1
BATCH VERSUS CONTINUOUS OPERATION BATCH VERSUS CONTINUOUS
Semibatch Reactor
No Operasi batch Operasi kontinyu OPERATION (lanjutan)
Biasanya berbentuk tangki berpengaduk 1. Biasanya lebih baik untuk Lebih baik untuk produksi 5. Memerlukan waktu- Tidak memerlukan waktu
Pada pengoperasian reaktor jenis ini, produksi volume kecil (A) jangka panjang dari satu berhenti (pengosongan, berhenti kecuali untuk
sebagian reaktan atau salah satu reaktan produk atau sejumlah produk pencucian, dan pengisian) perawatan terjadwal dan
dimasukkan ke dalam reaktor, sedangkan (A) antar batch (D) emergensi (A); tetapi kehilangan
reaktan yang lain atau reaktan sisanya 2. Lebih fleksibel untuk operasi produksi pada penghentian
dimasukkan secara kontinyu dan produk multi produk (multi proses) lama dapat menjadi mahal (D)
(A) 6. Biaya operasi dapat Biaya operasi relatif rendah (A)
reaksi dibiarkan di dalam reaktor 3. Biaya modal biasanya relatif Biaya modal biasanya relatif menjadi relatif tinggi (D)
Atau reaktan dimasukkan sekaligus dan rendah (A) tinggi (D) 7. Operasi tidak ajeg berarti Operasi ajeg berarti lebih
hasil reaksinya dapat dikeluarkan secara 4. Mudah diberhentikan dan lebih sukar mengendalikan mudah mengendalikan dan
kontinyu sampai konversi yang diinginkan membersihkan pengotor (A) dan mendapatkan mendapatkan keseragaman
keseragaman produksi (D) produksi (A)
Space Time versus Holding Time Untuk sistem varying density (secara umum): STEADY-STATE MIXED FLOW REACTOR
P0 T
Space time: time needed to treat one reactor V = V0 (1 + ε A X A ) (batch)
Peneracaan massa sistem (mol/waktu):
volume of feed: V C A0 V P T0 Input – Output – Berkurang karena reaksi = Akumulasi
τ= =
Q0 FA 0 V ≡ volume sistem reaksi Jika XA0 = 0, maka:
Holding time: mean residence time of flowing P0 T
material in the reactor: Q = Q0 (1 + ε A X A ) (alir) FA0 − FA − ( −rA ) V = 0 V
=
τ
=
∆ XA XA
=
X A
dX A P T0 FA0 C A0 − rA − rA
t = C A0 ∫
0
(− rA ) (1 + ε A X A ) Q ≡ laju alir volume (debit) FA0 − FA0 ( 1 − X A ) − ( −rA ) V = 0
1 V V C A0 C A0 X A
P ≡ tekanan total sistem reaksi τ= = = =
s Q0 FA0 − rA
For constant density system (all V T ≡ suhu absolut sistem reaksi FA0 X A = ( −rA ) V
liquid and constant density gases): τ = t = Pada sistem alir: V ≡ volume reaktor
Q Pada berbagai εA
2
Dalam hal ini, XA dan rA diukur pada aliran keluar CONTOH SOAL: Hasil perhitungan:
reaktor (sama dengan kondisi di dalam reaktor) Gas A murni pada 3 atm dan 30 oC (120 mmol/liter)
C − CA diumpankan ke dalam sebuah reaktor alir tangki
V X
Jika εA = 0, maka: = A = A0 berpengaduk yang bervolume 1 liter, pada berbagai
FA0 − rA C A0 (− rA ) laju alir yang berbeda. Reaksi yang terjadi: A → 3 R
dan konsentrasi A yang keluar reaktor di ukur pada
V C A0 X A C A0 − C A setiap variasi laju alir tersebut. Dari data berikut,
atau: τ= = = tentukan persamaan kecepatan reaksinya (reaksi
Q − rA − rA penguraian A)!
Keterangan:
τ ≡ space-time, yakni waktu yang dibutuhkan oleh
proses untuk mereaksikan satu volume reaktor,
dengan umpan tertentu, pada kondisi tertentu
s ≡ space-velocity (1/τ) Asumsi: Hanya reaktan A yang mempengaruhi
kecepatan reaksi Jadi: -rA = k CA2
STEADY-STATE PLUG FLOW REACTOR Jika XA0 = 0 dan diintegralkan untuk keseluruhan Pada constant-density system (εεA = 0):
volume reaktor V: X Af C Af
Pada plug flow reactor (PFR), komposisi fluida V τ d XA 1 d CA
= = ∫ =− ∫
V X Af
berubah/bervariasi terhadap posisi aksial (sepanjang dV d XA
pipa). Neraca massa (mol/waktu) dalam elemen volume ∫0 FA0 = ∫ FA0 C A0 − rA C A0 − rA
− rA
0 C A0
diferensial dV: 0
X Af C Af
X Af V d XA d CA
Input – Output – Berkurang karena reaksi = Akumulasi V τ d XA τ= = C A0 ∫ =− ∫
= = ∫ Q0 − rA − rA
FA – (FA + dFA) – (− rA) dV = 0 FA0 C A0 0
− rA 0 C A0
3
Contoh Soal Kinetika Reaksi Homogen Hasil Perhitungan:
Perhatikanlah bahwa: pada Steady-State PFR ##
Harga kecepatan reaksi (-rA) di dalam Harga k,
Reaksi homogen fase gas ireversibel elementer: A + B R dengan metode
reaktor: berlangsung dalam sebuah reaktor alir pipa steady-state pada k-averaging:
kondisi isotermal. Reaktor bervolume 0,1 liter dan
Konstan, pada SS mixed flow reactor percobaan dilakukan dengan mengukur konsentrasi A yang
keluar reaktor pada berbagai variasi laju alir volumetrik
Bervariasi sepanjang reaktor, pada SS plug umpan (Q0), dengan data sbb.:
flow reactor
Q0 CA
Perco- Umpan reaktor mengandung
Keterangan: (liter/ (mmol/
baan A dan B dengan perbandingan
(1 + ε A X A ) 2
XA
jam) liter)
XAf ≡ konversi reaktan A keluar reaktor (final) ekuimolar. Jika konsentrasi A I= ∫ d XA
CAf ≡ konsentrasi molar reaktan A keluar reaktor
1 10 85 di dalam umpan tetap, sebesar 0
(1 − X A ) 2
2 4,1 66 CA0 = 100 mmol/liter,
(final) tentukan persamaan laju XA
3 2,5 50
reaksinya. I = −0, 5 ln(1 − X A ) + 0, 25 X A + 0, 25
4 1,5 33 1− X A
Atau, jika harga k dihitung dengan metode grafik: Problem 14-6, Missen, 1999
A pure gaseous reactant A is fed at a steady- From: Problem 14-13, Missen, 1999
state (q0) of 30 L h-1 and a concentration (CA0) of
0,1 mol L-1 into an experimental CSTR of
volume (V) 0,1 L, where it undergoes Determine the rate constant of a first-
dimerization (2 A A2). If the steady-state order reaction: A P, conducted in a
outlet concentration (CA) is 0,0857 mol L-1, and
if there is no change in T or P, calculate: steady-state CSTR (V = 3700 L), given
(a) The fractional conversion of A that q0 = 5 L s-1, the density of the system
Jadi, persamaan
laju reaksinya (b) The oulet flow rate
is constant, CA0 = 4 mol L-1, and XA = 65%
adalah:
(c) The rate of reaction, -rA, mol L-1 h-1
−rA = 0,304 C ACB Jangan lupa, tuliskan satuannya…!
(d) The space time based on the feed rate
4
Soal Latihan Nomor 12:
Reaksi homogen fase-gas: 2 A → B Soal Latihan Nomor 16:
Contoh Soal (RATB, reversible): berlangsung dalam sebuah RATB (bervolume Reaksi homogen fase-cair bolak-balik:
VR liter). P0 = 2 atm dan T0 = 170oC (kondisi
Reaksi fase-cair elementer: A ⇔ R 2 A ⇔ B berlangsung dalam sebuah RATB
tekanan & suhu tetap). Umpan berupa gas A
murni dialirkan dengan laju alir FA0 steady. Umpan reaktor berupa A dan B
berlangsung dalam RATB isotermal. Pada dengan konsentrasi: CA0 = 1,5 mol/m3 dan
kesetimbangan: XA = 66,67%. Pada mol/menit. Dua percobaan pada kondisi
steady menghasilkan data sbb.: CB0 = 0,5 mol/m3. Kesetimbangan reaksi ini
pengoperasian reaktor dengan waktu tercapai pada rasio CA/CA0 = 0,20.
tinggal 12 menit: XA = 40%. Umpan FA0/VR 0,10 0,15 Pengoperasian reaktor dengan waktu
reaktor mengandung A [CA0 = 0,5 M dan FA/FA0 (= f) 0,20 0,30 tinggal τ = 1,07 jam menghasilkan rasio
CR0 = 0]. Tentukan nilai k1 dan k2! CA/CA0 = 0,60. Jika reaksi tersebut di atas
Tentukan orde reaksi dan konstanta elementer, berapakah nilai k1 dan k2?
kecepatan reaksi ini! Tuliskan juga Tuliskan juga satuannya.
satuannya.
5
Soal Latihan Nomor 36: Problem 4-11 (Smith, 2nd ed, 1970, page 197)
Soal (Smith, 1970):
Reaksi homogen fase-gas: A → 3 B The following conversion data were obtained in a
tubular-flow reactor for the gaseous pyrolysis of Studi kinetika dekomposisi fase-gas asetaldehida
berorde dua dan berlangsung pada suhu acetone at 520oC and 1 atmosphere. The reaction is: pada 518oC dan 1 atm: CH3CHO CH4 + CO
dan tekanan tetap. Untuk umpan CH3COCH3 CH2=C=O + CH4 dalam sebuah reaktor alir pipa isotermal (ID = 3,3
dengan laju alir 4 m3/jam berupa A The reactor was 80 cm long and had an inside diameter cm, L = 80 cm). Reaksi ini berorde satu. Jika
of 3,3 cm. What rate equation is suggested by these
murni pada 5 atm dan 350oC, sebuah data? umpan berupa asetaldehida murni yang dialirkan
reaktor pilot-scale berupa pipa dengan dengan laju 50 g/jam menghasilkan 13% konversi
Flow rate, g/hr 130,0 50,0 21,0 10,8 asetaldehida, berapakah nilai konstanta laju
ID = 2,5 cm dan L = 2 m menghasilkan
Conversion of acetone 0,05 0,13 0,24 0,35 reaksinya?
60% konversi A. Berapakah konstanta
kecepatan reaksi ini?
6
Example: Example: Example:
Consider the homogeneous, gas-phase reaction: Tinjaulah sebuah reaksi homogen fase-gas: Tinjaulah sebuah reaksi homogen fase-cair: A P, dengan
A + 2 B R + S. A+2BR+S persamaan kinetika hukum pangkat. Percobaan reaksi
The rate of reaction is first-order with respect to A and dilakukan dengan memvariasikan laju alir ke dalam sebuah
Umpan yang dialirkan ke dalam sebuah reaktor alir
CSTR. Pengukuran pada keadaan steady dilakukan pada 2
zero-order with respect to B. The feed contains 40 mol% A (kontinyu) mengandung 40%-mol A dan 60%-mol B. laju alir yang berbeda dan pada suhu yang sama. Jika: V = 10
and 60 mol% B and is fed to a 10,0 L PFR at 1 L/s, 25 °C, Pada keadaan steady, aliran keluaran reaktor liter dan CA0 = 0,10 molar, serta diperoleh data sbb.:
1,0 atm. The PFR is operated at 150 °C, 1,0 atm. At steady mengandung 20%-mol A. Laju alir (liter/detik) CA (molar)
state, the exit stream is found to contain 20 mol% A.
(a) Untuk reaktor yang digambarkan tersebut di atas, 0,5 0,027
(a) For the PFR run cited above, calculate the fractional
hitunglah konversi A (XA)! 1,5 0,059
conversion of A. (a) Tentukan orde reaksi ini!
(b)Untuk umpan ini, berapakah konversi
(b) For this feed, what is the maximum possible fractional (b) Berapakah nilai konstanta kecepatan reaksi pada suhu
conversion of A? maksimum A yang mungkin dicapai?
ini? Jangan lupa, tuliskan juga satuannya.