Anda di halaman 1dari 9

BIOLOGI SEBAGAI ILMU DAN METODE ILMIAH

A. PENDAHULUAN
Kata biologi berasala dari bahasa Yunani, bios dan logos. Bios berarti hidup,
dan logos berarti ilmu. Jadi biologi berarti suatu ilmu yang mempelajari seluk beluk
kehidupan. Cakupan biologi meliputi makhluk hidup itu sendiri, zat-zat penyusun
makhluk hidup, zat-zat yang dibutuhkan untuk hidup, dan segala hal yang ada
hubungannya dengan organisme dan lingkungannya.
Biologi merupakan dialek yang penting, yang memungkinkan orang
menjelajah dalam dunia makhluk hidup. Sejak awal orang telah menjadi ahli dalam
biologi dari pada ahli dalam bidang lainnya. Hal ini disebabkan tubuhnya sendiri
merupakan objek biologi yang erat kaitannya dengan kesehatan, penyakit,
tumbuhan dan hewan yang merupakan sumber makanannya dan sumber kebutuhan
lainnya yakni sebagai penutup tubuh, dan lain sebagainya. Salah satu dorongan
manusia mempelajari Biologi adalah untuk keperluan hidup agar dapat survive
(lestari), dan pada saat ini dorongan itu menimbulkan kemajuan Biologi dalam sub
bagian ilmu pertanian, ilmu kedokteran, ilmu peternakan dan lain-lain sebagai ilmu
terapan.
Biologi sebagai ilmu pengetahuan membantu manusia mengenal dirinya
sebagai makhluk hidup, mengenal lingkungannya serta mengenal adanya hubungan
antara makhluk hidup dan lingkungannya. Disamping itu, Biologi sebagai ilmu
pengetahuan dapat membantu manusia dalam memecahkan masalah-masalah yang
dihadapinya. Dengan demikian dapat dikatakan bahwa biologi sangat berguna
untuk meningkatkan kesejahteraan hidup manusia secara keseluruhan. Sebagai
ilmu, biologi telah mengalami perkembangan yang sangat pesat dari tahun ke tahun.
Perkembangan biologi modern dewasa inni telah mencapai titik kecanggihan
sehingga memungkinkan kita untuk dapat mengenal rahasia-rahasia yang
tersembunyi mengenai masalah-masalah kehidupan pada waktu sebelumnya masih
banyak belum diketahui. Minat terhadap kehidupan sudah timbul pada masa
Yunani, Aristoteles (384 – 322 SM) berpandangan bahwa makhluk hidup perlu
dikenal lebih cermat sehingga perlu dijadikan sasara penelitian. Ia adalah orang
pertama yang meneliti berbagai jenis tumbuhan dan hewan, dan berhasil
menggolongkan lebih dari 500 jenis hewan dan tumbuhan berdasarkan persamaan
susunan tubuhnya. Ia juga mempelajari perkembangan embrio maupun susunan dan
alat-alat dalam (organ bagian dalam) melalui pembedahan tubuh hewan. Karena
jasa-jasanya tersebut, maka Aristoteles dianggap sebagai perintis biologi.

KEDUDUKAN BIOLOGI DIANTARA ILMU-ILMU YANG LAIN


Dalam ilmu pengetahuan lazim diadakan pembagian antara kelompok IPA
atau ilmu-ilmu kealaman ( Natural science ) dan kelompok IPS atau ilmu-ilmu
social ( Social science ). Kelompok IPA mencakup Biologi, Fisika, Matematika,
Kimia, Astronomi dan lain-lain. Sedangkan kelompok IPS mencakup Sosiologi,
Hukum, Ekonomi, dan sebagainya. Untuk lebih jelasnya perhatikan bagan seperti
dibawah ini :

Ilmu Pengetahuan
( Science )

Ilmu Pengetahuan Alam Ilmu Pengetahuan Sosial


( IPA ) ( IPS )

Ilmu Hayat ( Biologi ) Ilmu Hukum


Ilmu Kimia Ilmu Ekonomi
Ilmu Alam ( Fisika ) Ilmu Sejarah
Geologi
Astronomi
Ilmu Bumi Antariksa

Selain itu, ilmu pengetahuan juga dibedakan antar kelompok ilmu-ilmu


murni / pure science dan kelompok ilmu-ilmu terapan / applied science. Biologi,
Kimia, Fisika, Matematika termasuk kedalam Ilmu Murni, sedangkan ilmu

2
kedokteran, ilmu pertanian, ilmu farmasi, dan sejenisnya termasuk dalam ilmu-ilmu
terapan. Biologi sebagai ilmu pengetahuan murni sangat berperan dalam
pengembangan ilmu terapan tersebut. Artinya seseorang tidak akan mungkin
menguasai ilmu-ilmu terapan tersebut tanpa menguasai Biologi.
Seiring dengan kemajuan yang telah dicapai dalam dunia ilmu pengetahuan
dan tekhnologi, maka pengetahuan dibidang Biologi pun semakin meningkat dan
peranan biologi pun semakin penting. Hal itu terutama setelah ditemukan alat-alat,
tekhnologi yang memungkinkan dilakukannya penelitian lebih lanjut seperti
Mikrobiologi, Virologi, dan sebagainya. Penemuan alat-alat seperti mikroskop
cahaya, optic pembesar, mikroskop electron, computer, computer scaning, dan
sebagainya membuat perkembangan biologi pun semakin canggih. Biologi semakin
terspecialisasi dan terpecah-pecah kedalam beberapa cabang yang masing-masing
mengkaji obyek-obyek tertentu secara khusus dan mendalam seperti contoh di
bawah ini :
1. Anatomi : Ilmu yang mempelajari struktur tubuh
makhluk
hidup.
2. Bakteriologi : Yang mempelajari bakteri dan
kehidupannya.
3. Botani : Yang mempelajari tumbuhan dan
kehidupannya.
4. Ekologi : Mempelajari hubungan timbale balik
antara makhluk
hidup dengan lingkungannya.
5. Embryologi : Mempelajari perkembangan organismedari
telur sampai
dewasa.
6. Entomologi : Mempelajari seerangga dan kehidupannya.
7. Evolusi : Mempelajari perkkembangan makhluk
hidupdari bentuk-
bentuk yang sederhana ke bentuk yang paling rumit

3
( kompleks ).
8. Fisiologi : Mempelajari proses-proses dan kegiatan-
kegiatan yang
terjadi dalam tubuh makhluk hidup
9. Genetika : Mempelajari cara-cara pewarisan sifat
individu kepada
keturunannya.
10. Higiene : Mempelajari pemeliharaan kesehatan
organisme
(manusia)
11. Histologi : Mempelajari susunan dan fungsi jaringan
tubuh makhluk
hidup.
12. Mikrobiologi : Mempelajari kehidupan mikro organisme.
13. Morfoloogi : Mempelajari susunan dan bentuk luar
tubuh organisme.
14. Palaeontologi : Mempelajari kehidupan makhluk hidup
dimasa lampau
berdasarkan petunjuk fosil.
15. Parasitologi : Mempelajari kehidupan parasit dan
pengaruhnya terhadap
Organisme.
16. Patologi : Mempelajari penyakit dan pengaruhnya
terhadap
Organisme.
17. Sitologi : Mempelajari susunan dan fungsi bagian-
bagian dari sel.
18. Mikologi : Mempelajari kehidupan jamur dan
pengaruhnya terhadap
organisme.
19. Zoologi : Mempelajari hewan dan kehidupannya.

4
Dari uraian-uraian tersebut diatas, jelaslah bahwa ilmu yang satu dengan
ilmu yang lainnya saling menunjang, khususnya ilmu yang termasuk dalam
kelompok yang sama seperti biologi, fisika, dan kimia yang tergolong kedalam
kelompok IPA. Keterkaitan antara ilmu yang satu dengan yang lain itu saling
menunjang dann dapat melahirkan cabang-cabang ilmu yang baru seperti :
Biokimia, lahir dari kaitan antara biologi dan kimia.
Biofisika, lahir dari kaitan biologi dan fisika.
Eksobiologi, lahir dari biologgi dan astronoomi.
Biogeografi, lahir dari biologi dan geografi, dlsb.
Inilah beberapa contoh penting peranan biologi dalam dunia ilmu
pengetahuan, serta eratnya kaitan antara biologi dengan ilmu pengetahuan lainnya.
Tapi sesungguhnya masih banyak lagi cabang ilmu lain yang berkaitan dengan
biologi.

B. METODE ILMIAH
Tujuan utama dari tiap ilmu adalah membuat fenomena alam yang
tampaknya kompleks menjadi suatu pengertian dan hubungan yang sederhana dan
mendasar, dan menemukan semua fakta dan kaitan-kaitannya. Inti dari metode ilmiah
adalah mengajukan pertanyaan dan mencari jawabannya, tetapi pertanyaan itu harus
bersifat “ ilmiah “ , yang timbul dari pengamatan dan percobaan, dan jawabannya
juga bersifat “ ilmiah “, yang dapat diuji dengan pengamatan dan percobaan lebih
lanjut. Ahli fisika dari Denmark Niehl Bohr, menyebutnya sebagai berikut: “ Tugas
dari ilmu pengetahuan ialah meluaskan cakrawala pengalaman kita dan menyusunnya
kedalam suatu aturan “.
Tetapi tidak ada suatu “ Metode Ilmiah “ tunggal, tidak ada runtuan kejadian
yang sempurna yang akan mengahasilkan suatu kebenaran ilmiah. Masing-masing
ilmuan bekerja dengan cara mereka masing-masing. Sumber utama dari semua fakta
ilmiah adalah pengamatan dan percobaan yang cermat, yang bebas dari prasangka dan
dilaksanakan secara sekuantitatif mungkin. Kemudian pengamatan dan percobaan itu

5
diamati dianalisis atau disederhanakan dalam bagian-bagian yang baku sehingga
fenomena yang dihadapi itu dapat disusun secara teratur. Bagian baku itu lalu disusun
kembali dan keterkaitan satu dengan yang lainnya dijelaskan.
Berdasarkan pengamatan-pengamatan tersebut seeorang ilmuan membuat
suatu hipotesis yaitu suatu gagasan mengenai sifat pengamatan atau mengenai kaitan-
kaitan antara suatu runtunan kejadian bahkan mengenai hubungan sebab dan akibat
antara kejadian-kejadian yang berlainan.
Kemampuan seorang ilmuan untuk melihat sejumlah besar data dan
membuat suatu hipotesis yang masuk akal untuk menjelaskan kaitan-kaitannya inilah
yang berbeda-beda bagi ilmuan, dann disinilah letak keunggulan seorang genius.
Peranan suatu hipotesis adalah menembus melalui data yang ada dan
menmpatkkannya di dalam konteks baru yang lebih luas, sehingga apa yang kita
ketahui dapat menjelaskan hal yang tidak kita ketahui. Antara hipotesis dan teori
tidak ada pembatasan yang jelas, tetapi pada umumnya suatu teori memberi kesan
lebih banyak mengandung suuatu kepastian dari pada suatu hipotesis. Suatu teori
adalah suatu gagasan mendasar yang mencoba menjelaskan fenomena yang diamati
dan kaitan-kaitannya agar pengamatan dan hipotesis di bidang yang berlainan dapat
disusun dalam suatu tatanan. Sebagai contoh, teori evolusi merupakan gagasan
mendasar dimana terkumpul sejumlah pengamatan dan hipotesis dari bidang
palaentologi, anatomi, fisiologi, biokimia, genetika, dan ilmu-ilmu yang lainnya.
Suatu teori yang baik mengkorelasikan sejumlah fakta, yang sebelumnya
terpisah menjadi suatu kesatuan yang masuk akal dan mudah dimengerti. Teori yang
dihasilkan dengan menyusun fakta-fakta secara tepat akan menggambarkan kaitan-
kaitan baru antara fakta-fakta yang berdiri sendiri dan menyarankan percobaan dan
pengamatan lanjutan yang dapat dilakukan untuk menguji kaitan-kaitan ini. Suatu
teori yang baik harus sederhana dan tidak memerlukan suatu bab tersendiri untuk
menjelaskan tiap fakta, harus lugas, dapat berkembang dan mengalami modifikasi
sesuai dengan data baru yang didapatkan.
Suatu teori tidak ditinggalkan karena adanya suatu fakta tertentu yang
bertentangan dengan teori itu, tetapi hanyalah karena suatu teori lain dapat
menjelaskan lebih baik semua data yang diketahui. Suatu hipotesis harus dapat diuji

6
dengan suatu percobaan, artinya harus dapat membuat suatu ramalan yang dapat diuji
dengan suatu cara. Jika tidak dengn demikian, hal itu hanya merupakan suatu
spekulasi. Sebaliknya, jika dari suatu teori tidak dapat timbul suatu ramalan, maka hal
itu tidak lebih dari pada suatu tebakan.
Hasil yang berlainan dengan apa yang diramalkan oleh suatu hipotesis
mendorong ilmuan, setelah ia yakin akan kebenaran penemuannya, untuk membuang
hipotesis atau mengubahnya agar sesuai dengan data lama dan data baru. Hipotesis-
hipotesis selamanya mengalami perbaikan. Para ilmuan tidak menganggap suatu
hipotesis, meskipun telah berkali-kali diuji, sebagai suatu kebenaran mutlak yang
menyeluruh. Tetapi hanya diterima sebagai pendekatan kebenaran yang paling baik
dalam keadaan tertentu.
Sejarah ilmu pengetahuan menunjukkan bahwa meskipun sejumlah besar
ilmuan membuat penemua-penemuan dengan mengikuti metode ilmiah yang ideal,
ada kejadian-kejadian yang telah menghasilkan teori penting yang berakibat jauh
sebagai akibat penafsiran yang salah dari percobaan-percobaan yang tekontrol kurang
baik. Jika dilihat kembali, ada hal-hal dimana bukti diperlukan untuk membuat suatu
teori yang benar telah diketahui, tetapi tidak ada ilmuan yang menarik kesimpulan
yang tepat. Juga terjadi, ilmuan dapat menyusun teori yang benar, meskipun terdapat
sejumlah besar bukti-bukti yang kelihatan saling bertentangan.
Desain percobaan yang tepat merupakan suatu ilmu tersendiri dan aturan-
aturan yang dibuat untuk itu hanya merupakan umum belaka. Dalam tiap percobaan,
seorang ilmuan harus waspada terhadap penyimpangan dalam dirinya, dalam subyek,
dalam peralatan dan dalam desain.
Setiap percobaan harus melibatkan kelompok control ( dan beberapa
percobaan melibatkan beberapa jenis kelompok control ). Kelompok control adalah
kelompok yang dalam semua hal diperlakukan sama dengan keloompok percobaan
kecuali dengan factor yang akan diuji. Penggunaan control dalam percobaan pada
kedokteran manusia, menimbulkan masalah etika, karena tidak memberi pengobatan
pada penderita yang mungkin bermanfaat baginya. Jika telah ada suatu bukti bahwa
suatu cara pengobatan memang lebih baikk dari yang lain, seorang dokter kurang
dibenarkan untuk melakukan percabaan-percobaan lagi. Tetapi pustaka kedokteran

7
penuh dengan cara – cara pengobatan, yang sekarang terbukti tidak berguna atau
malah merugikan, yang dipakai bertahun-tahun dan pada akhirnya ditinggalkan
karena pengalaman membuktikan bahwa cara itu sia-sia dan bahwa percobaan yang
tedahulu itu tidak terkontrol dengan baik. Ada kalanya dalam perkembangan tiap cara
pengobatan baru, para dokter dibenarkan dan bahkan diharuskan untuk mengadakan
percobaan yang dikontrol secara cermat pada manusia agar yakin bahwa cara baru itu
benar-benar lebih baik dari pada cara yang lama.
Pada percobaan medis, tidak cukup dengan hanya memberi obat pada satu
kelompok penderrita dan pada kelompok penderita lain tidak, karena telah diketahui
bahwa pemberian obat apapun mempunyai akibat psikologis yang besar. Sebagai
contoh, sekelompok mahasiswa suatu perguruan tinggi di bagian barat amerika
serikatdijadikan subyek untuk menguji hipotesis bahwa pemberian vitamin C dalam
dosis yang besar tiap hari dapat mencegah selesma. Kelompok yang mendapat
vitamin C menunjukan penurunan penderita yang terserang selesma sebanyak 65 %
selama musim dingin, dibandingkan dengan musim dingin sebelumnya ketika belum
mendapat vitamin C. jumlah mahasiswa ini cukup besar (208 orang) untuk
menyimpulkan bahwa hasil ini nyata secara statistic. Jika tidak ada kontrol kita akan
menyimpulkan bahwa vitamin C membantu mencegah selesma. Kelompok
mahasiswa kedua diberi pil “Placebo” yakni yang sama dalam bentuk ukuran, warna
dan rasa dengan pil vitamin C tetapi tanoa vitamin C. Para mahasiswa tidak di beri
tahu siapa yang mendapat vitamin C dan siapa yang tidak. Mereka hanya diberi tahu
bahwa mereka diberi pil yang dapat mencegah selesma. Kelompok yang mendapat
placebo melaporkan. Bahwa penderita di kelompok mereka berkurang dengan 63 % .
Percobaan yang terkantrol ini membuktikan bahwa vitamin C tidak berpengaruh
dalam penurunan jumlah penderita dan bahwa pengurangan penderita selesma
tersebut adalah suatu akibat psikologis atau karena serangan virus dalam tahun itu
berkurang. Dalam suatu percobaan “buta ganda” para dokter tidak mengetahui pasien
mana yang menerima obat percobaan dan yang mana menerima placebo. Tiap pasien
diberi pil dengan kode yang berbeda dan setelah percobaan itu selesai aka kode itu
dijelaskan.

8
Kemajuan yang dicapai dalam dunia ilmu pengetahuan dan teknologi pada
umumnya, dan Biologi pada khususnya, hanya mungkin terjadi dengan menggunakan
metode ilmiah, yakni cara atau tahapan / langkah tertentu yang hanya diikuti oleh
seorang ilmuan dalam melakukan suatu penelitian. Jadi metode ilmiah merupakan
factor yang amat penting bagi berhasilnya suatu penelitian ilmiah.
Dari uraian tersebut di atas kesimpulannya metode ilmiah mempunyai
tahapan / langkah – langkah tertentu secara sistematis. Langkah – langkah tersebut
pada umumnya adalah:
1. Perumusan masalah.
2. Pengumpulan data atau keterangan.
3. Mengajukan hipotesis / dugaan.
4. Menguji hipotesis dengan mengadakan serangkaian percobaan.
5. Menarik Kesimpulan.
6. Menguji kesimpulan dengan percobaan ulang. Bila hasilnya sama,
maka kesimpulan itu menjadi teori.

Anda mungkin juga menyukai