Anda di halaman 1dari 24

BAB 1

HAKIKAT BIOLOGI
Hingga detik ini biologi merupakan salah satu cabang sains yang mengalami perkembangan sangat
pesat. Hal ini dapat disebabkan karena dukungan teknologi dan ilmu pengetahuan terkait yang juga
berkembang secara sinergis. Satu hal yang penting adalah kemajuan biologi tidak lepas dari usaha
keras dari para ilmuwan yang disertai dengan ketekunan dan keahlian dalam menyusun khazanah
pengetahuan hayati.

A. MENGENAL BIOLOGI
1. Sejarah Perkembangan Biologi
Kata biologi bersal dari bahasa Yunani; bios, berarti hidup dan logos;,
berarti memikirkan atau ilmu. Dengan demikian, biologi adalah ilmu
tentang makhluk hidup.

Ilmu merupakan kumpulan pengetahuan dan metode untuk


mendapatkan ilmu pengetahuan yang lebih luas. Biologi merupakan
seluruh pengetahuan tentang kehidupan yang bersifat logis dan
ilmiah yang diperoleh dari dahulu hingga sekarang. Para ahli biologi
secara terus-menerus menambahkan pengetahuannya sehingga
biologi semakin lama manjadi semakin lengkap dan sempurna.

Seperti halnya ilmu pengetahuan yang lain, biologi muncul dari


kebutuhan manusia untuk memahami suatu peritiwa dan
memecahkan masalah-masalah yang dihadapinya. Kita selalu
mencoba untuk terus mempelajari diri kita dan makhluk hidup lain
sehingga dapat menolong kita untuk tetap hidup dan meningkatkan
taraf hidup di bumi.

Biologi, seperti halnya ilmu pengetahuan yang lain, juga terus


berkembang dengan sangat pesat. Kita telah memperoleh banyak
pengetahuan biologis hingga saat ini. Uraian berikut akan mencoba
menjelaskan perkembangan biologi, terutama di Eropa.
Pada abad pertengahan, masyarakat Eropa dibelenggu oleh suasana
ketidaktahuan dan kepercayaan terhadap takhayul yang sangat kuat
sehingga kondisi tersebut sangat menghalangi usaha-usaha untuk
memahami atau mencari tahu terhadap permasalahan yang terjadi di
masyarakat. Dengan datangnya renaisans, para ilmuwan mulai
menghancurkan belenggu tersebut dan akhirnya dapat meraih ide-
ide yang inovatif.

Pada abad ke-16, Andreas Vesalius (Belgia) telah berhasil mendobrak


metode pengobatan abad pertengahan. Ia mengembangkan salah
satu cabang biologi yang sangat penting, yaitu anatomi.

Awal tahun 1600 tercatat sebagai salah satu sejarah penemuan


terbesar bagi biologi (sains) dengan dengan ditemukannya mikroskop
cahaya. Hasil penemuan Anton van Leeuwenhoek (1632-1723) tekah
membantu munculnya beragam penemuan sains lainnya.

Pada abad ke-18, seorang doter bernama Edward Jenner (Inggris),


telah memvaksinasi seorang anak yang terkena penyakit cacar.
Vaksinasi tersebut merupakan yang pertama kali dalam sejarah
kedokteran. Pada abad ini juga Louis Pasteur, seorang warga negara
Perancis, telah mengembangkan bakteriologi. Beberapa tahun
kemudian Robert Koch (Jerman) mengembangkan metode untuk
menembangkan bakteri di laboratorium sehingga lebih membuka
jalan untuk mempelajari penyakit yang disebabkan oleh bakteri.

Manusia selalu mencoba untuk menjelaskan segala sesuatu yang


tidak dimengerti. Banyak kejadian telah dijelaskan hanya dengan
perkiraan sesuai dengan takhayul dan magis. Contohnya adalah
adanya kepercayaan bahwa hidup seseorang ditentukan oleh posisi
bintang dan planet. Pernahkah seseorang menemukan bukti dari ide
tersebut? Pernahkah seseorang mencoba membuktikannya? Manusia
juga percaya bahwa lumpur dalam kolam dapat berunah menjadi
belut, ikan dan katak. Pandangan seperti ini bertahan hingga
beberapa abad lamanya hingga akhirnya terhapus oleh sistem baru
yang berdasarkan pada kenyataan dan logika. Sekarang, para
ilmuwan bebas untuk menemukan, membuktikan, menyanggah dan
menyimpulkan suatu persoalan sesuai dengan kenyataan yang ada.

Tidak ada kata berakhir untuk ilmu pengetahuan. Terpecahkannya


satu masalah merupakan masukan bagi penyelidikan masalah-
masalah baru. Ilmu pengetahuan dapat diumpamakan sebagai satu
lingkaran cahaya didalam kegelapan. Selama berabad-abad para
ilmuwan dari berbagai bangsa telah memperluas lingkaran tersebut
dengan cepat. Akan tetapi, selagi lingkaran tersebut tumbuh, tepi
disebelah luar juga bertambah lebar. Dengan kata lain, semakin kita
belajar, maka kita menjadi semakin sadar betapa sedikitnya
pengetahuan yang kita ketahui.

Dalam perkembangannya, biologi tidak berdiri sendiri, tetapi selalu


berhubungan dengan ilmu pengetahuan lain, seperti matematika,
fisika, kimia, ekonomi, dan bumi antariksa. Sebagai contoh, aktivitas
yang dilakukan oleh organisme, seperti tumbuh, menanggapi
rangsang, respirasi, ekresi dan hereditas, merupakan hasil dari
aktivitas kimiawi. Jadi, dapatkah kita memisahkan biologi dengan
kimia? Kita juga tidak dapat memahami bagaimana telinga dan mata
kita bejerja serta bagaimana kita dapat berjalan tanpa berbekal
pengetahuan tentang ilmu fisika. Dapatkah kita menghitung berapa
energi yang kita butuhkan setiap hari jika kita tidak paham
matematika. Kita juga tidak dapat mengetahui potensi sumber daya
alam yang kita miliki serta tidak dapatmeningkatkan kesejahteraan
bangsa Indonesia tanpa mempelajari limu antariksa bumu dan
ekonomi.
2. Cabang Biologi
Cakupan yang dipelajari dalam biologi sangatlah luas, sehingga tentu
kita tidak dapat mempelajari setiap bidang secara mendalam.
Cabang-cabang biologi semakin berkembang dalam upaya untuk bisa
lebih mendalami masing-masing bidang kajian sehingga kita dapat
memperoleh informasi yang lebih rinci. Pada akhirnya, kita dapat
memecahkan permasalahan dalam kehidupan yang lebih banyak.
Tabel 1.1 cabang biologi dan objek yang dipelajarinya

no Cabang biologi Objek yang dipelajari


1. anatomi Susunan tubuh makhluk hidup bagian dalam
2. morfologi Susunan tubuh serta bentuk tubuh bagian luar
3. fisiologi Fungsi alat-alat tubuh
4. genentika Cara pewarisan sifat dari induk kepada
keturunannya
5. mikrobiologi Makhluk hidup mikro atau jasad renik
6. entomologi serangga
7. virologi virus
8. etologi Tingkah laku makhluk hidup
9. mikologi Fungi atau jamur
10. botani Dunia tumbuhan
11. zoologi Dunia hewan
12. ekologi Hubungan makhluk hidup dengan lingkungannya
13. Palaeontologi Makhluk hidup masa lampau
14. Sanitasi Pengelolaan kesehatan lingkungan
15. Biokimia Senyawa kimia beserta reaksinya didalam tubuh
16. Evolusi Sejarah perkembangan makhluk hidup dari yang
paling tua sampai sekarang
17. Histologi Jaringan
18. Parasitologi Organisme parasit
19. Sitologi Struktur dan fungsi sel
20. Biosistematika/taksonomi Pengelompokan makhluk hidup
21. Embriologi Embrio
22. Bakteriologi Bakteri
23. Higiene Pemeliharaan kesehatan individu
24. Patologi Penyakit
25. Pertanian Cara pemeliharaan dan budi daya tanaman
pertanian
26. Perkebunan Cara pemeliharaan dan budi daya tanaman
perkebunan
27. Peternakan Cara pemeliharaan dan budi daya hewan ternak
28. Kedokteran Jenis/fungsi alat-alat tubuh serta bagaimana
memelihara dan mengatasi gangguan yang muncul
29. Farmakologi Khasiat dan cara pembuatan obat
30. bioteknologi Pemanfaatan teknologi terhadap makhluk hidup
untuk lebih meningkatkan potensinya
3. Pendekatan Untuk Mempelajari Biologi
Seperti halnya ilmu pengetahuan yang lain, biologi juga muncul dari
rasa ingin tahu manusia terhadap segala persoalan yang
ditemukannya sehari-hari. Pertanyyan apa, bagaimana, mengapa,
dan siapa, merupakan bentuk pertanyaan yang akan selalu muncul
disepanjang sejarah manusia dikaruniai Tuhan akal, pikiran, dan
kemampuan untuk belajar.

Kebenaran yang diperoleh manusia untuk menjawab berbagai bentuk


pertanyaan seperti diatas`dapat dilakukan melalui pendekatan non
ilmiah dan pendekatan ilmiah.
a. Pendekatan non ilmiah
Pendekatan ini dapat meliputi penemuan secara kebetulan,
penemuan coba-coba, dan pendapat para ahli. Dengan demikian,
kebenaran yang diperoleh sering kurang bisa
dipertanggungjawabkan karena tidak disertai uji kebenaran.
Seandainya dilakukan suatu percobaan pun, tanpa disertai dengan
rencana yang sistematik, maka akan diperoleh hasil yang tidak
efisien dan tidak terkontrol.
b. Pendekatan ilmiah
Melalui pendekatan ini dituntut adanya urutan langkah penelitian
tertentu agar diperoleh kebenaran ilmiah, yaitu pengetahuan yang
kebenarannya terbuka untuk di uji oleh siapa saja yang ingin
mengujinya. Kesimpulan yang diperoleh bukan subjektif, tapi
objektif. Kesimpulan objektif merupakan kesimpulan berdasarkan
keadaan/kondisi yang sebenarnya, tanpa di tambah pendapat
atau kesan pribadi( unsur subjektif ) sehingga apabila orang lain
melakukan uji kebenaran tetap akan diperoleh hasil yang sama.
Adapun langkah-langkah penelitian ilmiah adalah sebagai berikut.
1. Memilih Masalah
Masalah dapat diperoleh dari kehidupan sehari-hari karena kita
menemukan sesuatu yang menarik perhatian ataupun dalam
rangka untuk meningkatkan kinerja(hasil kerja). Kita dapat
melontarkan bentuk-bentuk pertanyaan, misalnya apa,
mengapa, bagaimana ataupun siapa terhadap segala sesuatu
yang ditemukan disekitar kita. Contohnya,”mengapa jika kita
duduk dibawah pohon yang rindang pada siang hari yang terik
maka terasa sejuk dan nyaman?”, “bagaimana bisa terjadi?”,
dan apa yang menyebabkannya?”.
2. Studi Pendahuluan
Studi pendahuluan berfungsi untuk menentukan apakah
penelitian yang akan dilakukan perlu dan dapat dilaksanakan.
Melalui kegiatan ini kita memastikan topik yang akan diteliti,
cara dan tempat untuk dapat mamperoleh informasi (data),
serta cara menganalisis dan menyimpulkannya. Melalui studi
literatur(pustaka) yang luas kita juga bisa memastikan apakah
masalah yang akan kita teliti sudah pernah diteliti orang lain
ataukah belum. Jika sudah pernah dilakukan, kita dapat
mengetahui hasil, metode yang digunakan, atau hambatan
yang ditemukan sehingga kita dapat melakukan penelitian
untuk masalah yang sama, tetapi dengan tujuan untuk
menyempurnakan hasil sebelumnya.
3. Merumuskan Masalah
Perumusan masalah dapat dilakukan dengan cara merumuskan
desain (rancangan) penelitian. Rancangan penelitian tersebut
memuat hal-hal sebagai berikut: judul dan pembatasan
masalah, alasan pemilihan judul, problematika penelitian,
tujuan untuk penelitian, kesimpulan dan kegunaan hasil
penelitian.
4. Merumuskan Hipotesis
Hipotesis merupakan jawaban sementara terhadap
permasalahan yang akan kita teliti dan harus dibuktikan
kebenarannya. Hipotesis harus dirumuskan secara singkat dan
jekas, menunjukkan adanya hubungan antara dua variabel atau
lebih, dan harus didukung oleh teori-teori yang dikemukakan
para ahli, atau hasil penelitian yang relevan. Hipotesis
berfungsi sebagai pedoman kerja untuk menemukan variabel,
mengumpulkan dan mengolah data, serta mengambil
kesimpulan.
5. Memilih Metode Kerja
Peneliti menentukan jenis metode kerja yang akan dilakukan
untuk memperoleh informasi (data) dalam rangka
membuktikan hipotesis. Pendekatan dapat dipilih dan
disesuaikan dengan metode yang diambil (studi survei atau
studi eksperimen), tujuan, waktu, dana, subjek penelitian,
serta minat atau selera peneliti.
6. Menentukan Variabel
Variabel merupakan objek penelitian atau apa saja yang
menjadi pusat perhatian dan menentukan hasil suatu
penelitian. Jika seseorang ingin meneliti kebenaran bahwa
suatu jenis pupuk dapat meningkatkan pertumbuhan
tumbuhan, maka yang menjadi variabel penelitiannya adalah
jenis pupuk dan pertumbuhan tumbuhan.
7. Menentukan Sumber Data
Penentuan sumber data bergantung pada teknik pengambilan
data yang dipilih. Jika peneliti menggunakan teknik wawancara
atau kuesioner, maka sumber datanya berasal dari responden
atau orang yang merespon. Jika menggunakan teknik
observasi, maka sumber data dapat berupa benda, gerak, atau
proses sesuatu. Jika menggunakan teknik dokumentasi, maka
sumber data berupa dokumen atau catatan dan jika
menggunakan teknik percobaan, maka sumber data berupa
objek yang diteliti.
8. Menentukan dan Menyusun Instrumen
Instrumen merupakan alat yang digunakan untuk
mengumpulkan data. Dengan demikian, jenis instrumen yang
diperlukan bergantung pada asal data yang akan diperoleh.
9. Mengumpulkan Data
Pengumpulan data berarti penerapan penggunaan instrumen
yang sudah dipersiapkan. Baik tidaknya data yang diperoleh
bergantung pada kesempurnaan instrumen yang digunakan
serta keterampilan pengguna.
10.Menganalisis Data
Data hasil penelitian yang telah terkumpul sebaiknya segera
dipilih sedemikian rupa sehingga hanya data yang terpakai saja
yang tertinggal. Data pilihan tersebut kemudian diolah dan
dianalisis. Hasil analisis data dapat mendukung atau menolak
hipotesis yang telah dibuat.
11.Menarik Kesimpulan
Kesimpulan yang dibuat harus bersifat objektif, yaitu sesuai
dengan data yang telah dikumpulkan dan diolah apa adanya
tanpa diubah atau dipengaruhi sesuai keinginan peneliti,
walaupun hasilnya tidak sesuai dengan yang diharapkan.
12.Pelaporan (Publikasi)
Pelaporan bertujuan menginformasikan hasil penelitian yang
sudah diperoleh kepada orang lain. Agar pelaporan dapat
dipahami oleh orang lain, maka harus diperhatikan syarat-
syarat tertentu yang sesuai dengan aturan penulisan karya
ilmiah.

KEGIATAN

Penelitian Ilmiah

Tujuan untuk mencoba merancang dan melakukan penelitian


ilmiah dibidang biologi

Alat dan Bahan Alat/bahan yang sesuai dengan hasil perancangan


penelitian

Prosedur 1. Bentuklah beberapa grup kerja yang terdiri atas beberapa


siswa.

2. buatlah suatu rancangan penelitian untuk menjawab


salah satu permasalahan biologi, yaitu “manakah yang lebih
ampuh antara obat nyamuk bakar dan obat nyamuk cair
(semprot) untuk merek yang sama dalam pemberantasan
nyamuk di rumah?”, yang mencakup bentuk dan tujuan
penelitian, langkah kerja dan cara mengumpulkan data,
hipotesis, variabel terkendali dan variabel bebas, instrumen
penelitian, cara memperoleh data yang sesuai, serta cara
menganalisis data.
3. presentasikanlah rancangan tiap grup kerja di kelas dan
secara bersama-sama mengevaluasi agar diperoleh
rancangan yang lebih sempurna.

4. lakukanlah penelitian ilimiah sesuai rancangan yang telah


dievaluasi, bisa dirumah atau disekolah.

5. presentasikanlah hasil penelitian dikelas.

6. buatlah kesimpulan secara umum berdasarkan data yang


diperoleh seluruh kelompok.

B. ruang Lingkup Biologi

Biologi bukan hanya mempelajari berbagai jenis organisme yang ada,


tapi yang lebih penting adalah mempelajari bagaimana setiap organisme yang
ada dipermukaan bumi dapat mempertahankan dan menyelanggarakan
kehidupannya dari generasi ke generasi. Dengan demikian, ruang lingkup
pengetahuan yang dipelajari dalam biologi sangatlah luas, mulai dari tingkat
molekuler sampai dengan tingkat bioma.

Tingkatan cakupan pengetahuan yang dipelejari dalam biologi meliputi


tingkat molekuler, sel, jaringan, organ, sistem organ, populasi, organ individu
(organisme), ekosistem dan bioma.

Biologi pada tingkat molekul memparkan tentang berbagai jenis mikromolekul


dan makromolekul yang sangat erat hubungannya sebagai pendukung
kehidupan organisme. Molekul adalah unit yang terdiri atas dua atau lebih
ikatan atom. Oleh karena itu, dalam tingkat molekul, objek yang dipelajari
termasuk atom (unit terkecil suatu unsur) dan partikel atom (elektron, proton.
Dan neutron). Salah satu masalah yang dipelajari pada tingkat ini adalah
molekul-molekul yang terlibat dalam pencemaran udara yang sangat penting
untuk mengatasi beragam masalah lingkungan.

Sel adalah unit terkecil yang mempunyai kemampuan hidup dan


berkembang biak. Viologi pada tingkat sel memaparkan tentang struktur dan
fungsi dari setiap bagian sel serta proses-proses kehidupan, baik secara fisik
maupun kimiawi, yang berlangsung didalam sel. Dalam sel terdapat organel-
organel, yaitu benda-benda yang ada didalam sel yang mempunyai fungsi
tertentu. Dengan demikian, kita akan menerti bahwa proses kehidupan yang
terjadi pada setiap organisme sebenarnya berlangsung didalam setiap sel.

Jaringan adalah kumpulan sel yang mempunyai struktur dan fungsi yang
sama. Biologi pada tingkat jaringan memaparkan tentang berbagai jenis, ciri,
sifat dan fungsi setiap jaringan. Misalnya jaringan saraf dan jaringan otot.

Bebrapa jenis jaringan yang berbeda membentuk organ. Jantung, usus


dan otak adalah contoh organ pada hewan (manusia), sedangkan akar dan
batang adalah contoh organ-organ yang dimiliki oleh tumbuhan.

Tingkatan organisasi berikutnya yang lebih tinggi dari organ adalah


sistem organ. Sistem organ terdiri atas beberapa organ dan memiliki fungsi
spesifik. Dalam tingkatan tersebut dipaparkan tentang beragam sistem organ,
misalnya organ pernapasan yang dalam fungsinya dikoordinasi oleh sistem
regulasi. Biologi pada tingkat individu (organisme) dipaparkan juga tentang
hubungan kerja sama dan saling ketergantungan antaseluruh sistem organ
yang menyusun tubuh makhluk hidup.

Kita akan mengetahui bahwa suatu individu dapat tersusun atas satu sel
(misalnya Amoeba) atau kebih dari satu sel (multiselular), misalnya burung
pelikan. Pada tingkatan tersebut, dipaparkan juga tentang bagaimana setiap
jenis yang ada melangsungkan dan mempertahankan kehidupannya. Dipelajari
juga bagaimana para ahli biologi melakukan klasifikasi sampai dengan cara
pemberian nama spesies serta peranan tiap jenis iorganisme bagi
lingkungannya.

Tingkat selanjutnya adalah populasi. Polpulasi adalah kelompok individu


satu spesies yang hidup dalam suatu tempat tertentu.

Diatas tingkat polpulasi adalah komunitas, yaitu kumpulan populasi dari


beragam jenis spesies yang saling berinteraksi. Misalnya, suatu komunitas
dipantai yang dihuni oleh burung pelikan. Dalam komunitas tersebut terdapat
ikan yang dimakan oleh burung pelikan, beragam jenis serangga, cacing dan
moluska, dan beragam jenis tumbuhan dan jamur.

Komunitas beserta lingkungan fisiknya (seperti tanah dan air) menjadi


objek kajian pada tingkat berikutnya, yaitu ekosistem. Makhluk yang menysun
suatu ekosistem termasuk unsur biotik, sedangkan benda tak hidup
disekelilingnya, ternasuk iklim merupakan unsur abiotik.

Tingkatan berikutnya adalah bioma. Bioma adalah suatu komunitas


utama dibumi yang diklasifikasikan berdasarkan komunitas tumbuhan
(vegetasi) yang dominan. Perhatikan skema dibawah ini.

molekul sel jaringan organ

sistem individu
populasi komunitas
organ (organisme)

ekosistem bioma

B. Manfaat Mempelajari Biologi


Biologi bersama-sama dengan sains lainnya bermanfaat untuk
mengatasi berbagai masalah yang dihadapi manusia. Selain itu,
ada beberapa manfaat lainnya yang perlu anda ketahui.

Setelah mempelajari biologi diharapkan anda akan menjadi


manusia yang sadar akan kedudukan manusia dimuka bumi bahwa
kita bukanlah satu-satunya makhluk hidup yang berhak atas
segalanya tanpa memikirkan kepentingan makhluk hidup lainnya.
Diharapkan juga muncul suatu kesadaran bahwa kita tidak
mungkin dapat hidup sendiri tanpa bantuan dari makhluk hidup
lain karena tidak ada satupun manusia dipermukaan bumi bisa
hidup tanpa mengambil sesuatu dari lingkungannya. Dengan
demikian, anda akan menjadi manusia yang lebih bijak dalam
menghadapi kehidupan dan paling penting adalah peningkatan
rasa syukur terhadap Tuhan Yang Maha Esa yang telah
menciptakan segala sesuatu dengan ketemtuam yamg luar biasa.

BIODATA

Penelitian Biologi Tingkat Mokuler Meraih Nobel Kedoteran 2006

Pada tahun 1998, dua ilmuwan Amerika Serikat


mempublikasikan hasil penemuannya dalam jurnal Nature. Mereka
adalah Fire dan Mello. Mereka meneliti salah satu jenis molekul asam
nukleat, yaitu asam ribonukleat (RNA) yang menysusn materi penentu
sifat gen. Keduanya berhasil menemukan mekanisme yang disebut
intervensi RNA yang merupakan mekanisme dasar untuk menontrol
alur informasi genetika.

Saat ini metode inervensi RNA telah digunakan secara luas


untuk mempelajari fungsi dan terapi gen dimasa depan. Metode
tersebut menjadi terobosan pengobatan baru berbagai penyakit, mulai
dari yang disebabkan virus atau kanker. Atas jasa-jasanya, Fire dan
Mello memperoleh Hadiah Nobel Kedokteran 2006.
(sumber: www.tempointeraktif.com

KEGIATAN

Carilah artikel tentang manfaat biologi dibidang pertanian,


industri, dan pengelolaan lingkungan!

Kemukakan pendapat anda bagaimana biologi dapat


memecahkan permasalahan pada bidang-bidang tersebut!

RINGKASAN

1. Biologi adalah ilmu tentang makhluk hidup.


2. Biologi muncul dilatarbelakangi oleh kebutuhan manusia untuk
memahami dan memcahkan masalah.
3. Biologi berkembang secara bersama-sama dengan ilmu
pengetahuan yang alin.
4. Biologi mencakup tingkat molekul, sel, jaringan individu, populasi,
ekosistem dan bioma.
5. Kebenaran jawaban suatu permasalahan dapat dicari dengan
menggunakan pendekatan ilmiah dan nonilmiah.
6. Urutan langkah penelitian ilmiah adalah pemilihan masalah, studi
pendahuluan, perumusan masalah, perumusan hipotesis, [emilihan
metode kerja, penetuan variabel, penentuan sumber data,
penentuan instrumen, pengumpulan dan analisis data, penarikan
kesimpulan dan publikasi.
7. Dengan mempelajari biologi, manusia diharapkan dapat mengatasi
sebagian persoalannya, menyadari kedudukannya diatas bumi, dan
lebih mensyukuri nikmat yang telah diberikan Tuhan.

Tugas Kelompok

KOMUNITAS

Tujuan mengatasi populasi yang menyusun suatu komunitas,


bentuk-bentuk interaksi dan dinamikanya.

Alat dan bahan 1. Komunitas yang ada disekitar tempat tinggal anda

2. tabel pengamatan

Prosedur 1. Bentuklah beberapa grup kerja yang terdiri atas


bebrapa siswa.

2. sebagai objek pengamatan, pilih dan tentukan satu


macam komunitas yang ada disekitar tempat tinggal
anda, seperti komunitas halaman rumah, komunitas
sepetak kebun, komunitas sepetak kebun, atau
komunitas sebuah kolam ikan.

3. amati setiap jenis populasi, baik hewan maupun


tumbuhan, yang hidup didalam komunitas tersebut.
Untuk mengisi kolom ‘Jenis Populasi’, tuliskan nama
hewan dan tumbuhan.

4. catat jumlah individu setiap jenis populasi pada


tabel pengamatan yang telah disediakan. Jika jumlah
individu tak dapat dihitung (karena ukuran tubuhnya
terlalu kecil), tuliskan saja banyak atau sedikit. Anda
boleh menambah garis bawah pada tabel
pengamatan jika dibutuhkan, apabila jenis
populasinya lebih banyak.

5. jawablah pertanyaan yang diberikan, kemudian


buatlah kesimpulan dan laporkan hasil kerja ilmiah
anda. Serahkan laporan kerja ilmiah anda tersebut
kepada guru anda. Selamat bekerja!

Pertanyaan 1. Apakah yang dimaksud: a. Individu, b. Populasi, c.


Komunitas?

2. dalam tugas kelompok ini, komunitas apakah yang


anda pilih?

3. dari kelompok hewan, berapakah jumlah jenis


populasi yang ada dalam komunitas tersebut?
Sebutkan jenis-jenis populasinya!

4. dari kelompok tumbuhan, berapakah jumlah jenis


populasi yang ada dalam komunitas tersebut?
Sebutkan pula jenis-jenis populasinya!
BAB 2
VIRUS, PROKARIOTA, DAN PROTISTA
Bumi dihuni oleh jasad renik dalam jumlah yang tidak dapat terbayangkan oleh manusia. Mereka
berada disekeliling manusia atau dapat juga didalam tubuh manusia. Anggotanya dapat diglongkan
dalam empat kelompok yang berbeda, yaitu virus, archaebakteri, eubacteri, dan protista.

Virus bersifat aseluler (bukan sel). Oleh karena itu, ia tidak


mempunyai organel-organel untuk melangsungkan proses
metabolisme atau reproduksi sendiri.virus membutuhkan sel
makhluk hidup lain yang akan digunakan sebagai inang agar dapat
hidup. Akibatnya, timbul kerugian dalam bentuk penyakit yang
dirasakan inang organisme.

Archaebacteria (arkebakteri) dan Eubacteria (Eubakteri) dulu


termasuk dalam kingdom monera. Ciri khas kelompok ini adalah
disusun oleh sel prokariota, yaitu sel yang tidak memiliki inti sejati
yang terbungkus dalam membran. Oleh karena itu, ada yang
menyebutnya sebagai kelompok prokaroita.

Kemunculan kingdom protista dilatarbelakangi adanya


kebingungan para ahli taksonomi menemukan begitu banyaknya
organisme yang memepunyai sifat peralihan. Misalnya, suatu
organisme mempunyai ciri-ciri tumbuhan, namun juga
mempunyai ciri-ciri sebagai hewan atau jamur.

Keempat kelompok organisme diatas dikelompokkan berdasarkan


ciri dan sifat tertentu. Sehubungan dengan hal tersebut, ada
baiknya anda mempelajari terlebih dahulu tentang
pengelompokan makhluk hidup sebelum memasuki pembahasan
tentang jasad renik.

A. Pengelompokan Makhluk Hidup


Pengetahuan tentang pengelompokan maklhuk hidup telah ada sejak lama dan
disusun secara sistematik oleh para ahli klasifikasi makhluk hidup., pada saat
ini, cabang biologi yang mempelajari pengelompokan makhluk hidup
dinamakan taksonomi.
1. Sejarah Klasifikasi Makhluk Hidup
Pengelompokan atau pengklasifikasian makhluk hidup dianggap sebagai
ilmu pengetahuan yang baru sejak diterbitkannya hasil karya Aristoteles
yang berjudul Historia Animalium pada abad ke-4 SM. Di dalam buku
tersebut tercantum kegiatan pengelompokan hewan. Hasil karya tersebut
menjadikan Aristoteles dijuluki Bapak Zoologi. Salah seorang murid
Aristoteles bernama Theoprastus menghasilkan sebuah karya dalam bidang
botani yang berjudul Historia Plantarum sehingga ia dijuluki Bapak Botani.
Dalam buku tersebut diperkenalkan 500 tipe tumbuhan yang dikelompokkan
menjadi empat kelompok besar, yaitu herba, sermak rendah,semak dan
pohon; mengelompokkan tumbuhan berbunga dan tidak berbunga; serta
mengelompokkan tumbuhan berbiji tertutup dan berbiji terbuka.
Pengelompokkan jenis tumbuhan obat beserta takarannya dilakukan oleh
Dioscorides melalui hasil karyanya yang berjudul Materia Medica.
Pengelompkkan yang dilakukan tiga orang di atas belum memiliki sistem
dan penamaan organisme yang baku sehingga bisa saja terjadi penamaan
berbeda kepada dua organisme yang sama ataupun sebaliknya. Oleh sebab
itu, Carolus Linnaeus mencoba merumuskan sistem klasifikasi yang baku.
Pada tahun 1753, dia memperkenalkan sistem klasifikasi tumbuhan didalam
buku berjudul Spesies Plantarum dan menjadi titik awal klasifikasi tumbuhan
modern. Pada tahun 1758, dia menhasilkan karya berjudul Systema
Natureae yang berisi tentang sistem klasifikasi hewan dan dikenal sebagai
titik awal klasifikasi hewan modern. Oleh sebab itu, ia dijuluki Bapak
Taksonomi. Linnaues mengemukakan empat prinsip dalam pengelompokkan
makhluk hidup, yaitu penggunaan bahasa latin, tata nam binomial (binomial
nomenklatur), ciri berpasangan, dan hubungan struktural.
2. Tujuan, Manfaat,dan Cara Klasifikasi Makhluk Hidup
Klasifikasi makhluk hidup adalah mengklasifikasikan (mengelompokkan)
makhluk hidup berdasarkan persamaan dan perbedaan seluruh ciri dan sifat
yang ada. Salah satu tujuannya adalah untuk menyederhanakan objek studi
tentang makhluk hidup yang beraneka ragam. Sebagaimana telah anda
ketahui, organisme yang hidup di bumi jumlahnya sangat banyak dan
macamnya juga berbeda-beda. Dengan adanya klasifikasi, manusia menjadi
lebih mudah dalam mengidentifikasi dan mempelajari suatu organisme.
Misalnya, untuk mengetahui hubungan kekerabatan antar makhluk hidup
dan peranan makhluk hidup didalam ekosistem.
Klasifikasi makhluk hidup dilakukan dengan berbagai cara. Metode klsifikasi
saat ini telah umum digunakan adalah yang sesuai dengan prinsip-prinsip
yang dikemukakan Linnaeus. Urutan tahap-tahap klasifikasi adalah sebagai
berikut.
a. Identifikasi (pencandraan)
Identifikasi atau percandraan adalah suatu tahap untuk mengenali sifat
dan ciri makhluk hidup. Ciri-ciri yang dapat digunakan untuk
membedakan jenis organisme adalah struktur, bentuk-bentuk, warna,
sejarah hidup, aktivitas fisilologi, cara perkembangbiakan, dan susunan
kimia tubuh.
b. Pengelompokkan
Pengelompokkan dilakukan berdasarkan persamaan ciri dan sifat
organisme. Hewan dapat dikelompokkan menjadi hewan bertulang
belakang dan tidak bertulang belakang, dapat pula dikelompokkan
berdasarkan ada tidaknya rambut, jumlah kuku, ada atau tidaknya cula.
c. Pemberian Nama Kelompok
Tahap akhir pengklasifikasian adalah pemberian nama kelompok.
Pemberian nama kelompok tersebut tidak dapat dilakukan secara
sembarangan karena harus mengikuti aturan tertentu.
3. Dasar Klasifikasi Makhluk Hidup
Dasar klasifikasi organisme yang digunakan para ahli berbeda-beda yang
secara garis besar terdiri atas klasifikasi empiris dan klasifikasi rasional.
a. Klasifikasi Rasional
Klasifikasi rasional adalah klasifikasi yang dilakukan dengan
mengelompokkan organisme berdasarkan ciri dan sifat yang dimiliki.
Klasifikasi ini dibedakan menjadi empat macam, yaitu sebagai berikut.
1. Klasifikasi Praktis
Klasifikasi praktis adalah klasifikasi yang dilakukan dengan
mengelompokkan organisme berdasarkan kemanfaatan bagi manusia
sehari-hari. Misalnya, pengelompokkan tanaman menjadi tanaman
sayuran, tanaman obat-obatan, tumbuhan buah-buahan, tanaman
hias, tanaman pangan, dan pengelompokkan hewan menjadi hewan
petelur, hewan pedaging, dan hewan pemburu.
2. Klasifikasi buatan
Klasifikasi buatan adalah klasifikasi yang dilakukan dengan cara
mengelompokkan organisme berdasarkan pada astu atau dua sifat
morfologis yang mudah dilihat. Misalnya, penggolongan organisme
menjadi tumbuhan dan hewan. Tumbuhan dapat dikelompokkan
berdasakan bentuk tubuh, terdiri atas herba, sermak, dan pohon.
Sedangkan hewan dapat dikelompokkan manjadi hewan air dan
hewan darat.
3. Klasifikasi alam
Klasifikasi alam adalah klasifikasi yang dilakukan dengan cara
mengelompokkan organisme berdasarkan ciri-ciri morfologi alami.
Misalnya, tumbuhan dikelompokkan berdasarkan sifat biji sehingga
terbagi menjadi dikotil dan monokotil. Hewan dikelompokkam
menjadi hewan berkaki empat, berkaki dua, tanpa kaki, ataupun
dikelompokkan menjadi hewan berambut, bersisik dan berbulu.
4. Klasifikasi filogenik
Klasifikasi filogenik adalah klasifikasi yang dilakukan dengan cara
menekankan keeratan hubungan kekerabatan diantara takson.
Beberapa hal yang diperhatikan dalam klasifikasi ini adalah persamaan
ciri dan derajat perkembangan takson, mulai dari tingkkat yang paling
primitif hingga yang paling maju.
5. Sistem Klasifikasi Makhluk Hidup
Sistem pengelompokkan makhluk hidup selalu berkembang sejalan
dengan perkembangan ilmu dan teknologi. Sistem klasifikasi modern
dibuat berdasarkan atas prinsip-prinsip klasifikasi yang dikemukakan
oleh Carolus Linnaeus. Berikut ini adalah beberapa sistem klasifikasi
makhluk hidup yang telah dikembangkan hingga saat ini oleh para
ahli taksonomi.
a. Sistem Klasifikasi Dua Kingdom (Kerajaan)
Makhluk hidup dikelompokkan menjadi dua yaitu Planttae
(tumbuhan) dan Animalia (hewan) berdasarkan ada tidaknya
dinding sel, kemampuan berfotosintesis, dan berpindah tempat
secara aktif. Tingkatan takson dari tingkat tertinggi hingga
terendah kedua kingdom tersebut disajikan pada tabel 2.1
Tabel 2.1 tingkatan takson pada kingdom Plantae dan Animalia.
Kingdom Plantae Kingdom Animalia
(Dunia Tumbuhan) (Dunia Hewan)
Divisio (divisi) Phylum (filum)
Subdivisio (subdivisi) Subphylum (filum)
Classis (kelas) Classis (kelas)
Subclassis (sub kelas) Subclassis (sub kelas)
Ordo (bangsa) Ordo (bangsa)
Familia (suku) Familia (suku)
Genus (marga) Genus (marga)
Spesies (spesies: jenis) Spesies (spesies: jenis)
b. Sistem Klasifikasi Tiga Kingdom
Sistem ini disusun berdasarkan hasil penelitian yang menunjukkan
bahwa organisme jamur (fungi) tidak dapat disamakan dengan
tumbuhan pada umumnya. Fungi berbeda dengan tumbuhan
karena beberapa hal, antara laintubuh disusun oleh hifa, tidak
berklorofil, dan berkembangbiak dengan membentuk spora. Oleh
sebab itu, makhluk hidup terbagi menjadi tiga kimdon yaitu
Plantae, Fungi dan Animalia.
c. Sistem klasifikasi empat kingdom
Hasil penelitian terhadap struktur sel menunjukkan diantara
makhluk hidup yang ada tidak mempunyai membran inti
(prokariota) dan ada yang mempunyai membran inti (eukariota).
Dengan demikian, makhluk hidup dikelompokkan menjadi empat
kingdom yaitu, prokariota, plantae, fungi, animalia.
d. Sistem klasifikasi lima kingdom
Sistem ini diperkenalkan oleh R.H Whittaker tahun 1969. Olehnya,
makhluk hidup dikelompokkan menjadi lima kingdom, yaitu
sebagai berikut.
1. Kongdom Monera, yaitu meliputi organisme prokariota, terdiri
atas bakteri dan sianobakteri (alga biru).
2. Kindom protista, yaitu meliputi organisme eukariota bersel
satu, terdiri atas protozoa dan alga (selain alga biru).
3. Kingdom fungi, yang meliputi organisme eukariota bersel satu
maupun bersel banyak dan hidup secara saprofit.
4. Kindom plantae, yang meliputi organisme eukariota bersel
banyak dan dapat berfotosintesis, terdiri atas Bryophyta,
Pteridophyta, dan Spermatophyta.
5. Kingdom Animalia, yang meliputi organisme eukariota, bersel
banyak, dan heterotrof, terdiri atas Porifera, Coelenterata,
Platyhelminthes, Annelida, Nematelminthes, Artrhopoda,
Mollusca, echinodermata, dan Chordata.
e. Sistem klasifikasi enam kingdom
Penemuan struktur virus menyebabkan makhluk hidup
digolongkan menjadi enam kingdom, yaitu virus, protista, monera,
fungi, plantae, dan animalia.
f. Sistem klasifikasi tiga domain
Perkembangan terbaru dalam sistem pengelompokkan makhluk
hidup saat ini membagi makhluk hidup kedalam tiga domain, yaitu
domain Bacteria, domain Archae, domain dan Eukarya.
Meskipun eubakteria dan arkebakteria merupakan prokariota,
perbedaan struktur tubuh antara eubakteria dan arkebakteria
menyebabkan keduanya dipis ahkan menjadi domain tersendiri.
Kelompok eubakteria masuk ke dalam domain bacteria, sedangkan
arkebakteria masuk kedalam domain archae. Sementara itu,
domain eukarya terdiri atas organisme eukariota, meliputi
kingdom fungi, kingdom plantae dan kingdom animalia.
6. Pemberian Nama Organisme
Pada mulanya pemberian nama organisme menggunakan
berbagai macam bahasa sesuai dengan bahasa yang berlaku
pada tiap daerah. Kondisi demikian akan menyulitkan orang
dari latar belakang bangsa dari bahasa yang berbeda karena
nama suatu organisme yang sama didaerahnya pasti akan
berbeda pada daerah lain.
Usaha pemberian nama pada tumbuhan oleh Linnaeus secara
internasional yang dirintis sejak tahun 1867, sedangkan untuk
semua hewan sejak tahun 1898. Pada akhirnya, dihasilkan suatu
sistem nama internasional yang dikenal dengan nama binomial
nomenklatur atau sistem tata nama ganda.
Binomial nomenklatur adalah dasar pembuatan nama ilmiah
hewan dan tumbuhan. Pemberian nama organisme menurut
aturan ini adalah sebagai berikut.
a. Terdiri atas nama umum yang diikuti nama spesifik (khusus).
Nama umum menunjukkan genus, sedangkan nama spesiifik
menunjukkan spesies.
b. Menggunakan bahasa latin atau bahasa lain yang dilatinkan
dan bahasa Yunani.
c. Huruf awal dari nama pertama ditulis dengan huruf kapital,
sedangkan huruf yang lain dengan huruf kecil.
d. Nama genus dan spesies diberi garis bawah atau ditulis
dengan huruf miring (italic).
e. Jika nama terdiri atas tiga kata, maka kata kedua dan kata
ketiga disatukan manjadi satu kata atau diberi tanda hubung
(-). Contohnya nama ilmiah kembang sepatu adalah Hibiscus
rosa-sinensis atau Hibiscus rosasinensis. Hibiscus merupakan
genus dan rosasinensis merupakan nama spesies.
Sistem binomial nomenklatur juga memuat aturan dalam
menentukan nama takson organisme. Berikut ini tata cara
dalam menentukan nama takson tumbuhan dan fungi.
a. Publikasi nama takson baru harus disertai dengan
deskripsi atau sekurang-kurangnya diagnosis yang
disusun dalam bahasa latin.
b. Nama divisi menggunakan akhiran –phyta, kecuali
kingdom fungi menggunakan akhiran –mycota.
c. Nama subdivisi menggunakan akhiran –phytina, kecuali
kingdom fungi menggunakan akhiran –mycotina.
d. Nama kelas untuk kelompok algae menggunakan akhiran
–phyceae (kelas) dan akhiran –phycidae untuk nama
subkelas, kelompok fungi menggunakan akhiran –
mycetes untuk nama kelas dan akhiran –mycetidae untuk
nama subkelas, serta kelompok cormophyta
menggunakan akhiran –opsida untuk nama kelas dan
akhiran –idea untuk nama subkelas.
e. Nama ordo diambil dari nama famili yang diberi akhiran –
ales.
f. Nama subordo diambil dari nama famili yang diberi
akhiran –inae.
g. Nama famili diambil dari nama genus yang diber akhiran
–aceae.
h. Nama genus diambil dari satu kata benda tunggal dan
huruf pertama ditulis dengan huruf kapital.

KEGIATAN

Pohon kelapa (cocos nucifera) termasuk kindom plantae. Coba


anda cari tahu klasifikasi tumbuhan tersebut menurut tingkatan
takson dalam kingdom plantae!

B. Virus
Pernahkah anda menderita penyakit influenza? Biasanya, jika salah satu
dari anggota keluarga ada yang terserang penyakit ini, maka orang
disekitarnya sangat berpotensi tertular. Apakah penyebabnya? Mengapa
orang dapat begitu cepat ikut tertulsr penyakit ini?
Penyakit-penyakit seperti influenza, hepatitis, AIDS (acquired immune
deficiency syndrome), rabies, cacar, ataupun polio sebenarnya
disebabkan oleh agen penyakit submikroskopis aselular bernama virus
(bahasa latin, virus:racun).
1. Sejarah penemuan virus
Proses penemuan virus dimulai ketika A.Meyer pada tahun 1883
menyelidiki penyakit yang menyebabkan daun tembakau berbintik-
bintik. Pada waktu itu ia berkesimpulan bahwa penyebabnya adalah
organisme yang lebih kecil dari bakteri.
Pada tahun 1893, Dimitri Ivanowsky (Rusia) melakukan penyelidikan
yang sama dengan cara menyaring getah dari tumbuhan tembakau yang
terkena penyakit dengan menggunakan saringan bakteri. Hipotesisnya
adalahjikalau memang organisme tersebut adalah bakteri, maka
organisme tersebut tidak akan dapat melewati saringan bakteri. Akan
tetapi, begitu hasil saringan bakteri disuntikkan kepohon yang sehat,
ternyata pohon tersebut terjangkit penyakit mozaik. Namun demikian,
Ivanowsky tetap berkesimpulan bahwa organisme penyebab penyakit
tersebut adalah bakteri patogen yang berukuran lebih kecil dari ukuran
bakteri biasa dan menhasilkan racun sehingga seandainya bakteri
tersaring, maka racunnya akan lolos dari saringan. Racun bakteri itulah
yang menyebabkan penyakit tersebut.

Pada tahun 1897, M.Bajerinck (Belanda) melakukan penyelidikan lebih


lanjut pada daun tembakau. Ia berkesimpulan bahwa organisme
penyebab penyakit tersebut berukuran lebih kecil dari bakteri dan hanya
dapat berkembangbiak didalam tubuh makhluk hidup.

Wendley Stanley (Amerika Serikat) pada tahun 1935 telah berhasil


mengkristalkan organisme patogen pada daun tembakau yang
dikemudian hari diberi nama TMV (tobacco mosaic virus).

Penyelidikan manusia terhadap virus semakin intensif seiring dengan


penemuan mikroskop elektron. Sejak tahun 1950-an, virologi menjadi
bidang penelitian yang aktif dan menyumbangkan kepada kita
pemahaman yang lebih mendalam tentang berbagai jenis penyakit,
genetika, dan bahkan karakteristik makhluk hidup.
2. Ciri dan Sifat Virus
Virus mempunyai ciri dan sifat sebagai berikut:
a. Ukuran tubuhnya rata-rata antara 0,02-0,03 µm dan paling besar
berukuran 200 nm.
b. Struktur tubuh terdiri atas asam nukleat (DNA atau RNA) dan kapsid
(selubung protein pembungkus asam nukleat). Tubuh tidak
mempunyai membran, ribosom, sitoplasma, dan organel penghasil
sumber energi.
c. Bentuk tubuh bervariasi, umumnya bersegi banyak. Bentuk tubuh
virus ditentukan oleh bentuk kapsid.
d. Dapat berada diluar atau didalam sel. Apabila diluar sel, maka virus
hanya berbentuk seperti senyawa kimia biasa.
e. Hanya dapat berkembangbiak di dalam tubuh makhluk hidup.
f. Biasanya stabil pada pH 5,0 sampai 9,0.
g. Aktivitas virus dapat dihilangkan oleh sinar ungu dan sinar X, tapi zat
antibiotik dan zat antikuman lain tidak berpengaruh terhadapnya.
h. Dapat berperan sebagai agen penyakit, artinya virus dapat
menginfeksi sel dan akan menyebabkan perubahan, gangguan fungsi,
ataupun kematian sel. Dapat juga berperan sebagai agen hereditas,
artinya virus dapat menyebabkan perubahan genetik pada sel yang
diinfeksi.
i.

Anda mungkin juga menyukai