PEMBAHASAN
o Hipotesis harus mengandung dua variabel, yakni variabel bebas dan variabel terikat
(baca: Variabel bebas, terikat dan kontrol pada biologi)..
4. Melakukan Eksperimen
5. Penarikan Kesimpulan
Biologi adalah ilmu yang mempelajari tentang kehidupan. Istilah biologi diambil dari
bahasa yunani, yaitu bios (kehidupan) logos (ilmu). Dan mengapa kita perlu memiliki ilmu
tentang kehidupan?
Biologi sangat mempengaruhi dari semua aspek kehidupan sehari-hari, mulai hubungan
manusia dengan lingkungan, makanan yang kita konsumsi, dan penyakit yang dapat
menyerang kita. Dan dengan pemahaman biologi dapat membantu kita, dan dibiologi
mempunyai berbagai pemahaman yang dapat membantu kita, seperti :
Memahami diri kita dan kehidupan makhluk hidup lain di sekitar kita ;
Meningkatkan kualitas hidup seperti menggunakan sumber daya alam yang tersedia
untuk memenuhi kebutuhan sandang dan pangan
Meningkatkan pengaruh positif terhadap lingkungan, seperti melestarikan habitat
alami dan melestarikan spesies langka serta ikut dalam menjaga kualitas lingkungan.
2.3. Cabang-cabang biologi
Biologi mempunyai cabang-cabang yaitu :
a. Sitologi
Adalah cabang biologi yang mempelajari tentang seluk beluk dan tingkatan sel.
b. Zoologi
Adalah cabang ilmu biologi yang mempelajari tentang hewan
Yang termasuk ke dalam zoologi, seperti :
- Entomologi, membahas tentang serangga
- Iktiologi, membahas tentang ikan
- Herpetologi, membahas tentang hewan reptil dan amfibi
- Ornitologi, membahas tentang unggas
- Mamologi, membahas tentang mamalia
c. Histologi
Cabang biologi yang membahas kehidupan di tingkat jaringan.
d. Anatomi
Cabang biologi yang membahas tentang struktur tubuh makhluk hidup pada bagian
dalam.
Yang termasuk ke dalam anatomi dan fisiologi seperti :
- Pulmonologi, mengkaji tentang paru-paru manusia
- Kardiologi, mengkaji tentang jantung manusia
- Endokrinologi, mrngkaji tentang sistem endokrim manusia
- Neurologi, mengkaji tentang sistem saraf manusia
e. Morfologi
Cabang biologi yang membahas tentang struktur tubuh makhluk hidup pada bagian
luar.
f. Embriologi
Salah satu cabang biologi yang membahas tentang perkembangan embrio.
g. Ekologi
Salah satu cabang ilmu biologi yang membahas tentang hubungan timbal balik antara
makhluk hidup dengan lingkungannya.
h. Paleontologi
Salah satu cabang ilmu biologi yang mengkaji tentang perkembangan sejarah
kehidupan berdasarkan catatan fosil
i. Bioteknologi
Salah satu cabang biologi yang mengkaji tentang teknologi yang memanfaatkan
organisme.
2.4. Asal-usul kehidupan
Asal usul kehidupan mempunyai beberapa teori oleh dari berbagai ahli yaitu :
2.4.1. Teori Abiogenesis
Menurut teori ini, makhluk hidup berasal dari benda tidak hidup atau dengan kata
lain makhluk hidup ada dengan sendirinya. Oleh karena makhluk itu ada dengan
sendirinya maka teori ini dikenal juga dengan teori Generatio Spontanea. Aristoteles
merupakan salah satu pelopor teori ini, dengan percobaan yang dilakukannya pada tanah
yang direndam air akan muncul cacing.
Pendukung lain teori Abiogenesis adalah Nedham, seorang ilmuwan dari Inggris.
Nedham melakukan penelitian dengan merebus kaldu dalam wadah selama beberapa
menit kemudian ditutup dengan gabus. Setelah beberapa hari, terdapat bakteri dalam
kaldu tersebut. Nedham berpendapat bahwa bakteri berasal dari kaldu.
Berdasarkan hasil percobaan para ilmuwan tersebut maka muncullah teori baru yaitu
teori Biogenesis yang menyatakan bahwa:
Primodial soup ini melakukan sintesis dan membentuk molekul organic kecil atau
monomer, misalkan asam amino dan nukleotida. Monomer-monomer lalu bergabung
membentuk polimer, misalnya protein dan asam nukleat. Kemudian agregrasi ini
membentuk molekul dalam bentuk tetesan yang disebut protobion. Protobion ini memiliki
ciri kimia yang berbeda dengan lingkungannya.
Kondisi atmosfer masa kini tidak lagi memungkinkan untuk sintesis molekul organic
secara spontan, karena oksigen atmosfer akan memecah ikatan kimia dan mengekstrasi
electron.
Polimerasi atau penggabungan monomer ini dapat dibuktikan oleh Sidney Fox. Beliau
melakukan percobaan dengan memanaskan larutan kental monomer organic yang
mengandung asam amino pada suhu titik leburnya. Saat air menguap, terbentuk lapisan
monomer yang berpolimerasi. Polimer ini oleh Sydney Fox disebut proteinoid. Selanjutnya
dalam penelitiannya di laboratorium, proteinoid dicampur dengan air dingin dan akan
membentuk gabungan proteinoid yang menyusun tetesan kecil yang disebut mikrosfer.
Mikrosfer diselubungi oleh membrane selektif permeable.
Alat percobaan Miller tersusun atas tabung kaca yang dilengkapi dengan kran-kran
untuk memasukkan bermacam-macam gas, seperti metan (CH4), uap air (H2O), hidrogen
(H2), dan amonia (NH3). Mirip gas-gas yang terdapat di atmosfer bumi awal. Tabung
tersebut dilengkapi dengan dua elektroda yang dihubungkan dengan listrik 75.000 volt
untuk menghasilkan bunga api listrik sebagai pengganti halilintar.
Keterangan:
Sebelum alat digunakan divakumkan terlebih dahulu melalui penyedot udara baru
diisi dengan CH4 ,H2 ,NH3 , dan H2 O dengan teknik H2 Onya dimasukkan dalam wujud
cairan sehingga posisinya berada di bagian yang diharapkan. Setelah itu H2 O dirubah
wujud menjadi uap dengan cara dipanaskan sehingga uap dapat bercampur dengan 3 gas
lainnya dan mendorong masuk ke ruang reaksi. Yang dilengkapi dengan elektroda.
Elektroda yang ada di dalam ruang reaksi kemudian disambungkan ke sumber listrik
yang bertegangan tinggi. Alat percobaan tersebut dibiarkan aktif selama ± 1 minggu. Agar
hasilnya nanti lebih mudah untuk diketahui harus diubah wujud menjadi bentuk cairan
dengan cara pada pipa penghubung antara ruang reaksi dengan tempat penampung hasil
dipasang alat pendingin,.
Miller dapat membuktikan bahwa zat organik dapat terbentuk dari zat anorganik
secara spontan. Sejak saat itu, perkembangan ilmu evolusi kimia makin maju dengan
ditemukannya senyawa-senyawa penyusun unsur kehidupan. Salah satu peneliti bernama
Melvin Calvin yang menemukan bahwa radiasi sinar dapat mengubah metana, amonia,
hidrogen, dan air menjadi molekul-molekul gula, asam amino, purin dan pirimidin yang
merupakan zat dasar pembentuk DNA, RNA, ATP dan ADP. Jadi, asal-usul kehidupan
menurut Teori Evolusi Kimia adalah bahwa di dalam sup prabiotik terkandung zat-zat
organik, DNA, dan RNA. RNA dapat melakukan sintesis protein atas perintah DNA.
Dengan demikian, di dalam sup prabiotik terdapat protein. Setelah itu, terbentuklah sel
pertama. Sel tersebut hidup secara heterotrof yang mendapatkan makanan dari
lingkungannya berupa zat-zat organik yang melimpah. Sel tersebut mampu membelah diri
sehingga jumlahnya makin banyak. Sejak saat itu berlangsunglah Evolusi Biologi.
d. Melvin Calvin
Dia menunjukkan bahwa radiasi sinar dapat mengubah metana, ammonia,
hydrogen, dan air menjadi molekul-molekul gula dan asam amino, dan juga membentuk
purin dan pirimidin, yang merupakan zat dasar pembentukan DNA, RNA, ATP, dan ADP.
Dari evolusi kimia dapat kita simpulkan bahwa senyawa anorganik yang ada di atmosfer
mengalami perubahan sedikit demi sedikit membentuk senyawa organic. Senyawa organic
itulah yang merupakan komponen dasar makhluk hidup.
b. Bernapas
Tentu kamu mengeluarkan urine setiap hari. Urine ini dihasilkan oleh
ginjal dan dikeluarkan dari dalam tubuh melalui saluran kencing. Urine
mengandung urea dan garam mineral lain. Zat-zat dalam urine tersebut
merupakan zat sisa dari proses metabolisme tubuh. Zat sisa akan menumpuk
dalam tubuh jika tidak dikeluarkan. Keadaan ini dapat membahayakan tubuh
karena zat tersebut dapat meracuni tubuh.Proses pernapasan juga
mengeluarkan zat sisa, yaitu karbon dioksida dan uap air.
Kedua zat ini dihasilkan di paru-paru dan harus dikeluarkan dari dalam
tubuh. Proses pengeluaran zat sisa disebut ekskresi. Ginjal dan paru-paru
merupakan alat ekskresi pada manusia. Selain ginjal dan paru-paru, manusia
juga memiliki alat ekskresi berupa kulit dan hati. Kulit mengekskresikan
keringat dan hati mengekskresikan cairan empedu. Beberapa jenis hewan juga
memiliki alat ekskresi yang sama dengan manusia, contohnya kambing dan
kelinci.
d. Bergerak
Gerakan pada makhluk hidup mudah kamu amati pada manusia dan
sebagian besar hewan. Hal ini karena manusia dan hewan mampu bergerak
aktif dan berpindah tempat. Alat gerak manusia berupa kaki dan tangan serta
alat gerak hewan berupa kaki/tungkai, sayap, dan sirip.
Manusia dan hewan memiliki alat indra yang peka terhadap rangsang.
Ada lima indra, mata peka terhadap cahaya, telinga peka terhadap suara,
hidung peka terhadap bau, lidah peka peka terhadap
rasa, dan kulit peka terhadap sentuhan, perubahan suhu, dan tekanan. Semua
rangsang akan diterima oleh reseptor pada alat indra. Rangsang kemudian
diteruskan ke sistem saraf pusat sehingga tubuh dapat menanggapi rangsang
tersebut.
Tumbuhan tidak memiliki alat indra dan sistem saraf untuk menerima
dan menyebarkan rangsang. Rangsang yang datang pada tumbuhan disebarkan
oleh cairan dalam sel tumbuhan. Tumbuhan tertentu memiliki kepekaan
terhadap jenis rangsang tertentu pula. Contohnya ujung batang tumbuhan
tumbuh membengkok ke arah cahaya, akar tumbuhan tumbuh ke arah pusat
bumi, dan daun putri malu akan mengatup jika disentuh.
g. Beradaptasi
Dan metode ilmiah akan juga membentuk seorang ilmuwan memiliki sikap ilmiah
seperti jujur, terbuka, berpandangan luas, toleran, tidak merasa dirinya hebat, bersifat
hati-hati tetapi kritis, optimis, kreatif, inovatif dan menciptakan sesuatu yang baru guna
memperoleh nilai tambah
DAFTAR PUSTAKA
Dosen Pembimbing :
Dra. Hj. Noorhidayati, M.Si
Dra. St. Wahidah Arsyad, M.Pd
Disusun Oleh :
Muhammad oyon firdaus (A1C4122093)
HALAMAN JUDULi
DAFTAR ISIii
KATA PENGANTARiii
BAB I. PENDAHULUAN1
1.1 Latar Belakang1
1.2 Rumusan Masalah3
BAB II. PEMBAHASAN4
Kedudukan dan misi Biologi serta hubungan ilmu Biologi dengan ilmu
lain...........................................................................................................4
Aplikasi dan penerapan metode ilmiah dalam Biologi............................6
Masalah-masalah Biologi dalam kehidupan dan alternatif
pemecahannya.......................................................................................10
Deskripsikan ciri-ciri makhluk hidup dan aspek kehidupannya...........16
BAB III. PENUTUP..............................................................................................24
3.1 Kesimpulan24
DAFTAR PUSTAKA............................................................................................25
KATA PENGANTAR
Bismillahirrahmaanirrahiim
Puji syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT karena atas berkat rahmat dan hidayah-Nya,
sehingga kami sebagai penyusun dapat menyelesaikan makalah Pendahuluan mata kuliah Biologi
Umum ini tepat pada waktunya.
Dalam penyusunan makalah ini, penyusun mendapat banyak bantuan dan dorongan dari berbagi
pihak, untuk itu tidak lupa penyusun mengucapkan terima kasih yang sebesar besarnya kepada :
Allah SWT atas berkat , rahmat, taufik, dan hidayah-Nya
Dra. Hj. Noorhidayati, M.Si dan Dra. St. Wahidah Arsyad, M.Pd selaku dosen mata kuliah
Biologi Umum yang membimbing dan yang telah memberikan ilmunya kepada kami
Orang tua yang telah memberikan dorongan baik material maupun spiritual
Teman-teman yang telah memberikan saran dan kritiknya dalam penyusunan makalah ini
Serta semua pihak yang telah membantu dalam penyusun laporan ini.
Kami sebagai penyusun menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari sempurna dan masih
banyak terdapat kekurangan-kekurangan. Hal ini dikarenakan terbatasnya pengetahuan dan
kemampuan kami sebagai penyusun. Adaupun demikian, kami telah berusaha dengan
kemampuan yang ada dan yang kami miliki untuk dapat menyelesaikan makalah ini dengan
sebaik-baiknya.
Penyusun berharap semoga laporan akhir ini dapat bermanfaat bagi ilmu pengetahuan dan bagi
semua pihak yang membacanya. Aamiin…
BAB I
PENDAHULUAN
BAB II
PEMBAHASAN
Salah satu contoh dari cabang biologi adalah bioteknologi. Bioteknologi adalah suatu cabang
ilmu biologi yang mempelajari tentang pemanfaatan makhluk hidup dan penggunaan biokimia,
mikrobiologi, serta rekayasa kimia secara terpadu dengan tujuan memperoleh penerapan
teknologi di bidang industri, kesehatan atau kedokteran, dan pertanian dari kapasitas mikroba, sel
atau jaringan sebagai kultur. Selain itu, bioteknologi juga menghasilkan barang atau jasa untuk
kepentingan makhluk hidup.
Misi Biologi dalam kehidupan manusia pada dasarnya adalah untuk menciptakan suasana ilmiah
yang alamiah, meyakinkan masyarakat akan suatu gejala kehidupan yang ilmiah, menyiapkan
bidang ilmu pendukung yang diperlukan dalam memecahkan masalah kehidupan, menyiapkan
tenaga ahli yang sesuai kompetensinya, mengembangkan sarana dan prasarana yang diperlukan,
selalu melakukan usaha-usaha perbaikan, pencarian dan penemuan hal-hal baru yang ilmiah
dalam kehidupan organisme.
BAB III
PENUTUP
Kesimpulan
Biologi sebagai ilmu dasar berupaya mengungkap fenomena alam dalam memahami dan
memanfaatkan keanekaragaman dan kemampuan hayati, serta meningkatkan produktivitasnya
dalam upaya memenuhi keperluan dasar manusia dan kesejahteraan masyarakat yang
berkelanjutan.
Kedudukan dan misi Biologi serta hubungan ilmu Biologi dengan ilmu lain yaitu sebagai cabang
IPA yang keberadaannya selalu terkait dan tidak bisa dipisahkan dengan cabang ilmu lain.
Misalnya dengan Kimia (Biokimia), dengan Fisika (Biofisika), dengan Geologi (Palaentologi),
dan bidang Biologi terapan misalnya kedokteran, pertanian, perikanan, kesehatan, farmasi, dan
bioteknologi.
Aplikasi dan penerapan metode ilmiah dalam Biologi merupakan cara untuk memecahkan
masalah-masalah dengan langkah-langkah tertentu, sistematis, logis dan empiris. Langkah
tersebut diawali dengan observasi yang diikuti dengan perumusan masalah – penyusunan
hipotesis – eksperimen – penarikan simpulan – teori – hukum ......... penerapan.
Beberapa masalah Biologi dalam kehidupan dan alternatif pemecahannya antara lain :
Pertambahan penduduk yang cepat (meningkat), dapat diatasi antara lain dengan program
Keluarga Berencana
Pemenuhan kebutuhan pangan dengan peningkatan teknologi pertanian, perluasan lahan dan
usaha pertanian, sosialisasi penganekaragaman makanan, dll.
Kerusakan Lingkungan dengan pengaturan tata guna lahan, SDA dll
Ciri-ciri makhluk hidup dan aspek kehidupannya
Memiliki bentuk, ukuran, sifat dan lingkungan hidup tertentu.
Memiliki protoplasma, dimana reaksi metabolisme sel (tubuh) berlangsung.
Melakukan aktivitas hidup dan kehidupan, seperti : Nutrisi (makan), Transfortasi,
Metabolisme, Gerak dan iritabilita Tumbuh dan berkembang, Reproduksi, Adaptasi
(morfologi, fisiologi, tingkah laku), Regulasi dan regenerasi.
Asal-usul kehidupan menjadi pertanyaan bagi para ilmuwan dan manusia selama ini. Selama ratusan
tahun, para ilmuwan telah mengetahui bahwa makhluk hidup yang ada di bumi beraneka ragam. Dalam
keanekaragaman tersebut, para ilmuwan menemukan bahwa pada beberapa makhluk hidup ditemukan
juga beberapa kesamaan. Sejak lama, para ilmuwan berusaha menjawab sebuah pertanyaan, bagaimana
kehidupan berasal / berawal? Untuk menjawab pertanyaan tersebut, banyak ilmuwan yang
mengemukakan berbagai teorinya disertai bukti-bukti yang mendukung teori tersebut. Meskipun
demikian, pertanyaan tersebut belum dapat sepenuhnya terjelaskan oleh teori-teori tersebut karena
teori-teori tersebut sulit dibuktikan.
Dari banyak teori mengenai asal-usul kehidupan, terdapat dua teori utama yang dapat diterima secara
luas, yakni teori evolusi kimia dan teori evolusi biologi. Selain kedua teori tersebut, dijelaskan pula
sejarah munculnya teori abiogenesis dan teori biogenesis yang merupakan awal pemikiran manusia
mengenai asal-usul kehidupan.
1. Teori Abiogenesis
Menurut teori abiogenesis, makhluk hidup berasal dari benda tidak hidup atau dengan kata lain
makhluk hidup ada dengan sendirinya. Oleh karena makhluk itu ada dengan sendirinya maka teori ini
dikenal juga dengan teori Generatio Spontanea. Generatio spontanea berarti penciptaan yang terjadi
secara spontan. Artinya bahwa kehidupan berasal dari benda tak hidup yang terjadi secara spontan.
Aristoteles merupakan salah satu pelopor teori ini, teori ini diajukan oleh Aristoteles pada tahun 384–
322 SM. Aristoteles menyatakan bahwa kehidupan berasal dari benda tak hidup yang terjadi secara
spontan. Teori ini dikemukakan oleh Aristoteles berdasarkan pengamatan adanya larva lalat yang
muncul secara tiba-tiba pada daging yang busuk. Aristoteles berkesimpulan bahwa larva lalat tersebut
berasal dari daging yang busuk.
Pendukung lain teori Abiogenesis adalah Nedham, seorang ilmuwan dari Inggris. Pada tahun 1713-1781
John Needham melakukan percobaan dengan mengisi beberapa labu tertutup dengan kaldu daging,
kemudian dipanaskan tetapi tidak sampai mendidih. Selanjutnya labu tersebut ditutup dan disimpan
pada suhu kamar. Setelah beberapa hari, ternyata semua labu menjadi keruh yang menunjukkan bahwa
di dalam labu sudah berisi mikrobia. Berdasarkan hasil percobaannya, Needham
menyimpulkan bahwa mikrobia yang menyebabkan kekeruhan dalam labu berasal dari kaldu daging
yang disiapkan. Berdasarkan percoban tersebut, dapat disimpulkan bahwa kehidupan berasal dari benda
mati.
Jadi, menurut paham generation spontanea, semua kehidupan berasal dari benda tak hidup secara
spontan, seperti:
a. ikan dan katak berasal dari lumpur
b. cacing berasal dari tanah
c. belatung terbentuk dari daging yang membusuk
d. tikus berasal dari sekam dan kain kotor.
Akhir tahun 1600, banyak orang percaya mengenai teori generatio spontanea pada hewan. Bahkan
seorang doktor saat itu, Jan Baptist Van Helmont, membuat resep untuk membuat tikus, yaitu dengan
melempar biji-bijian dan kain lusuh ke sudut ruangan. (Sumber: Heath Biology, 1985)
2. Teori Biogenesis
Teori Biogenesis menyatakan bahwa makhluk hidup berasal dari makhluk hidup. Tokoh pendukung
teori ini antara lain Francesco Redi, Lazzaro Spallanzani, dan Louis Pasteur. Francesco Redi merupakan
orang pertama yang melakukan penelitian untuk membantah teori Abiogenesis.
a. Percobaan Francesco Redi
Francesco Redi melakukan penelitian menggunakan 8 tabung yang dibagi menjadi 2 bagian. Empat
tabung masing-masing diisi dengan daging ular, ikan, roti dicampur susu, dan daging. Keempat tabung
dibiarkan terbuka. Empat tabung yang lain diperlakukan sama dengan 4 tabung pertama, tetapi tabung
ditutup rapat. Setelah beberapa hari pada tabung yang terbuka terdapat larva yang akan menjadi lalat.
Berdasarkan hasil percobaannya, Redi menyimpulkan bahwa ulat bukan berasal dari daging, tetapi
berasal dari telur lalat yang terdapat dalam daging dan menetas menjadi larva. Penelitian ini ditentang
oleh penganut teori Abiogenesis karena pada tabung yang tertutup rapat, udara dan zat hidup tidak
dapat masuk sehingga tidak memungkinkan untuk adanya suatu kehidupan. Bantahan itu mendapat
tanggapan dari Redi. Redi melakukan percobaan yang sama, namun tutup diganti dengan kain kasa
sehingga udara dapat masuk dan ternyata dalam daging tidak terdapat larva.
Perhatikan ikhtisar percobaan yang dilakukan oleh Nedham, L. Spallanzani, dan L. Pasteur dalam Tabel
berikut.
3. Teori Cosmozoic / Kosmozoan
Teori Cosmozoic atau teori Kosmozoan menyatakan bahwa asal mula makhluk hidup bumi berasal dari
”spora kehidupan” yang berasal dari luar angkasa. Keadaan planet di luar angkasa diliputi kondisi
kekeringan, suhu yang sangat dingin serta adanya radiasi yang mematikan sehingga tidak
memungkinkan kehidupan dapat bertahan. Pada akhirnya spora kehidupan itu sampai ke bumi. Teori ini
tidak dapat diterima oleh banyak ilmuwan.
6. Evolusi Biologi
Teori biologi merupakan teori evolusi kimia, yang berpendapat bahwa bumi ini pada awalnya sangat
panas sekali, kemudian suatu ketika bumi mengalami proses pendinginan. Dari proses-proses tersebut
maka dapat dihasilkan bahan-bahan kimia. Bahan-bahan yang berat akan menyusun
bumi sedangkan bahan yang ringan akan menyusun atmosfer.nnya ini asam amino tersebut belum
menunjukkan gejala hidup.
A.I Oparin
Oparin adalah seorang ilmuwan berkebangsaan Rusia. Oparin juga memiliki gagasan yang sama
seperti Urey, tetapi Oparin tidak dapat membuktikan bahwa reaksi gas CH4, NH3, H2 dan H2O
membentuk asam amino. Ia berpendapat bahwa asam amino terbentuk secara alami. Menurut Oparin,
lautan bumi pada awalnya memiliki persediaan cukup bahan-bahan organik. Dalam waktu yang lama
maka bahan-bahan organik tersebut akan berikatan satu dengan lainnya membentuk selaput-selaput,
kemudian molekul organik berselaput ini akan mengikat molekul lainnya dan menyatukan diri sehingga
terbentuk gabungan molekul baru yang karakteristik. Ikatan kompleks inilah yang diperkirakan
merupakan awal dari kehidupan.
Alexander Oparin (1894-1980) adalah seorang ahli biokimia berkebangsaan Rusia. Tahun 1917 Oparin
menyelesaikan studinya di Universitas Moscow dan menjadi profesor biokimia pada tahun 1927. Oparin
merupakan salah satu ahli yang mengungkapkan asal usul kehidupan dari sudut pandang fisika dan
kimia.
Oparin dan Haldane serta teori Urey menyebutkan bahwa zat organik (asam amino) yang merupakan
bahan dasar penyusun makhluk hidup, pada mulanya terakumulasi di lautan.
Kenyataan saat ini menunjukkan bahwa dalam sel-sel tubuh makhluk hidup mengandung garam (NaCl).
Hal ini mendasari kesimpulan bahwa makhluk hidup berasal dari laut.
Evolusi biologi dimulai pada saat pembentukan sel. Asam amino yang terbentuk dari evolusi kimia akan
bergabung membentuk makromolekul. Hal ini dibuktikan pada penelitian Sidney W. Fox. Larutan yang
mengandung monomer-monomer organik diteteskan ke pasir, batu, atau tanah yang panas sehingga
mengalami polimerisasi. Hasil polimerisasi ini dinamakan proteinoid. Apabila proteinoid dicampur
dengan air dingin terbentuklah kumpulan proteinoid yang menyusun tetesan
kecil yang disebut mikrosfer. Mikrosfer memiliki beberapa sifat hidup yang mempunyai membran
selektif permeabel namun belum dapat dikatakan hidup.
Kumpulan proteinoid - Proteinoid merupakan polipeptida yang secara spontan berpolimerisasi dari
penguapan kumpulan asam amino. Proteinoid dibentuk oleh aktivitas vulkanik yang tinggi.
Oparin menggunakan istilah koaservat untuk mikrosfer. Koaservat merupakan tetesan koloid yang
terbentuk saat larutan protein, asam nukleat, dan polisakarida dikocok. Substansi dalam koaservat
dapat membentuk enzim yang berperan dalam pengambilan bahan dari lingkungan sebagai bahan
pembentuk tubuh. Adanya deretan molekul-molekul lipid dan protein yang membatasi koaservat
dengan lingkungan luar sekitarnya, telah dianggap sebagai selaput sel primitif. Selaput sel primitif ini
menyebabkan stabilitas koaservat akan tetap terjaga. Selaput sel primitif ini diperkirakan berperan
dalam pengaturan pertukaran substansi antara koaservat dan lingkungan sekitarnya. Koaservat dengan
selaput lipid protein mungkin merupakan tipe sel primitif yang disebut protosel. Protosel kemudian akan
membentuk sel awal yang merupakan permulaan dari organisme uniselular. Oleh karena keadaan
atmosfer saat itu tidak mengandung O2, organisme awal tersebut diperkirakan bersifat prokariotik,
anaerob, dan heterotrof. Bagaimana protosel dapat berkembang menjadi organisme uniselular, bahkan
menjadi makhluk hidup multiselular seperti saat ini?
Perkembangan protosel menjadi organisme uniselular maupun multiselular tidak terlepas dari sistem
genetik pada protosel itu sendiri. Sehubungan dengan hal itu, seorang ahli biokimia dari
Havard yaitu Walter Gilbert pada tahun 1986 mengajukan hipotesis dunia RNA. Menurut hipotesis itu,
miliaran tahun yang lalu sebuah molekul RNA yang dapat mereplikasi terbentuk secara kebetulan.
Melalui pengaktifan oleh lingkungan, RNA ini dapat memproduksi protein. Selanjutnya, diperlukan
molekul kedua untuk menyimpan informasi tersebut, maka dengan suatu cara tertentu
terbentuklah DNA. Perhatikan gambar sistem genetik yang pertama agar Anda lebih jelas.
Sistem genetik yang pertama
a. Gen pertama terbentuk dari polimerisasi secara spontan beberapa nukleotida.
b. RNA sederhana mengalami replikasi, tanpa keberadaan protein katalitik atau enzim.
c. RNA yang terdiri atas intron dan ekson mensintesis polipeptida (protein) dengan cara melepaskan
intron-intron.
d. Enzim reverse transkriptase merupakan enzim pertama dalam sistem ini yang memungkinkan
terbentuknya DNA.
e. Sel awal yang terdiri atas DNA, masih merupakan hubungan antara intron dan ekson.
Catatan:
1. Intron dan ekson biasanya merupakan kelipatan kode triplet.
2. Intron adalah penyusun RNA yang tidak dapat diekspresikan, sedangkan ekson merupakan penyusun
RNA yang dapat diekspresikan.
Segera setelah protosel memperoleh gen yang mampu mereplikasi menyebabkan protosel mampu
bereproduksi, dan dimulailah proses evolusi biologi. Sejarah kehidupan pun telah dimulai. Selanjutnya
organisme-organisme mengalami proses evolusi menurut jalur kehidupan yang berbeda-beda.
erikut Ini Merupakan Contoh Keterkaitan Ilmu Biologi Dengan Ilmu – ilmu Lain
Arkeologi adalah ilmu yang mempelajari tentang tulang belulang maka biologi akan memiliki
keterkaitan dan pengaruh yang sangat kuat dengan bidang ini karena ada bidang / cabang ilmu
biologi yang mempelajari tentang struktur dan susunan tulang.
2. Keterkaitan Ilmu Biologi dengan Ilmu Geografi
Saat kita belajar biologi tentu kita akan belajar mengenai respirasi atau pernapasan , maka saat
kita belajar geografi ada keterkaitan saat mempelajari tentang tinggi rendah suatu daerah dan
akan berlanjut dengan pengaruh tinggi rendah daerah tinggal ke cara seseorang bernapas /
respirasi.
Perkembangan ilmu biologi di bidang cloning telah memiliki keterkaitan dengan ilmu sosiologi ,
karena saat tubuh seorang menusia di klon maka akan tercipta orang yang dna dan selnya sama /
identik namun memiliki sikap yang sangat berbeda , dan kita tau sifat sifat manusia dipelajari
dalam pelajaran sosiologi.
Fisika dan biologi merupakan dua dari sekian banyak ilmu pengetahuan alam yang ada.
Penyatuan dua cabang ilmu ini menghasilkan cabang ilmu biofisika, dan fisika medis. Biofisika
mempelajari tentang bagaimana mengaplikasikan hasil temuan bidang fisika terhadap dunia
biologis (ilmu penyakit dan penanggulangannya). Sebagai contoh, penggunaan radiasi gamma
dan emisi positron sebagai penghambat sel kanker dan pelacak bagian tubuh yang digerogoti
kanker. Selain itu, ilmu instrumentasi digunakan bagi membentuk gambar bagian tubuh yang
berpenyakit, baik secara 1-D, 2-D atau 3-D.
Fisika merupakan ilmu yang memahami tentang interaksi alam dan penyebab interaksi tersebut.
Biologi mempelajari tentang benda hidup serta sifat-sifat dari benda hidup. Penyatuan antara
keduanya memberikan sebuah cabang ilmu baru yang memperkaya khazanah ilmu pengetahuan
alam.
Biologi dan kimia jelas memiliki keterkaitan yang erat. Buktinya ada ilmu yang bernama
biokimia, salah satu contoh hubungan kimia dengan biologi adalah, Biologi mempelajari tentang
fotosintesis, sedangkan fotosintesis dapat terjadi jika ada zat-zat kimia yg diperlukan. Misalnya,
klorofil, karbon dioksida, dan air. Hasil dari fotosintesis pun menghasilkan zat kimia yaitu
karbohidrat sederhana (glukosa) dan oksigen.
Matematika dan biologi sama sama memakai logika dan analisa serta perhitungan matematis.
Bidang Fisika; dalam bidang ini biologi diterapkan dalam kehidupan sehari-hari seperti
perubahan wujud zat, proses menguapnya air, dan sebagainya
Bidang Hukum; Cabang biologi yang mempelajari genetika biasanya dapat mengungkap
kasus pembunuhan dengan sidik jari, dll
Bidang Kimia; Cabang biologi berkaitan dengan bidang kimia misalnya terjadinya
perubahan kimia pada makanan/minuman; misalnya: Buah Apel yang dipotong, dibiarkan
selama berjam-jam maka daging buahnya akan berubah warna menjadi cokelat,
perubahan nasi menjadi basi, dan sebagainya
Bidang Matematika; Biologi berdiri dengan bantuan cabang matematika yaitu dalam
hitung menghitung. Misalnya dalam perhitungan biologi genetika mendel, komposisi
penduduk (mortalitas dan natalitas),dalam sensus penduduk, dan sebagainya.
Bidang Antropologi; Biologi berkaitan dengan bidang antropologi dalam menentukan
usia fosil purba, struktur lapisan tanah, dan sebagainya.
Bidang sosiologi; Biologi dengan cabang sosiologi berkaitan dalam hal sensus penduduk,
mengetahui jumlah kelahiran dan kematian penduduk per tahun.
Bidang Kedokteran; Biologi selalu berkaitan dengan dunia kedokteran/medis, misalnya:
dalam menentukan kanker dan terapi, penetuan jenis penyakit, serta obat-obatan alami
dan dosisnya.
Bidang Evolusi; Biologi berperan dalam menetukan evolusi manusia, hewan, tumbuhan
di muka bumi
Bidang Astronomi; Biologi dengan cabang ilmu astronomi berperan dalam menentukan
fungsi matahari sebagai planet, mempelajari bumi serta komponen ekologi dan kejadian
alam. Termasuk akhir-akhir ini pembahasan tentang permasalahan global/global
warming.