BIDANG KEGIATAN
PKM PENELITIAN
Diusulkan oleh :
Pan Surya Handika 5162111019 2016
Reskhi Dwi Putra Sianturi 5173550047 2017
Henny Puspita Sari 4151121027 2015
(Prof. Dr. Sahat Siagian, M.Pd.) (Dr. Ir. Putri Lynna A. Luthan, M.Sc., IPM.)
NIP. 19610104 198703 1 017 NIDN. 0004056903
ii
DAFTAR ISI
iii
BAB 4. BIAYA DAN JADWAL KEGIATAN .................................................... 9
4.1. Anggaran Biaya ............................................................................................ 9
4.2. Jadwal Kegiatan............................................................................................ 9
iv
DAFTAR TABEL
Tabel 3. 1. Jumlah Benda Uji Tiap Persentase Abu Ampas Tebu dan Putih Telur
Berdasarkan Umur Beton ..................................................................... 7
v
DAFTAR GAMBAR
vi
1
BAB 1. PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang
Pengembangan kawasan-kawasan rumah, perindustrian, kantor dan
sebagainya memacu meningkatnya kebutuhan material bangunan terkhususnya
beton yang mengakibatkan terjadi peningkatan kebutuhan akan beton yang
digunakan sebesar 60% (Irawan, 2014). Menurut artikel Kementerian
Perindustrian Republik Indonesia akibat terjadinya peningkatan pembangunan
konstruksi beton maka permintaan terhadap kebutuhan semen juga mengalami
peningkatan bahkan Direktur Jenderal Industri Kimia, Tekstil dan Aneka (IKTA),
Achmad Sigit Dwiwahjono mengatakan pada tahun 2017 konsumsi semen di
tanah air semakin meningkat hingga 84,96 juta ton. Dengan semakin meningkat
kebutuhan semen, mengakibatkan produksi semen yang dihasilkan juga
meningkat.
Indonesia yang terletak di kawasan tropis dengan sebagian penduduknya
masih bercocok tanam, merupakan salah satu negara penghasil tebu terbesar.
Dengan luas lahan mencapai 373.816 ton/ha pada tahun 2005 dapat menghasilkan
tebu sebanyak 84,91 ton/ha, dari proses pengolahan keseluruhan tebu tersebut
menjadi gula dihasilkan 90 % ampas tebu. Selama ini pemanfaatan ampas tebu
masih terbatas sebagai pakan ternak maupun bahan baku pembuatan pupuk
(Prasetyo, 2006). Padahal abu ampas tebu yang merupakan abu dari hasil
pembakaran ampas tebu mempunyai kandungan silika (SiO2) yang sangat
tinggi. Silika inilah yang dapat menjadi bahan pengikat (binder) pada beton.
Dengan ukuran butiran yang halus, kandungan silikat yang tinggi dan
keberadaan yang masih belum banyak dimanfaatkan maka limbah ampas tebu
ini dapat menjadi bahan pengganti semen (Rompas, 2013).
Di Indonesia peternakan unggas merupakan salah satu komoditas terpenting.
Unggas memiliki kandungan protein hewani yang penting bagi manuisa, dari
produksi unggas dapat diambil daging dan telurnya sebagai sumber pangan dan
juga dapat digunakan sebagai sumber papan. Sebagai sumber papan, putih telur
dapat digunakan sebagai perekat antara batu yang satu dengan yang lainnya, hal
ini dapat dilihat dari berbagai bangunan-bangunan tua di Indonesia. Misalnya,
Masjid Jami’ Tua Palopo Sulawesi Selatan yang dibangun pada abd 17 M,
Benteng Somba Opu yang dibuat oleh Sultan Gowa ke IX, Daeng Matanre
Karaeng Tumaparisi Kallona tahun 1525 M bangunan ini dibangun dari tanah liat
dan putih telur sebagai pengganti semen (Abidin, 2011).
Berkaitan dengan hal tersebut di atas, peneliti tertarik untuk memanfaatkan
abu ampas tebu dan putih telur sebagai substitusi parsial semen pembentuk
beton dengan perbandingan tertentu yang dapat meningkatkan kuat tekan beton.
1.2. Rumusan Masalah
Permasalahan yang akan diteliti dalam penelitian ini adalah bagaimana
pengaruh abu ampas tebu dan putih telur terhadap kuat tekan beton.
2
1.3. Tujuan
Tujuan khusus penelitian ini adalah mengetahui pengaruh abu ampas tebu dan
putih telur terhadap kuat tekan beton.
1.4. Urgensi (Keutamaan) Penelitian
Ampas tebu merupakan limbah sampingan dari hasil produksi gula dan air
tebuh yang belum digunakan begitu maksimal oleh masyarakat. Pengunaannya
hanya sebatas sebagai pupuk saja, padahal ampas tebu dapat diolah menjadi
substitusi parsial semen pada campuran beton. Begitu juga dengan putih telur
yang juga merupakan limbah sampingan dari hasil penjualan jamu, dan
pembuatan roti yang pengunananya hanya sebatas menjadi bahan makanan dan
kosmetik saja. Maka diharapkan hasil penelitian ini dapat memberikan
sumbangan pada ilmu pengetahuan dan masyarakat, terlebih memberikan
alternatif pemecahan masalah bagi industri-industri yang menghasilkan material
hasil produksi sampingan agar dapat diolah dan dimanfaatkan pada proyek-proyek
konstruksi di kemudian hari. Dan pemanfaatan abu ampas tebu juga dapat
mengurangi pencemaran lingkungan karena berkurangnya emisi gas rumah
kaca khususnya CO2 akibat produksi semen dan dapat pula meningkatkan nilai
guna abu ampas tebu dan putih telur. Penelitian ini juga diharapkan akan
menghasilkan persentase optimal dari pemanfaatan abu ampas tebu dan putih
telur sebagai substitusi parsial semen pada campuran beton sehingga dapat
diketahui bahwa pemanfaatan abu ampas tebu dan putih telur dengan persentase
optimal dapat menggantikan peran semen sebagai bahan pengikat (binder) yang
dapat memperkuat beton.
1.5. Luaran yang Diharapkan
Luaran yang diharapkan dari penelitian ini adalah artikel ilmiah yang
dipublikasikan dalam jurnal Nasional dan beton yang ramah lingkungan.
1.6. Manfaat Penelitian
Manfaat yang diperoleh dari penelitian ini adalah :
1. Bagi Mahasiswa, sebagai salah satu pengembangan ilmu pengetahuan dan
penelitian, sehingga menambah pengetahuan untuk mengubah bahan baku
(raw materials) menjadi produk bermanfaat.
2. Bagi Masyarakat, secara umum masyarakat dapat memanfaatkan program
penelitian ini sebagai informasi bahwa abu ampas tebu dan putih telur
dapat dijadikan bahan baku pembuatan beton.
3. Bagi Pemerintah, program penelitian ini dapat dijadikan sebagai alternatif
bahan pengganti semen dalam konstruksi beton sehingga dapat
mengurangi pemakaian semen. Dan pemanfaatan abu ampas tebu juga
mengurangi pencemaran lingkungan karena berkurangnya emisi gas
rumah kaca khususnya CO2 akibat produksi semen dan dapat pula
mengurangi masalah lingkungan yang lain yaitu sampah yang berasal dari
penggilingan tebu dan meningkatkan nila guna ampas tebu dan putih telur
3
dibuahi atau sudah dibuahi. Putih telur memiliki kandung yang terdiri atas 40%
putih telur encer dan 60% putih telur kental yang mengandung 10 % protein
terlarut dalam air. Putih telur juga mengandung kalaza yaitu zat yang mengikat
bagian kuning telur dan membrane vitelin yang elastis sehingga bagian putih telur
tidak bercampur dengan kuning telur. Putih telur memiliki kegunaan untuk
menyediakan nutrisi tambahan dan melindungi kuning telur. Putih telur juga
memiliki banyak kegunaan sebagai sumber pangan dan papan (Abidin, 2011).
2.4. Material Pembentuk Beton
2.4.1. Semen
Semen adalah hasil industri dari perpaduan bahan baku batu kapur sebagai
bahan utama dan tanah liat atau bahan penganti lainnya dengan hasil akhir berupa
bubuk. Batu kapur adalah bahan alam yang mengandung Kalsium Oksida (CaO),
sedangkan tanah liat mengandung Silika Oksida (SiO 2), Almunium Oksida
(Al2O3), Besi Oksida (Fe2O3), dan Magnesium Oksida (MgO). Untuk
menghasilkan semen bahan tersebut dibakar sampai meleleh sebagian
membentuk klinker yang kemudian dihancurkan dan ditambahkan gibs dalam
jumlah yang sesuai (Mulyono, 2004)
2.4.2. Air
Mulyono (2004) berpendapat bahwa air diperlukan pada pembuatan beton
untuk memicu proses kimiawi semen, membasahi agregat, dan memberikan
kemudahan dalam pekerjaan beton (workability). Pada umumnya air yang
digunakan adalah air mineral. Air yang mengandung bahan kimia berupa minyak,
gula, dan garam atau bahan lainnya dapat mempengaruhi kekuatan beton dan
sifat-sifat semen. Penggunaan air yang berlebih pada campuran beton akan
menyebabkan banyak gelembung air setelah proses hidrasi selesai, sedangkan air
yang terlalu sedikit akan menyebabkan proses hidrasi tidak seluruhnya selesai.
Sebagai akibat dari hal itu membuat beton yang dihasilkan kurang kekuatannya.
2.4.3. Agregat
Agregat adalah butiran mineral yang berfungsi sebagai bahan pengisi dalam
campuran beton. Menurut Tjokrodimuljo (1996), agregat ini menempati 70% dari
volume beton. Agregat halus (pasir) untuk bahan beton dapat berupa pasir alam
ataupun berupa pasir buatan yang dihasilkan alat-alat pemecah batu dengan
variasi ukuran 0,15 mm sampai dengan 5 mm, agregat halus berfungsi sebagai
pengisi celah yang ada di antara agregat berukuran besar. Agregat kasar
(kerikil/batu pecah) adalah agregat dengan ukuran 5 mm sampai 40 mm. Sifat dari
agregat kasar mempengaruhi kekuatan akhir beton dan daya tahan beton terhadap
disentegrasi beton, cuaca, dan efek perusak lainnya.
2.5. Kuat Tekan Beton (f’c)
Kuat tekan beton adalah besarnya beban per satuan luas, yang menyebabkan
benda uji beton hancur bila dibebani dengan gaya tekan tertentu yang dihasilkan
oleh mesin tekan. Kekuatan desak beton ditentukan oleh pengaturan dari
5
perbandingan semen, agregat kasar, agregat halus, air dan berbagai jenis
campuran. Nilai kekuatan beton dapat dihitung dengan persamaan sebagai berikut:
Keterangan:
P
f ' c N mm2
A
A = Luas penampang benda uji (mm2)
f’c = Kuat tekan benda uji beton (Mpa)
P = Beban maksimum (N)
Persiapan Pemeriksaan
sifat fisik Mix Pembuatan
alat dan
material yang benda uji
bahan Design
digunakan
material
dalam
Tidak
Mencatat
Pengujian
Hasil Pencetakan data hasil
nilai
maksimal beton pengujian
slump
Ya Pengujian
kuat tekan Mencatat
beton dengan data hasil
Perawatan pengujian
mesin penguji
benda uji
Literatur
Tabel 3. 1. Jumlah Benda Uji Tiap Persentase Abu Ampas Tebu dan Putih
Telur Berdasarkan Umur Beton
No Kode % Komposisi Bahan Jumlah Benda Total
Beton Uji
Abu Ampas Putih Telur Umur Beton
Tebu (hari)
14 28
1 AP 0 0% 0% 3 3 6
2 AP 0,5 0% 5% 3 3 6
3 AP 5,5 20% 5% 3 3 6
4 AP 10,5 25% 5% 3 3 6
5 AP 15,5 30% 5% 3 3 6
6 AP 0,1 0% 10% 3 3 6
7 AP 5,1 20% 10% 3 3 6
8 AP 10,1 25% 10% 3 3 6
9 AP 15,1 30% 10% 3 3 6
10 AP 0,15 0% 15% 3 3 6
11 AP 5,15 20% 15% 3 3 6
12 AP 10,15 25% 15% 3 3 6
13 AP 15,15 30% 15% 3 3 6
Total Benda Uji 78
3.8. Pembuatan Benda Uji
Setelah dilakukan pemeriksaan, dan sudah dapat ditentukan komposisi bahan
penyusun beton, maka dilakukan pembuatan benda uji. Pembuatan adukan beton
dimulai dengan memasukkan agregat kasar ke dalam concrete mixer, kemudian
berturut-turut dimasukkan agregat halus dan semen portland dengan perbandingan
berat sesuai perencanaan. Setelah ketiga bahan tersebut sudah tercampur dengan
cukup merata, kemudian dimasukkan air sejumlah yang diperlukan dan putih telur
sesuai persentasi. Setelah kira-kira 15 menit, dan adukan sudah diyakini merata,
sebelum adukan dituang ke cetakan, terlebih dahulu dilakukan uji slump dengan
kerucut Abrams untuk mengetahui tingkat kelecakan adukan beton. Data yang
didapat dari hasil uji slump dibuat dalam suatu tabel yang kemudian digambarkan
dalam suatu grafik. Kemudian beton dimasukan kedalam cetakan yang berbentuk
silindris 15 cm × 30 cm.
8
DAFTAR PUSTAKA
Abidin, Kurniati., 2011. Uji Kekuatan Material dengan Injeksi Putih Telur. Jurnal
Dinamika. Universitas Cokroaminoto Palopo. Palopo.
Irawan, S.R., 2014. Pemanfaatan Kombinasi Limbah Abu Ampas Tebu dan Abu
Kulit Kerang Sebagai Substitusi Semen Pada Campuran Beton Mutu K225,
Jurnal Teknik Sipil dan Lingkungan. Universitas Sriwijaya. Palembang.
Julianto, P.A., 2017. Konsumsi Semen di 2017 Diprediksi Naik Jadi 84,96 Juta
Ton. Kompas.com.
Lacey, J, 1980. The Microbiology of The Bagasse of Sugar Cane-Proc. Of XVII
Congress of ISSCT.
Mulyono, T., 2004. Teknologi Beton. Yogyakarta : CV. Andi Offset.
Nugraha, Paul & Antoni., 2007. Teknologi Beton dari Material, Pembuatan, Beton
Kinerja Tinggi. Yoyakarta : Andi.
Penebar Swadaya, 2000. Pembudidayaan Tebu di Lahan Sawah dan Tegalan.
Jakarta : Penerbit Swadaya.
Prasetyo, A. E, 2006. Pengaruh Prosentase Katalis terhadap Kekuatan Tarik
Komposit Chopped Strandmat Tebu dengan Matrik Resin Epoxy. Tugas
Akhir. Jurusan Teknik Mesin. Universitas Muhammadiyah Surakarta.
Surakarta.
Rompas, G.P., J.D. Pangouw, R. Pandaleke dan J.B. Mangare, 2013. Pengaruh
Pemanfaatan Abu Ampas Tebu Sebagai Subsitusi Parsial Semen Dalam
Campuran Beton Ditinjau Terhadap Kuat Tarik Lentur Dan Modulus
Elastisitas. Jurnal Sipil Statik. Universitas Sam Ratulangi.
Slamet, 2002. Tebu (Saccarum officinarum),
http://warintek.progresio.or.id/tebu/perkebun/warintek/merintisbisnis/progre
sio.html diakses pada tanggal 10 Oktober 2018.
SNI 7656:2012 : Tata Cara Pemilihan Campuran Untuk Beton Normal, Beton
Berat, dan Beton Massa, Badan Standarisasi Nasional Indonesia. Jakarta.
Tjokrodimuljo, K., 1996. Teknologi Beton. Yogyakarta.
Widodo, Slamet., 2003. Optimalisasi Kuat Tekan Self-Compacting Concrete
dengan Cara Trial-Mix Komposisi Agregat dan Filler pada Campuran
Adukan Beton. Universitas Negeri Yogyakarta. Yogyakarta.
11
Semua data yang saya isikan dan tercantum dalam biodata ini adalah benar dan
dapat dipertanggungjawabkan secara hukum. Apabila di kemudian hari ternyata
dijumpai ketidaksesuaian dengan kenyataan, saya sanggup menerima sanksi.
Demikian biodata ini saya buat dengan sebenarnya untuk memenuhi salah satu
persyaratan dalam pengajuan PKM-P
Medan, 13-12-2018
Ketua
A. Identitas Diri
1 Nama Lengkap Reskhi Dwi Putra Sianturi
2 Jenis Kelamin L
3 Program Studi Teknik Sipil
4 NIM/NIDN 5173550047
5 Tempat dan Tanggal Lahir Medan, 25 Mei 1999
6 Alamat E-mail reskhid@gmail.com
7 Nomor Telepon/HP 082275841851
Semua data yang saya isikan dan tercantum dalam biodata ini adalah benar dan
dapat dipertanggungjawabkan secara hukum. Apabila di kemudian hari ternyata
dijumpai ketidaksesuaian dengan kenyataan, saya sanggup menerima sanksi.
Demikian biodata ini saya buat dengan sebenarnya untuk memenuhi salah satu
persyaratan dalam pengajuan PKM-P
Medan, 13-12-2018
Anggota
A. Identitas Diri
1 Nama Lengkap Henny Puspita Sari
2 Jenis Kelamin Perempuan
3 Program Studi Pendidikan Fisika
4 NIM/NIDN 4151121027
5 Tempat dan Tanggal Helvetia, 01 Februari 1998
Lahir
6 Alamat E-mail hennypuspitasari@mhs.unimed.ac.id
7 Nomor Telepon/HP 081269213081
Semua data yang saya isikan dan tercantum dalam biodata ini adalah benar dan
dapat dipertanggungjawabkan secara hukum. Apabila di kemudian hari ternyata
dijumpai ketidaksesuaian dengan kenyataan, saya sanggup menerima sanksi.
Demikian biodata ini saya buat dengan sebenarnya untuk memenuhi salah satu
persyaratan dalam pengajuan PKM-P
Medan, 13-12-2018
Anggota
A. Identitas Diri
1 Nama Lengkap Dr. Ir. Putri Lynna. A. Luthan,M.Sc., IPM.
2 Jenis Kelamin P
3 Program Studi Teknik Sipil dan Pendidikan Teknik Bangunan
4 NIP/NIDN 19690504 200003 2 001/0004056903
5 Tempat dan Tanggal Padang, 04 Mei 1969
Lahir
6 Alamat E-mail putri.lynna@gmail.com
7 Nomor Telepon/HP 085373153429
B. Riwayat Pendidikan
Gelar Akademik Sarjana S2/Magister S3/Doktor
Universitas Universitas
Universitas
Nama Institusi Bung Hatta Teknologi
Tarumanagara
Padang Malaysia
Manajemen Manajemen
Jurusan Teknik Sipil
Kontruksi Kontruksi
Tahun Masuk-Lulus 1998-1996 1997-1999 2008-2011
Semua data yang saya isikan dan tercantum dalam biodata ini adalah benar dan
dapat dipertanggungjawabkan secara hukum. Apabila di kemudian hari ternyata
dijumpai ketidaksesuaian dengan kenyataan, saya sanggup menerima sanksi.
Demikian biodata ini saya buat dengan sebenarnya untuk memenuhi salah satu
persyaratan dalam pengajuan PKM-P
Medan, 13-12-2018
Dosen Pendamping
Medan, 13-12-2018
Mengetahui, Yang menyatakan,
Wakil Dekan Bidang Kemahasiswaan
Fakultas Teknik Universitas Negeri Medan