BEKERJA ILMIAH
Standar Kompetensi
1. Siswa mampu merencanakan pelaksanaan serta
mengkomunikasikan hasil pebelitian ilmiahdengan menerapkan
sikap ilmiah dalam bidang biologi.
2. Siswa mampu memahami hakikat biologi sebagai ilmu,
menemukan objek dan ragam persoalannyadari berbagai tingkat
organisasi kehidupan yang ada di lingkungan sekitarnya.
Kompetensi Dasar
1.1. Merencanakan penyelidikan ilmiah dalam bidang
biologi
1.2. Melaksanakan penyelidikan ilmiah dalam bidang
biologi.
1.3. Mengkomunikasikan hasil penyelidikan ilmiah.
1.4. Bersikap ilmiah.
2.1 Mempelajari ruang lingkup biologi, manfaat dan
bahayanya.
o Bekerja ilmiah.
Dalam mempelajari dan mengambangkan ilmu Biologi digunakan metoda ilmiah. Para ilmuwan
dalam menyelesaikan masalah harus mampu melakukan kerja ilmiah dan mampu bersikap ilmiah.
o Metoda Ilmiah.
Dalam mempelajari dan mengembangkan ilmu Biologi digunakan metoda ilmiah. Para
ilmuwan dalam menyelesaikan masalah harus mampu melakukan melakukan kerja
ilmiah dan mampu bersikap ilmiah.
Materi
B iologi berasal dari kata bios yang berarti hidup dan logos
berarti ilmu. Sehingga biologi dapat diartikan sebagai
yang mempelajari segala sesuatu tentang makhluk hidup.
yang
ilmu
A. Metode Ilmiah
Metode ilmiah adalah suatu cara sistematis yang digunakan
oleh para ilmuwan / Saintis untuk memecahkan masalah-masalah
yang dihadapi.
Melalui penerapan metode ilmiah tersebut diharapkan dapat
diperoleh diperoleh pengetahuan ilmiah yang
obyektif,konsisten,sistematis dan universal.
Metode ilmiah memiliki langkah-langkah sebagai berikut :
1. Merumuskan masalah
2. Mengumpulkan data (keterangan)
3. Menyusun hipotesis
4. Melakukan eksperimen
5. Menarik kesimpulan. .. Konsep
6. Menguji kesimpulan. .. Prinsip,teori
7. Merumuskan hukum dan konsep.
Berdasarkan metodenya,
1. Penelitian sejarah
2. Penelitian deskriptif
3. Penelitian korelasional
4. Penelitian eksperimental
Berikut ini akan dijelaskan secara singkat metodologi penelitian
ilmiah :
1. Perumusan masalah
Ada dua hal yang perlu disiapkan dalam perumusan masalah, yaitu
mengenali masalah dan memilih masalah. Mengenali masalah
berarti mencoba memahami segala karakter mengenai masalah
tersebut, baik faktor penunjang, penghambat, faktor intern,
ekstern dan sebagainya, sampai detail mengenai masalah tersebut
ita inventarisasi. Memilih masalah berarti menentukan suatu segi
mengenai masalah tersebut yang perlu kita pelajari atau kita teliti.
Masalah umumnya dirumuskan dalam bentuk kalimat pertanyaan.
2. Mencari informasi
Informasi atau data mengenai masalah yang telah dipilih tersebut
sangat penting untuk mencari jawaban sementara mengenai
kebenaran masalah itu. Mencari data dapat dilakukan dengan
literatur baik buku, media cetak, media elektronik, pelaku
peristiwa dan lain sebagainya.
Ada beberapa petunjuk dalam perumusan hipotesis, yaitu :
a. menyatakan pertautan dua variabel atau lebih
b. dapat diuji dengan alat uji standar
c. berdasar pada literatur yang ada
3. Hipotesis
Hipotesis disebut juga dugaan sementara, yaitu jawaban sementara
terhadap permasalahan yang dihadapi berdasarkan informasi hasil
pencarian data.
Ada beberapa petunjuk dalam perumusan hipotesis, yaitu :
a. menyatakan pertautan dua variabel atau lebih
b. dapat diuji dengan alat uji standar
c. berdasar pada literatur yang ada
Hipotesis hendaknya :
1. Menyatakan pertautan dua variabel atau lebih.
2. Dinyatakan dalam kalimat yang singkat dan jelas.
3. Dapat diuji.
Macam hipotesis :
1. Hipotesis kerja (Hi) adalah hipotesis yang memberikan hasil
atau bernilai positif terhadap variabel yang diuji.
2. Hipotesis no; (Ho) adalah hipotesis yang memberi hasil atau
bernilai negatif terhadap variabel yang diuji.
Contoh :
= Pemberian pupuk NPK berpengaruh terhadap kesuburan daun
tanaman jagung. (Hi)
= Pemberian pupuk NPK tidak berpengaruh terhadap kesuburan
daun tanaman jagung. (Ho).
4. Eksperimen
Suatu percobaan adalah usaha untuk membuat sesuatu terjadi
dibawah keadaan terkontrol semua variabelnya kecuali variabel
yang sudah dnetralkan. Variabel adalah faktor yang menyebabkan
pengaruh atau menyebabkan terjadinya sesuatu.
Macam variabel :
a. variabel bebas adalah faktor yang dibuat bervariasi.
b. variabel terikat adalah faktor yang muncul akibat variabel
bebas.
c. variabel terkontrol adalah variabel lain yang ikut
berpengaruh tetapi dibuat sama dan terkendali.
5. Analisis data
Setelah eksperimen dilaksanakan, maka akan didapatkan data
empiris mengenai hasil percobaan. Data tersebut kemudian
dianalisis, sehingga didapatkan kesimpulan sebagai hasil akhir
dari penelitian tersebut. Analisis data pada umumnya meliputi :
1. Data tertinggi
2. Data terendah
3. Rata-rata data
4. Simpangan (Standar Deviasi)
5. Grafk
B. Lengkapilah pernyataan dibawah ini.
1. Biologi berasal dari kata . yang artinya . Dan kata
. Yang artinya . Sehinga biologi berarti .
2. Ilmu biologi telah berkembang dengan pesat sehingga
melahirkan banyak cabang-cabang ilmu baru.
a.Taksonomi mempelajari .
b. Sitologi mempelajari .
c. Zoologi mempelajari .
d. Embriologi memelajari .
e. Mikrobiologi memelajari .
3. Beberapa cabang ilmu biologi adalah . Yang
mempelajari jantung manusia. . Yang mempelajari
virus, . Yang mempelajari jamur, . Yang
mempelajari saraf manusia, . Yang mempelajari
teknologi yang menggunaka mikroorganisme.
4. Tingkat organisasi kehidupan yang dipelajari dalam
bologi dari yang paling kecil (sempit) sampai yang
paling besar (luas) secara urut adalah . , . , .., . ,
. , . , . , ... , . Dan .
5. Langkah atau metode sistematis yang digunakan oleh
ilmuwan untuk memecahkan masalah disebut . Yang
terdiri dari tahapan langkah . , . , . , . Dan .
Kinerja ilmiah
I II
Data pengamatan yang diperoleh selama 1 bulan adalah :
Ikan daerah I : Ikan A minggu 1 panjang tubuh 5
cm
Minggu 2 panjang tubuh 7,2
cm
Minggu 3 panjang tubuh 8,1
cm
Minggu 4 panjang tubuh 9
cm
Ikan B minggu 1 panjang tubuh 5
cm
Minggu 2 panjang tubuh 7,6
cm
Minggu 3 panjang tubuh 8
cm
Minggu 4 panjang tubuh 8,6
cm
Ikan daerah II : Ikan C minggu 1 panjang tubuh 5
cm
Minggu 2 panjang tubuh 7,6
cm
Minggu 3 panjang tubuh 9
cm
Minggu 4 panjang tubuh 9,8
cm
BIO RISET 1
PENGAMATAN KUALITATIF DAN KUANTITATIF
Tujuan :
1. Memberikan pengalaman pada peserta didik untuk mengaplikasikan
penelitian kualitatif.
2. Memberikan pengalaman pada peserta didik untuk mengaplikasikan
penelitian kuantitatif.
3. Membuat analisis penelitian sederhana.
Mekanisme kerja :
1. Amati objek penelitian yang dihadapi.
2. Lakukan pendataan sesuai dengan perencanaan data pada tabel.
3. Lakukan analisis data penelitian kualitatif.
4. Lakukan pengukuran terhadap objek penelitian yang dihadapi.
5. Masukkan hasil pengukuran pada tabel yang tersedia.
6. Lakukan analisis data penelitian kuantitatif.
7. Buatkan grafik penelitian kuantitatif.
BIO RISET 2
PENELITIAN ILMIAH
Buatlah sebuah proyek penelitian ilmiah dengan ketentuan :
1. Dikerjakan kelompok.
2. Buatlah proposal penelitian
3. Topik bebas (yang mudah dilakukan)
4. Buatlah hipotesis
5. Buatlah eksperimen
6. Buatlah analisis
7. Buatlah kesimpulan yang didapatkan.
8. Susunlah laporan penelitian tersebut 1
Dikerjakan dalam waktu 1 minggu !
Evaluasi
1. Sebutkan langkah-langkah
metode ilmiah secara urut !
2. Bagaimana merumuskan
masalah yang benar ?
3. Apa yang dimaksud hipotesis ?
Apa saja macamnya ?
4. Sebutkan macam-macam
penelitian !
5. Apa yang dimaksud variabel
bebas ?
6. Apa yang dimaksud variabel
terikat ?
7. Apa yang dimaksud variabel
terkontrol ?
8. Suatu eksperimen layak
dilakukan bila .
9. Apa yang dimaksud dengan
analisis data ?
10.Apa saja yang harus ada alam
analisis data ?
Tugas Mandiri I
1. Buatlah kliping dari majalah atau koran mengenai
masalah yang ada kaitannya dengan biologi !
Tugas Mandiri II
MODUL 2
KEANEKARAGAMAN HAYATI
Standar Kompetensi
3. Siswa mampu mengaplikasikan prinsip-prinsip
pengelompokan makhluk hidup untuk mempelajari
keanekaragamannya dan peran keanekaragaman
hayati bagi kehidupan.
Kompetensi Dasar
3.1. Merumuskan konsep keanekaragaman hayati
melalui kegiatan pengamatan terhadap lingkungan
sekitarnya.
3.2. Mengkomunikasikan wawasannya tentang
keanekaragaman hayati di Indonesia.
3.3.Mengklasifikasikan keanekaragaman hayati.
Materi
A. Tingkatan Keanekaragaman Hayati
1. Keanekaragaman gen
Keanekaragaman gen adalah variasi yang terdapat diantara organisme
yang masih terdapat dalam satu spesies (jenis). Keanekaragaman gen
dipengaruhi oleh faktor genetik yang terdapat dalam sel dan diturunkan
dari induknya. Faktor genetik tersebut disebut gen. Gen mempunyai
peranan penting dalam menentukan sifat-sifat makhluk hidup, baik sifat
yang tampak (fenotip) maupun sifat yang tidak tampak (genotip). Sebagai
contohnya adalah mangga gadung yang manis dengan mangga gadung
yang asam, bunga mawar merah dengan bunga mawar putih atau merah
muda.
2. Keanekaragaman jenis
Keanekaragaman jenis yaitu variasi yang terdapat di antara organisme
yang masih terdapat dalam satu genus (marga) atau familia (suku).
Contohnya kacang hijau, buncis dan kacang kapri, Kelapa, aren dan
pinang.
3. Keanekaragaman ekosistem
Keanekaragaman ekosistem yaitu variasi yang terdapat dalam berbagai
ekosistem, meliputi faktor biotik dan abiotiknya yang berinteraksi secara
harmonis. Contohnya ekosistem sawah, ekosistem padang rumput,
ekosistem gurun dan sebagainya.
Biodiversitas Indonesia
Indonesia sebagai negara tropis, memiliki keanekaragaman hayati yang
sangat banyak, antara lain:
1. Golongan hewan
Komodo, burung maleo, burung cenderawasih, badak jawa, harimau
jawa, orang utan dan sebagainya.
2. Golongan tumbuhan
Durian, salak, bunga rafflesia, dan lain sebagainya.
Tujuan Klasifikasi
1. Menyederhanakan objek kajian sehingga Mudah dipelajari.
2. Mengelompokkan mh berdasarkan persamaan ciri-ciri yg
dimiliki
3. Mempermudah mengenal keanekaragaman makhluk hidup.
4. Mendiskripsikan ciri-ciri makhluk hidup untuk membedakan
tiap-tiap jenis , agar mudah dikenal.
5. Mengetahui hubungan kekerabatan antar makhluk hidup.
6. Mempelajari evolusi makhluk hidup atas dasar kekerabatan.
Manfaat Klasifikasi
1. Memudahkan kita mempelajari organisme yang beraneka
ragam.
2. Mengetahui hubungan kekerabatan antara makhluk hidup yang
satu dengan yang lain.
1. Bedasarkan Persamaan
Kuda dan Sapi :
- Kelompok Hewan
- Kelompok Hewan Bertulang Belakang / Vertebrata
- Kelompok Hewan Menyusui / Mammalia
- Kelompok Hewan Tetrapoda ( Berkaki empat )
2. Berdasarkan Perbedaan
Kuda dan Sapi :
- Jumlah jari kaki : kuda ada 3 kelompok Perisodactyla
: sapi ada 4 kelompok Artiodactyla.
3. Berdasarkan Manfaat
- Tanaman hias : mawar,melati,cemara dan bogenvil
- Tanaman budidaya : kacang,jagung dan ketela
- Tanaman kacang : kacang tanah,kacang panjang dan kacang
merah
4. Berdasarkan Ciri Morfologi dan Anatomi
- Klasifikasi didasarkan pada persamaan dan perbedaan.
Ciri morfologi : Ciri yang tampak dibagian luar tubuh makhluk
hidup.
- warna bunga,bentuk bunga,bentuk biji,bentuk pohon,btk
daun
Ciri anatomi : Ciri yang ada dibagian dalam tubuh makhluk hidup.
- ada tidaknya berkas pengangkut,kambium,sel trakea
1. Aristoteles
Ilmuwan Yunani kuno (384-322 SM), merintis pengelompokan
hewan. Mengarang buku Historia Animalum sehingga dikenal
sebagai Bapak Zoologi.
2. Theophrastus
Merupakan murid Aristoteles, merupakan ahli botani,
menurutnya tumbuhan diklasifikasikan menjadi 4 kelompok,
yaitu herba, semak rendah, semak dan pohon. Mengarang
buku Hiatoria Plantarum.
3. John ray
Ilmuwan Inggris, abad 17, merintis pengelompokan makhluk
hidup sehingga lahir konsep spesies (jenis).
4. Carl von Linne / Carolus Linnaeus ( 1707 1778 )
Ilmuwan Swedia, abad 18, memperkenalkan sistem tata nama
ganda (Binomial Nomenclatur). Sampai sekarang dikenal
sebagai Bapak Klasifikasi.
Tingkatan klasifikasi
1. Klasifikasi Tumbuhan
a. Kingdom (kerajaan)
b. Devisio (divisi)
c. Classis (kelas)
d. Ordo (bangsa)
e. Familia (suku)
f. Genus (marga)
g. Spesies (jenis)
2. Klasifikasi Hewan
a. Kingdom (kerajaan)
b. Phyllum (filum)
c. Classis (kelas)
d. Ordo (bangsa)
e. Familia (suku)
f. Genus (marga)
g. Spesies (jenis)
3. Sistem 4 Kingdom
Dikemukakan oleh Robert Whittaker (1959),
organisme dikelompokkan menjadi 4 kingdom,
yaitu :
a. Kingdom Monera
b. Kingdom Fungi
c. Kingdom Plantae
d. Kingdom Animalia
4. Sistem 5 Kingdom
Dikemukakan oleh Robert Whittaker (1969),
organisme dikelompokkan menjadi 5kingdom, yaitu :
a. Kingdom Monera
b. Kingdom Protista
c. Kingdom Fungi
d. Kingdom Plantae
e. Kingdom Animalia
Sampai saat ini, sistem 5 kingdom tersebut masih
dipakai dalam dunia ilmu pengetahuan, namun
kemudian, ditambahkan 1 kingdom yaitu Virus.
Kunci Determinasi
Untuk mengelompokkan atau memisahkan ke dalam kelompok
yang lebih kecil, dapat menggunakan pasangan sifat atau ciri
kontras yang ditemukan pada makhluk hidup tersebut. Contoh ciri
kontras tersebut pada hewan misalnya berambut/tidak berambut,
kulit bersisik/tidak bersisik, berkaki sesungguhnya/tidak berkaki
dan sebagainya. Kunci determinasi adalah suatu matode
pengelompokan atau pemisahan makhluk hidup berdasarkan sifat-
sifat kontras yang dimiliki makhluk hidup tersebut. Jika sifat yang
kontras tersebut berpasang-pasangan maka disebut juga Kunci
dikotomi.
Vertebrata
Berlubang hidung
Berinsang (Pisces)
( Reptilia )
Kinerja Ilmah :
2.Jamur adalah organisme eukariotik yang tidak memiliki klorofil. Jamur ada yang
uniseluler dan multiseluler.Kingdom jamur dibagi menjadi tiga divisi, yaitu
Zygomycota,Ascomycota,dan Basidiomycota.Zygomycota adalah kelompok
jamur yang memiliki alat reproduksi seksual berupa zigosporangium. Divisi ini
tidak memiliki tubuh buah.Ascomycota adalah kelompok jamur yang memiliki alat
reproduksi seksual berupa askus.Divisi Ascomycota ada yang membentuk tubuh
buah dan tidak.Basidiomycota adalah kelompok jamur yang memiliki alat
reproduksi seksual berupa basidium.Divisi tersebut juga ada yang membentuk
tubuh buah dan tidak.
Berdasarkan keterangan diatas, Buatlah suatu kunci determinasi.Berikan judul
yang Sesuai dengan kunci determinasi yang telah kalian buat.
Kelompokkan organisme di atas dari yang paling dekat tingkat taksonnya sampai
yang paling jauh, berdasarkan ciri yang tertera pada tabel.
Ketrampilan proses :
Coba buatlah contoh kunci determinasi untuk tumbuhan
secara sederhana !
BIO RISET 3
IDENTIFIKASI HEWAN
Tujuan :
Mengidentifikasi hewan menggunakan kunci dikotomis sederhana.
Mekanisme kerja :
1. Buatlah kunci determinasi sederhana untuk hewan.
2. Amatilah gambar/foto pada charta atau gambar yang telah dibawa.
3. Gunakan literatur sebagai referensi pendukung untuk mencari
informasi.
4. Masukkan hasil pengamatan dalam kunci determinasi sederhana.
5. Jawablah soal-soal berikut !
Soal
1. Apa saja yang dapat dijadikan dasar penyusunan kunci
determinasi ?
2. Ada berapa spesies hewan yang dapat dideterminasi ?
3. Apa saja kesulitan yang dialami dalam proses pendeterminasian
hewan tersebut ?
BIO RISET 4
IDENTIFIKASI TUMBUHAN DAN MANFAATNYA
Tujuan :
1. Mengidentifikasi tumbuhan yang ada disekitar kita.
2. Mengidentifikasi manfaat tumbuhan tersebut dalam kehidupan
sehari-hari.
Mekanisme kerja :
1. Kumpulkan beberapa tanaman yang terdapat disekitarmu.
(usahakan masih bersama tanahnya dan diberi pot)
2. Amatilah satu persatu tumbuhan tersebut mengenai akar, batang,
daun serta buah atau bijinya.
3. Masukkan hasil pengamatan tersebut dalam tabel !
Nam
Bagian
a Manfa Ket
No Tumbu
Tumb at .
han
uhan
Tugas :
Kumpulkan tanaman obat lengkap dengan potnya ! Tuliskan pula nama
ilmiah dan klasifikasinya !
Evaluasi
1. Apa manfaat klasifikasi ?
2. Siapa saja tokoh klasifikasi ?
3. Se butkan klasifikasi 5 kingdom !
4. Apa yang dimaksud keanekaragaman tingkat gen ? berikan
contohnya !
5. Apa yang dimaksud keanekaragaman tingkan jenis ? berikan 2
contohnya !
6. Apa yang dimaksud keanekaragaman ekosistem ? brikan 1
contohnya !
7. Apa yang dimaksud dengan Monera dan Protista ?
8. Jelaskan nilai-nilai keanekaragaman hayati !
9. Jelaskan tata aturan Binomial Nomenclatur !
10. Mengapa keanekaragaman hayati perlu dilestarikan ?
MODUL 3
VIRUS DAN MONERA
Standar Kompetensi
3. Siswa mampu mengaplikasikan prinsip-prinsip pengelompokan
makhluk hidup untuk mempelajari keanekaragamannya dan peran
keanekaragaman hayati bagi kehidupan.
Kompetensi Dasar
3.4. Mendeskripsikan virus dan mengkomunikasikan peranannya dalam
kehidupan.
3.5. Mendeskripsikan ciri-ciri Monera dan mengkomunikasikan perannya
dalam kehidupan.
Petunjuk Pelaksanaan
1. Sebelum mempelajari modul ini, siswa seharusnya sudah studi
literatur pendahuluan tentang metodologi penelitian sederhana.
2. Pada saat mempelajari modul ini, siswa sebaiknya juga mempelajari
referensi penunjang pemahaman maupun pendalaman materi dari
literatur lain.
3. Setelah mempelajari modul ini siswa harus melaksanakan praktikum
dan mengerjakan latihan soal.
4. Siswa dapat melanjutkan ke modul berikutnya, jika dapat mencapai
penguasaan materi minimal 80 %, jika kurang harus mengikuti
remidi.
Materi
VIRUS
V irus berasal dari bahasa Yunani, yang berarti racun, sebab hampir
semua virus adalah penyebab penyakit.
Sejarah ditemukannya virus
1. Adolf Meyer
Ilmuwan Jerman, mengadakan penelitian virus pada tanaman
tembakau yang terinfeksi penyakit mozaik. Penelitian tersebut
menghasilkan kesimpulan :
j. Pada daun yang berpenyakit, ditemukan zat tertentu, sedangkan
daun yang sehat tidak.
k. Zat penyebab penyakit tersebut tidak dapat dibiakkan dalam
medium agar-agar.
l. Zat tersebut tahan pada suhu 60o C.
2. Dmitri Ivanovski
Ilmuwan Russia pada tahun 1892, mempelajarai penyakit mozaik
pada tembakau. Penyebab penyakit tersebut diberi nama Virus, dan
berikuran sangat kecil.
3. M. Beijerinck
Ilmuwan Belanda, tahun 1899 juga meneliti penyakit mozaik pada
tanaman tembakau. Virus penyebab mozaik pada tembakau disebut TMV
(Tobacco Mozaic Virus).
4. Wendell M. Stanley
Ilmuwan Amerika Serikat tahun 1935 dapat mengisolasi dan
mengkristalkan virus. Penemuan Stanley tersebut merupakan awal
berkembangnya penelitian tentang virus. Saat ini virus dipelejari khusus
dalam ilmu Virologi. Satu unit virus yang lengkap disebut virion.
Sifat-sifat Virus
1. Bentuk Virus
Bentuk virus bermacam-macam, antara lain, bulat, batang, oval,
silindris, kubus, amorf serta bentuk huruf T.
2. Ukuran Virus
Virus memiliki ukuran ultra mikroskopis (sub renik), berukuran 2
300 milimikron (1 mikron = 10-6 mm). Sehingga hanya dapat dilihat
dengan mikroskop elektron.
3. Struktur Virus
Tubuh virus terdiri atas kepala, ekor dan serabut ekor. Selubung
luar virus disebut kapsid atau kapsomer, tersusun atas protein. Dalam
kepala terdapat materi genetik (ADN, ARN, ADN dan ARN).
4. Dapat dikristalkan.
5. Hanya dapat dibiakkan dalam sel/jaringan hidup.
6. Tidak memiliki organel sel.
Reproduksi Virus
Virus dapat berkembang biak dengan dua cara yaitu :
1. Daur Lisis/Litik
a. fase adsorbsi
ditandai dengan menempelnya virus (Bakteriofage/Fage) pada
permukaan luar dinding bakteri (Escherichia coli).
b. fase injeksi (penetrasi)
Fage mensekresikan enzim hidrolase yang meluluhkan dinding
sel bakteri, sehingga terbentuk lubang, dan Fage memasukkan
DNA ke dalam sitoplasma bakteri.
c. fase eklifase
DNA virus mengambil alih kendali sel bakteri, kemudian
menghancurkan DNA bakteri menjadi komponen-komponen
dasar pembentuk sel.
d. fase sintesis
Pada fase ini, dibentuk komponen-komponen virus dalam sel
bakteri.
e. fase perakitan
Komponen-komponen virus tersebut dirakit menjadi calon-calon
virus baru.
f. fase lisis/litik
Dinding sel bakteri pecah dan keluarlah ribuan virus yang siap
menginfeksi bakteri yang lain.
2. Daur Lisogenik
Ada kalanya bakteri dalam keadaan imun, sehingga Fage tidak
dapat langsung mengambil alih kendali sel bakteri, sehingga yang
terjadi adalah Daur Lisogenik. Fase-fase pada Daur Lisogenik
adalah sebagai berikut :
a. fase adsorbsi
b. fase injeksi (penetrasi)
c. fase penggabungan
pada fase ini, DNA virus bergabung dangan DNA bakteri, dan
ikut melakukan pembelahan bersama DNA bakteri. DNA
tersebut disebut profage. Profage akan selalu mengikuti
pembelahan sel bakteri. Sampai suatu saat sel bakteri tidak
dalam keadaan imun, dan profage segera mengambil alih
kendali sel bakteri.
d. fase eklifase
e. fase sintesis
f. fase perakitan
g. fase lisis/litik.
MONERA
Monera adalah organisme yang tidak mempunyai inti sel atau bersifat
prokariotik.
Yang termasuk dalam Monera adalah Bakteri dan Alga biru (Cyanophyta).
A. Bakteri
Pembagian bakteri :
A. Berdasarkan bentuknya,
1. Kokus (coccus)
Yaitu bentuk bulat, terdiri atas :
a. Monokokus
b. Diplokokus
c. Tetrakokus
d. Sarkina
e. Streptokokus
f. Stafilokokus
2. Basil (bacillus)
Yaitu berbentuk batang, terdiri atas :
a. Monobasil
b. Diplobasil
c. Streptobasil
3. Spiral (Spirillum)
Berbentuk spiral terdiri atas :
a. Spiril
b. Koma (comma)
Reproduksi Bakteri
= A 2n
Pertumbuhan Bakteri
Peranan Bakteri
N
Jenis bakteri Penyakit
o
1 Clostridium Tetanus
tetani
2 Diplococcus Pneumonia
pneumonia
3 Mycobacterium TBC
tuberculosis
4 Mycobacterium Lepra/kusta
leprae
5 Neisseria Kencing
gonorhoae nanah
6 Pasteurella pestis Sampar/pes
7 Salmonella Tipus
typhosa
8 Shigella Disentri
dysentriae
9 Treponema Sifilis/raja
pallidum singa
10 Vibrio comma Kolera
1. Vaksinasi
Vaksin adalah bibit penyakit yang telah dilemahkan kemudian
disuntikkan kepada orang yang sehat agar dalam tubuh orang
tersebut timbul antibodi terhadap penyakit yang ditimbulkan oleh
bakteri patogen tersebut.
Contoh vaksin sebagai berikut :
N Penyakit yang
Nama vaksin dicegah
o
1 BCG (Bacillus TBC
Calmette Guerin)
2 DPTP (Diphteri, Difteri, batuk
Pertussis, Tetanus, rejan, tetanus
Profilaksis)
3 TCD (Typhus, Tipus, kolera,
Cholera, Dysentri) disentri
4 Kotipa Kolera, tipus,
paratipus
2. Pengawetan makanan
Untuk mengatasi aktivitas bakteri yang merusak makanan serta
menimbulkan racun, maka makanan perlu diawetkan. Dengan
pengawetan makanan memungkinkan lingkungan yang tidak
memungkinkan bagi bakteri untuk hidup serta berkembang biak.
Pengawetan dilakukan dengan cara : pemanisan, pengasinan,
pengasaman, pengasapan, pembekuan, pendinginan, penggunaan
bahan kimia dan radiasi.
Reproduksi
Alga biru berkembang biak dengan dua cara yaitu membelah diridan
fragmentasi.
a. Membelah diri, yaitu dengan pembelahan biner.
b. Fragmentasi, yaitu reproduksi aseksual dengan cara
melepaskan/memotong bagian tubuhnya (umumnya berupa benang)
kemudian berkembang menjadi individu baru yang sempurna.
Tempat pelepasan tersebut disebut Heterokist.
BIORISET 5
PENGAMATAN ALGA BIRU
Tujuan :
1. Memberikan pengalaman psikomotorik pada siswa tentang
penggunaan mikroskop.
2. Untuk mengetahui spesies-spesies Cyanophyta yang terdapat di
berbagai ekosistem.
Mekanisme kerja :
1. Persiapkan mikroskop beserta peralatan lainnya.
2. Bersihkan objek dan deck glass dengan tissue
3. Masukkan berbgai sampel air tersebut dalam gelas-gelas kimia.
4. Denganpipet tetes, teteskan 2 tetes air sampel ke objek glass
kemudia tutup dengan deck glass.
5. Amatai di bawah mikroskop dengn perbesaran lemah dulu,
kemudian ganti dengan perbesaran kuat
6. Identifikasikan Alga biru yang ditemukan, cocokkan dengan
referensi buku yang ada.
7. Masukkan data hasil pengamatan dalam tabel.
8. Gambarlah spesies alga biru yang ditemukan !
9. Jawablah soal-soal berikut !
Soal :
1. Apa saja spesies yang dapat ditemukan dalam pengamatan
kelompok anda ?
2. Air sampel manakah yang paling banyak ditemukan spesies alga
biru ?
3. Sebutkan peranan alga biru dalam kehidupan manusia !
BIORISET 6
MENGHAMBAT PERTUMBUHAN BAKTERI
Tujuan :
1. Memberi pengalaman pada siswa tentang aplikasi untuk
menghambat pertumbuhan bakteri.
2. Menerapkan teknik-teknik pengawetan makanan.
Mekanisme kerja :
1. Bersihkan buah- buahan tersebut, kuliti kemudian iris.
2. Pada panci yang telah terisi air, masukkan buah-buahan tersebut.
3. Masak sampai mendidik.
4. Masukksn gula pasir secukupnya, kemudian masak lagi sampai
mendidih dan airnya cukup kental.
5. Angkat, dinginkan, masukkan dalam toples.
6. Tutup toples rapat-rapat.
7. Jawablah soal-soal berikut ini !
Soal :
1. Mengapa gula pasir dapat digunakan untuk mengawetkan makanan
? Jelaskan mekanismenya !
2. Selain gula pasir, zat apa saja yang dapat digunakan untuk
menghambat pertumbuhan bakteri ?
Evaluasi
1. Jelaskan sejarah penemuan virus dengan masing-masing tokohnya !
2. Sebutkan ciri-ciri virus !
3. Bagaimana klasifikasi virus ?
4. Jelaskan reproduksi virus !
5. Sebutkan peranan virus dalam kehidupan manusia !
6. Apa persamaan prinsip bakteri dengan alga biru ?
7. Jelaskan reproduksi bakteri !
8. Jelaskan penggolongan bakteri berdasarkan alat gerak, kebutuhan
oksigen maupun cara hidupnya !
9. Sebutkan peranan bakteri dalam kehidupan manusia !
10. Sebutkan ciri-ciri alga biru !
MODUL 4
PROTISTA
Standar Kompetensi
3. Siswa mampu mengaplikasikan prinsip-prinsip pengelompokan
makhluk hidup untuk mempelajari keanekaragamannya dan peran
keanekaragaman hayati bagi kehidupan.
Kompetensi Dasar
3.6. Menyajikan data hasil identifikasi Protista berdasarkan
ciri-ciri yang dapat diamati.
Petunjuk Pelaksanaan
ALGA
Klasifkasi Alga
Ciri-ciri:
1. Uniseluler atau multiseluler
2. Hidup soliter atau koloni
3. Pigmen yang dominan adalah klorofil (hijau)
4. Habitat air tawar, air laut atau tempat lembab.
5. Reproduski generatif dengan isogami (konjugasi) dan vegetatif
dengan fragmentasi dan pembelahan.
Contoh spesies :
1. Bersel satu tak bergerak:
a. Chlorococcum
b. Chlorella , sebagai plankton air tawar, bentuk bulat dengan
kloroplas bentuk mangkuk.
2. Bersel satu bergerak:
a. Chlamydomonas
b. Euglena
3. Koloni tak bergerak :
a. Hydrodictyon, berbentuk jala.
4. Koloni bergerak :
a. Volvox
5. Bentuk benang (filamen) :
a. Spirogyra
b. Oedogonium
6. Bentuk lembaran :
a. Ulva
b. Chara, seperti tumbuhan tingkat tinggi.
Ciri-ciri :
1. Uniseluler atau multiseluler
2. Habitat air atau tempat lembab.
3. Sebagai fitoplankton di perairan.
4. Pigmen warna dominan karoten dan klorofil.
Contoh spesies :
1. Ochromonas
Tubuh berbentuk bola dengan dua flagel sebagai alat gerak.
2. Navicula atau Diatom
Dikenal sebagai alga kersik, tuuh terdiri atas epiteka (tutup) dan
hipoteka (kotak).
3. Vaucheria
Tubuh berbentuk benang bercabang-cabang dan tidak bersekat.
Ciri-ciri :
1. Habitat utama di laut.
2. Multiseluler, berbentuk benang atau lembaran.
3. Warna coklat/perang disebabkan oleh fikosantin, karoten dan
klorofil.
4. Reproduksi vegetatif dengan membentuk zoospora berflagel dua,
sedang generatifnya dengan perkawinan ovum dan spermatozoid.
Contoh spesies :
1. Sargassum
2. Turbinaria
3. Fucus
Ciri-ciri :
1. Umumnya hidup di laut.
2. Multiseluler, bentuk lembaran atau seperti tumbuhan tingkat tinggi.
3. Warna merah disebabkan fikoeritrin, fikosianin dan klorofil.
4. Reproduksi vegetatif dengan pembentukan spora haploid, generatif
dengan peleburan sel kelamin jantan dan sel kelamin betina.
Contoh spesies :
1. Eucheuma spinosum,
2. Gellidium
3. Glacilaria, ketiganya dikenal sebagai rumput laut, dibudidayakan
sebagai bahan pembuat agar-agar.
4. Chondrus
5. Lenmotaria
PROTOZOA
Rhizopoda
Ciri-ciri :
1. Bergerak dengan kaki semu (pseupodia)
2. Hidup bebas atau sebagai parasit.
3. Habitat air tawar, laut maupun tempat lembab.
4. Berkembang biak dengan membelah diri.
Struktur Rhizopoda :
1. Membran sel, tersusun atas lipoprotein, sebagai pelindung dan
pintu keluar masuk zat.
2. Sitoplasma, atau cairan sel, terdiri atas :
a. Ektoplasma, yaitu sitoplasma yang terdapat diantara
membran luar dan membran dalam.
b. Endoplasma, yaitu sitoplasma yang terdapat diantara
membran dalam dan inti.
Plasma yang terdapat di dalam nukleus disebut Nukleoplasma.
3. Vakuola kontraktil, berfungsi sebagai osmoregulator dan alat
ekskresi.
4. Vakuola makanan, berfungsi untuk mencerna makanan yang
ditangkap secara fagositosis.
5. Nukleus, berfungsi untuk mengatur segala proses metabolisme sel.
Flagellata
Ciri-ciri :
1. Alat gerak berupa flagel (bulu cambuk).
2. Mempunyai bentuk tetap.
3. Habitat air tawar, laut maupun tempat lembab.
4. Hidup bebas atau sebagai parasit.
5. Hidup soliter atau berkoloni.
6. Dibedakan menjadi 2 yaitu Zooflagellata dan Fitoflagellata..
a. Zooflagellata
Zooflegellata adalah Flagellata yang tidak mempunyai plastida sehingga
hidup secara heterotrof. Sehingga membutuhkan makanan dari organisme
lain (holozoik). Umumnya Zooflagellata bersifat parasit.
Tabel spesies Flagellata besera penyakit yang ditimbulkan.
b. Fitoflagellata
Ciliata
Ciri-ciri Ciliata :
1. Alat gerak berupa bulu getar (cilia)
2. Umumnya hidup bebas
3. Tidak berkloroplas
4. Heterotrof
5. Merupakan kelompok terbesar dari Protozoa.
Contoh spesies Ciliata :
1. Paramaecium, disebut sebagai hewan sepatu sandal.
2. Stentor, bentuk seperti terompet.
3. Didinium, merupakan pemangsa Paramaecium
4. Vorticella, bentuk seperti lonceng.
5. Stylonichia, bentuk seperti siput.
Reproduksi Paramaecium :
1. Aseksual : dengan cara membelah diri.
2. Seksual : dengan konjugasi.
Sporozoa
Ciri-ciri :
1. Tidak mempunyai alat gerak.
2. Umumnya bersifat parasit.
3. Pada tahap zigot mampu bereproduksi membentuk spora.
4. Mempunyai siklus hidup pada dua organisme yang berbeda.
Contoh spesies :
1. Plasmodium falciparum, menyebabkan penyakit malaria tropika,
dengan masa sporulasi tak teratur.
2. Plasmodium vivax, menyebabkan penyakit malaria tertiana, dengan
masa sporulasi 2 x 24 jam.
3. Plasmodium malariae, menyebabkan penyakit malaria quartana
dengan masa sporulasi 3 x 24 jam.
4. Monocystis, parasit pada vesikula seminalis cacing tanah.
5. Emeria stidae, parasit pada epitelium vertebrata.
JAMUR PROTISTA
Jamur lendir dan jamur air dimasukkan dalam Kingdom Protista, sebab
struktur tubuh dan cara reproduksinya berbeda dengan kelompok fungi.
Reproduksi jamur lendir mirip fungi tetapi gerakan pada fase vegetatifnya
mirip Amoeba., sedang jamur air, mirip ganggang meski tidak berklorofil.
Jamur Protista dibagi menjadi 2 filum, yaitu :
1. Myxomycotina
2. Oomycotina
Myxomycotina
Ciri-ciri :
1. Disebut juga jamur lendir.
2. Uniseluler
3. Tak berkloroplas,
4. Habitat tempat lembab atau air.
5. Hidup parasit atau saprofit.
6. Siklus hidup ada 3 fase :
a. Fase 1 : masa lendir
b. Fase 2 : membentuk badan buah (sporangium)
c. Fase 3 : pertumbuhan spora.
Contoh spesies :
1. Fuligo varians
2. Aethalium septicum
Oomycotina
Ciri-ciri :
1. Terdiri atas benang (hifa) tak bersekat, bercabang dan mengandung
banyak inti.
2. Dinding sel terdiri atas selulosa.
3. Reproduksi aseksual dengan membentuk zoospora yang berflagel 2.
4. Reproduksi seksual dengan membentuk gamet, zigot tumbuh
menjadi oospora.
Oospora : spora yang dibentuk oleh zigot yang berdinding tebal, dan
setelah itu terjadi fase istirahat.
Contoh spesies :
1. Saprolegnia 3. Pythium
2. Phytopthora 4. Saccharomyces
BIORISET 7
PENGAMATAN PROTISTA
Tujuan :
1. Melakukan pengamatan protozoa dengan mikroskop.
2. Melakukan pengamatan alga dengan mikroskop
3. Melakukan pengamatan protista mirip jamur dengan mikroskop.
Mekanisme kerja :
1. Persiapkan mikroskop beserta peralatan lainnya.
2. Bersihkan objek dan deck glass dengan tissue
3. Masukkan berbgai sampel air tersebut dalam gelas-gelas kimia.
4. Denganpipet tetes, teteskan 2 tetes air sampel ke objek glass
kemudia tutup dengan deck glass.
5. Amatai di bawah mikroskop dengn perbesaran lemah dulu,
kemudian ganti dengan perbesaran kuat
6. Identifikasikan Alga yang ditemukan, cocokkan dengan referensi
buku yang ada, kemudian masukan dalam tabel pengamatan !
7. Identifikasikan protozoa yang ditemukan, cocokkan dengan
referensi yang ada, kemudian masukkan dalam tabel pengamatan.
8. Identifikasikan protista mirip jamur yang ditemukan, kemudian
cocokkan dengn referensi yang ada, kemudian masukkan dalam
tabel pengamatan !
9. Gambarlah semua spesies alga, protozoa maupun protista mirip
jamur yang ditemukan !
10. Jawablah soal-soal berikut !
Soal :
1. Apa saja spesies yang dapat ditemukan dalam pengamatan
kelompok anda ?
2. Air sampel manakah yang paling banyak ditemukan spesies alga
biru ?
3. Sebutkan peranan alga, protozoa dan protista mirip jamur dalam
kehidupan manusia !
Evaluasi
Kompetensi Dasar
2.7. Mendeskripsikan ciri-ciri Fungi (jamur) berdasarkan struktur tubuh
dan perannya bagi kehidupan.
Petunjuk Pelaksanaan
1. Sebelum mempelajari modul ini, siswa seharusnya sudah studi
literatur pendahuluan tentang metodologi penelitian sederhana.
2. Pada saat mempelajari modul ini, siswa sebaiknya juga mempelajari
referensi penunjang pemahaman maupun pendalaman materi dari
literatur lain.
3. Setelah mempelajari modul ini siswa harus melaksanakan praktikum
dan mengerjakan latihan soal.
4. Siswa dapat melanjutkan ke modul berikutnya, jika dapat mencapai
penguasaan materi minimal 80 %, jika kurang harus mengikuti
remidi.
Materi
Ciri-ciri Fungi :
1. Tubuh berupa talus (belum dapat dibedakan antara akar, batang
dana daun).
2. Tidak berklorofil.
3. Berkembang biak dengan spora.
4. Pola hidup heterotrof, sebagai saprofit, parasit atau simbiosis.
5. Habitat tempat lembab.
6. Uniseluler atau multiseluler.
Jamur multiseluler mempunyia dinding sel yang tersusun atas zat kitin.
Talus tersusun atas benang-benang yang disebut hifa, hifa membentuk
anyaman yang disebut miselium. Umumnya jamur tak berklorofil,
sehingga bersifat heterotrof. Tetapi ada pula yang memiliki bermacam-
macam warna, terutana pada basdiumnya (badan buah).
Karena jamur tak berklorofil, maka pola hidupnya adalah heterotrof, baik
sebagai saprofit, parasit maupun simbiosis. Jamur saprofit,
menghancurkan sisa-sisa zat organic, sehingga dapat mensuplai unsure
hara pada tanah. Jamur parasit dapat hidup pada organisme baik
manusia, hewan maupun tumbuhan, sehingga menyebabkan penyakit.
Jamur simbiosis dapat hidup bersama dengan organisme lain tetapi tidak
selalu merugikan organisme lain.
Reproduksi Fungi
Klasifkasi Fungi
Zygomycotina
Ciri-ciri :
1. Hifa bercabang-cabang tak bersekat
2. Dinding sel tersusun atas kitin
3. Hidup sebagai saprofit
4. Reproduksi aseksual dengan sporangium yang menghasilkan spora.
5. Reproduksi seksual dengan gametangiogami, yaitu hifa + dan hifa
mengadakan perkawinan menghasilkan zigospora, selanjutnya
zigospora akan tumbuh menghasilkan sporangium.
Buatlah bagan tentang reproduksi Zygomycotina dengan berbagai
referensi !
Contoh spesies :
1. Mucor mucedo, hidup pada kotoran ternak dan pada roti basi.
2. Rhizopus oryzae, digunakan dalam pembuatan tempe.
3. Rhizopus nigricans, menghasilkan asam fumarat.
Ascomycotina
Ciri-ciri :
1. Hifa brsekat
2. Mempunyai banyak inti.
3. Hidup sebagai saprofit, parasit atau simbiosis dengan Alga
membentuk Liken.
4. Reproduksi aseksual dengan spora aseksual yang dihasilkan oleh
konidium, disebut konidiospora.
5. Reproduksi seksual dengan spora seksual yang dihasilkan di dalam
askus disebut askospora. Beberapa askus berkumpul membentuk
askokarp (tubuh buah).
6. Askus adalah sporangium yang menghasilkan askospora,
terbentuknya askus didahului peristiwa berikut :
a. kopulasi anteridium dan askogonium
b. plasmogami
c. kariogami, menghasilkan zigot diploid.
Buatlah skema daur hidup Ascomycotina dari berbagai referensi !
Contoh spesies :
1. Neurospora, digunakan dalam pembuatan oncom.
2. Penicillium notatum dan Penicillium chrysogenum, menghasilkan
antibiotika penisilin.
3. Claviceps, parasit pada bakal buah Graminae
4. Trichoderma resei, menghasilkan enzim selulase, untuk pembuatan
Single Cell Protein.
5. Aspergillus wentii, untuk pembuatan kecap dan taoco.
6. Aspergillus oryzae, untuk membuat minuman beralkohol.
7. Aspergillus flavus, menghasilkan racun aflatoksin.
8. Aspergilus fumigatus, parasit pada paru-paru burung.
9. Aspergillus niger, menghilangkan oksigen dan menjernihkan sari
buah.
Basidiomycotina
Ciri-ciri :
1. Menghasilkan basidiokarp (fase tubuh buah).
2. Basidium merupakan badan yang berasal dari sebuah sel yang
membesar membentuk 4 tonjolan dan masing-masing mempunyai 1
inti. Bentuk basidiokarp bervariasi : payung, bola, kuping dan lain-
lain.
3. Reproduksi aseksual dengan konidiospora.
4. Reproduksi seksual dengan basidiospora.
5. Hidup sebagai saprofit, parasit atau simbiosis membentuk
mikorhiza.
6. Hifa bersekat mempunyai 1 atau 2 inti.
Contoh spesies :
1. Volvariella volvacea, jamur merang, dapat dimakan.
2. Auricularia politricha, jamur kuping, dapat dimakan.
3. Oudemansiella canari, jamur gajih, dapat dimakan
4. Cantharelus cibarus, jamur kantarel dapat dimakan.
5. Agaricus campestris, jamur kampegnon dapat dimakan.
6. Puccinia graminis, jamur karat.
7. Polyporus giganteus, jamur papan
8. Ganoderma applanatum, jamur kayu atau cendawan akar merah.
9. Clavaria zippelli, disebut juga supa mayang.
10. Exobasidium vexans, parasit pada daun teh.
11. Corticium salmonella, parasit pada batang pohon buah dan
karet.
12. Ammanita phalloides, jamur beracun.
Deuteromycotina
Ciri-ciri :
1. Dikenal sebagai fungi imperfecti (jamur tak sempurna) sebab fase
reproduksi seksualnya belum jelas.
2. Tak mempunyai fase tubuh buah.
3. Sebagian besar hidup sebagai parasit.
Contoh spesies :
1. Helminthosporium oryzae, parasit pada padi atau kecambah.
2. Sclerotium rolfsii, penyebab penyakit busuk pada tanaman budi
daya.
3. Epidermophyton floocosum, penyakit kaki atlet.
4. Microsporum, penyebab penyakit kurap
5. Trigophyton, penyebab gatal-gatal kulit termasuk kepala (ketombe).
Tambahan :
Yaitu simbiosis antara Alga dan Jamur yang saling menguntungkan. Zat
organik yang dibutuhkan jamur dihasilkan oleh alga melalui
fotosintesis,sedangkan zat anorganik yang dibutuhkan alga diperoleh dari
penguraian oleh jamur. Likenes hidup sebagai epifit pada pohon atau
batuan. Likenes tidak mempunyai alat reproduksi khusus, tetapi
sekelompok Likenes yang disebut soredium, dapat terlepas dari induknya
dan membentuk koloni Liken yang baru. Likenes mempunyai sifat sangat
peka terhadap pencemaran lingkungan, seperti logam berat, fluoride,
pestisida serta radioaktif, sehingga dapat digunakan sebagai indikator
pencemaran lingkungan.
Contoh spesies :
1. Usnea dasypoga dan Usnea barbata, yang menghasilkan asam usnin
untuk obat tradisional.
2. Cladonia rengiferina, merupakan makanan utama rusa kutub.
3. Roccelia tinctoria, bahan pembuat kertas lakmus.
4. Certraria islandica, bahan ramuan obat.
5. Parmelia acetabulum, hidup pada pohon, berupa lembaran-lembaran
seperti kulit.
Mikoriza
BIORISET 8
PENGAMATAN JAMUR TEMPE DAN JAMUR TAPE
Tujuan :
1. Mengamati jamur tempe dan jamur tape.
Mekanisme kerja :
1. Persiapkan mikroskop agar dalam keadaan sisp pakai.
2. Dengan pinset, ambil sedikit jamur pada tempe.
3. Letakkan jamur tersebut pada objek glass, tetesi air lalu tutup
dengan deck glass.
4. Amati di bawah mikroskop dengan perbesaran lemah dulu,
kemudian perbesaran kuat.
5. Gambar dan masukkan tabel hasil pengamatan !
6. Lakukan hal yang sama untuk jamur tape !
Hasil pengamatan
Jamur tempe
No Spesies Gambar dan ket.
BIORISET 9
PEMBUATAN TAPE
Tujuan :
1. Memberi pengalaman siswa tentang produk makanan (tape ketela
pohon/ketan)
Mekanisme kerja :
1. Ketela pohon atau ketan ditata di daun pisang, kemudian ditaburi
ragi.
2. Sebelumnya ragi dihancurkan dulu sampai berbentuk bubuk.
3. Diamkan selama 5 menit.
4. Simpan ketela pohon dalam kardus yang telah dilapisi plastik dan
daun pisang.
5. Bungkuslah ketan yang telah berragi tersebut dengan daun pisang,
kemudian simpan dalam kardus.
6. Letakkan dalam tempat aman, tunggu 3 x 24 jam.
Evaluasi
Kompetensi Dasar
3.8. Mendeskripsikan dan mengkomunikasikan ciri-ciri
Kingdom Plantae dan perannya bagi keidupan.
Petunjuk Pelaksanaan
Materi
B. Tumbuhan berpembuluh
1. Tumbuhan tidak berbiji
Divisi Psilophyta (Paku purba)
Divisi Lycopodiophyta (Paku kawat)
Divisi Equisetophyta (Paku ekor kuda)
Divisi Pterophyta (Paku sejati)
2. Tumbuhan berbiji (Spermatophyta)
Divisi Gymnospermae (Tumbuhan berbiji
terbuka)
dibagi menjadi 4 kelas :
Kelas Coniferopsida (Pinus)
Kelas Cycadopsida (Pakis haji)
Kelas Ginkgopsida (Ginkgo)
Kelas Gnetopsida (Melinjo)
Divisi Angiospermae (Tumbuhan berbiji
tertutup)
_______________________________________
Lumut (Bryophyta)
Ciri-ciri :
1. Habitat tempat lembab.
2. Kosmopolitan
3. Cara hidup epifit maupun saprofit.
4. Mengalami metagenesis.
5. Mempunyai klorofil.
6. Belum mempunyai jaringan pengangkut.
Reproduksi Lumut
Lumut berkembang biak dengan dua cara yaitu seksual dan aseksual.
Seksual dengan perkawinan antara sel spermatozoid dan ovum,
sedangkan aseksual dengan beberapa cara, yaitu :
1. Membentuk tunas pada pangkal batang.
2. Membentuk stolon.
3. Batang lumut yang bercabang mati, kemudian cabangnya tumbuh
menjadi individu baru.
4. Protonema primer membentuk individu baru.
5. Protonema putus-putus menjadi banyak protonema.
6. Membentuk kuncup.
Spora
Protonema
Tumb. Lumut
Anteridium Arkegonium
Spermatozoid Ovum
Zigot
Sporogonium
Sporangium
Ciri-ciri :
1. Memiliki organ yang menyerupai akar, batang dan daun.
2. Akar terdiri atas selapis sel yang besekat, disebut rhizoid.
3. Batang tidak mempunyai jaringan pengangkut/penyokong, dan
mengalami pertumbuhan memanjang saja. Jaringan pada batang
adalah sebagai berikut :
a. epidemis
b. korteks
c. silinder pusat
4. Anteridium dan arkegonium terdapat dalam satu individu, disebut
Lumut berumah satu.
5. Sporogonium mempunyai bagian-bagian sebagai berikut :
a. kaliptra (tudung)
b. sporangium, kotak spora
c. seta, tangkai sporogonium
d. vaginula, selubung pangkal tangkai.
Contoh spesies :
1. Polytrichum commune
2. Pogonatum cirrhatum
3. Mniodendron divaricatum
4. Sphagnum sp.
5. Aerobropsis longisima
Hepaticae (Lumut hati)
Ciri-ciri :
1. Berbentuk seperti lembaran daun yang bercabang-cabang.
2. Belum ditemukan organ tubuh yang menyerupai batang.
3. Struktur tubuh mirip talus.
4. Anteridium dan arkegonium terdapat pada individu yang berbeda,
sehingga disebut Lumut berumah dua. Tangkai anteridium disebut
anteridiofor dan tangkai arkegonium disebut arkegoniofor.
Contoh spesies :
1. Marchantia polymorpha
2. Reboulia hemispherica
3. Ricciocarpus natans
Ciri-ciri :
1. Merupakan tumbuhan berkormus tertua di bumi, yang memiliki
akar, batang dan daun.
2. Habitat air, tempat lembab, epifit, maupun saprofit.
3. Berkembang biak dengan spora.
4. Mengalami metagenesis.
5. Daun yang masih muda menggulung.
Tumb. Paku
Sporogonium
Sporangium
Spora (n)
Protalium (n)
Anteridium Arkegonium
Fertilisasi
Zigot
Tumbuhan Paku
Mikrosporofil Makrosporofil
Mikrosporangium Makrosporangium
Mikrospora Makrospora
Mikrogametofit Makrogametofit
Mikroprotalium Makroprotalium
Anteridium Arkegonium
Sperma Ovum
Fertilisasi
Zigot
1. Fosil tumbuhan paku dapat menjadi batu bara untuk bahan bakar.
2. Sebagai tanaman hias.
3. Untuk obat-obatan.
4. Untuk sayur-sayuran.
5. Sebagai pupuk hijau.
SPERMATOPHYTA
PINOPHYTA / GYMNOSPERMAE
Ciri :
1. Bakal biji tidak tertutup oleh daun buah
2. Berbentuk perdu atau pohon
3. Diperkirakan sudah ada sejak jaman karbon
4. Memiliki jaringan pembuluh (Tracheophyta)
1. Cycadales
Ordo ini beranggotakan 9 genus yang masih ada hingga sekarang
dan meliputi sekitar 100 spesies. Misalnya Pakis haji (Cycas
rumphii).
2. Ginkgoales
Ordo ini hanya ada satu spesies yang hidup di daratan Cina. Tinggi
pohon ini dapat mencapai 30 m, daun berbentuk kipas, mudah
gugur dan berumah dua. Yaitu Ginkgo biloba.
3. Coniferales
Sebenarnya merupakan tumbuhan purba yang hidup jaman karbon
atas (345 juta tahun yang lalu). Coniferales merupakan tumbuhan
yang senantiasa hijau (evergreen). Alat reproduksi jantan dan betina
berupa strobilus yang berbentuk kerucut. Contoh spesiesnya adalah
Agathis alba (Damar), Pinus merkusii (Pinus/Tusam), Araucaria
cuninghamii (Cemara), Juniperus sp. (Juniper).
4. Gnetales
Ordo ini memiliki peranan yang penting bagi manusia. Daun
berhadapan dengan pertulangan daun menyirip seperti dikotil.
Strobilus tidak berbentuk kerucut. Misalnya Gnetum gnemoni
(Melinjo).
MAGNOLIOPHYTA / ANGIOSPERMAE
Ciri :
1. Mencakup 300 Familia dan 250.000 spesies.
2. Kosmopolitan
3. Mampu beradaptasi dan bereproduksi di segala lingkungan.
4. Menghasilkan bunga, buah dan biji.
5. Memiliki pembuluh xilem dan floem.
6. bakal biji terletak di dalam bakal buah.
1. Kelas Dikotiledoneae
Dikotil bercirikan adanya dua kotiledon atau keping lembaga (kotil) pada
biji. Pertulangan daun menyirip atau menjari.. Batang memiliki kambium
untuk pertumbuhan sekunder. Pembuluh xilem dan floem tersusun dalam
lingkaran. Jumlah bagian bunga kelipatan 4 atau 5.
Beberapa Familia Dikotiledoneae :
1. Caryophyllaceae
Habitus herba dan merupakan tanaman semusim atau tahunan.
Misalnya Dianthus chinensis, Dianthus caryophyllus.
2. Magnoliaceae
Berupa pohon atau perdu dengan bunga menarik. Misalnya
Magnolia grandiflora (Cempaka putih).
3. Ranunculaceae
Banyak dipakai sebagai tanaman hias, bunga potong serta bumbu.
Misalnya Nigella sativa (jinten hitam),
4. Papaveraceae
Misalnya Deruju/Celangkringan (Argemone mexicana) dan Papaver
somminiverum
5. Cruciferae
Cruciferae misalnya Kubis (Brassica oleracia) Sawi (B. rugosa) dan
Lobak (Raphanus sativus)
6. Rosaceae
Anggota famili ini banyak kita kenal, Mawar (Rosa hybrida), Apel
(Malus sylvestris), Pir (Pyrus communis).
7. Leguminosae
Famili ini disebut polong-polongan,misalnya Flamboyan (Delonix
regia), Akasia (Acacia auriculiformis).
8. Malvaceae
Misalnya Kembang sepatu (Hibiscus rosa-sinensis).
9. Cataceae
Yang masuk disini adalah kelompok kaktus, misalnya Opuntia
monacantha.
10. Umbelliferae
Misalnya ketumbar (Coriandrum sativum).
11. Labiatae
Famili ini banyak menghasilkan minyak aromatik, misal Lavender
(Lavandula officinalis).
12. Solanaceae
Misalnya Kentang (Solanum tuberrosum), Tomat (Lycopersicum
esculentum)
13. Compositae
Misalnya Selada (Lactuca sativa) Bunga matahari (Helianthus
annuus)
BIORISET 10
PENGAMATAN STRUKTUR BRYOPHYTA
Tujuan :
Mengamati dan mengidentifikasi struktur gametofit dan sporofit
Bryophyta.
Mekanisme Kerja :
1. Persiapkan perangkat mikroskop agar dalam keadaan siap pakai.
2. Amatilah struktr gametofit dengan lup, sampai bagian-bagian
terlihat jelas.
3. Amati struktur gametofit dan sporofit dengan mikroskop sampai
terlihat jelas
4. Identifikasikan dengan pembanding dari literatur untuk
menentukan kepastiannya.
5. Masukkan data hasil pengamatan dalam tabel pengamatan.
BIORISET 11
PEMBUATAN HERBARIUM
PTERIDOPHYTA
Tujuan :
Untuk mengamati dan membuat awetan kering berbagai spesies
Tumbuhan paku, dengan metode tertentu.
Alat dan bahan :
1. Tumbuhan Paku spesies tertentu.
2. Triplek tipis (30 x 40 cm)
3. Plastik agak tebal
4. Isolasi atau lak ban
5. Alat tulis menulis
6. Kardus bekas atau karton
7. Buku referensi
Mekanisme kerja :
1. Ambil Tumbuhan paku lengkap dengan akar, batang dan daun, jika
memungkinkan.
2. Bersihkan dan letakkan pada kardus bekas.
3. Himpit dengan kardus bekas (atas dan bawahnya)
4. Biarkan kering dalam keadaan terhimpit tanpa terkena sinar
matahari.
5. Proses tersebut dibutuhkan waktu sekitar 1 minggu.
6. Tempatkan awetan kering tersebut pada tripleks.
7. Tuliskan taksonomi awetan kering spesies Tumbuhan paku tersebut
dan tempelkan pada ketras tripleks tersebut.
8. Tutup dengan plastik dan lekatkan dengan lakban atau isolasi.
9. Tata sedemikian ru[a sehingga tampak rapi.
10. Jadilah herbarium awetan kering Tumbuhan paku.
MODUL 7
ANIMALIA
Standar Kompetensi
3. Siswa mampu mengaplikasikan prinsip-prinsip pengelompokan
makhluk hidup untuk mempelajari keanekaragamannya dan peran
keanekaragaman hayati bagi kehidupan.
Kompetensi Dasar
3.9. Mendeskripsikan dan mengkomunikasikan ciri-ciri
Kingdom Plantae dan perannya bagi keidupan.
Petunjuk Pelaksanaan
1. PORIFERA
Klasifikasi Porifera :
Porifera dibagi menjadi 3 Kelas, yaitu :
1. Calcarea
Hidup di laut dangkal, spikula tersusun atas zat kapur. Misalnya :
Sycon sp., Clathrina sp.
2. Hexactinellida
Hidup di laut dalam, spikula tersusun atas zat kersik. Misalnya :
Pheronema sp.
3. Demospongia
Habitat di perairan dalam dan dangkal, spikula atas serabut
spongin. Misalnya : Euspongia sp. Spongilla sp.
Peranan Porifera :
Secara ekonomi Porifera tak memiliki arti yang penting, namun Porifera
dapat dimanfaatkan sebagai alat pembersih, serta sebagai penghancur
bahan organik di laut.
2. COELENTERATA
Klasifikasi Coelenterata
Anthozoa
Habitat laut dengan bentuk tubuh polip, menempel pada suatu dasar
perairan. Rongga gastrovaskular terbagi atas sekat-sekat yang masing-
masing mengandung nematocyst (nematokis). Anthozoa meliputi bunga
karang dan anemon laut.
Polip Anthozoa menghasilkan kalsium karbonat (CaCO3) sehingga
membentuk batu-batu karang. Pertumbuhan batu karang sangat baik
pada:
1. Suhu air laut 25o 29o C.
2. Cukup sinar matahari.
3. Sirkulasi air laut baik.
Contoh spesies :
1. Euplexaura antipates (akar bahar)
2. Tubiphora sp.
3. Gorgonia sp.
4. Stylophora mordax
5. Leptoria tenuis
6. Fungia sp.
Skyphozoa
Habitat laut dengan bentuk tubuh polip dan medusa bergantian, namun
dominan medusa. Memiliki tentakel dengan nematokis, berukuran kecil
sampai besar.
Contoh spesies :Aurelia aurita (ubur-ubur)
Daur hidup :
Ovum dibuahi spermatozoid menjadi planula (larva bersilia), melekat di
dasar menjadi skifistoma, lalu menjadi efira dan menjadi medusa dewasa.
Ctenophora
Peranan Coelenterata
Ciri :
1. Bentuk tubuh pipih
2. Triploblastik aselomata
3. Simetris bilateral
4. Tak bersegmen atau bersegmen
5. Hidup bebas atau sebagai parasit
6. Sistem pencernaan : alat pencernaan tidak sempurna, mempunyai
mulut tak tak punya anus.
7. Sistem respirasi : respirasi dilakukan oleh seluruh permukaan tubuh
melalui difusi.
8. Sistem ekskresi : dilakukan oleh sel api (flame cells)
9. Sistem sirkulasi : tidak mempunyai sistem peredaran darah.
10. Sistem saraf : terdiri atas ganglion otak dengan saraf tepi,
beberapa jenis mempunyai stigma, tentakel dan statosist.
11. Reproduksi : secara seksual dengan perkawinan, umumnya
hermafrodit dan secara aseksual dengan autotomi (regenerasi).
12. Sistem gerak : bergerak dengan kontraksi otot tubuh.
Klasifikasi Platyhelminthes
Platyhelminthes digolongkan menjadi 3 Kelas, yaitu :
1. Kelas Turbellaria
2. Kelas Trematoda
3. Kelas Cestoda
Turbellaria
Merupakan cacing berambut getar. Hidup bebas di air tawar. Mempunyai
daya regenerasi yang sangat tinggi.
Contoh : Planaria sp.
Trematoda
Disebut juga cacing isap, tak bersilia dan bersifat parasit.
Contoh :
1. Fasciola hepatica (cacing hati): menyerang hati sapi
2. Chlonorchis sinensis : menyerang hati manusia
3. Schistosoma mansoni : hidup dalam vena usus manusia
4. Schitosoma haematobium : hidup pada vena kandung kemih
5. Schitosoma japonicum : hidup di vena usus manusia
6. Paragonimus westermani : hidup dalam paru-paru manusia
7. Metagonimus yokogawai : hidup dalam usus halus manusia
Peranan Platyhelminthes
Pada umumnya Platyhelminthes bersifat parasit yang menyebabkan
penyakit pada manusia maupun hewan.
4. NEMATHELMINTHES
Ciri-ciri :
1. Bentuk tubuh gilig (silindris)
2. Umumnya bersifat parasit.
3. Tidak bersilia
4. Tidak bersegmen
5. Tubuh simetris bilateral.
6. Habitat : kosmopolit, sebagai parasit pada hewan, tumbuhan dan
manusia, serta ada yang hidup bebas.
7. Sistem pencernaan : berupa saluran lurus dari mulut ke anus.
8. Sistem respirasi : dilakukan oleh seluruh permukaan tubuh melalui
difusi.
9. Sistem ekskresi : dilakukan oleh nefridium.
10. Sistem sirkulasi : tubuh mengandung cairan tubuh yang mirip
darah, namun belum mempunyai darah dan sistem perearan darah.
11. Sistem reproduksi : umumnya secara generatif (seksual) dan
antara jantan dan betina sudah dapat dibedakan.
Contoh spesies :
1. Ascaris lumbricoides (cacing perut)
2. Ancylostoma duodenale (cacing tambang)
3. Necator americanus (cacing tambang)
4. Enterobius vermicularis (kremi)
5. Filaria bancrofti (cacing filaria)
6. Trichinella spiralis (cacing otot)
5. ANNELIDA
Ciri-ciri :
1. Tubuh bersegmen-segmen
2. Tiap segmen mempunyai alat tubuh yang sama tetapi tetap
terkoordinasi disebut metameri.
3. Hidup bebas atau sebagai parasit.
4. Sistem pencernaan : mempunyai alat pencernaan sederhana. Bagian
anterior mulut dan posterior anus.
5. Sistem respirasi : dilakukan oleh seluruh tubuh dengan difusi.
6. Sistem ekskresi : dengan nefridia
7. Sistem sirkulasi : memiliki peredaran darah terbuka, darah dapat
mengangkut zat makanan dan sisa metabolisme.
8. Sistem reproduksi : terjadi secara seksual, umumnya bersifat
hermafrodit.
9. Sistem saraf : terdiri atas ganglion otak dengan saraf tangga tali
10. Sistem gerak : dilakukan dengan otot-otot atau dengan
rambut-rabut (seta).
Klasifikasi Annelida :
Annelida terbagi menjadi 3 Kelas :
1. Polychaeta
2. Oligochaeta
3. Hirudinea
Polychaeta
Merupakan cacing berambut banyak, hidup di laut dan mempunyai warna
yang menarik. Pada tiap segmen terdapat sepasang parapodia, pada
kepala terdapat mata, tentakel, mulut dengan rahang.
Contoh :
1. Eunice viridis (cacing wawo)
2. Lycidice oele (cacing palolo)
3. Nereis virens (kelabang laut)
4. Arenicola sp
Oligochaeta
Habitat air tawar atau darat. Tubuh bersegmen, bersifat saprofit, tak
punya parapodia dan sedikit berambut. Bersifat hermafrodit dan
mempunyai klitellum. Umumnya mempunyai daya regenerasi yang tinggi.
Contoh :
1. Lumbricus terrestris (cacing tanah)
2. Pheretima sp (cacing tanah)
Hirudinea
Habitat di darat air laut maupun air tawar. Tubuh pipih tidak punyai
parapodia dan tidak berambut. Pada kedua ujung terdapat alat penghisap.
Contoh :
1. Hirudo medicinalis (lintah)
2. Haemodipsa javanica (pacet)
Peranan Annelida
1. Sebagai sumber protein, misalnya cacing wawo dan cacing palolo.
2. Menggemburkan tanah, misalnya cacing tanah.
3. Merugikan, sebab dapat menghisap darah, misalnya lintah dan
pacet.
6. ARTHROPODA
Ciri-ciri :
1. Tubuh bersegmen-segmen atau beruas-ruas.
2. Tubuh terdiri atas kepala (caput/cephal), dada (thorax) dan perut
(abdomen).
3. Tubuh simetris bilateral.
4. Mempunyai rongga tubuh (coelom) yang sesungguhnya.
5. Dilindungi oleh rangka luar (eksoskeleton)
6. Mengalami metamorfosis dan akdisis (pergantian kulit).
7. Habitat : darat, laut maupun air tawar.
8. Hidup bebas atau sebagai parasit.
9. Mempunyai alat pencernaan yang lengkap.
10. Respirasi :
a. Paru-paru buku (hidup di darat)
b. Insang (hidup di air)
c. Trakhea (dapat terbang-serangga)
d. Dengan seluruh permukaan tubuh (pada beberapa jenis
Crustacea)
11. Sistem ekskresi : dengan tubulus Malpighi.
12. Sistem peredaran darah terbuka, artinya darah mengalir
tanpa melalui pembuluh darah. Darah berfungsi untuk mengangkut
sari makanan, tetapi tidak mengangkut oksigen.
13. Reproduksi secara generatif, dengan peleburan sprema dan
ovum. Pada beberapa jenis lebah dapat melakukan Partenogenesis
dan Paedogenesis. Partenogenesis adalah telur tanpa dibuahi dapat
menetas menjadi individu baru. Paedogenesis adalah larva yang
dapat dibuahi sehingga menghasilkan individu baru.
14. Sistem saraf terdiri atas ganglion otak dan dilanjutkan ke
belakang melalui bagian ventral tubuh.
Klasifikasi Arthropoda
Arthropoda dibagi menjadi 4 Kelas, yaitu :
1. Crustacea (Udang)
2. Arachnida (Laba-laba)
3. Myriapoda (Lipan)
4. Insecta (Serangga)
CRUSTACEA (UDANG-UDANGAN)
Ciri-ciri :
1. Habitat air laut maupun air tawar.
2. Tubuh terdiri atas : cephalothorax dan abdomen.
3. Eksoskeleton.
4. Mempunyai 2 macam kaki yaitu kaki renang dan kaki jalan.
5. Pada caput terdapat : 2 pasang antena, sepasang mata yang
bertagkai, sepasang capit(chelipeda) dan mandibula (rahang) untuk
menggingit dan mengunyah makanan.
6. Telson sebagai alat kemudi.
7. Ujung cephalothorax meruncing disebut rostrum.
8. Sistem respirasi : udang tingkat tinggi bernafas dengan insang,
sedang udang tingkat rendah dengan cara difusi seluruh permukaan
tubuhnya.
Klasifikasi Crustacea
ARACHNIDA
Ciri-ciri :
1. Habitat : darat sebagian di air
2. Tubuh terdiri atas dua bagian yaitu cephalothorax dan abdomen.
3. Terdapat 4 pasang kaki pada cephalothorax
4. Mempunyai 2 pasang alat mulut yaitu sepasang kelisera (catut)
untuk melumpuhkan mangsa dan sepasang pedipalpus untuk
memegang mangsa.
5. Bernafas dengan paru-paru buku.
Klasifikasi Arachnida
MYRIAPODA
Ciri-ciri :
1. Habitat : darat
2. Tubuh terdiri atas banyak ruas, antara thorax dan abdomen sukar
dibedakan.
3. Pada setiap ruas terdapat sepasang kaki.
4. Memiliki sepasang antena
Klasifikasi Myriapoda
Myriapoda terbagi atas 2 Ordo, yaitu :
1. Ordo Chilopoda, misalnya Lipan (kelabang)
2. Ordo Diplopoda, misalnya kaki seribu (luwing)
INSECTA
Ciri-ciri :
1. Habitat darat dan air.
2. Tubuh simetris bilateral
3. Terdiri atas Cephal, thorax dan abdomen.
4. Pada Cephal terdapat alat-alat mulut, mata majemuk (faset) dan
mata tunggal (ocelus) serta sepasang antena.
5. Pada Thorax terdapat 3 pasang kaki dan sayap.
6. Pada Abdomen terdapat alat reproduksi, alat pencernaan.
7. Mengalami metamorfosis, ada 2 macam yaitu :
a. Metamorfosis sempurna : telur larva pupa imago.
Misalnya : kupu-kupu, ngengat
b. Metamorfosis tak sempurna : telur nimfa imago.
Misalnya : belalang, jangkrik dan kecoa.
8. Sistem respirasi dengan trakhea.
Klasifikasi Insecta :
Insecta dibagi menjadi 2 Sub Kelas, yaitu :
1. Apterygota, meliputi serangga tak bersayap dan tidak mengalami
metamorfosis.
2. Pterygota, meliputi serangga bersayap, meliputi ordo-ordo sebagai
berikut :
a. Isoptera (Archiptera), mempunyai sepasang sayap yang
berukuran sama.
contoh : rayap (laron)
b. Neuroptera, serangga bersayap jala.
contoh : undur-undur
c. Orthoptera, serangga bersayap lurus, kaki belakang kuat
untuk meloncat.
contoh : belalang, jangkrik, kecoa
d. Hemiptera, serangga bersayap tak sama.
contoh : wereng, walang sangit.
e. Homoptera, serangga bersayap sama
contoh : kutu daun, kutu perisai
f. Coleoptera, serangga bersayap 2 pasang, yang depan keras
(elitra), yang belakang seperti selaput.
Contoh : kumbang dan kepik
g. Diptera, serangga bersayap sepasang
Contoh : lalat, nyamuk
h. Lepidoptera, serangga dengan sayap bersisik
Contoh : kupu-kupu, ngengat
i. Siphonoptera, tak bersayap, golongan pinjal
Contoh : pinjal anjing, pinjal kucing.
j. Phthiraptera, tak bersayap hidup parasit mempunyai cakar.
Contoh : kutu kepala
Peranan Arthropoda
1. Menghasilkan madu
2. Menghasilkan sutera
3. Membantu penyerbukan
4. Predator yang menguntungkan pertanian
5. Menghancurkan bahan organik
6. Sebagai sumber protein
7. Menyebabkan hama pertanian
8. Menularkan penyakit
9. Merusak bangunan
10. Menularkan virus, bakteri dan protozoa pada tanaman
pertanian
7. MOLLUSCA
Ciri-ciri :
1. Habitat darat, laut dan air tawar.
2. Organ dalam terbungkus oleh mantel
3. Sistem pencernaan terdiri atas mulut, kerongkongan yang pendek,
lambung, usus dan anus.
4. Respirasi dengan insang, kecuali Gastropoda yang hidup di darat
dengan paru-paru.
5. Sistem ekskresi dengan nefridium
6. Sistem peredaran darah tertutup dengan jantung dan pembuluh
darah. Darah mengangkut sari makanan, zat sisa dan oksigen.
7. Perkawinan antara sel kelamin jantan dan betina, ada pula yang
hermafrodit.
Klasifikasi Mollusca
Pelecypoda
Disebut Pelecypoda karena mempunyai kaki yang berbentuk pipih,
lamellibranchiata karena mempunyai insang yang berlapis-lapis dan
Bivalvia karena mempunyai sepasang cangkok dari zat kapur.
Hewan ini hidup di air tawar dan laut dengan bentuk tubuh simetris
bilateral.
Cangkang terdiri atas 3 lapis, yaitu :
1. Periostrakum (luar), yaitu lapisan tipis dan gelap.
2. Prismatik (tengah), tebal terdiri atas kristal CaCO3.
3. Nakreas (dalam), disebut lapisan mutiara, karena pada lapisan ini
dapat terbentuk mutiara.
Cephalopoda
Disebut Cephalopoda sebab memiliki kaki yang terdapat di kepala.
Umumnya hidup di laut dan tak mempunyai cangkang (kecuali Nautilus).
Mata berkembang dengan baik. Mampu menghasilkan tinta untuk
pertahanan diri.
Contoh : Loligo (cumi-cumi), Sephia (sotong), Octopus (gurita) dan
Nautilus.
Gastropoda
Disebut Gastropoda sebab menggunakan perut sebagai alat gerak. Ketika
larva hewan ini simetris bilateral tetapi ketika dewasa, hewan ini
asimetris. Semua memiliki cangkang kecuali Vaginula.
Mempunyai lidah parut yang berguna untuk memotong mangsannya.
Hermafrodit.
Contoh : Bekicot (Achatina fulica), Lymnea sp.
Peranan Mollusca :
1. Sebagai sumber protein.
2. Penghasil mutiara
3. Pembuatan aksesoris
4. Merusak tanaman, misalnya keong emas
5. Sebagai hospes penyakit
8. ECHINODERMATA
Ciri-ciri :
1. Habitat : laut
2. Disebut juga hewan berkulit duri
3. Mempunyai rangka dalam dari zat kapur
4. Pada saat larva simetris bilateral sedangkan setelah dewasa
simetris radial
5. Sistem pencernaan : mempunyai saluran pencernaan yang lengkap
6. Sistem respirasi dan ekskresi dilakukan oleh papula
7. Tidak memiliki sistem peredaran darah
8. Sistem saraf terdiri atas cincin saraf yang mengelilingi
kerongkongan
9. Sistem gerak dengan Kaki Ambulakral
Klasifikasi Echinodermata
Echinodermata terbagi menjadi 5 Kelas, yaitu :
1. Asteroidea (bintang laut)
2. Echinoidea (landak laut)
3. Ophiuroidea (bintang ular)
4. Crinoidea (lilia laut)
5. Holothuroidea (teripang/mentimun laut)
Holothuroidea (Teripang)
Bentuk tubuh memanjang tak berlengan atau kecil lengannya. Mempunyai
daya regenerasi yang besar, dapat dibedakan antara yang jantan dan
betina.
Contoh : Teripang/Mentimun laut (Holothuria scabra).
Peranan Echinodermata :
1. Sebagai sumber protein, misalnya teripang
2. Menghancurkan sisa organisme di lautan