Bahasa Indonesia tumbuh dan berkembang dari bahasa melayu, yang sudah di pakai
berabad-abad sebagai bahasa pergaulan,bukan saja di Kepulauan Nusantara, melainkan juga
hampir sudah digunakan secara meluas sejak dahulu. Bangsa Indonesia yang terdiri dari berbagai
suku bangsa dengan berbagai ragam bahasa daerah yang di milikinya, memerlukan adanya satu
bahasa persatuan guna menggalang semangat kebangsaan.Semangat kebangsaan ini sangat
penting dalam perjuangan mengusir penjajah dari bumi Indonesia. Kesadaran seperti inilah yang
memunculkan ide pentingnya bahasa yang satu, bahasa persatuan, bahasa yang dapat
menjembatani keinginan pemuda-pemudi dari berbagai suku bangsa dan budaya di Indonesia.
Secara sosiologis, kita mengatakan bahwa bahasa Indonesia baru dianggap “lahir” atau
diterima keberadaannya pada tanggal 28 Oktober 1928, pada saat ikrar Sumpah Pemuda. Secara
yuridis, pada tanggal 18 Agustus 1945 bahasa Indonesia resmi diakui keberadaannya. Menurut
Zaenal Arifin dan Amran Tasai (2004), bahasa Melayu dipilih sebagai cikal bakal bahasa
Indonesia karena beberapa alasan, yaitu:
Bahasa Melayu merupakan lingua france (bahasa perhubungan) di Indonesia khususnya di
Negara Asia Tenggara.
Sistem bahasa Melayu sederhana, mudah dipahami, dan dipelajari, serta tidak mengenal tingkatan
bahasa.
Suku Jawa, suku Sunda, dan suku lainnyarela menerima.
Bahasa Melayu memiliki kesanggupan untuk digunakan sebagai bahasa kebudayaan dalam arti
luas.