Anda di halaman 1dari 6

1.

Bedakan antara proses pemisahan secara distilasi, absorpsi, desorpsi, ekstrasi, dan leaching
ditinjau dari :
a. Fasa yang saling kontak
b. Arah perpindahan massa sebelum keseimbangan terwujud
c. Tenaga pemisah yang digunakan
Jawab :
Fasa yang Saling Kontak
No Proses Tenaga Pemisah
Umpan Dipisahkan
1 Distilasi Cairan/uap Uap/cairan Panas
2 Absorbsi Uap Cairan Massa cairan
3 Desorpsi Cairan Uap Massa uap
4 Ekstrasi Cairan Cairan kedua Massa cairan
5 Leaching Padatan Cairan Massa cairan
Untuk arah perpindahan massa sebelum keseimbangan terwujud :
 Distilasi
Perpindahan massa berlangsung secara lawan arah. Komponen dengan titik didih rendah
atau komponen dengan tekanan uap murni tinggi yang terdapat dalam fasa cairan akan
berpindah ke fasa uap. Sebaliknya komponen dengan titik didih tinggi atau dengan tekanan
uap murni rendah yang terdapat dalam fasa uap cenderung berpindah ke fasa cair.
 Absorbsi/Desorbsi
Difusi terjadi searah dari fasa uap ke fasa cair, ataupun dari fasa cair ke fasa uap.
 Ekstrasi
Difusi terjadi searah dimana solute yang terdapat dalam diluen akan berdifusi pindah ke fase
solven.
 Leaching
Difusi terjadi searah dimana solute yang terdapat dalam padatan akan berdifusi pindah ke
fase solven.
2. Pada proses pemisahan campuran biner, mengapa keberadaan diagram keseimbangan pada
berbagai susunan koordinat adalah penting dan mutlak dibutuhkan ?
Jawab :
Karena dari diagram tersebut didapat informasi yang penting digunakan dalam perhitungan
kondisi operasi optimum alat pemisah serta jumlah stage yang dibutuhkan. Seperti contohnya :
 Diagram suhu-komposisi  dapat menentukan suatu campuran mudah atau tidak
dipisahkan, serta berupa azeotrop (maksimal/minimal) atau bukan.
 Diagram entalpi-komposisi  dapat mengetahui jumlah panas yang diperlukan untuk
memisahkan suatu campuran dengan komposisi tertentu
 Diagram komposisi-komposisi  dapat mengetahui secara jelas harga fraksi uap dan cair
sepanjang proses pemisahan. Diagram ini dibuat dengan bantuan garis-garis seimbang pada
diagram suhu dan entalpi, atau kombinasi persamaan tekanan uap dan penguapan relatif.

3. Jelaskan pengertian mengenai stage seimbang/ideal/teoritis !


Jawab :
Stage seimbang/ideal/teoritis merupakan alat kontak dua fase dimana sebuah kesetimbangan
antar fase terjadi di dalamnya. Kesetimbangan dipandang sebagai keadaan ideal. Namun,
kesetimbangan hanya bersifat teoritis.
4. Jika diketahui tekanan uap murni A dan tekanan uap murni B pada berbagai suhu :
a. Bagaimana saudara dapat menjelaskan bahwa campuran A dan B membentuk campuran
azeotrop ?
Jawab :
Pada umumnya titik didih suatu campuran berada di antara titik didih masing-masing
komponen murninya. Namun, bila campuran A dan B tersebut mempunyai titik didih di atas
atau di bawah titik didih masing-masing komponen murninya, maka campuran tersebut
membentuk azeotrop.
b. Bagaimana saudara dapat membedakan antara azeotrop maksimal dan azeotrop minimal,
kaitannya dengan penyebaran komposisi komponen ringan dalam fasa uap (=y) dan
komposisi ringan dalam fasa cair (=x) ?
Jawab :
Hal ini dapat diperjelas dengan grafik berikut :

Grafik kiri menunjukkan azeotrop maksimal, dan grafik kanan menunjukkan azeotrop
minimal. Dilihat dari penyebaran komposisi ringan dalam fasa uap dan cair, pada azeotrop
maksimal, maka semakin sedikit komposisi ringan dalam fasa cair maka sistem akan
mendekati keseimbangan di suatu suhu tertentu. Sedangkan pada azeotrop minimal, maka
semakin banyak komposisi ringan dalam fasa cair, maka sistem akan mendekati sistem
keseimbangan di suatu suhu tertentu yang lebih rendah.

5. Kapan proses pemisahan secara distilasi, absorbsi-desorbsi, ekstrasi-leaching dapat saudara


lakukan ?
Jawab :
 Distilasi
Ketika campuran yang dipisahkan berupa cairan-cairan yang saling melarutkan dengan
perbedaan titik didih atau perbedaan tekanan uap murni yang cukup, serta energi
pemisahannya menggunakan panas.
 Absorbsi-desorbsi
Absorbsi ketika campuran yang dipisahkan berupa gas-gas dengan konsentrasi relatif
rendah, sehingga sejumlah massa cairan dapat dialirkan pada sistem sebagai penyerap.
Desorbsi ketika campuran yang dipisahkan berupa cair-cair yang saling
melarutkan/berkonsentrasi realatif rendah, sehingga sejumlah massa uap dapat dialirkan
pada sistem sebagai tenaga pemisah.
 Ekstrasi-leaching
Ekstrasi ketika campuran yang dipisahkan berupa cairan-cairan yang saling melarutkan
dengan beda kelarutan yang cukup sehingga dapat dapat dipisahkan menggunakan sejumlah
massa solven. Leaching ketika campuran yang dipisahkan berupa cairan yang terperangkap
pada padatan, dan dapat dilarutkan menggunakan solven tertentu.

6. Dengan menggunakan diagram T (x;y) bagaimana :


a. Proses pemisahan secara distilasi dapat saudara jelaskan ?
Jawab :

Sejumlah larutan F dengan komposisi xF dan suhu TF dipanaskan hingga mencapai suhu T1.
Pada kondisi ini, sebagian larutan F teruapkan sehingga posisi F bergeser ke titik M (daerah
2 fase). Uap dan sisa cairannya dibiarkan kontak seingga membentuk keseimbangan pada
suhu T1, sebelum campuran M dipisahkan menjadi L1 dan V1 masing-masing dengan
kompisisi x1 dan y1 dengan distilasi. Garis L1V1 disebut sebagai garis seimbang atau tie line.
b. Saudara dapat menjelaskan bahwa sistem campuran tersebut mudah atau tidak mudah
dipisahkan ?
Jawab :
Dilihat dari luasan daerah heterogen dalam kurva. Semakin kecil luasannya, maka
konsentrasi antara fasa cair dan fasa uapnya berbeda sedikit atau mendekati keseimbangan.
Sehingga sistem campuran tersebut tidak mudah dipisahkan. Begitu sebaliknya, semakin
besar luasannya, maka konsentrasi antara fasa cair dan fasa uap jauh berbeda sehingga sistem
campuran mudah dipisahkan.
7. Dengan menggunakan diagram siku-siku :
a. Proses pemisahan secara ekstrasi dapat saudara jelaskan ?
Jawab :

Diluen-solven dan solute dinotasikan sebagai A-B dan C. Sedangkan titik A, titik B, dan titik
C berturut-turut menunjukkan bahwa pada titik tersebut hanya terdiri dari komponen zat
murni. Jika titik M berada di dalam setigita ABC, maka M merupakan campuran tiga
komponen A, B, dan C. Garis AB, BC, dan AC menunjukkan garis kelarutan antara A
dengan B, B dengan C, dan kelarutan antara A dengan C. Garis tersebut menunjukkan bahwa
komposisi ketiga zat sama dengan nol. Sementara garis-garis yang sejajar dengan garis sisi
menunjukkan nilai komposisi masing zat. Kurva KPS adalah kurva binoidal atau kurva
seimbang yang terdiri dari kurva cabang rafinat dan cabang ekstrak yang dibatasi oleh plait
point (P). Daerah di dalam kurva merupakan daerah campuran dua fasa dimana proses
ekstrasi terjadi.
b. Saudara dapat menjelaskan bahwa sistem campuran tersebut mudah atau tidak mudah
dipisahkan ?
Jawab :
Dengan melihat luas kurva heterogen KPS. Semakin besar kurva heterogen, maka perbedaan
komposisi antara ekstrak dan rafinat akan semakin jauh sehingga proses pemisahan dengan
mudah dilakukan. Jika daerah kurva KPS kecil, perbedaan komposisi ektrak dan rafinat
berkurang sehingga proses pemisahan sulit dilakukan.
8. Dengan bantuan diagram X-Y, bagaimana saudara dapat menjelaskan bahwa suhu dan laju alir
penyerap (sMSA) merupakan variabel operasi yang menentukan keberhasilan proses
pemisahan secara absorbsi ?
Jawab :

Diagram X-Y untuk proses absorbsi digambarkan dengan persamaan tekanan uap murni.
Berdasarkan persamaan Antoine, semakin tinggu suhu maka tekanan uap murninya semakin
besar. Hal ini berpengaruh dalam perbedaan komposisi. Yakni, suhu tinggi menyebabkan
tekanan uap murni tinggi dan perbedaan komposisi XA dan YA akan besar. Sehingga proses
absorbsi dapat mudah dilakukan. Sedangkan pengaruh laju alir penyerap ialah ketika laju alir
penyerap dibesarkan, maka perubahan komponen yang terjadi di antara dua stage akan semakin
besar. Sehingga jumlah stage ideal yang dibutuhkan lebih sedikit untuk derajat komposisi yang
sama. Hal ini ditunjukkan pada persamaan, bahwa semakin besar harga XA, maka harga YA
juga akan besar.

Anda mungkin juga menyukai