MAKALAH
Bahasa Indonesia
Disusun oleh:
Kelompok VI
Nama NIM
1. Muhammad Daffa 1191060059
2. Sahrul Siddik Al Rasyid 1191060081
3. Rena Ajeng Triani 1191060078
4. Salsabilla Desviani Putri 1191060084
1
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur kami panjatkan kepada Allah Swt. karena berkat
karunia dan rahmat-Nya kami dapat diberi kemudahan dan kelancaran dalam
menyelesaikan makalah ini, serta sholawat dan salam semoga tecurah
limpahkan kepada Nabi Muhammad Saw yang selalu kita nanti-natikan
syafaatnya.
Dalam hidup tentunya kita memerlukan sosialisai, dalam bersosialisasi
kita memerlukan beberapa media pendukung. Salah satu media pendukung
dalam bersosialisasi yaitu bahasa. Sebagai warga Negara Indonesia tentunya
kita mengetahui bahasa nasional kita yaitu bahasa indonesia tapi, apakah
semua orang mengetahui bagaimana sejarah atau asal muasal dari bahasa
indonesia? Bahasa menunjukan jati diri seseorang maka dari itu baiknya kita
sebagai mahasiswa mengetaui lebih dalam bagaimana sejarah dan
perkembangan bahasa indonesia hingga saat ini.
Maka dari itu dalam makalah ini penulis akan menjelaskan mengenai
asal muasal dan sejarah perkembangan bahasa indonesia. Semoga makalah ini
bermanfaat bagi siapapun yang membaca. Walaupun masih banyak
kekurangan dalam penulisan makalah ini.
Penyusun
2
3
BAB I
PENDAHULUAN
B. Rumusan Masalah
1. Bagaimana asal muasal bahasa indonesia?
2. Bagaimana perkembangan bahasa indonesia?
C. Tujuan Penelitian
1. Untuk mengetahui asal muasal munculnya bahasa indonesia.
2. Untuk mengetahui bagaimana perkembangan bahasa indonesia sejak
dulu sampai saat ini.
D. Metode Penelitian
Dalam melakukan penelitian ini, metode yang digunakan untuk
mengumpulkan data adalah mengumpulkan berbagai buku yang membahas
topik permasalahan mengenai asal-muasal bahasa indonesia dan
perkembangannya dan dengan mencari beberapa sumber data dari internet.
4
BAB II
KAJIAN TEORI
B. Bahasa Indonesia
Sebagai bahasa nasional, bahasa indonesia memiliki beberapa
fungsi dan kedudukan, diantaranya yaitu sebagai lambang
kebanggan nasional, lambang identitas nasional, alat pemersatu
bangsa, sebagai bahasa resmi Negara, dan lain-lain. Bahasa
indonesia sangat dibutuhkan dalam kehidupan bersosial, karena
tanpa bahasa indonesia kita akan sulit menjalin hubungan sosial
antar suku di indonesia.
5
BAB III
PEMBAHASAN
6
Belanda mereka dinilai lemah mulai saat itu, kemajuan dan perkembangan
bahasa Melayu didukung kebijakan politik pemerintah Hindia Belanda
Menyadari akan pentingnya kedudukan bahasa Melayu, campur tangan
pemerintah semakin kuat. Pada tahun 1908 pemerintah kolonial membentuk
commisiev voor de volkslectuur atau “komisi bacaan rakyat”(KBR).Institusi
ini merupakan embrio dari balai pustaka, sebuah lembaga perpustakaan. Di
bawah pimpinan D.A. Rinkes, pada tahun 1910melancarkan program tanam
pustaka dengan membentuk perpustakaan kecil di berbagai sekolah pribumi
dan beberapa instansi pemerintah
Sejarah bahasa Indonesia berawal dari bahasa Melayu yang disahkan
menjadi bahasa persatuan ketika Sumpah Pemuda tahun 1928. Perkembangan
bahasa Indonesia didorong oleh kebangkitan nasional. Dimana di dalamnya
terdapat peranan-peranan penting pada kegiatan politik, perdagangan, surat
kabar maupun memodernkan bahasa Indonesia.
Kemudian pada tanggal 17 Agustus 1945, bahasa Indonesia dikukuhkan
sebagai bahasa negara yang memiliki kedudukan dan fungsi yang tinggi.
Hingga kini bahasa Indonesia menjadi bahasa yang digunakan oleh seluruh
masyarakat Indonesia. Dan pemerintah memberi perhatian dengan
membentuk lembaga Pusat Bahasa dan Penyelenggara Kongres Bahasa
Indonesia.
Bahasa Indonesia dahulu dikenal dengan bahasa melayu yang merupakan
bahasa penghubung antar etnis yang mendiami kepulauan nusantara. Selain
menjadi bahasa penghubung antara suku-suku, bahasa melayu juga menjadi
bahasa transaksi perdagangan internasional di kawasan kepulauan nusantara
yang digunakan oleh berbagai suku bangsa Indonesia dengan para pedagang
asing.
Bahasa Melayu terdapat dua jenis yaitu:
1. Melayu Pasar. Jenis ini sangat lentur, sebab sangat mudah dimengerti dan
ekspresif, dengan toleransi kesalahan sangat besar dan mudah menyerap
istilah-istilah lain dari berbagai bahasa yang digunakan para penggunanya.
2. Melayu Tinggi yang pada masa lalu digunakan oleh kalangan keluarga
kerajaan di sekitar Sumatera, Jawa, dan Semenanjung Malaya. Bentuk bahasa
ini lebih sulit karena penggunaannya sangat halus, penuh sindiran, dan tidak
seekspresif Bahasa Melayu Pasar.
Bahasa Indonesia lahir pada tanggal 28 Oktober 1928. Dimana pada tanggal tersebut,
para pemuda dari seluruh pelosok Nusantara berkumpul dan berikrar Sumpah
Pemuda dengan isi :
7
3. Menjunjung bahasa persatuan, bahasa Indonesia
Dengan Sumpah Pemuda itulah, bahasa Indonesia kemudian dikukuhkan menjadi
bahasa nasional. Kemudian pada tanggal 18 Agustus 1945, bahasa Indonesia menjadi
bahasa negara dan terkandung dalam UUD 1945 Bab XV, Pasal 36
8
Dalam Undang-Undang Dasar 1945, Pasal 36 bab 15 yaitu: "Bahasa negara
ialah Bahasa Indonesia", maka setelahnya bahasa Indonesia dijadikan sebagai
bahasa resmi. Undang-Undang dasar yang ditetapkan pada 18 Agustus 1945,
menandai bahasa Indonesia mengalami perkembangan.
Perkembangan bahasa Indonesia dalam sejarahnya mengalami perubahan-
perubahan untuk menyempurnakan Bahasa Indonesia, yaitu:
1. Kongres Bahasa Indonesia II di Medan pada 28 Oktober sampai 2
November 1954.
2. Pada 16 Agustus 1972 Presiden Republik Indonesia H.M.Soeharto
melakukan peresmian penggunaan Ejaan Yang Disempurnakan (EYD), pada
pidato kenegaraan dalam sidang DPR dan dikuatkan oleh Keputusan Presiden
No.57 tahun 1972.
3. Momentum yang dikenal sebagai Wawasan Nusantara. Pada 31 Agustus
1972 oleh Mentri Pendidikan dan Kebudayaan sebagai Penetapan Pedoman
Umum Ejaan Yang Disempurnakan dan Pedoman Umum Pembentukan.
4. Dalam rangka memperingati Sumpah Pemuda ynag ke-50 diselenggarakan
Kongres Bahasa Indonesia III di Jakarta pada 28 Oktober sampai 2 November
1978.
5. Pada peringatan Kongres Pemuda ke-55 adanya penyelenggaraan Kongres
Bahasa Indonesia IV di Jakarta pada 21-26 November 1983.
6. Diselenggarakan Kongres Bahasa Indonesia ke V di Jakarta pada 28
Oktober sampai 3 November 1988. Dalam kongres terdapat penandatanganan
Kamus Besar Bahasa Indonesia dan Tata Bahasa Baku Bahasa Indonesia.
7. Kongres Bahasa Indonesia VI di Jakarta pada 28 Oktober sampai 2
November 1993. Dengan mengusulkan Pusat Pembinaan dan Pengembangan
Bahasa menjadi Lembaga Bahasa Indonesia, serta mengusulkan disusunya
Undang-Undang Bahasa Indonesia.
Bahasa Indonesia di Era Reformasi
Kongres Bahasa Indonesia VII pada 26-30 Oktober 1998, di Jakarta.
Mengusulkan dibentuknya Badan Pertimbangan Bahasa dengan
beberapa ketentuan.
● Kongres Bahasa Indonesia VIII di Jakarta, 14-17 Oktober 2003
● Kongres Bahasa Indonesia X di Jakarta, 28-31 Oktober 2013.
● Kongres Bahasa Indonesia XI di Jakarta, Oktober 2018
Sampai tahun 2007, pada Pusat Bahasa terdapat 590.000 kata di berbagai
bidang ilmu. Sementara, untuk kata umum terdapat 78.000.
9
Reformasi berpengaruh dan menyebabkan kecenderungan pada
penggunaan Bahasa Indonesia. Penggunaan Bahasa Indonesia menjadi krisis
akibat pembinaan Bahasa Indonesia yang baik dan benar semakin berkurang.
Kecenderungan tersebut berlanjut sampai munculnya media sosial berbasis
internet. Gaya bahasa yang digunakan semakin beragam dan seringkali
menjadi alat pemecah belah bangsa.
Ejaan ini merupakan ejaan bahasa Melayu dengan huruf latin Charles
Van ophuijsen yang dibantu oleh Nawawi Soetan Ma'moer dan moehammad
taib soetan ibrahim meyusun ejaan ini pada tahun 1896. Ciri ciri ejaan ini
yaitu:
Huruf I untuk huruf I sebagai akhiran, seperti Mulaï dengan ramai dan
juga digunakam untuk menulis huruf Y seperti dalam Soerabaia.
Huruf j untuk menuliskan kata-kata jang, pajang, sajang, dsb.
Huruf oe untuk menuliskan kata-kata goeroe, itoe, oemoer, dsb.
Tanda diakritik, seperti koma ain dan tanda trema untuk menuliskan kata-
kata ma'moer, 'akal, ta', pa', dsb.
Hurif oe di ganti dengan huruf u, seperti pada kata-kata guru, itu, umur, dsb.
Bunyi hamzah (') dan bunyi sentak ditulis dengan k, seperti pada kata tak,
bapak, tampak, rakyat, dsb.
Kata ulang boleh di tulis dengan angka 2, seperti anak2, ber-senang2, ke-
kanak2an, dsb.
Imbuhan di- dan kata depan kedua-duanya ditulis serangkai dengan kata yang
mendampingnya. Misalnya dimakan, ditulis, diambil, dimana, dijakarta, disini
10
Pada tahun 1959 Indonesia dan Malaysia keduanya bersepakat untuk
membuat pedoman ejaan bersama yang diberi nama ejaan melindo singkatan
dari ejaan Melayu Indonesia perkembangan politik yang kurang baik pada
saat itu menjadikan ejaan tersebut batal digunakan.
Tjantik = cantik
Chusus = khusus
Djanji = janji
Nyonja = nyonya
Sjarat = syarat
11
BAB IV
PENUTUP
A. Simpulan
Berdasarkan keterangan dari beberapa sumber, dapat disimpulkan
bahwa bahasa indonesia berasal dari bahasa Melayu, penggunaan bahasa
Melayu disebabkan karena bahasa ini sederhana sehingga mudah dipelajari
dan dikuasai. Perkembangan bahasa Indonesia dimulai saat munculnya karya
sastra asli yang dikarang oleh penulis-penulis indonesia yang muncul pada
sekitar tahun 1920.
12
Pekembangan bahasa Indonesia memiliki beberapa jenis ejaan, sebagai
berikut:
1) Ejaan van Ophuijsen
2) Ejaan Republik
3) Ejaan Melindo
4) Ejaan yang Disempurnakan
5) Pedoman Umum Ejaan Bahasa Indonesia
B. Saran
Berdasarkan keterangan yang telah diuraikan, maka disarankan agar semua
mahasiswa dapat mempraktikan pemahamannya tentang asal mula bahasa
indonesia beserta perkembangannya, karena pengetahuan ini sangat penting
bagi siapa saja yang belajar bahasa indonesia.
DAFTAR PUSTAKA
13
14