2. Berdasarkan media
Ragam bahasa lisan dan ragam bahasa tulis
Bahasa yang dihasilkan dengan menggunakan alat ucap (organ of
speech) dengan fonem sebagai unsur dasar dinamakan ragama bahasa
lisan. Sedangkan bahasa yang dihasilkan dengan memanfaatkan tulisan
dengan huruf sebagai unsur dasarnya dinamakan ragam bahasa tulisan.
Untuk hal ini harus berhati-hati karena bahasa yang dihasilkan dengan
menggunakan alat alat ucap seperti teks pidato yang dubacakan atau siaran
berita radio atau televisi, bahasa. Sebaliknya, bahasa lisan dapat dituliskan,
seperti transkripsi cerita rakyat atau pidato yang ditranskripsikan. Maka
pernyataan tersebut harus dilengkapi dengan penjelasan perbedaan kedua
ragam yang dilihat dari segi struktur bahasa atau segi lainnya.
Bahasa lisan mencakup aspek lafal, tata bahasa (bentuk kata dan
susunan kalimat), dan kosakata. Lafal merupakan aspek pembeda ragam
bahasa lisan dari ragam bahasa tulis, sedangkan ejaan merupakan aspek
pembeda bahasa tulis dari ragam bahasa lisan. Jadi, dalam ragam bahasa
lisan berkaitan dengan lafal, sedangkan dalam ragam bahasa tulis
berkaitan dengan tata cara penulisan. Kedua jenis ragam bahasa ini telah
berkembang menjadi dua sistem bahasa yang memiliki seperangkat kaidah
yang tidak identik benar. Masing masing ragam bahasa memiliki
seperangkat kaidah yang berbeda antara satu dan lainnya.
Hal-hal yang perlu diperhatikan dalam ragam bahasa lisan, penutur
dapat memanfaatkan peragaan, seperti gerak tangan, air muka, tinggi
rendah suaran, atau tekanan, untuk membantu pemahaman pengungkapan
diri seperti ide, gagasan, pengalaman, sikap, dan rasa. Sedangkan dalam
ragam bahasa tulis, peragaan seperti itu tidak dapat digambarkan atau
dilambangkan dengan tulisan. Oleh karenq itu, dalam ragam bahasa tulis
dituntut adanya kelengkapan unsur tata bahasa, yaitu baik dalam bentuk
kata maupun dalam susunan kalimat dan ketepatan pilihan kata.
a. Ragam bahasa lisan
Ragam lisan menghendaki adanya kedua, teman berbicara yang
berada di depan pembicara. Ragam lisan sangat terikat pada kondisi,
situasi, ruang, dan waktu. Ragam lisan dipengaruhi oleh intonasi,
tekanan, nada, irama, dan jeda. Ciri ragam bahasa lisan:
1) Perlu kehadiran lawan tutur
2) Unsur gramatikal tidak lengkap
3) Terikat ruang dan waktu
4) Dipengaruhi pungtuasi, jeda, ritme suara
Contoh ragam lisan :
- Seorang siswa berkata kepada temannya.
“ Kenapa dia, Budi “
“ Tahu tuh, miring kali “
- Orang yang berbelanja di pasar
“ Pak, berapa cabenya? “
“ Tiga ribu “
“ Bisa kurang? “
“ Dua ribu lima ratus saja, bu “
b. Ragam bahasa tulis
Ragam tulis tidak mengharuskan adanya teman bicara berada di
depan pembicara. Contoh ragam tulis ialah tulisan-tulisan dalam buku,
majalah, dan surat kabar. Ragam tulis tidak terikat oleh situasi,
kondisi, ruang, dan waktu. Ragam tulis dilengkapi dengan tanda baca,
huruf besar, dan huruf miring. Ciri ragam bahasa tulis:
1) Tidak perlu kehadiran lawan tutur
2) Unsur gramatikal lengkap
3) Tidak terikat ruang dan waktu
4) Dipengaruhi oleh tanda baca dan ejaan
3. Berdasarkan situasi
a. Ragam bahasa resmi
Ciri ragam bahasa resmi:
1) Menggunakan unsur grantikal secara konsisten
2) Menggunakan kata ganti resmi
3) Menggunakan kata baku
4) Menggunakan EYD
5) Menghindari unsur kedaerahan
b. Ragam bahasa tidak resmi
Ragam bahasa ini digunakan ketika dalam situasi non formal
c. Ragam bahasa akrab
Menggunakan kalimat-kalimat pendek yang didukung oleh bahasa
non verbal, seperti anggukan, gerakan tangan, dan ekspresi wajah
d. Ragam bahasa konsultasi
Ragam bahasa yang didalamnya terdapat campur kode, misalnya:
seorang mahasiswa yang sedang berkonsultasi dengan dosen, pada
awalnya menggunakan ragam resmi, tetapi di tengah proses konsultasi
terjadi campur kode yang menandakan bahwa mahasiswa tersebut
memilih ragam bahasa konsultatif atau santai.