NPM : 2112010272
Kelas : 2J-Manajemen
Matkul : Bahasa Indonesia Keilmuan
Kongres II bahasa Indonesia tahun 1954 mengakui bahwa bahasa Indonesia berasal
dari bahasa Melayu. Dalam catatan bahwa bahasa Melayu memiliki sejarah yang cukup
panjang. Dari batu-batu bertulis yang ditemukan, seperti Kedukan Bukit, Talang Tuwo,
Kota Kapur, Karang Brahi, Gandasuli, Bogor, dan Pagaruyung, maka yang paling awal
bertahun 683 M. Hal ini menunjukkan bahwa sejak abad ke-7, bahasa Melayu sudah
ditemukan dalam tulisan dengan aksara Pallawa).Dari bukti ini dapat diduga bahwa secara lisan
beberapa abad sebelumnya bahasa.Melayu sudah digunakan masyarakat penuturnya (orang
Melayu).
Pendirian Komisi Bacaan Rakyat tahun 1908 dan kemudian diubah menjadi Balai Pustaka
pata tahun 1917 sebagai lembaga pemerintah Hindia Belanda yang menerbitkan dan
menyediakan bahan bacaan rakyat dalam berbagai sektor kehidupan dalam bahasa
Melayu membuat berkembangnya dan tersebarnya bahasa Melayu di seluruh wilayah
nusantara. Demikian pula terbitnya majalah Pujangga Baru oleh Sutan Takdir
Alisjahbana dan kawan-kawan yang berwawasan nasionalisme dan kebudayaan modern
menjadikan bahasa Indonesia sebagai media perjuangan bangsa bagi kemajuan
kehidupan yang maju dan modern juga memberi andil dalam perkembangan dan
pertumbuhan bahasa Indonesia. Masa pendudukan Jepang di wilayah Hindia Belanda
setelah Jepang mengalahkan Belanda nusantara ini merupakan masa yang amat berarti
bagi perkembangan bahasa Indonesia. Jepang sebagai penguasa baru tidak ingin segala
hal yang berbau Belanda digunakan, termasuk bahasa. Jepang berkeinginan agar
bahasa Jepang yang digunakan di wilayah pendudukan ini. Namun penguasaan bahasa
tidak semudah menguasai suatu wilayah, penguasaan dan penggunaan bahasa
memerlukan proses yang panjang. Dalam kondisi transisi ini, pertimbangan yang sangat
realistis adalah digunakannya bahasa pribumi. Dalam hal ini, dipilihlah bahasa Melayu
(Indonesia) sebagai bahasa dalam pemerintahan dan pendidikan atau pengajaran
sehingga pada masa pendudukan Jepang ini bahasa Indonesia digunakan secara resmi
sebagai bahasa pemerintahan dan pendidikan atau pengajaran.
Berkaitan dengan hal tersebut Slamet Mulyana mengemukakan bahwa dipilihnya bahasa
Melayu yang dijadikan bahasa nasional Indonesia karena 4 faktor, yaitu (1) bahasa
Melayu sudah merupakan lingua franca di nusantara. (2) sistem bahasa Melayu
sederhana sehingga mudah dipelajari. (3) suku Jawa, suku Sunda, dan suku lainnya
dengan suka rela menerima bahasa Melayu menjadi bahasa Indonesia sebagai bahasa
nasional, dan (4) bahasa Melayu mempunyai 167 kesanggupan untuk dipakai sebagai
bahasa kebudayaan dalam arti luas (Arifin dan Tasai, 2008: 8). Di samping itu, Moeliono
(1981: 44) mengemukakan bahwa bahasa Melayu bukan merupakan bahasa asing di
nusantara, dan karena bahasa Melayu merupakan bahasa dengan penutur yang sangat
kecil (4,9%) sementara bahasa Jawa digunakan oleh penutur 47% dan bahasa Sunda
digunakan oleh penutur 14.5% sehingga tidak ada perasaan kalah dan menang,
sehingga dalam hubungan ini, Sutan Takdir Alisjahbana mengatakan sebagai mukjizat
dan Sapardi Djoko Damono menganggap sebagai keajaiban.
Bahasa Indonesia sebagai bahasa Nasional Republik Indonesia mempunyai fungsi yang
khusus sesuai dengan kepentingan bahasa Indonesia, yaitu:
A. Sebagai bahasa resmi, maksudnya bahasa Indonesia merupakan alat untuk
menjalankan administrasi negara. Fungsi itu jelas tampak dalam surat menyurat resmi,
perauran-peraturan, undang-undang, pidato, dan pertemuan-pertemuan resmi.
B. Sebagai bahasa persatuan, maksudnya bahasa Indonesia memrupakan alat untuk
mempersatu berbagai suku di Indonesia. Indonesia terdiri dari berbagai macam suku
yang masing-masing memiliki bahasa dan dialeknya sendiri. Maka, dalam
mengintegrasikan semua suku tersebut, bahasa Indonesia memainkan peranan yang
penting.
C. Sebagai bahasa kebudayaan, maksudnya bahwa dalam pembinaan kebudayaan
Nasional, bahasa Indonesia berperan sebagai wadah penampung kebudayaan. Segala
ilmu pengetahuan dan kebudayaan harus diajarkan dan diperdalam dengan
menggunakan bahasa Indonesia sebagai alat pengantarnya.
SOAL
1. Mengapa Sumpah Pemuda yang terjadi pada tanggal 28 Oktober 1928 dijadikan
tolok ukur lahirnya bahasa Indonesia?
2. Apakah hubungan dan kemiripan antara bahasa Indonesia dan bahasa Melayu?
3. Apa fungsi fungsi Bahasa Indonesia ?
4. Bahasa Indonesia berasal dari bahasa melayu,apa penyeban bahsa Melayu bisa tersebar di
nusantra?
5. Siapa dan kapan pencetusan Bahasa Indonesia sebagai Bahasa nasional?