( Proposal ini ditulis untuk memenuhi tugas Mata Kuliah Metodologi dan
Publikasi )
Disusun Oleh:
Nim : 17034124
Prodi : Fisika
JURUSAN FISIKA
2020
KATA PENGATAR
Puji syukur atas kehadiran Allah SWT karena atas berkat rahmat dan
hidaya-Nya, sehingga penyusun dapat menyelesaikan proposal pada mata kuliah
Metodologi Penelitian dan Publikasi.
Penyusun menyadari kalau proposal ini masih jauh dari kata sempurna dan
masih banyak kekurangan-kekurangan. Dikarenakan terbatasnya kemampuan
kami sebagai penyusun. Adapun demikian, kami telah berusaha untuk membuat
proposal ini dengan sebaik-baiknya.
Penyusun berharap agar proposal ini dapat bermanfaat bagi para pembaca
baik dalam ilmu pengetahuan maupun untuk kehidupan sehari-hari.
ii
Daftar Isi
KATA PENGATAR................................................................................................ii
Daftar Isi.................................................................................................................iii
Daftar Gambar........................................................................................................iv
BAB 1 PENDAHULUAN.......................................................................................1
1.1 Latar Belakang..........................................................................................1
1.2 Tujuan Penelitian.......................................................................................2
1.3 Rumusan Masalah.....................................................................................3
1.4 Manfaat......................................................................................................3
BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA..............................................................................4
2.1 Dampak Negatif Logam Berat Hg dalam Kehidupan...............................4
2.2 Klasifikasi Dan Kandungan Kimia Andrograhis Paniculata Ness...........5
2.3 Proses Biosintesis Nanopartikel Perak Dengan Memanfaatkan Ekstrak
Daun Andrograhis Paniculata Ness.....................................................................8
2.4 Prinsip Kerja Dari Sensor Kolorimetri....................................................12
BAB 3. METODE PENELITIAN.........................................................................15
Daftar Pustaka........................................................................................................23
iii
Daftar Gambar
Gambar 1. Struktur molekul Thimerosal yang mengandung 49.6 % etil merkuri..5
Gambar 2. Tumbuhan Andrograhis Paniculata Ness..............................................6
Gambar 3. Struktur kimia senyawa Flavonoid.........................................................8
Gambar 4. Skema UV-Vis.....................................................................................12
Gambar 5. UV Vis Spektofotometer......................................................................13
iv
BAB 1 PENDAHULUAN
1
menggunakannya. Hal ini dapat diatasi dengan menggunakan nanopartikel
perak (NPP) dengan metoda biosintesis. Dimana metoda ini
memanfaatkan tumbuhan sebagai bioreduktor [ CITATION Ren17 \l
1033 ]. Bioreduktor adalah cara sintesis nanopartikel dengan
menggunakan media dari bahan-bahan biologi baik mikroorganisme
ataupun ekstrak dari tumbuh-tumbuhan. Penggunaan bahan ramah
lingkungan tersebut memberikan manfaat terhadap keamanan lingkungan
serta cocok untuk aplikasi biomedis dan farmasi, karena dalam proses
sintesisnya tidak menggunakan bahan kimia beracun. [ CITATION
Nyo17 \l 1033 ].
Dari laporan beberapa peneliti tersebut di atas, dapat dijelaskan
bahwa setiap tanaman memberikan hasil dan karakteristik nanopartikel
yang berbeda. Oleh sebab itu diperlukan banyak data tentang sintesis
nanopartikel dengan menggunakan berbagai jenis tanaman. Tanaman
Sambiloto adalah salah satu jenis tanaman obat tradisional. Tanaman
Sambiloto kaya akan senyawa polifenol seperti flavonoid, fenol dan
tannin. Juga mengandung senyawa kimia lainnya seperti andrographolide,
panikulida, farnesol, protein arabinogalaktan, dan saponin [6]. Senyawa
polifenol adalah salah satu senyawa kimia yang diduga dapat berperan
sebagai agen pereduksi. Oleh sebab itu tumbuhan Sambiloto dapat
digunakan untuk mensintesis nanopartikel khususnya nanopartikel perak. [
CITATION Nyo17 \l 1033 ]
Berdasarkan pemaparan diatas, maka dibuatlah detektor logam
berat Hg menggunakan sensor kolorimetri berbasis biosintesis
nanopartikel perak dengan memanfaatkan ekstrak daun Andrograhis
Paniculata Ness (tumbuhan sambiloto). Sebagai salah satua plikasi
biosensor yang berguna dalam pendeteksi logam berat Hg. Sensor
kolorimetri ini ramah lingkungan, murah dan aman digunakan dalam
bidang kesehatan serta farmasi karena dalam proses sintesisnya tidak
menggunakan bahan kimia yang beracun.
2
Tujuan yang ingin dicapai dari penelitian ini adalah mendeteksi
logam berat Hg dalam air dengan menggunakan sensor kolorimetri
berbasis nanopartikel perak.
1.4 Manfaat
3
BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA
Air raksa (Hg), atau sering disebut juga sebagai merkuri merupakan
satu dari lima unsur golongan logam transisi (bersama cesium, fransium,
galium, dan brom) yang berbentuk cair pada suhu kamar dan mudah menguap.
Kelimpahan Hg di bumi menempati urutan ke-67 di antara elemen lainnya
pada kerak bumi. Di alam, merkuri (Hg) ditemukan dalam bentuk unsur
merkuri (Hg), merkuri monovalen (Hg1+), dan merkuri bivalen (Hg2+).
Merkuri dapat berada dalam berbagai senyawa. Bila bergabung dengan khlor,
belerang atau oksigen, merkuri akan membentuk garam yang biasanya
berwujud padatan putih. Garam merkuri sering digunakan dalam krim pemutih
dan krim antiseptik. Merkuri anorganik (logam dan garam merkuri) terdapat di
udara dari deposit mineral, dan dari area industri. Merkuri yang ada di air dan
tanah terutama berasal dari deposit alam, buangan limbah, dan aktivitas
volkanik.
Bentuk Hg utama di lingkungan yaitu uap Hg, garam Hg anorganik
(Hg+ dan Hg 2+) dan Hg organic (metilmerkuri dan dimetil merkuri. Merkuri
oraganik mengandung merkuri dengan satu ikatan kovalen dengan atom
karbon merupakan senyawa heterogen yang mempunyai kemampuan
mengahasilkan toksik. Hg mudah membentuk ikatan kovalen dengan sulfur
dalam bentuk sulfidril membentuk atom hydrogen X-Hg-SR dan Hg(SR), X
menunjukan suatu radikal elektronegatif dan R adalah protein. Hg organic
membentuk merkaptida tipe RHg- SR. aktifitas enzim sulfidril dapat
menghambat Hg sehingga metabolism dan fungsi sel terganggu[ CITATION
End10 \l 1033 ].
4
Gambar 1. Struktur molekul Thimerosal yang mengandung 49.6 % etil
merkuri
5
memperlancar air seni, untuk menurunkan panas badan, dan juga
terkena racun[ CITATION Zah15 \l 1033 ]. Berikut ini ada
beberapa rincian klasifikasi dan morfologi dari sambiloto, yaitu :
KINGDOM : Plantae
DIVISI : Tracheophyta
KELAS : Magnoliopsida
ORDO : Lamiales
FAMILI : Acanthaceae
6
Gambar 2. Tumbuhan Andrograhis Paniculata Ness
7
Gambar 3. Struktur kimia senyawa Flavonoid
8
perak dari partikel yang dapat memberikan aktifitas
antimikroba[ CITATION ARA \l 1033 ].
Pada tahun 2003, Gardea-Torresdey et al., memanfaatkan
tumbuhanafalfa (Medicago sativa) yang ditanam pada media
dengan penambahan prekursor AgNO3 sebagai sumber ion Ag .
Hasil yang diperolehmenunjukkan akar dari tumbuhan afalfa
mampu mengabsorbsi perak sebagai Ag+ dari media agar melalui
suatu kanal dan kemudian ditransfer kebagian tunas tumbuhan
pada kondisi oksidasi yang sama. Atom-atom perak tersebut akan
membentuk partikel berukuran < 100 nm melalui proses nukleasi
dan beberapa diantaranya saling bergabung membentuk
ukuranyang lebih besar hingga terakumulasi di dalam jaringan
tumbuhan. Penelitian tersebut menunjukkan bahwa tumbuhan
mampu menyintesis nanopartikel perak. [CITATION ARA \l
1033 ]
9
berperan sebagai bahan pereduksi dan saat ini penelitian yang
berkaitan dengan sintesis nanopartikel perak dengan bahan dasar
ion perak dan ekstrak tumbuhan telah banyak
dilakukan[ CITATION Tab19 \l 1033 ].
Selama ini, preparasi material nanopartikel dilakukan
melalui proses sintesis bottom up dengan cara sintesis secara
kimiawi ataupun top down secara fisika untuk memperoleh jenis,
ukuran, bentuk, dan komposisi nanopartikel yang diinginkan.
Sintesis nanopartikel logam dengan metoda kimiawi dilengkapi
dengan penggunaan surfaktan atau polimer yang membentuk
susunan teratur (self assembly) pada permukaan nanopartikel
logam. Bagian surfaktan atau polimer yang hidrofob langsung
teradsorpsipada permukaan nanopartikel dan bagian hidrofilnya
berada pada bulk larutan. Bahan organik tersebut (surfaktan dan
polimer) dapat mengontrol kecepatan reduksi danagregasi
nanopartikel logam.
Nanopartikel logam mempunyai struktur 3 dimensi
berbentuk seperti bola (solid). Partikel ini dibuat dengan cara
mereduksi ion logam menjadi logam yang tidak bermuatan (nol).
Reaksi yang terjadi adalah
Mn+ + pereduksi nanopartikel
atau bisa dituliskan sebagai berikut:
AgNO3 + ekstrak tumbuhan +-Ago+ NO Agn+
M adalah ion logam yang akan dibuat menjadi
nanopartikel. Contoh: Au, Pt, Ag, Pd, Co, Fe. Sedangkan, contoh
dari zat pereduksi adalah natrium sitrat, borohidrat, NaBH4, dan
alkohol. Proses ini terjadi karena adanya transfer elektron dari zat
pereduksimenuju ion logam. Faktor yang mempengaruhi dalam
sintesis nanopartikel, antara lain konsentrasi reaktan, molekul
pelapis (capping agent), temperatur, dan pengadukan.[ CITATION
ARA \l 1033 ]
10
2.3.3 Proses Biosintesis Nanopartikel Perak Dengan Memanfaatkan
Ekstrak Daun Andrograhis Paniculata Ness
11
2.4 Prinsip Kerja Dari Sensor Kolorimetri
12
Nanopartikel perak menyerap cahaya pada panjang gelombang
dengan karakteristik tertentu (karena plasmon permukaan metalik)
mengarah ke warna kuning. Melihat optik yang dimiliki, penambahan
nanopartikel perak dengan nanopartikel dari logam lain dapat disetel
untuk membuat filter optik yang bekerja berdasarkan daya serap
nanopartikel Nanopartikel perak atau nanosilver memiliki serapan dan
sebaran cahaya yang sangat efisien, serta tidak seperti bahan lainnya.
Nanopartikel perak memiliki warna yang bergantung dari ukuran dan
bentuk partikel. Warna nanopartikel perak bergantung pada ukuran
partikelnya. Semakin besar ukuran partikelnya (anak panah ke kanan)
, maka hasil uji Uv-vis akan bergeser ke arah warna merah (panjang
gelombang makin besar)
13
Gambar 5. UV Vis Spektofotometer
14
BAB 3. METODE PENELITIAN
15
Timbangan elektrik atau neraca digital berfungsi untuk menimbang
bahan yang digunakan. Gambar 9 menunjukkan bentuk dari timbangan
elektrik atau neraca digital.
16
Gambar 12. Mikropipet
7. Termometer
Termometer berfungsi untuk mengukur suhu ketika larutan di stirring.
Gambar 13 menunjukkan bentuk dari termometer.
17
Rak tube merupakan rak untuk sampel berukuran 2 ml. Gambar 16
menunjukkan bentuk dari rak tube.
1) Logam berat Hg
2) PVA
3) Akuades
4) Alumunium foil
5) Kertas nama label
6) Plastik untuk meletakkan sampel
C. Jenis Penelitian
Penelitian ini termasuk dalam penelitian eksperimen. Penelitian
eksperimen ini bertujuan untuk menyelidiki kemungkinan saling hubungan
18
sebab-akibat dengan cara mengenakan kepada satu atau lebih kelompok
eksperimental satu atau lebih kondisi perlakuan dan memperbendingkan
hasilnya dengan satu aau lebih kelompok kontrol yang tidak dikenai
kondisi perlakuan.
D. Variabel Penelitian
Variabel penelitian adalah besaran-besaran atau data-data yang
berpengaruh dalam penelitian. Secara umum variabel penelitian terbagi
atas 3 macam yaitu : variabel bebas yang besarnya dapat diubah-ubah,
variabel terikat yang besarnya tergantung pada variabel bebas dan variabel
kontrol yang nilainya dapat diubah tetap sehingga mempengaruhi
terjadinya perubahan variabel terikat. Rincian dari variabel-variabel
tersebut diberikan sebagai berikut:
1. Variabel bebas pada penelitian ini yaitu dosis radiasi.
2. Variabel terikat, variabel terikat pada penelitian ini adalah
absorbansi dan panjang gelombang dari larutan yang sudah
diradiasi.
3. Variabel kontrol untuk penelitian ini adalah Hg+PVA dan
konsentrasi.
E. Prosedur Penelitian
Diagram alir pada penelitian ini dapat dilihat pada Gambar 18
berikut.
Mulai
Studi Literatur
α
19
Pembuatan Larutan Nanopartikel Hg+PVA dengan
Konsentrasi Ag 1 M dan 1M
Sensor Kolorimetri
Analis
selesai
20
Larutan PVA 60 mL ditambahkan larutan Hg 0.5M secara perlahan-
lahan menggunakan mikropipet sebanyak 1,8 mL ( 3% volume/volume ),
kemudian melakukan langkah yang sama terhadap larutan Hg 1M. Setelah itu
Larutan PVA-Hg diaduk selama 1 jam.
Setelah satu jam kemudian larutan Hg +PVA 0.5M dan 1M, dengan
menggunakan mikropipet dimasukkan ke dalam tube ukuran 2 mL sebanyak
12 buah tube pada masing-masing konsentrasi, kemudian di isi berdasarkan
jumlah variasi dosis yang akan di iradiasi.
c. Karakterisasi UV-Vis
Larutan PVA+Hg yang sudah di iradiasi dengan varisi dosis,
selanjutnya akan dikarakterisasi menggunakan Spektrofotometer UV-Vis.
Karakterisasi dilakukan untuk mengetahui panjang gelombang serapan saat
absorbansi maksimum terhadap sampel larutan nanopartikel perak Hg+PVA.
d. Teknik Analisis Data
Teknik analisa data dilakukan untuk mendapatkan kesimpulan. Teknik
analisa data yang akan dilakukan dalam penelitian adalah secara grafik
variable-variabel yang diukur. Teknik umum yang digunakan untuk memplot
data pada grafik XY yaitu, variable bebas diplot pada sumbu X, sedangkan
variable terikat diplot pada sumbu Y .
Sampel nanopartikel perak dengan konsentrasi dan dosis tertentu
dikarakterisasi menggunakan Spektrofotometer UV-Vis untuk mengetahui
panjang gelombang dan absorbansi dari larutan nanopartikel perak yang sudah
diiradiasi. Data yang diperoleh dikumpulkan dalam bentuk excel, dan
kemudian data tersebut akan diolah menggunakan software Originpro,
sehingga diperoleh hasil berupa grafik hubungan antara panjang gelombang
serapan dengan absorbansi pada sampel nanopatikel perak yang digunakan.
Gambar 19 adalah hasil UV-Vis menggunakan spektrofotometer.
21
Gambar 19. Spektrum hasil UV-Vis menggunakan spektrofotometer
22
Daftar Pustaka
23
Supriyantini, E. (2015). Kandungan Logam Berat Timbal (Pb) Dan Tembaga (Cu)
Pada Akar Dan Buah. Jurnal Kelautan Tropis September 2015 Vol. 18(2) ,
98–106.
24
25