Anda di halaman 1dari 27

PROPOSAL

PROGRAM KREATIVITAS MAHASISWA

EX-BAFLOW : EXTRACT OF BANANA FLOWER (Musa paradisiaca)


SEBAGAI BIOREDUKTOR DALAM GREEN SYNTHESIS
NANOPARTIKEL EMAS DAN UJI ANTIMIKROBANYA

BIDANG KEGIATAN:
PKM PENELITIAN EKSAKTA

Diusulkan oleh :

Ketua : Nurul Hikmah (1410412039) Angkatan 2014


Anggota : Muhammad Iqbal (1410932002) Angkatan 2014
Syifa Mawaddah (1511012014) Angkatan 2015
Honesti Putri (1610412039) Angkatan 2016

UNIVERSITAS ANDALAS
PADANG
2016

i
PENGESAHAN PENGUSULAN PKM PENELITIAN EKSAKTA
1. Judul Kegiatan : Ex-BaFlow : Extract of Banana
Flower (Musa paradisiaca) sebagai
Bioreduktor dalam Green Synthesis
Nanopartikel Emas dan Uji
Antimikrobanya
2. Bidang Kegiatan : PKM-P
3. Ketua Pelaksana Kegiatan
a. Nama Lengkap : Nurul Hikmah
b. NIM : 1410412039
c. Program Studi : Kimia
d. Perguruan Tinggi : Universitas Andalas
e. Alamat Rumah dan : Tanjung Kecil, Nagari Tanjung
No.Tel./Hp Bonai, Kec. Lintau Buo Utara /
081364136164
f. Alamat Email : nurul.hikmah.ha@gmail.com
4. Anggota Pelaksana : 3 orang
Kegiatan/Penulis
5. Dosen Pendamping
a. Nama Lengkap dan : Prof. Dr. Syukri Arief, M.Eng
Gelar
b. NIDN : 0018096606
c. Alamat Rumah/No.Telp : Padang /+62-751-35415
6. Biaya Kegiatan Total
a. DIKTI : Rp 12.461.000,00
b. Sumber lain : Rp 0
7. Jangka Waktu Pelaksanaan : 5 bulan

Padang, 05 November 2016


Menyetujui,
Wakil Dekan III, Ketua Pelaksana Kegiatan,

Dr. Tesri Maideliza, MS., M.Sc Nurul Hikmah


NIM : 1410412039
NIP : 19640507 199103 1 002

Wakil Rektor III, Dosen Pendamping,

Prof. Dr. Ir. Hermansah, MS., M.Sc Prof. Dr. Syukri Arief, M.Eng
NIP : 19641225 199001 1 001 NIDN : 19660918 199103 1 005

ii
DAFTAR ISI

HALAMAN SAMPUL .................................................................................. i


HALAMAN PENGESAHAN ....................................................................... ii
DAFTAR ISI .................................................................................................. iii
RINGKASAN ................................................................................................. iv

BAB 1. PENDAHULUAN ............................................................................ 1


1.1. Latar Belakang ......................................................................................... 1
1.2. Perumusan Masalah ................................................................................. 2
1.3. Tujuan Penelitian ..................................................................................... 2
1.4. Luaran yang Diharapkan .......................................................................... 2
1.5. Manfaat Penelitian ................................................................................... 2
BAB 2. TINJAUAN PUSTAKA ................................................................... 3
2.1. Tanaman Pisang (Musa paradisiaca) ....................................................... 3
2.2. Metode Green Synthesis Nanopartikel Emas ............................................ 4
2.3. Aktivitas Antibakteri Nanopartikel Emas ................................................ 4
2.4. Aplikasi Nanopartikel Emas .................................................................... 5
BAB 3. METODE PENELITIAN ................................................................ 5
3.1. Tempat dan Waktu Penelitian ................................................................ 5
3.2. Alat dan Bahan ...................................................................................... 5
3.2.1. Alat ............................................................................................. 5
3.2.2. Bahan ......................................................................................... 5
3.3. Prosedur Penelitian ................................................................................. 5
3.3.1. Preparasi Larutan HAuCl4 .......................................................... 5
3.3.2. Preparasi Ekstrak Jantung Pisang ............................................... 6
3.3.3. Preparasi Larutan PVA ............................................................... 6
3.3.4. Sintesis Nanopartikel Emas ........................................................ 6
3.3.5. Analisis Spektroskopi UV-Vis.................................................. 6
3.3.6. Analisis FTIR ............................................................................. 7
3.3.7. Analisis XRD ............................................................................. 7
3.3.8. Pengukuran SEM ....................................................................... 7
3.3.9. Pengukuran TEM........................................................................ 7
3.3.10. Uji Aktivitas Antibakteri E. Coli dan S. Aureus ......................... 7
BAB 4. BIAYA DAN JADWAL KEGIATAN ............................................ 8
4.1. Anggaran Biaya ........................................................................................ 8
4.2. Jadwal Kegiatan ........................................................................................ 8
BAB 5. DAFTAR PUSTAKA ....................................................................... 9
Lampiran 1. Biodata Ketua, Anggota dan dosen pembimbing ................. 11
Lampiran 2. Justifikasi Anggaran Kegiatan ............................................... 19
Lampiran 3. Susunan Organisasi Tim Peneliti dan Pembagian Tugas .... 22
Lampiran 4. Surat Pernyataan Ketua Peneliti............................................. 23

iii
RINGKASAN

Nanoteknologi telah menjadi dunia yang tidak asing lagi bagi para ilmuan karena
perkembangannya yang sangat pesat beberapa tahun terakhir ini. Salah satu
pengembangan nanoteknologi yang banyak dilakukan yaitu nanopartikel karena
memiliki aplikasi yang sangat luas dalam teknologi dan sains. Nanopartikel
merupakan suatu partikel yang memiliki ukuran nano yaitu 1-100 nm. Sintesis
nanopartikel telah banyak dilakukan dalam berbagai penelitian, terutama emas
dan perak. Beberapa metode pendekatan sintesis nanopartikel telah banyak
dikembangkan oleh para ilmuan. Metode yang banyak digunakan dalam sintesis
nanopartikel adalah metode reduksi. Metode reduksi ini menggunakan zat
pereduksi yang berasal dari senyawa organik dan anorganik. Namun, metode
tersebut tidak efektif dan efisien karena penggunaan bahan kimia beracun dan
berbahaya yang memiliki resiko lingkungan yang tinggi. Sehingga dibutuhkan
metode yang lebih sederhana, ekonomis dan ramah lingkungan dengan
menggunakan bahan alami sebagai zat pereduksi untuk mensintesis nanopartikel
emas.
Dalam penelitian ini, nanopartikel emas akan disintesis menggunakan
ekstrak jantung pisang (Musa paradisiaca) sebagai zat reduktor. Pisang (Musa
paradisiaca) merupakan tanaman tradisional Sumatera Barat memiliki kandungan
senyawa aktif katekin yaitu bahan alami poli alkohol. Senyawa poli alkohol akan
mereduksi Au(III) yang berasal dari HAuCl4 menjadi Au(0). Penambahan
capping agent seperti polivinil alkohol juga dilakukan untuk mesnstabilkan
nanopartikel emas yang dihasilkan. Nanopartikel emas yang terbentuk
dikarakterisasi dengan menggunakan UV-Vis, XRD, FTIR, SEM dan Tem. Uji
aktivitas antimikroba dilakukan terhadap bakteri patogen Escherichia coli dan
Staphylococcus aureus.

iv
1

BAB 1. PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang
Perkembangan sains dan teknologi pada bidang material saat ini telah
membangkitkan perhatian yang sangat besar dari para ilmuan di seluruh dunia.
Nanosains dan nanoteknologi merupakan kajian ilmu dan rekayasa material dalam
skala nanometer. Material berukuran nanometer memiliki sejumlah sifat kimia
dan fisika yang lebih unggul dari material berukuran besar (bulk) karena semakin
kecil ukuran suatu material, maka luas permukaanya akan semakin besar sehingga
material dalam orde nanometer mempunyai jarak antar atom yang sangat kecil
yang akan memudahkan terjadinya reaksi antar atom (Astuti, 2007). Jepang dan
Amerika Serikat adalah dua negara terdepan dalam riset nanoteknologi
(Fernandez, 2011).
Salah satu bagian nanoteknologi yang merupakan aspek penting adalah
nanopartikel karena sudah diaplikasikan dalam berbagai hal yang tak terhitung
banyaknya. Suatu produk dapat diartikan sebagai nanopertikel jika memiliki
ukuran 1-100 nm. Nanopartikel telah menyatakan kemajuan yang signifikan di
bidang medis, sensor, antimikroba, elektronik, pertanian, katalis, dan produk
kecantikan (Kavitha et.al., 2013). Diantara semua sintesis nanopartikel, sintesis
nanopartikel logam perak dan emas paling banyak mendapat perhatian karena
dapat diaplikasikan dalam berbagai bidang ilmu pengetahuan dan teknologi.
Nanopartikel logam perak dan emas telah banyak digunakan dalam berbagai
aplikasi seperti sensor, katalisis, biokimia, optik, dan elektronik (Babayi et.al.,
2004).
Telah lama diketahui bahwa tanaman dapat mereduksi ion logam. Tanaman
mengandung senyawa fenolik dari berbagai macam metabolit sekunder. Senyawa
fenolik memiliki karakteristik yaitu paling sedikit terdapat satu cincin aromatik
(C6) dengan satu atau lebih gugus hidroksil. Senyawa fenolik memiliki sifat
antioksidan karena memiliki kecendrungan yang kuat dalam mereduksi logam.
Kemampuan mengkelat dan mereduksi logam dari senyawa fenolik karena
memiliki karakter nukleofilik yang tinggi dari cincin aromatik (Michalak, 2006).
Penggunaan senyawa organik tumbuhan untuk sintesis nanopartikel dikenal
sebagai biosintesis dan merupakan metode yang ramah lingkungan, serta lebih
sederhana (Rahayu et.al., 2009). Dengan menggunakan metode biosintesis, bahan
kimia beracun yang berbahaya bagi lingkungan dikurangi atau bahkan
dihilangkan penggunaannya (Zargar et.al., 2014). Kondisi reaksi pada keadaan
standar juga membuat biosintesis nanopartikel menjadi menarik dan praktis dalam
nanoteknologi sehingga sintesisnya menjadi mudah.
Dalam penelitian ini, akan dilakukan green synthesis nanopartikel emas
menggunakan jantung pisang sebagai bioreduktor yang selama ini belum pernah
digunakan. Ekstrak jantung pisang mengandung komponen utama yaitu senyawa
katekin yang merupakan senyawa polifenol yang memiliki kemampuan sebagai
zat pereduksi karena adanya gugus hidroksil. Gugus hidroksil pada senyawa
2

katekin dapat mereduksi Au+3 menjadi Au0. Penggunaan jantung pisang sebagai
bioreduktor nanopartikel emas menawarkan banyak manfaat ramah lingkungan
dan kompatibilitas untuk aplikasi farmasi dan biomedis lainnya karena tidak
menggunakan bahan kimia beracun untuk protokol sintesis. Untuk mensintesis
nanopartikel emas ini memiliki kesulitan karena ukurannya yang kecil. Oleh
karena itu, diperlukan penggunaan molekul pelapis dari golongan polimer untuk
meningkatkan kestabilan nanopartikel emas sehingga penentuan karakterisitik
emas dapat dilakukan dengan baik.

1.2. Perumusan Masalah


Berdasarkan latar belakang di atas, maka dapat dirumuskan suatu permasalahan
bahwa :
a. Apakah ekstrak jantung pisang dapat digunakan sebagai bioreduktor untuk
mensintesis nanopartikel emas ?
b. Bagaimana karakteristik nanopartikel emas yang disintesis dengan
bioreduktor ekstrak jantung pisang ?
c. Bagaimana aktivitas antibakteri nanopartikel emas yang disintesis dengan
bioreduktor ekstrak jantung pisang ?

1.3. Tujuan Penelitian


Dari perumusan masalah tersebut, maka penelitian ini bertujuan untuk :
a. Mengetahui ekstrak jantung pisang sebagai bioreduktor nanopartikel emas
yang ramah lingkungan, sederhana dan ekonomis,
b. Mengetahui karakteristik nanopartikel emas yang disintesis dengan
bioreduktor ekstrak jantung pisang.
c. Mengetahui aktivitas antibakteri nanopartikel emas yang disintesis dengan
bioreduktor ekstrak jantung pisang.

1.4. Luaran yang Diharapkan


a. Penelitian ini dapat dipublikasikan dalam bentuk artikel dalam jurnal
nasional maupun internasional.
b. Nanopartikel emas yang dihasilkan dapat digunakan sebagai bioremediasi
dari limbah radioaktif, teknologi sensor, perekaman media, optik, dan
antimikroba.

1.5. Manfaat Penelitian


a. Menghasilkan nanopartikel emas dengan proses sintesis yang ramah
lingkungan, sederhana dan ekonomis.
b. Memberikan informasi tentang karakteristik nanopartikel emas yang
disintesis dengan bioreduktor ekstrak jantung pisang.
c. Memberikan informasi tentang aktivitas antibakteri nanopartikel emas yang
disintesis dengan bioreduktor ekstrak jantung pisang.
3

BAB 2. TINJAUAN PUSTAKA


2.1. Tanaman Pisang (Musa paradisiaca)
Pisang merupakan salah satu jenis buah-buahan tropis yang tumbuh subur dan
mempunyai wilayah penyebaran merata di seluruh wilayah Indonesia. Sebagian
besar dari tanaman pisang banyak ditemukan di pulau Sumatera terutama
Sumatera Barat. Daerah penghasil utama pisang adalah Kabupaten 50 Kota,
Sawah Lunto Sijunjung, dan Tanah Datar.
Musa paradisiaca adalah tanaman monoherbal, termasuk keluarga Musaceae,
dan biasa dikenal sebagai pisang. Tanaman ini memiliki tinggi 9 m dengan pohon
yang berserat seperti batang semu, mahkota daun hijau tua oval memanjang
(panjang 365 cm dan lebar 61 cm), adanya tandan buah, setiap tanaman
menghasilkan perbungaan tunggal yang merunduk dan bentuk bunganya yang
besar dan dapat kembang secara sempurna, seperti bulat telur dengan panjang 15-
20 cm, berbentuk cekung, berwarna merah gelap dan agak berdaging. Buahnya
berbentuk lonjong, berdaging, apabila tumbuh secara liar dapat memiliki panjang
5-7cm dan apabila dibudidayakan akan lebih panjang (Pradeep K Dutta, 2012).
Salah satu bahan alam yang dapat digunakan untuk pengobatan tradisional
adalah Musa paradisiaca. Menurut Rachmat (2013), Musa paradisiaca
merupakan hortikultura asli Indonesia dan merupakan salah satu jenis pisang yang
mempunyai banyak khasiat yang salah satunya adalah menurunkan tekanan darah.
Beberapa penelitian aktifitas farmakologi terhadap Musa paradisiaca telah
melaporkan mempunyai efek farmakologi sebagai antimikroba, antihipertensi,
antialergik, antioksidan, analgesik, diuretik, hipolipidemik, hipoglikemik,
vasodilatori. Penelitian lain juga melaporkan mempunyai aktivitas membantu
pertumbuhan rambut, relaksan otot, mutagen, menyembuhan luka (Barua dan
Mitali, 2013).
Bunga atau jantung pisang terdiri dari senyawa tanin, saponin, gula reduksi
dan non-reduksi, sterol dan triterpen (Sanjeev et.al., 2012). Tanin termasuk
senyawa polifenol alami yang mengandung gugus hidroksi fenolik dan karboksil
dengan bobot molekul 3005000 Dalton. Senyawa tanin terdiri dari katekin,
leukoantosianin, dan asam hidroksi (Wibowo et.al., 2008). Katekin merupakan
senyawa utama yang terdapat di dalam jantung pisang dan merupakan senyawa yang
dapat dijadikan sebagai bioreduktor nanopartikel emas karena termasuk senyawa fenolik
yang memiliki sifat antioksidan.

Gambar 1. Struktur kimia katekin


4

2.2. Metode Green Synthesis Nanopartikel Emas


Sintesis nanopartikel emas menjadi salah satu kajian utama dalam pengembangan
nanoteknologi karena aplikasinya yang luas. Secara umum, ada dua jenis metoda
yang digunakan dalam sintesis nanopartikel, yaitu metoda bottom-up (kimia) dan
top-down (fisika). Metoda bottom-up (kimia) dilakukan dengan cara membentuk
partikel-partikel nano dari prekusor molekular atau ionik. Sementara metoda top-
down (fisika), dilakukan dengan cara memecah partikel berukuran besar menjadi
partikel berukuran nano. Penggunaan kedua metoda tersebut tidak efisien dan
efektif karena penggunaan bahan kimia beracun dan berbahaya yang memiliki
resiko lingkungan yang tinggi, sehingga dibutuhkan metoda yang lebih sederhana,
ekonomis dan ramah lingkungan dengan menggunakan bahan alami untuk
mensintesis nanopartikel emas.
Dalam beberapa tahun terakhir, pemanfaatan ekstrak tanaman untuk sintesis
nanopartikel emas sudah dikenal sebagai metoda alternatif yang ramah
lingkungan, mudah, dan ekonomis yang biasa dikenal sebagai green synthesis.
Green synthesis nanopartikel menggunakan tanaman memberikan beberapa
keuntungan, seperti ramah lingkungan, kompatibel untuk aplikasi farmasi dan
biomedis, biaya rendah, dan tidak perlu tekanan, energi, dan temperatur yang
tinggi, serta tidak menggunakan bahan kimia yang beracun (Bakir, 2011).
Menurut Vithiya dan Sen (2011), tanaman berfungsi sebagai agen reduktor yang
dapat mereduksi ion logam dan stabilisator untuk melindungi nanopartikel emas
sehingga tidak terjadinya agregasi. Senyawa metabolit primer maupun sekunder
diduga dapat berperan dalam mereduksi ion logam menjadi nanopartikel. Studi
terakhir menunjukkan bahwa biomolekul seperti protein, fenol, dan flavonoid
yang terdapat dalam ekstrak tanaman memiliki peranan penting dalam mereduksi
dan capping agent bagi nanopartikel (Murugan, 2015).

2.3. Aktivitas Antibakteri Nanopartikel Emas


Kegunaan nanopartikel emas sebagai agen antimikroba merupakan alternatif
untuk menunda atau menghambat banyak dari spesies patogenik, meskipun
mekanismenya belum diselidiki secara mendalam. Nanopartikel emas yang
disintesis dari ekstrak daun Solanum nigrum telah diteliti mampu sebagai sensor
radikal bebas dan agen antibakteri. Nanopartikel ini dapat menunjukkan radikal
bebas DPPH dan radikal hidroksil. Lebih lanjutnya, nanopartikel ini menghambat
pertumbuhan bakteri patogen Staphylococcus saprophyticus dan Bacillus subtilis
(bakteri gram-positif) dan Escherichia coli dan Pseudomonas aeruginosa (bakteri
gram-negatif) (Muthuvel, 2014).
Menurut Ristian (2013), terdapat beberapa jenis bakteri yang berbahaya
seperti bakteri S. aureus penyebab penyakit kulit, infeksi luka bedah dan radang
paru paru, serta bakteri E. coli penyebab diare, kejang perut dan kegagalan ginjal.
Bakteri S. aureus merupakan salah satu bakteri pemecah urea yang memicu
terbentuknya batu ginjal. Nanopartikel emas hasil biosintesis menggunakan
5

ekstrak jantung pisang dapat digunakan sebagai agen antibakteri alternatif dalam
pencegahan penyakit yang disebabkan oleh bakteri E. coli dan S. aureus.

2.4. Aplikasi Nanopartikel Emas


Nanopartikel emas digunakan diberbagai bidang dan aplikasi utama termasuk
penggunaannya sebagai katalis, biosensor dan biomedis. Aplikasi nanopartikel
emas dalam bidang medis banyak dikembangkan berkaitan dengan sifat
antimikroba. Menurut Chudasama et.al., (2010), nanopartikel sangat efektif
sebagai agen anti mikroba dibandingkan dengan logam bulk karena ukuran
partikel logam yang semakin kecil maka daya penetrasinya ke dalam tubuh
bakteri lebih baik sehingga mampu menembus hingga ke bagian dalam sel bakteri.
Selain itu, emas dalam ukuran nano dapat digunakan dalam perawatan kulit,
karena dapat bertindak sebagai antioksidan yaitu membantu menghentikan proses
perusakan sel kulit dengan cara memberikan elektron kepada radikal bebas. Dalam
bidang industri digunakan sebagai katalis, sensor, penyimpan data dalam bentuk CD
atau harddisk, pigmen warna, elektronik, teknologi pemanas atau pendingin serta
antioksidan optik .

BAB 3. METODE PENELITIAN


3.1. Lokasi dan Waktu penelitian
Penelitian dilakukan di Laboratorium Material, Jurusan Kimia, Fakultas
Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam, Universitas Andalas, Padang, dari
bulan Desember 2016 hingga April 2017.

3.2. Alat dan Bahan


3.2.1. Alat
Alat-alat yang digunakan dalam penelitian ini yaitu peralatan gelas, corong,
timbangan analitik, pipet tetes, sentrifus, pH indikator (kisaran pH 1 -14),
hotplate stirrer, spektrofotometer UV-vis, XRD, FTIR, SEM dan TEM.

3.2.2. Bahan
Bahan-bahan yang digunakan dalam penelitian ini yaitu jantung pisang
(Musa paradisiaca), HAuCl4 (99,99%), PVA (Poli Vinil Alkohol), akuades,
kertas saring Whatman No.1, dan aluminium foil.

3.3. Prosedur Kerja


3.3.1. Preparasi Larutan HAuCl4
Dalam proses pembuatan larutan induk HAuCl4 digunakan suatu material
logam emas. Lempengan logam emas 0,85 gram dilarutkan dalam 8 mL
aquaregia yang terbuat dari campuran HCl 12N dengan HNO3 14N dengan
perbandingan HCl : HNO3 = 3: 1 sambil dipanaskan pada suhu 60-80oC dan
6

ditambahkan akuades sampai volume 250 mL. Larutan HAuCl4 diaduk


sehingga didapatkan larutan 10 mM dan dari larutan 10 mM diambil 125 mL
dan diencerkan dengan akuades sampai 250 mL sehingga di dapatkan
larutan HAuCl4 5 mM yang siap digunakan untuk green synthesis
nanopartikel emas.

3.3.2. Preparasi Ekstrak Jantung Pisang


Untuk mensintesis nanopartikel emas, jantung pisang yang digunakan dalam
kondisi segar. Jantung pisang dipotong-potong dan ditimbang sebanyak 10
gram kemudian dimasukkan ke dalam gelas piala 250 mL dan ditambahakan
100 mL akuades lalu dipanaskan hingga suhu 150oC sampai volume larutan
berkurang 50 mL. Setelah dipanaskan, air rebusan disaring dengan kertas
Whatman No.1 dan diambil filtrat. Filtrat yang dihasilkan disimpan dalam
wadah yang bersih dan dapat digunakan sebagai agen reduktor.

3.3.3. Preparasi Larutan Polivinil Alkohol (PVA) 1%


Larutan PVA 1% (b/v) dibuat dengan menimbang PVA sebanyak 0,5002
gram kemudian dilarutkan dalam 25 akuades di dalam Erlenmeyer 100 mL
dan diaduk menggunakan magnetik stirrer. Larutan dipanaskan hingga suhu
80C dan seluruh PVA terlarut sempurna. Kemudian didinginkan pada suhu
ruangan dan dipindahkan ke dalam labu ukur 100 mL dan volume
dicukupkan sampai garis batas.

3.3.4. Sintesis Nanopartikel Emas


Pada penelitian ini akan dilakukan karakterisasi nanopartikel emas dengan
adanya PVA dan nanopartikel emas tanpa adanya PVA. Nanopartikel emas
dengan adanya PVA dibuat dengan memasukkan larutan HAuCl4 sebanyak 50
mL ke dalam gelas piala, lalu ditambahkan 3 mL air rebusan ekstrak jantung
pisang, distirrer selama 24 jam. Nanopartikel emas tanpa adanya PVA dibuat
dengan memasukkan 50 mL HAuCl4 ke dalam gelas piala 100 mL,
ditambahkan 3 mL air rebusan ekstrak jantung pisang dan dilakukan
penambahan PVA, larutan distrirrer selama 24 jam dan kontrol pada suhu
ruang. Hasil yang terbentuk kemudian disentrifus dan diambil endapannya,
dikeringkan dalam oven dan didapatkan dalam bentuk bubuk.

3.3.5. Analisis Spektroskopi UV-Vis


Larutan induk Au3+ yang telah direduksi, diambil 0,3 mL dan dilakukan
pengenceran dengan 3 mL aquadest dan diukur dengan spektroskopi UV-
Vis. Spektrometer PERKIN-ELMER pada resolusi 1 nm digunakan untuk
analisis spektrum UV-visible.
7

3.3.6. Analisis FTIR


Analisis FTIR, larutan emas nanopartikel diambil 10 mL, kemudian
disentrifus pada kecepatan 4000 pm selama 10 menit. Suspensi yang
dihasilkan didispersi (disebar) dalam 20 mL air steril dan disentrifus
kembali. Proses sentrifus dan re-dispersi dilakukan sebanyak 3 kali agar
larutan bebas biomass yang seharusnya tidak ada dalam larutan.

3.3.7. Analisis Difraksi Sinar X (XRD)


Setelah proses reduksi dari larutan HAuCl4 selesai menjadi Au (0), larutan
dijaga pada suhu -80oC selama 5 jam dan kemudian dibekukan selama 24
jam. Bubuk yang telah dibekukan digunakan untuk analisis XRD. Analisis
XRD menggunakan Xpert Pro X-ray Difraksi yang dioperasi pada arus 40
mA dan tegangan 45 kV dengan radiasi CuK untuk memperjelas kristal
nanopartikel emas.

3.3.8. Pengukuran SEM


Setelah bioreduksi nanopartikel selesai, koloid nanopartikel emas digunakan
untuk pengamatan SEM. Beberapa tetes koloid nanopartikel emas diteteskan
pada tembaga kaku yang dilapisi karbon dan dikeringkan pada suhu ruang.

3.3.9. Pengukuran TEM


Nanopartikel emas yang paling optimal dikarakterisasi dengan TEM. Tujuan
karakterisasi ini adalah untuk mengetahui ukuran nanopartikel yang
dihasilkan. Beberapa tetes koloid nanopartikel emas diteteskan pada grid
TEM dan residu dihilangkan dengan kertas penyaring di bawah grid TEM.

3.3.10. Uji Aktivvitas Antibakteri


Uji aktivitas anti-bakteri dilakukan dengan metode difusi agar dengan
menggunakan media Nutrient Agar. Bakteri E. coli dan S. Aureus
dibiakkan pada media NA kemudian diinkubasikan pada suhu 37oC
selama 24 jam. Kemudian sebanyak 5 mg/mL suspensi ini diinokulasikan
pada cawan petri yang sudah berisi agar luria bertani. Kemudian dibuat
sumuran diameter 6 mm masing-masing untuk nanopartikel emas dengan
PEG, nanopartikel emas tanpa PEG, ekstrak daun gambir dan antibiotik
sebagai pembanding. Kemudian diinkubasikan pada suhu 37oC selama 24
jam, lalu zona hambat masing-masing sumuran ditentukan dan diperoleh
perbandingan luas masing-masing inhibisi.
8

BAB 4. BIAYA DAN JADWAL KEGIATAN

4.1. Anggaran Biaya


Biaya yang diusulkan
No. Jenis Pengeluaran
(Rp)
1. Peralatan penunjang Rp. 2.915.000,00

2. Bahan Habis Pakai Rp. 5.186.000,00

3. Pengukuran Sampel Rp. 3.900.000,00

Pengeluaran lain-lain (ATK, biaya perjalanan,


4. Rp. 460.000,00
dokumentasi, pengiriman sampel)

Total Rp. 12.461.000,00

4.2. Jadwal Kegiatan


Bulan ke
No Kegiatan
1 2 3 4 5
1. Studi literatur
Penyediaan bahan dan
2.
peralatan
Pengerjaan
3.
Laboratorium
Analisis data hasil
4.
penelitian
Pembuatan laporan dan
5.
seminar
9

BAB 5. DAFTAR PUSTAKA

Astuti, Z.H. 2007. Kebergantungan Ukuran Nanopartikel terhadap Warna yang


Dipancarkan pada Proses Deeksitasi. Bandung: ITB.

Babayi, H., Kolo, I., Okogun, J.I., Ijah, U.J.J., 2004, The antimicrobial Activities
of Methanolic Extract of Eucalyptus camaldulensis and Terminalia catappa
Againt some Pathogenic Microorganisms, An Int. J. Niger. Soc. for
Experiment. Bio, Nigeria, 16 (2); 106-111.

Bakir. 2011. Pengembangan Biosintesis Nanopartikel Perak Menggunakan Air


Rebusan Daun Bisbul (Diospyros Blancol) Untuk Deteksi Ion Tembaga
(II) dengan Metode Kolorimetri. Depok: Universitas Indonesia.

Barua N, Mitali D. 2013. An Overview On Pharmacological Activities Of Musa


sapientum And Musa paradisiaca. International journal of pharma
professional research. Assisten Professor, Department Of Pharmacology,
Jorhat Medical College, Jorhat. Assam. 4 (2): 1- 2.

Chudasama, B., Vala, A.K., Andhariya, N., Mehta, R.V., Upadhyay., R.V.2010.
Highly Bacterial Resistant Silver Nanoparticles : Synthesis and
Antibacterial Activities. Journal Nanopart Res, 12: 1677-1685.

Fernandez, Benny R. 2011. Makalah Sintesis Nanopartikel. Padang: Universitas


Andalas.

Kavitha, K.S., Syed, B., Rakshith, D., Kavitha, H.U., Yashwantha, R.H.C., Harini,
B.P., dan Satish, S., 2013, Plants as Green Source towards Synthesis of
Nanoparticles, Int. Res. J. Bio. Sci, 2 (6); 66-76.

M. Zargar, K. Shameli, G.R. Najafi, F. Farahani, 2014, Plant mediated green


biosynthesis of silver nanoparticles using Vitex negundo L. extract, J. Ind.
Eng. Chem. 20, 41694175.

Michalak, A. 2006. Phenolic Compound and Their Antioxidant Activity in Plants


Growing Under Heavy Metal Stress. Polis Journal of Environmental Study,
15(4): 523-530.

Murugan, G. Benelli, C. Panneerselvam, J. Subramaniam, T. Jeyalalitha, D.


Dinesh, et al. 2015. Cymbopogon citratus-synthesized gold nanoparticles
boost the predation efficiency of copepod Mesocyclops aspericornis against
malaria and dengue mosquitoes, Exp. Parasitol. 153 129138.

Muthuvel, K. Adavallan, K. Balamurugan, N. Krishnakumar. 2014. Biosynthesis


of gold nanoparticles using Solanum nigrum leaf extract and screening their
free radical scavenging and antibacterial properties, Biomed. Prev. Nutr.
10

Pradeep K Dutta, Asir K Das & Nilima Benerji., Phytochemistry. 1986, 22 (11),
2563.

Rachmat F, A Nurlely, ASS Mulyani. 2013. Uji Fitokimia dan Aktivitas


Antioksidan Ekstrak Jantung Pisang Batu (Musa balbisiana Colla).
Praktikum Kimia Bahan Alam. Program Studi Kimia Fakultas Sains dan
Teknologi Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta. hal 4- 12.

Rahayu, D.S., Kusrini, D., Fachriyah, E., 2009, Penentuan Aktivitas Antioksidan
dari Ekstrak Daun Ketapang (Terminalia catapp l.) dengan Metode 1,1-
Difenil-2-Pikrilhidrazil (DPPH), Laboratorium Kimia Organik, Jurusan
Kimia Universitas Diponegoro.

Sanjeev Kumar., Chanchal Kumar Mishra., Anil Ahuja, Asha Rani & R.K. Nema.,
2012, Phytoconstituents and Pharmacological activities of Musa paradisiaca
Linn., Asian Journal of Biochemical and Pharmaceutical Research Issue 4
(Vol. 2) 201.

Vithiya, K dan S. Sen. 2011. Biosynthesis of Nanoparticles. International Journal


of Pharmaceutical Sciences and Research, 2: 2781-2785.

Wibowo Mangunwardoyo., Eni Cahyaningsih., Tepy Usia., 2009, Ekstraksi dan


Identifikasi Senyawa Antimikroba Herba Meniran (Phyllanthus niruri L.),
Jurnal Ilmu Kefarmasian Indonesia, hal. 57-63, Vol. 7, No. 2
11

BAB 6. LAMPIRAN-LAMPIRAN
Lampiran 1. Biodata Ketua, Anggota, dan Dosen Pendamping
Biodata Ketua
A. Identitas Diri
1. Nama Lengkap Nurul Hikmah

2. Jenis Kelamin Perempuan

3. Program Studi Kimia

4. NIM 1410412039

5. Tempat dan Tanggal Lahir Balai Tengah, 20 Juni 1996

6. E-mail nurul.hikmah.ha@gmail.com

7. Nomor Telepon/HP 081364136164

B. Riwayat Pendidikan
SD SMP SMA

SDN 39 SMPN 3 SMAN 3


Nama Institusi
Kubang Rayo Lintau Buo Batusangkar

Jurusan - - IPA

Tahun Masuk
2002 - 2008 2008 2011 2011 2014
Lulus

Semua data yang saya isikan dan tercantum dalam biodata ini adalah benar dan
dapat dipertanggungjawabkan secara hukum. Apabila di kemudian hari ternyata
dijumpai ketidaksesuaian dengan kenyataan, saya sanggup menerima sanksi.

Demikian biodata ini saya buat dengan sebenarnya untuk memenuhi salah satu
persyaratan dalam pengajuan Hibah Proposal Program Kreativitas Mahasiswa-
Penelitian.

Padang, 05 November 2016


Pengusul,

(Nurul Hikmah)
12

Biodata Anggota
A. Identitas Diri
1. Nama Lengkap Muhammad Iqbal

2. Jenis Kelamin Laki-laki

3. Program Studi Teknik Industri

4. NIM 1410932002

5. Tempat dan Tanggal Lahir Payakumbuh, 16 Januari 1996

6. E-mail iqbalbalon1601@gmail.com

7. Nomor Telepon/HP 082288223525 / 083182258823

B. Riwayat Pendidikan
SD SMP SMA

SDN 06 Pasa SMPN 3 Lintau SMAN 3


Nama Institusi
Laweh Buo Batusangkar

Jurusan - - IPA

Tahun Masuk
2002 2008 2008 2011 2011 2014
Lulus

Semua data yang saya isikan dan tercantum dalam biodata ini adalah benar dan
dapat dipertanggungjawabkan secara hukum. Apabila di kemudian hari ternyata
dijumpai ketidaksesuaian dengan kenyataan, saya sanggup menerima sanksi.

Demikian biodata ini saya buat dengan sebenarnya untuk memenuhi salah satu
persyaratan dalam pengajuan Hibah Proposal Program Kreativitas Mahasiswa-
Penelitian.

Padang, 05 November 2016


Anggota,

(Muhammad Iqbal)
13

Biodata Anggota
A. Identitas Diri
1. Nama Lengkap Syifa Mawaddah

2. Jenis Kelamin Perempuan

3. Program Studi Farmasi

4. NIM 1511012014

5. Tempat dan Tanggal Lahir Pabalutan, 20 September 1996

6. E-mail syifamawaddah99@gmail.com

7. Nomor Telepon/HP 081378214424

B. Riwayat Pendidikan
SD SMP SMA

SDN 29 SMPN 5 SMAN 3


Nama Institusi
Cubadak Batusangkar Batusangkar

Jurusan - - IPA

Tahun Masuk
2002 - 2008 2008 - 2011 2011 2014
Lulus

Semua data yang saya isikan dan tercantum dalam biodata ini adalah benar dan
dapat dipertanggungjawabkan secara hukum. Apabila di kemudian hari ternyata
dijumpai ketidaksesuaian dengan kenyataan, saya sanggup menerima sanksi.

Demikian biodata ini saya buat dengan sebenarnya untuk memenuhi salah satu
persyaratan dalam pengajuan Hibah Proposal Program Kreativitas Mahasiswa-
Penelitian.

Padang, 05 November 2016


Anggota,

(Syifa Mawaddah)
14

Biodata Anggota
A. Identitas Diri
1. Nama Lengkap Honesti Putri

2. Jenis Kelamin Perempuan

3. Program Studi Kimia

4. NIM 1610412039

5. Tempat dan Tanggal Lahir Pariaman, 08 Mei 1996

6. E-mail p.honesti98@gmail.com

7. Nomor Telepon/HP 085278279576

B. Riwayat Pendidikan
SD SMP SMA

SDN 06 MTSN Model


Nama Institusi Kampuang Padusunan SMAN 1 Pariaman
Gadang Pariaman

Jurusan - - IPA

Tahun Masuk
2004 - 2010 2010 2013 2013 2016
Lulus

Semua data yang saya isikan dan tercantum dalam biodata ini adalah benar dan
dapat dipertanggungjawabkan secara hukum. Apabila di kemudian hari ternyata
dijumpai ketidaksesuaian dengan kenyataan, saya sanggup menerima sanksi.

Demikian biodata ini saya buat dengan sebenarnya untuk memenuhi salah satu
persyaratan dalam pengajuan Hibah Proposal Program Kreativitas Mahasiswa-
Penelitian.

Padang, 05 November 2016


Anggota,

(Honesti Putri)
15

Biodata Dosen Pembimbing


A. Identitas Diri
1. Nama Lengkap Prof. Dr. Syukri Arief, M.Eng

2. Jenis Kelamin Laki-laki

3. Program Studi Kimia

4. NIM 19660918 199103 1 005

5. Tempat dan Tanggal Lahir Pariaman, 18 September 1966

6. E-mail syukriarief@yahoo.com

7. Nomor Telepon/HP +62-751-35415

B. Riwayat Pendidikan
Nama Lembaga
No. Tingkat Jurusan Ijazah Th. Tempat
Pendidikan
1. SMU SMAN 1 IPA 1984/1989 Padang
Pariaman
2. Sarjana Universitas Kimia 1984/1989 Padang
Andalas
3. Pasca Sarjana Gifu University Kimia 1998/2000 Gifu,
(S2) Material Japan
4. Doktor (S3) Gifu University Kimia 2000/2003 Gifu,
Material Japan

C. Daftar Publikasi
No. Judul Artikel Ilmiah Tahun
1. Novel Approach to Deposition of Copper Thin Films by 2002
Dip-Coating Method
2. Hydroxylmethylhydrazine as a New Modifier in Dip- 2002
Coating Nickel Films
3. Sebuah pendekatan baru dalam pelapisan logam transisi 2002
diatas permukaan kaca dengan metode MOD
4. A Simple Synthesis of Metallic Ni and Ni-Co Alloy Fine 2003
Powders from a Mixed-Metal Acetate Precursor
5. Direct Patterning of Nickel Films on Glass Substrates 2003
6. Pembuatan precursor baru untuk lapisan tipis TiO2 dengan 2003
metoda sol-gel
7. Pengembangan sebuah metode baru pada pembuatan 2003
16

pasta-Ni dan applikasinya untuk lapisan tipis nickel


8. Sifat dan Karakteristik Lapisan Tipis Kobal 2004
9. Sebuah Alternatif Baru Pembuatan Lapisan Tipis Kobal 2004
dengan metoda Dip-Coating
10. Modifikasi Zat Aditif pada pembuatan SrTiO3 2005
11. Pembuatan lapisan tipis MTiO3 melalui modifikasi 2005
metoda chemical solution deposition (CSD)
12. Pembuatan Lapisan Tipis Perovskite MTiO3 2005
13. Penggunaan tepung TiO2 yang dibuat secara sol-gel pada 2006
katalis air rawa gambut
14. Pengaruh Temperatur Karbonasi Pada Pembentukan 2006
Precipitated Calcium Carbonate
15. Degradasi Senyawa Rhodamin B Secara Sonolisis Dengan 2007
Penambahan TiO2 hasil Sintesa Melalui Proses Sol-Gel
16. Pembuatan Precipitated Calcium Carbonate (PCC) Dari 2007
Batu Kapur Dengan Metoda Kaustik Soda
17. Synthesis and Characterization of Manganese Oxides by 2007
Simple Sol Gel Process
18. Pembuatan Lapisan Tipis TiO2 Doped Logam M (M=Ni, 2008
Cu Dan Zn) Dengan Metoda Dip-Coating Dan Aplikasi
Sifat Katalitiknya Pada Penjernihan Air Rawa Gambut
19. Efek dopan terhadap struktur dan karakter dari fotokatalis 2008
powder titania
20. Sintesis dan Aplikasi Karboksimetil Kitosan Sebagai 2009
Inhibitor Pada Korosi Baja Karbon Dalam Air
21. Pengaruh Suhu Pada pembentukan Precipitated calcium 2009
carbonate (PCC) melalui Metoda kaustik soda dengan
menggunakan pelarut asam klorida
22. Efek Doping Ni (II) Pada Aktifitas Fotokatalitik Dari 2010
TiO2 Untuk Inhibisi Bakteri Patogenik
23. Sintesis Fotokatalis TiO2 Dan Peningkatan Performannya 2010
Dengan Metoda Sol-Gel
24. Sintesis Nanopartikel Magnetite Dengan Metoda Ko- 2010
Presipitasi Sederhana
25. Pembuatan Dan Karakterisasi Nanokomposit MFe2O4 dan 2010
MFe2O4-SiO2
26. Efektifitas Kitosan Sebagai Inhibitor Pada Korosi Baja 2011
Karbon Dalam Air Gambut
27. Pengaruh aditif diethanol amin (DEA) dalam Sintesis 2011
Nanopartikel Magnetite
28. Karakterisasi Dan Uji Aktifitas Fotokatalitik Nanopartikel 2011
17

Magnetik TiO2 CoFe2O4


29. Penggunaan Aditif Asetol Hidrazon pada Sintesis Fe-Ti 2011
oksida,
30. Dip-Coating Senyawa Kalsium Fosfat Dari Batu Kapur 2011
Bukit Tui Melalui Metode Sol-Gel
31. Karboksimetil Kitosan sebagai Inhibitor Korosi pada Baja 2011
Lunak dalam Media Air Gambut
32. Pengolahan Limbah Polipropilen Menjadi Bahan Bakar 2012
Cair Melalui Metode Pirolisis
33. Jenis Vaterit Dan Aplikasinya Sebagai pigment coating 2012
pada Kertas Daur Ulang
34. Synthesis of highly magnetic properties of Fe3O4 2012
Nanoparticles
35. Synthesis Magnetic Nanoparticles of TiO2NiF2O4 2012
Characterization and Photocatalytic Activity on
Degradation of Rhodamine-B
36. Studi Membran Anorganik Berbahan Dasar dari Alam 2013
serta Potensinya sebagai Filter
37. Pengaruh Kondisi Reaksi Pada Sintesis ZnO Melalui 2013
Metoda Hidrotermal
38. Mechanical properties of water hyacinth fibers polyester 2014
composites before and after immersion in water,
Materials and Design
39. Sintesis Dan Karakterisasi Nanopartikel Zno Dengan 2014
Menggunakan Metode Yang Berbeda
40. Degradation of humic acid as peat water degradation 2014
model by TiO2 thin layer photocatalytic reator, Research
Journal Pharmaceutical
41 Synthesis and Modification of the Morphology of Zinc 2015
Oxide (ZnO) Nano Particles with Induced Biopolymer
Chitosan
42 Photoelectrosplitting Water for Hydrogen Production using 2015
Illumination of Indoor Lights
43 An Optimized Method of Partial Dischange data Retrieval 2016
technique for phase resolved pattern
44 Thermodynamic Properties and Characterizations of 2016
Chitosan Nanoparticles Corrosion Inhibition on the Surface
of Mild Steelin Peat Water Media
45 Synthesis of ZnO-NiFe2O4 Magnetic Nanocomposites by 2016
Simple Solvothermal Method for Photocatalytic Dye
Degradation Under Solar Light
18

D. Daftar Penelitian
NO JUDUL TAHUN PERANAN INSTITUSI

1. Sintesis MTiO3 (M = Ba, Sr) 2004 Ketua TPSDP-


dengan Sol-gel DIKTI
2. Hibah Pengajaran SCL 2005 Ketua TPSDP-
DIKTI
3. Sintetis Mangan Oksida 2006 Ketua TPSDP-
nanomaterial DIKTI
4. Degradasi Senyawa zat warna 2007 Anggota Fundamental-
dengan katalis titania DIKTI
5. Modifikasi Titania lapisan 2008 Ketua Fundamental-
tipis dan nanopowder DIKTI
6. Optimalisasi sinteisis PCC 2009 Ketua STRANAS-
dengan variasi Produk DP2M
DIKTI
7. Pilot plan PCC dari kapur 2009 Ketua BPPI
Sumbar Deperind
8. Peningkatan kualitas PCC 2010 Ketua BPPI
hasil olahan dari kapur Deperind
Sumbar
9. Sintesis nanopartikel TiO2- 2011 - Anggota HB- DIKTI
NiFe2O4 dengan Sol-gel 2012
10. Analis Tekno Ekonmi 2012 - Anggota MP3EI-
Produksi Boethanol dari 2013 DIKTI
Batang Kelap Sawit Sebagi
Energi Alternatif Penganti
BM Ramah Lingkungan
11. Sintesis Aurivillius PbBi4Ti4 2013 Anggota Fundamental-
dengan metoda lelehan garam DIKTI
12. Sintesis dan Karakterisasi 2014 Anggota Hibah
Nano Hidroksiapatit dari batu Kompetensi
kapur melalui
13 Green Chemistry to 2015- Ketua HKLN-PI
Production of Metal 2017
(Ag,Cu,Ni) Nano Particles

Padang, 05 November 2016


Pembimbing

(Prof. Dr. Syukri Arief, M.Eng)


19

Lampiran 2. Justifikasi Anggaran Kegiatan

1. Peralatan penunjang
Justifikasi Harga Jumlah
Material Kuantitas
Pemakaian Satuan (Rp)
Gelas ukur 10 mL Mengukur larutan 1 buah 50.000 50.000
Gelas ukur 100 mL Mengukur Larutan 1 buah 80.000 80.000
Gelas piala 100 mL Wadah pencampuran 5 buah 60.000 300.000
larutan
Gelas piala 500 mL Wadah pencampuran 4 buah 85.000 340.000
larutan
Pipet gondok 10 Mengambil larutan 3 buah 200.000 200.000
mL
Pipet gondok 5 mL Mengambil larutan 1 buah 100.000 100.000
Pipet gondok 1 mL Mengambil larutan 1 buah 60.000 60.000
Labu ukur 100 mL Mengencerkan 3 buah 95.000 285.000
larutan
Erlenmeyer Wadah larutan 12 buah 50.000 600.000
Corong Membantu 2 buah 100.000 200.000
pemisahan filtrate
dan endapan
Termometer Mengukur suhu 1 buah 200.000 200.000
Magnetik bar Menghomogenkan 3 buah 70.000 210.000
larutan
Kaca arloji Membantu 2 buah 30.000 60.000
penimbangan zat
Batang pengaduk Mengaduk larutan 1 buah 10.000 10.000
Spatula Mengambil zat 1 buah 20.000 20.000
Pipet tetes Penghisap pipet 10 buah 3.000 30.000
Masker Mencegah 1 buah 40.000 40.000
penghirupan zat
kimia
Labu semprot Menambahkan 1 buah 80.000 80.000
larutan
Sarung tangan Melindungi tangan 1 kotak 50.000 50.000
dari zat kimia
Subtotal (Rp) 2.915.000
20

2. Bahan Habis Pakai


Harga
Justifikasi Jumlah
Material Kuantitas Satuan
Pemakaian (Rp)
(Rp)
HAuCl4 > 99,99% Prekursor 5g 822.000 4.110.000
Sigma-Aldrich
Jantung pisang Agen reduktor 1 kg 10.000 10.000
Poli Vinil Alkohol
Agen penstabil 100 g 1.000 100.000
(PVA)
Akuades Pelarut 300 L 2.500 750.000
Kertas pH Pengukur kadar 1 kotak 150.000 150.000
pH
Alumunium foil Menutup larutan 1 gulung 50.000 50.000
dalam wadah,
menghindari
penguapan
Media NA Media uji anti- 4g 4.000 16.000
bakteri

Subtotal (Rp) 5.186.000

3. Pengukuran Sampel
Harga
Justifikasi Jumlah
Material Kuantitas Satuan
Pemakaian (Rp)
(Rp)
Pengukuran UV- Panjang 8 sampel 20.000 160.0000
Vis gelombang
maksimum
Pengukuran FTIR Karakterisasi 8 sampel 30.000 240.000
gugus fungsi
Pengukuran XRD Karakterisasi fasa 5 sampel 200.000 1.000.000
kristalin
Pengukuran SEM Karakterisasi 5 sampel 200.000 1.000.000
morfologi
Pengukuran TEM Karakterisasi 5 sampel 300.000 1.500.000
ukuran

Subtotal (Rp) 3.900.000


21

4. Lain-lain
Harga
Justifikasi Jumlah
Material Kuantitas Satuan
Pemakaian (Rp)
(Rp)
ATK Keperluan pembuatan 3 kali 20.000 60.000
laporan pembuatan
Dokumentasi Pencetakan foto 1 kali 150.000 150.000
selama penelitian pencetakan
Pengiriman Biaya untuk 5 kali 30.000 150.000
sampel pengiriman sampel pengiriman
Transportasi Biaya perjalanan 5 kali 20.000 100.000
pengambilan untuk mengambil perjalanan
sampel sampel yang diukur

Subtotal (Rp) 460.000


Total (Keseluruhan) 12.461.000
22

Lampiran 3. Susunan Organisasi Tim Peneliti dan Pembagian Tugas

Alokasi
Program Bidang
No Nama/NIM Waktu Uraian Tugas
Studi Ilmu
(jam/minggu)
Pengekstrakan
Nurul Hikmah jantung pisang
1. Kimia - 12 jam
1410412039 dan pembuatan
reagen
Muhammad Sintesis
Teknik
2. Iqbal - 12 jam Nanopartikel
Industri
1410932002 Emas
Syifa Pengujian
3. Mawaddah Farmasi - 12 jam aktivitas
1511012014 antimikroba
Honesti Putri Pengukuran
4. Kimia - 12 jam
1610412039 Sampel
23

Lampiran 4. Surat Pernyataan Ketua Peneliti/Pelaksana

KEMENTERIAN RISET, TEKNOLOGI DAN PENDIDIKAN TINGGI

Universitas Andalas
GEDUNG REKTORAT, LIMAU MANIS PADANG - 25163
Telp/PABX : 71303 71181, 71175,71086, 71087, 71699 ; Fax.71085, 71303
http : www.unand.ac.id, E-mail : wr3@unand.ac.id, bid3@unand.yahoo.co.id

SURAT PERNYATAAN KETUA PENELITI/PELAKSANA


Yang bertanda tangan di bawah ini:
Nama : Nurul Hikmah
NIM : 1410412039
Program Studi : Kimia
Fakultas : Matematika dan Ilmu Pengetahuan alam

Dengan ini menyatakan bahwa usulan PKM-Penelitian saya dengan judul: Ex-
BaFlow : Extract of Banana Flower (Musa paradisiaca) sebagai Bioreduktor
dalam Green Synthesis Nanopartikel Emas dan Uji Antimikrobanya yang
diusulkan untuk tahun anggaran 2017 bersifat original dan belum pernah
dibiayai oleh lembaga atau sumber dana lain.

Bilamana di kemudian hari ditemukan ketidaksesuaian dengan pernyataan ini,


maka saya bersedia dituntut dan diproses sesuai dengan ketentuan yang berlaku
dan mengembalikan seluruh biaya penelitian yang sudah diterima ke kas negara.
Demikian pernyataan ini dibuat dengan sesungguhnya dan dengan sebenar-
benarnya.

Padang, 05 November 2016


Mengetahui, Yang menyatakan,
Pembantu Rektor/Ketua
Bidang kemahasiswaan,

Prof. Dr. Ir. Hermansah, MS., M.Sc Nurul Hikmah


NIP : 19641225 199001 1 001 NIM : 1410412039

Anda mungkin juga menyukai