Anda di halaman 1dari 15

MAKALAH SEJARAH KEDUDUKAN FUNGSI DAN

KEKUATAN HUKUM BAHASA INDONESIA

DISUSUN OLEH : KELOMPOK 1

1. Lu'luil maknun ( 06111182227001 )


2. Sihatul hilwina ( 06111282227012 )
3. Rosa Putri Ramadhani ( 06111282227013 )
4. Tina Oktasari ( 06111182227037 )
5. Alifia Dwi Anggraini ( 06111282227048 )
6. Fithry Dwinugrah ( 06111282227055 )

DOSEN PENGAMPU : Vitria Marsela, M.Pd

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN FISIKA

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS SRIWIJAYA

TAHUN 2022
ABSTRAK

Bangsa Indonesia wajib melestarikan bahasa Indonesia sebagai bahasa


nasional. Dalam melestarikan bahasa Indonesia, kita perlu mengetahui sejarah dan
asal-usul terbentuknya bahasa Indonesia. Oleh karena itu, dalam tulisan ini perlu
dijelaskan lebih rinci sejarah terbentuknya bahasa Indonesia, termasuk
disahkannya. Bahasa Indonesia menjadi bahasa persatuan dan perkembangan
ejaannya. Bahasa Melayu Riau adalah dasar bahasa Indonesia. Namun, bahasa
tersbut telah mengalami perkembangan akibat penggunaannya sebagai bahasa
kerja dan proses pembakuan pada awal abad ke-20. Sampai saat ini, bahasa
Indonesia merupakan bahasa yang hidup dan terus berkembang dengan pengayaan
kosakata baru, baik melalui penciptaan maupun penyerapan dari bahasa daerah
dan bahasa asing.Selanjutnya, pada 18 Agustus 1945, sehari setelah kemerdekaan,
ditandatanganilah UUD 1945. Pada Bab XV, Pasal 36, ditetapkan secara sah
bahwa bahasa Indonesia ialah bahasa Negara. Kemudian, dalam perkembangan
ejaan, bahasa Indonesia telah memiliki beberapa ejaan, yakni Ejaan Republik,
Pembaharuan, Melindo, LBK, EYD, dan EBI.
Kata Kunci : sejarah, bahasa, indonesia
BAB 1
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang

Bahasa Indonesia merupakan bahasa yang berasal dari bahasa Melayu.


Bahasa tersebut digunakan sebagai bahasa perantara (lingua franca) atau
bahasa pergaulan, di hampir seluruh wilayah Asia Tenggara. Hal ini diperkuat
dengan ditemukannya prasasti-prasasti kuno yang ditulis dengan
menggunakan bahasa Melayu.

Bahasa Indonesia dikumandangkan secara resmi pada tanggal 28


Oktober 1928 yang bertepatan dengan peristiwa Sumpah Pemuda. Peresmian
nama bahasa Indonesia tersebut bermakna politis sebab bahasa Indonesia
dijadikan sebagai alat perjuangan oleh kaum nasionalis yang sekaligus
bertindak sebagai perencana bahasa untuk mencapai negara Indonesia yang
merdekadan berdaulat. Peresmian nama itu juga menunjukan bahwa sebelum
peristiwa Sumpah Pemuda itu nama bahasa Indonesia sudah ada. Fakta
sejarah menunjukkan bahwa sebelum tahun 1928 telah ada gerakan
kebangsaan yang menggunakan nama “Indonesia” dan dengan
sendirinya pada mereka telah ada suatu konsep tentang bahasa Indonesia.

Alasan yang kuat sehingga bahasa Indonesia dijadikan sebagai bahasa


kebangsaan adalah (1) bahasa Indonesia sudah merupakan lingua franca,
yakni bahasa perhubungan antaretnis di Indonesia, (2) walaupun jumlah
penutur aslinya tidak sebanyak penutur bahasa Jawa, Sunda, atau bahasa
Madura, bahasa Melayu memiliki daerah penyebaran yang sangat luas dan
yang melampaui batas-batas wilayah bahasa lain, (3) Bahasa Melayu masih
berkerabat dengan bahasa-bahasa nusantara lain sehingga tidak dianggap
sebagai bahasa asing lagi, (4) Bahasa Melayu mempunyai sistem yang
sederhana sehingga relatif mudah dipelajari, (5) faktor psikologis, yaitu
adanya kerelaan dan keinsafan dari penutur bahasa Jawa dan Sunda, serta
penutur bahasa-bahasa lain, untuk menerima bahasa Melayu sebagai bahasa
persatuan, (6) bahasa Melayu memiliki sesanggupan untuk dapat dipakai
sebagai bahasa kebudayaan dalam arti yang luas.
B. Rumusan Masalah
1. Bagaimana sejarah perkembangan lahirnya bahasa indonesia
2. Bagaimana kedudukan dan fungsi bahasa indonesia
3. Bagaimana kekuatan hukum bahasa indonesia
C. Tujuan
1. Untuk mengetahui sejarah perkembangan lahirnya bahasa indonesia
2. Untuk mengetahui kedudukan dan fungsi bahasa indonesia
3. Untuk mengetahui kekuatan hukum bahasa indonesia
BAB II
PEMBAHASAN
A. Sejarah bahasa indonesia
1. Sejarah Perkembangan Bahasa Indonesia pada Masa
Prakemerdekaan dan pascakemerdekan

Pada dasarnya Bahasa Indonesia berasal dari bahasa Melayu. Pada


zaman Sriwijaya, bahasa Melayu di pakai sebagai bahasa penghubung
antar suku di Nusantara dan sebagai bahasa yang di gunakan dalam
perdagangan antara pedagang dari dalam Nusantara dan dari luar
Nusantara

Bukti bahwa bahasa Indonesia berasal dari bahasa Melayu adalah


adanya sejumlah prasasti yang ditemukan di pulau Sumatera, Pulau
Bangka, Semenanjung Malaya (wilayah Malaysia sekarang) dan di Pulau
Jawa. Prasasti-prasasti itu ditulis dengan menggunakan huruf pallawa,
yakni aksara yang dibawah oleh orang-orang Hindu ke Indonesia. Ada
juga, menurut Teeluw (1961) prasasti yang ditulis dengan huruf Arab,
dan ini tentunya prasasti yang dibuat sesudah masuknya agama Islam ke
Indonesia. Menurut Kridalaksana (1991) sudah ada 18 buah prasasti
yang sudah teridentifikasi dan besar kemungkinan akan bertambah lagi.

Sebagai contoh sebagai contoh bentuk bahasa melayu berikut


dikutipkan bagian dari sebuah prasasti yang telah ditranslitrasi kedalam
huruf latin.

”Nipahat di welanya yang wala griwijaya kaliwatmanapik yang bhumi


jaya tida bhakti ka griwajaya”.

”Secara harfiah artinya: Dipahat di waktunya yang tentara sriwijaya


telah menyerang tanah jawa tidak takluk ke sriwijaya

Makna sebenarnya: Dipahat pada waktu tentara sriwijaya telah


menyerang tanah jawa yang tidak takluk pada sriwijaya
Dari kutipan tersebut dapat dikenali sejumlah kata yang hingga kini
masih biasa digunakan. Kata kata itu adalah pahat, di, yang, wala (bala)
bhumi (bumi), tida (tidak), bhakti (bakti), dan ka (ke). Kata wala menjadi
bala dimana fonem [w] berubah menjadi [b] adalah perubahan yang umum
dan biasa. Ada contoh lain, yaitu watu menjadi batudan wankai menjadi
bangkai. Fonem [bh] menjadii [b] pada kata bhumi danbhakti adalah juga
perubahan yang biasa terjadi begitupun fonem[a] berubah menjadi [e] pada
kata ka juga merupakan peubahan yang biasa ada contoh lain, yaitu kata
tantara menjadi tentara dan kata karena menjadi kerana (dalam bahasa
Melayu)

Bahasa melayu menyebar ke pelosok Nusantara bersamaan dengan


menyebarnya agama Islam di wilayah Nusantara, serta makin berkembang
dan bertambah kokoh keberadaannya karena bahasa Melayu mudah di
terima oleh masyarakat Nusantara sebagai bahasa perhubungan antar
pulau, antar suku, antar pedagang, antar bangsa dan antarkerajaan.
Perkembangan bahasa Melayu di wilayah Nusantara mempengaruhi dan
mendorong tumbuhnya rasa persaudaraan dan rasa persatuan bangsa
Indonesia, oleh karena itu para pemuda indonesia yang tergabung dalam
perkumpulan pergerakan secara sadar mengangkat bahasa Melayu menjadi
bahasa indonesia menjadi bahasa persatuan untuk seluruh bangsa
indonesia. (Sumpah Pemuda, 28 Oktober 1928).

Pada abad ke-15 berkembang bentuk yang dianggap sebagai bentuk


resmi bahasa Melayu karena dipakai oleh Kesultanan Malaka, yang kelak
disebut sebagai bahasa MelayuTinggi. Penggunaannya terbatas dikalangan
keluarga kerajaan di sekitar Sumatera, Jawa,dan Semenanjung Malaya

Pada akhir abad ke-19 pemerintah kolonial Hindia-Belanda melihat


bahwa bahasa Melayu (Tinggi) dapat dipakai untuk membantu
administrasi bagi kalangan pegawai pribumi. Pada periode ini mulai
terbentuklah “bahasa Indonesia” yang secara perlahan terpisah dari bentuk
semula bahasa Melayu Riau-Johor.Bahasa Melayu diIndonesia kemudian
digunakan sebagai lingua franca (bahasa pergaulan), namun pada waktu
itu belum banyak yang menggunakannya sebagai bahasa ibu. Bahasa ibu
masih menggunakan bahasa daerah yang jumlahnya mencapai 360 bahasa.

Pada pertengahan 1800-an, Alfred Russel Wallace menuliskan di


bukunya Malay Archipelago bahwa “penghuni Malaka telah memiliki
suatu bahasa tersendiri yang bersumber dari cara berbicara yang paling
elegan dari negara-negara lain, sehingga bahasa orang Melayu adalah
yang paling indah, tepat, dan dipuji di seluruh dunia Timur. Bahasa
mereka adalah bahasa yang digunakan di seluruh Hindia Belanda

Ada empat faktor yang menyebabkan bahasa Melayu diangkat menjadi


bahasa Indonesia yaitu :

1. Bahasa melayu sudah merupakan lingua franca di Indonesia, bahasa


perhubungan danbahasa perdangangan.
2. Sistem bahasa Melayu sederhana, mudah dielajari karena dalam
bahasa melayu tidakdikenal tingkatan bahasa (bahasa kasar dan bahasa
halus).
3. Suku jawa, suku sunda dan suku suku yang lainnya dengan sukarela
menerima bahasaMelayu menjadi bahasa Indonesia sebagai bahasa
nasional.
4. Bahasa melayu mempunyai kesanggupan untuk dipakai sebagai bahasa
kebudayaandalam arti yang luas

2. Peresmian bahasa indonesia

Bahasa Indonesia adalah bahasa resmi Republik Indonesia dan bahasa


persatuan bangsa Indonesia. Bahasa Indonesia diresmikan penggunaannya
setelah Proklamasi Kemerekaan Indonesia tepatnya sehari sesudahnya,
bersamaan dengan mulai berlakunyakonstitusi. Di Timor Leste, Bahasa
Indonesia berposisi sebagi bahasa kerja. Dari sudut pandang Linguistik,
bahasa indonesia adalah salah satu dari banyak ragam bahasa Melayu.
Dasar yang dipakai adalah bahasa Melayu-Riau dari abad ke-19.
Dalam perkembangannya ia mengalami perubahan akibat
penggunaannya sebagibahasa kerja di lingkungan administrasi kolonial
dan berbagai proses pembakuan sejakawal abad ke-20. Penamaan “Bahasa
Indonesia” di awali sejak di canangkannya SumpahPemuda, 28 Oktober
1928, untuk menghindari kesan “Imperialisme bahasa” apabila nama
bahasa Melayu tetap di gunakan

Proses ini menyebabkan berbedanya Bahasa Indonesia saat ini dari


varian bahasaMelayu yang di gunakan di Riau maupun Semenanjung
Malaya. Hingga saat ini, bahasaindonesia merupakan bahasa yang hidup,
yang terus menghasilkan kata-kata baru baikmelalui penciptaan maupun
penyerapan dari bahasa daerah dan bahasa asing. Meskipun dipahami dan
di tuturkan oleh lebih dari 90% warga Indonesia, bahasa Indonesia
bukanlahbahasa ibu bagi kebanyakan penuturnya. Sebagian besar warga
indonesia menggunakansalah satu dari 748 bahasa yang ada di Indonesia
sebagai bahasa Ibu. Penutur BahasaIndonesia kerap kali menggunakan
versi sehari-hari (kolokial) atau mencampur adukkandengan dialek
Melayu lainnya atau bahasa Ibunya.

Meskipun demikian, bahasa Indonesia di gunakan sangat luas di


perguruan-perguruan, media massa, sastra, perangkat lunak, surat-
menyurat resmi, dan berbagai forum publik lainnya, sehingga dapatlah
dikatakan bahwa bahasa indonesia di gunakan oleh semua warga
indonesia. Bahasa Melayu dipakai dimana-mana diwilayah nusantara serta
makin berkembang dengan dan bertambah kukuh keberadaannya. Bahasa
Melayu yangdipakai didaerah-daerah diwilayah nusantara dalam
pertumbuhan dipengaruhi oleh corakbudaya daerah. Bahasa Melayu
menyerap kosa kata dari berbagai bahasa, terutama daribahasa sanskerta,
bahasa Persia, bahasa Arab, dan bahasa-bahasa Eropa

Secara Sosiologis kita bisa mengatakan bahwa Bahasa Indonesia resmi


di akui pada Sumpah Pemuda tanggal 28 Onktober 1928. Hal ini juga
sesuai dengan butir ketiga ikrar sumpah pemuda yaitu “Kami putra dan
putri Indonesia menjunjung tinggi bahasa persatuan, bahasa
Indonesia.”Namun secara Yuridis Bahasa Indonesia diakui pada tanggal
18 Agustus 1945 atau setelah Kemerdekaan Indonesia.

B. Kedudukan dan fungsi bahasa indonesia

Sebagai bahasa nasional kedudukannya berada diatas bahasa-


bahasa daerah. Selain itu, di dalam Undang-Undang Dasar 1945
tercantum pasalkhusus (Bab XV, Pasal 36) mengenai kedudukanbahasa
Indonesia yang menyatakan bahwa bahasa negara ialah bahasa Indonesia.
Dengan kata lain, ada dua macam kedudukan bahasa Indonesia. Pertama,
bahasa Indonesia berkedudukan sebagai bahasa nasional sesuai dengan
sumpah pemuda 1928; kedua, bahasa Indonesia berkedudukan sebagai
bahasa negara sesuai denganUndang-Undang Dasar 1945.

Bahasa Indonesia memiliki kedudukan yang sanga penting yang


tercantum di dalam:

1. Ikrar ketiga Sumpah Pemuda 1928 dengan bunyi, “Kami putra dan putri
Indonesia menjunjung bahasa persatuan, bahasa Indonesia”.

2. Undang- Undang Dasar RI 1945 Bab XV (Bendera, Bahasa, dan


lambang Negara, serta Lagu Kebangsaan) Pasal 36 menyatakan bahwa
“Bahasa Negara ialah Bahasa Indonesia”.

Maka kedudukan Bahasa Indonesia sebagai:

A. Bahasa Nasional Kedudukannya berada diatas bahasa-bahasa daerah.


Hasil Perumusan Seminar Politik Bahasa Nasional yang diselenggarakan
di Jakarta padatanggal 25-28 Februari 1975 menegaskan bahwa dalam
kedudukannya sebagai bahasa nasional, bahasa Indonesia berfungsi
sebagai:

1. Lambang kebanggaan Nasional.

Sebagai lambang kebanggaan Nasional bahasa Indonesia


memancarkan nilai-nilai sosial budaya luhur bangsa Indonesia. Dengan
keluhuran nilai yang dicerminkan bangsa Indonesia, kita harus bangga,
menjunjung dan mempertahankannya.Sebagai realisasi kebanggaan
terhadap bahasa Indonesia, harus memakainya tanpa ada rasa rendah diri,
malu, dan acuh tak acuh. Kitaharus bangga memakainya dengan
memelihara dan mengembangkannya

2. Lambang Identitas Nasional.

Sebagai lambang identitas nasional, bahasa Indonesia merupakan


lamban bangsa Indonesia. Berarti bahasa Indonesia akan dapat mengetahui
identitas seseorang, yaitu sifat, tingkah laku, dan watak sebagai bangsa
Indonesia. Kita harus menjaganya jangan sampai ciri kepribadian kita
tidak tercermin didalamnya.Jangan sampai bahasa Indonesia tidak
menunjukkan gambaran bangsa Indonesia yang sebenarnya.

3. Alat pemersatu

Berbagai masyarakat yang berbeda-beda latar belakang sosial budaya


dan bahasanya dengan fungsi ini memungkinkan masyarakat
Indonesia yang beragam latar belakang sosial budaya dan berbeda-
beda bahasanya dapat menyatu dan bersatu dalam kebangsaan, cita-cita,
dan rasa nasibyang sama. Dengan bahasa Indonesia, bangsa Indonesia
merasa amandan serasi hidupnya, karena mereka tidak merasa bersaing
dan tidakmerasa lagi ‘dijajah’ oleh masyarakat suku lain.

Karena dengan adanya kenyataan bahwa dengan menggunakan


bahasa Indonesia, identitas suku dan nilai-nilai sosial budaya daerahmasih
tercermin dalam bahasa daerah masing-masing. Kedudukan dan fungsi
bahasa daerah masih tegar dan tidak bergoyah sedikit pun. Bahkan,
bahasa daerah diharapkan dapat memperkaya khazanah bahasa Indonesia

5. Alat penghubung antar budaya antar daerah.Manfaat bahasa Indonesia


dapat dirasakan dalam kehidupan sehari-hari. Dengan bahasa Indonesia
seseorang dapat saling berhubunganuntuk segala aspek kehidupan. Bagi
pemerintah, segala kebijakan dan strategi yang berhubungan dengan
ideologi, politik, ekonomi, sosial,budaya, pertahanan, dan kemanan mudah
diinformasikan kepada warga.Apabila arus informasi antarmanusia
meningkat berarti akan mempercepat peningkatan pengetahuan seseorang.
Apabila pengetahuan seseorang meningkat berarti tujuan pembangunan
akan cepat tercapai.

B. Bahasa Negara (Bahasa resmi Negara Kesatuan Republik Indonesia

Dalam Hasil Perumusan Seminar Politik Bahasa Nasional yang


diselenggarakan di Jakarta pada tanggal 25 s.d. 28 Februari 1975
dikemukakan bahwa di dalam kedudukannya sebagai bahasa negara,
bahasa Indonesia berfungsi sebagai:

1. Bahasa resmi kenegaraan.Bukti bahwa bahasa Indonesia sebagai


bahasa resmi kenegaraanadalah digunakannya bahasa Indonesia
dalam naskah proklamasikemerdekaan RI 1945. Mulai saat itu
bahasa Indonesia digunakandalam segala upacara, peristiwa serta
kegiatan kenegaraan.

2. Bahasa pengantar resmi dilembaga-lembaga pendidikan. Bahasa


Indonesia dipakai sebagai bahasa pengantar di lembaga-lembaga
pendidikan mulai dari Taman Kanak-Kanak sampai dengan perguruan
Tinggi.

Untuk memperlancar kegiatan belajar mengajar, materi pelajaranyang


berbentuk media cetak hendaknya juga berbahasa Indonesia. Halini dapat
dilakukan dengan menerjemahkan buku-buku yang berbahasaasing.
Apabila hal ini dilakukan, sangat membantu peningkatan
perkembangan bahasa Indonesia sebagai bahasa ilmu pengetahuan dan
teknologi (iptek).

3. Bahasa resmi didalam perhubungan pada tingkat nasional untuk


kepentingan perencanaan dan pelaksanaan pembangunan serta pemerintah

Bahasa Indonesia dipakai dalam hubungan antar badan pemerintah dan


penyebar luasan informasi kepada masyarakat. Sehubungan denganitu
hendaknya diadakan penyeragaman sistem administrasi dan mutumedia
komunikasi massa. Tujuan penyeragaman dan peningkatan mututersebut
agar isi atau pesan yang disampaikan dapat dengan cepat dantepat diterima
oleh masyarakat.

4. Bahasa resmi di dalam pengembangan kebudayaan dan


pemanfaatanilmu pengetahuan serta teknologi modern.

Kebudayaan nasional yang beragam yang berasal dari masyarakat


Indonesia yang beragam pula. Dalam penyebarluasan ilmu dan
teknologi modern agar jangkauan pemakaiannya lebih luas, penyebaran
ilmu dan teknologi, baik melalui buku-buku pelajaran, buku-buku
populer, majalah-majalah ilmiah maupun media cetak lain, hendaknya
menggunakan bahasa Indonesia. Pelaksanaan ini mempunyai hubungan
timbal-balik dengan fungsinya sebagai bahasa ilmu yang dirintis
lewatlembaga-lembaga pendidikan, khususnya di perguruan tinggi

C. Kekuatan hukum bahasa indonesia

Kekuatan hukum yang terkait kedudukan, pembinaan, dan


pengembangan bahasa Indonesia adalah status Bahasa Indonesia sebagai
bahasa nasional. Hal ini ditetapkan dalam UUD 1945 yaitu

1. Pasal 26 bahwa, “bahasa Indonesia adalah bahasa wajib yang digunakan


dalam peraturan perundang-undangan.”

2. Pasal 27 bahwa, “bahasa Indonesia wajib digunakan dalam dokumen


resmi negara.”

3. Pasal 28 bahwa, “bahasa Indonesia wajib digunakan dalam pidato resmi


Presiden, Wakil Presiden, dan pejabat negara lain yang disampaikan di
dalam atau di luar negeri.”

4. Pada pasal 29 bahwa,“1. Bahasa Indonesia wajib digunakan sebagai


bahasa pengantar pendidikan nasional. 2. Bahasa pengantar sebagaimana
dimaksud pada ayat 1 “dapat menggunakan bahasa asing untuk tujuan
yang mendukung kemampuan bahasa asing peserta didik.3. Penggunaan
bahasa Indonesia sebagaimana dimaksud pada ayat 1 “ tidak berlaku untuk
satuan pendidikan asing atau satuan pendidikan khusus yang mendidik
warga negara asing. Pada saat ini, peraturan penggunaan bahasa indonesia
sebagai pengantar pendidikan sudah dilaksanakan oleh semua pengajar.
Pada Pasal ini juga dituntut dalam pendidikan menggunakan bahasa
khusus seperti bahasa daerah sebagai bentuk pelestarian kebudayaan yang
akan kaya bahasa.

5. Pasal 35 yang berbunyi :1. Bahasa indonesia wajib digunakan dalam


Penulisan Karya Ilmiah dan Publikasi
Karya Ilmiah di indonesia

Tujuan dari pasal diatas untuk menunjukan bahwa bahasa indonesia telah
mampu sebagai alat penyampaian IPTEK dan sekaligus menepis anggapan
bahwa bahasa indonesia belum mampu
mewadahi konsep-konsep IPTEK
BAB III

PENUTUP

A. Kesimpulan
Dapat disimpullkan dari makalah ini, bahwa bahasa Indonesia
berasal dari bahasa melayu, dimana Bahasa Indonesia adalah bahasa resmi
Republik Indonesia sebagaimana disebutkan dalam Undang-Undang Dasar
RI 1945, Pasal 36”bahasa Negaraadalah bahasa Indonesia”. Sejarah
bahasa Indonesia telah tumbuh danberkembang sekitar abad ke VII
dari bahasa Melayu yang sejak zaman dahulusudah dipergunakan sebagai
bahasa perhubungan. Bukan hanya di Kepulauan Nusantara, melainkan
juga di seluruh Asia Tenggara
Dalam kedudukannya sebagai bahasa nasional bahasa berfungsi
sebagai lambang kebanggaan kebangsaan,indentitas nasional, alat
perhubungan antarwarga, antardaerah dan antarbudaya, dan alat
pemrsatu suku, budaya dan bahasa di Nusantar
Sedangkan dalam kedudukannya sebagai bahasa negara bahasa
Indonesiaberfungsi sebagai bahasa resmi kenegaraan, bahasa
pengantar pendidikan,alat perhubungan tingkat nasional dan alat
pengembangan kebudayaan, ilmu pengetahuan dan teknologi.

B. Saran
Dari penjelasan dan kesimpulan tersebut kami menyarankan :
1. Kami berharap supaya kedepannya dapat lebih baik dalam
menyelesaikan makalah, agar penyusun dan pembaca dapat lebih
memahami serta menambah pengetahuan yang di dapat dari makalah
tersebut
2. Sebaiknya pembaca mengambil sisi positif dari penjelasan yang ada
dari makalah tersebut supaya kita senantiasa menerapkan rasa saling
menghormati dan menghargai satu sama lain dan melakukan sesuatu
dengan bekerja sama agar tugas yang diberikan terasa lebih mudah
DAFTAR PUSTAKA

Nugroho, Agung, 2015, ” Pemahaman kedudukan dan fungsi bahasa indonesia


sebagaidasar jiwa nasionalisme”, Prosiding Seminar Nasional Bulan Bahasa
UNIB2015”, STKIP PGRI Lubuklinggau, Diakses pada minngu, tanggal 22
januari 2023

Sari, Indah Puspita, 2015 ” Pentingnya pemahaman kedudukan dan fungsi


bahasa indonesia sebagai pemersatu negara kesatuan republik indonesia
(nkri)”,Prosiding Seminar Nasional Bulan Bahasa UNIB 2015”, STKIP PGRI
Lubuklinggau, Diakses pada minggu, tanggal 22 januari 2023

Anonym. 2013. Makalah Sejarah Perkembangan Bahasa Indonesia,

http://selidik86.blogspot.com/2013/03/makalah-sejarah-perkembangan-
bahasa_9.htmlV,diakses pada minggu, tanggal 22 januari 2023

http://karinarisaf.blogspot.com/2012/10/perkembangan-bahasa-indonesia.html ,
diakses pada minggu, tanggal 22 januari 2023

http://jaririndu.blogspot.com/2012/01/sejarah-perkembangan-bahasa-
indonesia.html, diakses pada minggu, tanggal 22 januari 2023

Anda mungkin juga menyukai