Anda di halaman 1dari 15

MINI RISET

FISIKA SMA BERORIENTASI LABORATORIUM

“ TEKANAN HIDROSTATIS ’’

DOSEN PENGAMPU :

Dr. Mariati Purnama Simanjuntak, S.Pd., M.Si

DISUSUN OLEH :

Kelompok (10):

1. Angeline Septiana Sinaga ( 4183121035 )


2. Yosua Natanael ( 4183121051)
3. Yuwita C Timorensia Sinaga ( 4183321014 )

PROGRAM STUDI S1 PENDIDIKAN FISIKA

FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM

UNIVERSITAS NEGERI MEDAN

MEDAN
ii
KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa atas segala rahmat-Nya sehingga
tugas makalah mini riseit Fisika SMA Berorientasi Laboratorium dengan bahan kajian
Tekanan Hidrostatis dapat dibuat.
Pada kesempatan ini tidak lupa penulis mengucapkan terimakasih kepada Ibu
Mariati Simanjuntak selaku dosen matakuliah Fisika SMA Berorientasi Laboratorium,
serta pihak-pihak lain yang terkait dalam proses penulisan Makalah ini baik secara
langsung maupun tidak langsung.
Tak lepas dari kekurangan, kami menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari
kata sempurna. Oleh karena itu kami mohon maaf atas kesalahan dan kekurangan yang
terdapat dalam makalah ini dan kami harapkan kritik dan saran yang membangun demi
karya yang lebih baik dimasa mendatang. Semoga makalah ini bermanfaat bagi pembaca
dan terutama bagi penulis sendiri.

Medan, Desember 2020

Kelompok 10

3
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR....................................................................................................................2

DAFTAR ISI..................................................................................................................................3

BAB I PENDAHULUAN.............................................................................................................4

1.1 Latar Belakang.....................................................................................................................4

1.2 Rumusan Masalah................................................................................................................4

1.3 Tujuan..................................................................................................................................4

BAB II TINJAUAN TEORITIS..................................................................................................6

BAB III METODE.......................................................................................................................9

3.1 Alat dan Bahan.....................................................................................................................9

3.2 Langkah-langkah Kegiatan...................................................................................................9

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN....................................................................................10

4.1 Data Hasil Pengamatan.......................................................................................................10

4.2 Analisis data hasil pengamatan ..........................................................................................10

Pembahasan..............................................................................................................................11

BAB V PENUTUP......................................................................................................................13

5.1 Kesimpulan........................................................................................................................13

5.2 Saran...................................................................................................................................13

DAFTAR PUSTAKA.................................................................................................................14

4
BAB I

PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Didalam kehidupan sehari-hari sering dijumpai berbagai macam zat yaitu zat cair,
zat padat, dan zat gas. Zat cair merupakan cairan berbentuk cair seperti air, minyak,
bensin dan sebagainya. Zat padat adalah zat yang memiliki bentuk keras atau padat
seperti es batu. Zat gas merupakan zat yang berbentuk gas atau udara seperti balon yang
ditiup berisi gas. Fluida adalah zat yang tidak dapat mengalir dan memberikan sedikit
hambatan terhadap perubahan bentuk ketika ditekan. Oleh sebab itu yang termasuk fluida
hanyalah zat cair dan zat gas. Fluida yang saat ini yang dilakukan percobaan yaitu fluida
statis.
Fluida statis merupakan fluida yang tidak mengalami perpindahan bagian-
bagiannya. Fluida statis (hidrotatis) mengenal beberapa konsep yang saling berkaitan,
yaitu tekanan hidrostatis, hukum pascal, hukum archimedes, tegangan permukaan,
kapilaritas, dan kekentalan zat cair.
Tekanan didefinisikan sebagai gaya yang bekerja tegak lurus pada suatu bidang
dibagi dengan luas bidang itu. Pada fluida statis terdapat tekanan hidrostatis. Tekanan
hidrostatis memiliki  keterkaitan terhadap luas permukaan wadah atau bejana.
Tekanan hidrostatis didefinisikan sebagai besarnya gaya tekan zat cair yang dialami oleh
bejana tiap satuan luas. Didalam fluida terdapat tekanan dimana jika luas permukaan
wadah lebih besar maka tekanan yang dihasilkan semakin kecil dan sebaliknya jika luas
permukaan wadah wadah lebih kecil maka tekanan yang dihasilkan semakin besar. Jadi
luas permukaan wadah mempengaruhi besar atau kecilnya tekanan yang dihasilkan.

1.2 Rumusan Masalah


1. Mengapa Infus yang diletakan rendah lebih kecil tekanannya ?
2. Apa pengaruh tekanan fluida terhadap Infus yang diletakan lebih tinggi ?
3. Mengapa saat Tekanan Infus yang diberikan semakin rendah tekanan kecil?

5
1.3 Tujuan
1. Mengidentifikasi penerapan fluida dalam kehidupan sehari-hari.
2. Menemukan konsep tekanan hidrostatis dan menentukan hubungan tekanan hidrostatis
dengan kedalaman air.
3.Melakukan percobaan yang memanfaatkan sifat-sifat fluida static.
4.Membuat laporan hasil percobaan.
5.Mempresentasikan hasil percobaan.

6
BAB II

TINJAUAN TEORITIS

Zat dialam ini dapat dibedakan menjadi tiga jenis, yaitu zat padat, zat cair dan gas.
Zat cair dan gas memiliki kesamaan sifat, yaitu dapat mengalir. Suatu zat yang
mempunyai kemampuan untuk mengalir dinamakan fluida, sehingga zat cair dan gas
termasuk fluida.
Fluida yang berada dalam suatu wadah memiliki berat akibat pengaruh gravitasi
bumi. Berat fluida menimbulkan tekanan pada setiap bidang permukaan yang
bersinggungan dengannya. Besarnya tekanan bergantung pada besarnya gaya dan luas
bidang tempat gaya bekerja.

Tekanan didefinisikan sebagai gaya yang bekerja tegak lurus pada suatu bidang
tiap satuan luas bidang tersebut. berdasarkan definisi tersebut maka tekanan dapat
dirumuskan sebagai berikut.

Dengan:
F p : tekanan (N/m2) atau Pascal (Pa)
P=
A F : Gaya (N)
A : luas bidang tekan (m2)

Tekanan zat cair dalam keadaan diam disebut tekanan hidrostatis. Misalnya,
sebuah gelas dengan luas penampang A berisi air yang massanya m dengan ketinggian h
diukur dari dasar gelas. Apabila air tersebut berada dalam keadaan diam, maka besarnya
tekanan hidrostatis didasar gelas dapat dirumuskan sebagai berikut.

7
Dengan:
ρ : massa jenis zat cair (kg/m3)
g : percepatan gravitasi bumi (m/s2)
h : kedalaman zat cair diukur dari
permukaannya ke titik yang diberi
tekanan (m)
p : tekanan hidrostatis (N/m2)

Berdasarkan rumus tekanan hidrostatis diatas, diketahui bahwa tekanan hidrostatis


bergantung pada massa jenis zat cair, kedalaman zat cair serta percepatan gravitasi bumi.

Tekanan Hidrostatis adalah tekanan yang diberikan oleh air ke semua arah pada
titik ukur manapun akibat adanya gaya gravitasi. Tekanan hidrostatis akan meningkat
seiring dengan bertambahnya kedalaman diukur dari permukaan air.
Akibat gaya gravitasi, berat partikel air akan menekan partikel dibawahnya, dan
begitu pula partikel-partikel air di bawahnya akan saling menekan hingga ke dasar air
sehingga tekanan dibawah akan lebih besar dari tekanan diatas. Jadi, semakin dalam kita
menyelam dari permukaan air, maka akan semakin banyak volume air yang ada di atas
kita dengan permukaan air sehingga tekanan yang diberikan air pada tubuh kita (tekanan
hidrostatis) akan semakin besar.
Tekanan hidrostatis pada titik kedalaman berapapun tidak dipengaruhi oleh berat
air, luasan permukaan air, ataupun bentuk bejana air. Tekanan hidrostatis menekan ke
segala arah. Satuan tekanan adalah Newton per meter kuadrat (N/m2) atau Pascal (Pa).
Rumus tekanan hidrostatis diformulasikan dengan:
Ph=ρ . g .h

Dimana :
P = tekanan hidrostatis (Pa/m2)
ρ = massa zat jenis cair (kg/m 3 ¿
g = percepatan gravitasi bumi (m/ s2)
h = kedalaman zat cair (m)
Jadi semakin besar jarak titik ukur dengan permukaan air, maka akan semakin
besar tekanan hidrostatis pada titik tersebut. Fenomena ini dapat dilihat pada gambar

8
dibawah dimana semakin besar ketinggian air, maka akan semakin besar pula tekanan
hidrostatis di dasar bejana. Akibatnya, air akan muncrat lebih jauh pada bejana sebelah
kanan karena tekanan yang lebih tinggi dibandingkan bejana di sebelah kiri.
Rumus diatas digunakan untuk mengetahui nilai tekanan hidrostatis pada bejana
tertutup (contohnya: tekanan pada titik tertentu pada air di dalam botol tertutup, tangki
air atau tong air yang tertutup).

Aplikasi hukum tekanan hidrostatis dalam kehidupan sehari-hari :


 Berenang

Pada saat berenang semakin dalam kita menyelam maka telinga akan terasa sakit. Hal
ini karena semakin dalam kita menyelam maka tekanan hidrostatis juga akan semakin
besar.

 Pembuatan bendungan

Dinding bendungan bagian bawah dibuat lebih tebal dari bagian atas agar bendungan
tidak jebol karena tekanan zat cair terbesar berada pada dasar permukaan zat cair.

 Pemasangan infus

Sebelum infus dipasang biasanya dilakukan pengukuran tekanan darah pasien. Hal ini
dilakukan karena pemasangan infus harus memperhatikan tekanan darah pasien.
Dimana tekanan infus harus lebih tinggi dari tekanan darah pasien agar cairan
infusmengalir ke dalam tubuh pasien. Jika tekanan darah pasien lebih besar dari
tekanan cairan infus maka yang terjadi darah pasien akan mengalir melalui selang
infus menuju kantong infus.

9
BAB III

METODE
3.1 Alat dan Bahan
1. 3 buah botol air mineral.
2. Air
3. Penggaris
4. Pisau
5. Selotip

3.2 Langkah-langkah Kegiatan


1. Siapkan alat dan bahan yang dibutuhkan.
2. Beri kode A, B dan C untuk masing-masing botol air mineral
3. Lubangi botol A dengan ketinggian 5 cm dari dasar botol. Botol B dengan
ketinggian 10 cm dari dasar botol dan botol C dengan ketinggian 15 cm dari
dasar botol.
4. Tutup lubang yang telah dibuat dengan selotip.
5. Isi botol tersebut dengan air hingga penuh.
6. Setelah botol terisi penuh buka selotip pada masing-masing lubang.
7. Amati apa yang terjadi dan hitung jarak masing-masing pancaran air dari
botol tersebut.
8. Isilah data pada tabel pengamatan

Link Youtube : https://youtu.be/5ZOD7Ze0fpI

10
BAB IV

HASIL DAN PEMBAHASAN

4.1 Data Hasil Pengamatan


Diketehui:

o ρ = 1000 kg/m3
o g = 9,8 m/s2

No Zat Cair Kedalaman (m) Tekanan Hidrostatis Ket tembakan Jarak


(Ph) air Pancaran
Air
1 C h1 = 0,05 490 Pa Lebih kecil 30 cm

2 Air B h2 = 0,1 980 Pa Kecil 60 cm

3 A h3 = 0,15 1470 Pa Besar 90 cm

Pertanyaan-pertanyaan :

1.Jelaskan apa yang dimaksud dengan fluida!


2.Jelaskan apa yang dimaksud dengan tekanan hidrostatis beserta perumusannya!
3.Jelaskan apa hubungan antara tekanan hidrostatis dengan kedalaman air!
4.Sebutkan pemanfaatan dari tekanan hidrostatis dikehidupan sehari-hari!

4.2 ANALISIS DATA HASIL PENGAMATAN :


 Hasil Perhitungan

o Lubang 1 ( h = 0,05 m)

Ph =ρxgxh

Ph = 1000 kg/m3 x 9,8 m/s2 x 0,05 m

Ph = 490 Pa

o Lubang 2 ( h = 0,1 m)

11
Ph =ρxgxh

Ph = 1000 kg/m3 x 9,8 m/s2 x 0,1 m

Ph = 980 Pa

o Lubang 3 ( h = 0,15 m)

Ph =ρxgxh

Ph = 1000 kg/m3 x 9,8 m/s2 x 0,15 m

Ph = 1470 Pa

Pembahasan

Dari percobaan tersebut diperolah hasil yaitu :

Pada praktikum tekanan Hidrostatis tersebut ketiga botol tersebur di isi air maka,
lubang pada botol A mendapat tekanan paling besar dibandingkan dengan lubang yang
ketinggian 10 cm/ Botol B sedangkan,lubang pada botol C mendapat tekanan air yang
lebih kecil sehingga kekuatan pancaran airnya juga relative lebih lemah.

 Jawaban pertanyaan
1.Fluida adalah segala jenis zat yang dapat mengalir.

2.Tekanan Hidrostatis adalah tekanan yang diberikan oleh air ke semua arah pada titik
ukur manapun akibat adanya gaya gravitasi.

P=ρgh
Dimana :
P = tekanan hidrostatis (Pa/m2)
ρ = massa zat jenis cair (kg/m 3 ¿
g = percepatan gravitasi bumi (m/ s2)
h = kedalaman zat cair (m)

3. Tekanan hidrostatis akan meningkat seiring dengan bertambahnya kedalaman diukur


dari permukaan air.

4. Pemanfaatan dari tekanan hidrostatis dikehidupan sehari-hari

12
 Lubang kuras penampung air dipasang di dasar penampungan supaya air dan
kotoran yang ada di dalam penampung air bisa keluar dengan lancar.
 Dasar bak air dibuat lebih tebal daripada bagian atas bertujuan untuk menahan
tekanan air yang besar di bagian bawah.
 Bagian bawah bendungan di buat lebih tebal daripada bagian atas bertujuan untuk
menahan tekanan air yang besar di bagian bawah.
 Pada saat berenang semakin dalam kita menyelam maka telinga akan terasa sakit.
Hal ini karena semakin dalam kita menyelam maka tekanan hidrostatis juga
semakin besar.
 Pemasangan infus, infus harus dipasangan pada bagian tubuh yang memiliki
tekanan darah lebih rendah daripada tekanan infus agar cairan infus mengalir ke
dalam tubuh pasien. Apabila tekanan darah lebih besar daripada tekanan infus
maka darah akan mengalir melalui selang infus menuju kantong infus.

13
BAB V

PENUTUP
5.1 Kesimpulan
Dari hasil percobaan diatas yang memiliki tembakan air yang paling jaun adalah
lubang A sedangkan lubang yang memiliki tembakan air yang paling dekat adalah
lubang C. Hal ini membuktikan bahwa semakin dalam ke dalaman air semakin beser
tekanannya.

            Tekanan hidrostatik adalah tekanan yang disebabkan oleh beratnya sendiri.


pengetahuan tekanan hidro statik ini banyak diterapkan dalam kehidupan sehari-hari.
Misalnya sebuah bendungan air dibuat dengan ketebalan dinding yang berbeda. Semakin
kebawah dinding bendungan makin tebal. Keadaan ini dimaksudkan untuk menahan
tekanan hidrostatik yang lebih besar dengan semakin dalamnya bendungan tersebut.

5.2 Saran
Besar harapan kami makalah ini dapat bermanfaat untuk kalangan banyak. Kami
rasa karena keterbatasan pengetahuan dan referensi, kami menyadari bahwa makalah ini
masih jauh dari sempurna, Oleh karena itu kami mengharap saran dan kritik yang
membangun agar makalah ini dapat disusun menjadi lebih baik lagi dimasa yang akan
datang.

14
DAFTAR PUSTAKA

https://www.studiobelajar.com/tekanan-hidrostatis/
https://www.academia.edu/9959172/Pengertian_dan_definisi_tekanan_Hidrostatik
https://sosialitasworld.blogspot.com/2014/08/contoh-makalah-fisika-tekanan.html
http://www.informasi-pendidikan.com/2014/12/pengertian-tekanan-hidrostatis.html
http://fisikaholic.blogspot.com/2014/13/cara-menyusun-laporan-praktikum-fisika.html

www.google.com

15

Anda mungkin juga menyukai