Anda di halaman 1dari 7

Nama : Adelia Dwi Pratiwi

Kelas : X MIPA 1

No. : 01

RUANG LINGKUP BIOLOGI

A. Tingkat Organisasi Kehidupan ( Objek dan Permasalahan Biologi )


Biologi (bios : hidup, logos : ilmu) adalah ilmu yang mencakup kajian tentang makhluk hidup,
dan interaksi antara makhluk hidup dengan lingkungannya. Objek biologi ini mencakup seluruh
makhluk hidup dan kehidupan. Objek biologi adalah kehidupan pada berbagai tingkat struktur.
Tingkat struktur ini dimulai dari yang terendah hingga tertinggi adalah molekul, sel, jaringan,
organ, sistem organ, individu, populasi, komunitas, ekosistem, dan bioma.
1. Objek Tingkat Molekul

Molekul merupakan bagian terendah dalam tingkat organisasi kehidupan. Struktur dan
fungsi molekul-molekul penyusun komponen sel seperti karbohidrat, lipid, protein dan asam
nukleat merupakan objek kajian dalam biokimia. Interaksi antarmolekul, seperti interaksi
molekul DNA, RNA, dan protein dalam sintesa protein, dan pengaturannya dikaji dalam
biologi molekuler. Masalah yang terjadi, misalnya kebutuhan tanaman dengan kualitas
tertentu contohnya padi tahan hama, kebutuhan tanaman dengan jumlah banyak dalam
waktu yang cepat, kebutuhan obat untuk penyakit tertentu, dan lain-lainnya merupakan
masalah yang bisa terjadi dalam tingkat molekul ini.
2. Objek Tingkat Sel

Pada tingkat sel, struktur dan fungsi komponen sel serta proses yang terjadi pada sel
merupakan objek kajian biologi. Ilmu yang mengkaji sel adalah sitologi. Sel dimiliki oleh
seluruh organisme. Sebagian organisme seperti bakteri terdiri atas satu sel, namun
kebanyakan organisme merupakan kumpulan dari banyak sel yang terspesialisasi. Masalah-
masalah seperti penyakit kanker dan pengembangan makanan serta minuman hasil
fermentasi dapat dikaji di tingkat sel.
3. Objek Tingkat Jaringan
Jaringan adalah sel yang terspesialisasi pada organisme multisel. Jaringan juga merupakan
sekumpulan sel yang memiliki bentuk dan fungsi yang sama. Struktur dan fungsi berbagai
jenis jaringan merupakan objek kajian pada tingkat jaring, Ilmu yang mempelajari jaringan
adalah histologi. Masalah-masalah yang dapat dikaji pada tingkat jaringan antara lain
diagnosis dan penanggulangan berbagai penyakit pada tanaman, manusia, maupun hewan.
4. Objek Tingkat Organ

Organ merupakan kumpulan beberapa macam jaringan yang melakukan fungsi tertentu.
Contohnya seperti organ pada tumbuhan meliputi buah, batang, bunga, dan, selain itu
contoh organ pada hewan meliputi jantung, paru-paru, hati.
5. Objek Tingkat Sistem Organ

Setiap organ merupakan bagian dari suatu sistem dengan fungsi tertentu yang disebut
sistem organ. Sistem organ merupakan beberapa organ yang melakukan fungsi tertentu.
Contohnya seperti sistem peredaran darah, sistem pencernaan, sistem koordinasi.
6. Objek Tingkat Individu
Berbagai sistem organ yang bekerja bersama-sama melakukan kegiatan kehidupan
membentuk individu. Individu ini adalah unit kehidupan. Pada tingkat individu,
perkembangan individu merupakan objek kajian ilmu biologi perkembangan. Kelainan dalam
perkembangan embrio adalah contoh masalah pada tingkat ini.
7. Objek Tingkat Populasi

Populasi terbentuk dari sekumpulan organisme atau individu dari suatu spesies tertentu
yang hidup dalam suatu wilayah geografi. Pola penyebaran spesies dan proses penyebabnya
merupakan objek kajian biogeografi. Distribusi dan perubahan frekuensi alel dikaji dalam
genetika populasi. Kepadatan penduduk dan kelangkaan spesies tertentu seperti bungan
raflesia merupakan contoh dari masalah pada tingkat ini.
8. Objek tingkat komunitas
Populasi dari berbagai jenis organisme berinteraksi pada suatu tempat tertentu membentuk
komunitas. Dalam komunitas, semua organisme merupakan bagian dari komunitas dan antara
komponennya saling berhubungan melalui keragaman interaksinya. Contoh komunitas adalah
populasi ikan, populasi ganggang dan populasi hewan di sekitarnya membentuk komunitas
terumbu karang.

9. Objek tingkat Ekosistem

Organisme memiliki hubungan timbal balik dengan lingkungannya sehingga membentuk


suatu sistem disebut ekosistem. Contoh dari ekosistem adalah ekosistem danau, sungai,
laut, pantai berpasir, dan hutan. Interaksi antar-organisme dan interaksi organisme dengan
alam sekitarnya merupakan objek kajian dalam tingkat ekosistem terutama dalam bidang
ekologi. Pengaruh zat kimia terhadap organisme dikaji dalam toksikologi. Kehidupan di
perairan darat dikaji dalam limnologi. Kehidupan di laut dikaji dalam biologi laut. Masalah
khusus yang perlu dikaji pada tingkat ekosistem ini adalah pengaruh pencemaran terhadap
organisme dan karakteristik ekosistem yang tercemar.
10. Objek Tingkat Bioma

Bioma adalah sekelompok hewan dan tumbuhan yang tinggal di suatu lokasi geografis
tertentu. Objek kajian pada tingkat ini adalah kehidupan di lokasi geografis tertentu, seperti
wilayah hutan tropis, padang rumput, dan padang pasir.Bioma merupakan ekosistem-
ekosistem yang terbentuk karena perbedaan letak geografis dan astronomis. Pada dasarnya,
bioma terdiri dari produsen, konsumen, dan pengurai (dekomposer) yang di dalamnya
terjadi siklus yang diawali dari tumbuhan.
Macam-macam Bioma :
B. Cabang Cabang Biologi

Cabang Cabang Biologi Meliputi :


1) Anatomi: Ilmu yang mempelajari struktur organisme dan bagian-bagiannya
2) Biokimia: Ilmu yang mempelajari proses kimia dan fisiokimia yang berlangsung di dalam
organisme
3) Biofisika: Ilmu yang mengaplikasikan hukum fisika ke dalam fenomena biologi
4) Biogeografi: Ilmu yang mempelajari tentang keanekaragaman hayati berdasarkan ruang
dan waktu
5) Bioteknologi: Ilmu yang memanfaatkan proses biologis seperti rekayasa genetik
mikroorganisme untuk produksi antibiotik, hormon, dan lain-lain
6) Botani: Ilmu yang mempelajari tanaman termasuk fisiologi, struktur, genetika, dan
ekologi
7) Sitologi: Ilmu yang mempelajari struktur dan fungsi sel, berpijak pada konsep sel sebagai
dasar kehidupan
8) Ekologi: Ilmu yang mengkaji hubungan antara organisme dengan sesamanya dan dengan
lingkungannya
9) Evolusi: Ilmu yang mempelajari asal muasal dan perubahan organisme
10) Genetika: Ilmu yang mempelajari gen, variasi genetika, dan hereditas di organisme.
11) Imunologi: Cabang ilmu kedokteran dan biologi yang mengkaji imunitas
12) Biologi kelautan: Ilmu yang mempelajari organisme laut
13) Mikrobiologi: Ilmu yang mempelajari mikroba
14) Biologi molekular: Ilmu yang mempelahari struktur dan fungsi protein serta asam
nukleat
15) Mikologi: Ilmu yang mempelajari fungi atau jamur
16) Ilustrasi penelitian virus coronaShutterstock/PopTika Ilustrasi penelitian virus corona
17) Parasitologi: Cabang ilmu kedokteran dan biologi yang mempelajari organisme parasit
18) Fotobiologi: Ilmu yang mempelajari hubungan antara cahaya dan organisme
19) Fikologi: Ilmu yang mempelajari algae atau ganggang
20) Fisiologi: Ilmu yang mempelahari fungsi organisme dan bagian-bagiannya
21) Radiobiologi: Ilmu yang mempelajari radias ion pada makhluk hidup
22) Biologi struktural: Cabang biologi molekular, biokimia, dan biofisika yang mempelajari
struktur biologis molekul makro
23) Biologi teoritis: Bisa juga disebut biologi matematis, bidang yang meneliti aplikasi
biologi, bioteknologi, dan kedokteran
24) Virologi: Ilmu biologi yang mempelajari virus
25) Zoologi: Ilmu yang mempelajari perilaku, struktur, fisiologi, klasifikasi, dan distribusi
hewan
26) Histologi: Ilmu yang mempelajari sel dan jaringan hewan serta tumbuhan menggunakan
mikroskop
27) Gerontologi: Ilmu yang mempelajari proses penuaan
28) Bakteriologi: Ilmu yang mempelajari bakteri
29) Mamalogi: Ilmu yang mempelajari mamalia
30) Primatologi: Ilmu yang mempelajari primata
31) Dendrologi: Ilmu yang mempelajari pepohonan
32) Dermatologi: Cabang ilmu biologi dan kedokteran yang mempelajari kulit
33) Toksikologi: Cabang ilmu biologi dan kedokteran yang mempelajari efek narkotik pada
hewan
34) Serpentologi: Ilmu yang mempelajari ular
35) Saurologi: Ilmu yang mempelajari kadal
36) Ormitologi: Ilmu yang mempelajari burung
37) Arachnologi: Ilmu yang mempelajari laba-laba, kalajengking, dan sejenisnya
38) Entomologi: Ilmu yang mempelajari serangga
39) Herpetologi: Ilmu yang mempelajari amfibi
40) Viserologi: Ilmu yang mempelajari organ
41) Osteologi: Ilmu yang mempelajari tulang
42) Neuroanotomi: Ilmu yang mempelajari sistem saraf
43) Embriologi: Ilmu yang mempelajari pertumbuhan embrio

C. Karakteristik Biologi Sebagai Sains


Kata sains berasal dari bahasa latin ” scientia ” yang berarti pengetahuan.
berdasarkan webster new collegiate dictionary definisi dari sains adalah “pengetahuan yang
diperolehmelalui pembelajaran dan pembuktian” atau “pengetahuan yang melingkupi suatu
kebenaran umum dari hukum – hukum alam yang terjadi misalnya didapatkan dan dibuktikan
melalui metode ilmiah. Sains dalam hal ini merujuk kepada sebuah sistem untuk mendapatkan
pengetahuan yang dengan menggunakan pengamatan dan eksperimen untuk menggambarkan
dan menjelaskan fenomena – fenomena yang terjadi di alam .
1. Sebagai Bagian dari Sains Biologi mempunyai ciri ciri sebagai berikut :
a. Obyek kajian berupa benda konkret dan dapat ditangkap indera.
b. Dikembangkan berdasarkan pengalaman empiris (pengalaman nyata).
c. Memiliki langkah-langkah sistematis yang bersifat baku.
d. Menggunakan cara berfikir logis, yang bersifat deduktif artinya berfikir dengan menarik
kesimpulan dari hal-hal yang khusus menjadi ketentuan yang berlaku umum. Bersifat
deduktif artinya berfikir dengan menarik kesimpulan dari hal-hal yang umum menjadi
ketentuan khusus. Hasilnya bersifat obyektif atau apa adanya, terhindar dari
kepentingan pelaku (subyektif). Hasil berupa hukum-hukum yang berlaku umum,
dimanapun diberlakukan.
2. Sikap ilmiah yang harus dimiliki oleh seorang ilmuwan adalah :
a. Mengembangkan rasa keingintahuan
b. Berani dan santun dalam mengajukan pertanyaan dan berargumentasi
c. Membedakan fakta dan opini
d. Kepedulian terhadap lingkungan
e. Berpendapat ilmiah dan kritis
f. Berkerjasama, jujur, teliti, tekun, obyejtif, dan terbuka
g. Berani mengusulkan perbaikanatas

METODE ILMIAH

Metode ilmiah biologi merupakan langkah–langkah yang dilakukan secara berurutan dan
sistematis untuk mendapatkan suatu pengetahuan tentang ilmu biologi. Metode ilmiah sendiri dalam
arti sederhananya adalah suatu tahapan-tahapan yang harus dilakukan dalam penelitian. Metode ilmiah
merupakan langkah-langkah yang perlu dilakukan saat penelitian untuk dapat menghasilkan sebuah
kesimpulan di bidang ilmu pengetahuan menggunakan tahap yang rasional (masuk akal).

Tahapan – tahapannya adalah :

1) Tahap perumusan masalah.


Tahap perumusan masalah ini bertujuan untuk memberi batasan pada penelitian dan juga
berfokus pada bagaimana cara pemecahan masalah tersebut. Dalam melakukan perumusan
masalah, peneliti harus dapat memahami bagaimana etika atau ketentuan-ketentuannya, antara
lain sebagai berikut :
 Jika memberi pertanyaan, harus ditanyakan secara jelas.
 Usahakan pertanyaan tidak menimbulkan pengartian ganda.
 Rumusan masalah harus dinyatakan dengan kalimat tanya, yaitu : Apa, Bagaimana,
Dimana, Kapan dan siapa.
2) Tahap landasan teori.
Landasan teori merupakan pengertian tentang apa yang akan dibahas oleh peneliti. Landasan
teori juga sering dikatakan sebagai kerangka berfikir atau dasar teori. Selain untuk membuat
bahasan, landasan teori juga berfungsi untuk dokumentasi hasil observasi lapangan. Misalnya
dalam contoh kasus kesehatan dan teknologi diatas, landasan teori yang paling cocok untuk
digunakan pada masalah tersebut antara lain:
 Soal wawancara lebih tepat dengan para pasien dan dokter.
 Pengertian android serta bagaimana cara ,membuat aplikasi tersebut.
 Hasil pengujian tentang android serta tes denyut nadi (mencari referensi di jurnal
ilmiah).
3) Tahap Perumusan Hipotesis.
Hipotesis adalah perkiraan sementara atau dapat juga diartikan sebagai jawaban sementara dari
rumusan masalah. Hipotesis inilah yang nantinya akan dilakukan pengujian dalam sebuah
eksperimen. Hipotesis sendiri harus mengandung 3 variabel. Variabel adalah faktor-faktor yang
mempengaruhi eksperimen yang mempunyai ukuran yang masih dapat diukur.
Macam-macam variabel tersebut adalah :
a) Variabel bebas manipulasi, merupakan faktor yang diubah oleh sang peneliti.
b) Variabel kontrol. merupakan faktor yang sengaja tidak diberi perlakuan untuk
pembanding.
c) Variabel terikat, merupakan faktor yang dapat berubah yang tergantung pada
perubahan variabel bebas.
Hipotesis sendiri terbagi menjadi 2 macam, yaitu :
 Hipotesis Alternatif (Ha), merupakan hipotesis yang menyatakan adanya
pengaruh dari variabel bebas terhadap variabel terikat.
 Hipotesis Nol (H0), merupakan hipotesis yang menyatakan tidak ada pengaruh
terhadap variabel terikat.
4) Tahap pengujian Hipotesis.
Pada tahap pengujian hipotesis ini, peneliti melakukan percobaan atau pembuatan mengenai
masalahnya. Setelah pengujian dilakukan, maka peneliti harus menuliskan atau menyampaikan
hasilnya. Tahap pengujian hipotesis ini dapat dilakukan beberapa kali untuk mencegah
terjadinya kesalahan.
5) Tahap pengambilan Kesimpulan.
Pada tahap ini, peneliti membandingkan hasil penelitian dengan hasil asli. Kemudian yang harus
dilakukan adalah menarik kesimpulan, apakah ada nilai kebergunaan atau tidak, terbukti atau
tidak. Saat melakukan suatu metode ilmiah biologi, maka para peneliti juga harus memiliki sikap
ilmiah. Sikap-sikap ilmiah yang wajib dimiliki seorang peneliti adalah sebagai berikut :
 Dapat mengembangkan rasa ingin mengerti pada sesuatu.
 Dapat bekerjasama.
 Mempunyai kepedulian yang tinggi terhadap lingkungan.
 Memiliki sikap disiplin dan tekun.
 Selalu jujur terhadap fakta (kenyataan).
 Haus berani dan bersikap santun dalam mengajukan pertanyaan dan argumentasi.
 Memberi pendapat secara ilmiah dan kritis.
 Harus berani mengusulkan perbaikan dan bertanggung jawab terhadap usulan – usulan
yang diajukan.

Anda mungkin juga menyukai