Anda di halaman 1dari 6

MAKALAH

“ BAHASA INDONSIA “

DI SUSUN GUNA MELENGKAPI TUGAS BAHASA INDONESIA ROMBEL 37

DISUSUN OLEH :

GEDE SUTA (2315061002)

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN TEKNIK ELEKTRO

FAKULTAS TEKNIK DAN KEJURUAN

UNIVERSITAS PENDIDIKAN GANESHA

2023

1|Page
DAFTAR ISI

HALAMAN SAMPUL ……………………………………………………………… 1

DAFTAR ISI…………………………………………………………………………. 2

PERMASALAHAN…………………………………………………………………. .3

1. SEJARAH PERKEMBANGAN BAHASA INDONESIA………………. .3

2. KEDUDUKAN BAHASA INDONESIA…………………………………. 4

3. FUNGSI BAHASA…………………………………………………………5

4. KEDUDUKAN BAHASA INDONESIA DI ERA GLOBALISALI……… 6

2|Page
PERMASALAHAN

1. SEJARAH PERKEMBANGAN BAHASA INDONESIA

Bahasa Indonesia lahir pada tanggal 28 Oktober 1928. Pada saat itu, para pemuda dari berbagai
pelosok Nusantara berkumpul dalam Kerapatan Pemuda dan berikrar (1) bertumpah darah yang
satu, tanah Indonesia, (2) berbangsa yang satu, bangsa Indonesia, dan (3) menjunjung bahasa
persatuan, bahasa Indonesia. Ikrar para pemuda ini dikenal dengan nama Sumpah Pemuda.
Unsur yang ketiga dari Sumpah Pemuda merupakan pernyataan tekad bahwa bahasa Indonesia
merupakan bahasa persatuan bangsa Indonesia. Pada tahun 1928 itulah bahasa Indonesia
dikukuhkan kedudukannya sebagai bahasa nasional.
Bahasa Indonesia dinyatakan kedudukannya sebagai bahasa negara pada tanggal 18 Agustus
1945 karena pada saat itu Undang-Undang Dasar 1945 disahkan sebagai Undang-Undang Dasar
Negara Republik Indonesia. Dalam Undang-Undang Dasar 1945 disebutkan bahwa Bahasa
negara ialah bahasa Indonesia (Bab XV, Pasal 36).
Keputusan Kongres Bahasa Indonesia II tahun 1954 di Medan, antara lain, menyatakan bahwa
bahasa Indonesia berasal dari bahasa Melayu. Bahasa Indonesia tumbuh dan berkembang dari
bahasa Melayu yang sejak zaman dulu sudah dipergunakan sebagai bahasa perhubungan (lingua
franca) bukan hanya di Kepulauan Nusantara, melainkan juga hampir di seluruh Asia Tenggara.
Bahasa Melayu mulai dipakai di kawasan Asia Tenggara sejak abad ke-7. Bukti yang
menyatakan itu ialah dengan ditemukannya prasasti di Kedukan Bukit berangka tahun 683 M
(Palembang), Talang Tuwo berangka tahun 684 M (Palembang), Kota Kapur berangka tahun 686
M (Bangka Barat), dan Karang Brahi berangka tahun 688 M (Jambi). Prasasti itu bertuliskan
huruf Pranagari berbahasa Melayu Kuna. Bahasa Melayu Kuna itu tidak hanya dipakai pada
zaman Sriwijaya karena di Jawa Tengah (Gandasuli) juga ditemukan prasasti berangka tahun 832
M dan di Bogor ditemukan prasasti berangka tahun 942 M yang juga menggunakan bahasa
Melayu Kuna.
Pada zaman Sriwijaya, bahasa Melayu dipakai sebagai bahasa kebudayaan, yaitu bahasa buku
pelajaran agama Budha. Bahasa Melayu juga dipakai sebagai bahasa perhubungan antarsuku di
Nusantara dan sebagai bahasa perdagangan, baik sebagai bahasa antarsuku di Nusantara maupun
sebagai bahasa yang digunakan terhadap para pedagang yang datang dari luar Nusantara.
Informasi dari seorang ahli sejarah Cina, I-Tsing, yang belajar agama Budha di Sriwijaya, antara
lain, menyatakan bahwa di Sriwijaya ada bahasa yang bernama Koen-louen (I-Tsing:63,159),
Kou-luen (I-Tsing:183), K’ouen-louen (Ferrand, 1919), Kw’enlun (Alisjahbana, 1971:1089).
Kun’lun (Parnikel, 1977:91), K’un-lun (Prentice, 1078:19), yang berdampingan dengan
Sanskerta. Yang dimaksud Koen-luen adalah bahasa perhubungan (lingua franca) di Kepulauan
Nusantara, yaitu bahasa Melayu.

Perkembangan dan pertumbuhan bahasa Melayu tampak makin jelas dari peninggalan kerajaan
Islam, baik yang berupa batu bertulis, seperti tulisan pada batu nisan di Minye Tujoh, Aceh,
berangka tahun 1380 M, maupun hasil susastra (abad ke-16 dan ke-17), seperti Syair Hamzah
Fansuri, Hikayat Raja-Raja Pasai, Sejarah Melayu, Tajussalatin, dan Bustanussalatin.

3|Page
Bahasa Melayu menyebar ke pelosok Nusantara bersamaan dengan menyebarnya agama Islam di
wilayah Nusantara. Bahasa Melayu mudah diterima oleh masyarakat Nusantara sebagai bahasa
perhubungan antarpulau, antarsuku, antarpedagang, antarbangsa, dan antarkerajaan karena
bahasa Melayu tidak mengenal tingkat tutur.
Bahasa Melayu dipakai di mana-mana di wilayah Nusantara serta makin berkembang dan
bertambah kukuh keberadaannya. Bahasa Melayu yang dipakai di daerah di wilayah Nusantara
dalam pertumbuhannya dipengaruhi oleh corak budaya daerah. Bahasa Melayu menyerap
kosakata dari berbagai bahasa, terutama dari bahasa Sanskerta, bahasa Persia, bahasa Arab, dan
bahasa-bahasa Eropa. Bahasa Melayu pun dalam perkembangannya muncul dalam berbagai
variasi dan dialek.
Perkembangan bahasa Melayu di wilayah Nusantara mempengaruhi dan mendorong tumbuhnya
rasa persaudaraan dan persatuan bangsa Indonesia. Komunikasi antarperkumpulan yang bangkit
pada masa itu menggunakan bahasa Melayu. Para pemuda Indonesia yang tergabung dalam
perkumpulan pergerakan secara sadar mengangkat bahasa Melayu menjadi bahasa Indonesia,
yang menjadi bahasa persatuan untuk seluruh bangsa Indonesia (Sumpah Pemuda, 28 Oktober
1928).
Kebangkitan nasional telah mendorong perkembangan bahasa Indonesia dengan pesat. Peranan
kegiatan politik, perdagangan, persuratkabaran, dan majalah sangat besar dalam memodernkan
bahasa Indonesia. Proklamasi kemerdekaan Republik Indonesia, 17 Agustus 1945, telah
mengukuhkan kedudukan dan fungsi bahasa Indonesia secara konstitusional sebagai bahasa
negara. Kini bahasa Indonesia dipakai oleh berbagai lapisan masyarakat Indonesia, baik di
tingkat pusat maupun daerah.

2. KEDUDUKAN BAHASA INDONESIA


Berdasarkan kedudukannya, Bahasa Indonesia dijadikan sebagai bahasa Nasional dan
bahasa Negara, berikut penjelasannya:1. Sebagai Bahasa NasionalDalam kedudukannya sebagai
bahasa nasional, fungsi bahasa Indonesia adalah sebagai lambang kebanggaan kebangsaan,
indentitas nasional, alat perhubungan antar warga, antar daerah dan antar budaya, serta alat
pemersatu suku, budaya dan bahasa di Nusantara.2. Sebagai Bahasa NegaraSedangkan dalam
kedudukannya sebagai bahasa negara, fungsi bahasa Indonesia adalah sebagai bahasa resmi
kenegaraan, bahasa pengantar pendidikan, alat perhubungan tingkat nasional dan alat
pengembangan kebudayaan, ilmu pengetahuan dan teknologi.

3. FUNGSI BAHASA
dalam kedudukannya sebagai bahasa nasional bahasa Indonesia memiliki fungsi seperti:
1. Lambang Kebanggaan Kebangsaan Fungsi bahasa Indonesia sebagai lambang
kebanggaan kebangsaan adalah, bahasa Indonesia mencerminkan nilai-nilai sosial budaya yang
mendasari rasa kebangsaan.

4|Page
2. Lambang Indentitas NasionalDi dalam fungsinya, bahasa Indonesia tentulah harus
memiliki identitasnya sendiri sehingga serasi dengan lambang kebangsaan yang lain.Bahasa
Indonesia memiliki identitasnya hanya apabila masyarakat pemakainya, terutama kaum muda
dan pelajar membina dan mengembangkannya sedemikian rupa sehingga bersih dari unsur-unsur
bahasa lain.
3. Alat Perhubungan Antarwarga, Antardaerah, AntarbudayaBahasa Indonesia memiliki
peranan yang vital di masyarakat umum dan nasional. Berkat adanya bahasa Indonesia,
masyarakat dapat berhubungan satu dengan yang lain sedemikian rupa sehingga kesalahpahaman
sebagai akibat perbedaan latar belakang sosial budaya dan bahasa tidak perlu dikawatirkan.
Masyarakat dapat bepergian ke seluruh pelosok tanah air dengan hanya memanfaatkan bahasa
Indonesia sebagai satu-satunya alat komunikasi.
4. Alat Pemersatu Suku Budaya dan Bahasanya
Bahasa Indonesia sebagai alat pemersatu suku, budaya dan bahasa maksudnya adalah
bahwa bahasa Indonesia memungkinkan keserasian di antara suku-suku, budaya dan bahasa di
Nusantara.Tanpa harus menghilangkan indentitas kesukuan dan kesetiaan kepada nilai-nilai
sosial budaya serta latar belakang bahasa daerah yang bersangkutan.Fungsi Bahasa Indonesia
sebagai Bahasa NegaraBeberapa fungsi bahasa Indonesia sebagai bahasa negara, seperti:1.
Bahasa Resmi KenegaraanFungsi bahasa Indonesia sebagai bahasa negara yang pertama ialah
digunakan sebagai bahasa resmi kenegaraan. Ini artinya, seluruh kegiatan kenegaraan dan
penyelenggaraannya harus menggunakan bahasa Indonesia.Kegiatan yang dimaksud contoh
seperti upacara, peristiwa dan kegiatan kenegaraan baik dalam bentuk lisan maupun dalam
bentuk tulisan.Salah satu kegiatan tersebut adalah penulisan dokumen dan putusan-putusan serta
surat-surat yang dikeluarkan oleh pemerintah dan badan-badan kenegaraan lainnya, serta pidato-
pidato kenegaraan.2. Bahasa Pengantar dalam Dunia PendidikanSebagai bahasa negara, fungsi
bahasa Indonesia sendiri tentu sagat vital dalam dunia pendidikan di Nusantara. Maka dari itu,
fungsi bahasa Indonesia sebagai bahasa negara yang kedua ialah dijadikan sebagai bahasa
pengantar di sekolah dan perguruan tinggi.
3. Bahasa Komunikasi Tingkat Nasional
Dalam hal ini fungsi bahasa Indonesia dipakai bukan saja sebagai alat komunikasi timbal-
balik antara pemerintah dan masyarakat luas, dan bukan saja sebagai alat perhubungan antar
daerah, dan antar suku.Melainkan juga sebagai alat perhubungan di dalam masyarakat yang sama
latar belakang sosial budaya dan bahasanya. Selain itu, juga berfungsi dalam kepentingan
perencanaan dan pelaksanaan pembangunan nasional serta kepengtingan pemerintah lainnya.4.
Alat Pengembangan Kebudayaan, Ilmu Pengetahuan, dan TeknologiFungsi bahasa Indonesia
sebagai bahasa negara selanjutnya ialah sebagai alat pengembangan kebudayaan, ilmu
pengetahuan, dan teknologi. Di dalam hubungan ini, fungsi bahasa Indonesia adalah satu-satunya
alat yang memungkinkan masyarakat membina dan mengembangkan kebudayaan nasional
sedemikian rupa.Sehingga bahasa Indonesia memiliki ciri-ciri dan identitasnya sendiri, yang
membedakannya dengan kebudayaan daerah.5. Bahasa Media MassaFungsi bahasa Indonesia
sebagai bahasa negara yang terakhir ialah untuk menyampaikan berita lewat media massa yang
harus menggunakan bahasa baku dan benar.

4. KEDUDUKAN BAHASA INDONESIA DI ERA GLOBALISALI

5|Page
Bahasa adalah suatu alat komunikasi dan kerja sama yang paling efektif dalam
berkomunikasiatau dalam berinteraksi. Bahasa merupakan sarana untuk berpikir yaitu
merupakan sumber awalmanusia dalam memperoleh ilmu pengetahuan serta memahaminya,
sebagai simbol dari sebuahpemahaman. Bahasa telah memungkinkan manusia untuk
memahami hal yang terdapat disekitarnya serta mengantarkan dia memiliki ilmu
pengetahuan dan keahlian.Bahasa memiliki peranan yang penting dalam kehidupan sehari-hari di
berbagai ranahkehidupan. Bahasa Indonesia itu sendiri memiliki peran untuk
menyampaikan perasaan danpikirannya dengan sempurna dan lengkap kepada orang lain.
Artinya, bahasa adalah alat untukmenyampaikan sesuatu yang terlintas dalam hati. Bahasa
Indonesia secara formal memiliki empat kedudukan yaitu sebagai bahasapersatuan,
bahasa nasional, bahasa negara, dan bahasa resmi. Setelah mengalami perkembanganlebih lanjut,
bahasa Indonesia berhasil mendudukkan diri sebagai bahasa budaya dan bahasailmu. Keenam
kedudukan tersebut memiliki fungsi yang berbeda, walaupun dalam praktiknyadapat saja muncul
secara bersama-sama dalam satu peristiwa, atau hanya muncul satu atau duafungsi saja. Bahasa
mempunyai fungsi tertentu yang digunakan berdasarkan kebutuhannya karenabahasa dapat
mengekspresikan seseorang dalam menyampaikan hal yang ingin disampiaknnya.Dalam hal ini,
fungsi bahasa sangatlah beragam. Bahasa dapat digunakan sebagai alat untukberkomunikasi,
alat untuk mengadakan integrasi serta beradaptasi sosial dalam lingkunganmaupun
situasi di sekitarnya. Bahasa merupakan alat komunikasi yang digunakan manusia baiksecara
lisan maupun tertulis. Globalisasi merupakan era di mana terjadinya perubahan masa
akibat pengaruh daribudaya luar atau budaya asing. Globalisasi mempengaruhi semua aspek
kehidupan, termasukbahasa itu sendiri. Bahasa yang semakin global dipakai oleh semua bangsa
adalah bahasa Inggrisyang pemakainya semakin tahun semakin bertambah bahkan mencapai
miliaran. Oleh karena itu,masyarakat hususnya masyarakat Indoesiaharus semakin kuat dalam
mempertahankan bahasaibunya. Pada era globalisasi ini, jati diri bahasa Indonesia perlu dibina
dan dimasyarakatkan olehsetiap warga negara Indonesia. Hal tersebut diperlukan agar bahasa
Indonesia itu sendiri tidakterpengaruh oleh bahasa luar atau bahasa asing yang terkadang
membawa pengaruh negatif baik

6|Page

Anda mungkin juga menyukai