Anda di halaman 1dari 15

MENGIDENTIFIKASI ASAL MUASAL BAHASA INDONESIA

MAKALAH

Diajukan untuk Memenuhi Tugas Kelompok pada Mata Kuliah

Bahasa Indonesia

Disusun oleh:

Kelompok VI

Nama NIM
1. Muhammad Daffa 1191060059
2. Sahrul Siddik Al Rasyid 1191060081
3. Rena Ajeng Triani 1191060078
4. Salsabilla Desviani Putri 1191060084

PROGRAM STUDI ILMU HADIS


FAKULTAS USHULUDDIN
UIN SUNAN GUNUNG DJATI BANDUNG
2019
DAFTAR ISI

Daftar isi ……………………………………………………………


1
Kata pengantar …………………………………………………….. 2
BAB I PENDAHULUAN …………………………………………. 3
A. Latar belakang masalah ………………………………... 3
B. Rumusan masalah ……………………………………... 3
C. Tujuan penelitian ……………………………………… 3
D. Metode penelitian ……………………………………. 3

BAB II KAJIAN TEORI ………………………………………… 4


A. Asal muasal bahasa indonesia ……………………………….. 4
B. Bahasa indonesia …………………………………………….. 4

BAB III PEMBAHASAN ………………………………………. 5

A. Sejarah bahasa indonesia …………………………………….. 5


B. Tonggak sejarah bahasa indonesia …………………………… 8
C. Perkembangan bahasa indonesia …………………………….. 9

BAB IV PENUTUP ……………………………………………… 13


A. SIMPULAN …………………………………………………. 13
B. SARAN ……………………………………………………… 13

DAFTAR PUSTAKA …………………………………………… 14

1
KATA PENGANTAR

Puji dan syukur kami panjatkan kepada Allah Swt. karena berkat
karunia dan rahmat-Nya kami dapat diberi kemudahan dan kelancaran dalam
menyelesaikan makalah ini, serta sholawat dan salam semoga tecurah
limpahkan kepada Nabi Muhammad Saw yang selalu kita nanti-natikan
syafaatnya.
Dalam hidup tentunya kita memerlukan sosialisai, dalam bersosialisasi
kita memerlukan beberapa media pendukung. Salah satu media pendukung
dalam bersosialisasi yaitu bahasa. Sebagai warga Negara Indonesia tentunya
kita mengetahui bahasa nasional kita yaitu bahasa indonesia tapi, apakah
semua orang mengetahui bagaimana sejarah atau asal muasal dari bahasa
indonesia? Bahasa menunjukan jati diri seseorang maka dari itu baiknya kita
sebagai mahasiswa mengetaui lebih dalam bagaimana sejarah dan
perkembangan bahasa indonesia hingga saat ini.
Maka dari itu dalam makalah ini penulis akan menjelaskan mengenai
asal muasal dan sejarah perkembangan bahasa indonesia. Semoga makalah ini
bermanfaat bagi siapapun yang membaca. Walaupun masih banyak
kekurangan dalam penulisan makalah ini.

Penyusun

2
3
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah


Bahasa Indonesia sebagai bahasa persatuan Republik Indonesia ini
memiliki fungsi yang sangat dominan dalam segala aspek di dalam kehidupan
bermasyarakat. Bahasa indonesia harus di pelajari, di kembangkan dan di
optimalkan penggunaannya maupun fungsinya. Melalui mata pelajaran bahasa
indonesia di harapkan tumbuh sikap bangga dalam menggunakan bahasa
indonesia sehingga akan tumbuh juga kesadaran akan pentingnya nilai nilai
yang terkandung dalam bahasa indonesia.

B. Rumusan Masalah
1. Bagaimana asal muasal bahasa indonesia?
2. Bagaimana perkembangan bahasa indonesia?

C. Tujuan Penelitian
1. Untuk mengetahui asal muasal munculnya bahasa indonesia.
2. Untuk mengetahui bagaimana perkembangan bahasa indonesia sejak
dulu sampai saat ini.
D. Metode Penelitian
Dalam melakukan penelitian ini, metode yang digunakan untuk
mengumpulkan data adalah mengumpulkan berbagai buku yang membahas
topik permasalahan mengenai asal-muasal bahasa indonesia dan
perkembangannya dan dengan mencari beberapa sumber data dari internet.

4
BAB II

KAJIAN TEORI

A. Asal Muasal Bahasa


Asal muasal atau dapat disebut juga asal mula, dalam kamus
besar bahasa indonesia asal mula disebut juga sebagai keadaan
(sebab-sebab). Sedangkan bahasa dalam kamus besar bahasa
indonesia disebut dengan sistem lambang bunyi yang arbitrer,
yang digunakan oleh anggota atau suatu masyarakat untuk bekerja
sama, berinteraksi, dan mengidentifikasikan diri. Maka asal muasal
bahasa yaitu sebab-sebab munculnya suatu lambang bunyi untuk
memudahkan dalam berinteraksi dan mengidentifikasi diri.

B. Bahasa Indonesia
Sebagai bahasa nasional, bahasa indonesia memiliki beberapa
fungsi dan kedudukan, diantaranya yaitu sebagai lambang
kebanggan nasional, lambang identitas nasional, alat pemersatu
bangsa, sebagai bahasa resmi Negara, dan lain-lain. Bahasa
indonesia sangat dibutuhkan dalam kehidupan bersosial, karena
tanpa bahasa indonesia kita akan sulit menjalin hubungan sosial
antar suku di indonesia.

5
BAB III

PEMBAHASAN

A. Sejarah Bahasa Indonesia


Bahasa Indonesia diresmikan penggunaannya pada 18 Agustus
1945,bersamaan dengan mulai berlakunya undang-undang dasar negara
republik Indonesia 1945. Bahasa Indonesia termasuk salah satu ragam bahasa
Melayu,ragam yang dipakai sebagai dasar bahasa Indonesia adalah bahasa
Melayu Riau. Pada abad ke-19, bahasa Melayu sudah menjadi lingua franca,
yaitu bahasa pengantar dalam pergaulan antarentis dan suku-suku di
kepulauan Nusantara selain menjadi lingua franca, saat itu bahasa Melayu
juga sebagai bahasa penghubung dalam kegiatan perdagangan internasional di
wilayah nusantara.
Dari segi penuturannya,bahasa Melayu ragam Riau merupakan bahasa
yang kurang berarti.bahasa itu diperkirakan dipakai hanya oleh penduduk
kepulauan Riau dan dan penduduk di pantai pantai wilayah Sumatera.
Namun.di sinilah letak kearifan para pemimpin kita terdahulu mereka tidak
memilih bahasa daerah yang besar sebagai dasar bagi bahasa Indonesia karena
dikhawatirkan akan dipandang sebagai pengistimewaan yang berlebihan.
Bahasa Melayu dipilih sebagai dasar bagi bahasa Indonesia juga karena
bahasa itu sederhana sehingga lebih mudah dipelajari dan dikuasai.
Sebaliknya, bahasa Jawa meskipun jumlah penuturannya lebih banyak tetapi
tidak dipilih. Bahasa Jawa lebih sulit dipelajari dan dikuasai karena kerumitan
strukturnya,tahunya malah salah sasaran ini tidak hanya secara fonetis dan
morfologis, tetapi juga secara leksikal.
Sejarah Bahasa Indonesia sangat erat kaitannya dengan bahasa Melayu.
Sejak dulu, bahasa Melayu merupakan bahasa yang digunakan sebagai bahasa
perantara atau pergaulan. Sehingga dasar bahasa Indonesia berasal dari bahasa
Melayu. Awal mulanya adalah ketika kerajaan Sriwijaya maju ke wilayah
Asia Tenggara menggunakan bahasa Melayu Kuno sebagai bahasa perantara
dengan kerajaan lain.Hal ini dibuktikan dengan adanya prasasti di Kedukan
Bukit di Palembang berangka tahun 683 M. Kemudian kota kapur di Bangka
Barat berangka tahun 686 M dan Karang Brahi di Jambi berangka tahun 688
M.
Melihat perkembangan bahasa Melayu yang cukup pesat,pemerintah
kolonial Hindia Belanda memutuskan menggunakan bahasa itu dalam
melaksanakan administrasi bagi kalangan pribumi karena penguasaan bahasa

6
Belanda mereka dinilai lemah mulai saat itu, kemajuan dan perkembangan
bahasa Melayu didukung kebijakan politik pemerintah Hindia Belanda
Menyadari akan pentingnya kedudukan bahasa Melayu, campur tangan
pemerintah semakin kuat. Pada tahun 1908 pemerintah kolonial membentuk
commisiev voor de volkslectuur atau “komisi bacaan rakyat”(KBR).Institusi
ini merupakan embrio dari balai pustaka, sebuah lembaga perpustakaan. Di
bawah pimpinan D.A. Rinkes, pada tahun 1910melancarkan program tanam
pustaka dengan membentuk perpustakaan kecil di berbagai sekolah pribumi
dan beberapa instansi pemerintah
Sejarah bahasa Indonesia berawal dari bahasa Melayu yang disahkan
menjadi bahasa persatuan ketika Sumpah Pemuda tahun 1928. Perkembangan
bahasa Indonesia didorong oleh kebangkitan nasional. Dimana di dalamnya
terdapat peranan-peranan penting pada kegiatan politik, perdagangan, surat
kabar maupun memodernkan bahasa Indonesia.
Kemudian pada tanggal 17 Agustus 1945, bahasa Indonesia dikukuhkan
sebagai bahasa negara yang memiliki kedudukan dan fungsi yang tinggi.
Hingga kini bahasa Indonesia menjadi bahasa yang digunakan oleh seluruh
masyarakat Indonesia. Dan pemerintah memberi perhatian dengan
membentuk lembaga Pusat Bahasa dan Penyelenggara Kongres Bahasa
Indonesia.
Bahasa Indonesia dahulu dikenal dengan bahasa melayu yang merupakan
bahasa penghubung antar etnis yang mendiami kepulauan nusantara. Selain
menjadi bahasa penghubung antara suku-suku, bahasa melayu juga menjadi
bahasa transaksi perdagangan internasional di kawasan kepulauan nusantara
yang digunakan oleh berbagai suku bangsa Indonesia dengan para pedagang
asing.
Bahasa Melayu terdapat dua jenis yaitu:

1. Melayu Pasar. Jenis ini sangat lentur, sebab sangat mudah dimengerti dan
ekspresif, dengan toleransi kesalahan sangat besar dan mudah menyerap
istilah-istilah lain dari berbagai bahasa yang digunakan para penggunanya.
2. Melayu Tinggi yang pada masa lalu digunakan oleh kalangan keluarga
kerajaan di sekitar Sumatera, Jawa, dan Semenanjung Malaya. Bentuk bahasa
ini lebih sulit karena penggunaannya sangat halus, penuh sindiran, dan tidak
seekspresif Bahasa Melayu Pasar.

Bahasa Indonesia lahir pada tanggal 28 Oktober 1928. Dimana pada tanggal tersebut,
para pemuda dari seluruh pelosok Nusantara berkumpul dan berikrar Sumpah
Pemuda dengan isi :

1. Bertumpah darah yang satu, tanah Indonesia


2. Berbangsa yang satu, bangsa Indonesia, dan

7
3. Menjunjung bahasa persatuan, bahasa Indonesia
Dengan Sumpah Pemuda itulah, bahasa Indonesia kemudian dikukuhkan menjadi
bahasa nasional. Kemudian pada tanggal 18 Agustus 1945, bahasa Indonesia menjadi
bahasa negara dan terkandung dalam UUD 1945 Bab XV, Pasal 36

B. Tonggak Sejarah Bahasa Indonesia

Tonggak sejarah bahasa Indonesia dimulai dengan disusunnya ejaan resmi


bahasa Melayu pada tahun 1801, yang disusun oleh Ch. A. Van Ophuijsen
maka ejaan tersebut dikenal sebagai ejaan Van ophuijsen.
Pada tahun 1908,pemerintah kolonial Belanda mendirikan sebuah badan
penerbit buku-buku bacaan yang diberi nama taman bacaan rakyat, yang
kemudian pada tahun 1917 diubah menjadi balai pustaka.
Selanjutnya, pada 16 juni 1927, Jahja daotek kayo, seorang anggota
volksraad untuk pertama kalinya menggunakan bahasa Melayu dalam
pidatonya dalam sidang resmi volksraad.
Pada tahun 1933, berdirilah poedjangga Baroe, sebuah angkatan sastrawan
muda yang dipimpin oleh Sutan takdir Alisyahbana.
Pada 25 sampai 28 Juni 1938 dilangsungkan kongres Belanda Indonesia I
di solo.salah satu kongres ini adalah kesimpulan tentang perlunya usaha
pembinaan dan pengembangan bahasa Indonesia yang dilakukan secara sadar
oleh cendekiawan dan budayawan Indonesia saat itu.
Pada 18 Agustus 1945 ditandatangani lah undang-undang dasar 1945,
yang dalam pasal 36 menetapkan bahasa Indonesia sebagai bahasa negara.
Pada 16 Agustus 1972 presiden Soeharto meresmikan penggunaan ejaan
yang disempurnakan (EYD) melalui pidato kenegaraan di hadapan sidang
DPR yang dikuatkan pula dengan keputusan presiden no.57 tahun
1972,kemudian pada 31 Agustus 1972 menteri pendidikan dan kebudayaan
menetapkan pedoman umum ejaan yang disempurnakan dan pedoman umum
pembentukan istilah resmi berlaku di seluruh wilayah Indonesia.

C. PERKEMBANGAN BAHASA INDONESIA


Kemajuan bahasa Indonesia dimulai saat munculnya karya sastra asli
yang dikarang oleh penulis-penulis Indonesia. Karya-karya sastra muncul
sekitar tahun 1920. Bangsa Indonesia seiring perkembangannya memiliki
bahasa Indonesia sebagai bahasa nasional dan bahasa resmi. Dengan adanya
perkembangan bahasa Indonesia, maka karya sastra Indonesia memgalami
perkembangan. Judul atau penggunaan bahasa yang beragam sebagai contoh
dari perkembangan bahasa Indonesia.

 Bahasa Indonesia di Era Kemerdekaan

8
Dalam Undang-Undang Dasar 1945, Pasal 36 bab 15 yaitu: "Bahasa negara
ialah Bahasa Indonesia", maka setelahnya bahasa Indonesia dijadikan sebagai
bahasa resmi. Undang-Undang dasar yang ditetapkan pada 18 Agustus 1945,
menandai bahasa Indonesia mengalami perkembangan.
Perkembangan bahasa Indonesia dalam sejarahnya mengalami perubahan-
perubahan untuk menyempurnakan Bahasa Indonesia, yaitu:
1. Kongres Bahasa Indonesia II di Medan pada 28 Oktober sampai 2
November 1954.
2. Pada 16 Agustus 1972 Presiden Republik Indonesia H.M.Soeharto
melakukan peresmian penggunaan Ejaan Yang Disempurnakan (EYD), pada
pidato kenegaraan dalam sidang DPR dan dikuatkan oleh Keputusan Presiden
No.57 tahun 1972.
3. Momentum yang dikenal sebagai Wawasan Nusantara. Pada 31 Agustus
1972 oleh Mentri Pendidikan dan Kebudayaan sebagai Penetapan Pedoman
Umum Ejaan Yang Disempurnakan dan Pedoman Umum Pembentukan.
4. Dalam rangka memperingati Sumpah Pemuda ynag ke-50 diselenggarakan
Kongres Bahasa Indonesia III di Jakarta pada 28 Oktober sampai 2 November
1978.
5. Pada peringatan Kongres Pemuda ke-55 adanya penyelenggaraan Kongres
Bahasa Indonesia IV di Jakarta pada 21-26 November 1983.
6. Diselenggarakan Kongres Bahasa Indonesia ke V di Jakarta pada 28
Oktober sampai 3 November 1988. Dalam kongres terdapat penandatanganan
Kamus Besar Bahasa Indonesia dan Tata Bahasa Baku Bahasa Indonesia.
7. Kongres Bahasa Indonesia VI di Jakarta pada 28 Oktober sampai 2
November 1993. Dengan mengusulkan Pusat Pembinaan dan Pengembangan
Bahasa menjadi Lembaga Bahasa Indonesia, serta mengusulkan disusunya
Undang-Undang Bahasa Indonesia.
 Bahasa Indonesia di Era Reformasi
 Kongres Bahasa Indonesia VII pada 26-30 Oktober 1998, di Jakarta.
Mengusulkan dibentuknya Badan Pertimbangan Bahasa dengan
beberapa ketentuan.
● Kongres Bahasa Indonesia VIII di Jakarta, 14-17 Oktober 2003
● Kongres Bahasa Indonesia X di Jakarta, 28-31 Oktober 2013.
● Kongres Bahasa Indonesia XI di Jakarta, Oktober 2018
Sampai tahun 2007, pada Pusat Bahasa terdapat 590.000 kata di berbagai
bidang ilmu. Sementara, untuk kata umum terdapat 78.000.

9
Reformasi berpengaruh dan menyebabkan kecenderungan pada
penggunaan Bahasa Indonesia. Penggunaan Bahasa Indonesia menjadi krisis
akibat pembinaan Bahasa Indonesia yang baik dan benar semakin berkurang.
Kecenderungan tersebut berlanjut sampai munculnya media sosial berbasis
internet. Gaya bahasa yang digunakan semakin beragam dan seringkali
menjadi alat pemecah belah bangsa.

Perkembangan ejaan bahasa Indonesia sejak masa perkembangan awal


sampai kini bahasa Indonesia memiliki beberapa jenis ejaan sebagai berikut:

1). Ejaan Van Ophuijsen.

Ejaan ini merupakan ejaan bahasa Melayu dengan huruf latin Charles
Van ophuijsen yang dibantu oleh Nawawi Soetan Ma'moer dan moehammad
taib soetan ibrahim meyusun ejaan ini pada tahun 1896. Ciri ciri ejaan ini
yaitu:

 Huruf I untuk huruf I sebagai akhiran, seperti Mulaï dengan ramai dan
juga digunakam untuk menulis huruf Y seperti dalam Soerabaia.
 Huruf j untuk menuliskan kata-kata jang, pajang, sajang, dsb.
 Huruf oe untuk menuliskan kata-kata goeroe, itoe, oemoer, dsb.
 Tanda diakritik, seperti koma ain dan tanda trema untuk menuliskan kata-
kata ma'moer, 'akal, ta', pa', dsb.

2). Ejaan Republic

Ejaan republik resmi digunakan pada 19 maret 1947 menggantikan ejaan


van ophuijsen. Ejaan ini juga di kenal dengan nama ejaan Soewandi. Beberapa
aspek yang di atur dalam ejaan ini yaitu:

 Hurif oe di ganti dengan huruf u, seperti pada kata-kata guru, itu, umur, dsb.
 Bunyi hamzah (') dan bunyi sentak ditulis dengan k, seperti pada kata tak,
bapak, tampak, rakyat, dsb.
 Kata ulang boleh di tulis dengan angka 2, seperti anak2, ber-senang2, ke-
kanak2an, dsb.
 Imbuhan di- dan kata depan kedua-duanya ditulis serangkai dengan kata yang
mendampingnya. Misalnya dimakan, ditulis, diambil, dimana, dijakarta, disini

3). Ejaan Melindo

10
Pada tahun 1959 Indonesia dan Malaysia keduanya bersepakat untuk
membuat pedoman ejaan bersama yang diberi nama ejaan melindo singkatan
dari ejaan Melayu Indonesia perkembangan politik yang kurang baik pada
saat itu menjadikan ejaan tersebut batal digunakan.

4). Ejaan yang di Sempurnakan (EYD)

Ejaan yang disempurnakan menjadi tonggak baru penyempurna


tatanan bahasa Indonesia EYD, diresmikan pemakaiannya pada 16 Agustus
1972 oleh Presiden Republik Indonesia. penggunaan EYD diatur dalam
Keputusan Presiden Nomor 57 tahun 1972. dengan EYD ejaan 2 bahasa
Serumpun yakni Bahasa Indonesia dan Bahasa Malaysia dibakukan. EYD
untuk bahasa Indonesia digunakan mulai 1972 Sedangkan untuk Malaysia
mulai 1973 beberapa aspek pokok yang diatur dalam EYD antara lain
perubahan huruf tj menjadi C, huruf ch menjadi huruf kh, huruf dj menjadi J,
huruf nj menjadi ny huruf sj menjadi sy. Contoh :

 Tjantik = cantik
 Chusus = khusus
 Djanji = janji
 Nyonja = nyonya
 Sjarat = syarat

EYD kemudian disempurnakan lagi dengan diluncurkannya Pedoman


Umum Bahasa Indonesia (PUEBI) pada Kongres Bahasa Indonesia ke X di
Jakarta. Ada beberapa hal yang melatar belakangi perubahan ejaan bahasa
indonesia ini, yaitu sebagai berikut:

1) Dampak kemajuan ilmu pengetahuan, teknologi, dan seni yang telah


menyebabkan penggunaan bhasa indonesia dalam berbagai ranah
pemakaian, tulis maupun tulisan, menjadi semakin luas.
2) Perlunya menyempurnakan PUEBI untuk memantapkan fungsi bahasa
indonesia sebagai bahasa Negara.

Perlu diketahui, selain mengubah sistem ejaan bahasa indonesia dari


EYD menjadi PUEBI, Badan Pengembangan dan Pembinaan Bahasa
Indonesia juga telah mencetak Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) edisi
kelima.

11
BAB IV

PENUTUP

A. Simpulan
Berdasarkan keterangan dari beberapa sumber, dapat disimpulkan
bahwa bahasa indonesia berasal dari bahasa Melayu, penggunaan bahasa
Melayu disebabkan karena bahasa ini sederhana sehingga mudah dipelajari
dan dikuasai. Perkembangan bahasa Indonesia dimulai saat munculnya karya
sastra asli yang dikarang oleh penulis-penulis indonesia yang muncul pada
sekitar tahun 1920.

12
Pekembangan bahasa Indonesia memiliki beberapa jenis ejaan, sebagai
berikut:
1) Ejaan van Ophuijsen
2) Ejaan Republik
3) Ejaan Melindo
4) Ejaan yang Disempurnakan
5) Pedoman Umum Ejaan Bahasa Indonesia

B. Saran
Berdasarkan keterangan yang telah diuraikan, maka disarankan agar semua
mahasiswa dapat mempraktikan pemahamannya tentang asal mula bahasa
indonesia beserta perkembangannya, karena pengetahuan ini sangat penting
bagi siapa saja yang belajar bahasa indonesia.

DAFTAR PUSTAKA

Kusmana Suherli dkk, 2019. Cerdas Berbahasa Indonesia, Bandung; Yrama


Widya. http://www.organisasi.org/1970/01/bahasa-indonesia-ejaan-lama-dj-j-
j-y-tj-c-oe-u-nj-ny-sj-sy-ch-kh.htm?m=13XZ7jAxoyQ0M Diakses pada
tanggal 9 Oktober 2019
https://www.romadecade.org/sejarah-bahasa-indonesia/# Diakses pada tanggal
8 Oktober 2019.
https://www.gurupendidikan.co.id/sejarah-bahasa-indonesia/ Diakses pada
tanggal 8 Oktober 2019.

13
14

Anda mungkin juga menyukai