Kompetensi Dasar :
3.1 Memahami tentang ruang lingkup biologi (permasalahan pada berbagai obyek
biologi dan tingkat organisasi kehidupan), metode ilmiah dan prinsip
keselamatan kerja berdasarkan pengamatan dalam kehidupan sehari-hari.
3.1.4 Menjelaskan kajian biologi, cabang ilmu biologi, dan metode ilmiah, dan keselamatan
kerja di laboratorium
Tujuan Pembelajaran
3.1.4 Setelah membaca literature dan membuat peta konsep, siswa mampu menjelaskan
kajian biologi, cabang ilmu biologi, dan metode ilmiah, dan keselamatan kerja di
laboratorium dengan benar
Tema atau persoalan pada kajian biologi dapat dibedakan menjadi Sembilan tema sebagai berikut :
Berkat pembelajaran sains, khususnya biologi yaitu dengan pendekatan penemuan atau inquiry,
biologi berkembang secara pesat. Begitu luasnya bidang kajian biologi sehingga tidak mungkin lagi
biologi berdiri sendiri mengkaji makhluk hidup dari peri kehidupannya. Ini ditunjukkan dengan
semkain banyak cabang-cabang ilmu biologi yang mengkaji bidang khusus yang semakin mendalam.
Biologi telah berkembang menjadi sebuah subjek yang sangat besar dengan ratusan bidang kajian.
Cabang-cabang ilmu biologi dapat dilihat pada Tabel 1 di bawah ini.
Metode Ilmiah
Metode ilmiah adalah suatu cara sistematis yang digunakan para ilmuwan dalam
memecahkan atau mencari jawaban atas masalah-masalah yang dihadapi dalam penelitian. Penelitian
dapat diartikan sebagai usaha untuk menemukan, mengembangkan, dan mneguji kebenaran suatu
pengetahuan yang dilakukan dengan menggunkaan metode ilmiah. Cara kerja ilmuwan dengan
menerapkan langkah-langkah metode ilmiah dikenla dengan kerja ilmiah. Kerja ilmiah mencakup dua
hal yaitu kemampuan proses penelitian dan kemampuan memnaipulasi. Kemampuan proses
penelitian meliputi pemikiran secara kritis, kreatif, analitis, dan sistematis. Sedangkan kemampuan
memanipulasi adalah kemampuan psikomotor untuk penyiasatan dalam penelitian. Untuk
menghasilkan temuan berderajat keilmuwan tinggi, disamping menguasai metode ilmiah, seorang
ilmuwan juga harus memiliki sikap ilmiah.
Sikap ilmiah mencakup beberapa sikap yaitu :
a. Mampu membedakan fakta dan opini
b. Memiliki rasa ingin tahu
c. Jujur
d. Berani dan santun dalam mengajukan pertanyaan
e. Teliti
f. Objektif
g. Tekun dan peduli lingkungan
h. Berpikir kritis
i. Terbuka (menerima pendapat yang benar dari orang lain)
Metode ilmiah meliputi kemampuan ilmiah yang dilakukan melalui langkah-langkah tertentu
secara sistematis. Langkah tersebut yaitu sebagai berikut :
a. Menemukan dan merumuskan masalah
b. Menyusun observasi untuk mengumpulkan data
c. Menyusun hipotesis
d. Menguji hipotesis melalui percobaan/eksperimen
e. Menganalisis dan menafsirkan data
f. Menarik kesimpulan
g. Mengkomunikasikan hasil percobaan/penelitian
1. Merumuskan Masalah
Sesuatu disebut masalah jika ada kesenjangan antapa yang ada dengan apa yang
seharusnya. Ada beberapa ciri permasalahan yang baik untuk dipecahkan melalui metode ilmiah
yaitu sebagai berikut:
a. Mempunyai nilai untuk diteliti, artinya bila diteliti dapat bermanfaat untuk kehidupan
manusia ataupun dunia ilmu pengetahuan
b. Mempunyai visibilitas untuk diteliti, artinya penelitian tersebut mungkin dilakukan oleh
siapapun akan mendapat hasil yang sama
c. Sesuai dengan kualifikasi peneliti, artinya disesuaikan dengan kemampuan, usia, dan daya
dukung yang tersedia
2. Mengumpulkan Data
Mengumpulkan data berhubungan dengan masalah dari berbagai sumber misalnya,
observasi, membaca literature, melakukan wawancara kepada orang yang berpengalaman
dalam bidangnya terkait dengan masalah yang akan diteliti
3. Mengajukan Hipotesis
Hipotesisi adalah jawaban sementara atau dugaan dari penyebab munculnya masalah.
Hipotesis baru diuji kembali dengan penelitian. Ada beberapa petunjuk dalam merumuskan
hipotesis, diantaranya adalah sebagai berikut :
a. Hipotesis hendaknya menyatakan pertautan antara dua variabel atau lebih
b. Hipotesis hendaknya dinyatakan dalam bentuk kalimat pernyataan dengan kalimat yang
singkat tetapi jelas
c. Hipotesis hendaknya dapat diuji
4. Melakukan Percobaan/Eksperimen
Eksperimen berarti melakukan penelitian guna mendapatkan informasi untuk menguji
kebenaran hipotesis yang dikemukakan. Tahap ini mencakup perencanaan untuk melaksanakan
penelitian dan juga melibatkan pengumpulan informasi atau latar belakang ilmiah tentang
eksperimen, persiapan, pemilihan alat, bahan, metode, dan teknik yang benar dan aman yang
akan digunakan serta menetapkan variabel atau faktor ubah atau faktor penentu. Ada empat
macam variabel dalam eksperimen yaitu sebagai berikut :
a. Variabel bebas yaitu variabel yang sengaja dibuat tidak sama dalam suatu percobaan.
Variabel ini penyebab terjadinya sesuatu kejadian. Biasanya hanya satu variabel bebas diuji
dalam satu eksperimen dan ditentukan sebelum percobaan dilaksanakan
b. Variabel terikat, yaitu variabel yang terjadi karena perlakuan variabel bebas. Variabel inilah
yang diamati, diukur, dan nilainya ditentukan oleh variabel yang dimanipulasi melalui
eksperimen yang dilakukan
c. Variabel terkontrol, yaitu variabel yang selalu dibuat sama dalam suatu percobaan. Variabel
ini sebagai perbandingan agar perubahan yang terjadi dalam eksperimen dapat dilihat dan
diukur.
d. Variabel pengganggu adalah variabel yang tidak diharapkan terjadi karena dapat
mengganggu hasil percobaan
5. Menganalisis dan Menafsirkan Data
Data yang diperoleh dari hasil eksperimen dikumpulkan dan dicatat dengan efisien dan
sistematik melalui berbagai metode. Biasanya satu eksperimen kuantitatif diulangi sebanyak
tiga kali untuk mendapatkan hasil yang maksimal. Analisis data terdiri dari dua cara yaitu secara
statistic dan non statistic desesuaikan dengan jenis data yang diperoleh. Untuk data kualitatif
digunakan cara analisis non statistic sedangkan data kuantitaif diolah dengan metode statistic.
Data yang telah dianalisis tersebut diubah ke dalam bentuk yang lebih bermakna seperti tabel,
diagram, atau grafik.
6. Menarik Kesimpulan
Hasil analisis dan penafsiran data yang telah dibuat diharapkan dapat digunakan sebagai
sumber dasar untuk menarik suatu kesimpulan. Setelah data diartikan, hipotesis yang dibuat
diterima atau ditolak. Satu kesimpulan rasional dibuat untuk eksperimen yang dilakukan
dengan menjawab pertanyaan pada masalah diidentifikasi pada awal eksperimen.
7. Mengkomunikasikan Hasil Percobaan
Percobaan yang dilakukan hendaknya dapat dikomunikasikan secara lisan dan
dipublikasikan secara tertulis. Publikasi tertulis hendaknya dilakukan mengikuti kaidah
penulisan laporan atau karya tulis ilmiah.
Peta Konsep
Berdasarkan materi di atas, coba buatlah peta konsep dari materi tersebut sesuai dengan
pemahamanmu dan tuliskan peta konsep tersebut dalam buku catatan masing-masing!
Keselamatan Kerja di Laboratorium
Laboratorium merupakan ruangan yang memiliki risiko yang cukup besar. Di dalam
labortaorium banyak terdapat bahan kimia beracun, mudah terbakar, mudah meledak, dan lain-lain.
Untuk mencegah atau menurunkan risiko dalam bekerja di laboratorium, maka prosedur
keselamatan kerja di laboratorium sangat penting untuk diperhatikan.