Play ViError! Hyperlinkhttps://youtu.be/Jbs8bwBGfG4 reference not valid.deo
Ilmu pengetahuan berkembang karena hakikat manusia yang serba
ingin tahu. Mengembangkan ilmu pengetahuan tidak harus berawal dari nol, melainkan bisa dari hasil penelitian orang lain asal sesuai dengan karakteristik sains itu sendiri. Biologi bagian dari sains yang memiliki karakteristik yang sama dengan ilmu sains lainnya. Adapun karakteristik ilmu pengetahuan alam termasuk biologi (SAINS/IPA) yaitu: a) Obyek kajian berupa benda konkret dan dapat ditangkap indera b) Dikembangkan berdasarkan pengalaman empiris (pengalaman nyata) c) Memiliki langkah-langkah sistematis yang bersifat baku d) Menggunakan cara berfikir logis, yang bersifat deduktif artinya berfikir dengan menarik kesimpulan dari hal-hal yang khusus menjadi ketentuan yang berlaku umum. Bersifat deduktif artinya berfikir dengan menarik kesimpulan dari hal-hal yang umum menjadi ketentuan khusus. e) Hasilnya bersifat obyektif atau apa adanya, terhindar dari kepentingan pelaku (subyektif) f) Hasil berupa hukum-hukum yang berlaku umum, dimanapun diberlakukan
Sejarah Perkembangan Biologi
Biologi berasal dari kata bios,yang berarti hidup dan logos yang berarti ilmu. Jadi biologi adalah cabang ilmu pengetahuan alam atau IPA yang khusus mempelajari segala sesuatu tentang makhluk hidup. Biologi merupakan seluruh pengetahuan tentang kehidupan yang bersifat logis dan ilmiah yang diperoleh dari dahulu hingga sekarang. Para ahli biologi secara terus menerus menambahkan pengetahuannya sehingga biologi semakin lama menjadi lengkap dan sempurna. Biologi telah lama lahir dan terus mengalami perkembangan yang cukup pesat. Berkat ketekunan dan keuletan para biolog dalam mengembangkan penelitian, biologi berkembang semakin pesat. Objek kajian biologi semakin luas dan mendalam, sehingga semakin sulit bila dikaji dalam satu disiplin ilmu saja. Untuk mempermudah dalam pengkajiannya maka biologi dibagi menjadi cabang-cabang ilmu baru, yang masing-masing mengkhususkan bidang kajiannya pada suatu objek tertentu saja. Bahkan pada cabang biologi terus muncul cabang ilmu yang semakin khusus bidang kajiannya. Seperti ilmu pengetahuan yang lain biologi muncul karena kebutuhan manusia untuk memahami suatu peristiwa dan memecahkan masalah- masalah yang dihadapinya. Biologi seperti ilmu pengetahuan lainnya seperti TI yang terus berkembang, perkembangan biologi sendiri sangat pesat kita telah memperoleh banyak pengetahuan biologis hingga saat ini. Pada abad pertengahan masyarakat eropa dihantui oleh ketidaktahuan dan kepercayaan terhadap takhayul. Kondisi tersebut sangat menghalangi usaha-usaha untuk mencaritahu permasalahan yang terjadi dimasyarakat. Namun setelah datangnya renaisans, ilmuan mulai menghilangkan kepercayaan terhadap takhayul. Pada abad ke- 16, Andreas Vesalius seorang ilmuan dari belgia telah berhasil mendobrak metode pengobatan. Ia mengembangkan salah satu cabang biologai yang sangat penting, yaitu anatomi. Awal tahun 1600 tercatat sebagai salah satu sejarah penemuan yang terbesar bagi biologi dengan ditemukannya mikroskop cahaya. Hasil penemuan Anton van Leeuwenhoek (1632-1723) telah membantu munculnya beragam sains lainnya. Dalam perkembangannya biologi tidak dapat berkembang sendiri, tetapi selalu berhubungan dengan ilmu pengetahuan lain, seperti matematika, fisika, kimia, dan sebagainya. Seperti contoh, dapatkah kita menghitung energy yang kita butuhkan setiap hari jika kita tidak paham matematika? Maka dari itu kita juga perlu mempelajari ilmu pengetahuan yang lain untuk mengembangkan ilmu biologi.
Ruang Lingkup Ilmu Biologi
Objek yang menjadi kajian biologi sangat banyak, yaitu semua yang berkaitan dengan makhluk hidup, baik pada tingkat molekul, sel, jaringan, organ, sistem organ, individu, populasi, ekosistem, maupun tingkat bioma. 1. Tingkat molekul Kajian biologi pada tingkat molekul meliputi kajian mengenai berbagai jenis biomolekul yang menyusun tubuh makhluk hidup, diantaranya adalah protein, karbohidrat, lemak, asam nukleat, dan vitamin. Dengan mempelajari biologi pada tingkat molekul, manusia dapat mengkaji lebih mendalam tentang kehidupan ini. Pengkajian biologi pada tahap molekul telah banyak menghasilkan pengetahuan mutakhir yang bermanfaat. Penelitian tentang gen, misalnya telah dapat menguak berbagai macam misteri penyakit sehingga dapat dilakukan pencegahan atau pengobatan berbagai macam penyakit tersebut. 2. Tingkat sel Sejak pertama kali ditemukan oleh Robert Hooke, pengkajian tentang sel hingga saat ini telah mencapai kemajuan yang sangat pesat. Kajian biologi pada tingkat sel meliputi, antara lain morfologi dan jenis-jenis sel, berbagai macam organela penyusun sel (misalnya : inti sel, mitokondria, retikulum endoplasma, ribosom, dan membran sel), fungsi organela tersebut, fungsi berbagai macam sel, metabolisme yang terjadi di dalam sel, transportasi zat ke dalam dan ke luar sel, serta cara sel bereproduksi atau membelah diri. 3. Tingkat jaringan Kajian bologi pada tingkat jaringan meliputi berbagai macam jaringan (misalnya: jaringan epitel, jaringan ikat, dan jaringan penyokong), fungsi berbagai macam jaringan, komponen-komponen penyusun jaringan, pembentukan dan perkembangan jaringan, kultur jaringan, serta kelainan pada jaringan. 4. Tingkat organ Kajian biologi pada organ meliputi asal- usul dan perkembangn organ, berbagai jenis organ (misalnya : mata, telinga, jantung, paru-paru, ginjal, dan lambung), fungsi berbagai macam organ, komponen penyusun organ, kelainanyang terjadi pada organ, serta transplantasi organ. 5. Tingkat sistem organ Berbagai kajian biologi pada tingkat sistem meliputi berbagai macam sistem (misalnya: sistem pencernaan, sistem peredaran darah, sistem gerak, sistem reproduksi, dan sistem transportasi), fungsi berbagai sistem dalam mendukung kehidupan, penyusun sistem (misalnya: sistem peredaran darah terdiri atas jantung, pembuluh darah, dan darah), cara kerja sistem, serta kelainan-kelainan atau gangguan yang terjadi pada sistem. 6. Tingkat individu Seekor harimau, seekor orang utan atau sebatang padi merupakan individu. Objek kajian biologi pada tingkat individu meliputi jenis-jenis organisme, kedudukannya secara taksonomi, cara memperoleh makanan, cara bereproduksi, cara bergerak, cara mempertahankan diri, dan cara beradaptasi terhadap lingkungan. 7. Tingkat populasi Populasi merupakan satu atau lebih individu suatu species yang hidup di suatu tempat dan pada waktu tertentu. Misalnya, sebatang pohon beringin di ekosistem hutan dan sekumpulan padi di ekosistem sawah. Objek kajian biologi pada tingkat populasi ini meliputi perkembangan populasi, angka atau jumlah kelahiran (natalitas), angka atau jumlah kematian (mortalitas), perpindahan atau migrasi, serta kompetensi atau persaingan antaranggota populasi dalam memperebutkan pasangan, makanan, atau wilayah kekuasaan. 8. Tingkat komunitas Komunitas merupakan kumpulan beberapa populasi yang hidup di suatu tempat tertentu. Misalnya, komunitas sawah terdiri dari populasi padi, populasi belalang, populasi katak dan populasi ular. Kajian biologi pada tingkat komunitas ini meliputi perkembangan setiap populasi, interaksi yang terjadi antar populasi, serta kompetisi antar populasi. 9. Tingkat ekosistem Di dalam ekosistem terdapat komponen biotik yang berupa makhluk hidup serta komponen abiotik yang berupa benda mati dan faktor- faktor lingkungan. Di dalam ekosistem terjadi interaksi antar makhluk hidup dan lingkungannya, baik lingkungan biotik maupun abiotik. Kajian biologi pada tingkat ekosistem ini meliputi berbagai jenis ekosistem, komponen abiotik dan biotik penyusun ekosistem, fungsi masing- masing komponen dalam ekosistem, hubungan timbal balik antara makhluk hidup dan lingkungan, aliran energi, rantai makanan, serta jaring-jaring makanan. 10. Tingkat bioma Bioma memiliki wilayah yang jauh lebih luas dibandingkan ekosistem. Ciri khas bioma adalah dipengaruhi oleh iklim tertentu. Objek kajian biologi pada tingkat bioma meliputi berbagai macam bioma yang ada di dunia serta ciri-ciri iklim yang berpengaruh (misalnya, curah hujan, kelembapan, suhu dan angin). Contoh bioma antara lain bioma gurun, tundra, taiga, padang rumput, atau hutan hujan tropis.
Adapun persoalan yang dikaji ilmu biologi meliputi 9 tema dasar yaitu : a) Biologi (sains) sebagai proses inkuiri b) Sejarah konsep biologi c) Evolusi d) Keanekaragaman dan keseragaman e) Genetika dan kelangsungan hidup f) Organisme dan lingkungan g) Perilaku h) Struktur dan fungsi i) Regulasi
Sejalan dengan perkembangan ilmu pengetahuan, obyek biologi juga terus berkembang.
No Cabang Biologi Objek Kajian
1 Anatomi Susunan tubuh makhluk hidup 2 Bakteriologi Semua segi kehidupan bakteri 3 Botani Semua segi kehidupan tumbuhan 4 Ekologi Hubungan timbal balik organisme dengan lingkungannya 5 Embriologi Perkembangan embrio 6 Fisiologi Fungsi alat-alat tubuh 7 Genetika Cara penurunan sifat organisme 8 Hygiene Cara dan aturan hidup sehat 9 Histology Jaringan tubuh 10 Mikrobiologi Jasad renik atau organisme yang sangat kecil 11 Mikologi Semua segi kehidupan jamur 12 Patologi Penyakit dan pengaruhnya terhadap kehidupan manusia 13 Taksonomi Pengelompokan makhluk hidup berdasarkan ciri-cirinya 14 Zoology Semua segi kehidupan hewan 15 Sitologi Objek kajian persoalan biologi pada tingkat sel
Peranan IPTEK Dan Keterkaitan Biologi Dengan Ilmu Yang Lain Dalam perkembangannya ilmu Biologi tidak berdiri sendiri. Sebagai suatu contoh Biologi berkembang pesat dengan ditemukannya berbagai alat yang bekerja berdasarkan prinsip Fisika, seperti mikroskop. Ini menunjukkan bahwa Biologi berhubungan erat dengan Fisika. Demikian juga dengan peristiwa pencernaan yang menggunakan berbagai enzim, pertumbuhan yang dipengaruhi oleh produksi dan fungsi hormon. Ini juga membuktikan bahwa Biologi berkaitan erat dengan Kimia. Persoalan Biologi dapat timbul dari berbagai tingkatan organisasi kehidupan mulai dari tingkat molekuler, seluler, jaringan, organ, system organ, individu, populasi, ekositem, bioma hingga biosfer. Persoalan tersebut dapat dikaji dari berbagai disiplin ilmu cabang Biologi, bahkan ilmu lain. Oleh karena itu, Biologi memiliki peranan penting dalam kehidupan dan kelangsungan hidup suatu makhluk hidup. Berbagai peranan Biologi bagi kehidupan diantaranya seseorang yang memahami Biologi akan bersikap dan bertindak berbeda dalam mengahadapi suatu permasalahan kehidupan dibandingkan orang yang tidak memiliki pemahaman Biologi. Banyak ditemukannya organisme penyebab penyakit seperti diare, TBC, tifus, demam berdarah,hingga AIDS oleh para ahli Biologi. Penemuan-penemuan penyakit ini akan memudahkan dalam penanggulangan, pengobatan, dan pencegahannya. Penggunaan lahan tepi pantai untuk pertanian jenis tanaman padi yang tahan air garam merupakan salah satu hasil pemanfaatan penelitian Biologi. Penemuan varietas baru melalui kawin silang, teknik radiasi, serta kultur jaringan sebagai bukti adanya pemanfaatan Biologi di bidang pertanian. Biologi juga mempelajari tentang penjagaan dan pelestarian flora dan fauna. Di antaranya dengan pendataan berbagai spesies yang ada di dunia. Penggunaan ini berguna untuk mengetahui jumlah spesies sehingga dapat ditentukan tingkat keberadaanya. Selain itu, juga mempelajari perilaku hewan dan tumbuhan mengenai makanan, tempat hidup, dan perilaku kawinnya ini bertujuan untuk menjaga kelestaian dan keberadaannya di muka bumi. Perkembangan cabang-cabang biologi, tidak terlepas dari perkembangan ilmu dan teknologi lain, seperti penemuan alat pembesar, teknologi pewarnaan, thermometer, sinar X, elektronika dan lain-lain. Perkembangan biologi juga tidak lepas dari peranannya dalam ilmu terapan di berbagai bidang, seperti industri, peternakan, perikanan, pertanian, kedokteran, kesehatan, farmasi dan lain-lain. Perkembangan ilmu pengetahuan khususnya ilmu pengetahuan alam (IPA) telah mengubah sejarah kehidupan manusia. Perkembangan itu semakin pesat setelah diketemukannya komputer yang dapat membantu manusia dalam merancang dan menganalisis hasil-hasil penelitian. Di dunia kedokteran telah ditemukan berbagai teknik bedah, transplantasi organ, terapi genetik, bayi tabung, serta obat-obatan penyembuh berbagai penyakit. Itu semua berkat perkembangan IPA. Ilmu pengetahuan alam adalah ilmu yang mempelajari gejala-gejala alam dan ingin memahami alam apa adanya. Dalam beberapa cabang biologi yang cakupan kajiannya masih sangat luas, sehingga berkembanglah ilmu baru seperti miologi, neurology, endokrinologi dan lain-lain. Bersama disiplin ilmu IPA lainnya berkembang juga cabang biologi seperti biofisika, biokimia dan lain- lain. Dalam pengembangan penerapan biologi yang dikenal sebagai biologi terapan, biologi dapat dihubungkan dengan berbagai ilmu, contohnya kimia, fisika, matematika serta teknologi informatika. Selain itu, biologi juga berkaitan erat dengan ilmu sosial dan membentuk ilmu-ilmu baru yang salah satu contohnya adalah psikologi dan biogeografi. Ilmu terapan tersebut dapat digunakan untuk meningkatkan kesejahteraan umat manusia di belahan bumi ini. Bidang yang tergolong biologi terapan misalnya kedokteran, pertanian, perikanan, kesehatan, farmasi, dan bioteknologi. Keterkaitan Biologi dengan Ilmu Lain Biologi yang merupakan salah satu cabang dari sains tidak berdiri sendiri, tetapi berkaitan dengan cabang-cabang sains lainnya seperti fisika, kimia, dan geologi. Berikut ini adalah beberapa contoh keterkaitan biologi dengan ilmu lainnya. 1) Penemuan berbagai alat yang bekerja berdasarkan prinsip- prinsip fisika, seperti mikroskop, termometer, higrometer, sinar X, kalorimeter, dan sebagainya, ikut mendorong perkembangan biologi. 2) Prinsip fisika juga membantu menjelaskan gejala-gejala biologi seperti kapilaritas, absorpsi, dan adsorbsi yang dapat berlangsung di dalam organisme hidup. 3) Pemahaman tentang struktur dan sifat kimia karbohidrat, protein, lemak, dan vitamin dapat membantu untuk memahami proses pencernaan makanan. 4) Pemahaman tentang struktur dan sifat kimia berbagai hormon dalam tubuh dapat membantu memahami mekanisme regulasi hormon. 5) Peristiwa fotosintesis memerlukan pemahaman fisika tentang panjang gelombang sinar yang diperlukan. Selain itu, diperlukan pemahaman ilmu kimia untuk memahami reaksi fotolisis dan pemindahan elektron. 6) Penemuan mikroskop elektron mendorong pemahaman biologi hingga ke tingkat 23 molekuler. Selain itu, juga mendorong perkembangan teknik rekayasa genetika dan bioteknologi. Biologi mempunyai kedudukan yang sangat penting, karena merupakan ilmu yang mendasari berbagai ilmu terapan lainnya. Ragam Permasalahan Biologi Permasalahan dalam biologi dapat terjadi pada berbagai tingkat organisasi kehidupan. Permasalahan yang terjadi pada tingkat organisasi kehidupan tertentu dapat memengaruhi tingkat organisasi kehidupan lainnya. 1) Permasalahan pada tingkat molekul Contoh: terjadinya kelainan pada pembentukan molekul hemoglobin darah sehingga menyebabkan terjadinya penyakit sickle cell anemia. 2) Permasalahan pada tingkat sel Contoh: sel-sel kulit yang terpapar sinar UV menyebabkan pembelahan sel secara tidak terkendali. Akibatnya, terjadi penyakit kanker kulit. 3) Permasalahan pada tingkat jaringan Contoh: penyakit osteoporosis menyebabkan massa tulang keras hilang sehingga tulang menjadi rapuh dan mudah patah. 4) Permasalahan pada tingkat organ Contoh: kerusakan pada ginjal menyebabkan ginjal tidak berfungsi. 5) Permasalahan pada tingkat sistem organ Contoh: penyempitan saluran pernapasan menyebabkan penyakit asma. 6) Permasalahan pada tingkat individu Contoh: seorang penderita AIDS akan mengalami gangguan pada sistem kekebalan tubuhnya sehingga mudah terinfeksi penyakit. 7) Permasalahan pada tingkat populasi Contoh: penyebaran penyakit flu burung dari seekor ayam ke ayam lainnya dalam satu populasi. 8) Permasalahan pada tingkat komunitas Contoh: dampak penangkapan ikan dengan pukat harimau terhadap kelestarian biota laut lainnya dalam suatu rantai makanan. 9) Permasalahan pada tingkat ekosistem Contoh: pembakaran hutan untuk lahan pertanian dapat mengancam kehidupan satwa liar di hutan tersebut. 10) Permasalahan pada tingkat bioma Contoh: dampak kebakaran yang terjadi di hutan hujan tropis. 11) Permasalahan pada tingkat biosfer Contoh: dampak efek rumah kaca yang menyebabkan kenaikan suhu global bumi terhadap kehidupan makhluk hidup di bumi.
Manfaat Mempelajari Biologi Perkembangan ilmu pengetahuan yang semakin pesat ini, akan menyebabkan sifat keingintahuan manusia semakin berkembang pula. Hal ini dilakukan dengan cara mempelajari, mengadakan pengamatan dan penyelidikan untuk menambah pengetahuan dan keterampilannya tentang makhluk hidup seperti manusia, hewan, dan tumbuhan serta alam sekitarnya, sehingga biologi sebagai ilmu sangat berperanan penting bagi kehidupan manusia untuk mengetahui lebih banyak mengenai diri kita dan mengenai lingkungan kehidupan kita, baik secara timbal balik maupun secara langsung tentang semua aspek kehidupan. Adapun timbal balik itu yang peran dalam kehidupan kita memberikan dampak negatif dan dampak positif. Dampak positif atau manfaatnya yaitu: a) Manusia sadar terhadap hidup dan kehidupan dalam lingkungan b) Diciptakan bibit unggul yang ramah lingkungan c) Pemanfaatan mikroorganisme dalam segala bidang.
Dampak Negatif Yang Timbul Akibat Berkembangnya Ilmu Biologi a) Mengeksploitasi SDA dengan sembarangan, b) Penggunaan bibit unggul dan pestisida berlebihan yang akan berdampak pada biodeversitas c) Penggunaan senjata biologi yang mematikan, yang akan merusak lingkungan biotik maupun abiotik. d) Oleh karena itu kemajuan biologi yang demikian pesatnya harus diimbangi dengan iman dan takwa, sehingga pemanfaatan lebih optimal dan meminimalkan dampak negatif yang ada. Metode Ilmiah Metode ilmiah adalah proses pemerolehan fakta mengenai suatu fenomena dengan menggunakan kaidah yang disetujui oleh seluruh komunitas sains. Metode ilmiah merupakan teknik yang disusun sehingga suatu hasil penelitian dapat lebih dipertanggungjawabkan. Melalui metode ilmiah, kita dapat membuka tabir kebenaran mengenai fenomena alam yang akan makin membukakan mata kita pada keagungan Tuhan Sang Maha Pencipta yang menciptakannya. Langkah sistematis dalam proses ilmiah/metode ilmiah dapat dijabarkan sebagai berikut: a. Merumuskan masalah Langkah pertama investigasi atau penelitian adalah menentukan masalah yang harus dipecahkan. Masalahnya harus didefinisikan dengan jelas. Beberapa hal yang perlu diperhitungkan saat merumuskan masalah, yaitu: 1. Masalah harus diungkapkan sebagai kalimat pertanyaan 2. Kata-kata dari masalah harus singkat, ringkas, jelas dan mudah dimengerti. 3. Perumusan masalah harus menjadi masalah yang bisa diselesaikan. Ada tiga cara dalam merumuskan permasalahan yaitu: Apakah variabel bebas berpengaruh terhadap variabel terikat objek eksperimen? Bagaimana pengaruh variabel bebas terhadap variabel terikat objek eksperimen? Apakah ada hubungan antara variabel bebas dengan variabel terikat objek eksperimen? Contoh : Apakah air cucian beras dapat menyuburkan tanaman cabe? b. Menyusun kerangka berfikir Kerangka berfikir/teoritis adalah penjelasan sementara dari gejala atau masalah dan objek yang akan dipelajari. Kerangka berfikir dicari melalui kepustakaan atau fakta empiris. Seorang peneliti (ilmuwan) harus mengetahui teori-teori yang berkaitan dengan objek. Teori objek yang akan dipelajari dapat diperoleh dengan menggunakan referensi atau sumber bacaan, seperti buku, jurnal ilmiah, buletin ilmiah atau hasil penelitian sebelumnya. c. Merumuskan hipotesis Hipotesis merupakan suatu dugaan yang merupakan jawaban sementara terhadap masalah sebelum dibuktikan. Ada 2 macam hipotesis dalam eksperimen yaitu: Hipotesis nol (H0) adalah dugaan sementara yang menyatakan bahwa tidak ada pengaruh variabel bebas terhadap variabel terikat. Hipotesis alternatif (H1) adalah dugaan sementara yang menyatakan bahwa ada pengaruh variabel bebas terhadap variabel terikat. d. Melakukan eksperimen/ Prosedur Kerja Prosedur kerja merupakan langkah-langkah kerja yang terperinci dan runtut. Urutan langkah kerja ini dibuat ringkas namun dapat menggambarkan secara tepat pekerjaan yang harus dilakukan. Data tersebut akan memudahkan pelaksanaannya, langkah kerja sebaiknya dibuat dalam bentuk diagram alir. Untuk mendukung atau menyangkal hipotesa perlu dibuktikan melalui eksperimen. Dalam melakukan eksperimen melalui tahapan-tahapan sebagai berikut: 1.) Tahap persiapan percobaan Langkah-langkah yang dilakukan pada tahap ini adalah sebagai berikut. · Menentukan alat dan bahan. · Menyusun cara kerja. · Menjabarkan variabel-variabel yang terlibat dalam eksperimen. Variabel ini meliputi variabel bebas, variabel terikat, dan variabel kontrol. Variabel bebas adalah perlakuan yang berbeda-beda dalam percobaan. Sebagai contoh, dalam percobaan “Pengaruh pemberian pupuk NPK terhadap kecepatan berbuah pada tanaman tomat", yang menjadi variabel bebas adalah dosis pupuk NPK yang diberikan pada kelompok eksperimen. Variabel terikat adalah hasil dari perlakuan yang berbeda-beda dalam percobaan. Sebagai contoh, dalam percobaan “Pengaruh pemberian pupuk NPK terhadap kecepatan berbuah pada tanaman tomat”, yang menjadi variabel terikat adalah waktu mulai berbuah dari masing-masing tanaman tersebut. Variabel kontrol adalah perlakuan yang sama dalam percobaan. Variabel ini merupakan variabel yang tidak diteliti pengaruhnya. Sebagai contoh, dalam percobaan “Pengaruh pemberian pupuk NPK terhadap kecepatan berbuah pada tanaman tomat”, yang menjadi variabel kontrol adalah jenis tomat, banyaknya air untuk menyiram, frekuensi penyiraman, dan intensitas cahaya. · Menentukan waktu percobaan. · Melakukan uji coba model percobaan.
2.) Tahap pelaksanaan percobaan
Langkah-langkah yang dilakukan pada tahap ini adalah sebagai berikut. 1. Menentukan kelompok percobaan yang terdiri dari kelompok kontrol dan kelompok eksperimen. Kelompok kontrol adalah perangkat percobaan yang tidak diberi perlakuan. Kelompok ini berfungsi sebagai pembanding. Kelompok eksperimen adalah perangkat percobaan yang diberi perlakuan tertentu. 2. Melakukan pengamatan dan pengambilan data secara teliti agar diperoleh data kualitatif dan kuantitatif yang akurat. e. Mengumpulkan data Setiap gejala yang terjadi dalam percobaan harus dicatat saat itu juga. Dengan begitu, kalian dapat memperoleh data yang lebih akurat. Selanjutnya, kalian perlu mengorganisasi untuk memudahkan dalam menganalisis dan mengumpulkan hasil percobaan. Oleh karena itu, kalian perlu menyiapkan tabel data pengamatan sebelum melakukan percobaan. f. Mengolah dan menganalisis data Tabel dan grafik merupakan alat yang sangat bermanfaat untuk menyusun dan menganalisis data. Tabel dan grafik ini menampilkan bagaimana variabel terikat berubah sebagai respon terhadap perubahan variabel bebas. Analisis data juga dapat dilakukan dengan menggunakan program komputer untuk pengolahan data. Analisa data dapat menggunakan statistik atau secara deskriptif. g. Membuat kesimpulan Hasil analisis data menghasilkan suatu pola atau kecenderungan. Pola ini dapat dijadikan landasan untuk menarik sebuah kesimpulan. Kesimpulan adalah suatu pernyataan yang merangkum apa yang sudah dilakukan dalam kegiatan penelitian. Dalam menyusun suatu kesimpulan, kalian harus memutuskan apakah data yang dikumpulkan mendukung hipotesis (dugaan sementara sesuai dengan eksperimen) atau tidak (dugaan sementara tidak sesuai dengan eksperimen). Selain itu, kalian juga harus mengulang suatu penelitian beberapa kali sebelum dapat menarik suatu kesimpulan. h. Publikasi Mengapa harus mengkomunikasikan penelitian? Sosialisasi hasil penelitian penting dilakukan agar hasil penelitian teman-teman diketahui pihak lain. Bagaimanakah cara mengomunikasikan suatu hasil penelitian? Suatu hasil penelitian dapat dikomunikasikan melalui dua cara, yaitu tertulis dan lisan. Hasil penelitian di publikasikan ke kalayak melalui jurnal penelitian, seminar atau lewat internet.
Sistematika laporan penelitian BAB I. PENDAHULUAN A. Latar belakang masalah B. Rumusan masalah C. Tujuan penelitian D. Manfaat penelitian BAB II. TINJAUAN PUSTAKA A. Kajian teori B. Kajian dan hasil-hasil penelitian C. Rumusan hipotesis BAB III. METODE PENELITIAN A. Variabel dan definisi operasional variabel B. Rancangan penelitian C. Sasaran penelitian (populasi dan sampel) D. Instrumen, alat dan bahan E. Prosedur pelaksanaan penelitian F. Rencana analisis data G. Jadwal penelitian BAB IV. DATA DAN PEMBAHASAN A. Deskripsi data B. Interpretasi data C. Uji hipotesis D. Pembahasan BAB V. KESIMPULAN DAN SARAN A. Kesimpulan B. Saran DAFTAR PUSTAKA LAMPIRAN
Manfaat Hasil Pemecahan Masalah Dengan Metode Ilmiah 1. membantu pemecahan permasalahan dengan penalaran dan pembuktian yang memuaskan. 2. menguji ulang hasil penelitian orang lain sehingga diperoleh kebenaran yang objektif 3. memecahkan atau menemukan jawaban rahasia alam yang sebelumnya masih menjadi teka-teki