Anda di halaman 1dari 24

PROPOSAL PROGRAM KREATIVITAS MAHASISWA

JUDUL PROGRAM

PEMANFAATAN LIMBAH KULIT PISANG MENJADI SORBITOL


DENGAN METODE HIDROLISIS HIDROGENASI SECARA SIMULTAN

BIDANG KEGIATAN :
PKM PENELITIAN

Diusulkan oleh :

Amila Dini Istiqomah (02211540000111) Angkatan 2015


Bahrul Anam (02211745000015) Angkatan 2017
Delfi Melinda Nurul Riyadi (02211746000028) Angkatan 2017

INSTITUT TEKNOLOGI SEPULUH NOPEMBER


SURABAYA
2018
PROPOSAL PROGRAM KREATIVITAS MAHASISWA

JUDUL PROGRAM

PEMANFAATAN LIMBAH KULIT PISANG MENJADI SORBITOL


DENGAN METODE HIDROLISIS HIDROGENASI SECARA SIMULTAN

BIDANG KEGIATAN :
PKM PENELITIAN

Diusulkan oleh :

Amila Dini Istiqomah (02211540000111) Angkatan 2015


Bahrul Anam (02211745000015) Angkatan 2017
Delfi Melinda Nurul Riyadi (02211746000028) Angkatan 2017

INSTITUT TEKNOLOGI SEPULUH NOPEMBER


SURABAYA
2018

i
PENGESAHAN PROPOSAL PKM-PENELITIAN

1. Judul Kegiatan : Pemanfaatan Limbah Kulit Pisang Menjadi


Sorbitol Dengan Metode Hidrolisis
Hidrogenasi Secara Simultan
2. Bidang Kegiatan : PKM-Penelitian
3. Ketua Pelaksana Kegiatan
a. Nama Lengkap : Amila Dini Istiqomah
b. NIM : 02211540000111
c. Jurusan : Teknik Kimia
d. Perguruan Tinggi : Institut Teknologi Sepuluh Nopember
e. Alamat rumah/Telp/HP : Jl. Arief Rahman Hakim No. 48 B,
Surabaya / 085753750357
f. Alamat email : amiladiniistqmh@gmail.com
4. Anggota Pelaksana Kegiatan : 2 Orang
5. Dosen Pendamping
a. Nama Lengkap dan Gelar : Firman Kurniawansyah,S.T.,M.Eng.Sc.Ph.D
b. NIDN : 0029057702
c. Alamat Rumah dan HP : Jl. Teknik Kimia, Kampus ITS, Sukolilo,
Surabaya / 085859997570
6. Biaya Kegiatan Total
Dikti : Rp 11.123.000
Sumber lain :-
7. Jangka Waktu Pelaksanaan : 4 bulan
Surabaya, 5 November 2018
Menyetujui,
Kepala Departemen Teknik Kimia Industri Ketua Pelaksana Kegiatan
FV – ITS

Juwari ST, M.Eng., Ph.D. Amila Dini Istiqomah


NIP. 19730615 199903 1 003 NIM. 02211540000111

Wakil Rektor Bidang Akademik dan Dosen Pendamping


Kemahasiswaan ITS

Prof. Dr. Ir. Heru Setyawan, M.Eng. Firman Kurniawansyah,S.T.,M.Eng.Sc.Ph.D


NIP. 19670203 199102 1001 NIDN. 0029057702

ii
DAFTAR ISI

Halaman Judul ................................................................................................... i


Pengesahan Proposal PKM-P ............................................................................ ii
Daftar Isi ............................................................................................................. iii
Daftar Gambar .................................................................................................... iv
Daftar Tabel ...................................................................................................... iv
BAB 1 PENDAHULUAN .............................................................................. 1
1.1 Latar Belakang .............................................................................. 1
1.2 Perumusan Masalah ...................................................................... 1
1.3 Tujuan ........................................................................................... 2
1.4 Luaran yang Diharapkan ............................................................... 2
1.5 Manfaat Program .......................................................................... 2
BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA ..................................................................... 2
2.1 Kulit Pisang .................................................................................... 2
2.2 Sorbitol .......................................................................................... 3
2.3 Logam Ni ...................................................................................... 4
2.4 Karbon Aktif ................................................................................. 4
2.5 Hidrolisis Hidrogenasi secara Simultan ........................................ 5
2.6 Penelitian Sebelumnya .................................................................. 6
BAB 3 METODE PENELITIAN .................................................................... 6
3.1 Prosedur Penelitian ....................................................................... 7
3.2 Variabel Penelitian ........................................................................ 9
BAB 4 BIAYA DAN JADWAL KEGIATAN ............................................... 9
4.1 Rancangan Biaya .......................................................................... 9
4.2 Jadwal Kegiatan ............................................................................ 9
DAFTAR PUSTAKA ....................................................................................... 10
LAMPIRAN ...................................................................................................... 11

iii
DAFTAR GAMBAR

Gambar 1. Limbah Kulit Pisang ........................................................................ 3


Gambar 2. Struktur Kimia Sorbitol ................................................................... 3
Gambar 3. Karbon Aktif .................................................................................... 5
Gambar 4. Diagram Alir Proses Penelitian ....................................................... 6
Gambar 3. Skema Peralatan Reaktor Karbonasi dan Kalsinasi ......................... 7
Gambar 4. Skema Peralatan Hidrogenasi Hidrolitik ......................................... 7

DAFTAR TABEL

Tabel 1. Syarat Mutu Sorbitol Cair SNI 4258.1:2010 .......................................... 4


Tabel 2. Variabel Penelitian ................................................................................. 9
Tabel 3. Rancangan Biaya .................................................................................... 9

iv
1

BAB 1 PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Pisang merupakan komoditas yang mudah dibudidayakan dan
dikembangkan di Indonesia. Menurut data dari Kementerian Pertanian (2016),
bahwa produksi pisang di Indonesia mencapai 7,3 juta ton/tahun. Pada umumnya,
semakin banyak jumlah produksi pisang maka semakin banyak pula limbah kulit
pisang yang dihasilkan. Hal tersebut membuat para pengusaha pengolah pisang
berpikir kembali dalam pengolahan limbah kulit pisang karena apabila dibiarkan
tertimbun dalam waktu yang lama dan jumlah yang banyak akan membuat limbah
terurai menjadi asam-asam organik dan menurunkan kualitas air tanah. Pada
umumnya limbah kulit pisang diolah menjadi pakan ternak, akan tetapi pengolahan
tersebut masih belum optimal karena masih mengandung cukup banyak pati yang
belum dimanfaatkan. Menurut Musita (2009), limbah kulit pisang masih
mengandung pati cukup tinggi yaitu 30%. Pati dalam limbah kulit pisang dapat
dimanfaatkan secara optimal dalam pembuatan sorbitol. Proses pengolahan limbah
kulit pisang menjadi sorbitol yang tepat dan benar, akan membantu para pengusaha
industri pisang dalam mengolah limbah dan menjadikannya sebagai bahan baku
pembuatan surfaktan dengan nilai jual yang cukup tinggi.
Pengolahan kulit pisang menjadi sorbitol hampir tidak ada dan jarang
dilakukan. Namun, untuk penelitian produksi sorbitol dari pati (selulosa) sudah
dikembangkan berbagai metode secara konvensional maupun modern. Metode
konvensional yang paling banyak digunakan dalam industri adalah hidrolisis enzim
dan hidrogenasi glukosa. Metode tersebut memberikan konversi selulosa menjadi
glukosa sebesar 90% dan konversi glukosa menjadi sorbitol sebesar 85%. Pada
proses tersebut menggunakan enzim dan katalis Nikel dengan 2 tahapan dan dalam
reaktor yang berbeda sehingga kurang efektif. Pada tahun 2014, Komanoyo
melakukan studi kinetika konversi selulosa menjadi sorbitol dengan katalis
Ru/Karbon aktif pada metode hidrolitik hidrogenasi. Metode tersebut memiliki
keunggulan yaitu proses hidrogenasi dan hidrolisis dilakukan secara simultan,
konversi selulosa sebesar 89%, dan yield sorbitol sebesar 68% sesuai dengan SNI
Sorbitol. Tetapi, penggunaan katalis Ru kurang efektif karena sangat mahal
harganya.
Oleh karena itu, perlu dilakukan penelitian lebih lanjut terhadap pengolahan
limbah kulit pisang menjadi sorbitol dengan metode Hidrolisis Hidrogenasi secara
Simultan untuk mendapatkan proses yang lebih efisien dengan harga yang
terjangkau, selektivitas tinggi, dan menghasilkan yield yang tinggi. Metode
tersebut, diharapkan membantu para pengusaha industri pengolahan pisang dalam
mengolah limbah kulit pisang serta membantu investor dan pemerintah dalam
mengembangkan produksi katalis dalam industri sorbitol.
1.2 Perumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang diatas, didapatkan perumusan masalah dalam
Program Kreativitas Mahasiswa bidang Penelitian (PKM-P) ini adalah :
2

1. Bagaimana cara membuat sorbitol dari bahan baku limbah kulit pisang dengan
metode SHH ?
2. Bagaimana pengaruh volume katalis Ni/Karbon Aktif terhadap yield dan
selektivitas dalam produksi sorbitol ?
1.3 Tujuan
Adapun tujuan yang akan dicapai dari Program Kreatifitas Mahasiswa ini
adalah sebagai berikut :
1. Mengetahui cara membuat sorbitol dari bahan baku limbah kulit pisang
dengan metode SHH.
2. Mengetahui pengaruh volume katalis Ni/Karbon Aktif terhadap yield dan
selektivitas dalam produksi sorbitol.
1.4 Luaran yang Diharapkan
Luaran yang diharapkan dari Program Kreatifitas Mahasiswa ini adalah :
1. Melakukan publikasi jurnal ilmiah dan seminar dengan judul “Konversi
Limbah Kulit Pisang Menjadi Sorbitol Dengan Metode Simultaneous
Hydrolytic Hydrogenation” pada seminar nasional/internasional.
2. Menghasilkan katalis dari bahan alam dengan harga yang terjangkau dan
efisien, serta menghasilkan yield dan selektivitas yang tinggi.
1.5 Manfaat Program
Adapun kegunaan dari program ini adalah sebagai berikut :
1. Memberikan informasi mengenai pembuatan sorbitol dari limbah kulit pisang.
2. Penelitian ini diharapkan dapat dijadikan referensi/rujukan oleh para pihak
akademisi dalam pengolahan limbah kulit pisang menjadi sorbitol.
3. Karya penelitian ini diharapkan dapat menjadi referensi bagi pemerintah dan
investor dalam meningkatkan produksi katalis dalam industri gula alkohol.
4. Dapat digunakan sebagai solusi peningkatan pendapatan masyarakat dalam
pengolahan limbah kulit pisang.

BAB 2. TINJAUAN PUSTAKA


2.1 Kulit Pisang
Kulit pisang merupakan bahan buangan yang cukup banyak jumlahnya.
Menurut data dari Kementerian Pertanian (2016), bahwa produksi pisang di
Indonesia mencapai 7,3 juta ton/tahun. Pada umumnya, semakin banyak jumlah
produksi pisang maka semakin banyak pula limbah kulit pisang yang dihasilkan.
Hirtamas (2013) mengatakan bahwa limbah kulit pisang belum dimanfaatkan
secara nyata, hanya dibuang sebagai limbah organik saja atau digunakan sebagai
makanan ternak. Jumlah dari kulit pisang cukup banyak yaitu kira-kira 1/3 dari buah
pisang yang belum dikupas. Menurut Musita (2009), bahwa pada kulit pisang masih
mengandung 30% pati. Gambar limbah kulit pisang dapat dilihat pada Gambar 1.
3

Gambar 1. Limbah Kulit Pisang


2.2 Sorbitol
Sorbitol merupakan senyawa monosakarida polyhidric alcohol. Nama kimia
lain dari sorbitol adalah hexitol atau glusitol dengan rumus kimia C6H14O6. Adapun
struktur molekulnya mirip dengan struktur molekul glukosa dimana yang berbeda
adalah gugus aldehid pada glukosa diganti menjadi gugus alkohol. Struktur kimia
sorbitol disajikan pada Gambar 2.

Gambar 2. Struktur Kimia Sorbitol


Bahan pemanis ini dikenal sebagai D-sorbitol, D-glucitol, L-gulitol, sorbit
atau sorbol adalah monosakarida poliol yang mempunyai berat molekul 182,17.
Kemanisannya hanya 0,5 kali gula tebu (Sitompul, D.C., 2010).
Sifat fisika sorbitol antara lain :
• Tidak berwarna, tidak berbau dan berasa manis
• Larut dalam air, glycerol dan propylene glycol
• Sedikit larut dalam methanol, etanol, asam asetat dan phenol
• Tidak larut dalam sebagian besar pelarut organik
Sifat kimia sorbitol antara lain :
• Specific gravity : 1.472 (-5 oC)
• Melting point : 93 oC
• Kelarutan dalam air : 235 gr/100 gr H2O
• Panas pelarutan dalam air : 20.2 kJ/mol
• Panas pembakaran : 3025.5 kJ/mol
Klasifikasi sorbitol cair terdiri dari 3 Grade dan syarat umum sorbitol cair
dapat dilihat pada Tabel 1. :
➢ Grade I : memiliki kadar sorbitol minimum 50%, dan digunakan antara lain
untuk pasta gigi, kosmetik, kimia medis, tekstil, dan produk kulit.
4

➢ Grade II : memiliki kadar sorbitol minimum 64%, dan digunakan antara lain
untuk pasta gigi, kimia medis, dan sorbitan.
➢ Grade III : memiliki kadar sorbitol minimum 68%, dan digunakan antara lain
untuk pasta gigi, bahan vitamin C, surfaktan, dan poliuretan.
Tabel 1. Syarat Mutu Sorbitol Cair SNI 4258.1:2010
Persyaratan
Kriteria Uji Satuan
I II III
Kadar Sorbitol % (b/b) Min. 50 Min. 64 Min. 68
pH (14% dalam air) - 5,0 s.d 7,0 5,0 s.d 7,0 5,0 s.d 7,0
Gula pereduksi % (b/b) Maks. 0,15 Maks. 0,1 Maks. 0,05
Gula total % (b/b) 6,0 s.d 8,0 Maks. 2,5 Maks. 0,15
Sorbitol dengan grade III lebih sering digunakan karena memiliki kadar
cukup tinggi dan memenuhi semua syarat mutu industri yang menggunakan bahan
baku sorbitol. Sorbitol grade III lebih sering digunakan sebagai bahan baku
pembuatan surfaktan dan produk farmasi.
2.3 Logam Ni
Nikel merupakan logam transisi yang berada pada golongan VIIIB dan telah
banyak digunakan sebagai katalis dalam berbagai reaksi sintesis organik, yaitu
sebagai katalis hiterogen. Nikel menyerap sejumlah hidrogen bilamana dipisahkan
secara halus dalam bentuk khusus Ni, sebagai contoh raney nikel yang digunakan
untuk reduksi katalitik. Katalis nikel dapat digunakan dalam proses reaksi
hidrogenasi senyawa yang memiliki ikatan tidak jenuh, hidrogen ditambahkan ke
dalam senyawa tidak jenuh dan akan memutuskan ikatan rangkap (Widiyarti dan
Rahayu, 2010).
2.4 Karbon aktif
Karbon aktif adalah arang halus yang berwarna hitam, tidak berbau, tidak
mempunyai rasa. Karbon aktif berbentuk amorf, yang terdiri dari 87-97% karbon
dan sisanya berupa hidrogen, oksigen, sulfur, nitrogen serta senyawa-senyawa
lainnya yang terbentuk pada saat proses pembuatan. Selain terdiri dari atom karbon,
karbon aktif mengandung sejumlah kecil hidrogen dan oksigen yang terikat pada
gugus fungsi misalnya karboksil, fenol, dan eter. Gugus fungsi ini dapat berasal dari
bahan baku karbon aktif. Selain itu, gugus fungsi pada karbon aktif juga terbentuk
selama proses aktivasi oleh karena adanya interaksi radikal bebas permukaan
karbon dengan oksigen atau nitrogen yang berasal dari atmosfer. Gugus fungsi ini
menjadikan permukaan karbon aktif reaktif secara kimia dan dapat mempengaruhi
sifat adsorpsinya (Murti, 2008). Gambar karbon aktif dapat dilihat pada Gambar
3.
5

Gambar 3. Karbon aktif


Karbon aktif yang digunakan bersal dari bambu ori. Bambu ori memiliki
kerapatan yang tinggi. Secara umum, bambu ori mengandung kalori sebbesar 2146
cal/g.
2.5 Hidrolisis Hidrogenasi Secara Simultan
Pada proses Hidrolisis Hidrogenasi secara Simultan, tahap hidrolisis dan
hidrogenasi berlangsung secara simultan dalam satu reaktor. Secara umum, proses
tersebut terdiri dari 2 proses yaitu :
➢ Proses Hidrolisis
Hidrolisis adalah proses konversi pati menjadi glukosa. Prinsip hidrolisis
pati adalah pemutusan rantai polimer pati menjadi unit-unit dekstrosa (C6H12O6).
Proses hidrolisis yang sering digunakan selama ini adalah hidrolisis asam dan
hidrolisis enzim. Hidrolis asam menggunakan asam sebagai katalis yang cenderung
memiliki harga murah, tetapi dalam prosesnya rentan terjadi korosif dan
menimbulkan limbah. Hidrolisis enzim menghasilkan konversi lebih tinggi
dibandingkan asam, tetapi rentan terhadap perubahan kondisi operasi yang dapat
menyebabkan rusaknya enzim dan harga enzim yang mahal. Proses hidrolisis
dengan katalis heterogen banyak digunakan di industry karena proses pemisahan
katalis dengan produk relative mudah dan harga katalis yang digunakan murah
seperti katalis Nikel, serta memiliki selektivitas yang moderat (Anggoro, 2014).
➢ Proses Hidrogenasi
Hidrogenasi merupakan reaksi antara hidrogen dengan senyawa organik.
Proses hidrogenasi merupakan salah satu proses penting dan banyak digunakan
dalam pembuatan bermacam-macam senyawa organik. Industri yang menggunakan
proses hidrogenasi antara lain adalah industri sorbitol, methanol, margarin, amonia
dan lain-lain (Welasih, 2003). Reaksi hidrogenasi terhadap glukosa dimaksudkan
untuk memasukkan gugus atom H kedalam ikatan glukosa sehingga terbentuk
gugus-gugus alkohol (OH). Dengan demikian akan diperoleh suatu senyawa hexa-
alkohol, yang sebagian besar terdiri dari sorbitol sebagai bentuk yang paling stabil.
Reaksi ini pada umumnya dilakukan dalam larutan air dengan pertolongan katalis.
Katalis yang dimasukkan berupa katalis heterogen ataupun homogen. Namun
secara industri pemakaian katalis heterogen akan sangat menguntungkan karena
dapat digunakan kembali setelah proses regenerasi/pencucian. Pada umumnya
6

digunakan katalis dari jenis metal golongan VIII. Pada percobaan hidrogenasi
glukosa untuk menghasilkan produk banyak sorbitol dan sedikit manitol, dengan
katalis berdasar Nickel dapat dilakukan dengan kondisi operasi pada 22-35 atm dan
suhu 90-142OC (Roesyadi, 1988).
2.6 Penelitian Sebelumnya
Pengolahan sorbitol dari selulosa sudah dikembangkan berbagai metode
secara konvensional maupun modern. Metode konvensional yang paling banyak
digunakan dalam industri adalah hidrolisis enzim dan hidrogenasi glukosa. Metode
tersebut memberikan konversi selulosa menjadi glukosa sebesar 90% dan konversi
glukosa menjadi sorbitol sebesar 85%. Pada proses tersebut menggunakan enzim
dan katalis Nikel dengan 2 tahapan dan dalam reaktor yang berbeda sehingga
kurang efektif. Pada tahun 2014, Komanoyo melakukan studi kinetika konversi
selulosa menjadi sorbitol dengan katalis Ru/Karbon aktif pada metode hidrolitik
hidrogenasi. Metode tersebut memiliki keunggulan yaitu proses hidrogenasi dan
hidrolisis dilakukan secara simultan, konversi selulosa sebesar 89%, dan yield
sorbitol sebesar 68%. Tetapi, penggunaan katalis Ru kurang efektif karena sangat
mahal harganya.
BAB 3. METODE PENELITIAN
Penelitian ini dilakukan dengan metode pendekatan eksperimen. Pendekatan
eksperimen dilakukan dengan cara penelitian/eksperimen dalam skala laboratorium
untuk memproduksi dan mempelajari pembuatan sorbitol dari limbah kulit pisang
dengan metode Hidrolisis Hidrogenasi secara Simultan. Adapun metode
pelaksanaan yang digunakan, secara garis besar dapat dilihat pada Gambar 4.
berikut:

Tahap Persiapan :
Treatment bahan baku :
a.Menyiapkan bahan yang
- Mengeringkan limbah kulit
Mulai Studi Literatur digunakan.
pisang dibawah sinar
b. Mempersiapkan alat yang
matahari
digunakan diantaranya :
- Memisahkan kulit pisang
- Reaktor karbonasi & kalsinasi
dari lignin.
- Reaktor hidrolitik hidrogenasi

Tahap analisa:
- Analisa yield dan selektivitas
- Analisa SEM-EDX Tahap preparasi katalis :
Proses Pembuatan Sorbitol
- Analisa BET - Proses karbonasi bambu ori
dengan Metode SHH
- Analisa XRD - Proses wet impregnation
- Analisa kadar gula pereduksi

Penarikan Kesimpulan Selesai

Gambar 4. Diagram Alir Proses Penelitian


7

3.1 Prosedur Penelitian


Langkah-langkah dalam memproduksi sorbitol dari limbah kulit pisang
adalah sebagai berikut :
1. Menyiapkan bahan yang digunakan
Mempersiapkan bahan yang digunakan yaitu limbah kulit pisang aquades,
HNO3 65%, H3PO4 85%, Ni(NO3)3.6H2O, gas N2, bambu ori, dan gas H2.
2. Mempersiapkan alat yang digunakan :
Reaktor Karbonisasi
dan Kalsinasi

Bambu
Bambu atau Zeolite

Heater Listrik

TC
FC
N2, gas buang

N2 Air

Gambar 5. Skema Peralatan Reaktor Karbonasi dan Kalsinasi

Gambar 6. Skema Peralatan Reaktor Hidrogenasi Hidrolitik


Fungsi dari alat tersebut :
a. Reaktor Karbonasi dan Kalsinasi
Reaktor Karbonasi dan Kalsinasi berfungsi untuk mengubah bambu
menjadi karbon aktif dan membuat katalis dengan proses kalsinasi.
b. Reaktor Hidrogenasi Hidrolitik
Reaktor Hidrogenasi Hidrolitik berfungsi untuk proses pembuatan sorbitol
dengan metode Hidrolisis Hidrogenasi secara Simultan.
3. Tahap treatment bahan :
Memotong kulit pisang lalu dikeringkan di panas matahari dan oven.
Kemudian menggiling / menghaluskan Kulit Pisang sampai ukuran tertentu.
8

Menimbang 50 gram Kulit Pisang, memasukkan kedalam erlemeyer 500 ml.


Selanjutnya enambahkan 100 ml H2SO4 1 % dan menutup rapat erlenmeyer
dengan gabus kemudian dipanaskan dalam autoclave pada suhu 121oC selama
30 menit. Memisahkan fase airnya sehingga tersisa fase seluligninnya.
Menambahkan 100 ml NaOH 4 % dan menutup rapatnya lalu dipanasi kembali
pada suhu 121oC selama 30 menit. Mencuci fase solidnya dengan air beberapa
kali. Lalu, mengeringkannya dengan suhu 100 oC selama 24 jam.
4. Tahap Preparasi Katalis
Pada tahap tersebut dilakukan proses karbonasi bambu ori terlebih dahulu.
Memotong dan mengeringkan bambu ori. Melakukan karbonisasi dengan gas
N2 selama 2 jam pada suhu 500 oC. Melakukan aktivasi kimia dengan rasio
H3PO4 : bambu = 1 : 5 (100 rpm, 85oC, 1 jam). Melakukan pencucian dengan
aquades dan mengeringkan di oven dengan suhu 110 oC selama 24 jam.
Menambahkan 3 mL larutan HNO3 dan 150 mL aquades ke dalam sampel
dengan dilakukan pengadukan selama 4 jam dengan suhu 80 oC. Melakukan
pencucian dengan aquades dan mengeringkan di oven dengan suhu 110 oC
selama 24 jam. Kemudian melakukan wet impregnation dengan
Ni(NO2)3.6H2O. Melakukan pencucian dengan aquades dan mengeringkan di
oven dengan suhu 110 oC selama 12 jam. Melakukan kalsinasi selama 2 jam
dengan suhu 500 oC. Mereduksi katalis di dalam reactor selama 5 jam dengan
suhu 400 oC.
5. Tahap pembuatan sorbitol dengan metode Hidrolisis Hidrogenasi secara
Simultan.
Memasukkan limbah kulit pisang ke dalam reaktor. Menambahkan katalis
Ni/Karbon aktif sesuai variabel. Mengisi reaktor dengan gas H2 dan gas N2.
Mengatur tekanan hingga 20 bar dan mengatur suhu panel sesuai suhu operasi.
Menunggu proses reaksi sesuai variable waktu. Mengambil sampel pada menit
sesuai variabel.
6. Tahap Analisa
Melakukan analisa terhadap karakterisasi katalis dan sorbitol yang dihasilkan.
1. Analisa SEM (Scanning Electron Microscope) yang bertujuan untuk
mengetahui morfologi katalis.
2. Analisa EDX (Energy Dispersion X-Ray) yang bertujuan untuk
mengetahui komposisi logam-logam pada katalis
3. Analisa BET (Bruneur-Emmet-Teller) yang bertujuan untuk mengetahui
luas permukaan katalis.
4. Analisa XRD (X-Ray Diffraction) yang bertujuan untuk mengetahui
kristalinitas katalis.
5. Analisa yield dan selektivitas sorbitol yang didapatkan.
6. Analisa kadar gula pereduksi.
9

3.2 Variabel Penelitian


Tabel 2. Variabel Penelitian
Variabel Tetap Variabel Berubah
1. Bahan baku limbah kulit pisang 200 - Waktu reaksi: 60 menit dan
gram. 120 menit, dan 180 menit.
2. Jenis katalis Ni/Karbon aktif
3. Tekanan 20 bar
4. Variabel suhu reaksi 463 K.
5. Massa katalis 10% dari volume
glukosa
6. Loading Ni 10% terhadap katalis total

BAB 4. BIAYA DAN JADWAL KEGIATAN


4.1 Rancangan Biaya
Berikut ini adalah anggaran biaya yang dibutuhkan dan digunakan untuk
pelaksanaan kegiatan :
Tabel 3. Rancangan Biaya
No JenisPengeluaran Biaya(Rp)
1 Peralatan Penunjang 5.800.000
2 Bahan habis pakai 1.393.000
3 Perjalanan (antarkota/dalamkota) 2.010.000
4 Lain–lain 1.920.000
Jumlah 11.123.000
4.2 Jadwal Kegiatan
Adapun jadwal kegiatan yang akan dilaksanakan adalah sebagai berikut :
Bulan 1 Bulan 2 Bulan 3 Bulan 4
No Nama Kegiatan
1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4
1 Studi Literatur
2 Tahap persiapan bahan baku
3 Tahap Persiapan Alat
4 Pre-Treatment Bahan
5 Tahap Preparasi Katalis
6 Tahap Pembuatan Sorbitol
dengan Metode SHH
7 Tahap Analisa
8 Penarikan Kesimpulan
9 Pembuatan Laporan
Pertanggunga Jawaban
10 Pembimbingan Dosen
10

DAFTAR PUSTAKA
Anggoro, D. D., Purwanto, & Rispiandi. (2014). HIDROLISIS SELULOSA
MENJADI GLUKOSA DENGAN KATALIS HETEROGEN ARANG
AKTIF TERSULFONASI. Reaktor, Vol. 15 No. 2, 126-131.
Aho, et al. 2015. Continuous Hydrogenation Of Glucose With Ruthenium On Carbon
Nanotube Catalysts. Catalysis Science & Technology. 364-370.
Hirtamas, T. P. (2013). Mutu Fisik Dan Kadar Pati Tepung Dari Limbah Kulit
Pisang Candi (Musa paradisica). Malang : Akademi Analis Farmasi Dan
Makanan "Putra Indonesia".
Kementerian Pertanian. 2016. Outlook Komoditas Pertanian Sub Sektor
Hortikultura. Jakarta : Kementerian Pertanian.
Komanoyo, T., et. al. (2014). Kinetic Study of Catalytic Conversion of Cellulose to
Sugar Alcohols under Low-Pressure Hydrogen. ChemCatChem, 230-236.
Murti, S., 2008. Pembuatan Karbon Aktif dari Tongkol Jagung untuk Adsorbsi
Molekul Amonia dan ion Krom. Depok : Universitas Indonesia.
Musita, N. (2009). KAJIAN KANDUNGAN DAN KARAKTERISIK PATI
RESISTEN DARI BERBAGAI VARIETAS PISANG. Jurnal Teknologi
Industri dan Hasil Pertanian. Volume 14, No. 1, 68-79.
Purwanti. 2009. Kualitas Bioetanol Limbah Padat Basah Tapioka dengan
Penambahan Ragi dan Waktu Fermentasi yang Berbeda. Skripsi Fakultas
Keguruan dan Ilmu Oendidikan, Universitas Muhammadiyah Surakarta.
Roesyadi, A. (2004). Hidrogenasi Benzene. Reaktor, Vol. 8 No. 1., 22-28.
Sitompul, D. 2010. Hidrogenasi Glukosa Menjadi Sorbitol Dengan Menggunakan
Katalis Pd/C Dalam Pelarut N-Heksan Kering. Universitas Sumatra Utara.
Welasih, T. 2003. Hidrogenasi Glukosa Menjadi Sorbitol Menggunakan Katalis
Nikel Dalam Reaktor Berpengaduk Dan Bertekanan Tinggi. Surabaya : ITS
Digital Library.
Widiyarti, G. dan Rahayu, W.S, 2010, Pengaruh metode preparasi dan kandungan
logam aktif terhadap Aktivitas Katalis Ni/kieselguhr, Jurnal Sains Materi
Indonesia, 11 (2) : 1-5.
11
12
13
14
15
16

Lampiran 2. Justifikasi Anggaran Kegiatan


1. Peralatan Penunjang
Harga
Jumlah
Material Justifikasi Pemakaian Kuantitas Satuan
(Rp)
(Rp)
Mengubah bambu
Sewa Reaktor
menjadi karbon aktif
Karbonasi dan 1 paket 500.000 500.000
dan membuat katalis
Kalsinasi
dengan proses kalsinasi.
Sewa Reaktor Melakukan proses
Hidrogenasi pembuatan sorbitol 1 paket 500.000 500.000
Hidrolitik dengan metode SHH
Analisa SEM-EDX
(Scanning Electron Mengetahui morfologi
Microscope & katalis dan komposisi 6 sampel 250.000 1.500.000
Energy Dispersion logam-logam.
X-Ray)
Analisa BET
Mengetahui luas
(Bruneur-Emmet- 6 sampel 350.000 2.100.000
permukaan katalis.
Teller)
Analisa XRD Mengetahui kristalinitas
6 sampel 200.000 1.200.000
(X-Ray Diffraction) katalis.
Sub Total Biaya 5.800.000

2. Biaya Habis Pakai


Justifikasi Harga Satuan Jumlah
Material Kuantitas
Pemakaian (Rp) (Rp)
Pelarut garam dan
Aquades proses impregnasi 100 liter 2.000/liter 200.000
logam
Bahan aktivasi
Asam Nitrat
pembuatan 1 liter 55.000/liter 55.000
(HNO3)
penyangga katalis
Bahan aktivasi
Hidrogen Fosfat
pembuatan 1 liter 48.000/liter 48.000
(H3PO4)
penyangga katalis
Ni Nitrat Bahan baku logam
200 gram 2.500/gram 500.000
(Ni(NO3)3.6H2O) pembuat katalis
Kalsinasi dan untuk
Gas Nitrogen
purging udara dalam 2 tabung 110.000/tabung 220.000
(N2)
reactor
17

Gas Hidrogen Reduksi katalis dan


2 tabung 120.000/tabung 240.000
(H2) proses hydrocracking
Bahan baku
Bambu Ori 20 kilogram 6.500/kilogram 130.000
penyangga katalis
Sub Total Biaya 1.393.000

3. Perjalanan
Material Justifikasi Material Jumlah Harga (Rp)
Akomodasi
Transportasi untuk seminar nasional 3 orang 750.000
Seminar
Akomodasi
Perjalanan perwakilan anggota
Pengambilan 3 orang 600.000
mengambil limbah kulit pisang
Bahan Baku
Akomodasi
Perjalanan perwakilan anggota membeli
Pengambilan 3 orang 360.000
bahan baku
Bahan Baku
Akomodasi
Perjalanan Transportasi ke Toko-toko alat kimia
Pembelian Bahan untuk penunjang penelitian dan analisa 3 orang 300.000
Penunjang dan sampel
Analisa Sampel
Sub Total Biaya 2.010.000

4. Lain-Lain (Administrasi dan Seminar/Lokakarya)


Material Justifikasi Material Jumlah Harga
Publikasi Jurnal
Untuk biaya publikasi 1 kali 1.000.000
Ilmiah
Biaya untuk pendaftaran seminar
Seminar Nasional 1 kali 750.000
nasional
Biaya yang digunakan untuk membuat
Laporan 5 eks 50.000
laporan dan lain-lain
Biaya yang digunakan untuk membeli
Perlengkapan ATK alat tulis dan kerja seperti map, klip, 10 ATK 120.000
dan lain-lain
Sub Total Biaya 1.920.000
Total Biaya 11.123.000
18

Lampiran 3. Susunan Organisasi Tim Kegiatan dan Pembagian Tugas

Alokasi
No Nama/NRP Program Studi Bidang Ilmu Waktu Uraian Tugas
(Jam/Minggu)
Penanganan
bidang
Pretreatment
Amila Dini
1 Teknik Kimia Katalis 6 Jam/Minggu bahan baku dan
Istiqomah
preparasi
Karbonasi bambu
ori
Penanganan
bidang impregnasi
2 Bahrul Anam Teknik Kimia Katalis 6 Jam/Minggu
katalis Ni/Karbon
Aktif
Penanganan
Delfi Melinda
3 Teknik Kimia Hidrogenasi 6 Jam/Minggu bidang proses
Nurul Riyadi
pembuatan sorbitol
19

Lampiran 4. Surat Pernyataan Ketua Kegiatan

SURAT PERNYATAAN KETUA PENELITI/PELAKSANA

Yang bertanda tangan di bawah ini:


Nama : Amila Dini Istiqomah
NIM : 02211540000111
Program Studi : S1 Teknik Kimia FTI-ITS
Fakultas : Teknologi Industri (FTI)

Dengan ini menyatakan bahwa usulan PKM-P saya dengan judul Optimalisasi
Pemanfaatan Limbah Kulit Pisang Menjadi Sorbitol Dengan Metode
Hidrolisis Hidrogenasi Secara Simultan Sebagai Bahan Baku Pembuatan
Surfaktan yang diusulkan untuk tahun anggaran 2019 bersifat original dan belum
pernah dibiayai oleh lembaga atau sumber dana lain.

Bilamana di kemudian hari ditemukan ketidaksesuaian dengan pernyataan ini,


maka saya bersedia dituntut dan diproses sesuai dengan ketentuan yang berlaku dan
mengembalikan seluruh biaya penelitian yang sudah diterima ke kas Negara.

Demikian pernyataan ini dibuat dengan sesungguhnya dan dengan sebenar-


benarnya.

Surabaya, 5 November 2018


Mengetahui,
Ketua Departemen Teknik Kimia Yang menyatakan,

Materai
6000

(Juwari, ST., M.Eng., Ph.D.) (Amila Dini Istiqomah)


NIP. 19730615 199903 1 003 NIM. 02211540000111

Anda mungkin juga menyukai