BIDANG KEGIATAN
PENELITIAN
Diusulkan Oleh:
Fisia Aqrorina;21030116120040;2016
Falya Arona Prissila;21030116120039;2016
Niswatun Chasanah;21030117130120;2017
UNIVERSITAS DIPONEGORO
SEMARANG
2019
ii
Menyetujui
Dosen Pendamping Ketua Pelaksana Kegiatan
DAFTAR ISI
DAFTAR GAMBAR
Gambar 2.1 Rumus Struktur Asam Oksalat .......................................................... 3
Gambar 2.2 Jamur Aspergillus niger .................................................................... 5
Gambar 2.3 Kurva Pertumbuhan Mikroba Aspergillus niger ................................ 5
Gambar 3.3.1 Alur Percobaan .............................................................................. 6
v
DAFTAR TABEL
Tabel 1. Komponen Kimia Kulit Singkong (per 100 gram bahan) ........................ 3
Tabel 2. Ringkasan Anggaran Biaya Penelitian ................................................... 9
Tabel 3. Jadwal Kegiatan ..................................................................................... 9
1
BAB I
PENDAHULUAN
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Kulit Singkong
Kulit singkong adalah limbah hasil pengupasan pengolahan produk
pangan berbahan dasar umbi singkong, jadi keberadaanya sangat dipengaruhi
oleh eksistensi tanaman singkong yang ada di Indonesia.Kulit singkong
terkandung dalam setiap umbi singkong dan keberadaannya mencapai 16%
dari berat umbi singkong tersebut (Supriyadi, 1995 dalam Ratnasari, 2014).
Berdasarkan data BPS (2008) diketahui produksi umbi singkong pada tahun
2008 adalah sebanyak 20,8 juta ton, artinya potensi kulit singkong di
Indonesia mencapai angka angka 3,3 juta ton/tahun. Berikut adalah Tabel 2.1
komponen kimia kulit singkong (per 100 g kalori)
Tabel 1 Komponen kimia kulit singkong (per 100 g bahan)
No. Komponen Kimia Kadar
1. Air 62,50 g
2. Karbohidrat 34,00 g
3. Protein 1,20 g
4. Lemak 2,1 g
5. Mineral / kadar abu 40,7 mg
6. Vitamin 33,06 mg
(Sumber : BPTTG Puslitbag Fisika Terapan-LIPI, 1990)
Berdasarkan Tabel 1 kulit singkong berpotensi digunakan untuk
pembuatan asam oksalat karena memiliki kandungan karbohidrat yang tinggi
yaitu sebesar 34,00 gr.
2.2 Asam Oksalat
Asam oksalat adalah senyawa kimia yang memiliki rumus H 2C2O4
dengan nama sistematis asam etanadioat. Asam dikarboksilat paling
sederhana ini biasa digambarkan dengan rumus HOOC-COOH.Asam oksalat
merupakan asam organik yang relatif kuat, 10.000 kali lebih kuat dari pada
asam asetat.Di anionnya, dikenal sebagai oksalat juga agen peredukor (Kirk,
2007).
membuat seluloid, rayon, bahan warna, tinta, bahan kimia dalam fotografi,
pemurnian gliserol, dibidang obat-obatan dapat dipakai sebagai haemostatik
dan anti septik luar(Bercak, 2013).
2.3 Fermentasi Asam Oksalat
Pembuatan asam oksalat dapat dilakukan dengan beberapa metode
seperti peleburan selulosa dengan basa kuat, oksidasi menggunakan asam
kuat atau dapat disintesis dari natrium format dan fermentasi.
Kelebihan dari metode fermentasi diantara metode dlainnya yaitu harga
produksi murah, produk lebih spesifik karena menggunakan mikroorganisme,
penanganannya mudah, suhu dan tekanan yang digunakan tidak terlalu tinggi
(Annisa, 2014).Fermentasi dapat dilakukan dengan metode kultur permukaan
dan kultur terendam (submerged).
Dibandingkan dengan medium padat, medium cair mempunyai kelebihan
yaitu jenis dan konsentrasi komponen komponen medium dapat diatur sesuai
dengan yang diinginkan, dapat memberikan kondisi yang optimum untuk
pertumbuhan, dan pemakaian medium lebih efisien.
Fermentasi medium cair dapat dilakukan dengan 3 cara yaitu fermemtasi
tertutup (batch culture), fermentasi kontinyu dan fermentasi fed batch. Pada
fermentasi tertutup, setelah inoculasi tidak dilakukan lagi penambahan
medium kedalam fermentor, kecuali pemberian oksigen (udara steril),
antibuih dan asam/basa untuk mengatur pH. Karena itu pada sistem tertutup
ini, dengan semakin lamanya waktu fermentasi, laju pertumbuhan spesifik
mikroba semakin menurun sampai akhirnya pertumbuhan berhenti.
Penurunan dan berhentinya pertumbuhan disebabkan karena dengan semakin
bertambahnya waktu fermentasi, nutrient nutrient esensial dalam medium
semakin berkurang atau terjadi akumulasi autotoksin yang mempengaruhi
laju pertumbuhan atau kombinasi dari keduanya.Dengan demikian pada
fermentasi tertutup jumlah sel pada fase stationer merupakan jumlah sel
maksimum (Sulistyaningrum, 2008).
Dalam fermentasi kontinyu, larutan nutrient steril dalam volume
tertentu ditambahkan ke dalam fermentor secara terus menerus, dan pada saat
bersamaan cairan fermentasi yang mengandung sel dan produk produk
fermentasi dikeluarkan dari fermentor dengan volume yang sama.
Penambahan medium baru dengan kecepatan tertentu dapat menghasilkan
keadaan steady state, yaitu suatu keadaan dimana jumlah sel sel yang
terbentuk sama dengan jumlah sel sel yang dikeluarkan dari fermentor
(Sulistyaningrum, 2008). Sehingga pada penelitian ini digunakan metode
fermentasi dengan medium cair karena lebih efisien, khususnya dalam
memproduksi produk produk fermentasi yang bernilai ekonmis tinggi.
2.4 Aspergillus niger
Aspergillus niger merupakan salah satu spesies yang paling umum dan
mudah diidentifikasi dari marga Aspergillus. Aspergillus niger dapat tumbuh
5
BAB III
METODE PENELITIAN
3.1.1 Alat
niger dengan cara menimbang berat petridish dari hari ke satu sampai
hari ke tujuh.
3.3.3Pembuatan Media Fermentasi dan Proses Fermentasi Asam Oksalat
Pembuatan media fermentasi asam oksalat diawali dengan menyiapkan
9 erlenmeyer yang telah disterilisasi. Lalu mencampurkan NaNO3 1,5 g,
KH2PO4 0,5 g, MgSO4.7H2O 0,025 g, KCl 0,025 g ke dalam masing
masing erlenmeyer. Kemudian memasukan tepung kulit singkong
dengan berat 10 gram yang dicampur 200 ml aquadest ke dalam
erlenmeyer 1,4,7. Memasukan 15 gram yang dicampur aquadest 200 ml
ke dalam erlenmeyer 2,5,8 dan memasukan 20 gram yang dicampur
200 ml aquadest ke dalam erlenmeyer 3,6,9. Kemudian mengatur
pHnya menjadi 6 dengan NaOH 4M. Lalu memasukan Aspergillus
niger dengan konsentrasi 1,5% w/v ke erlenmeyer 7,8,9. Memasukan
Aspergillus niger dengan konsentrasi 0,5% w/v ke erlenmeyer 1,2,3
dan memasukan Aspergillus niger dengan konsentrasi 0,3 % w/v ke
erlenmeyer 4,5,6 . Lalu memfermentasikan selama 8 hari pada
inkubator goyang dengan kecepatan 120 rpm pada suhu 30 oC
(Amit,2013). Untuk mengetahui kadar awal sebelum asam oksalat
terbentuk, sebanyak 10 ml sampel dititrasi dengan NaOH 0,001 N dan
ditambah indicator PP 3 tetes.
3.3.4 Analisa Hasil
a. Titrasi Asam Basa
Mengambil larutan sampel asam oksalat sebanyak 10 mL ditempatkan
dalam gelas erlenmeyer berukuran 100 mL. Lalu menambahkan
larutan sampeldengan indikator fenolftalein sebanyak 3 tetes,
kemudian dititrasi dengan larutan natrium hidroksida 2 N. Hasil
positif menandakan larutan bersifat asam apabila larutan berubah
warna menjadi merah muda(Rudiyansah,2017).
b. Analisa FTIR
Identifikasi dengan FTIR dilakukan dengan pengambilan ampel asam
oksalat ditambahkan dengan beberapa gram KBr lalu digerus hingga
halus.Selanjutnya dimasukkan ke dalam pellet press dan dipindahkan
ke dalam sel holder menggunakan spatula.Setelah itu, diatur alat
spektrofotometer Infra Merah (FTIR) dengan kecepatan kertas pada
posisi “normal”.Kemudian ditentukan gugus fungsinya (Fadila, 2017)
c. Analisa SEM
Prinsip kerja SEM adalahmelihat kondisi morfologi suatu bahan atau
reagen dengan pembesaran tertentu.(Arif,2014).
9
BAB IV
BIAYA DAN JADWAL KEGIATAN
DAFTAR PUSTAKA
Akanbi, 2007.The Use of Compost Extract as Foliar Spray Nutrient Source and
Botanical Insecticide in Telfairia occidentalis. World Jurnal od
Agricultural Sciences.
Amrullah, 2015.Potensi Tanaman di Indonesia untuk Biodisel.Universitas
Sumatra Utara.
Annisa, 2014.Teknologi Pembuatan Vitamin B-2.Institut Teknologi Bandung.
Aryani, E., Ekusumo, E., & Supartono, 2013.Produksi Bioetanol dari Jerami Padi
(Oryza sativa l.). Jurnal Institut Teknologi Nasional, 2(2), 168-172.
Asip, Faisol dkk., 2015. Pengaruh Konsentrasi NaOH dan Waktu Peleburan pada
Pembuatan Asam Oksalat Ampas Tebu. Jurusan Teknik Kimia. Fakultas
Teknik. Universitas Sriwijaya.
BPS, 2008.Data Hasil Panen Masyaralat Indonesi.Badan Pusat Statistika
Indonesia.
BPS, 2008 dalam Suryati, 2016.Optimasi Proses Pembuatan Bioplastik dari Pati
Limbah Kulit Singkong. Jurusan Teknik Kimia. Fakultas Teknik.
Universitas Malikussaleh.
BPS, 2017 dalam Ntelok, 2017.Limbah Kulit Singkong (Manihot Esculenta L.)
Alternatif Olahan Makanan Sehat. Program Studi PGSD STKIP St. Paulus
Ruteng. Flores.
10
(Fisia Aqrorina)
BIODATA ANGGOTA 1
A. Identitas Diri
1 Nama Lengkap Falya Arona Prissila
2 Jenis Kelamin P
3 Program Studi S-1 Teknik Kimia
4 NIM 21030116120039
5 Tempat dan Tanggal Lahir Sungai Penuh, 01 April 1999
6 Alamat E-mail falyaaprissila@gmail.com
7 Nomor Telepon/HP 082281579251
B. Kegiatan Kemahasiswaan Yang Sedang/Pernah Diikuti
No Jenis Kegiatan Status dalam Waktu dan
Kegiatan Tempat
1 Himpunan Mahasiswa Staf Hublu 2017 di Semarang
Teknik Kimia (HMTK)
2 Himpunan Mahasiswa Kepala Divisi 2018 di Semarang
Teknik Kimia (HMTK)
C. Penghargaan Selama Menjadi Mahasiswa (dari Pemerintah, Asosiasi,
atauinstitusilainnya)
JenisPenghargaa Institusi Pemberi
No Judul Karya Tahun
n Penghargaan
Perak Kategori
Presentasi
1 Dikti “Cassia Soap” 2018
PIMNAS 31
PKM-K
Semua data yang saya isikan dan tercantum dalam biodata ini adalah benar
dan dapat dipertanggungjawabkan secara hukum.Apabila di kemudian hari
ternyata dijumpai ketidaksesuaian dengan kenyataan, saya sanggup menerima
sanksi.
Demikian biodata ini saya buat dengan sebenarnya untuk memenuhi salah
satu persyaratan dalam pengajuan Program Hibah Penelitian Mahasiswa pada
tahun 2019.
(Niswatun Chasanah)
Biodata Dosen Pendamping
1. Biodata DosenPendamping
A. IdentitasDiri
1 Nama lengkap Prof. Dr. Andri Cahyo Kumoro, ST., MT.
2 Jenis Kelamin Laki-laki
3 Jabatan Fungsional Lektor Kepala
4 NIP/NIK/ Identitas lainnya 19740523 199802 1 001
5 NIDN 0023057403
6 Tempat dan Tanggal lahir Purworejo, 23 Mei 1974
7 Alamat Rumah Jl. Pondok Asri Selatan II No. 43,
Ungaran, Semarang 50519
8 Nomor Telepon/Fax (024)7460058 / (024)76480675
9 Alamat Kantor Jurusan Teknik Kimia, Fak. Teknik
UNDIP Jl. Prof. Soedarto, SH, Kampus
UNDIP Tembalang 50275
10 Lulusan yang telah S1 = 70orang
dihasilkan
S2 = 3orang
11 Mata Kuliah yang diampu 1. Fisika (S1)
2. Metematika Teknik Kimia II (S1)
3. Teknologi Pangan Fungsional (S1)
B. RiwayatPendidikan
Program S1 S2 S3
Nama Perguruan Universitas Gadjah Universitas University of
Tinggi Mada Gadjah Mada Malaya
Bidang Ilmu Teknik Kimia Teknik Kimia Teknik Kimia
Preparation and
characterization of
6 Journal of
physicochemical properties
52(10):6 Food Science
2015 of glacial acetic acid modified 615– and
Gadung (Diocorea hispida 6622 Technology
Dennst)
flours
Impact of hazardous
components on CO2 biofixation Vol. 35, Songklanakarin
10 2013 Issue (5), Journal of
from synthetic flue gas using
563-568 Science and
Chlorella sp. JPR-1 in a
Technology
raceway pondphotobioreactor
Vol. 4 Research
Water Solubility, Swelling and Issue 17: Journal of
2012 Gelatinization Properties of 2854- Applied
12 Raw and Ginger Oil Modified 2860 Science,
Engineering
Gadung (Dioscorea hispida and
Dennst) Flour Technology
International
Effect of Time and Vol. 3 Review of
2011 Solvent/Feed Ratio on the (1), 55- Chemical
16 Extraction of Mannan from 60. Engineering
Aloe Vera Leaf Pulp,
(I.RE.CH.E.)
The Arabian
Extraction of Sarawak Black Vol.35 Journal For
17 2010 Pepper Essential Oil using (2B),7- Science And
Supercritical Carbon Dioxide 16. Engineering B-
Engineering
Journal of
Vol. 55,
Solubility of Delphinidin in Chemical and
2010 2603–
Water and Various Organic Engineering
18 2606
Solvent between 298.15 and Data
343.15 K
catalysed hydrogen
peroxide oxidation of
starch
2. International Comparative study on the Semarang, 28-
Conference on conventional and non 29 Sept 2015
Chemical and Material thermal simultaneous
Engineering saccharification
and fermentation of
Manihot glaziovii root
starch
Semua data yang saya isikan dan tercantum dalam biodata ini adalah
benar dan dapat dipertanggungjawabkan secara hukum. Apabila di kemudian
hari ternyata dijumpai ketidaksesuaian dengan kenyataan, saya sanggup
menerima sanksi.
Demikian biodata ini saya buat dengan sebenarnya untuk memenuhi
salah satu persyaratan dalam pengajuanproposal Hibah Penelitian Mahasiswa.
C. Transportasi (Perjalanan)
Transportasi Selama penelitian 1 Rp10.000,- Rp10.000,-
dalam kota
Subtotal Rp10.000,-
Lampiran 3. Susunan Organisasi Tim Pelaksana dan Pembagian Tugas
Alokasi
Program Bidang
No Nama / NIM Waktu (jam Uraian Tugas
Studi Ilmu
/minggu)