JUDUL PROGRAM
BIDANG KEGIATAN :
PKM PENELITIAN
Diusulkan oleh :
JUDUL PROGRAM
BIDANG KEGIATAN :
PKM PENELITIAN
Diusulkan oleh :
i
PENGESAHAN PROPOSAL PKM-PENELITIAN
ii
DAFTAR ISI
iii
DAFTAR GAMBAR
DAFTAR TABEL
iv
1
BAB 1 PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Pisang merupakan komoditas yang mudah dibudidayakan dan
dikembangkan di Indonesia. Menurut data dari Kementerian Pertanian (2016),
bahwa produksi pisang di Indonesia mencapai 7,3 juta ton/tahun. Pada umumnya,
semakin banyak jumlah produksi pisang maka semakin banyak pula limbah kulit
pisang yang dihasilkan. Hal tersebut membuat para pengusaha pengolah pisang
berpikir kembali dalam pengolahan limbah kulit pisang karena apabila dibiarkan
tertimbun dalam waktu yang lama dan jumlah yang banyak akan membuat limbah
terurai menjadi asam-asam organik dan menurunkan kualitas air tanah. Pada
umumnya limbah kulit pisang diolah menjadi pakan ternak, akan tetapi pengolahan
tersebut masih belum optimal karena masih mengandung cukup banyak pati yang
belum dimanfaatkan. Menurut Musita (2009), limbah kulit pisang masih
mengandung pati cukup tinggi yaitu 30%. Pati dalam limbah kulit pisang dapat
dimanfaatkan secara optimal dalam pembuatan sorbitol. Proses pengolahan limbah
kulit pisang menjadi sorbitol yang tepat dan benar, akan membantu para pengusaha
industri pisang dalam mengolah limbah dan menjadikannya sebagai bahan baku
pembuatan surfaktan dengan nilai jual yang cukup tinggi.
Pengolahan kulit pisang menjadi sorbitol hampir tidak ada dan jarang
dilakukan. Namun, untuk penelitian produksi sorbitol dari pati (selulosa) sudah
dikembangkan berbagai metode secara konvensional maupun modern. Metode
konvensional yang paling banyak digunakan dalam industri adalah hidrolisis enzim
dan hidrogenasi glukosa. Metode tersebut memberikan konversi selulosa menjadi
glukosa sebesar 90% dan konversi glukosa menjadi sorbitol sebesar 85%. Pada
proses tersebut menggunakan enzim dan katalis Nikel dengan 2 tahapan dan dalam
reaktor yang berbeda sehingga kurang efektif. Pada tahun 2014, Komanoyo
melakukan studi kinetika konversi selulosa menjadi sorbitol dengan katalis
Ru/Karbon aktif pada metode hidrolitik hidrogenasi. Metode tersebut memiliki
keunggulan yaitu proses hidrogenasi dan hidrolisis dilakukan secara simultan,
konversi selulosa sebesar 89%, dan yield sorbitol sebesar 68% sesuai dengan SNI
Sorbitol. Tetapi, penggunaan katalis Ru kurang efektif karena sangat mahal
harganya.
Oleh karena itu, perlu dilakukan penelitian lebih lanjut terhadap pengolahan
limbah kulit pisang menjadi sorbitol dengan metode Hidrolisis Hidrogenasi secara
Simultan untuk mendapatkan proses yang lebih efisien dengan harga yang
terjangkau, selektivitas tinggi, dan menghasilkan yield yang tinggi. Metode
tersebut, diharapkan membantu para pengusaha industri pengolahan pisang dalam
mengolah limbah kulit pisang serta membantu investor dan pemerintah dalam
mengembangkan produksi katalis dalam industri sorbitol.
1.2 Perumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang diatas, didapatkan perumusan masalah dalam
Program Kreativitas Mahasiswa bidang Penelitian (PKM-P) ini adalah :
2
1. Bagaimana cara membuat sorbitol dari bahan baku limbah kulit pisang dengan
metode SHH ?
2. Bagaimana pengaruh volume katalis Ni/Karbon Aktif terhadap yield dan
selektivitas dalam produksi sorbitol ?
1.3 Tujuan
Adapun tujuan yang akan dicapai dari Program Kreatifitas Mahasiswa ini
adalah sebagai berikut :
1. Mengetahui cara membuat sorbitol dari bahan baku limbah kulit pisang
dengan metode SHH.
2. Mengetahui pengaruh volume katalis Ni/Karbon Aktif terhadap yield dan
selektivitas dalam produksi sorbitol.
1.4 Luaran yang Diharapkan
Luaran yang diharapkan dari Program Kreatifitas Mahasiswa ini adalah :
1. Melakukan publikasi jurnal ilmiah dan seminar dengan judul “Konversi
Limbah Kulit Pisang Menjadi Sorbitol Dengan Metode Simultaneous
Hydrolytic Hydrogenation” pada seminar nasional/internasional.
2. Menghasilkan katalis dari bahan alam dengan harga yang terjangkau dan
efisien, serta menghasilkan yield dan selektivitas yang tinggi.
1.5 Manfaat Program
Adapun kegunaan dari program ini adalah sebagai berikut :
1. Memberikan informasi mengenai pembuatan sorbitol dari limbah kulit pisang.
2. Penelitian ini diharapkan dapat dijadikan referensi/rujukan oleh para pihak
akademisi dalam pengolahan limbah kulit pisang menjadi sorbitol.
3. Karya penelitian ini diharapkan dapat menjadi referensi bagi pemerintah dan
investor dalam meningkatkan produksi katalis dalam industri gula alkohol.
4. Dapat digunakan sebagai solusi peningkatan pendapatan masyarakat dalam
pengolahan limbah kulit pisang.
➢ Grade II : memiliki kadar sorbitol minimum 64%, dan digunakan antara lain
untuk pasta gigi, kimia medis, dan sorbitan.
➢ Grade III : memiliki kadar sorbitol minimum 68%, dan digunakan antara lain
untuk pasta gigi, bahan vitamin C, surfaktan, dan poliuretan.
Tabel 1. Syarat Mutu Sorbitol Cair SNI 4258.1:2010
Persyaratan
Kriteria Uji Satuan
I II III
Kadar Sorbitol % (b/b) Min. 50 Min. 64 Min. 68
pH (14% dalam air) - 5,0 s.d 7,0 5,0 s.d 7,0 5,0 s.d 7,0
Gula pereduksi % (b/b) Maks. 0,15 Maks. 0,1 Maks. 0,05
Gula total % (b/b) 6,0 s.d 8,0 Maks. 2,5 Maks. 0,15
Sorbitol dengan grade III lebih sering digunakan karena memiliki kadar
cukup tinggi dan memenuhi semua syarat mutu industri yang menggunakan bahan
baku sorbitol. Sorbitol grade III lebih sering digunakan sebagai bahan baku
pembuatan surfaktan dan produk farmasi.
2.3 Logam Ni
Nikel merupakan logam transisi yang berada pada golongan VIIIB dan telah
banyak digunakan sebagai katalis dalam berbagai reaksi sintesis organik, yaitu
sebagai katalis hiterogen. Nikel menyerap sejumlah hidrogen bilamana dipisahkan
secara halus dalam bentuk khusus Ni, sebagai contoh raney nikel yang digunakan
untuk reduksi katalitik. Katalis nikel dapat digunakan dalam proses reaksi
hidrogenasi senyawa yang memiliki ikatan tidak jenuh, hidrogen ditambahkan ke
dalam senyawa tidak jenuh dan akan memutuskan ikatan rangkap (Widiyarti dan
Rahayu, 2010).
2.4 Karbon aktif
Karbon aktif adalah arang halus yang berwarna hitam, tidak berbau, tidak
mempunyai rasa. Karbon aktif berbentuk amorf, yang terdiri dari 87-97% karbon
dan sisanya berupa hidrogen, oksigen, sulfur, nitrogen serta senyawa-senyawa
lainnya yang terbentuk pada saat proses pembuatan. Selain terdiri dari atom karbon,
karbon aktif mengandung sejumlah kecil hidrogen dan oksigen yang terikat pada
gugus fungsi misalnya karboksil, fenol, dan eter. Gugus fungsi ini dapat berasal dari
bahan baku karbon aktif. Selain itu, gugus fungsi pada karbon aktif juga terbentuk
selama proses aktivasi oleh karena adanya interaksi radikal bebas permukaan
karbon dengan oksigen atau nitrogen yang berasal dari atmosfer. Gugus fungsi ini
menjadikan permukaan karbon aktif reaktif secara kimia dan dapat mempengaruhi
sifat adsorpsinya (Murti, 2008). Gambar karbon aktif dapat dilihat pada Gambar
3.
5
digunakan katalis dari jenis metal golongan VIII. Pada percobaan hidrogenasi
glukosa untuk menghasilkan produk banyak sorbitol dan sedikit manitol, dengan
katalis berdasar Nickel dapat dilakukan dengan kondisi operasi pada 22-35 atm dan
suhu 90-142OC (Roesyadi, 1988).
2.6 Penelitian Sebelumnya
Pengolahan sorbitol dari selulosa sudah dikembangkan berbagai metode
secara konvensional maupun modern. Metode konvensional yang paling banyak
digunakan dalam industri adalah hidrolisis enzim dan hidrogenasi glukosa. Metode
tersebut memberikan konversi selulosa menjadi glukosa sebesar 90% dan konversi
glukosa menjadi sorbitol sebesar 85%. Pada proses tersebut menggunakan enzim
dan katalis Nikel dengan 2 tahapan dan dalam reaktor yang berbeda sehingga
kurang efektif. Pada tahun 2014, Komanoyo melakukan studi kinetika konversi
selulosa menjadi sorbitol dengan katalis Ru/Karbon aktif pada metode hidrolitik
hidrogenasi. Metode tersebut memiliki keunggulan yaitu proses hidrogenasi dan
hidrolisis dilakukan secara simultan, konversi selulosa sebesar 89%, dan yield
sorbitol sebesar 68%. Tetapi, penggunaan katalis Ru kurang efektif karena sangat
mahal harganya.
BAB 3. METODE PENELITIAN
Penelitian ini dilakukan dengan metode pendekatan eksperimen. Pendekatan
eksperimen dilakukan dengan cara penelitian/eksperimen dalam skala laboratorium
untuk memproduksi dan mempelajari pembuatan sorbitol dari limbah kulit pisang
dengan metode Hidrolisis Hidrogenasi secara Simultan. Adapun metode
pelaksanaan yang digunakan, secara garis besar dapat dilihat pada Gambar 4.
berikut:
Tahap Persiapan :
Treatment bahan baku :
a.Menyiapkan bahan yang
- Mengeringkan limbah kulit
Mulai Studi Literatur digunakan.
pisang dibawah sinar
b. Mempersiapkan alat yang
matahari
digunakan diantaranya :
- Memisahkan kulit pisang
- Reaktor karbonasi & kalsinasi
dari lignin.
- Reaktor hidrolitik hidrogenasi
Tahap analisa:
- Analisa yield dan selektivitas
- Analisa SEM-EDX Tahap preparasi katalis :
Proses Pembuatan Sorbitol
- Analisa BET - Proses karbonasi bambu ori
dengan Metode SHH
- Analisa XRD - Proses wet impregnation
- Analisa kadar gula pereduksi
Bambu
Bambu atau Zeolite
Heater Listrik
TC
FC
N2, gas buang
N2 Air
DAFTAR PUSTAKA
Anggoro, D. D., Purwanto, & Rispiandi. (2014). HIDROLISIS SELULOSA
MENJADI GLUKOSA DENGAN KATALIS HETEROGEN ARANG
AKTIF TERSULFONASI. Reaktor, Vol. 15 No. 2, 126-131.
Aho, et al. 2015. Continuous Hydrogenation Of Glucose With Ruthenium On Carbon
Nanotube Catalysts. Catalysis Science & Technology. 364-370.
Hirtamas, T. P. (2013). Mutu Fisik Dan Kadar Pati Tepung Dari Limbah Kulit
Pisang Candi (Musa paradisica). Malang : Akademi Analis Farmasi Dan
Makanan "Putra Indonesia".
Kementerian Pertanian. 2016. Outlook Komoditas Pertanian Sub Sektor
Hortikultura. Jakarta : Kementerian Pertanian.
Komanoyo, T., et. al. (2014). Kinetic Study of Catalytic Conversion of Cellulose to
Sugar Alcohols under Low-Pressure Hydrogen. ChemCatChem, 230-236.
Murti, S., 2008. Pembuatan Karbon Aktif dari Tongkol Jagung untuk Adsorbsi
Molekul Amonia dan ion Krom. Depok : Universitas Indonesia.
Musita, N. (2009). KAJIAN KANDUNGAN DAN KARAKTERISIK PATI
RESISTEN DARI BERBAGAI VARIETAS PISANG. Jurnal Teknologi
Industri dan Hasil Pertanian. Volume 14, No. 1, 68-79.
Purwanti. 2009. Kualitas Bioetanol Limbah Padat Basah Tapioka dengan
Penambahan Ragi dan Waktu Fermentasi yang Berbeda. Skripsi Fakultas
Keguruan dan Ilmu Oendidikan, Universitas Muhammadiyah Surakarta.
Roesyadi, A. (2004). Hidrogenasi Benzene. Reaktor, Vol. 8 No. 1., 22-28.
Sitompul, D. 2010. Hidrogenasi Glukosa Menjadi Sorbitol Dengan Menggunakan
Katalis Pd/C Dalam Pelarut N-Heksan Kering. Universitas Sumatra Utara.
Welasih, T. 2003. Hidrogenasi Glukosa Menjadi Sorbitol Menggunakan Katalis
Nikel Dalam Reaktor Berpengaduk Dan Bertekanan Tinggi. Surabaya : ITS
Digital Library.
Widiyarti, G. dan Rahayu, W.S, 2010, Pengaruh metode preparasi dan kandungan
logam aktif terhadap Aktivitas Katalis Ni/kieselguhr, Jurnal Sains Materi
Indonesia, 11 (2) : 1-5.
11
12
13
14
15
16
3. Perjalanan
Material Justifikasi Material Jumlah Harga (Rp)
Akomodasi
Transportasi untuk seminar nasional 3 orang 750.000
Seminar
Akomodasi
Perjalanan perwakilan anggota
Pengambilan 3 orang 600.000
mengambil limbah kulit pisang
Bahan Baku
Akomodasi
Perjalanan perwakilan anggota membeli
Pengambilan 3 orang 360.000
bahan baku
Bahan Baku
Akomodasi
Perjalanan Transportasi ke Toko-toko alat kimia
Pembelian Bahan untuk penunjang penelitian dan analisa 3 orang 300.000
Penunjang dan sampel
Analisa Sampel
Sub Total Biaya 2.010.000
Alokasi
No Nama/NRP Program Studi Bidang Ilmu Waktu Uraian Tugas
(Jam/Minggu)
Penanganan
bidang
Pretreatment
Amila Dini
1 Teknik Kimia Katalis 6 Jam/Minggu bahan baku dan
Istiqomah
preparasi
Karbonasi bambu
ori
Penanganan
bidang impregnasi
2 Bahrul Anam Teknik Kimia Katalis 6 Jam/Minggu
katalis Ni/Karbon
Aktif
Penanganan
Delfi Melinda
3 Teknik Kimia Hidrogenasi 6 Jam/Minggu bidang proses
Nurul Riyadi
pembuatan sorbitol
19
Dengan ini menyatakan bahwa usulan PKM-P saya dengan judul Optimalisasi
Pemanfaatan Limbah Kulit Pisang Menjadi Sorbitol Dengan Metode
Hidrolisis Hidrogenasi Secara Simultan Sebagai Bahan Baku Pembuatan
Surfaktan yang diusulkan untuk tahun anggaran 2019 bersifat original dan belum
pernah dibiayai oleh lembaga atau sumber dana lain.
Materai
6000