Anda di halaman 1dari 60

Biologi

1 RUANG LINGKUP BIOLOGI


A. Hakikat Biologi Sebagai Ilmu
Biologi adalah ilmu tentang kehidupan. Istilah biologi diambil
dari bahasa Yunani, yaitu bios yang berarti kehidupan, dan logos
yang berarti ilmu.
Biologi bagian dari sains memiliki karakteristik yang sama
dengan ilmu sains lainnya. Adapun karakteristik ilmu pengetahuan
alam termasuk biologi (SAINS/IPA) yaitu:
• Obyek kajian berupa benda konkret dan dapat ditangkap indera.
• Dikembangkan berdasarkan pengalaman empiris (pengalaman
nyata).
• Memiliki langkah-langkah sistematis yang bersifat baku.
• Menggunakan cara berfikir logis, yang bersifat deduktif artinya
berfikir dengan menarik kesimpulan dari hal-hal yang khusus
menjadi ketentuan yang berlaku umum. Bersifat deduktif artinya
berfikir dengan menarik kesimpulan dari hal-hal yang umum
menjadi ketentuan khusus.
• Hasilnya bersifat obyektif atau apa adanya, terhindar dari
kepentingan pelaku (subyektif).
• Hasil berupa hukum-hukum yang berlaku umum, dimanapun
diberlakukan.
Biologi dipilah-pilah menjadi cabang-cabang ilmu. Tiap cabang
ilmu mengkhususkan bahasannya pada satu objek tertentu saja.
Misalnya cabang Biologi yang didasarkan pada objek diantaranya
Zoologi, Botani, Mikologi, Mikrobiologi, dan Virologi. Kemudian dari
tiap objek itu, misalnya Zoologi terbagi lagi menjadi Vertebrata dan
Invertebrata. Dan Vertebrata yang terbagi lagi menjadi 5 Filum (Pisces,
Amphibia, Reptilia, Aves dan Mamalia) memunculkan cabang-cabang
ilmu seperti Herpitologi, Ornitologi, Mamalogi dll. Dari tiap cabang
ilmu ini muncul lagi cabang-cabang ilmu yang semakin spesifik.

163
Biologi
S O N Y S U G E M A C O L L E G E

Misalnya, dari Mamalogi kemudian muncul cabang-cabang ilmu yang


mengkaji lebih jauh mengenai hewan mamalia dan manusia tersebut,
seperti Sitologi, Anatomi, Fisiologi, Morfologi, Taksonomi, Genetika,
Embriologi. Pemilahan ilmu ini terjadi pula pada cabang-cabang ilmu
Biologi lainnya.
Adapun cabang Biologi yang didasarkan pada persoalannya
antara lain Ekologi, Toksikologi, Taksonomi, Biologi Reproduksi, dan
Teratologi. Dan cabang Biologi yang didasarkan pada tingkat organisasi
kehidupan antara lain Sitologi, Histologi, Organologi, Biologi Populasi,
Biologi Molekuler, dan Genetika Populasi. Pada cabang Biologi Terapan
yang bertujuan untuk meningkatkan kesejahteraan manusia pun kini
terbagi menjadi Kedokteran, Gizi dan Kesehatan/Higiene, Pertanian,
Peternakan, Perikanan, serta Bioteknologi. Kemudian dari ilmu
Kedokteran sendiri muncul ilmu-ilmu spesifik antara lain spesialisasi
saraf, mata, kandungan, gigi, THT, internis, dan anak. Demikian pula
dengan cabang biologi terapan lainnya.
B. Cabang-cabang Ilmu Biologi
1. Akarologi : ilmu tentang kutu, caplak, tungau dll
2. Anastesi : ilmu tentang pembedahan/pembiusan
3. Andrologi : ilmu tentang sistem reproduksi/organ re­
produksi pada pria
4. Ankologi : ilmu tentang tumor/ kanker
5. Antropologi : ilmu tentang kebudayaan manusia
6. Bakteriologi : ilmu tentang bakteri
7. Botani : ilmu tentang tumbuh tumbuhan
8. Biokimia : ilmu tentang reaksi kimia pada makhluk
hidup
9. Cardiologi : ilmu tentang seluk beluk jantung
10. Dermatologi : ilmu tentang permasalahan kulit
11. Ekologi : ilmu tentang interaksi makhluk hidup
dengan lingkungan­­nya
12. Embriologi : ilmu tentang perkembangan embrio dalam
kandungan
13. Endokrinologi : ilmu tentang kerja dan fungsi kelenjar
endokrin
14. Entomologi : ilmu tentang serangga
15. Ethologi : ilmu tentang perilaku makhluk hidup di
lingkungannya

164
Biologi
S O N Y S U G E M A C O L L E G E

16. Evolusi : ilmu tentang perkembangan makhluk hidup


dari masa ke masa
17. Farmakologi : ilmu tentang obat-obatan
18. Fisiologi : ilmu tentang kefaalan tubuh makhluk hidup
19. Genetika : ilmu tentang pewarisan sifat menurun dari
suatu generasi ke generasi berikutnya
20. Geologi : ilmu tentang susunan tata bumi dan bekas
kehidupan yang terdapat pada lapisan bumi
21. Gerantologi : ilmu tentang makhluk-makhluk tua dan
sudah punah
22. Gynekologi : ilmu tentang sistem reproduksi/organ
reproduksi wanita
23. Higiene : ilmu tentang pengolahan kesehatan
individu
24. Histologi : ilmu tentang jaringan
25. Herbalogi : ilmu tentang rumput-rumputan dan gulma
(tumbuhan liar Pengganggu)
26. Herpetologi : ilmu tentang Reptil
27. Hermintologi : ilmu tentang cacing
28. Homologi : ilmu tentang persamaan dan bentuk-bentuk
organ tubuh
29. Immunologi : ilmu tentang kekebalan tubuh terhadap
serangan bibit penyakit
30. Kinekologi : ilmu tentang anjing
31. klimatologi : ilmu tentang iklim
32. Lymnologi : ilmu tentang biologi perairan
33. Mamologi : ilmu tentang mamalia
34. Mikologi : ilmu tentang jamur
35. Mikrobiologi : ilmu tentang mikroorganisma
36. Morfologi : ilmu tentang susunan luar tubuh organisma
37. Ontogeni : ilmu tentang pertumbuhan makhluk hidup
dari zigot hingga Dewasa
38. Ornitologi : ilmu tentang burung
39. Organologi : ilmu tentang organ
40. Paleontologi : ilmu tentang fosil
41. Parasitologi : ilmu tentang bibit penyakit
42. Partologi : ilmutentangmakhlukhidupmempertahan­­
kan kelestarian hidupnya
43. Patologi : ilmu tentang penyebab penyakit dan
pengaruh­nya pada makhluk hidup

165
Biologi
S O N Y S U G E M A C O L L E G E

44. Phanerogami : ilmu tentang tumbuhan tingkat tinggi/


Spermatophyta
45. Phykologi : ilmu tentang alga
46. Phylogeni : ilmu tentang perkembangan makhuk hidup
47. Primatologi : ilmu tentang Primata
48. Protozoologi : ilmu tentang protozoa
49. Radiologi : ilmu tentang penggunaan radiasi
50. Sanitasi : ilmu tentang pengolahan suatu kesehatan
organisme dari segi kesehatan organisme
dan segi kesehatan lingkungan
51. Sitologi : ilmu tentang sel
52. Taksonomi : ilmu tentang penggolongan makhluk hidup
ke dalam suatu klasifikasi
53. Teratologi : ilmu tentang kelainan pada kandungan
54. Virologi : ilmu tentang virus
55. Zoologi : ilmu tentang hewan
56. Zimologi : ilmu tentang Peragian
C. Ruang Lingkup Biologi
Berdasarkan struktur keilmuan menurut BSCS (Biological Science
Curricullum Study, Mayer 1980) bahwa ruang lingkup biologi
meliputi obyek biologi berupa kingdom (plantae, animalia,
protista, fungi, archebacteria, eubacteria). Ditinjau dari tingkat
molekul (virus) - sel (protozoa, bakteri dan tumbuhan unisel)
- jaringan (porifera & coelenterata) - organ (hati, ginjal, dll) -
sistem organ (sistem sirkulasi, sistem transportasi, dll) - individu
(manusia) – populasi (kumpulan individu yang sama di daerah
yang sama) – komunitas (kumpulan beberapa populasi) –
ekosistem (kumpulan beberapa komunitas) – biosfer (kumpulan
beberapa ekosistem). Adapun persoalan yang dikaji meliputi 9
tema dasar yaitu :
1. Biologi (sains) sebagai proses inkuiri
2. Sejarah konsep biologi
3. Evolusi
4. Keanekaragaman dan keseragaman
5. Genetika dan kelangsungan hidup
6. Organisme dan lingkungan
7. Perilaku
8. Struktur dan fungsi
9. Regulasi

166
Biologi
S O N Y S U G E M A C O L L E G E

D. Dampak Mempelajari Biologi


Dampak positif atau manfaatnya yaitu :
1. Manusia sadar terhadap hidup dan kehidupan dalam
lingkungan
2. Diciptakan bibit unggul yang ramah lingkungan
3. Pemanfaatan mikroorganisme dalam segala bidang
Dampak negatif yang ditimbulkan
1. Mengeksploitasi SDA dengan sembarangan
2. Penggunaan bibit unggul dan pestisida berlebihan yang
akan berdampak pada biodeversitas
3. Penggunaan senjata biologi yang mematikan, yang akan
merusak lingkungan biotik maupun abiotik
Oleh karena itu kemajuan biologi yang demikian pesatnya harus
diimbangi dengan iman dan takwa, sehingga pemanfaatan lebih
optimal dan meminimalkan dampak negatif yang ada.
E. Kerja Ilmiah
Orang yang mempelajari biologi disebut ilmuwan biologi.
Ilmuwan biologi memperoleh ilmu pengetahuan tidak saja
dengan cara membaca, namun juga menyelidiki organisme dan
fenomena kehidupan secara langsung. Penyelidikan tersebut
dilakukan dengan cara sistematik, disebut metodaq illmliah
dan disertai dengan sikap ilmiah.
1. Metoda ilmiah
Merupakan cara atau tahapan tertentu yang harus di­
kerjakan oleh seorang ilmuwan dalam melakukan suatu
penelitian. Metoda ilmiah terdiri dari beberapa tahapan
sebagai berikut :
a. Merumuskan masalah
b. Observasi/pengumpulan data
c. Mengajukan hipotesis/dugaan sementara
d. Melakukan percobaan/eksperimen
Sebelum melakukan percobaan harus menentukan
alat, bahan dan variabel.
Ada dua jenis variabel yang harus ditentukan dalam
melakukan percobaan, yaitu variabel bebas dan variabel
terikat. Variabel bebas merupakan factor yang diubah,
sedangkan variabel terikat adalah factor yang berubah
tergantung perubahan, variabel bebas.

167
Biologi
S O N Y S U G E M A C O L L E G E

Pada percobaan biologi terdapat dua kelompok per­


lakuan, yaitu kelompok kontrol (kelompok yang tidak
diberi perlakuan) dan kelompok yang diberi perlakuan.
Kelompok perlakuan diberi satu atau lebih variabel yang
disesuaikan dengan tujuan percobaan serta tersedianya
alat, bahan dan biaya.
e. Menarik kesimpulan
Kesimpulan berisi hasil percobaanyang dilakukan.
2. Sikap Ilmiah
Beberapa sikap ilmiah yang dibutuhkan oleh seorang ilmuwan
biologi dalam memecahkan suatu masalah
a. Dapat membedakan antara fakta dan opini
b. Berani dan santun dalam mengajukan pertanyaan dan
argumen
c. Mengembangkan keingintahuan
d. Kepedulian terhadap lingkungan
e. Berpendapat secara ilmiah dan kritis
f. Berani mengusulkan perbaikan dan bertanggung jawab
terhadap usulan tersebut
g. Bekerja sama
h. Jujur terhadap fakta
i. Disiplin dan tekun
3. Laporan Ilmiah
Hasil penelitian di publikasikan ke kalayak melalui jurnal
penelitian, seminar atau lewat internet.
Sistematika laporan penelitian
BAB I. PENDAHULUAN
a. Latar belakang masalah
b. Rumusan masalah
c. Tujuan penelitian
d. Manfaat penelitian
BAB II. TINJAUAN PUSTAKA
a. Kajian teori
b. Kajian dan hasil-hasil penelitian
c. Rumusan hipotesis
BAB III. METODE PENELITIAN
a. Variabel dan definisi operasional variable
b. Rancangan penelitian
c. Sasaran penelitian (populasi dan sampel)

168
Biologi
S O N Y S U G E M A C O L L E G E

d. Instrumen, alat dan bahan


e. Prosedur pelaksanaan penelitian
f. Rencana analisis data
g. Jadwal penelitian
BAB IV. DATA DAN PEMBAHASAN
a. Deskripsi data
b. Interpretasi data
c. Uji hipotesis
d. Pembahasan
BAB V. KESIMPULAN DAN SARAN
a. Kesimpulan
b. Saran
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN

2 KLASIFIKASI MAKHLUK HIDUP


A. Tujuan Klasifikasi
Ilmuwan biologi telah mengembangkan suatu sistem yang
dapat memudahkan kita mempelajari dan mengenali makhluk
hidup yaitu sistem klasifikasi/taksonomi yaitu penggolongan
makhluk hidup berdasarkan aturan tertentu. Klasifikasi yang
dilakukan oleh para ahli bertujuan untuk :
1. mendeskripsikan ciri-ciri makhluk hidup untuk membeda­
kan tiap-tiap jenis, agar mudah dikenal
2. mengelompokkan makhluk hidup berdasarkan ciri-cirinya
3. mengetahui hibungan kekerabatan antar makhluk hidup;
dan
4. mengetahui evolusi makhluk hidup atas dasar kekerabatan­
nya
Sedangkan klasifikasi memiliki manfaat penting yang dapat
langsung diterapkan bagi kepentingan manusia, yaitu:
1. Pengelompokan memudahkan kita mempelajari organisme
yang beraneka ragam
2. Klasifikasi dapat digunakan untuk melihat hubungan ke­
kerabatan antar makhluk hidup yang satu dengan yang
lain

169
Biologi
S O N Y S U G E M A C O L L E G E

B. Sistem Klasifikasi
Sistem klasifikasi makhluk hidup terus berkembang sejalan
dengan perkembangan ilmu pengetahuan, khususnya Taksonomi.
Saat ini diketahui terdapat 3 (tiga) sistem klasifikasi makhluk
hidup, yaitu Sistem Artifisial (Buatan), Sistem Alami, dan Sistem
Filogenetik
1. Sistem artificial atau Buatan
• Sistem artifisial disusun dengan menggunakan ciri-ciri
atau sifat-sifat yang sesuai dengan kehendak manusia,
atau sifat lainnya. Misalnya klasifikasi tumbuhan
dapat menggunakan dasar habitat (tempat hidup),
habitus atau berdasarkan perawakan (berupa pohon,
perdu, semak dll)
2. Sistem alami
• Sistem ini menghendaki terbentuknya kelompok-
kelompok takson yang alami. Artinya anggota-anggota
yang membentuk unit takson terjadi secara alamiah
atau sewajarnya seperti yang dikehendaki oleh alam.
• Klasifikasi sistem alami menggunakan dasar persamaan
dan perbedaan morfologi (bentuk luar tubuh) secara
alami atau wajar. Contoh, hewan berkaki dua, berkaki
empat, tidak berkaki, hewan bersayap, hewan bersirip,
hewan berbulu, bersisik, berambut dan lain-lain.
Sedangkan pada tumbuhan, ada kelompok tumbuhan
berkeping biji satu, berkeping biji dua.
3. Sistem filogenetik
• Klasifikasi sistem filogenetik disusun berdasarkan per­
samaan fenotip yang mengacu pada sifat-sifat bentuk
luar, faal, tingkah laku yang dapat diamati, dan pewarisan
keturunan yang mengacu pada hubungan evolusioner
sejak jenis nenek moyang hingga cabang-cabang ke­
turunannya.
C. Tingkat Taksonomi
Disebut juga tingkat pengelompokkan.Tingkatan ini disusun
oleh kelompok (takson) yang paling umum sampai kepada
kelompok yang paling khusus, dengan urutan tingkatan sebagai
berikut :
1. Regnum/Kingdom = (Dunia/Kerajaan)
2. Divisio/Phyllum = (Tumbuhan/Hewan)
3. Classis = (Kelas)

170
Biologi
S O N Y S U G E M A C O L L E G E

4. Ordo = (Bangsa)
5. Familia = (Suku)
6. Genus = (Marga)
7. Species = (Jenis)
D. Tata Nama
Nama Ilmiah digunakan sebagai alat komunikasi ilmiah di
seluruh dunia menggunakan bahasa latin/yang dilatinkan.
Setiap organisme hanya memiliki satu nama yang sah.
1. Cara Pemberian Nama Jenis
Nama jenis untuk hewan maupun tumbuhan harus terdiri
atas dua kata tunggal (mufrad) yang sudah dilatinkan.
Misalnya, tanaman jagung nama spesiesnya (jenis)
Zea mays. Burung merpati nama spesiesnya Columbia
livia. Kata pertama merupakan nama marga (genus),
sedangkan kata kedua, merupakan petunjuk spesies
atau petunjuk jenis. Dalam penulisan nama marga, huruf
pertama dimulai dengan huruf besar, sedangkan nama
petunjuk jenis, seluruhnya menggunakan huruf kecil.
Selanjutnya setiap nama jenis (spesies) makhluk hidup
ditulis dengan huruf cetak miring atau digaris-bawahi
agar dapat dibedakan dengan nama atau istilah lain.
Cara pemberian nama tersebut dikenal dengan “Binomial
nomenclatur" dipopulerkan pemakaiannya oleh Carolus
Linnaeus
2. Cara Pemberian Nama Kelas, Bangsa dan Famili
a. Nama kelas adalah nama genus + nae. contoh: Equisetum
+ nae, menjadi kelas Equisetinae.
b. Nama ordo adalah nama genus + ales. contoh: zingiber
+ ales, menjadi ordo Zingiberales.
c. Nama famili adalah nama genus + aceae. contoh: Canna
+ aceae, menjadi famili Cannacea
E. Sistem Kingdom pada penggolongan Makhluk hidup
1. Sistem 2 kingdom
• Dikembangkan oleh : Carolus Linnaeus
• Kingdom : Plantae (tumbuhan) dan Animalia (hewan)
• Kelemahannya adalah penggolongan ini masih terlalu
umum dan kurang spesifik sehingga terdapat beberapa
makhluk hidup lainnya yang tidak dapat digolongkan
dalam kedua kingdom ini

171
Biologi
S O N Y S U G E M A C O L L E G E

2. Sistem 3 kingdom
• Sistem ini dikembangkan oleh ahli Biologi Jerman
Ernst Haeckel tahun 1866
• Kingdom : Protista (organisme bersel satu dan organisme
multiseluler sederhana) Plantae (tumbuhan) dan Animalia
(hewan)
• Kelebihan sistem ini adalah organisme mikroskopis
ber­sel satu atau multiseluler sederhana dikelompokan
kedalam kingdom tersendiri dan berbeda dari animalia
atau plantae, penyebabnya karena secara fisiologis,
morfologisnya, dan anatomi, kingdom protista memiliki
perbedaan dari kedua kingdom lainnya
• Kelemahannya, bakteri tidak dapat digolongkan
ke dalam kingdom protista, karena bakteri adalah
organisme mikroskopis yang tidak memiliki membran
inti/karioteka. Sehingga pengelompokan kingdom ini
kurang sempurna
3. Sistem 4 kingdom
• Sistem Ini dikembangkan oleh ahli Biologi Amerika
Herbert Copeland tahun 1956.
• Kingdom : Monera (organisme yang tidak memiliki
membrane inti/dinding ini, karioteka), Protista ( organis­
me bersel satu dan organisme multiseluler sederhana)
Plantae (tumbuhan) dan Animalia (hewan)
• Kelemahannya adalah masih terdapat makhluk hidup
lainnya yang tidak dapat digolongkan kedalam keempat
kingdom ini seperti fungi (Mycota). Mycota memiliki
perbedaan karakter yang cukup unik, ukurannya ber­
variasi ada yang menyerupai prostista namun bukan
protista, cara makan dan pencernaan berbeda dengan
tumbuhan maupun hewan. Selain itu kelemahan lain­
nya juga terdapat pada kingdom monera karena di
dalam kingdom monera masih terdapat perbedaan
yang cukup berarti dalam klasifikasi kingdom
4. Sistem 5 kingdom
• Sistem ini dikembangkan oleh ahli Biologi Amerika
Robert H. Whittaker tahun 1969.
• Kingdom : Monera (organisme yang tidak memiliki
membrane inti/dinding ini, karioteka), Protista (organis­

172
Biologi
S O N Y S U G E M A C O L L E G E

me bersel satu dan organisme multiseluler sederhana),


Mycota/fungi/jamur, Plantae (tumbuhan) dan Animalia
(hewan)
• Kelebihan sistem ini adalah jamur digolongkan kedalam
kingdom tersendiri karena Jamur tidak mencernakan
makanan seperti yang binatang lakukan, atau pun
membuat makanan mereka sendiri seperti yang
tumbuhan lakukan melainkan mereka mengeluarkan
enzim pencernaan di sekitar makanan mereka dan
kemudian menyerapnya ke dalam sel
• Kelemahannya adalah belum mampu mendefinisikan
kingdom monera secara tepat sehingga didalam
kelompok kingdom monera sendiri masih memiliki
perbedaan yang cukup signifikan.
5. Sistem 6 Kingdom
• Sistem ini dikembangkan oleh ahli Biologi Amerika
Carl Woese 1977.
• Kingdom : Archaebacteria (organisme yang tidak me­
miliki membran inti/dinding ini/karioteka yang hidup
ditempat ekstrim), Eubacteria (organisme yang tidak
memiliki membran inti/dinding ini/ karioteka), (Protista
(organisme bersel satu dan organisme multiseluler
sederhana), Mycota/fungi/jamur, Plantae (tumbuhan)
dan Animalia (hewan)
• Kelemahan sistem ini pada dasarnya tidak ada,
namun bagi beberapa pakar ilmuwan sering menjadi
pro dan kontra, karena kingdom monera merupakan
kingdom yang sudah mencakup bakteri archae dan
eubacteria sehingga tidak perlu di bagi lagi

173
Biologi
S O N Y S U G E M A C O L L E G E

3 VIRUS
Virus adalah kata lain untuk racun. Saat ini virus adalah mahluk
yang berukuran paling kecil. Virus hanya dapat dilihat dengan
mikroskop elektron dan lolos dari saringan bakteri (bakteri filter).
A. Sejarah Penemuan Virus
1. D. Iwanowsky (1892) dan M. Beyerinck (1899) adalah ilmuwan
yang menemukan virus, sewaktu keduanya meneliti penyakit
mozaik daun tembakau
2. Kemudian W.M. Stanley (1935) seorang ilmuwan Amerika
berhasil mengkristalkan virus penyebab penyakit mozaik
daun tembakau (virus TVM).
B. Ciri-ciri Virus
1. Ukuran sangat lecil
2. Tubuh dilindungi oleh kapsid yang tersusun dari protein
3. Memiliki bahan inti DNA atau ARN
4. Tidak memiliki protoplasma
5. Dapat memperbanyak diri (proliferasi) pada sel/jaringan
hidup dengan cara litik dan lisogenik
6. Dapat dikristalkan
Pengelompokkan virus dapat didasarkan pada organisma
(inang) yang ditumpanginya, bisa juga berdasarkan jenis asam
nukleat yang dimilikinya.
CVPD = Pada tanaman jeruk
Tumbuhan Mozaik/TMV pada tanaman tembakau
Tungro = Pada tanaman padi
Inang
NCD/tetelo pada ayam
Rabies pada mammalia
Hewan
HIV, campak, polio, trachom pada mata
DHF/demam berdarah
Virus
Virus DNA = CVPD, cacar, bakteriofage,
herfes simplex
Asam
Nukleat

Virus DNA = HIV, hepatitis, morbili/campak,


influensa, gondong, rabies

174
Biologi
S O N Y S U G E M A C O L L E G E

Beberapa bentuk virus

Iridoviridae Parvoviridae Poxviridae

Herpesviridae Adenoviridae Papovaridae

Orbivirus Togaviridae Bunyaviridae Rabdoviridae

Corobaviridae Arenaviridae Retroviridae

Reoviridae Picornaviridae Orthomyxviridae Paramyxoviridae

175
Biologi
S O N Y S U G E M A C O L L E G E

C. Reproduksi Virus
Reproduksi virus dapat dilakukan secara litik dan lisogenik.

Cara pencegahan penyakit karena virus dilakukan dengan tindakan


vaksinasi. Vaksin pertama yang ditemukan oleh manusia adalah vaksin
cacar, ditemukan oleh Edward Jenner (1789), sedangkan vaksinasi oral
ditemukan oleh Jonas Salk (1952) dalam menanggulangi penyebab
polio. Manusia secara alamiah dapat membuat zat anti virus di dalam
tubuhnya, yang disebut Interferon, meskipun demikian manusia
masih dapat sakit karena infeksi virus, karena kecepatan replikasi
virus tidak dapat diimbangi oleh kecepatan sintesis interferon.

4 ARCHAEBACTERIA DAN
EUBACTERIA
Menurut R.H. Wittaker, organisme dikelompokkan menjadi lima
kingdom yaitu kingdom Monera (prokariot), Protista, Fungi, Plantae
dan Animalia, Sedangkan Carl Woese mengelompokkan makhluk hidup
menjadi enam kingdom yaitu Archaebacteria (prokariot), Eubacteria
(prokariot), Protista, Fungi, Plantae dan Animalia. Organisme prokariot
adalah organisme yang tidak mempunyai membran inti/dinding inti/
karioteka.

176
Biologi
S O N Y S U G E M A C O L L E G E

Archaebacteria (bakteri purba) memiliki perbedaan dengan


Eubakteria (bakteri dan cyanophyta/cyanobacteria/alga biru), per­
bedaan tersebut dapat dilihat pada tabel berikut ini :
Perbedaan Archaebacteria dengan Eubacteria
Hal yang dibedakan Archaebacteria Eubacteria
Penyusun dinding sel Lipoposakarida Peptidoglikan
Lipd pada membran sel Rantai karbon Rantai karbon tidak
bercabang bercabang
Respon terhadap Pertumbuhan tidak Pertumbuhan
antibibiotik streptomisin terhambat terhambat
dan kloramfenikol

Struktur enzim RNA Kompleks Sederhana


polymerase

A. Archaebacteria
Merupakan kelompok bakteri purba yang hidup pada habitat
ekstrim seperti pada sumber air panas dan telaga garam,
kelompok ini di­bedakan menjadi 4 yaitu :
1. Halofilik
a. Merupakan jenis Archaebacteria yang hidup di ling­
kungan dengan salinitas tinggi seperti di Danau air
asin dan Laut mati.
b. Contoh :
a. Bacteriorhadopsin, berwarna ungu mampu berfoto­
sintesis
b. Halobacterium sp., mampu hidup di perairan dengan
kadar garam lebih dari 15%
2. Metanogenik
a. Merupakan jenis Archaebacteria yang bersifat anaerobik
dan kemosintetik
b. Banyak ditemukan di rawa – rawa dan tempat ber­
kadar oksigen sangat rendah
c. Memperoleh makanan dengan jalan membusukan sisa
– sisa tumbuhan mati dan mampu menghasilkan gas
CH4 (metana)

177
Biologi
S O N Y S U G E M A C O L L E G E

d. Bakteri ini dapat tumbuh dan berkembang dengan


baikpada suhu 980C dan tidak mampu bertahan hidup
di bawah suhu 840C
e. Contohnya :
a. Methanococcus sp.
b. Lachnospira multipara, menghidrolisis pectin
c. Ruminococcus albus, menghidrolisis glukosa
d. Succimonas amylotica, menghidrolisis amilum
3. Thermoasidofilik
• Jenis Archaebacteria yang hidup ditempat yang bersuhu
tinggi dan bersifat asam, seperti di lubang Vulkanik
gunung berapi, kawah vulkanik
• Contoh : Sulfolobus sp.
B. Eubakteria
Berikut ini adalah beberapa mahkluk hidup yang tergolong
eubakteria
1. Bakteri
a. Ciri-ciri :
• Monoseluler/bersel satu
• Merupakan mikroorganisme berukuran lebar 0,5-1
mikron dan panjang 10 mikron
• Prokariot/tidak memiliki membran inti/dinding inti/
kqarioteka
• Memiliki dinding sel yang tersusun dari senyawa
peptidoglikan
• Hidup autotrof, eterotrof
• Respirasi aerob/anaerob
• Peranan : patogen, penghasil antibiotik, penyubur
tanah, dekomposer dll.
• Jika lingkungan tidak menguntungkan akan mem­
bentuk selaput lendir, endospora
b. Struktur Sel Bakteri
• Dinding sel
Dinding sel bakteri sangat tipis, tersusun atas pepti­
doglikan, yakni polisakarida yang berikatan dengan
protein. Fungsi dinding sel untuk memberi bentuk
tertentu pada sel, melindungi protoplasma sel, proses
pembelahan sel. Berdasarkan struktur peptidoglikan
bakteri dapat dibedakan menjadi :

178
Biologi
S O N Y S U G E M A C O L L E G E

1) Bakteri gram positif, memiliki dinding sel yang


terdiri atas lapisan peptidoglikan yang tebal dan
asam teichoic.Bakteri ini akan berwarna ungu
jika diberi pewarnaan gram Contoh : Clostridium
tetani, Bacillus anthracis, Staphylococcus albus,
Staphylococcus aureus.
2) Bakteri gram negatif, memiliki lapisan luar, lipopo­
lisakarida – terdiri atas membran dan lapisan
pepti­doglikan yang tipis terletak pada periplasma
(di antara lapisan luar dan membran sitoplasmik).
Bakteri ini akan berwarna merah atau merah muda
jika diwarnai dengan pewarnaan gram. Contoh
: Escherichia coli, Salmonella typhosa, Neissiria
gornorrhoe, Propionibacterium acnes.
c. Membran sel
Tersusun atas molekul lemak dan protein dan bersifat
selektif permeabel. Membran sel berfungsi mengatur
pertukaran zat antara sel dengan lingkungannya.
d. Isi sel
Mengandung
• Bahan inti terdiri atas benang kromatin DNA dan
RNA
• Mesosom, yang diduga berfungsi sebagai mito­
kondria (tempat terjadinya respirasi aerob)
• Ribosom, sebagai tempat sintesis protein
• Lembar fotosintesis/klorosom, khusus bakteri yang
berfotosintesis (bakteri ungu, bakteri hijau)
• Plasmid, adalah DNA ekstrakromosomal/DNA yang
terletak di luar kromosom. Dalam satu bakteri
dapat terbentuk 10-20 plasmid. Ukuran plasmid
1/1000 kali DNA kromosom.
e. Flagel
Flagel merupakan alat gerak bagi bakteri. Berdasarkan
kedudukan flagel pada bakteri dapat dibedakan menjadi
5 macam yaitu :
• Monotrik : flagel hanya satu dan melekat pada salah
satu ujung sel
• Lofotrik : flagel banyak dan melekat pada salah
satu ujung sel

179
Biologi
S O N Y S U G E M A C O L L E G E

• Amfitrik : flagel banyak dan melekat pada kedua


ujung
• Peritrik : flagel tersebar pada seluruh permukaan
sel
• Atrik : tidak mempunyai flagel

f. Reproduksi bakteri
• Aseksual/vegetatif : Caranya dengan pembelahan
biner atau pembelahan langsung (tanpa melalui
tahapan seperti mitosis). Proses pembelahan diawali
dengan proses replikasi DNA menjadi dua kopi DNA
identik dan diikuti pembelahan sitoplasma.

• Seksual/generatif
1) Konjugasi : Pemindahan materi genetic yang
secara langsung melalui kontak sel dengan
membentuk struktur menyerupaijembatan
diantara dua sel bakteri yang berdekatan.
2) Transformasi : pemindahan sebagian materi
genetik atau DNA atau hanya satu gen bakteri
ke bakteri lain dengan proses fisiologi yang
kompleks. Proses ini pertama ditemukan
Frederick Griffith tahun 1982.

180
Biologi
S O N Y S U G E M A C O L L E G E

3) Transduksi : pemindahan materi genetik


dengan perantara virus. Virus dapat menyam­
bung­kan materi genetiknya ke DNA bakteri
dan membentuk profage. Ketika terbentuk
virus baru, di dalam DNA virus sering terbawa
sepenggal DNA bakteri yang diinfeksinya. Virus
yang terbentuk memiliki dua macam DNA
yang dikenal partikel transduksi (transducing
particle). Cara ini dikemukakan oleh Norton
Zinder dan Jashua Lederberg.
• Penggolongan Bakteri
Berdasarkan bentuknya , bakteri dapat dibedakan
menjadi yaitu
1) batang/basil (silindris), dibedakan menjadi :
• Basil tunggal (monobasil),
Contoh : Escherichia coli, Salmonella
typhosa
• Diplobasil (berbentuk batang
bergandeng­an dua-dua),
Contoh : Rinebacterium samoninarum
• Streptobasil, bergandengan seperti rantai,
Contoh : Streptobacillus moniliformis,
Azotobacter sp.
2) Bulat (kokus), dibedakan menjadi :
• Monococcus, berbentuk bulat, satu-satu,
contoh : Monococcus gonorrohoe
• Diplococcus, bergandengan dua-dua
contohnya : Diplococcus pneumoniae
• Streptococcus, bergandengan bulat
seperti rantai,
contoh : Streptococcus salivarius,
Streptococcus lactis, Streptococcus
pneumoniae.
• Sarcina, bentuk bulat yang menge­
lompok membentuk kubus,
contoh : Sarcina sp
• Stafilokokus, bentuk bulat yang ber­
gerombol seperti anggur,
contoh : Staphylococcus aureus

181
Biologi
S O N Y S U G E M A C O L L E G E

3) Spiral, dibedakan menjadi


• Koma (vibrio) contoh : Vibrio comma
• Spiral, contoh : Spirillium minor
• Spiroseta (spiral halus dan lentur)
contoh : Treponema pallidum
Berdasarkan memperoleh makanannya bakteri dibedakan
menajdi :
1) Bakteri Heterotrof : Bakteri yang tidak dapat membuat
makanan sendiri, bakteri tersebut mendapat makanan
dari organisme lain, dibedakan menjadi
• Bakteri saprofit, yaitu bakteri yang hidupnya dari
sisa-sisa organisme mati atau sampah
Contoh : Escherichia coli, Methanobacterium
ruminatum, Clostridium sporagens, Thiobacillus
denitrificans, Desulfovirio desulficans
• Bakteri parasit, yaitu bakteri yang hidupnya ter­
gantung pada makhluk hidup lain, umumnya
bersifat patogen (menimbulkan penyakit).
2) Bakteri autotrof : bakteri yang mampu membuat
makanan sendiri, bakteri ini dibedakan menjadi
• Bakteri autotrof : bakteri yang dapat membuat
makanan sendiri dengan bantuan energi cahaya,
contoh : bakteri hijau, bakteri ungu
• Bakteri kemoaautotrof : bakteri yang dapat mem­
buat makanan sendiri dengan bantuan energi
kimia, contoh : bakteri nitrit, bakteri nitrat, bqkteri
sulfur.
Berdasarkan cara mendapatkan oksigen, dibedakan menjadi
dua golongan yaitu :
1) Bakteri aerob: yaitu bakteri yang memerlukan oksigen
untuk hidupnya.
Contohnya : bakteri nitrit (Nitrosomonas, Nitrococcus)
dan bakteri nitrat (Nitrobacter)
2) Bakteri anaerob: yaitu bakteri yang tidak memerlukan
oksigen dalam hidupnya.
Contohnya : Clostridium tetani, Clostridium desulfuricans

182
Biologi
S O N Y S U G E M A C O L L E G E

Peranan bakteri
Peranan Bakteri Keterangan
Patogen Salmonella typhosa Typus
Vibrio cholerae Kolera
Mycobacterium tuberculosis TBC
Neiseria gonorchoe Gonorhoe
Penghasil antibiotik Streptomyces griceus Streptomysin
Streptomyces aurofacien Auromysin
Streptomyces venezuea Kloromisin, Kloramfenikol
Bacillus brevis Tirotrisin
Bacillus polymyxa Polimiksin
Penyubur tanah Azotobacter, clostridium Mampu mengikat nitrogen
bebas dan hidupnya bebas
Rhizobium Mampu mengikat
nitrogen bebas dan hidup
bersimbiosis dengan akar
kacang-kacangan
Nitrosococcus, Nitrosomonas, Bakteri nitrit
Nitrobacter Bakteri nitrat
Eschericia coli Membantu pembusukan &
pembentukan vitamin K
Pembuatan makanan Acetobacter xylinum Nata de coco
Lactobacillus casei Yakult
Lactobacillus thermophillus Yoghurt
2. Alga Biru/Cyanophyta
Ciri :
• Ukuran 1-50 mikron
• Monoseluler prokariot, koloni, filanmen
• Habitat : air tawar, laut dan tanah-tanah lembab
• Reproduksi:membelahdiri,fragmentasi/hormogonium,
heterokist
• Vegetasi poerintis : merubah lingkungan yang tidak
bias ditempat makhluk hidup menjadi bias
• Tidak memiliki kloroplas, klorofilnya menyebar pada
plasma
• Pigmen dominant fikosianin

183
Biologi
S O N Y S U G E M A C O L L E G E

Contoh :
• Nostoc commune : mampu mengikat nitrogen
bebas, hidupnya bebas
• Gloecapsa sp. : mampu mengikat nitrogen bebas,
hidupnya bebas
• Oscilatoria : hidup bebas
• Anabaena cycadeae : mampu mengikat nitrogen
bebas, hidup bersimbiosis dengan Cycas rumphii
• Anabaena azzolae : mampu mengikat nitrogen
bebas, hidup bersimbiosis dengan Azzola pinnata
• Spirullina sp. : digunakan sebagai sumber makanan
baru

Oscilatoria Anabaena

Gloecapsa Nostoc

5 PROTISTA
Kingdom Protista adalah kelompok organisme yang memiliki struktur
sel eukariot, uniseluler maupun mutiseluler, dan tidak memiliki
jaringan sebenarnya. Kingdom protista dibedakan menjadi Protista
mirip hewan (Protozoa), Protista mirip tumbuhan (alga/ganggang),
Protista mirip jamur (Mixomycota, Oomycota).
A. Protista mirip hewan (Protozoa)
Ciri-ciri umum :
• Bersel satu dengan ukuran 3 – 1000 mikron
• Mempunyai inti nyata terdiri dari satu atau lebih
• Hidup secara soliter, berkoloni, berenang bebas, atau
menempel

184
Biologi
S O N Y S U G E M A C O L L E G E

• Habitat di dalam air atau tempat basah


• Jika lingkungan tidak menguntungkan membentuk kista
• Pembiakan dengan cara vegetatif (membelah diri), generatif
(konyugasi)
• Berdasarkan cara mengambil makanan secara umum
adalah:
a. Holozoik : memakan organisme lain
b. Saporofit : hidup dari substansi cair yang ada di se­
kelilingnya dengan cara menghancurkan benda benda
di sekitarnya
c. Saprozoik : hidup dari hewan hewan yang telah mati
d. Holofitik/autotrofk : hidup dengan cara berfotosinteis
Berdasarkan bentuk alat gerak dan perkembangbiakannya filum
Protozoa dapat dibagi menjadi 4 kelas, yaitu :

185
Biologi
S O N Y S U G E M A C O L L E G E

Beberapa Gambar Protozoa

Metagenesis Plasmodium sp.

186
Biologi
S O N Y S U G E M A C O L L E G E

B. Protista mirip tumbuhan (ALGA/GANGGANG)


Ciri-ciri umum :
• Tidak memiliki akar, batang dan daun sejati
• Monoseluler atau polyseluler
• Autotrof
Penggolongan alga didasarkan pada pigmen yang dominan.
Beberapa contoh alga :
Pigmen
Golongan Contoh Keterangan
Dominan
Chlorophyta Klorofil
Spirogyra sp. Kloroplas berbentuk
(alga hijau ) Ulva Lactuca pita Dikonsumsi
(selada Laut)
Chlorela sp. Sumber makanan baru
Rhodophyta Fikoritrin Euchema spinosum Untuk agar-agar
(alga merah) Gellidium
Gracilaria
Phaeophyta Fucosantin Fucus Penghasil asam
(alga coklat/pirang) Laminaria alginat yang dapat
Sargasum dimanfaatkan dalam
Turbinaria industri:
- Kosmetik
- Makanan
- Obat-obatan
- Tekstil
Chrysophyta Karoten Diatomae Bahan gosok, filter,
(alga kuning ) Navicula campuran pembuatan
dinamit
Beberapa gambar Alga/Ganggang

Navicula sp.
Laminaria sp. Gracillaria sp.
Spirogyra sp.

187
Biologi
S O N Y S U G E M A C O L L E G E

C. Protista mirip jamur


Kelompok Protista mirip jamur ini dalah Oomycota (jamur air)
dan Mixomycota (jamur lendir), kesamaannya dengan jamur
adalah memiliki struktur yang menghasilkan spora, heterotrof,
parasit atau pengurai.
1. Myxomycota (jamur lendir)
Ciri-ciri :
• Fase hidup menyerupai jamur pada waktu stadium
badan buah, sedangkan stadium vegetatifnya mirip
protozoa (melakukan gerak amoeboid)
• Reproduksi vegetatif dengan pembelahan binner,
reproduksi generatif dengan peleburan gamet yang
ber­beda jenis
• Predator fagosit : menelan bakteri, hama, spora dan
berbagai komponen organik
Contoh : Dictyostelium discoideum
2. Oomycota (jamur air)
Ciri-ciri :
• Dinding sel tersusun dari selulosa
• Hifa tidak bersekat/tidak memiliki septa ( senositik)
• Cara memperoleh makanan : parasit, saprofit
• Reproduksi seksual menggunakan oospora hasil fer­
tilisasi oosfer (sel telur) oleh gamet jantan, reproduksi
aseksual menggunakan zoospore yang dibentuk pada
ujung hifa yang membengkak 9zoosporangium
Contoh :
• Phytoptora infestan : penyebab penyakit late blight/
busuk layu pada kentang
• Plasmopora viticola : parasit pada tanaman anggur
• Saprolegnia sp. : parasit pada ikan dn hewan air

188
Biologi
S O N Y S U G E M A C O L L E G E

6 FUNGI / MYCOTA / JAMUR


A. Ciri-ciri jamur
• Eukariot
• Heterotrop : tidak dapat menyusun makanan sendiri
• Memiliki dinding sel dari selulosa, kitin
• Reproduksi = amitosis, mitosis, meiosis
• Jika lingkungan tidak menguntungkan dapat membentuk
klamidospora/klamidostatin
B. Penggolongan jamur
Classis Ciri Contoh Keterangan
Zygomycota • Hifa tidak bersekat Rhyzopus oryzae Jamur tempe
• Dinding sel dari kitin Rhyzopus stolonifera Jamur tempe
• Reproduksi seksual Rhyzopus olygoporus Jamur tempe
dengan zigospora
• Reproduksi aseksual
dengan sporangiospora
Ascomycota • Hifa bersekat Aspergilus flavus. Penghasil racun aflatoksin
• Dinding sel dari kitin Aspergilus wentii Pembuatan kecap
• Reproduksi seksual Aspergilus Oryzae. Tape
dengan ascospora Sacharomyces cereviceae Roti, fermentasi alkohol
• Reproduksi aseksual Penicillium notatum Antibiotik
dengan konidia, tunas Penicillium crysogenum Antibiotik
Penicillium cammemberti keju
Penicillium requaforti keju
Basidiomycota • Hifa bersekat Lentinus edodes (sintake) Dikonsumsi
• Dinding sel dari kitin Pleurotes (jamur kayu) Dikonsumsi
• Reproduksi seksual Volvariela volvaceae Dikonsumsi
dengan basidiospora (jamur merang)
• Reproduksi aseksual Auricularia sp (jamur Dikonsumsi
kuping)
Amanita verna Beracun
Deuteromycota • Hifa bersekat Ephydermophyton penyebab penyakit
• Dinding sel dari kitin kaki atlit
• Reproduksi seksual
tidak diketahui
Microsporum sp. penyebab penyakit kurap
Trichophyton sp.

189
Biologi
S O N Y S U G E M A C O L L E G E

Beberapa Gambar Jamur

Neurospora sp. Volvariella sp. Rhyzopus sp.

Aspergillus sp

Penicillium sp.

7 KEANEKARAGAMAN HAYATI
Keanekaragaman dapat terjadi pada berbagai tingkat kehidupan,
dari organisme tingkat rendah sampai tingkat tinggi.
Secara garis besar, keanekaragaman hayati terbagi menjadi
tiga tingkat yaitu :
1. Keanekaragaman gen
Keanekaragaman gen dengan adanya variasi susunan gen dalam
suatu jenis/species
Misalnya :
• variasi jenis kelapa : kelapa gading, kelapa hijau
• variasi jenis kucing : kucing siam, kucing angora, kucing
Balinese dsb.

190
Biologi
S O N Y S U G E M A C O L L E G E

2. Keanekaragaman jenis (species)


Keanekaragaman jenis/species adalah perbedaan-perbedaan
pada berbagai species makhluk hidup di suatu tempat.
Misalnya :
• Di sebuah kebun dapat dijumpai rumput, pohon jagung,
belalang, kodok dsb
3. Keanekaragaman ekosistem
• Keanekaragaman tingkat ini dapat ditunjukkan dengan
adanya variasi dari ekosistem di biosfer.
misalnya :
Ekosistem padang rumput, ekosistem hutan tropis, ekosistem
gurun, masing-masing ekosistem memiliki organisme yang
khas untuk ekosistem tersebut. misalnya lagi, ekosistem
gurun di dalamnya ada unta, kaktus, dan ekosistem hutan
tropis di dalamnya ada harimau
KEANEKARAGAMAN HAYATI INDONESIA
Indonesia memiliki keanekaragaman species yang tinggi dan be­
berapa pulau di Indonesia memiliki species endemik (sepecies
local, unik, daan hanya ditemukan di daerah atau pulau tertentu) ,
misalnya di Papua, Sulawesi dan kepulauan Mentawai.
Penyebaran flora di Indonesia antara lain mencakup :
1. Daerah Hutan Tropis
• Wilayah : Sumatera, Kalimantan, Papua, Sulawesi dan sedikit
Jawa Barat (di bagian selatan)
• Ciri : lebat, heterogen, lembab, ditemukannya kanopi.
• Jenis tumbuhan yang biasa ditemukan : kamper, eboni,
meranti, damar, kemenyan dan rotan.
2. Daerah Hutan musim
• Wilayah : Pulau Jawa (Dari Jawa Barat hingga Jawa Timur)
• Ciri : jenis tumbuhan homogen, dengan daun-daun men­
ranggas (gugur) di musim kemarau
• Jenis tumbuhan yang biasa ditemukan : jati, cemara.
3. Daerah Sabana
• Banyak ditemukan di Madura dan Dataran tinggi Gayon
(Nangroe Aceh Darussalam)
• Banyak ditemukan rumput yang diselingi semak.
PENYEBARAN FAUNA DI INDONESIA
Berdasarkan garis pemisah fauna Walllace (memanjang mulai
selat Lombok ke Utara hingga melewati selat Sulawesi dan Filipina

191
Biologi
S O N Y S U G E M A C O L L E G E

selatan, merupakan garis yang memisahkan jenis Fauna Indonesia


bagian barat dengan bagian tengah) dan Weber (timur Sulawesi
memanjang ke utara hingga kepulauan Aru, merupakan garis yang
memisahkan jenis fauna Indonesia bagian timur dan tengah),
Indonesia di bagi atas tiga wilayah fauna yaitu :
1. Fauna tipe Asiatis, mencakup fauna di wilayah Sumatera,
Kalimantan, Jawa dan Bali.
Contoh fauna : monyet, orang utan, badak bercula satu, beruang,
babi hutan, gajah, burung merak dll
2. Fauna tipe peralihan (Auastralia – Asiatik), mencakup fauna di
wilayah Sulawesi dan Kepulauan Nusa Tenggara
Contoh fauna : babirusa, anoa, komodo.
3. Fauna tipe Australis, mencakup fauna di wilayah Papua dan
kepulauan Aru (bagian timur)
Contoh : kangguru, kuskus bertutul, walabi, landak, cendrawasih,
kasuari kakak tua, betet dll.
Manfaat Keanekaragaman Hayati
1. sumber pangan
2. sumber Sandang dan papan
3. sumber obat dan kosmetik
4. sumber budaya
Berkurang/hilangnya keanekaragaman hayati dapat disebabkan
oleh :
1. hilangnya habitat
2. introduksi species/mendatangkan species asing ke suatu wilayah
yang telah memiliki species local
3. eksploitasi berlebihan pada species hewan dan tumbuhan
4. pencemaran tanah, air dan udara
5. perubahan iklim global
6. industrialisasi kehutanan dan pertanian
Konservasi keanekaragaman hayati
Pelestarian keanekaragaman hayati di Indonesia dilakukan secara :
1. In-situ : upaya pelestarian langsung di alam
Contoh : Cagar alam Kerinci Seblat dan Gunung Leuseur di
Sumatera, cagar alam tanjung putting di Kalimantan, cagar
alam pulau Komodo di Nusa Tenggara Timur.
2. Ex-situ : cara penangkaran yang dilakukan bukan bukan di
tempat hidup (habitat) asli suatu makhluk hidup.
Contoh : kebun raya, kebun binatang, taman sapari, kebun
koleksi buah di Paseh, kebun koleksi kopi di Ijen dsb.

192
Biologi
S O N Y S U G E M A C O L L E G E

8 PLANTAE (TUMBUHAN)
PLANTAE (TUMBUHAN)
Dunia tumbuhan atau kingdom Plantae beranggotakan semua
orgamisme multiseluler eukariot fotosintetik. Dunia tumbuhan di­
bedakan menjadi tumbuhan nontracheophyta/tidak berpembuluh
yaitu lumut/Bryophyta dan tumbuhan berpembuluh/tracheophyta
yaitu paku/Pterydophyta, tumbuhan biji terbuka/Gymnospermae,
dan tumbuhan biji tertutup? Angiospermae
1. Lumut/Bryophyta
Ciri :
• Merupakan tumbuhan peralihan antara thallus dan kormus
• Menyukai tempat yang lembab (higrofit)
• Pertumbuhan primer
• Nontracheophyta/tidak memiliki floem dan xilem
• Tidak memiliki akar tetapi rhizoid.
• Generasi gametofit lebih dominan hidup (tumbuhan lumut)
• Berumah 1 atau 2
• Mengalami metagenesis/pergiliran generasi vegetatif dengan
generatif
Spora

Protonema

Antheridium Arkegonium

Spermatozoid Ovum

Zigot

2n

Sporagium

193
Biologi
S O N Y S U G E M A C O L L E G E

Beberapa Gambar tumbuhan Lumut

Marchantia sp. Polytrichum sp. Spagnum sp.

2. Paku/Pteridophyta
Ciri :
• Kormophyta : telah meiliki akar, batang dan daun sejati
• Tracheophyta : memiliki pembuluh angkut floem dan xilem
• Bersifat unifolar (berkutub satu) artinya embrio paku
hanya berkembang ke satu arah membentuk batang dan
daun-daun, baru kemudian dari batang terbentuk akar-
akarnya
• Generasi sporofit lebih dominan
• Daun dibedakan berdasarkan bentuknya (makrofil/besar,
mikrofil/kecil), berdasarkan fungsinya, sporofil (mengandung
spora/fertil), tidak mengandung spora dan berfungsi untuk
fotosintesis saja (tropofil/steril)
• Mengalami metagenesis
Paku Homospor Paku Heterospor Paku Peralihan
spora (n) makrospora mikrospora (n) spora (n) spora (n)

makroprotalium mikropotalium protalium protalium


protalium
arkegonium antheridium arkegonium antheridium
arkegonium n antheridium
ovum spermatozoid ovum spermatozoid
spemat (n) ovum n
zigot 2n
Zigot (2n)

zigot (2n) tumbuhan paku 2n


tumbuhan paku (2n)
tumbuhan paku 2n sporofil 2n
makrosporofil mikrosporofil
sporofil 2n sporangium (2N)
makrosporangium microsporangium
sporangium 2n (2n) (2n)

194
Biologi
S O N Y S U G E M A C O L L E G E

Berdasarkan spora yang dihasilkan, paku dibedakan menjadi


Golongan Bentuk spora Jenis spora Contoh
Homospor sama sama Lycopodium (paku kawat)
Filicinae (paku darat)
Heterospor beda beda Marsilea crenata (semanggi)
- makrospora ( ) Selaginella sp (paku rane)
- mikrospora ( ) Azzola pinnata (paku air)
Peralihan sama beda Equisetum debile (paku ekor kuda)
• Spora paku terdapat pada kotak yang terkumpul dalam
sebuah badan yang dinamakan sorus. Sorus muda di­lindungi
oleh selaput tipis yang disebut indusium
Beberapa contoh Pterydopyta/Tumbuhan Paku

Lycopodium sp. Azzola pinnata Marsilea crenata

3. Kormofita berbiji
Kormofita berbiji disebut juga spermatofita yang dibedakan
menjadi 2 sub divisio, yaitu:
a. Gymnospermae (tumbuhan biji terbuka)
b. Angiospermae (tumbuhan biji tertutup)
a. Gymnospermae (tumbuhan biji terbuka)
Ciri umum:
• Belum memiliki bunga sejati
• Badan penghasil serbuk sari atau bakal biji disebut
strobilus jantan dan betina bakal biji terdapat
menempel pada daun buah yang berupa badan-
badan yang kadang-kadang mempunyai bentuk

195
Biologi
S O N Y S U G E M A C O L L E G E

serupa daun, jadi selalu tampak dan karena itu


disebut terbuka
• Batang tidak mempunyai floeterma yaitu jaringan
endodermis yang mengandung butir-butir tepung
• Akar dan batang berkambium
• Tempat terjadinya penyerbukan disebut tetes
penyerbukan
• Jarak penyerbukan dan pembuahan lama.
• Pembuahan tunggal artinya fertlisasi antara sperma­
tozoid dan ovum hanya menghasilkan calon individu
baru saja.
• Berumah 1 (strobilus jantan dan strobilus betina
dalam satu pohon → contoh : Pinus merkusii/tusam)
Strobilus Pinus sp. atau berumah 2 (strobilus jantan dan betina pada
dua pohon yang berbeda → contoh : Agathis alba/
damar, Cycas rumphii/pakis haji, Gnetum gnemon/
melinjo.
b. Angiospermae (tumbuhan biji tertutup)
Ciri umum :
• Mempunyai bunga sejati
• Adanya daun-daun yang pipih dan lebar dengan
tulang daun bervariasi
• bakal biji atau biji tidak tampak karena terbungkus
dalam suatu badan yang berasal dari daun-daun yaitu
putik oleh sebab itu disebut tumbuhan biji tertutup
pembuahan ganda yaitu :
• inti generatif membuahi ovum menghasilkan em­brio
(2n), inti generatif membuahi inti kandung lembaga
sekunder (2n) menghasilkan endosperma/cadangan
makanan (3n).
Angiospermae terdiri dari 2 kelas yaitu :
Monokotil dan Dikotil
Perbedaan antara Monokotil dan Dikotil
Hal yang
Dikotil Monokotil
dibedakan
Morfologi akar Tunggang Serabut
Kambium Ada Tidak ada
Tulang daun Menyirip, menjari Sejajar, melengkung
Perhiasan bunga 4, 5 atau 3 atau kelipatannya
kelipatannya

196
Biologi
S O N Y S U G E M A C O L L E G E

Keping biji Dua Satu

Tipe pembuluh Kolateral terbuka Kolateral tertutup


angkut batang
Koleoptil Tidak ada Ada

Koleorhiza Tidak ada Ada

9 ANIMALIA (HEWAN)
Animalia (hewan) adalah organisme yang memiliki ciri eukariot,
multiseluler, tidak memiliki dinding sel dan klorofil serta memperoleh
makanan dari organisme lain. Berdasarkan ada tidaknya ruas-ruas
tulang belakang hewan dibedakan menjadi invertebrata (hewan
tidak bertulang belakang) dan vertebrata (hewan yang memiliki
ruas-ruas tulang belakang)
A. Invertebrata
Invertebrata adalah golongan hewan yang tidak memiliki tulang
belakang yang terdiri dari beberapa filum yaitu :
1. Porifera
Ciri-ciri umum :
a. bersel banyak, berpori, bentuk menyerupai tabung
b. tubuh terdiri dari 2 lapisan yaitu :
• lapisan luar/ektoderm terdiri dari sel-sel epi­dermis
• lapisan dalam/endoderm/gastoderm yang ter­diri dari :
sel koanosit/sel leher yang mengandung flagel, vacu­ola,
nucleus yang berfungsi untuk pencernaan makanan
Di antara 2 lapisan tersebut di atas terdapat zat antara
yang ber­bahan gelatin yang mengandung :
• sel amoebosit : berfungsi mengedarkan makanan
• sel porosit/miosit : berfungsi membuka dan menutup
pori
• sel arkeosit : merupakan sel amubosit embrional ber­
fungsi membentuk sel lain misalnya gamet.

197
Biologi
S O N Y S U G E M A C O L L E G E

Gambar bagian dalam tubuh Porifera

c. Habitat di air tawar dan laut


d. Perkembangbiakan :
- Vegetatif : membentuk tunas dalam gemule
- Generatif : peleburan gamet
Bagan Sistematik Porifera
Porifera

Tipe tubuh Tipe tubuh rangon


Ascon atau sycon

Mempunyai rangka luar dari Tidak memiliki rangka luar

Zat Kapur Silikat Rangka dari silikat, spongin


(CaCO 3) (H2Si3O4 ) atau campuran dari keduanya

Calcarea Demospongia

Contoh Contoh Contoh

Sycon, Clatharina, Schypa Pheronema, Euplectella Euspongia,


Spongia
Cliona

198
Biologi
S O N Y S U G E M A C O L L E G E

2. Coelenterata
Ciri-ciri :
a. Radial simetris
b. Tubuh terdiri dari beberapa lapisan yaitu :
- Ektoderm atau epidermis, mengandung sel saraf, sel
peraba, sel knidoblas yang mengandung nematokis
penghasil racun hipotoksin
- Mesoglea (lapisan non seluler)
- Endoderm atau gastrodermis yang bertindak sebagai
rongga gastrovaskuler
c. Rongga gastrovasakuler bertindak untuk mencernakan
dan mengedarkan sari makanan ke seluruh bagian tubuh
d. Coelenterata mempunyai 2 macam bentuk :
- Polip : melekat pada dasar/menetap
- Medusa : berenang bebas
e. Respirasi dan eksresi dilakukan oleh seluruh tubuh secara
difusi dan osmasis kecuali pada Anthozoa/Actinozoa dengan
sifonoglifa.
(ektoderm dan endoderm)

Daur hidup hanya bentuk polip Daur hidup mengalami polip dan
selama hidupnya medusa

Tubuhnya menghasilkan rangka Tak dapat menghasilkan


kapur (kalsium karbonat) dikenal menghasilkan rangka dapur,
sebagai bunga karang laut (anthos) tubuh transparan

Perkembangbiakan Perkembangan kuncup secara


kuncup dibagian tersusun membentuk strobila
sisi/menyirip sebagai (bangun kerucut) sebagai koloni
koloninya

Individu serupa
mangkok/Piala (Schyphos)

ANTHOZOA HYDROZOA SCHYPHOZOA

Contoh Contoh Contoh


Stylophora Hydra Aurelia
Anemon Obelia (ubur-ubur)

199
Biologi
S O N Y S U G E M A C O L L E G E

Keterangan :
1. Pada polip dewasa Obelia sp. Ditemukan bagian yang di­
nama­kan gonangium yang berfungsi menghasilkan medusa
yang menghasilkan gamet dan bagian yang disebut hydrant
yang berfungsi untuk mencernakan makanan.
2. Medusa hasil perkembangbiakan vegetatif mampu meng­­
hasilkan gamet yang akan melakukan fertilisasi (reproduksi
generatif) membentuk zigot dan berkembang menjadi
larva bersilia yang disebut planula.
3. Planula tumbuh menjadi polip muda yang akan ber­
kembang menjadi polip dewasa.
Keterangan :
1. Strobila (polip dewasa) berkembangbiak secara vegetatif
dengan cara bertunas menghasilkan ubur-ubur muda
yang disebut efira.
2. Efira berkembang menjadi ubur-ubur dewasa atau di­
sebut medusa.
3. Medusa mampu menghasilkan gamet jantan atau betina
yang akan melakukan reproduksi generatip dengan cara
fertilisasi menghasilkan zigot yang akan berkembang
menjadi larva bersilia yang disebut planula.
4. planula tumbuh menjadi polip muda yang disebut
skifistoma.
5. Skifistoma tumbuh menjadi polip dewasa yang disebut
strobila.

Hydra Physalia Anemon Aurelia

200
Biologi
S O N Y S U G E M A C O L L E G E

3. Vermes (Cacing)
Bagan Sistematik Vermes

201
Biologi
S O N Y S U G E M A C O L L E G E

Beberapa gambar Vermes/cacing

Planaraia Hirudo medicinalis

Ancylostoma sp. Pheretima sp.

4. Molusca (hewan lunak)


Ciri umum :
• Tubuh bilateral simetris dan tripoblastik
• Alat pencernaan sempurna
• Sistem peredaran darah terbuka
• Alat ekskresi berupa ginjal

202
Biologi
S O N Y S U G E M A C O L L E G E

Bagan Sistematik Molusca

203
Biologi
S O N Y S U G E M A C O L L E G E

Beberapa gambar Molusca

Gurita Kerang Bekicot

7. Filum Echinodermata (Hewan berkulit duri)


Ciri umum :
a. Tubuh radial simetris, waktu larva simetris bilateral
b. Tubuh tertutup duri dari bahan kapur (CaCO3)
c. Daya regenerasi cukup besar
d. Alat gerak berupa kaki ambulakral
e. Alat pernapasan terdiri dari papila atau insang halus
f. Hidup di laut
Bagan Sistematik Echinodermata

204
Biologi
S O N Y S U G E M A C O L L E G E

Beberapa contoh gambar Echinodermata

Bintang laut Bintang ular laut Bulu babi Tripang


8. Arthropoda
Ciri umum :
a. Tubuh dan kaki beruas-ruas, bilateral simetris
b. Berangka luar yang tersusun dari senyawa kitin
c. Sistem peredaran darah terbuka, darah bening tidak ber­
hemoglobin tetapi mengandung haemocyanin
d. Sistem saraf tangan tali
e. Sistem pernapasan berupa trakea, insang, paru-paru buku
atau permukaan kulit
Bagan Sistematik Arthropoda

205
Biologi
S O N Y S U G E M A C O L L E G E

Beberapa contoh gambar Arthropoda

Lalat buah Kalajengking Udang Kaki seribu

Bagan Sistematik Insekta

206
Biologi
S O N Y S U G E M A C O L L E G E

B. Vertebrata
Vertebrata adalah golongan hewan yang memiliki ruas-ruas
tulang belakang, merupakan perkembangan dari chorda dorsalis/
notochord, dalam klasifikasi Vertebrata merupakan subfilum dari
filum Chordata.
Ciri – ciri Chordata :
• Mempunyai chorda dorsalis (notochorda) sebagai kerangka
sumbu tubuh
• Sistem saraf pusat berbentuk pembuluh
• Tubuh bilateral simetris
• Saluran pencernaan lengkap.
Bagan Sistematika Filum Chordata

207
Biologi
S O N Y S U G E M A C O L L E G E

1. Pisces
a. Agnata
Ciri :
• Bentuk, seperti ikan tidak berahang dan tidak bersisik.
• Sirip tidak berpasangan.
• Rangka dari tulang rawan dan bersifat parasit.
Contoh : ikan Lamprey, ikan Hag.
Ikan Lamprey

b. Chondricthyes
Ciri :
• Rangka dari tulang rawan.
• Tipe sisik ganoid dan plakoid.
• Mulut umumnya terletak di daerah ventral di kepala.
• Tidak memiliki tutup insang/operkulum.
Contoh : ikan hiu, ikan pari, ikan cucut.

Ikan Hiu Ikan Pari


c. Osteichthyes
Ciri :
• Rangka tersusun dari tulang sejati.
• Tipe sisik sikloid, stenoid.
• Mulut terletak di daerah anterior dari kepala.
• Memiliki tutup insang/operkulum.
Pada badan ikan terdapat :
a. Kulit luar berlendir : membantu pergerakan ikan.
b. Sirip berperan pada gerakan ikan waktu berenang.

208
Biologi
S O N Y S U G E M A C O L L E G E

c. Gurat sisi : alat untuk mengetahui tekanan air sehingga


mengenal kedudukan tubuh di dalam air..
d. Gelembung renang : alat hidrostatik dan membantu
pernapasan pada waktu berenang.
e. Jantung terdiri dari 2 ruang (1 atrium, 1 bilik) dengan
sistem peredaran darah tunggal tertutup.
f. Alat pernapasan berupa insang yang salah satu bagiannya
disebut daun/lembaran insang tempat terjadinya difusi O2
dan CO2.
Contoh Osteichthyes

Ikan Tuna
2. Amphibi
Ciri :
• kulit licin tidak bersisik.
• jantung terdiri 2 atrium & 1 bilik, eritrosit berinti, sistem
peredaran darah ganda tertutup.
• poikilotermis (suhu tubuh berubah-ubah sesuai suhu
lingkungan).
Amphibi dibedakan menjadi beberapa ordo antara lain :
a. Apoda (amphibi tidak berkaki)
Contoh : Salamander cacing
b. Urodela (memiliki kaki dan ekor yang jelas)
Contoh : Salamander
c. Anura (amphibi tak berekor)
Contoh : Katak hijau (Rana macrodont)
Ciri-ciri umum Anura :
1) memiliki sepasang alat penglihatan yang memiliki membran
niktitans
2) selaput pendengaran
3) celah mulut, didalam rongga mulut terdapat :
• lidah : bercabang dua berfungsi menangkap mangsa
• rahang atas/maksila dengan gigi berbentuk kerucut
• rahang bawah tidak bergigi
• tulang/gigi vomer : membantu menahan & menelan
mangsa

209
Biologi
S O N Y S U G E M A C O L L E G E

• choane : menghubungkan rongga mulut & rongga


hidung
• lubang eustahius menghubungkan rongga mulut &
telinga
• 2 lubang pada rahang bawah yang berhubungan dengan
kantung suara (hanya ada pada katak jantan
4) Leher
5) Badan
6) Ekstremitas (anggota badan)
7) Kulit
Terdiri dari epidermis & dermis pada dermis terdapat :
• kelenjar-kelenjar
• serabut saraf & pembuluh darah
• kromatofora/sel pigmen, misalnya lipofora (kuning–merah),
guanofora (biru–hijau), melanofora (hitam– coklat)
Beberapa contoh gambar Amphibi

Katak Salamander

3. Reptil
Ciri :
• kulit kering bersisik, umumnya tak memiliki kelenjar lendir.
• jantung terdiri dari 4 ruang (2 atrium dan 2 ventrikel,
sekat antara ventrikel belum sempurna), erotsit berinti,
poikilotermis.
• umumnya reptil ovipar (bertelur), sebagian ovovivipar
(kadal) dan ada pula yang vivipar (ular boa).
• bernapas dengan paru-paru, sistem peredaran darah ganda
tertutup.

210
Biologi
S O N Y S U G E M A C O L L E G E

Beberapa contoh gambar Reptil

Buaya

Kura-kura

4. Aves
Ciri :
a. Tubuhnya ditutupi bulu.
b. Homoisotermis (suhu tubuh tetap).
c. Jantung terdiri dari 4 ruang (2 serambi dan 2 ventrikel),
erittrosit berinti.
d. Alat pernapasan berupa paru-paru dibantu pundi-pundi
hawa/kantung udara/ sakus pneumaatikus
Adapun urutan masuknya udara pada sistem pernapasan bu-
rung adalah sebagai berikuat : hidung → trakea/ tenggorokan →
bifurkasi trakealis (terdapat siring/pita suara) → paru-paru (tempat
terjadinya difusi O2 dan CO2) → pundi–pundi hawa/sakus pneuma-
tikus (memiliki beberapa fungsi lain seperti : memperkeras suara,
menjaga suhu tubuh, mengatur berat jenis, menjaga hilangnya pa-
nas).
e. Tungkai depan berubah menjadi sayap.
f. Pembuahan internal.
g. Alat indra berkembang baik.
h. Bagian–bagian alat pencernaan pada burung terdiri dari :
• Rongga mulut
• Kerongkongan
• Tembolok : menyimpan makanan sementara
• Lambung kelenjar/proventrikulus : pencernaan kimiawi
• Lambung pengunyah/ventrikulus : pencernaan mekanik
• Hati

211
Biologi
S O N Y S U G E M A C O L L E G E

• Pankreas
• Usus halus : tempat penyerapan sari makanan
• Usus besaar
• Kloaka : tepat bermuaranya tiga saluran yaitu pencerna­
an, ekskresi dan reproduksi.
Contoh Ratitae/burung yang tidak memiliki carina/krista sterni

Kiwi Kasuari

Contoh Carinatae/burung yang memiliki carina/krista sterni

Elang Merpati

5. Mammalia
Ciri :
• Umumnya hidup di darat.
• Sisik termodifikasi menjadi rambut.
• Pada kulitnya terdapat kelenjar keringat, kelenjar minyak
dan kelenjar bau.
• Bersifat homoiotermis (suhu tubuh tetap), darah tidak
berinti, jantung 4 ruang dengan sekat sempurna.
• Pembiakan viivipar (beranak) kecuali binatang berparuh
bebek/platypus/Ornithorynchus dan Echidna.
• Memiliki diafragma.
• Fertilisasi internal.
• Pernapasan dengan paru–paru.

212
Biologi
S O N Y S U G E M A C O L L E G E

Perbandingan kelas-kelas pada Vertebrata


Kelas Penggolongan Jantung Suhu tubuh Eritosit
Pisces a. Agnata : ikan tak Suhu tubuh Eritrosit
berahang → ikanHag berubah-ubah berinti
b. Chondricthyes (ikan Terdiri dari 2 ruang sesuai dengan
   bertulang rawan → hiu, (1 atrium serambi suhu lingkungan
     cucut, pari) dan satu ventrikel/ (poikiloter mis)
c. Osteithyes bilik)
  (ikan bertulang se- jati
→ mas, gurame
Amphibi a. Urodela (memiliki kaki Suhu tubuh Eritrosit
dan ekor jelas) → berubah-ubah berinti
salamander Terdiri dari 3 sesuai dengan
b. Apoda (tak berkaki ) → ruang (2 atrium/ suhu lingkungan
salamander cacing serambi dan 1 bilik/ (poikilotermis)
c. Anura (tidak berekor → ventrikel)
Katak)
Reptil a. Crocodilia buaya Suhu tubuh Eritrosit
b. Squamata kadal, cicak, berubah-ubah berinti
ular 4 ruang (2 sesuai dengan
c. Testudi- nata serambi atrium suhu lingkungan
kura-kura, penyu dan 2 bilik/ (poikilotermis)
d. Rhychoce phalia → ventrikel dengan
sphenodon sekat belum
sempurna antara
bilik kanan
dengan bilik kiri)
Aves a. Ratitae (burung yang Suhu tubuh Eritrosit
tidak bisa terbang ) → konstan berinti
burung unta kasuari 4 ruang (Homoio
b. Carinatae (burung yang (2 serambi atrium termis)
bisa terbang) → merpati, dan
rajawali 2 bilik/ventrikel)

213
Biologi
S O N Y S U G E M A C O L L E G E

Mammalia a. Monotre mata/ Suhu tubuh Eritrosit


prototeria (mammalia konstan berinti
bertelur → Platypus 4 ruang (Homoiotermis)
b. Metateria (2 serambi atrium
(mammalia berkantung) dan 2 bilik/
→ kangguru ventrikel)
c. Euteria (Mammalia
berplasenta) → sapi

10 EKOLOGI
Makhluk hidup dan lingklungannya tidak dapat dipisahklan satu
dengan lainnya. Ilmu yang mempelajari Hubungan tuimbal balik
antara makhluk hidup dengan lingkungannya disebut ekologi.
A. Beberapa konsep dalam ekologi
• Individu : Mahluk hidup tunggal
• Populasi : Sekumpulan individu sejenis/satu species
• Komunitas : Sekumpulan populasi – populasi
• Ekosistem : Mahluk hidup beserta lingkungan abiotik yang
berhubungan baik secara langsung ataupun tidak langsung
Beberapa contoh ekosistem air
Jenis Ciri-ciri Flora/fauna dengan
ekosistem keanekaragagamannya
Ekosistem • Salinitas rendah Flora mempunyai ciri :
air tawar • Variasi suhu rendah • Yang bersel satu memiliki dinding
• Adanya aliran air, seperti sel yang kuat
ekosistem sungai • Tumbuhan tinggi : memiliki akar
• Dipengaruhi oleh iklim dan sulur untuk melekat pada bagian
cuaca dasar
• Berdasarkan intensitas cahaya Contoh floranya : teratai, kankung,
dibedakan menjadi ganggang biru, ganggang hijau dsb.
- litoral : intensitas cahaya Fauna :
matahari sampai dasar

214
Biologi
S O N Y S U G E M A C O L L E G E

- Limnetik : daerah terbuka, Adaptasi yang dilakukan oleh ikan air


intensitas cahaya matahari tawar :
bisa sampai kedalaman • Sedikit minum air
tertentu • Air masuk secara osmosis
- Profundal : daerah dasar • Garam diabsoprsi melalui insang
yang dalam sehingga secara aktif
cahaya matahari tidak • Mengeluarkan banyak urin, encer
sampai kadar ureum rendah
Ekosistem • Salinitas tinggi terutama di Adaptasi yang dilakukan oleh ikan air
air laut daerah tropis , sedangkan di laut :
daerah dingin cukup rendah • banyak minum
• Tidak dipengarui oleh iklim dan • garam diekskresi secara aktif
cuaca melalui insang
• Arus laut selalu berputar yang • sedikit mengeluarkan urin, pekat,
timbul karena perbedaan kadar ureum tinggi
temperatur dan perputaran
bumi
Pembagian air laut secara fisik
1. Litoral : berbatasan dengan
darat (daerah pasang surut)
2. Neuritik : kedalaman sampai
200 m
3. Batial : kedalaman 200–2000 m
4. Abisal : kedalaman lebih dari
2000 m

Berdasrkan cara geraknya organisme yang hidup pada ekosistem


air digolongkan menjadi :
1. Plankton : organisme berukuran mikroskopis pergerakan
melayang layang dipengaruhi arus air
2. Nekton : bergerak aktif/bebas
3. Neuston : bergerak dipermukaan air
4. Perifiton : hidup menempel
5. Bentos : hidup di dasar
Ekosistem mengalami perubahan sepanjang masa. Perkem-
bangan ekosistem menuju kedewasaan dan keseimbangan dikenal
sebagai suksesi ekologis atau suksesi.
Suksesi terjadi sebagai akibat dari modifikasi lingkungan fisik
dalam komunitas atau ekosistem. Proses suksesi berakhir den-
gan sebuah komunitas atau ekosistem klimaks atau telah tercapai
keadaan seimbang (homeostatis).

215
Biologi
S O N Y S U G E M A C O L L E G E

Di alam ini terdapat dua macam suksesi, yaitu suksesi primer


dan suksesi sekunder.
1. Suksesi primer
Suksesi primer terjadi bila komunitas asal terganggu. Gangguan
ini mengakibatkan hilangnya komunitas asal tersebut secara
total sehingga di tempat komunitas asal terbentuk habitat
baru. Gangguan ini dapat terjadi secara alami, letusan
gunung berapi, tsunami,dsb. Gangguan dapat pula karena
perbuatan manusia misalnya penambangan timah, batubara,
dan minyak bumi. Contoh yang terdapat di Indonesia adalah
terbentuknya suksesi di Gunung Krakatau yang pernah meletus
pada tahun 1883. Di daerah bekas letusan gunung Krakatau
mula-mula muncul pioner berupa lumut kerak (liken) serta
tumbuhan lumut yang tahan terhadap penyinaran matahari
dan kekeringan. Tumbuhan perintis itu mulai mengadakan
pelapukan pada daerah permukaan lahan, sehingga terbentuk
tanah sederhana. Bila tumbuhan perintis mati maka akan
mengundang datangnya pengurai. Zat yang terbentuk karma
aktivitas penguraian bercampur dengan hasil pelapukan lahan
membentuk tanah yang lebih kompleks susunannya. Dengan
adanya tanah ini, biji yang datang dari luar daerah dapat tumbuh
dengan subur. Kemudian rumput yang tahan kekeringan
tumbuh. Bersamaan dengan itu tumbuhan herba pun tumbuh
menggantikan tanaman pioner dengan menaunginya. Kondisi
demikian tidak menjadikan pioner subur tapi sebaliknya.
Sementara itu, rumput dan belukar dengan akarnya yang kuat
terus mengadakan pelapukan lahan.Bagian tumbuhan yang
mati diuraikan oleh jamur sehingga keadaan tanah menjadi
lebih tebal. Kemudian semak tumbuh. Tumbuhan semak
menaungi rumput dan belukar maka terjadilah kompetisi.
Lama kelamaan semak menjadi dominan kemudian pohon
mendesak tumbuhan belukar sehingga terbentuklah hutan.
Saat itulah ekosistem disebut mencapai kesetimbangan atau
dikatakan ekosistem mencapai klimaks, yakni perubahan yang
terjadi sangat kecil sehingga tidak banyak mengubah ekosistem
itu.
2. Suksesi Sekunder
Suksesi sekunder terjadi bila suatu komunitas mengalami
gangguan, balk secara alami maupun buatan. Gangguan tersebut
tidak merusak total tempat tumbuh organisme sehingga

216
Biologi
S O N Y S U G E M A C O L L E G E

dalam komunitas tersebut substrat lama dan kehidupan masih


ada. Contohnya, gangguan alami misalnya banjir, gelombang
taut, kebakaran, angin kencang, dan gangguan buatan seperti
penebangan hutan dan pembakaran padang rumput dengan
sengaja.
• Bioma : Ekosistem dalam skala luas yang dipengaruhi oleh iklim
Beberapa contoh Bioma
Macam
Ciri-ciri Keterangan
bioma
Gurun • Curah hujan rendah ± 25 cm3/th Tumbuhannya dibedakan menjadi :
• Penguapan tinggi 1 Tumbuhan menahun/xerofit :
• Kelembaban udara rendah hidup di daerah kering/kadar air
• Perbedaan suhu siang dan malam rendah
tinggi Ciri :
• Daun kecil, tebal, berbulu,
bahkan tidak berdaun
• Mempunyai lapisan lilin/
kutikula tebal
• Punya jaringan penyimpan air
• Akar panjang dan penyebaran
luas
• Memiliki tekanan osmotik
tinggi dari lingkungannya
2. Tumbuhan semusim/ephemere :
hidup pada saat kadar air cukup
pada waktu tertentu
Ciri :
• Berukuran kecil
• Berbunga dan berbiji pada
musim hujan
• Biji tahan lama dan akan
tumbuh pada musim
penghujan

Padang • Curah hujan 25–50 cm3/th • Golongan tumbuhan dominan


rumput • Curah hujan tidak teratur adalah Graminae/Poaceae
• Porositas dan drainase kurang • Hewannya sangat heterogen
baik

217
Biologi
S O N Y S U G E M A C O L L E G E

Hutan • Curah hujan tinggi antara 200– • Tumbuhannya sangat heterogen


hujan 225 cm3/th dan ditemukan golongan
tropis • Kelembaban tinggi tumbuhan khas yaitu liana dan
• Terdapat kanopi epifit
• Ditemukan iklim makro dan iklim • Hewannya digolongkan menjadi
mikro nocturnal (aktif malam hari) dan
diurnal (aktif siang hari)

Hutan • Curah hujan 25–50 cm3/th • Dibandingkan dengan hutan hujan


gugur/ • Curah hujan antara 75–100 cm3/th tropis jenis tumbuhannya lebih
musim/ • Memiliki 4 musim sedikit
meranggas • Beberapa hewan pada musim
dingin melakukan dormansi/
hibernasi

Taiga • Curah hujan 35–40 cm3/th • Disebut hutan homogen/konifer/


• Perbedaan suhu dimusim panans coniferinae/tumbuhan berdaun
dan musim dingin tinggi jarum, contoh spruce, alder,
juniferus, cemara dsb
• Hewan yang ditemukan adalah :
mose, ajak, marten, caribou dsb

Tundra • Curah hujan ± 12 cm3/th • Tumbuhan : Lichenes, alga,


• Terdapat disekitar kutub Bryophyta, spagnum, salix dsb
• Pada musim dingin gelap terus • Hewan : mush oxen, caribou dsb
menerus dan pada musim
panas yang panjang terang
terus menerus

Komponen penyusun ekosistem adalah produsen (tumbuhan hijau),


konsumen (herbivora, karnivora, dan omnivora), dan dekomposer/
pengurai (mikroorganisme). Di dalam ekosistm terjadi rantai makanan,
aliran energi dan siklus biogeokimia.
1. Rantai makanan adalah : pengalihan energi dari sumbernya
dalam tumbuhan melalui sederetan organisme yang makan
dan yang dimakan

218
Biologi
S O N Y S U G E M A C O L L E G E

2. Aliran energi merupakan rangkaian urutan pemindahan


bentuk energi satu ke bentuk energi yang lain dimulai dari
sinar matahari lalu ke produsen, konsumen primer, konsumen
tingkat tinggi, sampai ke saproba di dalam tanah. Siklus ini
berlangsung dalam ekosistem
3. Produktivitas primer adalah kecepatan mengubah energi
cahaya matahari menjadi energi kimia dalam bentuk bahan
organic oleh organisme autotrof. Seluruh bahan organik yang
dihasilkan dari proses fotosintesis pada organisme autotrof
disebut Produktivitas Primer Kotor (PPK). Bahan organic
hasil fotosintesis tersebut sebagian digunakan untuk kegiatan
kehidupan seperti berkembangbiak, respirasi, tumbuh dsb.an
organik yang tersimpan disebut Prosuktivitas Primer Bersih
(PPB). Berat kering bahan organik yang tersimpan atau berat
kering tubuh organisme tersebut disebut biomassa.
4. Produktivitas sekunder adalah kecepatan energi kimia
mengubah bahan organik m,enjadi energi kimia baru oleh
organisme heterotrof. Bahan organic yang tersimpan pada
organisme autotrof dapat digunakan sebagai bahan makanan
bagi organisme heterotrof. Dari makanan tersebut organisme
heterotrof memperoleh energi kimia yang akan digunakan
untuk kegiatan kehidupan dan disimpan.
5. Piramida Ekologi menggambarkan struktur trofik suatu
ekosistem dalam bentuk piramida. Piramida ekologi terdiri
dari piramida energi menggambarkan energi yang hilang
dari suatu rantai makanan, piramida biomassa menunjukkan
menggambarkan transfer energi untuk tiap trofik, piramida
jumlah menunjukkan jumlah individu pada setiap trofik.
6. Daur biogeokimia adalah sebagai siklus materi yang mengem­
balikan semua unsur-unsur kimia yang sudah terpakai oleh
semua yang ada di bumi baik komponen biotik maupun
komponen abiotik, sehingga kelangsungan hidup di bumi dapat
terjaga. Daur biogeokimia mencakup daur air, daur karbon dan
oksigen, daur nitrogen, daur belerang , daur fosfor.
a. Daur air : air di atmosfer berada dalam bentuk uap air.
Uap air berasal dari air di daratan dan laut yang menguap
karena panas cahaya matahari. Uap air di atmosfer

219
Biologi
S O N Y S U G E M A C O L L E G E

terkondensasi menjadi awan yang turun ke daratan dan


laut dalam bentuk hujan. Air hujan yang membentuk air
permukaan dan air tanah. Tumbuhan darat menyerap
air yang ada di dalam tanah. Dalam tubuh tumbuhan
air mengalir melalui suatu pembuluh kemudian melalui
transpirasi uap air dilepas oleh tumbuhan ke atmosfer .
Hewan memperoleh air langsung dari air permukaan serta
dari tumbuhan dan hewan yang dimakan, sedangkan
manusia menggunakan sekitar seperempat air tanah.
Sebagian air keluar dari tubuh hewan dan manusia sebagai
urin, dan keringat. Air tanah dan air permukaan sebagian
mengalir ke sungai, kemudian ke danau dan ke laut. Siklus
ini di sebut Siklus Panjang. Sedangkan siklus yang dimulai
dengan proses Transpirasi dan Evapotranspirasi dari air yang
terdapat di bumi, lalu diikkuti presipitasi atau turunnya air
ke permukaan bumi disebut siklus pendek.
b. Daur karbon dan Oksigen
Proses timbal balik fotosintesis dan respirasi seluler ber­
tanggung jawab atas perubahan dan pergerakan utama
karbon. Naik turunnya CO2 dan O2 atsmosfer secara musiman
disebabkan oleh penurunan aktivitas Fotosintetik. Dalam
skala global kembalinya CO2 dan O2 ke atmosfer melalui
respirasi hampir menyeimbangkan pengeluarannya melalui
fotosintesis. Akan tetapi pembakaran kayu dan bahan
bakar fosil menambahkan lebih banyak lagi CO2 ke atmosfir.
Sebagai akibatnya jumlah CO2 di atmosfer meningkat.
c. Daur nitrogen
Di alam, Nitrogen terdapat dalam bentuk senyawa organik
seperti urea, protein, dan asam nukleat atau sebagai
senyawa anorganik seperti ammonia, nitrit dan nitrat.
Tahap pertama :
Daur nitrogen adalah transfer nitrogen dari atmosfir ke
dalam tanah. Selain air hujan yang membawa sejumlah
nitrogen, penambahan nitrogen ke dalam tanah terjadi
melalui proses fiksasi nitrogen. Fiksasi nitrogen secara
biologis dapat dilakukan oleh bakteri Rhizobium yang ber­
simbiosis dengan polong-polongan, bakteri Azotobacter

220
Biologi
S O N Y S U G E M A C O L L E G E

dan Clostridium, selain itu beberapa ganggang biru me­


miliki kemampuan memfiksasi nitrogen seperti Nostoc
commune, Anabaena cycadeae, Anabaena azollae dsb.
Tahap kedua :
Nitrat yang di hasilkan oleh fiksasi biologis digunakan oleh
produsen (tumbuhan) diubah menjadi molekul protein.
Selanjutnya jika tumbuhan atau hewan mati, mahluk
pengurai merombaknya menjadi gas amoniak (NH3) dan
garam ammonium (NH4+). yang larut dalam air. Proses
ini disebut dengan amonifikasi. Bakteri Nitrosomonas
mengubah amoniak dan senyawa ammonium menjadi
nitrat oleh Nitrobacter. Apabila oksigen dalam tanah ter­
batas, nitratngan cepat ditransformasikan menjadi gas
nitrogen atau oksida nitrogen oleh proses denitrifikasi
yang dapat dilakukan oleh bakteri Pseudomonas
denitrificans, Bacillus denitrificans dsb.
d. Daur belerang (sulfur)
Tumbuhan menyerap sulfur dalam bentuk sulfat (SO4).
Perpindahan sulfat terjadi melalui proses rantai makanan,
lalu semua mahluk hidup tersebut mati dan akan diuraikan
komponen organiknya oleh bakteri. Beberapa jenis bakteri
terlibat dalam daur sulfur, antara lain Desulfomaculum dan
Desulfibrio yang akan mereduksi sulfat menjadi sulfida dalam
bentuk hidrogen sulfida (H2S). Kemudian H2S digunakan
bakteri fotoautotrof anaerob seperti Chromatium dan me­
lepaskan sulfur dan oksigen. Sulfur di oksidasi menjadi sulfat
oleh bakteri kemolitotrof seperti Thiobacillus.
e. Daur posfor
Posfor merupakan elemen penting dalam kehidupan
karena semua makhluk hidup membutuhkan posfor
dalam bentuk ATP (Adenosisn Tri Fosfat) , sebagai sumbr
energi untuk metabolisme sel . Posfor terdapat di alam
dalam bentuk ion fosfat (PO43-). Ion Fosfat terdapat
dalam bebatuan. Adanya peristiwa erosi dan pelapukan
menyebabkan fosfat terbawa menuju sungai hingga laut
membentuk sedimen. Adanya pergerakan dasar bumi
menyebabkan sedimen yang mengandung fosfat muncul

221
Biologi
S O N Y S U G E M A C O L L E G E

ke permukaan. Di darat tumbuhan mengambil fosfat yang


terlarut dalam air tanah. Herbivor mendapatkan fosfat dari
tumbuhan yang dimakannya dan karnivora mendapatkan
fosfat dari herbivora yang dimakannya. Seluruh hewan
mengeluarkan fosfat melalui urin dan faeces.

222
Biologi

Anda mungkin juga menyukai