Anda di halaman 1dari 5

RUANG LINGKUP BIOLOGI

A. Biologi sebagai Ilmu


Semua yang dinamakan ilmu pengetahuan selalu memiliki syarat-syarat atau ciri-ciri tertentu. Sifat dan ciri
ilmu tersebut adalah memiliki objek, menggunakan metode, sistematis, universal, objektif, analitis, dan
verifikatif

® Memiliki objek
Setiap ilmu umumnya membatasi diri pada segi kajian tertentu. Misalnya matematika mengkaji pada
objek angka, fisika pada objek benda fisik, kimia berupa zat-zat penyusun dan reaksi yang terjadi, dan
biologi memfokuskan pada objek makhluk hidup yang ada maupun yang pernah ada di dunia ini
® Memiliki metode
Dalam mempelajari obyek kajian biologi digunakan metode ilmiah untuk menemukan kebenaran. Metode
ini telah dibakukan agar dapat digunakan dan dilakukan oleh siapa saja. Ilmu yang dikembangkan
dengan menggunakan metode ini kebenarannya diakui secara ilmiah.metode yang dilakukan selalu
mempunyai langkah-langkah yang berurutan
® Bersifat sistematis
Agar mudah dikaji, ilmu pengetahuan harus tersusun mulai yang sederhana menuju yang lebih
kompleks.Contohnya, dalam biologi disajikan konsep sel, jaringan organ, sistem organ dan individu yang
menunjukkan adanya hierarki hubungan yang saling memperkuat objek kajian
® Universal
Kebenaran yang disajikan dalam ilmu pengetahuan harus berlaku secara umum. Dalam biologi, hukum-
hukum atau kaidah ilmu yang ada juga berlaku secara umum. Misalnya, kaidah tentang reproduksi
generatif merupakan cara reproduksi organisme yang harus didahului dengan peleburan dua sel (gamet
jantan dan betina). Ini berlaku pada semua jenis organisme.
® Objektif
Pernyataan dalam suatu ilmu pengetahuan harus bersifat jujur, yaitu menggambarkan kondisi apa
adanya, mengandung data atau informasi yang sebenarnya, bebas dari prasangka, kesenjangan, atau
kepentingan pribadi.
® Analitis
Kajian dari sebuah ilmu akan menuju hal-hal yang lebih khusus seperti bagian, sifat, peranan dan
berbagai hubungan. Untuk memahami hal yang bersifat khusus perlu pengkajiansecara khusus pula,
sehingga terdapat antar hubungan bagian yang dikaji sebagai hasil analisa. Oleh karena itu, sebuah ilmu
akan terbagi menjadi berbagai cabang ilmu dengan kajian yang lebih khusus. Contohnya biologi
mempunyai cabang zoologi, botani, fisiologi, anatomi, genetika, dan embriologi.
® Verifikatif
Kebenaran dalam sebuah ilmu bukanlah bersifat mutlak tetapi bersifat terbuka atau verifikatif. Artinya,
sesuatu yang semula dianggap benar suatu saat mungkin menjadi salah bila ditemukan bukti-bukti baru
yang menentang kebenaran sebelumnya. Masih ingat dengan teori Generatio Spontanea yang
menyatakan bahwa makhluk hidup berasal dari benda mati? Louis Pasteur berhasil menemukan
buktibaru melalui percobaannya, sehingga tumbanglah teori tersebut dan berlakulah teori Biogenesis
sampai saat ini.

B. Objek Kajian Biologi


Objek biologi meliputi semua makhluk hidup (objek material) dan semua proses yang berlangsung di dalam
makhluk hidup tersebut (objek formal). Berdasarkan tingkat organisasi kehidupan, objek biologi meliputi
kehidupan pada berbagai tingkat struktur. Tingkat struktur dari yang terendah hingga tertinggi.
Tingkatan struktur organisasi kehidupan dalam biologi meliputi:

NO. TINGKAT KETERANGAN


STRUKTUR
1. Molekul Molekul tersusun atas atom-atom. Atom tersusun atas proton, neutron dan elektron.
Contoh molekul yaitu molekul DNA dan air. Molekul saling berikatan membentuk ikatan
kompleks, selanjutnya membentuk organel sel
2. Sel Sel merupakan tingkatan organisasi kehidupan yang tersusun atas organel-organel sel.
Sebagian organisme seperti bakteri terdiri dari satu sel, tetapi sebagian besar organisme
merupakan kumpulan dari banyak sel yang terspesialisasi. Setiap sel memiliki fungsi
untuk melakukan metabolisme serta memiliki kemampuan untuk tumbuh dan
berkembang sehingga sel disebut sebagai satuan unit terkecil kehidupan.
3. Jaringan Jaringan merupakan sekumpulan sel yang memiliki persamaan struktur untuk melakukan
fungsi tertentu. Jaringan ditemukan pada organisme multiseluler.
4. Organ Sekumpulan jaringan yang bekerja sama untuk melakukan fungsi tertentu akan
membentuk organ. Organ hanya ditemukan pada organisme multiseluler. Sebagai
contoh, jaringan epitel, jaringan penyokong, dan jaringan otot bekerja sama membentuk
organ lambung
5. Sistem Organ Organ-organ yang melakukan fungsi dan tugas yang saling terkait satu sama lain disebut
sistem organ. Sebagai contoh sistem pencernaan yang tersusun atas beberapa jenis
organ antara lain lambung, hati, pankreas, usus halus dan usus besar
6. Organisme Berbagai sistem organ yang bekerja sama melakukan kegiatan kehidupan membentuk
individu atau organisme. Organisme terdiri atas organisme uniseluler dan organisme
multiseluler. Contoh organisme uniseluler adalah protozoa dan eubacteria. Contoh
organisme multiseluler yaitu tanaman bayam dan kucing. Organisme multiseluler
terbentuk dari sistem-sistem organ yang bekerja sama dalam satu kesatuan
7. Populasi Sekumpulan organisme sejenis yang hidup pada tempat tertentu, sebagai contoh,
komunitas sungai yang tersusun atas populasi zibra di padang rumput dan populasi
pohon kurma dalam satu kesatuan
8. Komunitas Komunitas tersusun atas beberapa populasi yang saling berinteraksi di suatu tempat
tertentu. Sebagai contoh, komunitas sungai yang tersusun atas populasi ikan, populasi
kepiting dan populasi tumbuhan air.
9. Ekosistem Ekosistem adalah sistem yang terdiri atas komponen-komponen yang saling
mempengaruhi dan berinteraksi satu sama lain pada suatu tempat tertentu. Ekosistem
terdiri atas komponen biotik dan abiotik. Sebagai contoh, ekosistem darat. Komponen
penyusun ekosistem darat meliputi komponen biotik yang terdiri dari produsen,
herbivora, karnivora, omnivora dan pengurai. Adapun komponen abiotik terdiri atas
tanah, udara, dan zat anorganik.
10. Bioma Bioma merupakan kumpulan ekosistem di dunia, seperti bioma tundra, bioma gurun,
bioma hutan hujan tropis, dan bioma savana
11. Biosfer Biosfer merupakan tingkatan organisasi kehidupan paling kompleks. Biosfer meliputi
seluruh lapisan kulit bumi, air dan atmosfer tempat kehidupan berlangsung.

C. Cabang-Cabang Biologi
Adapun biologi dikelompokkan menjadi beberapa cabang biologi sebagai berikut :
® Berdasarkan objek studi
a. botani : ilmu yang mempelajari seluk – beluk tumbuhan.
b. zoologi : ilmu yang mempelajari seluk – beluk hewan.
c. mikrobiologi : ilmu yang mempelajari kehidupan mikroorganisme (makhluk renik).
Cabang-cabang ilmu lainnya adalah sebagai berikut:
d. mikologi : ilmu yang mempelajari seluk – beluk jamur (fungi).
e. entomologi : ilmu yang mempelajari kehidupan serangga.
f. virologi : ilmu yang mempelajari kehidupan virus dan pengaruhnya terhadap makhluk hidup lain.
g. bakteriologi : ilmu yang mempelajari kehidupan bakteri dan pengaruhnya terhadap makhluk hidup lain.
h. zimologi : ilmu yang mempelajari kehidupan khamir.
® Berdasarkan tingkat organisasi
a. sitologi : ilmu yang mempelajari susunan dan fungsibagian–bagian dari sel, baik hewan maupun sel
tumbuhan.
b. histologi : ilmu yang mempelajari susunan dan fungsi jaringan tubuh makhluk idup.
c. organologi : ilmu yang mempelajari organ – organ makhluk hidup.

Cabang-cabang ilmu lainnya adalah sebagai berikut :


d. anatomi : ilmu yang mempelajari struktur tubuh mahluk hidup.
e. morfologi : ilmu yang mempelajari struktur luar dan fungsi organ suatu mahluk hidup.
f. fisiologi : ilmu yang mempelajari proses normal dan fungsi metabolisme (faal) serta kegiatan hidup
makhluk hidup
g. embriologi : ilmu yang mempelajari perkembangan makhluk hidup dari telur sampai menjadi embrio
(calon individu baru).
® Berdasarkan persoalan/tema pokok
a. evolusi : ilmu yang mempelajari perkembangan mahluk hidup dari bentuk–bentuk yang sederhana
menjadi bentuk yang paling rumit (sempurna).
b. ekologi : ilmu yang mempelajari hubungan timbal balik antara mahluk hidup dan lingkungannya.
c. genetika : ilmu yang mempelajari cara-cara pewarisan sifat individu kepada keturunannya.
d. patologi : ilmu yang mempelajari penyakit dan pengaruhnya terhadap makhluk hidup.
e. higiene : ilmu yang mempelajari cara-cara pemeliharaan kesehatan suatu makhluk hidup, terutama
manusia.
f. taksonomi : ilmu yang mempelajari penggolongan makhluk hidup.
g. paleontologi : ilmu yang mempelajari fosil dan bentuk-bentuk kehidupan di masa lampau.

Tabel 1.1. Penggolongan biologi berdasarkan objek: tumbuhan dan hewan


Berdasarkan tingkat organisasi dan
Berdasarkan objek studi
persoalan
a. Botani a. Sitologi
b. Zoologi b. Histologi
c. Mikrobiologi c. Organologi
d. Mikologi d. Anatomi
e. Entomologi e. Morfologi
f. Virologi f. Fisiologi
g. Bakteriologi g. Embriologi
h. Zimologi h. Evolusi
i. Ekologi
j. Genetika

D. Manfaat biologi dalam berbagai bidang


1. Bidang kedokteran
Pengobatan penyakit dahulu umumnya tidak membuahkan hasil yang memuaskan. Sekarang, orang
modern akan mencari tahu penyebab penyakit tersebut dan mengusahakan pengobatan atau
pencegahannya. Kemajuan bidang kedokteran tidak lepas dari dukungan lmu biologi dan ilmu-ilmu
lainnya. Dengan kemajuan ilmu dan teknologi kedokteran yang sangat pesat, sekarang sudah dapat
disembuhkan berbagai macam penyakit, misalnya penyakit jantung, kanker, dan tumor. Kemajuan
ilmu biologi diharapkan dapat menurunkan tingkat kematian dan meningkatkan gizi makanan.
2. Bidang pertanian
Kemajuan ilmu biologi berperan dalam peningkatan sumber daya pangan, kemajuan teknologi alat
pertanian, penggunaan pupuk secara tepat dan pemilihan bibit unggul. Bahkan rekayasa genetika,
teknik kloning, pemeliharaan dan pembudidayaan tanaman secara modern (kultur jaringan dan
genetika) semakin terkendali.
3. Bidang peternakan
Dengan kemajuan ilmu biologi, inseminasi buatan (kawin suntik), fertilisasi in vitro, dan kloning dengan
menghasilkan embrio di luar uterus (rahim) induk betina dalam jumlah tertentu semakin berkembang.

E. Metode Ilmiah

Para ilmuwan memecahkan masalah yang dihadapi menggunakan metode ilmiah. Metode ilmiah merupakan
suatu kegiatan penelitian objektif untuk menemukan, mengembangkan dan menguji ilmu pengetahuan.
Metode ini menggunakan langkah-langkah sistematis, teratur, dan terkontrol. Suatu metode penelitian
dikatakan metode ilmiah jika mempunyai kriteria seperti berdasar pada fakta, bebas dari prasangka,
menggunakan prinsip-prinsip analisis, menggunakan hipotesis, menggunakan penilaian secara objektif dan
menggunakan teknik kuantitatif. Pelaksanaan metode ilmiah meliputi tujuh tahap berikut:
1. Pemilihan Masalah
Sebelum melakukan penelitian, seorang peneliti harus mengidentifikasi masalah dan melakukan studi
pendahuluan. Masalah dapat muncul secara sengaja, seperti seorang dokter ingin menguji dosis obat
yang tepat untuk mengobati suatu penyakit. Masalah yang muncul secara tidak disengaja contohnya
tanaman yang tumbuh dekat kandang sapi tampak lebih subur dibandingkan tanaman yang tumbuh
ditempat lain. Untuk memudahkan menemukan permasalahan, anda dapat melihat penelitian yang telah
dilakukan oleh peneliti sebelumnya serta menganalisis hasil penelitian tersebut untuk menemukan
permasalahan baru. Selain itu, permasalahan juga dapat anda temukan melalui studi pustaka dari
berbagai referensi. Sumber masalah juga dapat ditemukan melalui studi pustaka dari berbagai referensi.
Sumber masalah juga dapat ditemukan melalui pengamatan langsung di lapangan.
2. Perumusan masalah
Masalah adalah sesuatu yang harus diselesaikan. Tujuan merumuskan masalah untuk memperjelas
batasan masalah yang akan dipecahkan. Perumusan masalah biasanya diawali dengan kata tanya,
seperti apa, mengapa, dan bagaimana. Contohnya, mengapa tanaman yang disiram secara teratur lebih
subur daripada tanaman yang tidak pernah disiram?
3. Pengumpulan Keterangan (observasi)
Pengumpulan keterangan (observasi) dapat dilakukan dengan studi referensi berupa teori, konsep dan
hasil penelitian yang sesuai dengan masalah yang telah dirumuskan. Segala informasi yang mengarah
dan dekat dengan pemecahan masalah dapat digunakan untuk memperoleh jawaban sementara dari
permasalahan yang diajukan.
4. Penyusunan Hipotesis
Hipotesis merupakan jawaban sementara dari permasalahan yang diajukan yang diperoleh berdasarkan
data atau keterangan selama observasi atau studi pustaka. Contohnya, air mempengaruhi pertumbuhan
tanaman.
5. Pengujian Hipotesis
Pengujian hipotesis dapat dilakukan melalui eksperimen atau penelitian. Beberapa hal yang perlu
diperhatikan sebelum melakukan penelitian yaitu menyiapkan alat dan bahan yang diperlukan selama
penelitian serta menentukan kelompok-kelompok penelitian. Ada 2 macam kelompok penelitian, yaitu
kelompok kontrol dan kelompok perlakuan.
6. Pengolahan Data
Data diperoleh dari hasil eksperimen. Data hasil eksperimen dapat dibedakan menjadi 2 jenis, yaitu data
kualitatif dan data kuantitatif. Data kualitatif adalah data yang tidak disajikan dalam bentuk angka, tetapi
dalam bentuk deskripsi. Adapun data kuantitatif adalah data yang disajikan dalam bentuk angka.
7. Pengambilan Kesimpulan
Kesimpulan harus pengacu pada hasil penelitian yang dilakukan. Kesimpulan dapat mendukung atau
tidak mendukung hipotesis yang dibuat. Jadi terdapat 2 kemungkinan dalam pengambilan kesimpulan
yaitu kemungkinan hipotesis diterima atau kemungkinan hipotesis ditolak.

Anda mungkin juga menyukai