Anda di halaman 1dari 14

LAPORAN PRAKTIKUM

TEKANAN HIDROSTATIS

XI MIPA 3

Disusun oleh:

1. Bunga Yahrudin
2. Desiyana Nurhaliza
3. Fajar Putra Antiadi
4. Fauzia Asyadunnisa
5. Moh. Rafif Nailah
6. Veezaara Okta R.S

SMAN 15 KABUPATEN TANGERANG


TAHUN AJARAN 2023/2024
KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan kehadirat Allah Swt. yang telah memberikan rahmat dan hidayah-
Nya sehingga kami dapat menyelesaikan tugas yang berjudul “Laporan Praktikum Tekanan
Hidrostatis” ini tepat pada waktunya.

Adapun tujuan dari penulisan dari laporan ini adalah untuk memenuhi materi pembelajaran
semester genap, dan fluida sebagai salah satu materi pembelajaran fisika yang mengajar. Selain itu,
laporan ini juga bertujuan untuk menambah wawasan tentang fluida, fluida statis, tekanan, tekanan
hidrostatis, massa jenis dan hukum bejana berhubungan di kehidupan sehari-hari bagi para pembaca
dan juga bagi penulis.

Terlebih dahulu, kami mengucapkan terima kasih kepada Bapak Ahmad Juanda, S.Pd, selaku
Guru Mata Pelajaran Fisika yang telah memberikan tugas ini sehingga dapat menambah
pengetahuan dan wawasan sesuai dengan bidang studi yang kami tekuni ini. Kami juga
mengucapkan terima kasih kepada teman-teman sekelompok yang telah bekerja sama dalam
penyelesaian laporan praktikum ini.

Kemudian, kami menyadari bahwa tugas yang kami tulis ini masih jauh dari kata sempurna.
Oleh karena itu, kritik dan saran yang membangun kami butuhkan demi kesempurnaan laporan ini.

ii
DAFTAR ISI

Contents
DAFTAR ISI......................................................................................................................................iii

1. TUJUAN......................................................................................................................................1

2. TINJAUAN PUSTAKA..............................................................................................................1

2.1 Fluida.....................................................................................................................................1

2.2 Fluida Statis...........................................................................................................................1

2.3 Tekanan..................................................................................................................................2

2.4 Tekanan Hidrostasis...............................................................................................................2

2.5 Bejana Berhubungan..............................................................................................................3

2.6 Massa Jenis............................................................................................................................4

3. ALAT DAN BAHAN...................................................................................................................4

3.1 Alat........................................................................................................................................4

3.2 Bahan.....................................................................................................................................5

4. LANGKAH-LANGKAH............................................................................................................5

5. PERHITUNGAN.........................................................................................................................5

6. PEMBAHASAN..........................................................................................................................6

7. KESIMPULAN............................................................................................................................8

DAFTAR PUSTAKA..........................................................................................................................9

LAMPIRAN......................................................................................................................................10

iii
1. TUJUAN
Adapun tujuan dari laporan praktikum ini adalah:
1. Untuk mengetahui dan memahami materi tentang fluida dan sub-babnya.
2. Untuk mengetahui cara menghitung rumus hukum bejana berhubungan.
3. Untuk mengetahui cara menghitung massa jenis suatu zat.
4. Untuk mengetahui pengaruh perbedaan massa jenis dalam suatu bejana.

2. TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Fluida

Mengacu pada Kamus Besar Bahasa Indonesia atau KBBI, pengertian fluida atau zat
cair adalah segala jenis zat yang dapat mengalir dalam wujud gas maupun cairan. Sedangkan
secara umum, fluida adalah sub-himpunan dari fase benda, termasuk cairan, gas, plasma, dan
padat plastik. Fluida memiliki sifat tidak menolak terhadap perubahan bentuk dan kemampuan
untuk mengalir (atau umumnya kemampuannya untuk mengambil bentuk dari wadah mereka).

Dengan kata lain, fluida adalah zat yang mengalami deformasi secara
berkesinambungan jika terkena gaya geser (gaya tangensial) walaupun gaya tersebut kecil
sekalipun. Sedangkan zat cair memiliki massa tertentu dan volumenya tidak tergantung pada
bentuk wadah. Berdasarkan pergerakannya, fluida dibedakan menjadi fluida statis dan
fluida dinamis. Fluida statis merupakan fluida yang berada dalam keadaan tidak bergerak,
sedangkan fluida dinamis merupakan fluida yang berada dalam keadaan bergerak.

2.2 Fluida Statis

Merujuk pada Modul Fisika Kelas XI yang disusun oleh Kusrini (2020), fluida statis
adalah zat fluida yang dalam kondisi tidak bergerak atau bergerak namun tidak ada perbedaan
kecepatan diantara partikelnya. Fluida statis disebut juga dengan hidrostatis. Fluida statis
umumnya membahas terkait besaran tekanan pada fluida atau yang diberikan fluida pada objek
yang ada di dalamnya. Fenomena yang menjelaskan fluida statis misalnya kenaikan tekanan air
pada kedalaman tertentu hingga perubahan tekanan atmosfer. Fluida statis memiliki sejumlah
besaran-besaran yaitu massa jenis, tekanan, dan tekanan hidrostatis.

1
2.3 Tekanan

Tekanan dan tekanan mutlak adalah besaran yang menunjukkan seberapa besar sebuah
gaya yang diberikan pada suatu area. Sehingga semakin besar gaya yang muncul, membuat
tekanan yang didapat juga semakin besar. Begitu juga sebaliknya, jika luas area yang diberikan
semakin besar maka tekanan semakin kecil.

Secara matematis rumus tekanan adalah:

P=F/A

Keterangan:
P = Tekanan (Pa atau Nm2)
F = Gaya tekanan (N)
A = Luas permukaan tekanan (m2)

2.4 Tekanan Hidrostasis

Tekanan hidrostatis merupakan tekanan yang berasal dari zat cair ke seluruh arah pada
suatu benda. Tekanan ini dapat terjadi karena adanya gaya gravitasi. Gaya gravitasi menjadi
sebab dari berat partikel air menekan partikel yang ada di bawahnya. Hasil dari tekanan
tersebut adalah partikel-partikel yang berada di bawah akan saling berlawanan hingga ke dasar
air. Hal ini dapat menjadikan tekanan yang berada di bawah memiliki kekuatan yang lebih
besar apabila dibandingkan dengan tekanan yang berada di atas.

Kesimpulannya, tekanan hidrostatis adalah tekanan yang disebabkan oleh gaya yang ada
pada zat cair terhadap suatu luas bidang tekan, pada kedalaman tertentu. Secara mudahnya,
tiap-tiap jenis zat cair, akan memberikan tekanan tertentu, tergantung dari jarak kedalamannya.

Tekanan hidrostatis dirumuskan sebagi berikut:

Ph = 𝜌 . g. h

Keterangan:
Ph = Tekanan hidrostatis (N/m² atau Pa)
𝜌 = Massa jenis zat cair (kg/m³)
g = Percepatan gravitasi (m/s²)
h = Kedalaman dari permukaan zat cair (m)

2
2.5 Bejana Berhubungan

Bejana berhubungan adalah suatu wadah atau bejana yang tidak memiliki sekat atau
saling berhubungan. Benda ini memiliki hukum khusus yang berbunyi “Apabila ke dalam
bejana berhubungan diisi dengan zat cair sejenis dalam keadaan diam maka permukaan zat
cair selalu terletak pada satu bidang datar.” Hal tersebut berarti jika bejana ini diisi zat cair
yang sejenis, maka permukaan zat cair ini akan sama tinggi. Namun, jika zat cair yang diisikan
berbeda jenis, maka permukaannya tidak akan sama tinggi.

Gambar. 1 Bejana Berhubungan


Sumber: www.fisika.co.id

Berikut adalah rumus hukum bejana berhubungan dengan cairan yang berbeda:

ρ 1 = ρ2
ρ1 . g . h1 = ρ2 . g . h2
ρ1 . h1 = ρ2 . h2

Keterangan;
h₁ = tinggi zat cair 1 (m)
h₂ = tinggi zat cair 2 (m)
ρ1 = massa jenis zat cair 1 (kg/m³)
ρ2 = massa jenis zat cair 2 (kg/m³)

3
Air dalam bejana berhubungan selalu membentuk permukaan datar. Hal tersebut sesuai
dengan hukum bejana berhubungan yang sudah dijelaskan sebelumnya. Sifat bejana
berhubungan tidak berlaku dalam kondisi berikut:

 Bejana berhubungan berisi lebih dari satu macam zat cair yang tidak dapat bercampur.
 Salah satu mulut bejana berhubungan tertutup sehingga tekanan di permukaan zat cair
tidak sama.
 Jika dalam bejana berhubungan terdapat pipa kapiler.
 Jika zat cair dalam bejana berhubungan digoncang-goncangkan atau zat cairnya
bergerak.

2.6 Massa Jenis

Massa jenis (densitas) adalah perbandingan massa per satuan volume. Massa jenis
memperlihatkan seberapa rapat partikel sebuah zat. Partikel di dalam fluida ini lebih dekat
sehingga massa jenis akan lebih besar seperti massa jenis air yang kadarnya lebih kecil
ketimbang massa jenis air raksa. Simbol massa jenis yaitu ρ (rho).

Persamaan massa jenis yaitu:

ρ=m/v

Keterangan:
ρ = Massa jenis (Kg/m3)
m = Massa (Kg atau gram)
V = Volume (m3 atau cm3)

3. ALAT DAN BAHAN


3.1 Alat
1. Korek
2. Gunting
3. Penggaris
4. Spidol

4
3.2 Bahan
1. Gelas plastik 2
2. Air kran
3. Minyak sayur
4. Selang kecil
5. Lilin
6. Isi lem tembak

4. LANGKAH-LANGKAH
1. Siapkan alat dan bahan.
2. Ambil salah satu gelas plastik ukur diameter dasarnya menggunakan penggaris.
3. Beri tanda tengah dasarnya menggunakan spidol.
4. Nyalakan lilin menggunakan korek.
5. Panaskan ujung gunting kemudian lubangi dasar gelas yang sudah diberi tanda.
6. Ulangi hal yang sama pada gelas kedua.
7. Setelah itu masukkan selang ke masing-masing lubang gelas.
8. Panaskan lem tembak kemudian lem pinggir selang untuk menghindari kebocoran.
9. Masukkan air kedalam dua buah gelas. Pastikan ketinggiannya sama.
10. Ukur ketinggian air menggunakan penggaris.
11. Masukkan minyak kedalam salah satu gelas.
12. Ukur ketinggian minyak dan ketinggian air didalam gelas yang sudah diisi minyak.
13. Catat hasil pengukuran.

5. PERHITUNGAN
Tabel 5.1 Data Praktikum Bejana Berhubungan

No. hair hminyak ρair ρminyak

1. 0,07 m 0,095 m 997 kg/m3 737,78 kg/m3

Diketahi:

 hair = 7 cm = 0,07 m
 hminyak = 9,5 cm = 0,095 m
 ρair = 997 kg/m3

Ditanya : ρminyak = … ?

5
Jawab:

h air
ρminyak = ×ρair
h minyak
0 ,07 m
ρminyak = ×997 kg/m3
0 , 0 95 m

ρminyak = 0,74 m × 997 kg/m3

ρminyak = 737,78 kg/m3

Jadi, massa jenis minyak pada bejana tersebut adalah 737,78 kg/m3

6. PEMBAHASAN

Dari praktikum yang telah kami lakukan, kami melakukan percobaan dengan memasukkan
massa jenis zat cair berupa air kedalam dua buah gelas yang dihubungkan dengan selang.
Mula-mula ketinggian air pada kedua buah gelas sama, tetapi setelah salah satu gelas diisi oleh
minyak ketinggiannya menjadi berbeda. Permukaan yang diisi oleh minyak akan lebih tinggi
dibanding permukaan yang hanya diisi oleh air. Hal tersebut terjadi karena adanya perbedaan
massa jenis zat cair dalam kedua gelas, yaitu massa jenis minyak yang lebih kecil daripada
massa jenis air.

Gambar. 2 Bejana Berhubungan


Sumber: www.utakatikotak.com

6
Pertanyaan:

1. Mengapa minyak dan air tidak dapat menyatu?


2. Sebelum dimasukkan minyak ketinggian air sama untuk kedua gelas, tetapi setelah
dimasukkan minyak ketinggian air kedua gelas tersebut berbeda. Jelaskan mengapa hal
tersebut dapat terjadi!

Jawab:

1. Air dan minyak tidak dapat bersatu karena memiliki molekul yang berbeda dan tidak bisa
mengikat. Air memiliki molekul polar. Artinya, salah satu ujung molekul bermuatan
positif dan ujung lainnya memiliki muatan negatif. Sedangkan minyak memiliki molekul
jenis nonpolar, molekul jenis ini hanya bisa menyatu dengan molekul nonpolar lainnya.

Ketika mencampurkan air dan minyak, molekul air dan minyak saling menarik satu sama
lain, dan molekul minyak saling menempel. Hal ini menyebabkan air dan minyak
membentuk dua lapisan yang terpisah. Jika kedua cairan ini dikocok dalam wadah botol,
guncangannya akan menyebabkan emulsi yang memaksa air dan minyak untuk
bercampur dalam waktu singkat. Namun, air dan minyak itu akan memisahkan diri lagi.

2. Hal tersebut terjadi karena adanya perbedaan massa jenis zat cair dalam kedua gelas,
yaitu massa jenis minyak yang lebih kecil daripada massa jenis air. Seperti disebutkan di
atas, massa jenis adalah hasil dari pembagian antara massa total dan volume massa secara
keseluruhan. Massa total atau berat total minyak lebih kecil dari massa yang terkandung
pada air. Hasil dalam perhitungan juga menunjukkan bahwa massa jenis air ini lebih
besar dari kepadatan minyak.

7
7. KESIMPULAN

Pada praktikum mengenai tekanan hidrostatis ini, kami melakukan sebuah percobaan dengan
memasukkan air kedalam dua buah gelas dan mengisi salah satu gelasnya dengan minyak.
Hasilnya, minyak tidak dapat bersatu dengan air dan minyak berada dipermukaan salah satu
gelas. Hal ini terjadi karena minyak dan air memiliki molekul yang berbeda dan tidak bisa
mengikat.

Selain itu, terdapat perbedaan ketinggian air pada dua buah gelas. Hal tersebut terjadi karena
adanya perbedaan massa jenis air dengan minyak. Sesuai dengan bunyi hukum bejana
berhubungan yaitu "Suatu wadah atau bejana yang tidak memiliki sekat atau saling
berhubungan. Jika bejana ini diisi zat cair yang sejenis, maka permukaan zat cair ini akan
sama tinggi. Namun, jika zat cair yang diisikan berbeda jenis, maka permukaannya tidak akan
sama tinggi."

8
DAFTAR PUSTAKA

Bibliography
Aninsi, N. (2021, September 21). Rumus dan Contoh Soal Fluida Statis, Materi Fisika SMA Kelas
XI. Diambil kembali dari katadata.co.id:
https://katadata.co.id/safrezi/berita/61494e67ad429/rumus-dan-contoh-soal-fluida-statis-
materi-fisika-sma-kelas-xi
Gischa, S. (2023, Februari 24). Tekanan Hidrostatis: Faktor, Penerapan, Sifat, dan Prinsip. Diambil
kembali dari Kompas.com:
https://www.kompas.com/skola/read/2023/02/24/220000169/tekanan-hidrostatis--faktor-
penerapan-sifat-dan-prinsip
Iskandar, M. I. (2023, Maret 02). Penyebab Air & Minyak Tidak Bisa Bercampur serta Cara
Melarutkan. Retrieved Februari 09, 2024, from tirto.id: https://tirto.id/penyebab-air-minyak-
tidak-bisa-bercampur-serta-cara-melarutkan-gC3l
Rahmah, A. (2022, April 14). Apa Itu Fluida Statis? Simak Pengertian, Rumus, dan Contoh
Soalnya. Diambil kembali dari detikedu.com: https://www.detik.com/edu/detikpedia/d-
6032622/apa-itu-fluida-statis-simak-pengertian-rumus-dan-contoh-soalnya
Ramadhan, R. A. (2022, Januari 03). Pengertian, Rumus dan Bunyi Hukum Bejana Berhubungan.
Retrieved Februari 04, 2024, from utakatikotak.com:
https://www.utakatikotak.com/Pengertian-Rumus-dan-Bunyi-Hukum-Bejana-
Berhubungan/kongkow/detail/6013
Sitoresmi, A. R. (2023, November 4). Fluida Adalah Zat dalam Bentuk Gas dan Cair, Kenali Sifat-
Sifat dan Besaran Fisikanya. (Liputan6.com) Dipetik Januari 22, 2024, dari
https://www.liputan6.com/hot/read/5444334/fluida-adalah-zat-dalam-bentuk-gas-dan-cair-
kenali-sifat-sifat-dan-besaran-fisikanya
Surya, Y. (2008). IPA Fisika Gasing 2 Kelas VIII. Jakarta: Kandel.
Wijaya, A. (2008). IPA Terpadu VIIIB Untuk SMP MTs Kelas VIII. Jakarta: Grasindo.

9
LAMPIRAN

Alat dan bahan Menandai bagian yang akan dilubangi

Melubangi gelas Memasukkan selang ke dalam lubang

Memberi lem bagian pinggir selang Memberi lem kedua buah selang

10
Memasukkan air Menghitung ketinggian air

Memasukkan minyak Menghitung ketinggian minyak

Hasil Praktikum

11

Anda mungkin juga menyukai