Anda di halaman 1dari 38

Biologi

1 SITOLOGI
A. Teori Sel
1. Scleiden dan Schwan : sel merupakan kesatuan struktural
2. Max Schultze : sel merupakan kesatuan fungsional
3. Johanes Purkinje : memberikan istilah protoplasma untuk
bahan embrional dalam telur
4. Felik Dujardin : Bagian cair dari sel (sitoplasma) merupakan
bagian yang penting dari sel
5. Rudolp Virchow : “Omnis Cellula ex cellula” sel merupakan
kesatuan reproduksi
6. Rene Dutrochet : sel merupakan kesatuan pertumbuhan
makhluk hidup
7. Edmun B. Wilson : sel merupakan kesatuan hereditas

Sel Tumbuhan

Sel Hewan

183
Biologi
S O N Y S U G E M A C O L L E G E

B. Perbedaan Sel Hewan dan Sel Tumbuhan beserta Fungsinya.


Sel Hewan Sel Tumbuhan Fungsi
Pengendalian kegiatan vegetatif dan
Nukleus Nukleus
generatif

Mitokondria Mitokondria Respirasi sel/oksidasi zat makanan

Retikulum Sintesa dan transpor berbagai


Retikulum endoplasma
endoplasma substansi kimia
Mengandung enzim katalase (merubah
Feroksisom Badan mikro/Feroksisom
H2O2 → H2O + O2)
Pembentukan enzim, zimogen dan
Golgi Diktiosom
sekresinya
- Pengendali lalu lintas zat
- Tempat reaksi kimia tertentu
Membran sel Membran sel
- Pelindung, reseptor
- Batas isi sel dengan lingkungan
- Mengandung enzim hidrolitik
Lisosom
- Autolisis, autofagi
Pembentukan benang gelendong pada
Sentrosom
waktu pembelahan
- Menyimpan tepung (amiloplas)
Plastida
- Menyimpan protein (aleuroplas)
a. Leukoplas
- Menyimpan minyak (elaioplas)
Mengandung zat warna
b. Kromoplas
Mengandung klorofil, tempat
c. Kloroplas
terjadinya Fotosintesis
- Membangun turgor sel
Vacuola - Tempat timbuan sisa metabolisme
- Menyimpan zat makanan terlarut
Dinding sel Pelindung

C. Tipe Sel
1. Prokariot : tidak memiliki membrane inti/dinding inti/
karioteka
Contoh : bakteri dan alga biru
2. Eukariot : memiliki membrane inti/dinding inti/karioa­
teka

184
Biologi
S O N Y S U G E M A C O L L E G E

Perbedaan Sel Prokariot dan Eukariot


Hal yang dibedakan Sel Prokariot Sel Eukarioat
Membran inti/dinding inti/karioteka Tidak ada Ada
Nukleus Tidak jelas Jelas
Kelengkapan organel Tidak lengkap Lengkap
Semua yang ditranskripsi Tidak semua yang
Sintesa protein
akan ditranslasi ditranskripsi akan di translasi
Bentuk DNA Sirkuler Double helix
Protista, Mycota, Plantae,
Kingdom Monera
Animalia
D. Sifat Kimia dan Fisika Protoplasma
1. Sifat kimia:
- Mengandung senyawa organik
- Mengandung senyawa anorganik
- Memiliki pH tertentu
- Mengandung ion penyangga (buffer) = HCO-3, CO2-3,
PO4-3
2. Sifat fisika :
a. Cairan sel : koloid (ukuran molekul 0,001 – 0,1
mikron)
b. Permeabilitas membran yang bersifat
- Permeabel : dapat dilalui berbagai zat
- Impermeabel : tidak dapat dilalui oleh zat
- Selektif permeabel : dapat dilalui oleh zat ter­
tentu
- Semipermeabel : hanya dapat dilalui oleh air
c. Transportasi Zat
Dibedakan menjadi :
- Transpor aktif : perpindahan zat dari hipotonis ke hipertonis
melalui membran selektif permeabel dengan bantuan energi
(ATP).
Contoh :
• Na+ di pompa keluar sel dan K+ di pompa ke dalam sel.
• Eksositosis, endositosis.
- Transpor pasif, mencakup :
• Difusi : perpindahan zat dari hipertonis ke hipotonis.
• Osmosis : perpindahan air dari hipotonis ke hipertonis
melalui selaput semipermeabel.

185
Biologi
S O N Y S U G E M A C O L L E G E

Interaksi antara pelarut dengan zat terlarut dalam protoplasma


dapat membentuk suatu tekanan terhadap membran/dinding
sel antara lain mencakup :
• Tekanan turgor : tekanan pelarut air terhadap dinding/mem­
bran sel.
• Tekanan difusi : tekanan zat terlarut terhadap dinding mem­
bran sel.
• Tekanan osmosis : kemampuan zat terlarut mengikat air.

2 JARINGAN
A. Jaringan Pada Tumbuhan

sekunder

186
Biologi
S O N Y S U G E M A C O L L E G E

Jaringan pada tumbuhan dibedakan menjadi :


1. Jaringan meristem : Jaringan yang aktif membelah
Berdasarkan letak nya dibedakan menjadi
a. meristem apikal/meristem ujung
• terletak di ujung batang dan ujung akar
• berfungsi untuk :
- memperpanjang ujung akar dan ujung batang
- membentuk cabang batang
- membentuk daun
b. meristem lateral/meristem samping
misalnya :
• kambium fasikuler/intrafsikuler : ke arah luar mem­
bentuk floem sedangkan ke arah dalam membentuk
xilem/lingkaran tahun
• kambium ekstrafasikuler/interfasikuler : membentuk
jari–jari empulur
• perisikel/perikambium : membentuk cabang akar
• felogen/kambium gabus : ke arah luar membentuk
felem/gabus ke arah dalam membentuk feloderm.
2. Jaringan permanen :
a. jaringan pembatas/penutup/pelindung : misalnya
epidermis dan endodermis
b. jaringan pengisi/dasar/parenkim yang dapat ber­
fungsi untuk :
• asimilasi karbon (fotosintesis) misalnya pada
klorenkim → parenkim berkloroplas, mesofil
(palisade, spons) → di daun
• menyimpan udara, air, makanan, getah dsb
• regenerasi/restitusi/memperbaiki jaringan yang
luka/rusak
• Pengangkutan diluar pembuluh angkut/ekstra­
fasikuler
• Membantu memperkuat jaringan lain
c. Jaringan penyokong/penunjang/penguat : kolen­
kim (selnya hidup, dinding sel dari selulosa) dan
sklerenkim (selnya mati, dinding sel dari lignin)

187
Biologi
S O N Y S U G E M A C O L L E G E

d. Jaringan pengangkut terdiri dari floem (berfungsi


mengangkut hasil fotosintesis) dan xilem yang terdiri
dari trakea dan trakeid (berfungsi mengangkut air
dan garam mineral)

Gambar penampang pada daun

Gambar penampang melintang pada akar Monokotil dan Dikotil

188
Biologi
S O N Y S U G E M A C O L L E G E

Gambar penampang melintang pada batang Monokotil dan Dikotil

F. Jaringan pada hewan


Beberapa jaringan pada hewan antara lain :
1. Epitel : jaringan yang melapisi permukaan tubuh,
organ tubuh atau permukaan saluran tubuh hewan.
Berdasarkan bentuk dan susunannya jaringan epitel dibagi
menjadi :
No. Jenis epitel Letak
pada pembuluh darah, alveolus, pembuluh limfe,
1 Epitel pipih selapis
glomerulus ginjal

2 Epitel banyak lapis pada kulit, rongga mulut, vagina

3 Epitel kubus selapis pada kelenjar tiroid, permukaan ovarium


pada saluran kelenjar minyak dan kelenjar keringat
4 Epitel kubus banyak lapis
pada kulit
pada lambung, jonjot usus, kantung empedu,
5 Epitel silindris selapis
saluran pernafasan bagian atas

6 Epitel silindris banyak lapis pada saluran kelenjar ludah, uretra


Epitel silindris banyak lapis semu/
7 pada trakea, rongga hidung
epitel silindris bersilia

8 Epitel Transisional kandung kemih

189
Biologi
S O N Y S U G E M A C O L L E G E

Beberapa gambar jenis epitel

2. Jaringan otot
Jaringan otot tersusun atas sel-sel otot yang fungsinya
menggerakkan organ tubuh. Kemampuan ter­­sebut
disebabkan karena jaringan otot mampu berkontraksi.
Kontraksi otot dapat berlangsung karena molekul-
molekul protein yang membangun sel otot dapat
memanjang dan memendek.
Jaringan otot dapat dibedakan menjadi 3 macam :
No. Macam otot keterangan Gambar
1 Otot polos Otot polos berkontraksi secara refleks dan
di bawah pengaruh saraf otonom. Bila otot
polos dirangsang, reaksinya lambat. Otot
polos terdapat pada saluran pencernaan,
dinding pembuluh darah, saluran pernafasan
2 Otot lurik/ melekat pada kerangka tubuh Kontraksinya
rangka/ skelet menurut kehendak kita dan di bawah
pengaruh saraf sadar.

3 Otot jantung/ Terdapat pada dinding jantung. Strukturnya


kardiak menyerupai otot lurik, tetapi bercabang,
kontraksi otot jantung secara refleks serta
reaksi terhadap rangsang lambat

3. Jaringan saraf
Jaringan saraf tersusun atas sel-sel saraf atau neuron.
Tiap neuron/sel saraf terdiri atas badan sel saraf,
cabang dendrit dan cabang akson, cabang-cabang ini­
lah yang menghubungkan tiap-tiap sel saraf sehingga
membentuk jaringan saraf.

190
Biologi
S O N Y S U G E M A C O L L E G E

Macam sel saraf :


a. Sel Saraf Sensorik/aferen
Berfungsi menghantarkan rangsangan dari resep­tor
(penerima rangsangan) ke sumsum tulang belakang.
b. Sel Saraf Motorik/eferen
Berfungsi menghantarkan impuls motorik dari
susunan saraf pusat ke efektor.
c. Sel Saraf Penghubung/konektor
Merupakan penghubung sel saraf yang satu dengan
sel saraf yang lain.
Gambar sel saraf

4. Jaringan penguat
Jaringan penguat disebut juga jaringan penyokong
atau penunjang, yang dapat dibedakan menjadi :
a. Jaringan ikat
Jaringan ikat terdiri dari serabut, sel-sel dan cairan
ekstra seluler. Cairan ekstra seluler dan serabut
disebut matriks.
Fungsi jaringan ikat adalah mengikat atau mem­
persatukan jaringan-jaringan menjadi organ dan
berbagai organ menjadi sistem organ, menjadi
selubung organ dan melindungi jaringan atau organ
tubuh

191
Biologi
S O N Y S U G E M A C O L L E G E

Berdasarkan struktur dan fungsinya jaringan ikat


dibedakan menjadi dua:
• Jaringan ikat longgar : sel-selnya jarang dan sebagian
jaringannya tersusun atas matriks yang mengandung
serabut kolagen dan serabut elastis. Jaringan ikat
longgar terdapat di sekitar organ-organ, pembuluh
darah dan saraf
Berfungsi membungkus organ-organ tubuh, pem­
buluh darah dan saraf
• Jaringan ikat padat : tersusun dari serabut kolagen
berwarna putih, dibedakan menjadi : Fasia adalah
jaringan ikat berbentuk lembaran yang menyelimuti
otot.
Ligamen adalah jaringan ikat yang berperan sebagai
penghubung antar tulang.
Tendon adalah ujung otot yang melekat pada tulang.
Fungsinya untuk menghubungkan berbagai organ tubuh
seperti otot dengan tulang-tulang, tulang dengan tulang,
juga memberikan perlindungan terhadap organ tubuh
5. Jaringan tulang rawan (kartilago)
Jaringan tulang rawan pada anak-anak berasal dari
jaringan embrional yang disebut mesenkim, pada
orang dewasa berasal dari selaput tulang rawan atau
perikondrium yang banyak mengandung kondroblas
atau pembentuk sel-sel tulang rawan. Fungsinya untuk
menyokong kerangka tubuh.
Ada 3 macam jaringan tulang rawan :
Jenis
No. Ciri-ciri Letak
Kartilago
1 Rawan hialin Matriksnya bening kebiruan Terdapat pada permukaan tulang
sendi, cincin tulang rawan pada
batang tenggorok dan cabang batang
tenggorok, ujung tulang rusuk yang
melekat pada tulang dada dan pada
ujung tulang panjang, rangka embrio

192
Biologi
S O N Y S U G E M A C O L L E G E

2 Rawan Matriksnya berwarna Jaringan ini terdapat pada


fibrosa gelap dan keruh perekatan ligamen-ligamen
tertentu pada tulang, persendian
tulang pinggang, pada calmam
antar ruas tulang belakang dan
pada pertautan antar tulang
kemaluan
3 Rawan Matriksnya berwarna daun telinga, epiglotis, pembuluh
elastik keruh kekuning-kuningan eustahius dan laring.
6. Jaringan tulang
Jaringan tulang terdiri dari sel-sel tulang atau osteon
yang tersimpan di dalam matriks, matriksnya terdiri
dari zat perekat kolagen dan endapan garam-garam
mineral terutama garam kalsium (kapur). Tulang
merupakan komponen utama dari kerangka tubuh
dan berperan untuk melindungi alat-alat tubuh dan
tempat melekatnya otot kerangka.
Tulang dapat dibagi menjadi 2 macam : yaitu tulang
keras, bila matriksnya rapat, padat, contoh tulang pipa
dan tulang spons, bila matriknya berongga. Contoh
tulang pendek.
7. Jaringan darah
Jaringan darah merupakan jaringan penyokong
khusus karena berupa cairan. Bagian-bagian jaringan
darah antara lain : eritrosit (mengangkut oksigen),
leukosit (pertahanan tubuh terhadap serangan bibit
penyakit), trombosit (pembekuan darah), plasma
darah (mengangkut sari makanan, hormon, antibody,
sisa metabolisme)
8. Jaringan Limfe/getah bening
Asal jaringan limfe adalah bagian dari darah yang keluar
dari pembuluh darah, komponen terbesarnya adalah
air dimana terlarut zat-zat antara lain glukosa, garam-
garam, asam lemak. Komponen selulernya adalah lim­
fosit.
Jaringan limfe menyebar ke seluruh tubuh melalui
pembuluh limfe. Fungsi jaringan limfe selain untuk ke­
kebalan tubuh (adanya limfosit) juga untuk mengangkut

193
Biologi
S O N Y S U G E M A C O L L E G E

cairan jaringan, protein, lemak, garam mineral dan zat-


zat lain dari jaringan ke sistem pembuluh darah.
9. Jaringan lemak
Nama lainnya adalah jaringan adiposa, jaringan ini
terdapat di seluruh tubuh. Fungsinya untuk menyimpan
lemak untuk cadangan makanan, dan mencegah hilang­
nya panas secara berlebihan.

3 SISTEM GERAK
A. Sistem Alat Gerak
Gerakan tubuh dimungkinkan oleh kerja sama antar tulang
dan otot, otot memiliki gaya mengerut menggerakan
tulang atau kulit dan mekanisme tertentu oleh sebab
itu otot sering disebut alat gerak aktif, sedangkan tulang
merupakan alat gerak pasif
1. Tulang
Rangka manusia dapat dibedakan menjadi skeleton
aksial dan skeleton apendikuler (aksis = sumbu, apendiks
= tambahan)
• Rangka aksial terdiri dari : tengkorak, tulang bela­
kang, tulang dada (stenum) & iga (rusuk)
• Rangka apendikuler terdiri dari : tulang-tulang
lengan telapak tangan, tungkai telapak kaki, pinggul,
bahu.
Hubungan antar tulang / artikulasi
MACAM KEMUNGKINAN
PENJELASAN/CONTOH
HUBUNGAN TULANG GERAK
SINAR SINKONDROSIS • Hubungan antara tulang Adanya tulang rawan masih
TROSIS kemaluan memungkinkan adanya gerak
• Hubungan antar ruas- sedikit
ruas tulang belakang

SINFIBROSIS/ Tulang-tulang yang Tidak mungkin ada gerak


SUTURA membentuk tengkorak

194
Biologi
S O N Y S U G E M A C O L L E G E

D SENDI PELURU • Antar tulang paha Berporos 3 gerak lebih bebas


I (ENDARTROSIS) dengan tulang pinggul
A • Antar tulang lengan atas
R dengan tulang belikat
T SENDI ENGSEL • Antar ruas tulang jari Gerak satu arah, berporos satu
R • Lutut, siku
O
S
I
S

D SENDI PUTAR • Antar tulang atlas Gerak rotasi, berporos satu


I dengan tulang
A tengkorak
R • Antar tulang hasta
T dengan tulang
R pengumpil
O
S SENDI PELANA Antar tulang telapak tangan Gerak lebih bebas, berporos 2
I (SELA) dengan ruas tulang jari
S
SENDI OVOID Antar tulang pengumpil Gerakan berporos 2
dengan tulang telapak
tangan
SENDI KAKU • Antar tulang pergelangan Gerakan geser, tidak berporos
tangan
• Antar tulang pergelangan
kaki
2. Otot
a. Berdasarkan struktur & fungsinya otot dibedakan menjadi
3 jenis yaitu otot polos, otot lurik/skelet/rangka dan otot
jantung/kardiak.
Perbedaan otot polos, lurik dan otot jantung
Hal yang
Otot Polos Otot Lurik Otot Jantung
dibedakan
Bentuk Gelendong/kumparan Gelendong/kumparan Serabut bercabang
Warna Polos Polos Lurik
Cara kerja Tak sadar/Involunter Tak sadar/Involunter Tak Sadar/Involunter
Inti Satu Satu Satu ditengah

195
Biologi
S O N Y S U G E M A C O L L E G E

Reaksi terhadap
Lambat Lambat lambat
rangsang
Letak Bagian viseral/dalam Bagian viseral/dalam Pada jantung

b. Menurut cara kerjanya otot dibedakan menjadi :


1) Antagonis : yaitu cara kerjanya menimbulkan efek
gerak berlawanan
Cara kerja otot antagonis dapat berupa gerakan :
• Ekstensor (meluruskan) X fleksor (membengkokan)
• Abduktor (menjauhi tubuh) X adduktor (mendekati
tubuh)
• Depresor (arah ke bawah) X elevator (arah keatas)
• Supinator (menengadah) X pronator (menelung­
kup)
2) Sinergis : yaitu cara kerja yang menimbulkan gerak
searah (bersama-sama)
c. Mekanisme Kontraksi otot
Protein otot yaitu :
Rangsang/Impuls Aseltikolin Aktin & miosin berikatan
neuron membentuk aktomiosin otot
berkotraksi
Sumber Energi

- ATP → ADP + P + Energi


- Kreatinphosfat → Kreatik + P + Energi

Jika ATP habis/menepis dapat dibentuk kembali dari penguraian glikogen


Aerob : Glukosa + O2 → H2O + CO2 + Energi - 36 ATP
- panas
Glikogen → Laktosidogen → Glukosa
Anaerob : glukosa → as.piruvat → as.laktat + energi - 2 ATP
- panas
Penimbunan asam laktat dapat menimbulkan pegal-pegal

196
Biologi
S O N Y S U G E M A C O L L E G E

4 SISTEM PEREDARAN DARAH


A. Sistem peredaran darah
Komposisi darah

Proses pembekuan darah

197
Biologi
S O N Y S U G E M A C O L L E G E

Golongan Darah

Golongan Aglutinogen (zat Aglutinin (zat yang


Sistem Genotif
darah yang digumpalkan) menggumpal)

A A β Ia Ia atau Ia Io

B B α Ib Ib atau Ib Io
ABO
AB A&B - Ia Ib

O - α&β Io Io

Rhesus positif Rh/D - Rh Rh atau Rhrh


Rhesus
Rhesus negatif - - rh rh

M M - IM IM

MN N N - IN IN

MN M&N - IM IN

Catatan : Pada peristiwa transfusi darah, bagian yang harus


diperhatikan pada donor adalah aglutinogennya sedangkan
resifien adalah aglutininnya.
Sistem peredaran darah pada manusia

Keterangan
1. Vena cava superior A = Atrium
2. Vena cava inferior S = Serambi
3. Arteri pulmonalis B = Bilik
4. Vena pulmonalis V = Ventrikel
5. Aorta Ka = Kanan
6. Vena porta hepatika De = Dekster
Ki = Kiri
Si = Sinister

198
Biologi
S O N Y S U G E M A C O L L E G E

Tekanan Darah

Gambar Jantung Manusia

Sinoatrial atrium kiri


(SA) node
atrium
kanan ventrikel
kiri
atrioventicular
(AV) node serabut
purkinje
berkas
His

ventrikel
kanan

lengkung
superior aorta
vena cava
arteri
koronaria
kanan

arteri
koronaria
kiri

199
Biologi
S O N Y S U G E M A C O L L E G E

Kelainan & gangguan pada darah serta sistem peredaran darah.


1. Hemofilia : penyakit sukar membeku pada darah karena
keturunan, hal ini disebabkan oleh tidak adanya faktor
antihemofili.
2. Anemia : penyakit kurang darah/eritrosit.
3. Leukemia : produksi leukosit terlalu banyak/kanker sel darah
putih.
4. Hipotensi : tekanan darah rendah
5. Skelosis : pengerasan/berkurangnya elastisitas pembuluh
darah yang dapat disebabkan oleh endapan kapur penyakit­
nya disebut arteriosklerosis, jika disebabkan oleh endapan
lemak penyakitnya disebut aterosklerosis.
6. Varises : pelebaran pembuluh darah vena di kaki yang ber­
belok-belok besar karena turunan/beban berat pada kaki.
7. Hemeroid : pelebaran pembuluh vena pada rectum.

5 SISTEM PENCERNAAN
A. Sistem pencernaan manusia
1. Gambar Sistem Pencernaan Makanan pada Manusia

200
Biologi
S O N Y S U G E M A C O L L E G E

2. Mekanisme Pencernaan Zat Makanan secara Kimiawi


Tempat
Zat terjadinya proses Penghasil
Proses
makanan pencernaan enzim
makanan
Karbohidrat Mulut Kelenjar ludah Amilum
ptialin
maltosa
(polisakarida) (disakarida)

Usus halus Pankreas Amilum


amilase
maltosa laktosa sukrosa
(polisakarida) (disakarida)

Usus halus Maltosa maltase


Glukosa + Gukosa
laktase
Laktosa Glukosa + Galaktosa
maltase
Maltosa Glukosa + Glukosa
(disakarida) (monosakarida)

Protein Lambung Lambung Protein


pepsin
pepton
Lambung Enzim renin menggumpalkan protein susu/kasein
Usus halus Pankreas Protein
tripsin
pepton
erepsin
Usus halus Protein asam amino
Lemak Usus halus Cairan empedu berfungsi merubah lemak menjadi
Hati
emulsi lemak
gastrik lipase
Lambung Lemak asam lemak + gliserol
tripsin
Pankreas Lemak asam lemak + gliserol
erepsin
Usus halus Lemak asam lemak + gliserol

3. Penyerapan Sari Makanan


Zat Bentuk
Keterangan
makanan Yang diserap
Karbohidrat Monosakarida Diserap oleh usus halus diangkut oleh
(fruktosa, glukosa, plasma darah pada vena porta hepatika
galaktosa) yang akan membawa ke hati, selanjutnya
disimpan dalam bentuk glikogen dihati
atau otot.
Protein Asam amino Diserap oleh usus halus diangkat plasma
darah pada vena porta hepatica yang akan
membawa ke hati, disini akan dirubah atau
dibongkar sesuai kebutuhan.

201
Biologi
S O N Y S U G E M A C O L L E G E

Lemak Asam lemak & Asam lemak + garam karbonat → senyawa


gliserol/gliserin sabun diserap jonjot usus. Senyawa sabun
dalam janjot usus dipecah kembali & asam
lemak berikatan kembali dengan gliserol.
• Asam lemak rantai pendek (< 10 atom C)
diabsorsi → kapiler darah → vena porta
hepatika → Hati
• Asam lemak rantai panjang (> 10 atom
C) diabsorsi → pembuluh getah bening/
lakteal/limpa → duktus toraksikus

4. Kelainan dan Gangguan Pada Sistem Pencernaan


• Disfagia : kerusakan lambung karena keracunan alkohol
• Ulkus : luka pada lambung karena produksi HCL yang
berlebih
• Parotitis : gondong infeksi virus pada kelenjar parotis
• Xerostamia : produksi saliva (ludah) sedikit
• Ginggivalis : radang gusi
• Diare : mencret, faeces encer karena gangguan reabsorpsi
air
• Kontipasi : sembelit; reabsorsi air di kolon berlebih
akibatnya faeces padat dan susah keluar
• Appendisitis : radang usus buntu
• Kolik : timbulnya rasa nyeri karena salah cerna
• Enteritis : peradangan usus karena bakteri

6 SISTEM PERNAFASAN
A. Sistem pernafasan
1. Sistem alat pernapasan
Alat pernapasan pada manusia adalah paru-paru. Udara
pernapasan mengalir menuju paru-paru melalui beberapa
alat secara berturut-turut sebagai berikut :
a. hidung
b. faring
c. laring/tekak (terdapat pita suara)
d. trakea (tenggorokan)
e. bronkus

202
Biologi
S O N Y S U G E M A C O L L E G E

f. bronkiolus
g. Alveolus (tempat terjadinya difusi O2 & CO2)
Gambar system pernapasan manusia

2. Macam Pernapasan

203
Biologi
S O N Y S U G E M A C O L L E G E

3. Volume Paru-paru

Komplementer : inspirasi maksimal setelah


Kapasi ± 1.500 cc respirasi biasa
Kapasitas tas
vital ± 500 cc Tydal : udara pernapasan biasa
total
Suplemen : mengeluarkan udara maksimal
± 1.500 cc setelah respirasi ekspirasi biasa

± 1.000 cc Residu : udara sisa setelah ekspirasi sekuat-


kuatnya

Gangguan dan kelainan pada sistem pernapasan


a. Asfiksi : gangguan transportasi O2, misalnya keracunan CO,
CN.
b. Asidosis : gangguan transportasi CO2.
c. Sinusitis : radang disebelah atas rongga hidup.
d. Rhinitis : radang rongga hidung.
e. Pleuritis : selaput pembungkus paru-paru.

204
Biologi
S O N Y S U G E M A C O L L E G E

7 SISTEM EKSKRESI
1. Beberapa Alat Ekskresi Pada Manusia
Dalam proses ekskresi ada beberapa bagian tubuh yang
mempunyai fungsi penting antara lain :
Alat Ekskresi Zat Yang Diekskresikan
Ginjal Urine
Komposisi urin : air, garam, mineral,
senyawa N
Kulit Keringat
Komposisi keringat : air, garam, mineral,
senyawa N
Paru – paru CO2 dan H2O
Hati Pigmen (bilirubin, urobilin)

2. Ringkasan Proses Pembentukan Urin Di Ginjal

Bagian ginjal yang berfungsi untuk membentuk urin adalah


nepron yang terdiri dari :
glomerulus
a. Badan malphigi
kapsula bowman
kontortus proksimal
b. Tubulus kontortus distal

kolektipus

205
Biologi
S O N Y S U G E M A C O L L E G E

Proses pembentukan urin :


a. Filtrasi/penyaringan darah yang terjadi pada glomerulus,
dihasilkan urin primer yang masih mengandung zat-zat
yang berguna, dan zat-zat yang tak berguna.
Zat-zat yang terdapat dalam urin primer : air, gula, garam,
asam amino, urea, asam urat dll.
b. Reabsorpsi/penyerapan kembali zat-zat yang masih ber­
guna pada tubulus kontortus proksimal, misalnya air, gula,
asam amino, garam, meneral dll. hasilnya dinamakan urin
sekunder
c. Augmentasi/mengeluarkan zat-zat sisa yang tidak berguna
dan tidak dapat disimpan dalam tubuh dan reabsorpsi air pada
tubulus kontortus distal, menghasilkan urin sesungguhnya
yang akan keluar melalui Pelvis renalis → ureter → urinaria
→ uretra → keluar tubuh.

206
Biologi
S O N Y S U G E M A C O L L E G E

8 SISTEM KOORDINASI DAN


INDERA
A. Sistem koordinasi / regulasi
Sistem saraf dan sistem hormon (endokrin) merupakan sistem
koordinasi / regulasi di dalam tubuh yang mengatur tubuh
agar selalu serasi dan terpadu.
1. Sistem Saraf
a. Skema sistem saraf

Sistem saraf pusat


1) Otak besar (cerebrum)
Terdiri dari beberapa bagian yaitu :
• belakang sebagai pusat penglihatan
• samping sebagai pusat pendengaran
• depan sebagai pusat gerak, emosi, ekspresi
• tengah sebagai pusat perasa, pengatur kerja kulit &
otot terhadap panas, dingin, sentuhan, dan tekanan.
• antara tengah dan belakang pusat perkembangan
kecerdasan, ingatan, kemauan, sikap.
2) Otak kecil (Cerebellum)
• Keseimbangan
• Koordinasi kerja otot
3) Otak tengah
Didepan otak tengah terdapat
• Thalamus = pengatur sensoris
• Hipothalamus = pusat pengatur suhu, selera makan,
dan keseimbangan gairah tubuh.

207
Biologi
S O N Y S U G E M A C O L L E G E

4) Medula oblongata / sumsum lanjutan)


• Berperan dalam refleks fsiologis seperti pernapasan,
denyut jantung, pelebaran & penyempitan pembuluh
darah.
5) Medula spinalis (sumsum tulang belakang)
• Berperan sebagai penghubung implus dari dan ke
otak, memungkinkan jalan terpendek dari gerak
refleks.

Sistem saraf tepi


1) Saraf somatis
• 12 pasang saraf cranial
• 31 pasng saraf spinal (sumsum tulang belakang)
2) Saraf otonom
• Saraf simpatis
• Saraf parasimpatis

Jalannya rangsang :

2. Hormon
Hormon berasal dari kata hormacin berarti memacu
atau menggiatkan.
• Pengertian hormon : zat kimia yang dihasilkan
oleh kelenjar endokrin (kelenjar buntu) diedarkan
ke seluruh tubuh oleh darah.
• Fungsi Hormon : mengatur homeostatis, repoduksi,
metabolisme dan tingkah laku.

208
Biologi
S O N Y S U G E M A C O L L E G E

Beberapa Hormon pada Manusia

No Kelenjar Hormon Fungsi Keterangan

1. Pituitari/ • somatotrof Menstimulasi Kekurangan :


Hipofisis (STH) atau pertumbuhan dewarfisme
Bagian growth hormone tubuh kelebihan
depan gigantisme
(pertumbuhan
raksasa),
akromegali.
• TSH=thyroid merangsang
stimulating sekresi kelenjar
hormon/titrotof tiroid
• ACTH = adreno mengendalikan
corticothropic sekresi korteks
hormone/ adrenal
adenotropin
• Gonadotropin terdapat pada
terdiri dari wanita dan pria
: - FSH = Folikel : berfungsi untuk
Stimulating merangsang
Hormon pertumbuhan
folikel di dalam
varium/pema-
tangan ovum
: berfungsi
mempengaruhi
proses
spermatogenesis
di dalam tubulus
seminiferus

• LH (luteinizing ovulasi
hormon)
• ICSH merangsang sel
(Interstitial Cel leydig/interstitial
Stimulating di dalam
Hormon) testes dalam
menghasilkan
testoteron
Bagian • oksitosin membantu Kekurangan :
Belakang proses kelahiran menderita diabetes
• vasopresin & mempertinggi insipidus
Petresin tekanan darah
• ADH (Anti mengatur
Diuretic absorpsi air di
Hormon) ginjal

209
Biologi
S O N Y S U G E M A C O L L E G E

2 Tiroid/ Tiroksin • metabolisme sel kelebihan :


Gondok • mengatur kadar morbus basedowi
gula (meningkatnya
• mempengaruhi
metabolisme,
pertumbuhan
perkembangan denyut jantung
dan diferensiasi emosional dll)
jaringan kekurangan :
Calsitonin • metabolisme kretinisme
Ca& P

3 Paratiroid Parathormon mempertahankan Kekurangan :


(anak kadar Ca dan P di meningkatnya
gondok) dalam darah ekstabilitas sistem
saraf dengan
gejala kejang otot
4 Kelenjar kortison Mengatur
supra metabolisme garam
renalis/ & keseimbangan air
adrenal
anak
ginjal.
Bagian
korteks
Bagian Adrenalin/efinefrin • memacu aktifitas
Medula jantung dan
penyempitan
pembuluh
darah pada kulit
dan membran
mukosa.
• Mengendurkan
otot bronkioli
• memacu
glikogenolisis
dalam sel hati
Glikogen→
glukosa

5 Pankreas Insulin, glukagon mengatur kadar Bagian


gula darah pankreas yang
menghasilkan
hormon tersebut
insulin
Glukosa adalah bagian
glukagon
Gilikogen pulau-pulau
langerhans
Kekurangan
hormon insulin :
diabetes melitus
6 Kacangan Somatotrof mempengaruhi kekurangan :
(timus) pertumbuhan kretinisme
kelebihan :
Gigantisme
7 Lambung Gastrin memacu sekresi
getah lambung

210
Biologi
S O N Y S U G E M A C O L L E G E

8 Usus 12 jari Sekretin Merangsang


(duodenum) pengeluaran
getah pankreas

Kolesitokinin merangsang
pengeluaran
getah empedu
9 Ovarium Estogen memberikan
ciri-ciri sekunder
wanita
Progestoran
memelihara
pertumbuhan
jaringan mukosa
pada uterus
10 Testes/ Testoteron memberikan
Testis ciri-ciri sekunder
pada pria

Alat Indera
Reseptor yang bertugas menerima rangsangan luar ialah alat
indera
1. Kinetesis
Indra yang terdapat dalam otot, membantu koordinasi dalam
sikap tubuh.
2. Indra Peraba
Disebut tangoreseptor dan terdapat dalam kulit terdiri dari :
a. Paccini : reseptor tekanan
b. Meisner : reseptor peraba/sentuhan
c. Crause : reseptor dingin
d. Ruffini : reseptor panas
e. Serabut syaraf terbuka reseptor nyeri
f. Serabut syaraf sekeliling rambut.
3. Indra Pengecap dan Pembau
• Penerima rasa dan bau adalah sel-sel kemoroseptor
• Indra pengecap terdapat di lidah berupa puting-puting
pengecap, yang dibedakan menjadi :
a. tepi depan untuk rasa manis
b. belakang untuk rasa pahit
c. samping untuk rasa asam
d. depan untuk rasa asin

211
Biologi
S O N Y S U G E M A C O L L E G E

4. Indra Pendengaran & Keseimbangan


Telinga, berfungsi sebagai organ pendengaran & alat
keseimbangan
Bagian telinga terdiri dari :
a. Telinga luar : daun telinga, saluran telinga
(meng­hasilkan minyak serumen)
b. Telinga tengah : membran timphani,
tulang pendengaran
c. Telinga dalam : rumah siput (kohlea) didalamnya
terdapat alat pendengaran (organ
korti), alat keseimbangan yaitu,
canalis semisirkularis (keseimbangan
dinamis) dan ampula yang didalam­
nya terdapat sacculus dan utriculus
(keseimbangan statis)

Proses mendengar : getaran suara menggetarkan membran


timphani oleh tulang-tulang pendengaran diteruskan ke
tingkat oval & akan menggetarkan cairan limfe pada kohlea,
akibatnya sel-sel rambut dari organ korti terangsang dan
disampaikan oleh saraf auditorius ke otak.
5. Indra Penglihatan
• Sel-sel reseptor penglihatan disebut fotoreseptor, terdapat
di retina
• Fotoreseptor ada dua macam yaitu :
- sel kerucut (konus) : mengandung iodopsin (ber­
peranan pada penglihatan cahaya cukup/terang)

212
Biologi
S O N Y S U G E M A C O L L E G E

- sel batang (bacilus) : mengandung rhodopsin


(berperanan pada penglihatan cahaya kurang/
gelap).
A ruang anterior B
ruang posterior serabut saraf optik
kulit sklera
ganglia
koroid
konjungtiva
kornea retina sel nervus bipolar

pupil tovea
retina

iris bintik buta saraf mata sel cahaya

ligarnen
suspensori epitel pigmen
koroid sklera
badan
siliari batang konus

9 SISTEM REPRODUKSI
Sistem reproduksi pria meliputi organ-organ reproduksi,
spermatogenesis dan hormon pada pria.
1. Organ reproduksi Organ reproduksi pria terdiri atas organ
reproduksi dalam dan organ reproduksi luar.
Organ reproduksi dalam terdiri atas : testis, saluran penge­
luaran, asesoris.
• Testis : alat untuk memproduksi sperma dan hormon
kelamin jantan yang disebut testoteron.
• Saluran pengeluaran : epididimis, vas deferens, saluran
ejakulasi dan uretra.
- Epididimis : berfungsi sebagai tempat penyimpanan
sementara sperma sampai sperma menjadi matang
dan bergerak menuju vas deferens.
- Vas deferens : Vas deferens atau saluran sperma
(duktus deferens) merupakan saluran lurus yang
mengarah ke atas dan merupakan lanjutan dari
epididimis, berfungsi sebagai saluran tempat jalan­
nya sperma dari epididimis menuju ke kantung
semen/vesikula seminalis.

213
Biologi
S O N Y S U G E M A C O L L E G E

- Saluran ejakulasi : merupakan saluran pendek


yang menghubungkan kantung semen dengan
uretra. Saluran ini berfungsi untuk mengeluarkan
sperma agar masuk ke dalam uretra
- Uretra : merupakan saluran akhir reproduksi yang
terdapat di dalam penis. Uretra berfungsi sebagai
saluran kelamin yang berasal dari kantung semen dan
saluran untuk membuang urin dari kantung kemih
• Kelenjar Asesoris : Selama sperma melalui saluran penge­
luaran, terjadi penambahan berbagai getah kelamin
yang dihasilkan oleh kelenjar asesoris. Getah-getah ini
berfungsi untuk mempertahankan kelangsungan hidup
dan pergerakakan sperma. Kelenjar asesoris merupakan
kelenjar kelamin yang terdiri dari vesikula seminalis,
kelenjar prostat dan kelenjar Cowper:
- Vesikula seminalis : Vesikula seminalis atau kantung
semen (kantung mani) merupakan kelenjar ber­
lekuk-lekuk yang terletak di belakang kantung
kemih. Dinding vesikula seminalis menghasilkan
zat makanan yang merupakan sumber makanan
bagi sperma
- Kelenjar prostat : Kelenjar prostat melingkari bagian
atas uretra dan terletak di bagian bawah kantung
kemih. Kelenjar prostat menghasilkan getah yang
mengandung kolesterol, garam dan fosfolipid yang
berperan untuk kelangsungan hidup sperma.
- Kelenjar Cowper (bulbouretra) : merupakan kelenjar
yang salurannya langsung menuju uretra. Kelenjar
Cowper menghasilkan getah yang bersifat alkali (basa).
Organ reproduksi luar : terdiri atas penis dan skrotum.
• Penis : terdiri dari tiga rongga yang berisi jaringan
spons. Dua rongga yang terletak di bagian atas berupa
jaringan spons korpus kavernosa. Satu rongga lagi
berada di bagian bawah yang berupa jaringan spons
korpus spongiosum yang membungkus uretra. Uretra
pada penis dikelilingi oleh jaringan erektil yang rongga-
rongganya banyak mengandung pembuluh darah dan
ujung-ujung saraf perasa. Bila ada suatu rangsangan,
rongga tersebut akan terisi penuh oleh darah sehingga
penis menjadi tegang dan mengembang (ereksi).

214
Biologi
S O N Y S U G E M A C O L L E G E

• Skrotum (kantung pelir) : merupakan kantung yang di


dalamnya berisi testis. Skrotum berjumlah sepasang,
yaitu skrotum kanan dan skrotum kiri. Di antara skrotum
kanan dan skrotum kiri dibatasi oleh sekat yang berupa
jaringan ikat dan otot polos (otot dartos). Otot dartos
berfungsi untuk menggerakan skrotum sehingga dapat
mengerut dan mengendur. Di dalam skrotum juga
tedapat serat-serat otot yang berasal dari penerusan
otot lurik dinding perut yang disebut otot kremaster.
Otot ini bertindak sebagai pengatur suhu lingkungan
testis agar kondisinya stabil. Proses pembentukan
sperma (spermatogenesis) membutuhkan suhu yang
stabil, yaitu beberapa derajat lebih rendah daripada
suhu tubuh.

2. Spermatogenesis
Spermatogenesis adalah pembentukan sperma yang terjadi
pada tubulus seminiferus dimulai dari spermatogonium
yang memiliki susunan kromosom diploid (2N) yang akan
mengalami meiosis menghasilkan 4 sperma haploid (N)
yang fungsional.

215
Biologi
S O N Y S U G E M A C O L L E G E

3. Hormon reproduksi pada pria


• LH (Luteinizing Hormone) : LH disekresi oleh kelenjar
hipofisis anterior. LH berfungsi menstimulasi sel-sel
Leydig untuk mensekresi testoteron
• Testosteron : disekresi oleh sel-sel Leydig yang terdapat
di antara tubulus seminiferus. Hormon ini penting bagi
tahap pembelahan sel-sel germinal untuk membentuk
sperma
• FSH (Follicle Stimulating Hormone) : bekerja sama
dengan testosteron merangsang terjadinya pembentu­
kan sperma.
4. Gangguan pada sistem reproduksi pria
• Kriptorkidisme : kegagalan dari satu atau kedua testis
untuk turun dari rongga abdomen ke dalam skrotum
pada waktu bayi. Hal tersebut dapat ditangani dengan
pemberian hormon human chorionic gonadotropin
untuk merangsang terstoteron. Jika belum turun juga,
dilakukan pembedahan.
• Uretritis : adalah peradangan uretra dengan gejala rasa
gatal pada penis dan sering buang air kecil. Organisme
yang paling sering menyebabkan uretritis adalah
Chlamydia trachomatis, Ureplasma urealyticum atau
virus herpes
• Prostatitis : peradangan prostat. Penyebabnya dapat
berupa bakteri, seperti Escherichia coli.
• Epididimitis : infeksi yang sering terjadi pada saluran
reproduksi pria. Organisme penyebab epididimitis adalah
E. coli dan Chlamydia.
• Orkitis : peradangan pada testis yang disebab­kan oleh
virus parotitis. Jika terjadi pada pria dewasa dapat
menyebabkan infertilitas.
Sistem reproduksi wanita meliputi organ reproduksi, oo-
genesis, hormon pada wanita, fertilisasi, kehamilan, persalinan
dan laktasi.
1. Organ reproduksi
Organ reproduksi wanita terdiri dari : organ reproduksi
dalam dan organ reproduksi luar.
a. Organ reproduksi dalam : dari ovarium dan saluran
reproduksi (oviduct, uterus, vagina).
• Ovarium : berfungsi menghasilkan ovum

216
Biologi
S O N Y S U G E M A C O L L E G E

• Oviduct (tuba falopii) atau saluran telur : bagian


pangkal oviduk berbentuk corong yang disebut
infundibulum. Pada infundibulum terdapat jumbai-
jumbai (fimbrae). Fimbrae berfungsi menangkap
ovum yang dilepaskan oleh ovarium. Ovum yang
ditangkap oleh infundibulum akan masuk ke
oviduk. Oviduk berfungsi untuk menyalurkan
ovum dari ovarium menuju uterus dan tempat
terjadinya fertilisasi/pembuahan.
• Uterus (kantung peranakan) atau rahim : berfungsi
sebagai tempat perkembangan zigot apabila terjadi
fertilisasi.
• Vagina : merupakan saluran akhir dari saluran
reproduksi bagian dalam pada wanita. Vagina
bermuara pada vulva. Vagina memiliki dinding
yang berlipat-lipat dengan bagian terluar berupa
selaput berlendir, bagian tengah berupa lapisan
otot dan bagian terdalam berupa jaringan ikat
berserat. Selaput berlendir (membran mukosa)
menghasilkan lendir pada saat terjadi rangsangan
seksual. Lendir tersebut dihasilkan oleh kelenjar
Bartholin. Jaringan otot dan jaringan ikat berserat
bersifat elastis yang berperan untuk melebarkan
uterus saat janin akan dilahirkan dan akan kembali
ke kondisi semula setelah janin dikeluarkan.
b. Organ reproduksi luar wanita : mencakup vulva yaitu
celah paling luar dari organ kelamin wanita. Vulva
terdiri dari mons pubis. Mons pubis (mons veneris)
merupakan daerah atas dan terluar dari vulva yang
banyak menandung jaringan lemak. Pada masa
pubertas daerah ini mulai ditumbuhi oleh rambut.
Di bawah mons pubis terdapat lipatan labium mayor
(bibir besar) yang berjumlah sepasang. Di dalam
labium mayor terdapat lipatan labium minor (bibir
kecil) yang juga berjumlah sepasang. Labium mayor
dan labium minor berfungsi untuk melindungi vagina.
Gabungan labium mayor dan labium minor pada
bagian atas labium membentuk tonjolan kecil yang
disebut klitoris.

217
Biologi
S O N Y S U G E M A C O L L E G E

Klitoris merupakan organ erektil yang dapat disamakan


dengan penis pada pria. Meskipun klitoris secara
struktural tidak sama persis dengan penis, namun
klitoris juga mengandung korpus kavernosa. Pada
klitoris terdapat banyak pembuluh darah dan ujung-
ujung saraf perasa.
Pada vulva bermuara dua saluran, yaitu saluran uretra
(saluran kencing) dan saluran kelamin (vagina). Pada
daerah dekat saluran ujung vagina terdapat himen
atau selaput dara. Himen merupakan selaput mukosa
yang banyak mengandung pembuluh darah.
Gambar sistem reproduksi wanita

2. Oogenesis : pembentukan ovum pada ovarium dari satu


oogonium (2N) dihasilkan 1 ovum (N) dan 3 polosit.
3. Hormon reproduksi wanita :
• FSH : dihasilkan oleh hipofisi anterior berfungsi
merangsang pematangan sel-sel folikel di dalam
ovarium/pematangan ovum.

218
Biologi
S O N Y S U G E M A C O L L E G E

• Estrogen : di hasilkan oleh sel-sel folikel di ovarium


berfungsi untuk pertumbuhan endometrium/dinding
rahim, cirri sekunder wanita dan merangsang hipofisis
mengeluarkan hormone LH
• LH : dihasilkan oleh hipofisis berfungsi menyebabkan
folikel graf yang sudah matang mengeluarkan telur
atau peristiwanya disebut ovulasi
• Progesteron : dihasilkan oleh oleh korpus luteum yaitu
folikel graf yang telah melepaskan telurnya. Hormon
progesteron berfungsi untuk penebalan endometrium/
dinding rahim persiapan nidasi/implantasi/penempelan
blastula pada endometrium.
4. Fertilisasi atau pembuahan : terjadi saat oosit sekunder
yang mengandung ovum dibuahi oleh sperma. Fertilisasi
umumnya terjadi segera setelah oosit sekunder memasuki
oviduk. Namun, sebelum sperma dapat memasuki oosit
sekunder, pertama-tama sperma harus menembus berlapis-
lapis sel granulosa yang melekat di sisi luar oosit sekunder
yang disebut korona radiata. Kemudian, sperma juga harus
menembus lapisan sesudah korona radiata, yaitu zona
pelusida. Zona pelusida merupakan lapisan di sebelah dalam
korona radiata, berupa glikoprotein yang membungkus oosit
sekunder.
5. Gestasi (Kehamilan)
Zigot akan ditanam (diimplantasikan) pada endometrium
uterus. Dalam perjalannya ke uterus, zigot membelah secara
mitosis berkali-kali. Hasil pembelahan tersebut berupa
sekelompok sel yang sama besarnya, dengan bentuk seperti
buah arbei yang disebut tahap morula.
Morula akan terus membelah sampai terbentuk blastosit.
Tahap ini disebut blastula, dengan rongga di dalamnya
yang disebut blastocoel (blastosol).
6. Persalinan : merupakan proses kelahiran bayi. Pada persalinan,
uterus secara perlahan menjadi lebih peka sampai akhirnya
berkontraksi secara berkala hingga bayi dilahirkan. Penyebab
peningkatan kepekaan dan aktifitas uterus sehingga terjadi
kontraksi yang dipengaruhi faktor-faktor hormonal dan
faktor-faktor mekanis.

219
Biologi
S O N Y S U G E M A C O L L E G E

Hormon-hormon yang berpengaruh terhadap kontraksi


uterus, yaitu oksitosin, prostaglandin dan relaksin.
• Oksitosin : berfungsi untuk kontraksi uterus
• Prostaglandin : berfungsi untuk meningkatkan intensitas
kontraksi uterus
• Relaksin : Relaksin berfungsi untuk relaksasi atau
melunakkan serviks dan melonggarkan tulang panggul
sehingga memper­mudah persalinan
Gangguan pada Sistem Reproduksi Wanita
1. Gangguan menstruasi
Gangguan menstruasi pada wanita dibedakan menjadi
dua jenis, yaitu amenore primer dan amenore sekunder.
Amenore primer adalah tidak terjadinya menstruasi sampai
usia 17 tahun dengan atau tanpa perkembangan seksual.
Amenore sekunder adalah tidak terjadinya menstruasi
selama 3–6 bulan atau lebih pada orang yang tengah
mengalami siklus menstruasi.
2. Kanker genitalia
Kanker genitalia pada wanita dapat terjadi pada vagina,
serviks dan ovarium.
3. Kanker vagina
Kanker vagina tidak diketahui penyebabnya tetapi kemung­
kinan terjadi karena iritasi yang diantaranya disebabkan
oleh virus. Pengobatannya antara lain dengan kemoterapi
dan bedah laser.
4. Kanker serviks
Kanker serviks adalah keadaan dimana sel-sel abnormal
tumbuh di seluruh lapisan epitel serviks. Penanganannya
dilakukan dengan mengangkat uterus, oviduk, ovarium,
sepertiga bagian atas vagina dan kelenjar limfe panggul.
5. Kanker ovarium
Kanker ovarium memiliki gejala yang tidak jelas. Dapat
berupa rasa berat pada panggul, perubahan fungsi saluran
pencernaan atau mengalami pendarahan vagina abnormal.
Penanganan dapat dilakukan dengan pembedahan dan
kemoterapi.
6. Endometriosis
Endometriosis adalah keadaan dimana jaringan endometrium
terdapat di luar uterus, yaitu dapat tumbuh di sekitar ovarium,
oviduk atau jauh di luar uterus.

220
Biologi

Anda mungkin juga menyukai