Anda di halaman 1dari 19

https://youtu.

be/ONCiE9m59cc
Play Video
 
Play ViError! Hyperlinkhttps://youtu.be/Jbs8bwBGfG4 reference not
valid.deo

Ilmu pengetahuan berkembang karena hakikat manusia yang serba


ingin tahu. Mengembangkan ilmu pengetahuan tidak harus berawal
dari nol, melainkan bisa dari hasil penelitian orang lain asal sesuai
dengan karakteristik sains itu sendiri. Biologi bagian dari sains yang
memiliki karakteristik yang sama dengan ilmu sains lainnya. Adapun
karakteristik ilmu pengetahuan alam termasuk biologi (SAINS/IPA)
yaitu:
a)      Obyek kajian berupa benda konkret dan dapat ditangkap indera
b)      Dikembangkan berdasarkan pengalaman empiris (pengalaman
nyata)
c)      Memiliki langkah-langkah sistematis yang bersifat baku
d)     Menggunakan cara berfikir logis, yang bersifat deduktif artinya
berfikir dengan menarik kesimpulan dari hal-hal yang khusus menjadi
ketentuan yang berlaku umum. Bersifat deduktif artinya berfikir dengan
menarik kesimpulan dari hal-hal yang umum menjadi ketentuan
khusus.
e)      Hasilnya bersifat obyektif atau apa adanya, terhindar dari
kepentingan pelaku (subyektif)
f)       Hasil berupa hukum-hukum yang berlaku umum, dimanapun
diberlakukan

Sejarah Perkembangan Biologi


Biologi berasal dari kata bios,yang berarti hidup dan logos yang berarti
ilmu. Jadi biologi adalah cabang ilmu pengetahuan alam atau IPA yang
khusus mempelajari segala sesuatu tentang makhluk hidup. Biologi
merupakan seluruh pengetahuan tentang kehidupan yang bersifat logis
dan ilmiah yang diperoleh dari dahulu hingga sekarang. Para ahli
biologi secara terus menerus menambahkan pengetahuannya
sehingga biologi semakin lama menjadi lengkap dan sempurna.
Biologi telah lama lahir dan terus mengalami perkembangan yang
cukup pesat. Berkat ketekunan dan keuletan para biolog dalam
mengembangkan penelitian, biologi berkembang semakin pesat. Objek
kajian biologi semakin luas dan mendalam, sehingga semakin sulit bila
dikaji dalam satu disiplin ilmu saja. Untuk mempermudah dalam
pengkajiannya maka biologi dibagi menjadi cabang-cabang ilmu baru,
yang masing-masing mengkhususkan bidang kajiannya pada suatu
objek tertentu saja. Bahkan pada cabang biologi terus muncul cabang
ilmu yang semakin khusus bidang kajiannya.
Seperti ilmu pengetahuan yang lain biologi muncul karena kebutuhan
manusia untuk memahami suatu peristiwa dan memecahkan masalah-
masalah yang dihadapinya. Biologi seperti ilmu pengetahuan lainnya
seperti TI yang terus berkembang, perkembangan biologi sendiri
sangat pesat kita telah memperoleh banyak pengetahuan biologis
hingga saat ini.
Pada abad pertengahan masyarakat eropa dihantui oleh ketidaktahuan
dan kepercayaan terhadap takhayul. Kondisi tersebut sangat
menghalangi usaha-usaha untuk mencaritahu permasalahan yang
terjadi dimasyarakat. Namun setelah datangnya renaisans, ilmuan
mulai menghilangkan kepercayaan terhadap takhayul.
Pada abad ke- 16, Andreas Vesalius seorang ilmuan dari belgia telah
berhasil mendobrak metode pengobatan. Ia mengembangkan salah
satu cabang biologai yang sangat penting, yaitu anatomi. Awal tahun
1600 tercatat sebagai salah satu sejarah penemuan yang terbesar bagi
biologi dengan ditemukannya mikroskop cahaya. Hasil penemuan
Anton van Leeuwenhoek (1632-1723) telah membantu munculnya
beragam sains lainnya.
Dalam perkembangannya biologi tidak dapat berkembang sendiri,
tetapi selalu berhubungan dengan ilmu pengetahuan lain, seperti
matematika, fisika, kimia, dan sebagainya. Seperti contoh, dapatkah
kita menghitung energy yang kita butuhkan setiap hari jika kita tidak
paham matematika? Maka dari itu kita juga perlu mempelajari ilmu
pengetahuan yang lain untuk mengembangkan ilmu biologi.

Ruang Lingkup Ilmu Biologi


Objek yang menjadi kajian biologi sangat banyak, yaitu semua yang
berkaitan dengan makhluk hidup, baik pada tingkat molekul, sel,
jaringan, organ, sistem organ, individu, populasi, ekosistem, maupun
tingkat bioma.
1.      Tingkat molekul
Kajian biologi pada tingkat molekul meliputi kajian mengenai berbagai
jenis biomolekul yang menyusun tubuh makhluk hidup, diantaranya
adalah protein, karbohidrat, lemak, asam nukleat, dan vitamin. Dengan
mempelajari biologi pada tingkat molekul, manusia dapat mengkaji
lebih mendalam tentang kehidupan ini. Pengkajian biologi pada tahap
molekul telah banyak menghasilkan pengetahuan mutakhir yang
bermanfaat. Penelitian tentang gen, misalnya telah dapat menguak
berbagai macam misteri penyakit sehingga dapat dilakukan
pencegahan atau pengobatan berbagai macam penyakit tersebut.
2.      Tingkat sel
Sejak pertama kali ditemukan oleh Robert Hooke, pengkajian tentang
sel hingga saat ini telah mencapai kemajuan yang sangat pesat. Kajian
biologi pada tingkat sel meliputi, antara lain morfologi dan jenis-jenis
sel, berbagai macam organela penyusun sel (misalnya : inti sel,
mitokondria, retikulum endoplasma, ribosom, dan membran sel), fungsi
organela tersebut, fungsi berbagai macam sel, metabolisme yang
terjadi di dalam sel, transportasi zat ke dalam dan ke luar sel, serta
cara sel bereproduksi atau membelah diri.
3.      Tingkat jaringan
Kajian bologi pada tingkat jaringan meliputi berbagai macam jaringan
(misalnya: jaringan epitel, jaringan ikat, dan jaringan penyokong),
fungsi berbagai macam jaringan, komponen-komponen penyusun
jaringan, pembentukan dan perkembangan jaringan, kultur jaringan,
serta kelainan pada jaringan.
4.      Tingkat organ
Kajian biologi pada organ meliputi asal- usul dan perkembangn organ,
berbagai jenis organ (misalnya : mata, telinga, jantung, paru-paru,
ginjal, dan lambung), fungsi berbagai macam organ, komponen
penyusun organ, kelainanyang terjadi pada organ, serta transplantasi
organ.
5.      Tingkat sistem organ
Berbagai kajian biologi pada tingkat sistem meliputi berbagai macam
sistem (misalnya: sistem pencernaan, sistem peredaran darah, sistem
gerak, sistem reproduksi, dan sistem transportasi), fungsi berbagai
sistem dalam mendukung kehidupan, penyusun sistem (misalnya:
sistem peredaran darah terdiri atas jantung, pembuluh darah, dan
darah), cara kerja sistem, serta kelainan-kelainan atau gangguan yang
terjadi pada sistem.
6.      Tingkat individu
Seekor harimau, seekor orang utan atau sebatang padi merupakan
individu. Objek kajian biologi pada tingkat individu meliputi jenis-jenis
organisme, kedudukannya secara taksonomi, cara memperoleh
makanan, cara bereproduksi, cara bergerak, cara mempertahankan
diri, dan cara beradaptasi terhadap lingkungan.
7.      Tingkat populasi
Populasi merupakan satu atau lebih individu suatu species yang hidup
di suatu tempat dan pada waktu tertentu. Misalnya, sebatang pohon
beringin di ekosistem hutan dan sekumpulan padi di ekosistem sawah.
Objek kajian biologi pada tingkat populasi ini meliputi perkembangan
populasi, angka atau jumlah kelahiran (natalitas), angka atau jumlah
kematian (mortalitas), perpindahan atau migrasi, serta kompetensi atau
persaingan antaranggota populasi dalam memperebutkan pasangan,
makanan, atau wilayah kekuasaan.
8.      Tingkat komunitas
Komunitas merupakan kumpulan beberapa populasi yang hidup di
suatu tempat tertentu. Misalnya, komunitas sawah terdiri dari populasi
padi, populasi belalang, populasi katak dan populasi ular. Kajian biologi
pada tingkat komunitas ini meliputi perkembangan setiap populasi,
interaksi yang terjadi antar populasi, serta kompetisi antar populasi.
9.      Tingkat ekosistem
Di dalam ekosistem terdapat komponen biotik yang berupa makhluk
hidup serta komponen abiotik yang berupa benda mati dan faktor-
faktor lingkungan. Di dalam ekosistem terjadi interaksi antar makhluk
hidup dan lingkungannya, baik lingkungan biotik maupun abiotik. Kajian
biologi pada tingkat ekosistem ini meliputi berbagai jenis ekosistem,
komponen abiotik dan biotik penyusun ekosistem, fungsi masing-
masing komponen dalam ekosistem, hubungan timbal balik antara
makhluk hidup dan lingkungan, aliran energi, rantai makanan, serta
jaring-jaring makanan.
10.  Tingkat bioma
Bioma memiliki wilayah yang jauh lebih luas dibandingkan ekosistem.
Ciri khas bioma adalah dipengaruhi oleh iklim tertentu. Objek kajian
biologi pada tingkat bioma meliputi berbagai macam bioma yang ada di
dunia serta ciri-ciri iklim yang berpengaruh (misalnya, curah hujan,
kelembapan, suhu dan angin). Contoh bioma antara lain bioma gurun,
tundra, taiga, padang rumput, atau hutan hujan tropis.
 
Adapun persoalan yang dikaji ilmu biologi meliputi 9 tema dasar yaitu :
a)        Biologi (sains) sebagai proses inkuiri
b)        Sejarah konsep biologi
c)        Evolusi
d)       Keanekaragaman dan keseragaman
e)        Genetika dan kelangsungan hidup
f)         Organisme dan lingkungan
g)        Perilaku
h)        Struktur dan fungsi
i)          Regulasi
 
Sejalan dengan perkembangan ilmu pengetahuan, obyek biologi juga
terus berkembang.

No Cabang Biologi Objek Kajian


1 Anatomi Susunan tubuh makhluk hidup
2 Bakteriologi Semua segi kehidupan bakteri
3 Botani Semua segi kehidupan tumbuhan
4 Ekologi Hubungan timbal balik organisme dengan
lingkungannya
5 Embriologi Perkembangan embrio
6 Fisiologi Fungsi alat-alat tubuh
7 Genetika Cara penurunan sifat organisme
8 Hygiene Cara dan aturan hidup sehat
9 Histology Jaringan tubuh
10 Mikrobiologi Jasad renik atau organisme yang sangat
kecil
11 Mikologi Semua segi kehidupan jamur
12 Patologi Penyakit dan pengaruhnya terhadap
kehidupan manusia
13 Taksonomi Pengelompokan makhluk hidup
berdasarkan ciri-cirinya
14 Zoology Semua segi kehidupan hewan
15 Sitologi Objek kajian persoalan biologi pada tingkat
sel
 
Peranan IPTEK Dan Keterkaitan Biologi Dengan Ilmu Yang Lain
Dalam perkembangannya ilmu Biologi tidak berdiri sendiri. Sebagai
suatu contoh Biologi berkembang pesat dengan ditemukannya
berbagai alat yang bekerja berdasarkan prinsip Fisika, seperti
mikroskop. Ini menunjukkan bahwa Biologi berhubungan erat dengan
Fisika. Demikian juga dengan peristiwa pencernaan yang
menggunakan berbagai enzim, pertumbuhan yang dipengaruhi oleh
produksi dan fungsi hormon. Ini juga membuktikan bahwa Biologi
berkaitan erat dengan Kimia.
Persoalan Biologi dapat timbul dari berbagai tingkatan organisasi
kehidupan mulai dari tingkat molekuler, seluler, jaringan, organ, system
organ, individu, populasi, ekositem, bioma hingga biosfer. Persoalan
tersebut dapat dikaji dari berbagai disiplin ilmu cabang Biologi, bahkan
ilmu lain. Oleh karena itu, Biologi memiliki peranan penting dalam
kehidupan dan kelangsungan hidup suatu makhluk hidup.
Berbagai peranan Biologi bagi kehidupan diantaranya seseorang yang
memahami Biologi akan bersikap dan bertindak berbeda dalam
mengahadapi suatu permasalahan kehidupan dibandingkan orang
yang tidak memiliki pemahaman Biologi. Banyak ditemukannya
organisme penyebab penyakit seperti diare, TBC, tifus, demam
berdarah,hingga AIDS oleh para ahli Biologi. Penemuan-penemuan
penyakit ini akan memudahkan dalam penanggulangan, pengobatan,
dan pencegahannya.
Penggunaan lahan tepi pantai untuk pertanian jenis tanaman padi yang
tahan air garam merupakan salah satu hasil pemanfaatan penelitian
Biologi. Penemuan varietas baru melalui kawin silang, teknik radiasi,
serta kultur jaringan sebagai bukti adanya pemanfaatan Biologi di
bidang pertanian. Biologi juga mempelajari tentang penjagaan dan
pelestarian flora dan fauna. Di antaranya dengan pendataan berbagai
spesies yang ada di dunia. Penggunaan ini berguna untuk mengetahui
jumlah spesies sehingga dapat ditentukan tingkat keberadaanya.
Selain itu, juga mempelajari perilaku hewan dan tumbuhan mengenai
makanan, tempat hidup, dan perilaku kawinnya ini bertujuan untuk
menjaga kelestaian dan keberadaannya di muka bumi.
Perkembangan cabang-cabang biologi, tidak terlepas dari
perkembangan ilmu dan teknologi lain, seperti penemuan alat
pembesar, teknologi pewarnaan, thermometer, sinar X, elektronika dan
lain-lain. Perkembangan biologi juga tidak lepas dari peranannya
dalam ilmu terapan di berbagai bidang, seperti industri, peternakan,
perikanan, pertanian, kedokteran, kesehatan, farmasi dan lain-lain.
Perkembangan ilmu pengetahuan khususnya ilmu pengetahuan alam
(IPA) telah mengubah sejarah kehidupan manusia. Perkembangan itu
semakin pesat setelah diketemukannya komputer yang dapat
membantu manusia dalam merancang dan menganalisis hasil-hasil
penelitian. Di dunia kedokteran telah ditemukan berbagai teknik bedah,
transplantasi organ, terapi genetik, bayi tabung, serta obat-obatan
penyembuh berbagai penyakit. Itu semua berkat perkembangan IPA.
Ilmu pengetahuan alam adalah ilmu yang mempelajari gejala-gejala
alam dan ingin memahami alam apa adanya.
Dalam beberapa cabang biologi yang cakupan kajiannya masih sangat
luas, sehingga berkembanglah ilmu baru seperti miologi, neurology,
endokrinologi dan lain-lain. Bersama disiplin ilmu IPA lainnya
berkembang juga cabang biologi seperti biofisika, biokimia dan lain-
lain.
Dalam pengembangan penerapan biologi yang dikenal sebagai biologi
terapan, biologi dapat dihubungkan dengan berbagai ilmu, contohnya
kimia, fisika, matematika serta teknologi informatika. Selain itu, biologi
juga berkaitan erat dengan ilmu sosial dan membentuk ilmu-ilmu baru
yang salah satu contohnya adalah psikologi dan biogeografi. Ilmu
terapan tersebut dapat digunakan untuk meningkatkan kesejahteraan
umat manusia di belahan bumi ini. Bidang yang tergolong biologi
terapan misalnya kedokteran, pertanian, perikanan, kesehatan,
farmasi, dan bioteknologi.
Keterkaitan Biologi dengan Ilmu Lain Biologi yang merupakan salah
satu cabang dari sains tidak berdiri sendiri, tetapi berkaitan dengan
cabang-cabang sains lainnya seperti fisika, kimia, dan geologi. Berikut
ini adalah beberapa contoh keterkaitan biologi dengan ilmu lainnya.
1)      Penemuan berbagai alat yang bekerja berdasarkan prinsip-
prinsip fisika, seperti mikroskop, termometer, higrometer, sinar X,
kalorimeter, dan sebagainya, ikut mendorong perkembangan biologi.
2)      Prinsip fisika juga membantu menjelaskan gejala-gejala biologi
seperti kapilaritas, absorpsi, dan adsorbsi yang dapat berlangsung di
dalam organisme hidup.
3)      Pemahaman tentang struktur dan sifat kimia karbohidrat, protein,
lemak, dan vitamin dapat membantu untuk memahami proses
pencernaan makanan.
4)      Pemahaman tentang struktur dan sifat kimia berbagai hormon
dalam tubuh dapat membantu memahami mekanisme regulasi hormon.
5)      Peristiwa fotosintesis memerlukan pemahaman fisika tentang
panjang gelombang sinar yang diperlukan. Selain itu, diperlukan
pemahaman ilmu kimia untuk memahami reaksi fotolisis dan
pemindahan elektron.
6)      Penemuan mikroskop elektron mendorong pemahaman biologi
hingga ke tingkat 23 molekuler. Selain itu, juga mendorong
perkembangan teknik rekayasa genetika dan bioteknologi. Biologi
mempunyai kedudukan yang sangat penting, karena merupakan ilmu
yang mendasari berbagai ilmu terapan lainnya.
Ragam Permasalahan Biologi
Permasalahan dalam biologi dapat terjadi pada berbagai tingkat
organisasi kehidupan.
Permasalahan yang terjadi pada tingkat organisasi kehidupan tertentu
dapat memengaruhi tingkat organisasi kehidupan lainnya.
1)      Permasalahan pada tingkat molekul
Contoh: terjadinya kelainan pada pembentukan molekul hemoglobin
darah sehingga menyebabkan terjadinya penyakit sickle cell anemia.
2)      Permasalahan pada tingkat sel
Contoh: sel-sel kulit yang terpapar sinar UV menyebabkan pembelahan
sel secara tidak terkendali. Akibatnya, terjadi penyakit kanker kulit.
3)      Permasalahan pada tingkat jaringan
Contoh: penyakit osteoporosis menyebabkan massa tulang keras
hilang sehingga tulang menjadi rapuh dan mudah patah.
4)      Permasalahan pada tingkat organ
Contoh: kerusakan pada ginjal menyebabkan ginjal tidak berfungsi.
5)    Permasalahan pada tingkat sistem organ
Contoh: penyempitan saluran pernapasan menyebabkan penyakit
asma.
6)    Permasalahan pada tingkat individu
Contoh: seorang penderita AIDS akan mengalami gangguan pada
sistem kekebalan tubuhnya sehingga mudah terinfeksi penyakit.
7)    Permasalahan pada tingkat populasi
Contoh: penyebaran penyakit flu burung dari seekor ayam ke ayam
lainnya dalam satu populasi.
8)    Permasalahan pada tingkat komunitas
Contoh: dampak penangkapan ikan dengan pukat harimau terhadap
kelestarian biota laut lainnya dalam suatu rantai makanan.
9)    Permasalahan pada tingkat ekosistem
Contoh: pembakaran hutan untuk lahan pertanian dapat mengancam
kehidupan satwa liar di hutan tersebut.
10)    Permasalahan pada tingkat bioma
Contoh: dampak kebakaran yang terjadi di hutan hujan tropis.
11)    Permasalahan pada tingkat biosfer
Contoh: dampak efek rumah kaca yang menyebabkan kenaikan suhu
global bumi terhadap kehidupan makhluk hidup di bumi.
 
 
 
Manfaat Mempelajari Biologi
Perkembangan ilmu pengetahuan yang semakin pesat ini, akan
menyebabkan sifat keingintahuan manusia semakin berkembang pula.
Hal ini dilakukan dengan cara mempelajari, mengadakan pengamatan
dan penyelidikan untuk menambah pengetahuan dan keterampilannya
tentang makhluk hidup seperti manusia, hewan, dan tumbuhan serta
alam sekitarnya, sehingga biologi sebagai ilmu sangat berperanan
penting bagi kehidupan manusia untuk mengetahui lebih banyak
mengenai diri kita dan mengenai lingkungan kehidupan kita, baik
secara timbal balik maupun secara langsung tentang semua aspek
kehidupan. Adapun timbal balik itu yang peran dalam kehidupan kita
memberikan dampak negatif dan dampak positif.
Dampak positif atau manfaatnya yaitu:
a)        Manusia sadar terhadap hidup dan kehidupan dalam lingkungan
b)        Diciptakan bibit unggul yang ramah lingkungan
c)        Pemanfaatan mikroorganisme dalam segala bidang.
 
Dampak Negatif Yang Timbul Akibat Berkembangnya Ilmu Biologi
a)        Mengeksploitasi SDA dengan sembarangan,
b)        Penggunaan bibit unggul dan pestisida berlebihan yang akan
berdampak pada biodeversitas
c)        Penggunaan senjata biologi yang mematikan, yang akan
merusak lingkungan biotik maupun abiotik.
d)       Oleh karena itu kemajuan biologi yang demikian pesatnya harus
diimbangi dengan iman dan takwa, sehingga pemanfaatan lebih
optimal dan meminimalkan dampak negatif yang ada.
Metode Ilmiah
Metode ilmiah adalah proses pemerolehan fakta mengenai suatu
fenomena dengan menggunakan kaidah yang disetujui oleh seluruh
komunitas sains. Metode ilmiah merupakan teknik yang disusun
sehingga suatu hasil penelitian dapat lebih dipertanggungjawabkan.
Melalui metode ilmiah, kita dapat membuka tabir kebenaran mengenai
fenomena alam yang akan makin membukakan mata kita pada
keagungan Tuhan Sang Maha Pencipta yang menciptakannya.
Langkah sistematis dalam proses ilmiah/metode ilmiah dapat
dijabarkan sebagai berikut:
a.        Merumuskan masalah
Langkah pertama investigasi atau penelitian adalah menentukan
masalah yang harus dipecahkan. Masalahnya harus didefinisikan
dengan jelas.
Beberapa hal yang perlu diperhitungkan saat merumuskan masalah,
yaitu:
1.        Masalah harus diungkapkan sebagai kalimat pertanyaan
2.        Kata-kata dari masalah harus singkat, ringkas, jelas dan mudah
dimengerti.
3.        Perumusan masalah harus menjadi masalah yang bisa
diselesaikan.
Ada tiga cara dalam merumuskan permasalahan yaitu:
 Apakah variabel bebas berpengaruh terhadap variabel terikat
objek eksperimen?
 Bagaimana pengaruh variabel bebas terhadap variabel terikat
objek eksperimen?
 Apakah ada hubungan antara variabel bebas dengan variabel
terikat objek eksperimen?
Contoh : Apakah air cucian beras dapat menyuburkan tanaman cabe?
b.        Menyusun kerangka berfikir
Kerangka berfikir/teoritis adalah penjelasan sementara dari gejala atau
masalah dan objek yang akan dipelajari.
Kerangka berfikir dicari melalui kepustakaan atau fakta empiris.
Seorang peneliti (ilmuwan) harus mengetahui teori-teori yang berkaitan
dengan objek.
Teori objek yang akan dipelajari dapat diperoleh dengan menggunakan
referensi atau sumber bacaan, seperti buku, jurnal ilmiah, buletin ilmiah
atau hasil penelitian sebelumnya.
c.         Merumuskan hipotesis
Hipotesis merupakan suatu dugaan yang merupakan jawaban
sementara terhadap masalah sebelum dibuktikan. Ada 2 macam
hipotesis dalam eksperimen yaitu:
 Hipotesis nol (H0) adalah dugaan sementara yang menyatakan
bahwa tidak ada pengaruh variabel bebas terhadap variabel
terikat.
 Hipotesis alternatif (H1) adalah dugaan sementara yang
menyatakan bahwa ada pengaruh variabel bebas terhadap
variabel terikat.
d.        Melakukan eksperimen/ Prosedur Kerja
Prosedur kerja merupakan langkah-langkah kerja yang terperinci dan
runtut. Urutan langkah kerja ini dibuat ringkas namun dapat
menggambarkan secara tepat pekerjaan yang harus dilakukan. Data
tersebut akan memudahkan pelaksanaannya, langkah kerja sebaiknya
dibuat dalam bentuk diagram alir.
Untuk mendukung atau menyangkal hipotesa perlu dibuktikan melalui
eksperimen. Dalam melakukan eksperimen melalui tahapan-tahapan
sebagai berikut:
1.)    Tahap persiapan percobaan
Langkah-langkah yang dilakukan pada tahap ini adalah sebagai
berikut.
·      Menentukan alat dan bahan.
·      Menyusun cara kerja.
·      Menjabarkan variabel-variabel yang terlibat dalam eksperimen.
Variabel ini meliputi variabel bebas, variabel terikat, dan variabel
kontrol.
 Variabel bebas adalah perlakuan yang berbeda-beda dalam
percobaan. Sebagai contoh, dalam percobaan “Pengaruh
pemberian pupuk NPK terhadap kecepatan berbuah pada
tanaman tomat", yang menjadi variabel bebas adalah dosis pupuk
NPK yang diberikan pada kelompok eksperimen.
 Variabel terikat adalah hasil dari perlakuan yang berbeda-beda
dalam percobaan. Sebagai contoh, dalam percobaan “Pengaruh
pemberian pupuk NPK terhadap kecepatan berbuah pada
tanaman tomat”, yang menjadi variabel terikat adalah waktu mulai
berbuah dari masing-masing tanaman tersebut.
 Variabel kontrol adalah perlakuan yang sama dalam percobaan.
Variabel ini merupakan variabel yang tidak diteliti pengaruhnya.
Sebagai contoh, dalam percobaan “Pengaruh pemberian pupuk
NPK terhadap kecepatan berbuah pada tanaman tomat”, yang
menjadi variabel kontrol adalah jenis tomat, banyaknya air untuk
menyiram, frekuensi penyiraman, dan intensitas cahaya.
·      Menentukan waktu percobaan.
·      Melakukan uji coba model percobaan.

2.)    Tahap pelaksanaan percobaan


Langkah-langkah yang dilakukan pada tahap ini adalah sebagai
berikut.
1. Menentukan kelompok percobaan yang terdiri dari kelompok
kontrol dan kelompok eksperimen. Kelompok kontrol adalah
perangkat percobaan yang tidak diberi perlakuan. Kelompok ini
berfungsi sebagai pembanding. Kelompok eksperimen adalah
perangkat percobaan yang diberi perlakuan tertentu.
2. Melakukan pengamatan dan pengambilan data secara teliti agar
diperoleh data kualitatif dan kuantitatif yang akurat.
e.         Mengumpulkan data
Setiap gejala yang terjadi dalam percobaan harus dicatat saat itu juga.
Dengan begitu, kalian dapat memperoleh data yang lebih akurat.
Selanjutnya, kalian perlu mengorganisasi untuk memudahkan dalam
menganalisis dan mengumpulkan hasil percobaan. Oleh karena itu,
kalian perlu menyiapkan tabel data pengamatan sebelum melakukan
percobaan.
f.         Mengolah dan menganalisis data
Tabel dan grafik merupakan alat yang sangat bermanfaat untuk
menyusun dan menganalisis data. Tabel dan grafik ini menampilkan
bagaimana variabel terikat berubah sebagai respon terhadap
perubahan variabel bebas. Analisis data juga dapat dilakukan dengan
menggunakan program komputer untuk pengolahan data.
Analisa data dapat menggunakan statistik atau secara deskriptif.
g.        Membuat kesimpulan
Hasil analisis data menghasilkan suatu pola atau kecenderungan. Pola
ini dapat dijadikan landasan untuk menarik sebuah kesimpulan.
Kesimpulan adalah suatu pernyataan yang merangkum apa yang
sudah dilakukan dalam kegiatan penelitian. Dalam menyusun suatu
kesimpulan, kalian harus memutuskan apakah data yang dikumpulkan
mendukung hipotesis (dugaan sementara sesuai dengan
eksperimen) atau tidak (dugaan sementara tidak sesuai dengan
eksperimen). Selain itu, kalian juga harus mengulang suatu penelitian
beberapa kali sebelum dapat menarik suatu kesimpulan.
h.        Publikasi
Mengapa harus mengkomunikasikan penelitian? Sosialisasi hasil
penelitian penting dilakukan agar hasil penelitian teman-teman
diketahui pihak lain. Bagaimanakah cara mengomunikasikan suatu
hasil penelitian? Suatu hasil penelitian dapat dikomunikasikan melalui
dua cara, yaitu tertulis dan lisan.
Hasil penelitian di publikasikan ke kalayak melalui jurnal penelitian,
seminar atau lewat internet.
 
Sistematika laporan penelitian
BAB I. PENDAHULUAN
A. Latar belakang masalah
B. Rumusan masalah
C. Tujuan penelitian
D. Manfaat penelitian
BAB II. TINJAUAN PUSTAKA
A. Kajian teori
B. Kajian dan hasil-hasil penelitian
C. Rumusan hipotesis
BAB III. METODE PENELITIAN
A. Variabel dan definisi operasional variabel
B. Rancangan penelitian
C. Sasaran penelitian (populasi dan sampel)
D. Instrumen, alat dan bahan
E. Prosedur pelaksanaan penelitian
F. Rencana analisis data
G. Jadwal penelitian
BAB IV. DATA DAN PEMBAHASAN
A. Deskripsi data
B. Interpretasi data
C. Uji hipotesis
D. Pembahasan
BAB V. KESIMPULAN DAN SARAN
A. Kesimpulan
B. Saran
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN
 
Manfaat Hasil Pemecahan Masalah Dengan Metode Ilmiah
1.    membantu pemecahan permasalahan dengan penalaran dan
pembuktian yang memuaskan.
2.    menguji ulang hasil penelitian orang lain sehingga diperoleh
kebenaran yang objektif
3.    memecahkan atau menemukan jawaban rahasia alam yang
sebelumnya masih menjadi teka-teki

Anda mungkin juga menyukai