. Prasati Karang Brahi Bangko, Merangi, Jambi, pada Tahun 688.

Dan pada saat itu Bahasa Melayu telah berfungsi sebagai:

1. Bahasa kebudayaan yaitu bahasa buku-buku yang berisia aturan-aturan hidup


dan sastra.
2. Bahasa perhubungan (Lingua Franca) antar suku di indonesia
3. Bahasa perdagangan baik bagi suku yang ada di Indonesia maupun pedagang
yang berasal dari luar indonesia.
4. Bahasa resmi kerajaan.

Bahasa melayu menyebar ke pelosok Nusantara bersamaan dengan menyebarnya


agama Islam di wilayah Nusantara, serta makin berkembang dan bertambah kokoh
keberadaannya karena bahasa Melayu mudah diterima oleh masyarakat Nusantara
sebagai bahasa perhubungan antar pulau, antar suku, antar pedagang, antar bangsa dan
antar kerajaan. Perkembangan bahasa Melayu di wilayah Nusantara mempengaruhi
dan mendorong tumbuhnya rasa persaudaraan dan rasa persatuan bangsa

Indonesia.
Mengapa bahasa melayu dijadikan bahasa Indonesia
Awalnya, pemerintah kolonial Hindia-Belanda menyadari bahwa bahasa Melayu
dapat dipakai untuk membantu administrasi bagi kalangan pegawai pribumi karena
penguasaan bahasa Belanda para pegawai pribumi dinilai lemah. Dengan
menyandarkan diri pada bahasa Melayu Tinggi, sejumlah sarjana Belanda mulai
terlibat dalam standardisasi bahasa. Promosi bahasa Melayu pun dilakukan di
sekolah-sekolah dan didukung dengan penerbitan karya sastra dalam bahasa Melayu.

Ada empat faktor yang menyebabkan bahasa Melayu diangkat menjadi bahasa
Indonesia yaitu :

1. Bahasa melayu sudah merupakan lingua franca di Indonesia, bahasa


perhubungan dan bahasa perdangangan.
2. Sistem bahasa Melayu sederhana, mudah dielajari karena dalam bahasa melayu
tidak dikenal tingkatan bahasa (bahasa kasar dan bahasa halus).
3. Suku jawa, suku sunda dan suku suku yang lainnya dengan sukarela menerima
bahasa Melayu menjadi bahasa Indonesia sebagai bahasa nasional
4. Bahasa melayu mempunyai kesanggupan untuk dipakai sebagai bahasa
kebudayaan dalam arti yang luas.

Berhubung dengan menyebar Bahasa Melayu ke pelosok nusantara serta makin


berkembang dan bertambah kokoh keberadaannya, karena bahasa Melayu mudah
diterima oleh masyarakat nusantara. Para pemuda Indonesia yang tergabung dalam
perkumpulan pergerakan secara sadar mengangkat bahasa Melayu menjadi bahasa
Indonesia yang menjadi bahasa persatuan untuk seluruh bangsa Indonesia.

Bahasa Indonesia akhirnya lahir pada tanggal 28 Oktober 1928. Pada saat itu,
para pemuda dari berbagai pelosok Nusantara berkumpul dalam rapat, para pemuda
berikrar:
1. Kami Putra dan Putri Indonesia mengaku bertumpah darah yang satu, Tanah
Air Indonesia.
2. Kami Putra dan Putri Indonesia mengaku berbangsa yang satu, Bangsa
Indonesia.
3. Kami Putra dan Putri Indonesia mengaku menjunjung tinggi bahasa persatuan,
bahasa Indonesia.

B. Fungsi bahasa Indonesia

1. Sebagai alat untuk mengungkapkan perasaan atau mengekspresikan diri.

Mampu mengungkapkan gambaran, maksud, gagasan, dan perasaan. Melalui


bahasa kita dapat menyatakan secara terbuka segala sesuatu yang tersirat di dalam hati
dan pikiran kita. Ada 2 unsur yang mendorong kita untuk mengekspresikan diri, yaitu:

Agar menarik perhatian orang lain terhadap diri kita, keinginan untuk membebaskan
diri kita dari semua tekanan emosi.

2. Sebagai alat komunikasi.

Bahasa merupakan kata-kata yang memiliki makna, setiap kata memiliki makna dan
hubungan abstrak dengan suatu objek atau konsep yang diwakilinya. Melalui bahasa,
setiap individu dapat melakukan komunikasi dua arah yang dapata dimengerti oleh
masing-masing individu.

3. Sebagai alat berintegrasi dan beradaptasi sosial.

Pada saat beradaptasi dilingkungan sosial, seseorang akan memilih bahasa yang
digunakan tergantung situasi dan kondisi yang dihadapi. Seseorang akan
menggunakan bahasa yang non standar pada saat berbicara dengan teman-teman dan
menggunakan bahasa standar pada saat berbicara dengan orang tua atau yang
dihormati. Dengan menguasai bahasa suatu bangsa memudahkan seseorang untuk
berbaur dan menyesuaikan diri dengan bangsa.

4. Sebagai alat kontrol sosial.

Yang mempengaruhi sikap, tingkah laku, serta tutur kata seseorang. Kontrol sosial
dapat diterapkan pada diri sendiri dan masyarakat, contohnya buku-buku pelajaran,
ceramah agama, orasi ilmiah, mengikuti diskusi serta iklan layanan
masyarakat. Contoh lain yang menggambarkan fungsi bahasa sebagai alat kontrol
sosial yang sangat mudah kita terapkan adalah  sebagai alat peredam rasa marah.
Menulis merupakan salah satu cara yang sangat efektif untuk meredakan rasa marah
kita.

C. Kedudukan bahasa Indonesia

Kedudukannya berada diatas bahasa-bahasa daerah. “Hasil Perumusan Seminar


Politik Bahasa Nasional” yang diselenggarakan di Jakarta pada tanggal 25-28
Februari 1975 antara lain menegaskan bahwa dalam kedudukannya sebagai bahasa
nasional, bahasa Indonesia berfungsi sebagai:

1. Lambang kebanggaan nasional.


Sebagai lambang kebanggaan nasional bahasa Indonesia memancarkan nilai- nilai
sosial budaya luhur bangsa Indonesia. Dengan keluhuran nilai yang dicerminkan
bangsa Indonesia, kita harus bangga, menjunjung dan mempertahankannya. Sebagai
realisasi kebanggaan terhadap bahasa Indonesia, harus memakainya tanpa ada rasa
rendah diri, malu, dan acuh tak acuh. Kita harus bangga memakainya dengan
memelihara dan mengembangkannya.

2. Lambang identitas nasional.


Sebagai lambang identitas nasional, bahasa Indonesia merupakan lambang bangsa
Indonesia. Berarti bahasa Indonesia dapat mengetahui identitas seseorang, yaitu sifat,
tingkah laku, dan watak sebagai bangsa Indonesia. Kita harus menjaganya jangan
sampai ciri kepribadian kita tidak tercermin di dalamnya. Jangan sampai bahasa
Indonesia tidak menunjukkan gambaran bangsa Indonesia yang sebenarnya.

3. Alat pemersatu berbagai masyarakat yang berbeda-beda latar belakang sosial


budaya dan bahasanya.
Dengan fungsi ini memungkinkan masyarakat Indonesia yang beragam latar
belakang sosial budaya dan berbeda-beda bahasanya dapat menyatu dan bersatu
dalam kebangsaan, cita-cita, dan rasa nasib yang sama. Karena dengan adanya
kenyataan bahwa dengan menggunakan bahasa Indonesia, identitas suku dan nilai-
nilai sosial budaya daerah masih tercermin dalam bahasa daerah masing-masing.
Kedudukan dan fungsi bahasa daerah masih tegar dan tidak bergoyah sedikit pun.
Bahkan, bahasa daerah diharapkan dapat memperkaya khazanah bahasa Indonesia.

4. Alat penghubung antarbudaya antardaerah.


Manfaat bahasa Indonesia dapat dirasakan dalam kehidupan sehari-hari. Dengan
bahasa Indonesia seseorang dapat saling berhubungan untuk segala aspek kehidupan.
Bagi pemerintah, segala kebijakan dan strategi yang berhubungan dengan ideologi,
politik, ekonomi, sosial, budaya, pertahanan, dan kemanan mudah diinformasikan
kepada warga. Apabila arus informasi antarmanusia meningkat berarti akan
mempercepat peningkatan pengetahuanbu seseorang. Apabilpengetahuan seseorang
meningkat berarti tujuan pembangunan akan cepat tercapai.

D. Ragam bahasa Indonesia


Sebagian gejala sosial, pemakaian bahasa tidak hanya ditentukan oleh
faktor-faktor kebahasaan, tetapi juga oleh faktor-faktor nonkebahasaan, antara
lain faktor lokasi geografis, waktu, sosiokultural, dan faktor situasi. Faktor-faktor
di atas mendorong timbulnya perbedaan-perbedaan dalam pemakaian bahasa.
Perbedaan tersebut akan tampak dalam segi pelafalan, pemilihan kata, dan
penerapan kaidah tata bahasa. Perbedaan atau varian dalam bahasa, yang
masing-masing menyerupai pola umum bahasa induk, disebut ragam bahasa.

1. Keberagaman Bahasa Indonesia


Faktor sejarah dan perkembangan masyarakat turut berpengaruh pada
timbulnya sejumlah ragam bahasa Indonesia. Ragam bahasa yang beraneka
macam itu masih tetap disebut “bahasa Indonesia” karena masing-masing berbagi
intisari bersama yang umum.

2. Ragam Bahasa Menurut Daerah


Ragam daerah sejak lama dikenal dengan nama logat atau dialek. Bahasa
yang luas wilayah pemakaiannya selalu mengenal logat. Masing-masing logat
dapat dipahami secara timbal balik oleh penuturnya, sekurang-kurangnya oleh
penutur logat yang daerahnya berdampingan

3. Ragam Bahasa Menurut Pendidikan Formal


Ragam bahasa Indonesia menurut pendidikan formal, menunjukkan
perbedaan yang jelas antara kaum yang berpendidikan formal dan yang tidak.
Tata bunyi bahasa Indonesia golongan penutur yang kedua itu berbeda dengan
fonologi kaum terpelajar. Bunyi /f/ dan gugus konsonan akhir /-ks/, misalnya,
sering tidak terdapat dalam ujaran orang yang tidak bersekolah atau hanya
berpendidikan rendah.
BAB III
PENUTUP

A. Kesimpulan

Dapat disimpullkan dari makalah ini, bahwa bahasa Indonesia berasal dari bahasa
melayu. Bahasa melayu dipilih sebagai bahasa pemersatu (bahasa Indonesia) karena :

1. Bahasa melayu sudah merupakan lingua franca di Indonesia, bahasa


perhubungan dan bahasa perdangangan.
2. Sistem bahasa Melayu sederhana, mudah dielajari karena dalam bahasa melayu
tidak dikenal tingkatan bahasa (bahasa kasar dan bahasa halus).
3. Bahasa Indonesia berfungsi sebagai

a. Sebagai alat untuk mengungkapkan perasaan atau mengekspresikan diri.


b. Sebagai alat komunikasi.
c. Sebagai alat berintegrasi dan beradaptasi sosial.
d. Sebagai alat kontrol sosial

4. Kedudukan bahasa Indonesia

a. Lambang kebanggaan nasional.


b. Identitas nasional
c. Alat pemersatu bangsa
d. Alat penghubung

5. Ragam bahasa Indonesia

Sebagian gejala sosial, pemakaian bahasa tidak hanya ditentukan oleh


faktor-faktor kebahasaan, tetapi juga oleh faktor-faktor nonkebahasaan,
antaralain faktor lokasi geografis, waktu, sosiokultural, dan faktor situasi.
Faktor-faktordi atas mendorong timbulnya perbedaan-perbedaan dalam
pemakaian bahasa.
B. Saran

Bahasa Indonesia yang kita ketahui sebagai mana dari penjelasan terdahulu
memiliki banyak rintangan dan kendala untuk mewujudkan menjadi bahasa
pemersatu, bahasa nasional, bahasa Indonesia. Sehingga kita sebagai generasi penerus
mampu untuk membina, mempertahankan bahasa Indonesia ini, agar tidak mengalami
kemerosotan dan diperguna dengan baik oleh pihak luar.

C. Daftar Pustaka

Bahasa Indonesia Perguruan Tinggi

Ermanto dan Emidar.2018.BAHASA INDONESIA PENGEMBANGAN


KEPRIBADIAN DI PERGURUAN TINGGI. Depok : Rajawali Pers

Hidayah, Nurul M.pd. 2016. PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA DI


PERGURUAN TINGGI.

K.S, Yudiono.2010. PENGANTAR SEJARAH SASTRA INDONESIA

Anda mungkin juga menyukai