Anda di halaman 1dari 84

MODUL 1

BEKERJA ILMIAH
Standar Kompetensi
1. Siswa mampu merencanakan pelaksanaan serta
mengkomunikasikan hasil pebelitian ilmiahdengan menerapkan
sikap ilmiah dalam bidang biologi.
2. Siswa mampu memahami hakikat biologi sebagai ilmu,
menemukan objek dan ragam persoalannyadari berbagai tingkat
organisasi kehidupan yang ada di lingkungan sekitarnya.

Kompetensi Dasar
1.1. Merencanakan penyelidikan ilmiah dalam bidang
biologi
1.2. Melaksanakan penyelidikan ilmiah dalam bidang
biologi.
1.3. Mengkomunikasikan hasil penyelidikan ilmiah.
1.4. Bersikap ilmiah.
2.1 Mempelajari ruang lingkup biologi, manfaat dan
bahayanya.

Ruang Lingkup Biologi.


o Biologi sebagai ilmu dan kedudukannya.
Biologi merupakan ilmu yang mengkaji makhluk hidup dengan segala permasalahannya.
Biologi bagian dari sains yang memiliki karakterisitik yang sama dengan ilmu sains lainnya.
Ruang lingkup biologi meliputi objek biologi dan permaslahannya dari berbagai tingkat
organisasi kehidupan (sel, jaringan, organ, sistem organ, individu, populasi, komunitas
ekosistem, biosfer). Biologi menentukan perkembangan teknologi.

o Bekerja ilmiah.
Dalam mempelajari dan mengambangkan ilmu Biologi digunakan metoda ilmiah. Para ilmuwan
dalam menyelesaikan masalah harus mampu melakukan kerja ilmiah dan mampu bersikap ilmiah.

Objek dan permasalahan biologi pada berbagai tingkat organisasi kehidupan.


o Objek Biologi.
Kajian biologi meliputi makhluk hidup dengan segala permasalahannya, mulai dari individu
(molekul, senyawa, sel, jaringan, organ, sistem organ), populasi, komunitas, ekosistem sampai bioma
yang ditemukan pada lapisan bumi biosfer.

o Masalah biologi pada berbagai tingkat organisasi kehidupan.


Masalah biologi dapat terjadi pada tingkat molekul, senyawa, jaringan sampai bioma.
Contoh pada tingkat organ seperti kanker kulit, patah tulang. Pada tingkat ekosistem,
hampir punahnya badak bercula satu, berubahnya sawah menjadi pemukiman dll.

o Metoda Ilmiah.
Dalam mempelajari dan mengembangkan ilmu Biologi digunakan metoda ilmiah. Para
ilmuwan dalam menyelesaikan masalah harus mampu melakukan melakukan kerja
ilmiah dan mampu bersikap ilmiah.

Materi

B iologi berasal dari kata bios yang berarti hidup dan logos
berarti ilmu. Sehingga biologi dapat diartikan sebagai
yang mempelajari segala sesuatu tentang makhluk hidup.
yang
ilmu

Ilmu Pengetahuan Alam / Sains merupakan ilmu pengetahuan yang


dibentuk secara kreatif dan sistematematis melalui 0bservasi yang
berlangsung terus menerus.
Sains merupakan kumpulan dari konsep,prinsip,hukum dan teori
yang berhubungan erat dengan alam semesta.

Sebagai ilmu pengetahuan, biologi mempunyai banyak cabang


ilmu, antara lain :
1. Anatomi 14. Zoogeograf
2. Botani 15. Imunologi
3. Bakteriologi 16. Organologi.
4. Ekologi 17. Patologi
5. Embriologi 18. Palaentologi
6. Entomologi 19. Sitologi
7. Fisiologi 20. Taksonomi
8. Genetika 21. Virologi
9. Histologi 22. Zoologi
10. Mikologi
11. Mikrobiologi
12. Morfologi
13. Parasitologi

A. Metode Ilmiah
Metode ilmiah adalah suatu cara sistematis yang digunakan
oleh para ilmuwan / Saintis untuk memecahkan masalah-masalah
yang dihadapi.
Melalui penerapan metode ilmiah tersebut diharapkan dapat
diperoleh diperoleh pengetahuan ilmiah yang
obyektif,konsisten,sistematis dan universal.
Metode ilmiah memiliki langkah-langkah sebagai berikut :
1. Merumuskan masalah
2. Mengumpulkan data (keterangan)
3. Menyusun hipotesis
4. Melakukan eksperimen
5. Menarik kesimpulan. .. Konsep
6. Menguji kesimpulan. .. Prinsip,teori
7. Merumuskan hukum dan konsep.

Seorang ilmuwan akan menghasilkan temuan berderajat


keilmiahan tinggi, apabila mengembangkan sikap ilmiah. Sikap
ilmiah tersebut meliputi :
1. Rasa ingin tahu terhadap segala sesuatu.
2. Jujur mengatakan apa adanya terhadap hasil penelitian.
3. Teliti dalam melakukan proses penelitian.
4. Bersifat objektif, berdasarkan pada standar keilmuan.
5. Tekun dan tidak mudah putus asa.
6. Terbuka, mau menerima pendapat dari orang lain.

Manfaat metode ilmiah antara lain :


1. Membantu memecahkan permasalahan dengan penalaran dan
pembuktian.
2. Dapat menguji ulang hasil penelitian orang lain.
3. Menemukan teori-teori baru yang berguna bagi masyarakat.
Macam-macam penelitian ilmiah :
Berdasarkan kegunaannya,
1. Penelitian dasar, yaitu penelitian yang mencakup
pengembangan teori.
2. Penelitian terapan, yaitu penelitian yang mengkonsentrasikan
pada penerapan teori untuk menyelesaikan suatu masalah.
3. Penelitian evaluasi, yaitu penelitian yang mencakup
pengambilan keputusan terhadap kelemahan relatif dai dua
atau lebih aksi atau tindakan alternatif.
4. Penelitian pengembangan, yaitu penelitian yang diarahkan
pada pengembangan dari produk efektif yang digunakan.
5. Penelitian aksi, yaitu penelitian yang dikonsentrasikan
dengan penyelesaian segera untuk masalah lokal.

Berdasarkan metodenya,
1. Penelitian sejarah
2. Penelitian deskriptif
3. Penelitian korelasional
4. Penelitian eksperimental
Berikut ini akan dijelaskan secara singkat metodologi penelitian
ilmiah :

1. Perumusan masalah
Ada dua hal yang perlu disiapkan dalam perumusan masalah, yaitu
mengenali masalah dan memilih masalah. Mengenali masalah
berarti mencoba memahami segala karakter mengenai masalah
tersebut, baik faktor penunjang, penghambat, faktor intern,
ekstern dan sebagainya, sampai detail mengenai masalah tersebut
ita inventarisasi. Memilih masalah berarti menentukan suatu segi
mengenai masalah tersebut yang perlu kita pelajari atau kita teliti.
Masalah umumnya dirumuskan dalam bentuk kalimat pertanyaan.

2. Mencari informasi
Informasi atau data mengenai masalah yang telah dipilih tersebut
sangat penting untuk mencari jawaban sementara mengenai
kebenaran masalah itu. Mencari data dapat dilakukan dengan
literatur baik buku, media cetak, media elektronik, pelaku
peristiwa dan lain sebagainya.
Ada beberapa petunjuk dalam perumusan hipotesis, yaitu :
a. menyatakan pertautan dua variabel atau lebih
b. dapat diuji dengan alat uji standar
c. berdasar pada literatur yang ada
3. Hipotesis
Hipotesis disebut juga dugaan sementara, yaitu jawaban sementara
terhadap permasalahan yang dihadapi berdasarkan informasi hasil
pencarian data.
Ada beberapa petunjuk dalam perumusan hipotesis, yaitu :
a. menyatakan pertautan dua variabel atau lebih
b. dapat diuji dengan alat uji standar
c. berdasar pada literatur yang ada
Hipotesis hendaknya :
1. Menyatakan pertautan dua variabel atau lebih.
2. Dinyatakan dalam kalimat yang singkat dan jelas.
3. Dapat diuji.
Macam hipotesis :
1. Hipotesis kerja (Hi) adalah hipotesis yang memberikan hasil
atau bernilai positif terhadap variabel yang diuji.
2. Hipotesis no; (Ho) adalah hipotesis yang memberi hasil atau
bernilai negatif terhadap variabel yang diuji.

Contoh :
= Pemberian pupuk NPK berpengaruh terhadap kesuburan daun
tanaman jagung. (Hi)
= Pemberian pupuk NPK tidak berpengaruh terhadap kesuburan
daun tanaman jagung. (Ho).

4. Eksperimen
Suatu percobaan adalah usaha untuk membuat sesuatu terjadi
dibawah keadaan terkontrol semua variabelnya kecuali variabel
yang sudah dnetralkan. Variabel adalah faktor yang menyebabkan
pengaruh atau menyebabkan terjadinya sesuatu.
Macam variabel :
a. variabel bebas adalah faktor yang dibuat bervariasi.
b. variabel terikat adalah faktor yang muncul akibat variabel
bebas.
c. variabel terkontrol adalah variabel lain yang ikut
berpengaruh tetapi dibuat sama dan terkendali.

Kelayakan eksperimen pada umumnya ditentukan oleh


1. Kemampuan peneliti
2. Biaya
3. Waktu

Suatu eksperimen layak dilakukan bila :


1. Didukung oleh literatur atau pengalaman
2. Objek eksperimen mudah diperoleh
3. Waktu penelitian relatif singkat
4. Biaya relatif murah/terjangkau.

5. Analisis data
Setelah eksperimen dilaksanakan, maka akan didapatkan data
empiris mengenai hasil percobaan. Data tersebut kemudian
dianalisis, sehingga didapatkan kesimpulan sebagai hasil akhir
dari penelitian tersebut. Analisis data pada umumnya meliputi :
1. Data tertinggi
2. Data terendah
3. Rata-rata data
4. Simpangan (Standar Deviasi)
5. Grafk
B. Lengkapilah pernyataan dibawah ini.
1. Biologi berasal dari kata . yang artinya . Dan kata
. Yang artinya . Sehinga biologi berarti .
2. Ilmu biologi telah berkembang dengan pesat sehingga
melahirkan banyak cabang-cabang ilmu baru.
a.Taksonomi mempelajari .
b. Sitologi mempelajari .
c. Zoologi mempelajari .
d. Embriologi memelajari .
e. Mikrobiologi memelajari .
3. Beberapa cabang ilmu biologi adalah . Yang
mempelajari jantung manusia. . Yang mempelajari
virus, . Yang mempelajari jamur, . Yang
mempelajari saraf manusia, . Yang mempelajari
teknologi yang menggunaka mikroorganisme.
4. Tingkat organisasi kehidupan yang dipelajari dalam
bologi dari yang paling kecil (sempit) sampai yang
paling besar (luas) secara urut adalah . , . , .., . ,
. , . , . , ... , . Dan .
5. Langkah atau metode sistematis yang digunakan oleh
ilmuwan untuk memecahkan masalah disebut . Yang
terdiri dari tahapan langkah . , . , . , . Dan .

Jawablah Pertanyaan berikut dengan jelas.


1. Para dokter dan ahli biologi sedang melakukan
penelitian tentang virus flu burung.Cabang biologi
apa saja yang diperlukan untuk mengkaji penelitian
mengenai flu burung tersebut ?
2. Bagaimana kalian memandang bencana alam yang
terjadi di Bahorok atau banjir yang terjadi di jakarta
beberapa waktu yang lalu dari segi biologi?Dapatkah
biologi mencegah terjadinya hal itu ?

Kinerja ilmiah

1. Dua pot tanaman diletakkan dekat jendela.Tanaman


A disirami air setiap hari, tanaman B disirami air
tiga hari sekali.Satu bulan kemudian salah satu
tanaman mati.Buatlah suatu hipotesis mengenai
kejadian tersebut.
2. Ada produsen pakan ayam (konsentrat) merk A
Pung yang menawarkan produk barunya kepada
masyarakat pedesaan.Pakan ini akan meningkatkan
berat badan ayam kampung secepat ayam ras
(pedaging) apabila diberikan secara penuh.
a. Bagaimana kamu menguji kebenaran tawaran
tersebut ?
b. Buatlah rencana penelitian sederhana !
3. Seorang siswa melakukan percobaan sebagai
berikut :

Ikan A dan B Ikan C dan Ddiberi


diberimakanan X 1 gr makanan Y 1 gr
1 x sehari 1 x sehari

I II
Data pengamatan yang diperoleh selama 1 bulan adalah :
Ikan daerah I : Ikan A minggu 1 panjang tubuh 5
cm
Minggu 2 panjang tubuh 7,2
cm
Minggu 3 panjang tubuh 8,1
cm
Minggu 4 panjang tubuh 9
cm
Ikan B minggu 1 panjang tubuh 5
cm
Minggu 2 panjang tubuh 7,6
cm
Minggu 3 panjang tubuh 8
cm
Minggu 4 panjang tubuh 8,6
cm
Ikan daerah II : Ikan C minggu 1 panjang tubuh 5
cm
Minggu 2 panjang tubuh 7,6
cm
Minggu 3 panjang tubuh 9
cm
Minggu 4 panjang tubuh 9,8
cm

Ikan D minggu 1 panjang tubuh 5


cm
Minggu 2 panjang tubuh 8
cm
Minggu 3 panjang tubuh 9,2
cm
Minggu 4 panjang tubuh 10,3
cm
Berdasarkan keterangan diatas :
a. Buatlah bentuk penyajian data yang baik !
b. Kesimpulan apa yang bisa diperoleh dari
percobaan tersebut !

BIO RISET 1
PENGAMATAN KUALITATIF DAN KUANTITATIF
Tujuan :
1. Memberikan pengalaman pada peserta didik untuk mengaplikasikan
penelitian kualitatif.
2. Memberikan pengalaman pada peserta didik untuk mengaplikasikan
penelitian kuantitatif.
3. Membuat analisis penelitian sederhana.

Alat dan Bahan :


1. Buku praktikum.
2. Alat tulis menulis.
3. Termometer
4. Alat hitung
5. Penggaris
6. Pohon sawo di sekolah, atau
7. Tanaman Duranta repens di sekolah, atau
8. Kolam di sekolah.

Mekanisme kerja :
1. Amati objek penelitian yang dihadapi.
2. Lakukan pendataan sesuai dengan perencanaan data pada tabel.
3. Lakukan analisis data penelitian kualitatif.
4. Lakukan pengukuran terhadap objek penelitian yang dihadapi.
5. Masukkan hasil pengukuran pada tabel yang tersedia.
6. Lakukan analisis data penelitian kuantitatif.
7. Buatkan grafik penelitian kuantitatif.

Tabel hasil pengamatan :

Tabel 1. Pengamatan Kualitatif (Pohon)


No Bag. Yang Warna Kondisi
diteliti
1 Akar
2 Batang
3 Daun
4 Buah

Tabel 2. Pengamatan Kualitiatif (Kolam)


No Bag. Yang Warna Kondisi
diteliti
1 Air
2 Ikan
3 Tumbuhan
4 Faktor abiotik

Tabel 3. Pengamatan Kuantitatif (Pohon)


Bagian yang diteliti : daun
No Panjang Lebar Jumlah
(cm) (cm) pertangka
i (helai)
1
2
3
Terbes
ar
Terkeci
l
Rata-
rata
Tabel 4. Pengamatan Kuantitatif (Kolam)
Aspek : Air
Lokasi Suhu (oC ) Jumlah Kedalama
pengama ikan per n
tan lokasi perlokasi
(cm)
1
2
3
Terbesa
r
Terkecil
Rata-
rata

Jawablah pertanyaan-pertanyaan berikut :


1. Apa warna umum daun sawo ?
2. Berapa rata-rata panjang daun pohon sawo ?
3. Berapa panjang maksimal daun Duranta repens ?
4. Adakah korelasi antara kedalaman kolam dan banyaknya ikan ?

BIO RISET 2
PENELITIAN ILMIAH
Buatlah sebuah proyek penelitian ilmiah dengan ketentuan :
1. Dikerjakan kelompok.
2. Buatlah proposal penelitian
3. Topik bebas (yang mudah dilakukan)
4. Buatlah hipotesis
5. Buatlah eksperimen
6. Buatlah analisis
7. Buatlah kesimpulan yang didapatkan.
8. Susunlah laporan penelitian tersebut 1
Dikerjakan dalam waktu 1 minggu !

Evaluasi
1. Sebutkan langkah-langkah
metode ilmiah secara urut !
2. Bagaimana merumuskan
masalah yang benar ?
3. Apa yang dimaksud hipotesis ?
Apa saja macamnya ?
4. Sebutkan macam-macam
penelitian !
5. Apa yang dimaksud variabel
bebas ?
6. Apa yang dimaksud variabel
terikat ?
7. Apa yang dimaksud variabel
terkontrol ?
8. Suatu eksperimen layak
dilakukan bila .
9. Apa yang dimaksud dengan
analisis data ?
10.Apa saja yang harus ada alam
analisis data ?

Tugas Mandiri I
1. Buatlah kliping dari majalah atau koran mengenai
masalah yang ada kaitannya dengan biologi !

2. Berilah judul dari masalah tersebut dan tuliskan


penjelasan singkat !

3. Cabang biologi apa sajakah yang berkaitan dengan


kliping tersebut ?

4. Buatlah ikhtisar tentang kedudukan biologi sebagai


cabang dari IPA menurut pendapatmu sendiri !

Tugas Mandiri II

1. Buatlah kliping dari majalah atau koran tentang


manfaat dan bahaya akibat perkembangan ilmu
biologi !
2. Buatlah daftar tentang bermacam macam
bahaya akibat perkembangan ilmu biologi dan
buatlah esai tentang cara penanggulangannnya !

MODUL 2
KEANEKARAGAMAN HAYATI
Standar Kompetensi
3. Siswa mampu mengaplikasikan prinsip-prinsip
pengelompokan makhluk hidup untuk mempelajari
keanekaragamannya dan peran keanekaragaman
hayati bagi kehidupan.

Kompetensi Dasar
3.1. Merumuskan konsep keanekaragaman hayati
melalui kegiatan pengamatan terhadap lingkungan
sekitarnya.
3.2. Mengkomunikasikan wawasannya tentang
keanekaragaman hayati di Indonesia.
3.3.Mengklasifikasikan keanekaragaman hayati.

Menjelaskan tujuan dan manfaat klasifikasi.


Menjelaskan proses dan hasil klasifikasi berdasarkan persamaan dan
perbedaan ciri yang dapat diamati
Menjelaskan cara pemberian nama spesies dengan prinsip binomial
nomenklatur
Mengidentifikasi contoh tumbuhan atau hewan di sekitarnya dengan
kunci determinasi sederhana
Membuat kunci determinasi secara sederhana berdasrkan objek biologi
yang diamati.

Materi
A. Tingkatan Keanekaragaman Hayati

K eanekaragaman hayati adalah keberagaman organisme yang


menunjukkan keseluruhan/totalitas variasi organisme tersebut pada
suatu daerah.
Keanekaragaman hayati menyatakan terdapatnya berbagai perbedaan
atau variasi, meliputi bentuk, jumlah, penampilan dan sifat-sifat lain.
Keanekaragaman hayati ada tiga tingkatan (macam) yaitu :
1. Keanekaragaman gen
2. Keanekaragaman jenis
3. Keanekaragaman ekosistem

1. Keanekaragaman gen
Keanekaragaman gen adalah variasi yang terdapat diantara organisme
yang masih terdapat dalam satu spesies (jenis). Keanekaragaman gen
dipengaruhi oleh faktor genetik yang terdapat dalam sel dan diturunkan
dari induknya. Faktor genetik tersebut disebut gen. Gen mempunyai
peranan penting dalam menentukan sifat-sifat makhluk hidup, baik sifat
yang tampak (fenotip) maupun sifat yang tidak tampak (genotip). Sebagai
contohnya adalah mangga gadung yang manis dengan mangga gadung
yang asam, bunga mawar merah dengan bunga mawar putih atau merah
muda.
2. Keanekaragaman jenis
Keanekaragaman jenis yaitu variasi yang terdapat di antara organisme
yang masih terdapat dalam satu genus (marga) atau familia (suku).
Contohnya kacang hijau, buncis dan kacang kapri, Kelapa, aren dan
pinang.
3. Keanekaragaman ekosistem
Keanekaragaman ekosistem yaitu variasi yang terdapat dalam berbagai
ekosistem, meliputi faktor biotik dan abiotiknya yang berinteraksi secara
harmonis. Contohnya ekosistem sawah, ekosistem padang rumput,
ekosistem gurun dan sebagainya.

Manfaat keanekaragaman hayati adalah :


1. Mengetahui manfaat tiap jenis organisme
2. Mengetahui adanya saling ketergantungan diantara organisme
3. Memahami ciri-ciri dan sifat setiap organisme
4. Memahami adanya kekerabatan antar organisme.
5. Mengetahui manfaat keanekaragaman hayati yang mendukung
kelangsungan hidup manusia.

Nilai-nilai keanekaragaman hayati adalah :


1. Nilai biologis
Keanekaragaman hayati mempunyai nilai biologis yaitu manfaat
yang berkaitan dengan proses hidup suatu makhluk hidup. Misalnya
tanaman obat, hewan sebagai sumber protein, tumbuhan sebagai
sumber karbohidrat dan sebagainya.
2. Nilai ekonomi
Keanekaragaman hayati mempunyai nilai ekonomi karena dapat
diperdagangkan untuk memenuhi kebutuhan dan meningkatkan
kesejahteraan manusia. Misalnya perdagangan kayu, perdagangan
hasil hutan, perdagangan hewan dan sebagainya.
3. Nilai rekreatif
Keanekaragaman hayati mempunyai nilai rekretatif yakni
berhubungan dengan kebutuhan kenyamanan, kesenangan (hobi)
serta aktivitas lain yang bersifat psikis. Misalnya taman bunga yang
indah, burung atau ikan hias, dan sebagainya.
Keanekaragaman hayati disebut juga plasma nutfah, sebab
keanekaragaman hayati memiliki terdiri atas berbagai makhluk hidup
baik yang sudah diketahui spesiesnya maupun yang belum.

Pelestarian keanekaragaman hayati :


Rusaknya keanekaragaman hayati dalam suatu daerah atau negara, akan
berimbas pada kerusakan keanekaragaman hayati secara menyeluruh,
sebab diantara kompenen keanekaragaman tersebut telah terjadi
interaksi saling tergantung satu sama lain. Pada saat ini, kerusakan
tersebut telah berada pada ambang yang berbahaya. Eksploitasi
keanekaragaman tersebut seperti tak terkendali sehingga jika tidak ada
penanganan yang jelas, maka suatu saat nanti keanekaragaman hayati di
suatu tempat atau negara hanya tinggal cerita saja. Oleh karena itu, saat
ini terdapat beberapa organisasi (badan) yang bergerak dibidang
pelestarian sumber daya alam, misalnya WWF, UNEP (Program
Lingkungan Hidup PBB) dan lain-lain.
Program UNEP, terdiri atas 3 bagian yaitu :
1. laporan status keanekaragaman hayati
2. strategi konservasi keanekaragaman hayati
3. rencana aksi satu dasawarsa untuk pelestrarian keanekaragaman
hayati.

Biodiversitas Indonesia
Indonesia sebagai negara tropis, memiliki keanekaragaman hayati yang
sangat banyak, antara lain:
1. Golongan hewan
Komodo, burung maleo, burung cenderawasih, badak jawa, harimau
jawa, orang utan dan sebagainya.
2. Golongan tumbuhan
Durian, salak, bunga rafflesia, dan lain sebagainya.

B. Klasifikasi Makhluk Hidup

Menjelaskan tujuan dan manfaat klasifikasi.


Menjelaskan proses dan hasil klasifikasi berdasarkan
persamaan dan perbedaan ciri yang dapat diamati
Menjelaskan cara pemberian nama spesies dengan prinsip
binomial nomenklatur
Mengidentifikasi contoh tumbuhan atau hewan di sekitarnya
dengan kunci determinasi sederhana
Membuat kunci determinasi secara sederhana berdasrkan objek
biologi yang diamati.
Klasifikasi adalah pengelompokan organisme yang didasarkan atas
keseragaman atau persamaan ciri /sifat dari organisme tersebut.

Tujuan Klasifikasi
1. Menyederhanakan objek kajian sehingga Mudah dipelajari.
2. Mengelompokkan mh berdasarkan persamaan ciri-ciri yg
dimiliki
3. Mempermudah mengenal keanekaragaman makhluk hidup.
4. Mendiskripsikan ciri-ciri makhluk hidup untuk membedakan
tiap-tiap jenis , agar mudah dikenal.
5. Mengetahui hubungan kekerabatan antar makhluk hidup.
6. Mempelajari evolusi makhluk hidup atas dasar kekerabatan.

Manfaat Klasifikasi
1. Memudahkan kita mempelajari organisme yang beraneka
ragam.
2. Mengetahui hubungan kekerabatan antara makhluk hidup yang
satu dengan yang lain.

Dasar- Dasar Klassifikasi

1. Bedasarkan Persamaan
Kuda dan Sapi :
- Kelompok Hewan
- Kelompok Hewan Bertulang Belakang / Vertebrata
- Kelompok Hewan Menyusui / Mammalia
- Kelompok Hewan Tetrapoda ( Berkaki empat )

2. Berdasarkan Perbedaan
Kuda dan Sapi :
- Jumlah jari kaki : kuda ada 3 kelompok Perisodactyla
: sapi ada 4 kelompok Artiodactyla.

3. Berdasarkan Manfaat
- Tanaman hias : mawar,melati,cemara dan bogenvil
- Tanaman budidaya : kacang,jagung dan ketela
- Tanaman kacang : kacang tanah,kacang panjang dan kacang
merah
4. Berdasarkan Ciri Morfologi dan Anatomi
- Klasifikasi didasarkan pada persamaan dan perbedaan.
Ciri morfologi : Ciri yang tampak dibagian luar tubuh makhluk
hidup.
- warna bunga,bentuk bunga,bentuk biji,bentuk pohon,btk
daun

Ciri anatomi : Ciri yang ada dibagian dalam tubuh makhluk hidup.
- ada tidaknya berkas pengangkut,kambium,sel trakea

5. Berdasarkan Ciri Biokimia


Misalnya : jenis protein,jenis enzim,ada tidaknya membran organela
sel.

DNA dapat digunakan utk menentukan hubungan kekerabatan MH.


Misalnya : Meskipun wajah dan tubuh anak tidak mirip dg Bapaknya
kalau
DNA-nya mirip.Dapat dipastikan orang tsb ayah dr bayi.

Macam Macam Sistem Klasifikasi

1. Klasifikasi Sistem Alami


Ditemukan oleh Aristoteles, filosof Yunani pada tahun 350
SM dan membagi makhluk hidup menjadi 2 kingdom, yaitu
hewan dan tumbuhan. Aristoteles membagi hewan menjadi
beberapa kelompok berdasarkan habitat,perilakunya,ukuran
dan struktur Sedangkan tumbuhan dikelompokkan
berdasarkan ukuran dan strukturnya. Karena kurang teliti,
klasifikasi menurut sistem ini memiliki banyak kesalahan,
meski demikian telah digunakan selama lebih dari 2000
tahun.

2. Klasifikasi Sistem Buatan


Diperkenalkan oleh Carl Von Linne / Carolus Linnaeus
(1707-1778), ilmuwan Swedia. Klasifikasi sistem buatan ini
berdasar sifat morfologi antara lain mengelompokkan
tumbuhan atas dasar warna bunga, massa bunga, bentuk
daun, jumlah benang sari, putik, dan lain-lain.
Karya Linnaeus yang sangat penting adl penamaan jenis
(spesies) dengan dua nama ( binomial nomenklature )

3. Klasifikasi Sistem Filogenetik


Dipelopori oleh Charles Darwin. Filogeni adalah sejarah
evolusi suatu kelompok organisme. Sistem filogenetik
didasarkan pada jauh dekatnya kekerabatan antar
organisme atau kelompok organisme. Ciri-ciri yang
digunakan dalam pengklasifikasian adalh ciri morfologi,
anatomi, fisiologi, dan perilaku
Sistem Klasifikasi yang pernah diperkenalkan para ahli Taksonomi

a. Sistem Dua Kingdom


Dikemukakan oleh Aristoteles. Tahun 1735, Carolus
Linnaeus memperkenalkan metode klasifikasi modern.
Dalam sistem ini, organisme dibagi atas 2 kingdom:
1. Kingdom Plantae, memiliki dinding sel yang
tersusun dari selulosa, berklorofil dan mampu
berfotosintesis. Meski tidak berklorofil, bakteri dan
jamur dimasukkan dalam kingdom plantae, begitu
pula dengan alga, lumut, paku-pakuan dan
tumbuhan berbiji.
2. Kingdom Animalia, tidak berdinding sel, tidak
berklorofil, dapat bergerak bebas meliputi Protozoa,
Porifera, Coelenterata, Mollusca, Arthropoda,
Echinodermata, sampai Chordata

b. Sistem Tiga Kingdom


Dikemukakan oleh Ernst Haeckel. Menggunakan
kingdom baru yaitu Protista.Dibagi menjadi 3 kingdom
:
1. Kingdom Protista, tubuh tersusun atas satu atau
banyak sel yang belum terdiferensiasi misalnya
Amoeba dan Diatom serta Alga
2. Kingdom Plantae, umumnya bersifat autotrof,
eukariot multiseluler dan bereproduksi dengan
spora misalnya jamur, tumbuhan lumut, tumbuhan
paku, dan tumbuhan biji.
3. Kingdom Animalia, bersifat heterotrof dan eukariot
multiseluler meliputi Protozoa sampai Chordata
c. Sistem Empat Kingdom
Dikemukakan oleh Herbert Copeland. Menambah
kingdom Monera utk organisme yang inti selnya td
mpy membran. Dibagi menjadi 4 kingdom :
1. Kingdom Monera, memiliki inti tanpa membran
(prokarion)
2. Kingdom Protista, terdiri dari organisme bersel satu
dan organisme multiseluler yang belum
terdiferensiasi.
3. Kingdom Plantae, terdiri dari jamur, tumbuhan
lumut, tumbuhan paku, dan tumbuhan biji.
4. Kingdom Animalia, meliputi Protozoa sampai
Chordata

d. Sistem Lima Kingdom


Robert H. Whittaker menyusun klasifikasi berdasar
pada tingkatan organisme, susunan sel dan
nutriennya.
Dibagi menjadi 5 kingdom :
1. Kingdom Monera, bersel prokariotik, tidak memiliki
mitokondria, retikulum, endoplasma, badan Golgi
dan lisosom. Berkembang biak dengan amitosis
tidak secara mitosis dan meiosis, misalnya
Archaebacteria dan Eubacteria.
2. Kingdom Protista, tersusun atas satu atau banyak
sel sederhana yang tidak membentuk jaringan.
Bersifat eukariotik.
3. Kingdom Fungi (Jamur), bersel eukariotik, cara
makan heterotrof, tidak berklorofil, dinding sel dari
zat kitin, hidup parasit dan saprofit, misalnya semua
jamur kecuali jamur lendir dan air.
4. Kingdom Plantae, bersel eukariotik, mempunyai
plastida, hidup autotrof, dinding sel mengandung
selulosa.
5. Kingdom Animalia, tersusun dari banyak sel dan
eukariotik, cara makan heterotrof.

e. Sistem Enam Kingdom


Karl Woese.Berdasarkan evolusi genetik dan evolusi
molekuler kladistik ( filogenik ).
Bakteri dibagi menjadi 2 kingdom : Eubacteria dan
Archaebacteria
1. Plantae, bersifat autotrof, eukariot multiseluler,
reproduksi dengan spora.
2. Animalia, bersifat heterotrof dan eukariot
multiseluler.
3. Eubacteria, prokariot bersel satu.
4. Archaebacteria, transkripsi dan translasi genetik
mirip organisme eukariot.
5. Protista, tidak memiliki jaringan atau sel yang
terdiferensiasi.
6. Fungi, bersifat eukariot osmotrofik bersel satu atau
banyak.

A. Klasifikasi dalam Biologi Modern


Menganut sistem filogenetik. Makhluk hidup yang memiliki ciri
sama dikelompokkan dalam takson.
Pada awalnya Klasifikasi berdasarkan persamaan morfologi,
anatomi, fisiologi, dan perilaku.Dalam Biologi modern para
pakar juga mempelajari ciri-ciri kromosom dan biokimia.
Tujuan penamaan pada suatu kelompok organisme tertentu
yaitu membedakan antarkelompok menyusun hubungan
kekerabatan, memudahkan mengenal ciri kelompok, dan
menunjukkan tingkatan takson.

1. Tahapan dalam Klasifikasi


a. Pencandraan/identifikasi Ciri-ciri Makhluk Hidup, ciri
yang diamati adalah morfologi, anatomi, dan fisiologi.
b. Pengelompokan Berdasarkan Ciri-ciri
(perbedaan/persamaan).
c. Pemberian Nama Takson, setelah makhluk hidup diberi
nama dan dikelompokkan dalam takson, barulah
disusun sistem klasifikasinya.

2. Urutan Tingkatan Takson dalam Klasifikasi


a. Species (Spesies atau jenis)
Nama spesies terdiri dari dua kata dalam bahasa
latin
Nama pertama menunjukkan nama genus
Nama kedua merupakan nama spesifik
Nama spesies dicetak miring atau digaris bawah
Nama ilmiah yang lengkap, perlu mencantumkan
nama penulis
b. Genus (Marga), terdiri dari beberapa spesies sebagai
anggotanya
c. Famili (Suku), terdiri dari beberapa genus
d. Ordo (Bangsa), menghimpun dari beberapa famili
e. Classis (Kelas)
f. Phyllum (Filum) atau Divisio (Devisi), terdiri dari
beberapa kelas yang memiliki persamaan ciri

B. Identifikasi Makhluk Hidup


Mencakup dua kegiatan yaitu klasifikasi dan tata
nama. Identifikasi adalah menentukan persamaan
dan perbedaan antara dua organisme kemudian
menentukan apakah keduanya sama atau tidak baru
kemudian diberi nama.
Sejarah Klasifikasi

1. Aristoteles
Ilmuwan Yunani kuno (384-322 SM), merintis pengelompokan
hewan. Mengarang buku Historia Animalum sehingga dikenal
sebagai Bapak Zoologi.
2. Theophrastus
Merupakan murid Aristoteles, merupakan ahli botani,
menurutnya tumbuhan diklasifikasikan menjadi 4 kelompok,
yaitu herba, semak rendah, semak dan pohon. Mengarang
buku Hiatoria Plantarum.
3. John ray
Ilmuwan Inggris, abad 17, merintis pengelompokan makhluk
hidup sehingga lahir konsep spesies (jenis).
4. Carl von Linne / Carolus Linnaeus ( 1707 1778 )
Ilmuwan Swedia, abad 18, memperkenalkan sistem tata nama
ganda (Binomial Nomenclatur). Sampai sekarang dikenal
sebagai Bapak Klasifikasi.

Tingkatan klasifikasi
1. Klasifikasi Tumbuhan
a. Kingdom (kerajaan)
b. Devisio (divisi)
c. Classis (kelas)
d. Ordo (bangsa)
e. Familia (suku)
f. Genus (marga)
g. Spesies (jenis)

2. Klasifikasi Hewan
a. Kingdom (kerajaan)
b. Phyllum (filum)
c. Classis (kelas)
d. Ordo (bangsa)
e. Familia (suku)
f. Genus (marga)
g. Spesies (jenis)

Diantara masing-masing takson tersebut, masih terdapat Sub


takson, misalnya Sub Divisio, Sub Kelas, Sub Ordo dan lain-lain. Di
bawah spesies, masih terdapat sub spesies atau varietas.

Binomial Nomenclatur (Sistem Tata Nama Ganda)


1. Nama ilmiah ditulis dengan bahasa Latin atau bahasa lain yang
dilatinkan.
- Durian ( Durio zibethinus ) : cetak
- Durian ( Durio zibethinus ) : tulis tangan
2. Terdiri atas dua kata, kata yang I menunjukkan Genus dan kata
II menunjukkan Spesies. Jika lebih dari 2 kata diberi tanda
hubung.
- Kembang sepatu ( Hibiscus rosa-sinensis )
3. Huruf pertama kata I ditulis kapitas, yang lain kecil.
4. Ditulis miring/tebal (cetak) atau digaris bawahi terpisah (tulis
tangan).
5. Nama hewan dapat diadakan pengulangan, sedang nama
tumbuhan tidak.
- Pisang (Musa paradisiaca)
- Ayam ( Galus galus )
- Babihutan ( Babirussa babirussa )
6. Penulisan varietas tidak digaris bawahi atau miring
- Padi ( Oryza sativa var. nutitiva )
Macam-macam Sistem Klasifkasi
1. Sistem 2 kingdom
Dikemukakan oleh Aristoteles, organisme
dikelompokkan menjadi 2 kingdom, yaitu :
a. Kingdon Plantae (kerajaan tumbuhan)
b. Kingdom Animalia (kerajaan hewan)
2. Sistem 3 kingdom
Dikemukakan oleh Ernst Haeckel (1866), organisme
dikelompokkan menjadi 3 kingdom, yaitu :
a. Kingdom Monera
Organisme prokariotik
b. Kingdom Plantae
Tumbuhan eukariotik
c. Kingdom Animalia
Kerajaan hewan

3. Sistem 4 Kingdom
Dikemukakan oleh Robert Whittaker (1959),
organisme dikelompokkan menjadi 4 kingdom,
yaitu :
a. Kingdom Monera
b. Kingdom Fungi
c. Kingdom Plantae
d. Kingdom Animalia

4. Sistem 5 Kingdom
Dikemukakan oleh Robert Whittaker (1969),
organisme dikelompokkan menjadi 5kingdom, yaitu :
a. Kingdom Monera
b. Kingdom Protista
c. Kingdom Fungi
d. Kingdom Plantae
e. Kingdom Animalia
Sampai saat ini, sistem 5 kingdom tersebut masih
dipakai dalam dunia ilmu pengetahuan, namun
kemudian, ditambahkan 1 kingdom yaitu Virus.

Kunci Determinasi
Untuk mengelompokkan atau memisahkan ke dalam kelompok
yang lebih kecil, dapat menggunakan pasangan sifat atau ciri
kontras yang ditemukan pada makhluk hidup tersebut. Contoh ciri
kontras tersebut pada hewan misalnya berambut/tidak berambut,
kulit bersisik/tidak bersisik, berkaki sesungguhnya/tidak berkaki
dan sebagainya. Kunci determinasi adalah suatu matode
pengelompokan atau pemisahan makhluk hidup berdasarkan sifat-
sifat kontras yang dimiliki makhluk hidup tersebut. Jika sifat yang
kontras tersebut berpasang-pasangan maka disebut juga Kunci
dikotomi.

Vertebrata

Berambut atau berbulu Tidak


berambut atau tidak berbulu

Berambut berbulu bersisik


berkulit tipis(Amphibia)

Berlubang hidung
Berinsang (Pisces)
( Reptilia )

Kinerja Ilmah :

1.Berikut adalah data-data yang Jenis Data


dapat digunakan untuk a. Bentuk daun
mengelompokkan tumbuhan. b. Sistem perakaran
Kelompokkanlah jenis data di c. Pola persebaran pembuluh angkut
samping yang sesuai untuk d. Sejarah evolusi
sistem klasifikasi : e. Jumlah kelopak bunga
a. Buatan f. Bentuk buah
b. Filogeni g. Hubungan kekerabatan dengan tumbuhan
c. Alami nenek moyang
h. Bentuk stomata
i. Jalur metabolisme pada proses respirasi

2.Jamur adalah organisme eukariotik yang tidak memiliki klorofil. Jamur ada yang
uniseluler dan multiseluler.Kingdom jamur dibagi menjadi tiga divisi, yaitu
Zygomycota,Ascomycota,dan Basidiomycota.Zygomycota adalah kelompok
jamur yang memiliki alat reproduksi seksual berupa zigosporangium. Divisi ini
tidak memiliki tubuh buah.Ascomycota adalah kelompok jamur yang memiliki alat
reproduksi seksual berupa askus.Divisi Ascomycota ada yang membentuk tubuh
buah dan tidak.Basidiomycota adalah kelompok jamur yang memiliki alat
reproduksi seksual berupa basidium.Divisi tersebut juga ada yang membentuk
tubuh buah dan tidak.
Berdasarkan keterangan diatas, Buatlah suatu kunci determinasi.Berikan judul
yang Sesuai dengan kunci determinasi yang telah kalian buat.

3.Hasil pengamatan terhadap lima jenis organisme sebagai berikut :


Organisme A Memiliki membran inti,tidak berklorofil,reproduksi dengan
spora,multiseluler.
Organisme B Memiliki membran inti, berklorofil,reproduksi dengan bunga,
multiseluler
Organisme C Tidak memiliki membran inti,tidak berklorofil,reproduksi dengan
membelah diri,uniseluler.
Organisme D Memiliki membran inti,tidak berklorofil,reproduksi dengan
spora,multiseluler
Organisme E Memiliki membran inti, berklorofil,reproduksi dengan bunga,
multiseluler.

Kelompokkan organisme di atas dari yang paling dekat tingkat taksonnya sampai
yang paling jauh, berdasarkan ciri yang tertera pada tabel.
Ketrampilan proses :
Coba buatlah contoh kunci determinasi untuk tumbuhan
secara sederhana !

BIO RISET 3
IDENTIFIKASI HEWAN
Tujuan :
Mengidentifikasi hewan menggunakan kunci dikotomis sederhana.

Alat dan Bahan


1. Berbagai jenis charta (gambar) hewan, yang bisa didapatkan di toko
buku atau stationery.
2. Alat tulis menulis.
3. Buku referensi

Mekanisme kerja :
1. Buatlah kunci determinasi sederhana untuk hewan.
2. Amatilah gambar/foto pada charta atau gambar yang telah dibawa.
3. Gunakan literatur sebagai referensi pendukung untuk mencari
informasi.
4. Masukkan hasil pengamatan dalam kunci determinasi sederhana.
5. Jawablah soal-soal berikut !

Soal
1. Apa saja yang dapat dijadikan dasar penyusunan kunci
determinasi ?
2. Ada berapa spesies hewan yang dapat dideterminasi ?
3. Apa saja kesulitan yang dialami dalam proses pendeterminasian
hewan tersebut ?

BIO RISET 4
IDENTIFIKASI TUMBUHAN DAN MANFAATNYA

Tujuan :
1. Mengidentifikasi tumbuhan yang ada disekitar kita.
2. Mengidentifikasi manfaat tumbuhan tersebut dalam kehidupan
sehari-hari.

Alat dan Bahan


1. Macam-macam tumbuhan yang terdapat disekitar kita, antara lain :
jahe, lempuyang, laos, kunyit, dll.
2. Lup
3. Pinset
4. Alat tulis menulis
5. Penggaris

Mekanisme kerja :
1. Kumpulkan beberapa tanaman yang terdapat disekitarmu.
(usahakan masih bersama tanahnya dan diberi pot)
2. Amatilah satu persatu tumbuhan tersebut mengenai akar, batang,
daun serta buah atau bijinya.
3. Masukkan hasil pengamatan tersebut dalam tabel !

Tabel Hasil Pengamatan

Nam
Bagian
a Manfa Ket
No Tumbu
Tumb at .
han
uhan

Kerjakan soal-soal berikut :


1. Tumbuhan apa yang paling manfaatnya ?
2. Tumbuhan apa yang ditemukan paling sedikit manfaatnya ?
3. Sebutkan spesies tumbuhan lain yang dapat dimanfaatkan sebagai
tanaman obet !

Tugas :
Kumpulkan tanaman obat lengkap dengan potnya ! Tuliskan pula nama
ilmiah dan klasifikasinya !

Evaluasi
1. Apa manfaat klasifikasi ?
2. Siapa saja tokoh klasifikasi ?
3. Se butkan klasifikasi 5 kingdom !
4. Apa yang dimaksud keanekaragaman tingkat gen ? berikan
contohnya !
5. Apa yang dimaksud keanekaragaman tingkan jenis ? berikan 2
contohnya !
6. Apa yang dimaksud keanekaragaman ekosistem ? brikan 1
contohnya !
7. Apa yang dimaksud dengan Monera dan Protista ?
8. Jelaskan nilai-nilai keanekaragaman hayati !
9. Jelaskan tata aturan Binomial Nomenclatur !
10. Mengapa keanekaragaman hayati perlu dilestarikan ?
MODUL 3
VIRUS DAN MONERA
Standar Kompetensi
3. Siswa mampu mengaplikasikan prinsip-prinsip pengelompokan
makhluk hidup untuk mempelajari keanekaragamannya dan peran
keanekaragaman hayati bagi kehidupan.

Kompetensi Dasar
3.4. Mendeskripsikan virus dan mengkomunikasikan peranannya dalam
kehidupan.
3.5. Mendeskripsikan ciri-ciri Monera dan mengkomunikasikan perannya
dalam kehidupan.

Petunjuk Pelaksanaan
1. Sebelum mempelajari modul ini, siswa seharusnya sudah studi
literatur pendahuluan tentang metodologi penelitian sederhana.
2. Pada saat mempelajari modul ini, siswa sebaiknya juga mempelajari
referensi penunjang pemahaman maupun pendalaman materi dari
literatur lain.
3. Setelah mempelajari modul ini siswa harus melaksanakan praktikum
dan mengerjakan latihan soal.
4. Siswa dapat melanjutkan ke modul berikutnya, jika dapat mencapai
penguasaan materi minimal 80 %, jika kurang harus mengikuti
remidi.

Materi

VIRUS

V irus berasal dari bahasa Yunani, yang berarti racun, sebab hampir
semua virus adalah penyebab penyakit.
Sejarah ditemukannya virus

1. Adolf Meyer
Ilmuwan Jerman, mengadakan penelitian virus pada tanaman
tembakau yang terinfeksi penyakit mozaik. Penelitian tersebut
menghasilkan kesimpulan :
j. Pada daun yang berpenyakit, ditemukan zat tertentu, sedangkan
daun yang sehat tidak.
k. Zat penyebab penyakit tersebut tidak dapat dibiakkan dalam
medium agar-agar.
l. Zat tersebut tahan pada suhu 60o C.

2. Dmitri Ivanovski
Ilmuwan Russia pada tahun 1892, mempelajarai penyakit mozaik
pada tembakau. Penyebab penyakit tersebut diberi nama Virus, dan
berikuran sangat kecil.

3. M. Beijerinck
Ilmuwan Belanda, tahun 1899 juga meneliti penyakit mozaik pada
tanaman tembakau. Virus penyebab mozaik pada tembakau disebut TMV
(Tobacco Mozaic Virus).

4. Wendell M. Stanley
Ilmuwan Amerika Serikat tahun 1935 dapat mengisolasi dan
mengkristalkan virus. Penemuan Stanley tersebut merupakan awal
berkembangnya penelitian tentang virus. Saat ini virus dipelejari khusus
dalam ilmu Virologi. Satu unit virus yang lengkap disebut virion.

Sifat-sifat Virus

1. Bentuk Virus
Bentuk virus bermacam-macam, antara lain, bulat, batang, oval,
silindris, kubus, amorf serta bentuk huruf T.
2. Ukuran Virus
Virus memiliki ukuran ultra mikroskopis (sub renik), berukuran 2
300 milimikron (1 mikron = 10-6 mm). Sehingga hanya dapat dilihat
dengan mikroskop elektron.
3. Struktur Virus
Tubuh virus terdiri atas kepala, ekor dan serabut ekor. Selubung
luar virus disebut kapsid atau kapsomer, tersusun atas protein. Dalam
kepala terdapat materi genetik (ADN, ARN, ADN dan ARN).
4. Dapat dikristalkan.
5. Hanya dapat dibiakkan dalam sel/jaringan hidup.
6. Tidak memiliki organel sel.

Reproduksi Virus
Virus dapat berkembang biak dengan dua cara yaitu :
1. Daur Lisis/Litik
a. fase adsorbsi
ditandai dengan menempelnya virus (Bakteriofage/Fage) pada
permukaan luar dinding bakteri (Escherichia coli).
b. fase injeksi (penetrasi)
Fage mensekresikan enzim hidrolase yang meluluhkan dinding
sel bakteri, sehingga terbentuk lubang, dan Fage memasukkan
DNA ke dalam sitoplasma bakteri.
c. fase eklifase
DNA virus mengambil alih kendali sel bakteri, kemudian
menghancurkan DNA bakteri menjadi komponen-komponen
dasar pembentuk sel.
d. fase sintesis
Pada fase ini, dibentuk komponen-komponen virus dalam sel
bakteri.
e. fase perakitan
Komponen-komponen virus tersebut dirakit menjadi calon-calon
virus baru.
f. fase lisis/litik
Dinding sel bakteri pecah dan keluarlah ribuan virus yang siap
menginfeksi bakteri yang lain.

2. Daur Lisogenik
Ada kalanya bakteri dalam keadaan imun, sehingga Fage tidak
dapat langsung mengambil alih kendali sel bakteri, sehingga yang
terjadi adalah Daur Lisogenik. Fase-fase pada Daur Lisogenik
adalah sebagai berikut :
a. fase adsorbsi
b. fase injeksi (penetrasi)
c. fase penggabungan
pada fase ini, DNA virus bergabung dangan DNA bakteri, dan
ikut melakukan pembelahan bersama DNA bakteri. DNA
tersebut disebut profage. Profage akan selalu mengikuti
pembelahan sel bakteri. Sampai suatu saat sel bakteri tidak
dalam keadaan imun, dan profage segera mengambil alih
kendali sel bakteri.
d. fase eklifase
e. fase sintesis
f. fase perakitan
g. fase lisis/litik.

Peranan Virus dalam kehidupan manusia

Pada umumnya virus dapat menyebabkan penyakit. Penyakit tersebut


antara lain :
1. Cacar
2. Rabies
3. Gondong
4. Influenza
5. Polio
6. Demam berdarah
7. Hepatitis
8. Trakhoma
9. Campak
10. Herpes
11. AIDS
12. Kanker
13. Ebola
Pada hewan, antara lain :
1. NCD (New Castle Disease)
2. FMD (Foot and Mouth Disease)
3. Rabies
Pada tumbuhan, antara lain :
1. Virus mozaik, menyerang tanaman tembakau
2. Virus tungro, menyerang tanaman padi.

MONERA

Monera adalah organisme yang tidak mempunyai inti sel atau bersifat
prokariotik.
Yang termasuk dalam Monera adalah Bakteri dan Alga biru (Cyanophyta).

A. Bakteri

Bakteri berasal dari kata bacterion yang berarti batang kecil.


Ciri-ciri bakteri :
1. Berukuran mikroskopis, lebar 0,5-1 mikron dan panjang 1-10
mikron.
2. Uniseluler, hidup soliter atau koloni.
3. Kosmopolit, dapat ditemukan disemua tempat.
4. Dinding sel tersusun atas polisakarida yang berikatan dengan
protein.
5. Ada yang berflagel ada pula yang tidak.
6. Mampu membentuk endospora jika lingkungan tidak
memungkinkan.
7. Umumnya berkembang biak secara aseksual, tetapi dapat pula
secara seksual disebut Paraseksual.
8. Pola hidup autotrof dan heterotrof.
Struktur tubuh bakteri

1. Kapsul, untuk pertahanan diri.


2. Dinding sel,untuk perlindungan tersusun atas peptidoglikan.
3. Flagel, sebagai alat gerak.
4. Membran sel, untuk keluar masuknya zat.
5. DNA (Deoxyribonucleic Acid), mengandung informasi genetik,
berbentuk melingkar, disebut Plasmid.
6. Ribosom, sebagai tempat sintesis protein.
7. Kloroplas, untuk fotosintesis.
8. Sitoplasma, sebagai tempat berlangsungnya reaksi metabolik.

Pembagian bakteri :
A. Berdasarkan bentuknya,
1. Kokus (coccus)
Yaitu bentuk bulat, terdiri atas :
a. Monokokus
b. Diplokokus
c. Tetrakokus
d. Sarkina
e. Streptokokus
f. Stafilokokus
2. Basil (bacillus)
Yaitu berbentuk batang, terdiri atas :
a. Monobasil
b. Diplobasil
c. Streptobasil
3. Spiral (Spirillum)
Berbentuk spiral terdiri atas :
a. Spiril
b. Koma (comma)

B. Berdasarkan alat geraknya (flagel),


1. Atrik, jika tidak mempunyai alat gerak.
2. Monotrik, jika mempunyai 1 flagel.
3. Amfitrik, jika mempunyai beberapa flagel pada kedua
ujungnya.
4. Lofotrik, jika mempunyai beberapa flagel pada salah satu
ujungnya.
5. Peritrik, jika mempunyai flagel pada seluruh permukaan
tubuhnya.

C. Berdasarkan cara memperoleh energi, dibedakan atas :


1. Bakteri heterotrof, yaitu bakteri yang tidak dapat mensintesis
zat anorganik menjadi zat organik, sehingga mendapatkan
makanan dari organisme lain. Bakteri ini hidup secara parasit
maupun saprofit.
2. Bakteri autotrof, yaitu bakteri yang dapat mengubah sebyawa
anorganik menjadi senyawa organik, sehingga tidak
tergantung organisme lain. Bakteri autotrof dibedakan
menjadi 2 yaitu :
a. Fotoautotrof, yang menggunakan energi matahari
untuk mensintesis zat organik, misalnya Bakteri ungu
dan Bakteri hijau.
b. Kemoautotrof, yang menggunakan energi rekasi kimia
untuk mensintesis senyawa organik, misalnya
Nitrosomonas dan Nityrobacter.

D. Berdasarkan kebutuhan oksigen


1. Bakteri Aerobik
Yaitu bakteri yang membutuhkan oksigen bebas untuk reaksi-
reaksi metabolismenya. Contohnya bakteri Nitrosomonas,
yang menggunakan energi reaksi pembentukan nitrit dari
amoniak.
2. Bakteri Anaerobik
Yaitu bakteri yang tidak membutuhkan oksigen bebas untuk
reaksi-reaksi metabolismenya. Misalnya Clostridium tetani.

Reproduksi Bakteri

1. Aseksual, yaitu dengan cara membelah diri disebut pembelahan


biner. Pada kondisi optimal, bakteri akan melakukan sekali
pembelahan dalam waktu 20 menit. Banyaknya bakteri dapat
diperoleh dengan perhitungan :

= A 2n

= jumlah bakteri akhir


A = jumlah awal bakteri
n = banyaknya pembelahan

2. Seksual, disebut juga paraseksual, yang berlangsung daengan 3


cara, yaitu :
a. Transformasi, yaitu perpindahan materi genetik (ADN) dari
satu bakteri ke bakteri lain melalui proses fisiologis yang
kompleks.
b. Konjugasi, yaitu perpindahan materi genetik (ADN) dari satu
bakteri ke bakteri lain, melalui saluran.
c. Transduksi, yaitu perpindahan materi genetik (ADN) dari satu
bakteri ke bakteri lain dengan perantara virus.

Pertumbuhan Bakteri

Pertumbuhan bakteri dipengaruhi oleh faktor-faktor sebagai berikut :


1. Temperatur,
2. Kelembaban
3. Sinar matahari
4. Zat kimia
5. Ketersediaan makanan.

Peranan Bakteri

1. Bakteri yang menguntungkan :


1. Bakteri pembusuk, misalnya Escherichia coli
2. Bakteri penghasil asam, misalnya Clostiricumbutiricum,
penghasil asam butirat. Propioni bacterium, penghasil asam
propionat. Acetobacter sp., penghasil asam asetat.
3. Bakteri penghasil asam susu (yoghurt), misalnya Lactobacillus
bulgaricus.
4. Bakteri pengikat nitrogen, misalnya Nitrosomonas,
Nitrosococcus, Nitrobacter, Azotobacter.
5. Bakteri pengurai limbah, misalnya bakteri aerob.
6. Bakteri yang digunakan dalam proses rekayasa genetika,
misalnya E. coli.
Lengkapi dengan mengambil dari sumber lain !

2. Bakteri yang merugikan


1. Bakteri patogen, yaitu bakteri yang dapat
menyebabkanpenyakit pada manusia.
Misalnya:

N
Jenis bakteri Penyakit
o
1 Clostridium Tetanus
tetani
2 Diplococcus Pneumonia
pneumonia
3 Mycobacterium TBC
tuberculosis
4 Mycobacterium Lepra/kusta
leprae
5 Neisseria Kencing
gonorhoae nanah
6 Pasteurella pestis Sampar/pes
7 Salmonella Tipus
typhosa
8 Shigella Disentri
dysentriae
9 Treponema Sifilis/raja
pallidum singa
10 Vibrio comma Kolera

2. Bakteri parasit pada hewan dan tumbuhan, misalnya


a. Bacillus antracis, menyebabkan penyakit antraks pada
sapi, kerbau, domba.
b. Actinomyces bovis, menyebabkan penyakit bengkak rahang
pada sapi.
c. Xantomonas citri, menyebabkan kanker batang jeruk.
d. Agrobacterium tumefaciens, menyebabkan kanker batang
kopi.

3. Bakteri perusak bahan makanan, misalnya :


a. Pseudomonas cocovenans, menghasilkan racun pada tempe
bongkrek.
b. Clostridium botulinum, menghasilkan racun pada
makanan/minuman kaleng.
c. Leuconoctoc mesentroides, menghasilkan lendir pada makanan
basi.

Tindakan preventif terhadap bakteri

1. Vaksinasi
Vaksin adalah bibit penyakit yang telah dilemahkan kemudian
disuntikkan kepada orang yang sehat agar dalam tubuh orang
tersebut timbul antibodi terhadap penyakit yang ditimbulkan oleh
bakteri patogen tersebut.
Contoh vaksin sebagai berikut :

N Penyakit yang
Nama vaksin dicegah
o
1 BCG (Bacillus TBC
Calmette Guerin)
2 DPTP (Diphteri, Difteri, batuk
Pertussis, Tetanus, rejan, tetanus
Profilaksis)
3 TCD (Typhus, Tipus, kolera,
Cholera, Dysentri) disentri
4 Kotipa Kolera, tipus,
paratipus

2. Pengawetan makanan
Untuk mengatasi aktivitas bakteri yang merusak makanan serta
menimbulkan racun, maka makanan perlu diawetkan. Dengan
pengawetan makanan memungkinkan lingkungan yang tidak
memungkinkan bagi bakteri untuk hidup serta berkembang biak.
Pengawetan dilakukan dengan cara : pemanisan, pengasinan,
pengasaman, pengasapan, pembekuan, pendinginan, penggunaan
bahan kimia dan radiasi.

B. GANGGANG BIRU (CYANOPHYTA)

Cyanophyta disebut Monera sebab tidak memiliki selaput inti (prokariotik)


sama seperti bakteri.
Ciri-ciri Ganggang Biru :
1. Sel prokarion.
2. Sebagai organisme perintis.
3. Hidup soliter atau koloni.
4. Uniseluler atau multiseluler.
5. Mempunyai klorofil sehingga dapat berfotosintesis.

Reproduksi
Alga biru berkembang biak dengan dua cara yaitu membelah diridan
fragmentasi.
a. Membelah diri, yaitu dengan pembelahan biner.
b. Fragmentasi, yaitu reproduksi aseksual dengan cara
melepaskan/memotong bagian tubuhnya (umumnya berupa benang)
kemudian berkembang menjadi individu baru yang sempurna.
Tempat pelepasan tersebut disebut Heterokist.

Contoh spesies Alga biru

1. Alga biru bersel satu


a. Croococcus
b. Goeocapsa
2. Berbentuk koloni
a. Polycistis, koloni berbentuk bola
b. Spirulisa,
3. Berbentuk benang (filamen)
a. Oscillatoria,
b. Nostoc,
c. Rivularia
d. Anabaena,

Peranan Alga biru

1. Sebagai sumber makanan, misalnya Spirulina


2. Sebagai vegetasi perintis.
3. Pengikat nitrogen, sehingga menyuburkan tanah.

BIORISET 5
PENGAMATAN ALGA BIRU
Tujuan :
1. Memberikan pengalaman psikomotorik pada siswa tentang
penggunaan mikroskop.
2. Untuk mengetahui spesies-spesies Cyanophyta yang terdapat di
berbagai ekosistem.

Alat dan Bahan


1. Mikroskop
2. Objek glass
3. Deck glass
4. Pipet tetes
5. Gelas kimia 250 ml
6. Air kolam, air tambak, air sawah, air laut,dll
7. Alat tulis

Mekanisme kerja :
1. Persiapkan mikroskop beserta peralatan lainnya.
2. Bersihkan objek dan deck glass dengan tissue
3. Masukkan berbgai sampel air tersebut dalam gelas-gelas kimia.
4. Denganpipet tetes, teteskan 2 tetes air sampel ke objek glass
kemudia tutup dengan deck glass.
5. Amatai di bawah mikroskop dengn perbesaran lemah dulu,
kemudian ganti dengan perbesaran kuat
6. Identifikasikan Alga biru yang ditemukan, cocokkan dengan
referensi buku yang ada.
7. Masukkan data hasil pengamatan dalam tabel.
8. Gambarlah spesies alga biru yang ditemukan !
9. Jawablah soal-soal berikut !

Tabel hasil pengamatan


No Spesie Deskri Gambar
s psi
1
2

Soal :
1. Apa saja spesies yang dapat ditemukan dalam pengamatan
kelompok anda ?
2. Air sampel manakah yang paling banyak ditemukan spesies alga
biru ?
3. Sebutkan peranan alga biru dalam kehidupan manusia !

BIORISET 6
MENGHAMBAT PERTUMBUHAN BAKTERI
Tujuan :
1. Memberi pengalaman pada siswa tentang aplikasi untuk
menghambat pertumbuhan bakteri.
2. Menerapkan teknik-teknik pengawetan makanan.

Alat dan bahan :


1. Berbagai macam buah-buahan (mangga muda, cermai, nangka,
nanas, kedondong, salak, dll)
2. Gula pasir
3. Air
4. Alat masak (kompor, panci, sendok, dll)
5. Plastik
6. Toples bekas.
7. Pewarna makanan.

Mekanisme kerja :
1. Bersihkan buah- buahan tersebut, kuliti kemudian iris.
2. Pada panci yang telah terisi air, masukkan buah-buahan tersebut.
3. Masak sampai mendidik.
4. Masukksn gula pasir secukupnya, kemudian masak lagi sampai
mendidih dan airnya cukup kental.
5. Angkat, dinginkan, masukkan dalam toples.
6. Tutup toples rapat-rapat.
7. Jawablah soal-soal berikut ini !

Soal :
1. Mengapa gula pasir dapat digunakan untuk mengawetkan makanan
? Jelaskan mekanismenya !
2. Selain gula pasir, zat apa saja yang dapat digunakan untuk
menghambat pertumbuhan bakteri ?

Evaluasi
1. Jelaskan sejarah penemuan virus dengan masing-masing tokohnya !
2. Sebutkan ciri-ciri virus !
3. Bagaimana klasifikasi virus ?
4. Jelaskan reproduksi virus !
5. Sebutkan peranan virus dalam kehidupan manusia !
6. Apa persamaan prinsip bakteri dengan alga biru ?
7. Jelaskan reproduksi bakteri !
8. Jelaskan penggolongan bakteri berdasarkan alat gerak, kebutuhan
oksigen maupun cara hidupnya !
9. Sebutkan peranan bakteri dalam kehidupan manusia !
10. Sebutkan ciri-ciri alga biru !
MODUL 4
PROTISTA
Standar Kompetensi
3. Siswa mampu mengaplikasikan prinsip-prinsip pengelompokan
makhluk hidup untuk mempelajari keanekaragamannya dan peran
keanekaragaman hayati bagi kehidupan.

Kompetensi Dasar
3.6. Menyajikan data hasil identifikasi Protista berdasarkan
ciri-ciri yang dapat diamati.

Petunjuk Pelaksanaan

3. Sebelum mempelajari modul ini, siswa seharusnya sudah studi


literatur pendahuluan tentang metodologi penelitian sederhana.
4. Pada saat mempelajari modul ini, siswa sebaiknya juga mempelajari
referensi penunjang pemahaman maupun pendalaman materi dari
literatur lain.
5. Setelah mempelajari modul ini siswa harus melaksanakan praktikum
dan mengerjakan latihan soal.
6. Siswa dapat melanjutkan ke modul berikutnya, jika dapat mencapai
penguasaan materi minimal 80 %, jika kurang harus mengikuti
remidi.

P rotista meliputi organisme yang sel-sel penyusun tubuhnya telah


memiliki satu atau lebih inti (nukleus) yang sesungguhnya serta
bagian-bagian sel lainnya. Inti sel sesungguhnya adalah inti sel yang telah
terlindungi oleh selaput inti (karioteka).
Protista dibagi menjadi 3 Filum, yaitu :
7. Protista mirip tumbuhan
8. Protista mirip hewan
9. Protista mirip fungi
PROTISTA MIRIP TUMBUHAN

ALGA

G anggang atau alga merupakan protista utama yang menghuni


lingkungan perairan.
Ciri-ciri alga sebagai berikut :
1. Uniseluler maupun multiseluler.
2. Habitat air atau tempat lembab.
3. Hidup soliter maupun koloni.
4. Umumnya berukuran mikroskopis.
5. Eukarion.
6. Bersifat autotrof, sebab mempunyai kloroplas, serta pigmen warna
yang lain : Fikosianin (biru), Fikoeritrin (merah), Fikosantin
(perang), Xantofil (kuning), Leukoplas (putih), Karoten (keemasan)
7. Reproduksi alga secara vegetatif maupun generatif. Reproduksi
vegetatif dilakukan dengan pembelahan sel, pembentukan spora
kembara (zoospora) dan fragmentasi. Reproduksi generatif alga
terjadi dengan cara konjugasi (isogami), anisogami, dan oogami.
Konjugasi yaitu perkawinan antara dua sel yang belum diketahui
jenis kelaminnya, umumnya mempunyai bentuk dan ukuran sama
sehingga disebut isogami. Misalnya pada Spirogyra dan
Chlamydomonas. Anisogami adalah pembiakan generatif pada
organisme yang telah dapat dibedakan jenis kelaminnya, sel kelamin
jantan berukuran lebih kecil dibandingkan betina. Oogami adalah
perkawinan antara organisme yang berbeda jenis kelaminnya dan
masing-masing telah mempunyai alat kelamin (gametangium).

Klasifkasi Alga

Alga dibedakan menjadi 4 Divisi, yaitu :


10. Divisi Chlorophyta (Alga hijau)
11. Divisi Chrysophyta (Alga keemasan)
12. Divisi Phaeophyta (Alga perang)
13. Divisi Rhodophyta (Alga merah).

Chlorophyta (Alga hijau)

Ciri-ciri:
1. Uniseluler atau multiseluler
2. Hidup soliter atau koloni
3. Pigmen yang dominan adalah klorofil (hijau)
4. Habitat air tawar, air laut atau tempat lembab.
5. Reproduski generatif dengan isogami (konjugasi) dan vegetatif
dengan fragmentasi dan pembelahan.
Contoh spesies :
1. Bersel satu tak bergerak:
a. Chlorococcum
b. Chlorella , sebagai plankton air tawar, bentuk bulat dengan
kloroplas bentuk mangkuk.
2. Bersel satu bergerak:
a. Chlamydomonas
b. Euglena
3. Koloni tak bergerak :
a. Hydrodictyon, berbentuk jala.
4. Koloni bergerak :
a. Volvox
5. Bentuk benang (filamen) :
a. Spirogyra
b. Oedogonium
6. Bentuk lembaran :
a. Ulva
b. Chara, seperti tumbuhan tingkat tinggi.

Chrysophyta (Alga keemasan)

Ciri-ciri :
1. Uniseluler atau multiseluler
2. Habitat air atau tempat lembab.
3. Sebagai fitoplankton di perairan.
4. Pigmen warna dominan karoten dan klorofil.

Contoh spesies :
1. Ochromonas
Tubuh berbentuk bola dengan dua flagel sebagai alat gerak.
2. Navicula atau Diatom
Dikenal sebagai alga kersik, tuuh terdiri atas epiteka (tutup) dan
hipoteka (kotak).
3. Vaucheria
Tubuh berbentuk benang bercabang-cabang dan tidak bersekat.

Phaeophyta (Alga perang/coklat)

Ciri-ciri :
1. Habitat utama di laut.
2. Multiseluler, berbentuk benang atau lembaran.
3. Warna coklat/perang disebabkan oleh fikosantin, karoten dan
klorofil.
4. Reproduksi vegetatif dengan membentuk zoospora berflagel dua,
sedang generatifnya dengan perkawinan ovum dan spermatozoid.
Contoh spesies :
1. Sargassum
2. Turbinaria
3. Fucus

Rhodophyta (Alga merah)

Ciri-ciri :
1. Umumnya hidup di laut.
2. Multiseluler, bentuk lembaran atau seperti tumbuhan tingkat tinggi.
3. Warna merah disebabkan fikoeritrin, fikosianin dan klorofil.
4. Reproduksi vegetatif dengan pembentukan spora haploid, generatif
dengan peleburan sel kelamin jantan dan sel kelamin betina.

Contoh spesies :
1. Eucheuma spinosum,
2. Gellidium
3. Glacilaria, ketiganya dikenal sebagai rumput laut, dibudidayakan
sebagai bahan pembuat agar-agar.
4. Chondrus
5. Lenmotaria

PROTISTA MIRIP HEWAN

PROTOZOA

Berdasarkan alat geraknya, organisme tersebut dikelompokkan menjadi 4


kelas, yaitu :
1. Rhizopoda (Sarcodina)
Yaitu protozoa yang mempunyai alat gerak berupa kaki semu.
2. Flagellata (Mastigophora)
Yaitu protozoa yang mempunyai alat gerak berupa flagel/bulu
cambuk.
3. Ciliata (Ciliophora)
Yaitu protozoa yang mempunyai alat gerak berupa cilia/ bulu getar.
4. Sporozoa
Yaitu protozoa yang tidak mempunyai alat gerak.

Rhizopoda

Ciri-ciri :
1. Bergerak dengan kaki semu (pseupodia)
2. Hidup bebas atau sebagai parasit.
3. Habitat air tawar, laut maupun tempat lembab.
4. Berkembang biak dengan membelah diri.
Struktur Rhizopoda :
1. Membran sel, tersusun atas lipoprotein, sebagai pelindung dan
pintu keluar masuk zat.
2. Sitoplasma, atau cairan sel, terdiri atas :
a. Ektoplasma, yaitu sitoplasma yang terdapat diantara
membran luar dan membran dalam.
b. Endoplasma, yaitu sitoplasma yang terdapat diantara
membran dalam dan inti.
Plasma yang terdapat di dalam nukleus disebut Nukleoplasma.
3. Vakuola kontraktil, berfungsi sebagai osmoregulator dan alat
ekskresi.
4. Vakuola makanan, berfungsi untuk mencerna makanan yang
ditangkap secara fagositosis.
5. Nukleus, berfungsi untuk mengatur segala proses metabolisme sel.

Contoh spesies Rhizopoda :


1. Entamoeca coli, hidup dalam usus besar manusia, membusukkan
sisa makanan dan menghasilkan Vitamin K.
2. Entamoeba gingivalis, hidup dalam rongga mulut manusia,
membusukkan sisa makanan, dapat merusak gigi.
3. Entamoeba histolitica, merusak selaput lendir usus, menyebabkan
penyakit disentri.
4. Arcella, hidup bebas di air tawar, tubuh terlindungi oleh zat kersik.
5. Difflugia, hidup bebas di air tawar, tubuh terlindungi oleh pasir.
6. Foraminifera, hidup bebas di laut, tubuh terlindungi oleh zat kapur,
tanah yang banyak endapan Foraminifera disebut tanah
Globigerina, yang merupakan petunjuk adanya minyak bumi.
7. Heliozoa, hidup di air tawar menyerupai buih, bentuk seperti
matahari.
8. Radiolaria, hidup di air tawar, kulit mengandung zat kersik, tanah
endapan Radiolaria disebut tanah Radiolaria, digunakan sebagai
bahan menggosok.

Flagellata

Ciri-ciri :
1. Alat gerak berupa flagel (bulu cambuk).
2. Mempunyai bentuk tetap.
3. Habitat air tawar, laut maupun tempat lembab.
4. Hidup bebas atau sebagai parasit.
5. Hidup soliter atau berkoloni.
6. Dibedakan menjadi 2 yaitu Zooflagellata dan Fitoflagellata..

a. Zooflagellata
Zooflegellata adalah Flagellata yang tidak mempunyai plastida sehingga
hidup secara heterotrof. Sehingga membutuhkan makanan dari organisme
lain (holozoik). Umumnya Zooflagellata bersifat parasit.
Tabel spesies Flagellata besera penyakit yang ditimbulkan.

N Nama Hospe Penyaki


o Spesies s t
1 Leishmania Manus Kala
donovani ia azar
2 Leishmania Manus Peny.
tropica ia Kulit
3 Trypanosoma Ternak Surrah
evansi
4 Trypanosoma Manus Tidur
gambiense ia
5 Trypansoma Manus Tidur
rhodesiense ia
6 Trypanosoma Tikus Chagas
cruzi &
insekt
a
7 Trypanosoma Antelo Nagana
brucei pe

b. Fitoflagellata

Yaitu Flagellata yang sudah memupunyai plastida, sehingga dapat


melakukan fotosintesis, oleh karena itu hidup secara autotrof, disebut
holofitik.
Contoh
1. Euglena viridis
2. Euglena sanguinea
3. Euglena gracilis
4. Volvox globator
5. Pandorina
6. Pleodorina

Ciliata

Ciri-ciri Ciliata :
1. Alat gerak berupa bulu getar (cilia)
2. Umumnya hidup bebas
3. Tidak berkloroplas
4. Heterotrof
5. Merupakan kelompok terbesar dari Protozoa.
Contoh spesies Ciliata :
1. Paramaecium, disebut sebagai hewan sepatu sandal.
2. Stentor, bentuk seperti terompet.
3. Didinium, merupakan pemangsa Paramaecium
4. Vorticella, bentuk seperti lonceng.
5. Stylonichia, bentuk seperti siput.

Reproduksi Paramaecium :
1. Aseksual : dengan cara membelah diri.
2. Seksual : dengan konjugasi.

Catatan : carilah keterangan mengenai konjugasi pada Paramaecium,


kerjakan pada buku tugas !

Sporozoa

Ciri-ciri :
1. Tidak mempunyai alat gerak.
2. Umumnya bersifat parasit.
3. Pada tahap zigot mampu bereproduksi membentuk spora.
4. Mempunyai siklus hidup pada dua organisme yang berbeda.

Contoh spesies :
1. Plasmodium falciparum, menyebabkan penyakit malaria tropika,
dengan masa sporulasi tak teratur.
2. Plasmodium vivax, menyebabkan penyakit malaria tertiana, dengan
masa sporulasi 2 x 24 jam.
3. Plasmodium malariae, menyebabkan penyakit malaria quartana
dengan masa sporulasi 3 x 24 jam.
4. Monocystis, parasit pada vesikula seminalis cacing tanah.
5. Emeria stidae, parasit pada epitelium vertebrata.

Daur hidup Plasmodium :

Nyamuk Anopheles yang mengandung Plasmodium , menginjeksi orang


sehat, Plasmodium masuk dalam darah sebagai Sporozoit, Sporozoit
masuk ke hati menjadi Merozoit, Merozoit merusak eritrosit, secara
berulang-ulang disebut masa sporulasi. Sebagian merozoit menjadi
mikrogamet (jantan) dan makrogamet (betina). Bila diinjeksi nyamuk,
maka dalam tubuh nyamuk terjadi perkawinan antara mikrogamet dengan
makrogamet membentuk zigot, zigot menjadi sporozoit yang siap
menginfeksi orang sehat.
Catatan : buatlah grafik tentang masa sporulasi dari berbagai
Plasmodium tersebut !
PROTISTA MIRIP FUNGI

JAMUR PROTISTA

Jamur lendir dan jamur air dimasukkan dalam Kingdom Protista, sebab
struktur tubuh dan cara reproduksinya berbeda dengan kelompok fungi.
Reproduksi jamur lendir mirip fungi tetapi gerakan pada fase vegetatifnya
mirip Amoeba., sedang jamur air, mirip ganggang meski tidak berklorofil.
Jamur Protista dibagi menjadi 2 filum, yaitu :
1. Myxomycotina
2. Oomycotina

Myxomycotina

Ciri-ciri :
1. Disebut juga jamur lendir.
2. Uniseluler
3. Tak berkloroplas,
4. Habitat tempat lembab atau air.
5. Hidup parasit atau saprofit.
6. Siklus hidup ada 3 fase :
a. Fase 1 : masa lendir
b. Fase 2 : membentuk badan buah (sporangium)
c. Fase 3 : pertumbuhan spora.
Contoh spesies :
1. Fuligo varians
2. Aethalium septicum

Oomycotina

Ciri-ciri :
1. Terdiri atas benang (hifa) tak bersekat, bercabang dan mengandung
banyak inti.
2. Dinding sel terdiri atas selulosa.
3. Reproduksi aseksual dengan membentuk zoospora yang berflagel 2.
4. Reproduksi seksual dengan membentuk gamet, zigot tumbuh
menjadi oospora.
Oospora : spora yang dibentuk oleh zigot yang berdinding tebal, dan
setelah itu terjadi fase istirahat.
Contoh spesies :
1. Saprolegnia 3. Pythium
2. Phytopthora 4. Saccharomyces
BIORISET 7
PENGAMATAN PROTISTA
Tujuan :
1. Melakukan pengamatan protozoa dengan mikroskop.
2. Melakukan pengamatan alga dengan mikroskop
3. Melakukan pengamatan protista mirip jamur dengan mikroskop.

Alat dan Bahan


1. Mikroskop
2. Objek glass
3. Deck glass
4. Pipet tetes
5. Gelas kimia 250 ml
6. Air kolam, air tambak, air sawah, air laut,dll
7. Alat tulis
8. Eosin atau metilen blue.

Mekanisme kerja :
1. Persiapkan mikroskop beserta peralatan lainnya.
2. Bersihkan objek dan deck glass dengan tissue
3. Masukkan berbgai sampel air tersebut dalam gelas-gelas kimia.
4. Denganpipet tetes, teteskan 2 tetes air sampel ke objek glass
kemudia tutup dengan deck glass.
5. Amatai di bawah mikroskop dengn perbesaran lemah dulu,
kemudian ganti dengan perbesaran kuat
6. Identifikasikan Alga yang ditemukan, cocokkan dengan referensi
buku yang ada, kemudian masukan dalam tabel pengamatan !
7. Identifikasikan protozoa yang ditemukan, cocokkan dengan
referensi yang ada, kemudian masukkan dalam tabel pengamatan.
8. Identifikasikan protista mirip jamur yang ditemukan, kemudian
cocokkan dengn referensi yang ada, kemudian masukkan dalam
tabel pengamatan !
9. Gambarlah semua spesies alga, protozoa maupun protista mirip
jamur yang ditemukan !
10. Jawablah soal-soal berikut !

Tabel 1. Pengamatan Alga


No Samp Spesie Gamb Ket.
el air s ar
1

Tabel 2. Pengamatan Protozoa


No Samp Spesie Gamb Ket.
el air s ar
1

Tabel 3. Pengamatan Protista mirip jamur


No Samp Spesie Gamb Ket.
el air s ar
1

Soal :
1. Apa saja spesies yang dapat ditemukan dalam pengamatan
kelompok anda ?
2. Air sampel manakah yang paling banyak ditemukan spesies alga
biru ?
3. Sebutkan peranan alga, protozoa dan protista mirip jamur dalam
kehidupan manusia !

Evaluasi

1. Apa yang dimaksud dengan Protista ?


2. Sebutkan ciri-ciri alga hijau !
3. Sebutkan 5 contoh spesies alga hijau !
4. Sebutkan ciri-ciri alga keemasan !
5. Sebutkan 3 spesies alga coklat !
6. Apa peranan alga merah dalam kehidupan manusia ?
7. Sebutkan ciri-ciri protozoa ?
8. Jelaskan klasifikasi protozoa !
9. Sebutkan spesies flagellata yang merugikan
manuis/hewan/tumbuhan !
10. Sebutkan ciri-ciri Mixomycotina (5) !
MODUL 5
FUNGI
Standar Kompetensi
3. Siswa mampu mengaplikasikan prinsip-prinsip pengelompokan
makhluk hidup untuk mempelajari keanekaragamannya dan peran
keanekaragaman hayati bagi kehidupan.

Kompetensi Dasar
2.7. Mendeskripsikan ciri-ciri Fungi (jamur) berdasarkan struktur tubuh
dan perannya bagi kehidupan.

Petunjuk Pelaksanaan
1. Sebelum mempelajari modul ini, siswa seharusnya sudah studi
literatur pendahuluan tentang metodologi penelitian sederhana.
2. Pada saat mempelajari modul ini, siswa sebaiknya juga mempelajari
referensi penunjang pemahaman maupun pendalaman materi dari
literatur lain.
3. Setelah mempelajari modul ini siswa harus melaksanakan praktikum
dan mengerjakan latihan soal.
4. Siswa dapat melanjutkan ke modul berikutnya, jika dapat mencapai
penguasaan materi minimal 80 %, jika kurang harus mengikuti
remidi.

Materi

Ciri-ciri Fungi :
1. Tubuh berupa talus (belum dapat dibedakan antara akar, batang
dana daun).
2. Tidak berklorofil.
3. Berkembang biak dengan spora.
4. Pola hidup heterotrof, sebagai saprofit, parasit atau simbiosis.
5. Habitat tempat lembab.
6. Uniseluler atau multiseluler.

Struktur Tubuh Fungi

Jamur multiseluler mempunyia dinding sel yang tersusun atas zat kitin.
Talus tersusun atas benang-benang yang disebut hifa, hifa membentuk
anyaman yang disebut miselium. Umumnya jamur tak berklorofil,
sehingga bersifat heterotrof. Tetapi ada pula yang memiliki bermacam-
macam warna, terutana pada basdiumnya (badan buah).

Cara Hidup jamur

Karena jamur tak berklorofil, maka pola hidupnya adalah heterotrof, baik
sebagai saprofit, parasit maupun simbiosis. Jamur saprofit,
menghancurkan sisa-sisa zat organic, sehingga dapat mensuplai unsure
hara pada tanah. Jamur parasit dapat hidup pada organisme baik
manusia, hewan maupun tumbuhan, sehingga menyebabkan penyakit.
Jamur simbiosis dapat hidup bersama dengan organisme lain tetapi tidak
selalu merugikan organisme lain.

Reproduksi Fungi

Reproduksi jamur adalah sebagai berikut :


1. Reproduksi jamur uniseluler :
Aseksual : membentuk spora atau tunas.
Seksual : membentuk spora dalam askus (askospora)
2. Reproduksi jamur multiseluler ;
Aseksual : fragmentasi, zoospora, konidia,
Seksual : inti jantan dan betina bertemu, membentuk spora askus
atau spora basidium.

Klasifkasi Fungi

Fungi diklasifikasikan menjadi 4 Divisi, yaitu :


1. Zygomycotina
2. Ascomycotina
3. Basidiomycotina
4. Deuteromycotina

Zygomycotina
Ciri-ciri :
1. Hifa bercabang-cabang tak bersekat
2. Dinding sel tersusun atas kitin
3. Hidup sebagai saprofit
4. Reproduksi aseksual dengan sporangium yang menghasilkan spora.
5. Reproduksi seksual dengan gametangiogami, yaitu hifa + dan hifa
mengadakan perkawinan menghasilkan zigospora, selanjutnya
zigospora akan tumbuh menghasilkan sporangium.
Buatlah bagan tentang reproduksi Zygomycotina dengan berbagai
referensi !

Contoh spesies :
1. Mucor mucedo, hidup pada kotoran ternak dan pada roti basi.
2. Rhizopus oryzae, digunakan dalam pembuatan tempe.
3. Rhizopus nigricans, menghasilkan asam fumarat.

Ascomycotina

Ciri-ciri :
1. Hifa brsekat
2. Mempunyai banyak inti.
3. Hidup sebagai saprofit, parasit atau simbiosis dengan Alga
membentuk Liken.
4. Reproduksi aseksual dengan spora aseksual yang dihasilkan oleh
konidium, disebut konidiospora.
5. Reproduksi seksual dengan spora seksual yang dihasilkan di dalam
askus disebut askospora. Beberapa askus berkumpul membentuk
askokarp (tubuh buah).
6. Askus adalah sporangium yang menghasilkan askospora,
terbentuknya askus didahului peristiwa berikut :
a. kopulasi anteridium dan askogonium
b. plasmogami
c. kariogami, menghasilkan zigot diploid.
Buatlah skema daur hidup Ascomycotina dari berbagai referensi !
Contoh spesies :
1. Neurospora, digunakan dalam pembuatan oncom.
2. Penicillium notatum dan Penicillium chrysogenum, menghasilkan
antibiotika penisilin.
3. Claviceps, parasit pada bakal buah Graminae
4. Trichoderma resei, menghasilkan enzim selulase, untuk pembuatan
Single Cell Protein.
5. Aspergillus wentii, untuk pembuatan kecap dan taoco.
6. Aspergillus oryzae, untuk membuat minuman beralkohol.
7. Aspergillus flavus, menghasilkan racun aflatoksin.
8. Aspergilus fumigatus, parasit pada paru-paru burung.
9. Aspergillus niger, menghilangkan oksigen dan menjernihkan sari
buah.

Basidiomycotina

Ciri-ciri :
1. Menghasilkan basidiokarp (fase tubuh buah).
2. Basidium merupakan badan yang berasal dari sebuah sel yang
membesar membentuk 4 tonjolan dan masing-masing mempunyai 1
inti. Bentuk basidiokarp bervariasi : payung, bola, kuping dan lain-
lain.
3. Reproduksi aseksual dengan konidiospora.
4. Reproduksi seksual dengan basidiospora.
5. Hidup sebagai saprofit, parasit atau simbiosis membentuk
mikorhiza.
6. Hifa bersekat mempunyai 1 atau 2 inti.

Kumpulkan foto/gambar jamur dari berbagai sumber, susunlah menjadi


sebuah minikliping untuk referensi diskusi tentang Fungi. !

Contoh spesies :
1. Volvariella volvacea, jamur merang, dapat dimakan.
2. Auricularia politricha, jamur kuping, dapat dimakan.
3. Oudemansiella canari, jamur gajih, dapat dimakan
4. Cantharelus cibarus, jamur kantarel dapat dimakan.
5. Agaricus campestris, jamur kampegnon dapat dimakan.
6. Puccinia graminis, jamur karat.
7. Polyporus giganteus, jamur papan
8. Ganoderma applanatum, jamur kayu atau cendawan akar merah.
9. Clavaria zippelli, disebut juga supa mayang.
10. Exobasidium vexans, parasit pada daun teh.
11. Corticium salmonella, parasit pada batang pohon buah dan
karet.
12. Ammanita phalloides, jamur beracun.

Deuteromycotina
Ciri-ciri :
1. Dikenal sebagai fungi imperfecti (jamur tak sempurna) sebab fase
reproduksi seksualnya belum jelas.
2. Tak mempunyai fase tubuh buah.
3. Sebagian besar hidup sebagai parasit.

Bagaimana reproduksi aseksual Deuteromycotina ?

Contoh spesies :
1. Helminthosporium oryzae, parasit pada padi atau kecambah.
2. Sclerotium rolfsii, penyebab penyakit busuk pada tanaman budi
daya.
3. Epidermophyton floocosum, penyakit kaki atlet.
4. Microsporum, penyebab penyakit kurap
5. Trigophyton, penyebab gatal-gatal kulit termasuk kepala (ketombe).

Tambahan :

Likenes (Lumut Kerak)

Yaitu simbiosis antara Alga dan Jamur yang saling menguntungkan. Zat
organik yang dibutuhkan jamur dihasilkan oleh alga melalui
fotosintesis,sedangkan zat anorganik yang dibutuhkan alga diperoleh dari
penguraian oleh jamur. Likenes hidup sebagai epifit pada pohon atau
batuan. Likenes tidak mempunyai alat reproduksi khusus, tetapi
sekelompok Likenes yang disebut soredium, dapat terlepas dari induknya
dan membentuk koloni Liken yang baru. Likenes mempunyai sifat sangat
peka terhadap pencemaran lingkungan, seperti logam berat, fluoride,
pestisida serta radioaktif, sehingga dapat digunakan sebagai indikator
pencemaran lingkungan.
Contoh spesies :
1. Usnea dasypoga dan Usnea barbata, yang menghasilkan asam usnin
untuk obat tradisional.
2. Cladonia rengiferina, merupakan makanan utama rusa kutub.
3. Roccelia tinctoria, bahan pembuat kertas lakmus.
4. Certraria islandica, bahan ramuan obat.
5. Parmelia acetabulum, hidup pada pohon, berupa lembaran-lembaran
seperti kulit.

Mikoriza

Mikoriza bukan takson dalam kingdom jamur, tetapi merupakan istilah


yang digunakan untuk menyebut jamur yang bersimbiosis dengan akar
tumbuh-tumbuhan. Berdasarkan kedalaman jaringan tumbuhan yang
digunakannya, mikoriza dogolongan menjadi 2 yaitu :
1. Ektomikoriza, yaitu jika hifa jamur hanya hidup di daerah
permukaan akar, misalnya jamur dengan kulit akar pinus.
2. Endomikoriza, yaitu jika hifa jamur menembus akar hingga mesuk
ke jaringan korteks, misalnya jamur yang disup pada akar anggrek,
sayuran dan sebagainya.

BIORISET 8
PENGAMATAN JAMUR TEMPE DAN JAMUR TAPE
Tujuan :
1. Mengamati jamur tempe dan jamur tape.

Alat dan Bahan :


1. Tempe dan Tape singkong.
2. Mikroskop
3. Objek glass
4. Deck glass
5. Pipet tetes
6. Gelas kimia
7. Air
8. Pinset
9. Tissue

Mekanisme kerja :
1. Persiapkan mikroskop agar dalam keadaan sisp pakai.
2. Dengan pinset, ambil sedikit jamur pada tempe.
3. Letakkan jamur tersebut pada objek glass, tetesi air lalu tutup
dengan deck glass.
4. Amati di bawah mikroskop dengan perbesaran lemah dulu,
kemudian perbesaran kuat.
5. Gambar dan masukkan tabel hasil pengamatan !
6. Lakukan hal yang sama untuk jamur tape !

Hasil pengamatan
Jamur tempe
No Spesies Gambar dan ket.

BIORISET 9
PEMBUATAN TAPE
Tujuan :
1. Memberi pengalaman siswa tentang produk makanan (tape ketela
pohon/ketan)

Alat dan Bahan :


1. Ketela pohon 2 kg yang sudah matang/direbus !
2. Ketan 1 kg yang sudah direbut !
3. Ragi tape
4. Daun pisang + biting
5. Kardus
6. Plastik
7. Sendok makan
8. Gunting.

Mekanisme kerja :
1. Ketela pohon atau ketan ditata di daun pisang, kemudian ditaburi
ragi.
2. Sebelumnya ragi dihancurkan dulu sampai berbentuk bubuk.
3. Diamkan selama 5 menit.
4. Simpan ketela pohon dalam kardus yang telah dilapisi plastik dan
daun pisang.
5. Bungkuslah ketan yang telah berragi tersebut dengan daun pisang,
kemudian simpan dalam kardus.
6. Letakkan dalam tempat aman, tunggu 3 x 24 jam.

Evaluasi

1. Sebutkan ciri-ciri jamur !


2. Jelaskan cara hidup jamur !
3. Bagaimana reproduksi jamur ?
4. Apa saja ciri-ciri Ascomycotina ?
5. Apa ciri-ciri Basidiomycotina ?
6. Apa yang dimaksud dengan Likenes ?
7. Apa yang dimaksud dengan Mikorhiza ?
8. Apa yang dimaksud dengan Fungi imperfecti ?
9. Sebutkan jamur-jamur yang enak dikonsumsi !
10. Sebutkan spesies jamur yang menyebabkan penyakit pada
manusia !
MODUL 6
PLANTAE
Standar Kompetensi
3. Siswa mampu mengaplikasikan prinsip-prinsip pengelompokan
makhluk hidup untuk mempelajari keanekaragamannya dan peran
keanekaragaman hayati bagi kehidupan.

Kompetensi Dasar
3.8. Mendeskripsikan dan mengkomunikasikan ciri-ciri
Kingdom Plantae dan perannya bagi keidupan.

Petunjuk Pelaksanaan

1. Sebelum mempelajari modul ini, siswa seharusnya sudah studi


literatur pendahuluan tentang metodologi penelitian sederhana.
2. Pada saat mempelajari modul ini, siswa sebaiknya juga mempelajari
referensi penunjang pemahaman maupun pendalaman materi dari
literatur lain.
3. Setelah mempelajari modul ini siswa harus melaksanakan praktikum
dan mengerjakan latihan soal.
4. Siswa dapat melanjutkan ke modul berikutnya, jika dapat mencapai
penguasaan materi minimal 80 %, jika kurang harus mengikuti
remidi.

Materi

K ingdom Plantae meliputi organisme multiseluler berdinding sel atas


selulosa. Hampir seluruh anggotanya dapat berfotosintesis.
Ikhtisar klasifikasi Plantae adalah sebagai berikut :
________________________________________
A. Tumbuhan tak berpembuluh
Divisi Bryophyta (Lumut)

B. Tumbuhan berpembuluh
1. Tumbuhan tidak berbiji
Divisi Psilophyta (Paku purba)
Divisi Lycopodiophyta (Paku kawat)
Divisi Equisetophyta (Paku ekor kuda)
Divisi Pterophyta (Paku sejati)
2. Tumbuhan berbiji (Spermatophyta)
Divisi Gymnospermae (Tumbuhan berbiji
terbuka)
dibagi menjadi 4 kelas :
Kelas Coniferopsida (Pinus)
Kelas Cycadopsida (Pakis haji)
Kelas Ginkgopsida (Ginkgo)
Kelas Gnetopsida (Melinjo)
Divisi Angiospermae (Tumbuhan berbiji
tertutup)
_______________________________________

Lumut (Bryophyta)

Ciri-ciri :
1. Habitat tempat lembab.
2. Kosmopolitan
3. Cara hidup epifit maupun saprofit.
4. Mengalami metagenesis.
5. Mempunyai klorofil.
6. Belum mempunyai jaringan pengangkut.
Reproduksi Lumut
Lumut berkembang biak dengan dua cara yaitu seksual dan aseksual.
Seksual dengan perkawinan antara sel spermatozoid dan ovum,
sedangkan aseksual dengan beberapa cara, yaitu :
1. Membentuk tunas pada pangkal batang.
2. Membentuk stolon.
3. Batang lumut yang bercabang mati, kemudian cabangnya tumbuh
menjadi individu baru.
4. Protonema primer membentuk individu baru.
5. Protonema putus-putus menjadi banyak protonema.
6. Membentuk kuncup.

Metagenesis pada Lumut

Metagenesis adalah pergiliran keturunan antara fase generatif dan fase


vegetatif yang terjadi bergantian. Fase generatif disebut Generasi
Gametofit, fase vegetatif disebut Generasi Sporofit.

Spora

Protonema

Tumb. Lumut

Anteridium Arkegonium

Spermatozoid Ovum

Zigot

Sporogonium

Sporangium

Perkembangan antara Tumbuhan Lumut sampai Zigot disebut Generasi


Gametofit, sedangkan antara Zigot sampai Tumbuhan Lumut disebut
Generasi Sporofit.
Klasifkasi Lumut

Berdasarkan perkembangan sporogoniumnya, Lumut dibedakan menjadi 2


kelas, yaitu :
1. Kelas Musci / Bryopsida (Lumut daun)
2. Kelas Hepaticae / Hepaticopsida (Lumut hati).

Musci (Lumut daun)

Ciri-ciri :
1. Memiliki organ yang menyerupai akar, batang dan daun.
2. Akar terdiri atas selapis sel yang besekat, disebut rhizoid.
3. Batang tidak mempunyai jaringan pengangkut/penyokong, dan
mengalami pertumbuhan memanjang saja. Jaringan pada batang
adalah sebagai berikut :
a. epidemis
b. korteks
c. silinder pusat
4. Anteridium dan arkegonium terdapat dalam satu individu, disebut
Lumut berumah satu.
5. Sporogonium mempunyai bagian-bagian sebagai berikut :
a. kaliptra (tudung)
b. sporangium, kotak spora
c. seta, tangkai sporogonium
d. vaginula, selubung pangkal tangkai.

Contoh spesies :
1. Polytrichum commune
2. Pogonatum cirrhatum
3. Mniodendron divaricatum
4. Sphagnum sp.
5. Aerobropsis longisima
Hepaticae (Lumut hati)

Ciri-ciri :
1. Berbentuk seperti lembaran daun yang bercabang-cabang.
2. Belum ditemukan organ tubuh yang menyerupai batang.
3. Struktur tubuh mirip talus.
4. Anteridium dan arkegonium terdapat pada individu yang berbeda,
sehingga disebut Lumut berumah dua. Tangkai anteridium disebut
anteridiofor dan tangkai arkegonium disebut arkegoniofor.

Contoh spesies :
1. Marchantia polymorpha
2. Reboulia hemispherica
3. Ricciocarpus natans

Peranan Lumut dalam kehidupan manusia :


1. Sebagai vegetasi perintis.
2. Sebagai obat penyakit hepatitis.
3. Sebagai pengganti kapas.
4. Sebagai bahan baku pupuk hijau.

Tumbuhan Paku (Pteridophyta)

Ciri-ciri :
1. Merupakan tumbuhan berkormus tertua di bumi, yang memiliki
akar, batang dan daun.
2. Habitat air, tempat lembab, epifit, maupun saprofit.
3. Berkembang biak dengan spora.
4. Mengalami metagenesis.
5. Daun yang masih muda menggulung.

Struktur Tumbuhan Paku


1. Memiliki berkas pembuluh xylem dan floem, untuk pengangkutan
zat.
2. Batang menjalar dalam tanah (rhizoma).
3. Daun terdiri atas 2 macam :
a. Sporofil, yaitu daun yang menghasilkan spora.
b. Tropofil, yaitu daun yang tidak menghasilkan spora, sehingga
hanya untuk fotosintesis saja.
4. Spora dihasilkan oleh sporangium, sporangium terkumpul dalam
suatu wadah disebut sorus (sori=jamak), sorus dilindungi oleh
indusium..
5. Tumbuhan Paku disebut pula fase sporofit.

Berdasarkan jenis spora yang dihasilkan, tumbuhan paku dibedakan


menjadi :
1. Paku Homospora (Isospora)
Yaitu tumbuhan paku yang menghasilkan hanya satu macam ukuran
spora, sering pula disebut paku berumah satu. Contohnya Paku
Kawat (Lycopodium clavatum).
2. Paku Heterospora (Anisospora)
Yaitu tumbuhan paku yang menghasilkan dua macam ukuran spora,
yang berukuran kecil dan berkelamin jantan disebut mikrospora dan
yang berukuran besar dan berkelamin betina disebut makrospora.
Contohnya Paku Rane (Selaginella) dan Semanggi (Marsilea
crenata).
3. Paku Peralihan
Yaitu tumbuhan paku yang menghasilkan spora berukuran sama
tetapi mempunyai jenis kelamin jantan (+) dan berjenis kelamin
betina (-). Contohnya Paku Ekor Kuda (Equisetum debile).

Metagenesis Tumbuhan Paku

Metagenesis Paku Homospora

Tumb. Paku

Sporogonium
Sporangium

Spora (n)

Protalium (n)

Anteridium Arkegonium

Sperma (n) Ovum (n)

Fertilisasi

Zigot

Metagenesis Paku Heterospora

Tumbuhan Paku

Mikrosporofil Makrosporofil

Mikrosporangium Makrosporangium

Sel induk mikrospora Sel induk makrospora

Mikrospora Makrospora

Mikrogametofit Makrogametofit
Mikroprotalium Makroprotalium

Anteridium Arkegonium

Sperma Ovum

Fertilisasi

Zigot

Klasifikasi Tumbuhan Paku

Tumbuhan Paku dibagi menjadi 4 divisi, yaitu :


1. Divisi Psilophyta (Paku Telanjang)
Tidak berdaun atau berdaun kecil, disebut juga paku purba, karena
banyak ditemukan berupa fosil. Contoh Psilotum nudum (Paku
Purba)

2. Divisi Lycopodiophyta (Paku kawat)


Berdaun kecil dan tersusun spiral. Sporangium di ketiak dan
terkumpul membentuk strobilus. Contoh Lycopodium clavatum
(Paku kawat) dan Selaginella sp. (Paku rane).

3. Divisi Equisetophyta (Paku ekor kuda)


Berdaun kecil, tunggal dan tersusun melingkar. Batang berongga,
berbuku-buku, dan tumbuh tegak, daun terdapat pada setiap buku.
Contoh Equisetum debile (Paku ekor kuda).

4. Divisi Pterophyta (Paku sejati)


Disebut juga paku sebenarnya. Berdaun besar, daun muda
menggulung, Sporangium terdapat pada sporofil. Contoh :
Paku tiang (Alsophyla glauca)
Suplir ( Adiantum cuneatum)
Semanggi (Marsilea crenata)

Manfaat Tumbuhan Paku

1. Fosil tumbuhan paku dapat menjadi batu bara untuk bahan bakar.
2. Sebagai tanaman hias.
3. Untuk obat-obatan.
4. Untuk sayur-sayuran.
5. Sebagai pupuk hijau.

SPERMATOPHYTA

Spermatophyta meliputi semua tumbuhan yang menghasilkan biji. Dalam


klasifikasi, Spermatophyta dibedakan menjadi 2 Devisio, yaitu :
1. Devisio Pinophyta / Gymnospermae (tumbuhan berbiji terbuka)
2. Devisio Magnoliophyta / Angiospermae (tumbuhan berbiji tertutup)

PINOPHYTA / GYMNOSPERMAE

Ciri :
1. Bakal biji tidak tertutup oleh daun buah
2. Berbentuk perdu atau pohon
3. Diperkirakan sudah ada sejak jaman karbon
4. Memiliki jaringan pembuluh (Tracheophyta)

Gymnospermae terbagi menjadi 7 ordo, 3 ordo telah punah dan 4 ordo


merupakan Gymnospermae masa kini. 3 ordo yang telah punah tersebut
adalah Pteridospermae, Bennettiales dan Cordaitales. Sedangkan 4 ordo
yang masih ada adalah Cycadales, Ginkgoales, Coniferales dan Gnetales.

1. Cycadales
Ordo ini beranggotakan 9 genus yang masih ada hingga sekarang
dan meliputi sekitar 100 spesies. Misalnya Pakis haji (Cycas
rumphii).

2. Ginkgoales
Ordo ini hanya ada satu spesies yang hidup di daratan Cina. Tinggi
pohon ini dapat mencapai 30 m, daun berbentuk kipas, mudah
gugur dan berumah dua. Yaitu Ginkgo biloba.

3. Coniferales
Sebenarnya merupakan tumbuhan purba yang hidup jaman karbon
atas (345 juta tahun yang lalu). Coniferales merupakan tumbuhan
yang senantiasa hijau (evergreen). Alat reproduksi jantan dan betina
berupa strobilus yang berbentuk kerucut. Contoh spesiesnya adalah
Agathis alba (Damar), Pinus merkusii (Pinus/Tusam), Araucaria
cuninghamii (Cemara), Juniperus sp. (Juniper).

4. Gnetales
Ordo ini memiliki peranan yang penting bagi manusia. Daun
berhadapan dengan pertulangan daun menyirip seperti dikotil.
Strobilus tidak berbentuk kerucut. Misalnya Gnetum gnemoni
(Melinjo).
MAGNOLIOPHYTA / ANGIOSPERMAE

Ciri :
1. Mencakup 300 Familia dan 250.000 spesies.
2. Kosmopolitan
3. Mampu beradaptasi dan bereproduksi di segala lingkungan.
4. Menghasilkan bunga, buah dan biji.
5. Memiliki pembuluh xilem dan floem.
6. bakal biji terletak di dalam bakal buah.

Angiospermae dibagi menjadi 2 Kelas, yaitu :


1. Magnoliopsida (Dikotiledoneae)
2. Liliopsida (Monokotiledoneae)

1. Kelas Dikotiledoneae

Dikotil bercirikan adanya dua kotiledon atau keping lembaga (kotil) pada
biji. Pertulangan daun menyirip atau menjari.. Batang memiliki kambium
untuk pertumbuhan sekunder. Pembuluh xilem dan floem tersusun dalam
lingkaran. Jumlah bagian bunga kelipatan 4 atau 5.
Beberapa Familia Dikotiledoneae :

1. Caryophyllaceae
Habitus herba dan merupakan tanaman semusim atau tahunan.
Misalnya Dianthus chinensis, Dianthus caryophyllus.
2. Magnoliaceae
Berupa pohon atau perdu dengan bunga menarik. Misalnya
Magnolia grandiflora (Cempaka putih).
3. Ranunculaceae
Banyak dipakai sebagai tanaman hias, bunga potong serta bumbu.
Misalnya Nigella sativa (jinten hitam),
4. Papaveraceae
Misalnya Deruju/Celangkringan (Argemone mexicana) dan Papaver
somminiverum
5. Cruciferae
Cruciferae misalnya Kubis (Brassica oleracia) Sawi (B. rugosa) dan
Lobak (Raphanus sativus)
6. Rosaceae
Anggota famili ini banyak kita kenal, Mawar (Rosa hybrida), Apel
(Malus sylvestris), Pir (Pyrus communis).
7. Leguminosae
Famili ini disebut polong-polongan,misalnya Flamboyan (Delonix
regia), Akasia (Acacia auriculiformis).
8. Malvaceae
Misalnya Kembang sepatu (Hibiscus rosa-sinensis).
9. Cataceae
Yang masuk disini adalah kelompok kaktus, misalnya Opuntia
monacantha.
10. Umbelliferae
Misalnya ketumbar (Coriandrum sativum).
11. Labiatae
Famili ini banyak menghasilkan minyak aromatik, misal Lavender
(Lavandula officinalis).
12. Solanaceae
Misalnya Kentang (Solanum tuberrosum), Tomat (Lycopersicum
esculentum)
13. Compositae
Misalnya Selada (Lactuca sativa) Bunga matahari (Helianthus
annuus)

2. Kelas Liliopsida (Monokotiledoneae)

Monokotil mencakup sekitar 40 familia dengan sekitar 50.000 spesies.


Kebanyakan adalah herba semusim atau tahunan. Ciri utama monokotil
adalah memiliki keping lembaga (kotiledon) tunggal, batang bagian atas
tak bercabang atau sedikit bercabang, biasanya daun berpelepah. Daun
berupa daun tunggal kecuali palmae, tulang daun sejajar atau
melengkung. Batang tak berkambium, dengan susunan xylem dan floem
tak teratur atau menyebar. Bunga memiliki bagian-bagian dengan
kelipatan 3 atau 6. Bunga tak beraturan dan warna tak mencolok.

Beberapa familia yang penting antara lain :


1. Liliaceae
Misalnya Asparagus (Asparagus cooperi), Kembang sungsang
(Gloriosa superba), Bawang merah (Allium cepa)
2. Palmae
Misalnya Kelapa (Cocos nucifera), Kurma (Phoenix sp)
3. Gramineae
Misalnya Padi (Oryza sativa), Bambu (Bambussa sp)
4. Orchidaceae
Yaitu macam-macam spesies anggrek, misalnya Cattleya,
Dendrobium, Phalaenopsis, Arundina, Vanda, dll.

BIORISET 10
PENGAMATAN STRUKTUR BRYOPHYTA
Tujuan :
Mengamati dan mengidentifikasi struktur gametofit dan sporofit
Bryophyta.

Alat dan Bahan :


1. Mikroskop
2. Lup
3. Pinset
4. Objek glass
5. Deck glass
6. Pipet tetes
7. Gelas kimia
8. Tissue
9. Air
10. Alat tulis
11. Lumut daun
12. Lumut hati.

Mekanisme Kerja :
1. Persiapkan perangkat mikroskop agar dalam keadaan siap pakai.
2. Amatilah struktr gametofit dengan lup, sampai bagian-bagian
terlihat jelas.
3. Amati struktur gametofit dan sporofit dengan mikroskop sampai
terlihat jelas
4. Identifikasikan dengan pembanding dari literatur untuk
menentukan kepastiannya.
5. Masukkan data hasil pengamatan dalam tabel pengamatan.

No Nama Spesies Hasil


Pengamatan

Jawablah pertanyaan-pertanyaan berikut :


1. Jelaskan alasan Lumut disebut Thallophyta dan alasan Lumut
disebut Kormophyta !
2. Apakah fungsi :anteridium, arkegonium dan rhizoid ?
3. Apa yang dimaksud dengan metagenesis ? Jelaskan metagenesis
pada Lumut !
4. Apa perbedaan antara lumut hati dengan lumut daun !

BIORISET 11
PEMBUATAN HERBARIUM
PTERIDOPHYTA
Tujuan :
Untuk mengamati dan membuat awetan kering berbagai spesies
Tumbuhan paku, dengan metode tertentu.
Alat dan bahan :
1. Tumbuhan Paku spesies tertentu.
2. Triplek tipis (30 x 40 cm)
3. Plastik agak tebal
4. Isolasi atau lak ban
5. Alat tulis menulis
6. Kardus bekas atau karton
7. Buku referensi

Mekanisme kerja :
1. Ambil Tumbuhan paku lengkap dengan akar, batang dan daun, jika
memungkinkan.
2. Bersihkan dan letakkan pada kardus bekas.
3. Himpit dengan kardus bekas (atas dan bawahnya)
4. Biarkan kering dalam keadaan terhimpit tanpa terkena sinar
matahari.
5. Proses tersebut dibutuhkan waktu sekitar 1 minggu.
6. Tempatkan awetan kering tersebut pada tripleks.
7. Tuliskan taksonomi awetan kering spesies Tumbuhan paku tersebut
dan tempelkan pada ketras tripleks tersebut.
8. Tutup dengan plastik dan lekatkan dengan lakban atau isolasi.
9. Tata sedemikian ru[a sehingga tampak rapi.
10. Jadilah herbarium awetan kering Tumbuhan paku.
MODUL 7
ANIMALIA
Standar Kompetensi
3. Siswa mampu mengaplikasikan prinsip-prinsip pengelompokan
makhluk hidup untuk mempelajari keanekaragamannya dan peran
keanekaragaman hayati bagi kehidupan.

Kompetensi Dasar
3.9. Mendeskripsikan dan mengkomunikasikan ciri-ciri
Kingdom Plantae dan perannya bagi keidupan.

Petunjuk Pelaksanaan

1. Sebelum mempelajari modul ini, siswa seharusnya sudah studi


literatur pendahuluan tentang metodologi penelitian sederhana.
2. Pada saat mempelajari modul ini, siswa sebaiknya juga mempelajari
referensi penunjang pemahaman maupun pendalaman materi dari
literatur lain.
3. Setelah mempelajari modul ini siswa harus melaksanakan praktikum
dan mengerjakan latihan soal.
4. Siswa dapat melanjutkan ke modul berikutnya, jika dapat mencapai
penguasaan materi minimal 80 %, jika kurang harus mengikuti
remidi.

K ingdom Animalia terbagi menjadi 2 Sub Kingdom, yaitu Avertebrata


dan Vertebrata.
Avertebrata atau Invertebrata terbagi menjadi bebepara Filum, yaitu :
1. Porifera
2. Coelenterata
3. Platyhelmintes
4. Nemathelmintes
5. Annelida
6. Arthropoda
7. Moolusca
8. Echinodermata

1. PORIFERA

Porifera merupakan hewan metazoa yang paling sederhana, dengan


ciri-ciri sebagai berikut :
1. Pada tubuhnya terdapat banyak pori-pori.
2. Mempunyai rangka luar (eksoskeleton) dan duri (spikula) yang
tersusun dari zat kapur, zat kersik atau spongin.
3. Mempunyai daya regenerasi yang sangat tinggi
4. Habitat dalam air dengan tubuh melekat pada suatu dasar sehingga
tidak dapat perpindah tempat.
5. Dalam tubuhnya terdapat rongga yang disebut spongosoel.
6. Arah aliran air : pori-pori koanosit spongosoel oskulum .
7. Pencernaan makanan dilakukan oleh sel koanosit (sel leher).
8. Respirasi dilakukan oleh permukaan tubuh dengan cara absorbsi
oksigen yang larut dalam air.
9. Sistem Reproduksi :
a. Vegetatif : dengan membentuk kuncup atau gemulae, yaitu
bagian tubuh yang membentuk diri saat kondisi lingkungan
buruk.
b. Generatif : dengan pembuahan ovum oleh spermatozoid, ovum
yang telah dibuahi menjadi zigot selanjutnya menjadi larva
bersilia, yang kemudian menempel di dasar perairan menjadi
individu dewasa.
10. Berdasarkan sistem saluran airnya, terdapat 3 tipe, yaitu :
a. Tipe Ascon, merupakan tipe saluran sederhana.
b. Tipe Sikon, merupakan tipe saluran yang berlekuk.
c. Tipe Leukon, merupakan tipe saluran yang rumit.

Klasifikasi Porifera :
Porifera dibagi menjadi 3 Kelas, yaitu :
1. Calcarea
Hidup di laut dangkal, spikula tersusun atas zat kapur. Misalnya :
Sycon sp., Clathrina sp.
2. Hexactinellida
Hidup di laut dalam, spikula tersusun atas zat kersik. Misalnya :
Pheronema sp.
3. Demospongia
Habitat di perairan dalam dan dangkal, spikula atas serabut
spongin. Misalnya : Euspongia sp. Spongilla sp.

Peranan Porifera :
Secara ekonomi Porifera tak memiliki arti yang penting, namun Porifera
dapat dimanfaatkan sebagai alat pembersih, serta sebagai penghancur
bahan organik di laut.

2. COELENTERATA

Coelenterata merupakan hewan multiseluler, dengan ciri-ciri :


1. Tubuh simetris radial
2. Tubuh berongga (Coelom) dengan sistem pencernaan
gastrovaskular.
3. Dinding tubuh terdiri atas 2 lapisan, yaitu ektoderm dan endoderm,
diantara keduanya terdapat mesoglea.
4. Bentuk tubuh ada 2 macam, yaitu bentuk Polip (menetap pada suatu
dasar) dan bentuk Medusa (dapat berenang bebas di perairan).
5. Habitat air, terutama lut.
6. Sistem respirasi dilakukan oleh seluruh permukaan tubuh secara
difusi.
7. Sistem reproduksi secara vegetatif dan generatif.
a. Vegetatif : dengan membentuk kuncup atau tunas.
b. Generatif : dengan pembuahan ovum oleh spermatozoid.
8. Sistem gerak menggunakan tentakel yang terdapat disekitar mulut.
Setiap tentakel dilengkapi sel-sel knidoblas dengan nematocyst
yang mengeluarkan racun untuk melumpuhkan mangsanya.

Klasifikasi Coelenterata

Coelenterata dibagi menjadi 4 Kelas, yaitu :


1. Hydrozoa
2. Anthozoa
3. Skyphozoa
4. Ctenophora
Hydrozoa

Hidup di air tawar, tentakel dilengkapi dengan knidoblas yang


mengandung nematocyst untuk melumpuhkan mangsanya. Bentuk tubuh
polip. Reproduksi vegetatif dengan tunas atau kuncup dan reproduksi
generatif dengan pembuahan ovum oleh spermatozoid.
Contoh spesies : Hydra sp dan Obelia sp.

Anthozoa

Habitat laut dengan bentuk tubuh polip, menempel pada suatu dasar
perairan. Rongga gastrovaskular terbagi atas sekat-sekat yang masing-
masing mengandung nematocyst (nematokis). Anthozoa meliputi bunga
karang dan anemon laut.
Polip Anthozoa menghasilkan kalsium karbonat (CaCO3) sehingga
membentuk batu-batu karang. Pertumbuhan batu karang sangat baik
pada:
1. Suhu air laut 25o 29o C.
2. Cukup sinar matahari.
3. Sirkulasi air laut baik.

Contoh spesies :
1. Euplexaura antipates (akar bahar)
2. Tubiphora sp.
3. Gorgonia sp.
4. Stylophora mordax
5. Leptoria tenuis
6. Fungia sp.
Skyphozoa

Habitat laut dengan bentuk tubuh polip dan medusa bergantian, namun
dominan medusa. Memiliki tentakel dengan nematokis, berukuran kecil
sampai besar.
Contoh spesies :Aurelia aurita (ubur-ubur)
Daur hidup :
Ovum dibuahi spermatozoid menjadi planula (larva bersilia), melekat di
dasar menjadi skifistoma, lalu menjadi efira dan menjadi medusa dewasa.
Ctenophora

Beberapa ahli menggolongkan Ctenophora sebagai filum tersendiri.


Habitat laut, bentuk tubuh simetris radial. Tentakel tidak punya
nematokis, tetapi menghasilkan lem untuk menangkap mangsanya.
Contoh spesies :
1. Hormiphora sp
2. Mnemiopsis sp
3. Pleurobranchia sp.

Peranan Coelenterata

1. Batu karang merupakan taman laut yang indah.


2. Menguraikan bahan organik di lautan.
3. Beberapa jenis batu karang merah mempunyai nilai ekonomi yang
cukup tinggi.
4. Batu karang merupakan sumber zat kapur.
3. PLATYHELMINTHES

Ciri :
1. Bentuk tubuh pipih
2. Triploblastik aselomata
3. Simetris bilateral
4. Tak bersegmen atau bersegmen
5. Hidup bebas atau sebagai parasit
6. Sistem pencernaan : alat pencernaan tidak sempurna, mempunyai
mulut tak tak punya anus.
7. Sistem respirasi : respirasi dilakukan oleh seluruh permukaan tubuh
melalui difusi.
8. Sistem ekskresi : dilakukan oleh sel api (flame cells)
9. Sistem sirkulasi : tidak mempunyai sistem peredaran darah.
10. Sistem saraf : terdiri atas ganglion otak dengan saraf tepi,
beberapa jenis mempunyai stigma, tentakel dan statosist.
11. Reproduksi : secara seksual dengan perkawinan, umumnya
hermafrodit dan secara aseksual dengan autotomi (regenerasi).
12. Sistem gerak : bergerak dengan kontraksi otot tubuh.
Klasifikasi Platyhelminthes
Platyhelminthes digolongkan menjadi 3 Kelas, yaitu :
1. Kelas Turbellaria
2. Kelas Trematoda
3. Kelas Cestoda

Turbellaria
Merupakan cacing berambut getar. Hidup bebas di air tawar. Mempunyai
daya regenerasi yang sangat tinggi.
Contoh : Planaria sp.

Trematoda
Disebut juga cacing isap, tak bersilia dan bersifat parasit.
Contoh :
1. Fasciola hepatica (cacing hati): menyerang hati sapi
2. Chlonorchis sinensis : menyerang hati manusia
3. Schistosoma mansoni : hidup dalam vena usus manusia
4. Schitosoma haematobium : hidup pada vena kandung kemih
5. Schitosoma japonicum : hidup di vena usus manusia
6. Paragonimus westermani : hidup dalam paru-paru manusia
7. Metagonimus yokogawai : hidup dalam usus halus manusia

Daur hidup Fasciola hepatica


a. telur keluar bersama feses sapi
b. telur menetas menjadi larva bersilia (mirasidium)
c. masuk tubuh siput air menjadi sporosista
d. sporosista pecahmenjadi redia
e. redia menjadi serkaria
f. serkaria keluar dari tubuh siput menjadi metaserkaria
g. metaserkaria menempel pada makanan ternak menjadi kista
h. jika kista termakan ternak akan dewasa dalam hati.
Cestoda
Disebut juga cacing pita yang bersifat parasit terutama pada vertebrata.
Tubuh panjang bersegmen-segmen disebut proglotid. Kepala (skoleks) ada
yang memiliki kait dari kitin.
Contoh :
1. Taenia solium : cacing pita pada daging babi.
2. Taenia saginata : cacing pita pada daging sapi.
3. Diphyllobotrium latum : cacing pita pada ikan
4. Ecchinococcus granulosus : menyerang anjing

Daur hidup Taenia solium

a. Proglotid dewasa yang mengandung telur keluar bersama feses.


b. Proglotid termakan babi, menjadi larva heksakan
c. Mauk aliran darah sampai pada otot menjadi sistiserkus.
d. Bila daging babi yang mengandung sistiserkus tersebut termakan
manusia, maka dalam usus manusia akan dewasa.

Peranan Platyhelminthes
Pada umumnya Platyhelminthes bersifat parasit yang menyebabkan
penyakit pada manusia maupun hewan.

4. NEMATHELMINTHES

Ciri-ciri :
1. Bentuk tubuh gilig (silindris)
2. Umumnya bersifat parasit.
3. Tidak bersilia
4. Tidak bersegmen
5. Tubuh simetris bilateral.
6. Habitat : kosmopolit, sebagai parasit pada hewan, tumbuhan dan
manusia, serta ada yang hidup bebas.
7. Sistem pencernaan : berupa saluran lurus dari mulut ke anus.
8. Sistem respirasi : dilakukan oleh seluruh permukaan tubuh melalui
difusi.
9. Sistem ekskresi : dilakukan oleh nefridium.
10. Sistem sirkulasi : tubuh mengandung cairan tubuh yang mirip
darah, namun belum mempunyai darah dan sistem perearan darah.
11. Sistem reproduksi : umumnya secara generatif (seksual) dan
antara jantan dan betina sudah dapat dibedakan.
Contoh spesies :
1. Ascaris lumbricoides (cacing perut)
2. Ancylostoma duodenale (cacing tambang)
3. Necator americanus (cacing tambang)
4. Enterobius vermicularis (kremi)
5. Filaria bancrofti (cacing filaria)
6. Trichinella spiralis (cacing otot)

Daur hidup Ascaris lumbricoides


1. Telur keluar bersama feses
2. Secara tak langsung masuk tubuh manusia menetas menjadi larva
3. Menembus dinding usus masuk aliran darah, sampai ke paru-paru
terus ke trakhea
4. Tertelan kembali dewasa dalam usus halus manusia.

Daur hidup Ancylostona duodenale


1. Telur keluar bersama feses
2. Menetas menjadi larva filariform
3. Menembus kulit manusia masuk aliran darah
4. Sampai ke jantung, paru-paru dan trakhea
5. Tertelan kembali dewasa dalam usus halus manusia menghisap
darah

5. ANNELIDA

Ciri-ciri :
1. Tubuh bersegmen-segmen
2. Tiap segmen mempunyai alat tubuh yang sama tetapi tetap
terkoordinasi disebut metameri.
3. Hidup bebas atau sebagai parasit.
4. Sistem pencernaan : mempunyai alat pencernaan sederhana. Bagian
anterior mulut dan posterior anus.
5. Sistem respirasi : dilakukan oleh seluruh tubuh dengan difusi.
6. Sistem ekskresi : dengan nefridia
7. Sistem sirkulasi : memiliki peredaran darah terbuka, darah dapat
mengangkut zat makanan dan sisa metabolisme.
8. Sistem reproduksi : terjadi secara seksual, umumnya bersifat
hermafrodit.
9. Sistem saraf : terdiri atas ganglion otak dengan saraf tangga tali
10. Sistem gerak : dilakukan dengan otot-otot atau dengan
rambut-rabut (seta).

Klasifikasi Annelida :
Annelida terbagi menjadi 3 Kelas :
1. Polychaeta
2. Oligochaeta
3. Hirudinea

Polychaeta
Merupakan cacing berambut banyak, hidup di laut dan mempunyai warna
yang menarik. Pada tiap segmen terdapat sepasang parapodia, pada
kepala terdapat mata, tentakel, mulut dengan rahang.
Contoh :
1. Eunice viridis (cacing wawo)
2. Lycidice oele (cacing palolo)
3. Nereis virens (kelabang laut)
4. Arenicola sp

Oligochaeta
Habitat air tawar atau darat. Tubuh bersegmen, bersifat saprofit, tak
punya parapodia dan sedikit berambut. Bersifat hermafrodit dan
mempunyai klitellum. Umumnya mempunyai daya regenerasi yang tinggi.

Contoh :
1. Lumbricus terrestris (cacing tanah)
2. Pheretima sp (cacing tanah)
Hirudinea
Habitat di darat air laut maupun air tawar. Tubuh pipih tidak punyai
parapodia dan tidak berambut. Pada kedua ujung terdapat alat penghisap.
Contoh :
1. Hirudo medicinalis (lintah)
2. Haemodipsa javanica (pacet)

Peranan Annelida
1. Sebagai sumber protein, misalnya cacing wawo dan cacing palolo.
2. Menggemburkan tanah, misalnya cacing tanah.
3. Merugikan, sebab dapat menghisap darah, misalnya lintah dan
pacet.

6. ARTHROPODA

Ciri-ciri :
1. Tubuh bersegmen-segmen atau beruas-ruas.
2. Tubuh terdiri atas kepala (caput/cephal), dada (thorax) dan perut
(abdomen).
3. Tubuh simetris bilateral.
4. Mempunyai rongga tubuh (coelom) yang sesungguhnya.
5. Dilindungi oleh rangka luar (eksoskeleton)
6. Mengalami metamorfosis dan akdisis (pergantian kulit).
7. Habitat : darat, laut maupun air tawar.
8. Hidup bebas atau sebagai parasit.
9. Mempunyai alat pencernaan yang lengkap.
10. Respirasi :
a. Paru-paru buku (hidup di darat)
b. Insang (hidup di air)
c. Trakhea (dapat terbang-serangga)
d. Dengan seluruh permukaan tubuh (pada beberapa jenis
Crustacea)
11. Sistem ekskresi : dengan tubulus Malpighi.
12. Sistem peredaran darah terbuka, artinya darah mengalir
tanpa melalui pembuluh darah. Darah berfungsi untuk mengangkut
sari makanan, tetapi tidak mengangkut oksigen.
13. Reproduksi secara generatif, dengan peleburan sprema dan
ovum. Pada beberapa jenis lebah dapat melakukan Partenogenesis
dan Paedogenesis. Partenogenesis adalah telur tanpa dibuahi dapat
menetas menjadi individu baru. Paedogenesis adalah larva yang
dapat dibuahi sehingga menghasilkan individu baru.
14. Sistem saraf terdiri atas ganglion otak dan dilanjutkan ke
belakang melalui bagian ventral tubuh.

Klasifikasi Arthropoda
Arthropoda dibagi menjadi 4 Kelas, yaitu :
1. Crustacea (Udang)
2. Arachnida (Laba-laba)
3. Myriapoda (Lipan)
4. Insecta (Serangga)

CRUSTACEA (UDANG-UDANGAN)

Ciri-ciri :
1. Habitat air laut maupun air tawar.
2. Tubuh terdiri atas : cephalothorax dan abdomen.
3. Eksoskeleton.
4. Mempunyai 2 macam kaki yaitu kaki renang dan kaki jalan.
5. Pada caput terdapat : 2 pasang antena, sepasang mata yang
bertagkai, sepasang capit(chelipeda) dan mandibula (rahang) untuk
menggingit dan mengunyah makanan.
6. Telson sebagai alat kemudi.
7. Ujung cephalothorax meruncing disebut rostrum.
8. Sistem respirasi : udang tingkat tinggi bernafas dengan insang,
sedang udang tingkat rendah dengan cara difusi seluruh permukaan
tubuhnya.

Klasifikasi Crustacea

1. Sub Kelas Entomostraca


Disebut juga udang tingkat rendah, umumnya sebagai zooplankton.
Terdiri atas beberapa Ordo :
a. Ordo Branchiopoda, misalnya Notostraca sp.
b. Ordo Ostracoda, misalnya Eucypris sp.
c. Ordo Copepoda, misalnya Cyclops sp.
d. Ordo Cirripedia, misalnya Bernacle sp.(teritip)

2. Sub Kelas Malakostraca


Disebut juga udang tingkat tinggi. Terdiri atas ordo :
a. Ordo Isopoda , misalnya Penggerek kayu
b. Ordo Stomatopoda, misalnya udang, udang galah, udang
windu, udang karang (lobster).
c. Ordo Decapoda, misalnya rajungan, kepiting

ARACHNIDA

Ciri-ciri :
1. Habitat : darat sebagian di air
2. Tubuh terdiri atas dua bagian yaitu cephalothorax dan abdomen.
3. Terdapat 4 pasang kaki pada cephalothorax
4. Mempunyai 2 pasang alat mulut yaitu sepasang kelisera (catut)
untuk melumpuhkan mangsa dan sepasang pedipalpus untuk
memegang mangsa.
5. Bernafas dengan paru-paru buku.

Klasifikasi Arachnida

Arachnida terdiri atas :


1. Ordo Scorpionida, misalnya Kalajengking (ketunggeng)
2. Ordo Arachnoidea, misalnya Laba-laba
3. Ordo Acarina, misalnya caplak, tungau dan kutu kudis (Sarcoptes
scabei).

MYRIAPODA

Ciri-ciri :
1. Habitat : darat
2. Tubuh terdiri atas banyak ruas, antara thorax dan abdomen sukar
dibedakan.
3. Pada setiap ruas terdapat sepasang kaki.
4. Memiliki sepasang antena

Klasifikasi Myriapoda
Myriapoda terbagi atas 2 Ordo, yaitu :
1. Ordo Chilopoda, misalnya Lipan (kelabang)
2. Ordo Diplopoda, misalnya kaki seribu (luwing)

INSECTA

Ciri-ciri :
1. Habitat darat dan air.
2. Tubuh simetris bilateral
3. Terdiri atas Cephal, thorax dan abdomen.
4. Pada Cephal terdapat alat-alat mulut, mata majemuk (faset) dan
mata tunggal (ocelus) serta sepasang antena.
5. Pada Thorax terdapat 3 pasang kaki dan sayap.
6. Pada Abdomen terdapat alat reproduksi, alat pencernaan.
7. Mengalami metamorfosis, ada 2 macam yaitu :
a. Metamorfosis sempurna : telur larva pupa imago.
Misalnya : kupu-kupu, ngengat
b. Metamorfosis tak sempurna : telur nimfa imago.
Misalnya : belalang, jangkrik dan kecoa.
8. Sistem respirasi dengan trakhea.

Klasifikasi Insecta :
Insecta dibagi menjadi 2 Sub Kelas, yaitu :
1. Apterygota, meliputi serangga tak bersayap dan tidak mengalami
metamorfosis.
2. Pterygota, meliputi serangga bersayap, meliputi ordo-ordo sebagai
berikut :
a. Isoptera (Archiptera), mempunyai sepasang sayap yang
berukuran sama.
contoh : rayap (laron)
b. Neuroptera, serangga bersayap jala.
contoh : undur-undur
c. Orthoptera, serangga bersayap lurus, kaki belakang kuat
untuk meloncat.
contoh : belalang, jangkrik, kecoa
d. Hemiptera, serangga bersayap tak sama.
contoh : wereng, walang sangit.
e. Homoptera, serangga bersayap sama
contoh : kutu daun, kutu perisai
f. Coleoptera, serangga bersayap 2 pasang, yang depan keras
(elitra), yang belakang seperti selaput.
Contoh : kumbang dan kepik
g. Diptera, serangga bersayap sepasang
Contoh : lalat, nyamuk
h. Lepidoptera, serangga dengan sayap bersisik
Contoh : kupu-kupu, ngengat
i. Siphonoptera, tak bersayap, golongan pinjal
Contoh : pinjal anjing, pinjal kucing.
j. Phthiraptera, tak bersayap hidup parasit mempunyai cakar.
Contoh : kutu kepala

Peranan Arthropoda
1. Menghasilkan madu
2. Menghasilkan sutera
3. Membantu penyerbukan
4. Predator yang menguntungkan pertanian
5. Menghancurkan bahan organik
6. Sebagai sumber protein
7. Menyebabkan hama pertanian
8. Menularkan penyakit
9. Merusak bangunan
10. Menularkan virus, bakteri dan protozoa pada tanaman
pertanian

7. MOLLUSCA

Ciri-ciri :
1. Habitat darat, laut dan air tawar.
2. Organ dalam terbungkus oleh mantel
3. Sistem pencernaan terdiri atas mulut, kerongkongan yang pendek,
lambung, usus dan anus.
4. Respirasi dengan insang, kecuali Gastropoda yang hidup di darat
dengan paru-paru.
5. Sistem ekskresi dengan nefridium
6. Sistem peredaran darah tertutup dengan jantung dan pembuluh
darah. Darah mengangkut sari makanan, zat sisa dan oksigen.
7. Perkawinan antara sel kelamin jantan dan betina, ada pula yang
hermafrodit.

Klasifikasi Mollusca

Mollusca dibagi menjadi 3 Kelas, yaitu :


1. Pelecypoda/Lamellibranchiata/Bivalvia
2. Cephalopoda
3. Gastropoda

Pelecypoda
Disebut Pelecypoda karena mempunyai kaki yang berbentuk pipih,
lamellibranchiata karena mempunyai insang yang berlapis-lapis dan
Bivalvia karena mempunyai sepasang cangkok dari zat kapur.
Hewan ini hidup di air tawar dan laut dengan bentuk tubuh simetris
bilateral.
Cangkang terdiri atas 3 lapis, yaitu :
1. Periostrakum (luar), yaitu lapisan tipis dan gelap.
2. Prismatik (tengah), tebal terdiri atas kristal CaCO3.
3. Nakreas (dalam), disebut lapisan mutiara, karena pada lapisan ini
dapat terbentuk mutiara.

Sistem saraf terdiri atas 3 pasang ganglion, yaitu :


1. ganglion anterior, disebelah ventral lambung
2. ganglion pedal, pada kaki.
3. ganglion posterior, terdapat disebelah ventral
Contoh : Tiram mutiara, Remis, Kijing, Kerang

Cephalopoda
Disebut Cephalopoda sebab memiliki kaki yang terdapat di kepala.
Umumnya hidup di laut dan tak mempunyai cangkang (kecuali Nautilus).
Mata berkembang dengan baik. Mampu menghasilkan tinta untuk
pertahanan diri.
Contoh : Loligo (cumi-cumi), Sephia (sotong), Octopus (gurita) dan
Nautilus.

Gastropoda
Disebut Gastropoda sebab menggunakan perut sebagai alat gerak. Ketika
larva hewan ini simetris bilateral tetapi ketika dewasa, hewan ini
asimetris. Semua memiliki cangkang kecuali Vaginula.
Mempunyai lidah parut yang berguna untuk memotong mangsannya.
Hermafrodit.
Contoh : Bekicot (Achatina fulica), Lymnea sp.

Peranan Mollusca :
1. Sebagai sumber protein.
2. Penghasil mutiara
3. Pembuatan aksesoris
4. Merusak tanaman, misalnya keong emas
5. Sebagai hospes penyakit

8. ECHINODERMATA

Ciri-ciri :
1. Habitat : laut
2. Disebut juga hewan berkulit duri
3. Mempunyai rangka dalam dari zat kapur
4. Pada saat larva simetris bilateral sedangkan setelah dewasa
simetris radial
5. Sistem pencernaan : mempunyai saluran pencernaan yang lengkap
6. Sistem respirasi dan ekskresi dilakukan oleh papula
7. Tidak memiliki sistem peredaran darah
8. Sistem saraf terdiri atas cincin saraf yang mengelilingi
kerongkongan
9. Sistem gerak dengan Kaki Ambulakral

Klasifikasi Echinodermata
Echinodermata terbagi menjadi 5 Kelas, yaitu :
1. Asteroidea (bintang laut)
2. Echinoidea (landak laut)
3. Ophiuroidea (bintang ular)
4. Crinoidea (lilia laut)
5. Holothuroidea (teripang/mentimun laut)

Asteroidea (Bintang laut)


Mempunyai lengkan sebanyak 5 atau kelipatannya. Saluran pencernaan
bercabang menuju ke setiap lengan. Dapat dibedakan antara jantan dan
betina.
Contoh : Bintang laut biru (Linckia laevigata)

Echinoidea (Landak laut)


Tubuh berbentuk semacam mangkok, mempunyai rangka dalam yang
terdiri atas zat kapur.
Contoh : Landak laut (Echinothrix sp), Bulu babi, Dolar pasir.

Ophiuroidea (Bintang ular)


Mempunyai lengan yang panjang dan bersifat lentur.
Contoh : Ophionereis sp (Bintang ular)

Crinoidea (Lilia laut)


Mempunyai bentuk tubuh seperti tumbuhan, merupakan bentuk paling
primitif diantara yang lain.
Contoh: Holopus sp. Dan Antedon sp.

Holothuroidea (Teripang)
Bentuk tubuh memanjang tak berlengan atau kecil lengannya. Mempunyai
daya regenerasi yang besar, dapat dibedakan antara yang jantan dan
betina.
Contoh : Teripang/Mentimun laut (Holothuria scabra).

Peranan Echinodermata :
1. Sebagai sumber protein, misalnya teripang
2. Menghancurkan sisa organisme di lautan

Anda mungkin juga menyukai