Anda di halaman 1dari 17

MAKALAH

FLUIDA STATIS

DOSEN PENGAMPU :Muhammad Rajuaddin, S.T, M.pd

Kelompok 8 :
Muhamad Zalil Ilham
Nanda Ricky Aswara
Puja Ziadi Sulthan

PROGRAM STUDI TEKNIK SIPIL


FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MATARAM
2022

0
DAFTAR ISI

DAFTAR ISI ................................................................................1


BAB I PENDAHULUAN ............................................................2
1.1 Latar Belakang ...................................................................................2
1.2 Rumusan Masalah ..............................................................................2
1.3Tujuan .................................................................................................2

BAB II PEMBAHASAN .............................................................3


2.1 Pengertian Fluida Statis .....................................................................3
2.2 Sifat-sifat Fluida Statis ......................................................................4
2.2.1 Massa Jenis ............................................................................4
2.2.2 Tekanan ..................................................................................4
2.2.3 Tegangan Permukaan .............................................................5
2.2.4 Kapilaritas ..............................................................................5
2.2.5 Viskositas ...............................................................................7
2.3 Jenis jenis Fluida Statis ....................................................................10
2.3.1 Tekanan Hidrostatis .............................................................10
2.3.2 Tekanan Mutlak ...................................................................10
2.4 Hukum pada Fluida Statis ................................................................12
2.4.1 Hukum Archimedes .............................................................12
2.4.2 Hukum Pascal ......................................................................14

BAB III PENUTUP .................................................................... 16


3.1 Kesimpulan ..........................................................................16
DAFTAR PUSTAKA .................................................................16

1
BAB I
PENDAHULUAN
1,1 Latar Belakang
Suatu zat yang mempunyai kemampuan mengalir dinamakan Fluida.
Cairan adalah salah satu jenis fluida yang mempunyai kerapatan mendekati zat
padat. Letak partikelnya lebih merenggang karena gaya interaksi antar partikelnya
lemah. Gas juga merupakan fluida yang interaksi antar partikelnya sangat lemah
sehingga diabaikan. Dengan demikian kerapatannya akan lebih kecil. Karena itu,
fluida dapat ditinjau sebagai sistem partikel dan kita dapat menelaah sifatnya
dengan menggunakan konsep mekanika partikel. Apabila fluida mengalami gaya
geser maka akan siap untuk mengalir. Jika kita mengamati fluida statis misalnya
di air tempayan. Berdasarkan uraian diatas, maka pada makalah ini akan dibahas
mengenai fluida statis.
Fenomena fluida statis (fluida tak bergerak) berkaitan erat dengan tekanan
hidraustatis. Dalam fluida statis dipelajari hukum-hukum dasar yang berkaitan
dengan konsep tekanan hidraustatis, salah satunya adalah hukum Pascal dan
hukum Archimedes. Hukum Pascal diambil dari nama penemunya yaitu Blaise
Pascal (1623-1662) yang berasal dari Perancis. Sedangkan hukum Archimedes
diambil dari nama penemunya yaitu Archimedes (287-212 SM) yang berasal dari
Italia.Hukum-hukum fisika dalam fluida statis sering dimanfaatkan untuk
kesejahteraan manusia dalam kehidupannya, salah satunya adalah prinsip hukum
Pascal dan prinsip hokum Archimedes. Namun, belum banyak masyarakat yang
mengetahui hal tersebut. Oleh karena itu, diperlukan studi yang lebih lanjut.

1.2 Rumusan Masalah


1. Apa pengertian Fluida Statis?
2. Apa sifat-sifat Fluida Statis?
3. Apa saja jenis Fluida Statis?
4. Apa saja Hukum-hukum pada Fluida Statis

1.3 Tujuan
1. Untuk mengetahui apa itu Fluida Statis.
2. Untuk mengetahui apa saja sifat sifat Fluida Statis.
3. Untuk memahami hukum hukum pada Fluida Statis.
4. Untuk mengetahui apa saja jenis jenis Fluida Statis.

2
BAB II
PEMBAHASAN
2.1 Pengertian Fluida Statis
Sebelumnya kita harus mengetahui apa itu Fluida. Fluida adalah zat yang
dapat mengalir. Kata Fluida mencakup zat car, air dan gas karena kedua zat ini
dapat mengalir, sebaliknya batu dan benda-benda keras atau seluruh zat padat
tidak digolongkan kedalam fluida karena tidak bisa mengalir. Susu, minyak
pelumas, dan air merupakan contoh zat cair. dan Semua zat cair itu dapat
dikelompokan ke dalam fluida karena sifatnya yang dapat mengalir dari satu
tempat ke tempat yang lain. Selain zat cair, zat gas juga termasuk fluida. Zat gas
juga dapat mengalir dari satu satu tempat ke tempat lain. Hembusan angin
merupakan contoh udara yang berpindah dari satu tempat ke tempat lain. Fluida
merupakan salah satu aspek yang penting dalam kehidupan sehari-hari. Setiap hari
manusia menghirupnya, meminumnya, terapung atau tenggelam di dalamnya.
Setiap hari pesawat udara terbang melaluinya dan kapal laut mengapung di
atasnya. Demikian juga kapal selam dapat mengapung atau melayang di
dalamnya. Air yang diminum dan udara yang dihirup juga bersirkulasi di dalam
tubuh manusia setiap saat meskipun sering tidak disadari. Fluida ini dapat kita
bagi menjadi dua bagian yakni:
1. Fluida statis
2. Fluida Dinamis
Tapi yang kita bahas dalam makalah ini hanyalah membahas tentang
fluida statis ( fluida diam ). Adapun pengertian dari Fluida Statis adalah fluida
yang berada dalam fase tidak bergerak (diam) atau fluida dalam keadaan bergerak
tetapi tak ada perbedaan kecepatan antar partikel fluida tersebut atau bisa
dikatakan bahwa partikel-partikel fluida tersebut bergerak dengan kecepatan
seragam sehingga tidak memiliki gaya geser.
Contoh fenomena fluida statis dapat dibagi menjadi statis sederhana dan
tidak sederhana. Contoh fluida yang diam secara sederhana adalah air di bak yang
tidak dikenai gaya oleh gaya apapun, seperti gaya angin, panas, dan lain-lain yang
air tersebut bergerak. Contoh fluida statis yang tidak sederhana adalah air sungai
yang memiliki kecepatan seragam pada tiap partikel di berbagai lapisan dari
permukaan sampai dasar sungai.

3
2.2 Sifat-Sifat Fluida Statis
2.2.1.Massa Jenis
Dalam ilmu fisika, massa jenis diartikan sebagai ukuran kepadatan atau
densitas suatu benda homogen. Massa jenis merupakan pengukuran massa pada
satuan volume sebuah benda. Apabila massa jenis suatu benda semakin tinggi,
maka massa pada setiap volumenya semakin besar pula. Massa jenis benda
didapatkan dari hasil bagi dari total massa dengan total volumenya. Berikut
merupakan rumus dari massa jenis:

Dimana:
ρ (dibaca rho) merupakan massa jenis suatu benda (kg/m3)
m merupakan massa benda (kg)
V merupakan volume benda (m^3)
Secara kasar, massa jenis dapat digunakan untuk mengetahui apakah benda dapat
mengapung di permukaan air. Benda/objek yang memiliki massa jenis lebih kecil
akan selalu berada di atas massa jenis yang lebih besar. Contohnya, minyak akan
selalu mengapung diatas permukaan air karena massa jenis minyak lebih kecil dari
massa jenis air.

Semua benda/objek yang memiliki massa jenis lebih besar dari massa jenis air
akan selalu tenggelam.
2.2.2 Tekanan
Tekanan merupakan hasil bagi dari gaya yang bekerja tegak lurus dengan
luas bidang. Tekanan digunakan untuk mengukur kekuatan suatu benda, baik
benda cair maupun gas. Definisi dari tekanan dapat dituliskan sebagai berikut:

4
2.2.3. Tegangan Permukaan
Interaksi antar molekul-molekul pada permukaan zat cair menyebabkan
munculnya tegangan permukaan. Permukaan zat cair cenderung dapat menegang,
hal ini yang disebut dengan tegangan permukaan. Salah satu contoh dari tegangan
permukaan adalah serangga yang dapat berjalan di atas permukaan air. Rumus
dari tegangan permukaan yakni:

2.2.4. Kapilaritas
Kapilaritas adalah peristiwa naik atau turunnya zat cair pada pembuluh
atau celah kecil atau pori-pori kecil. Tisu atau kain lap adalah bahan yang
memiliki celah atau pori-pori kecil yang banyak sedangkan plastik tidak.
Kapilaritas disebabkan oleh interaksi di antara molekul-molekul dinding bahan
dengan zat cair. Interaksi antara molekul itu selajutnya kita beri nama gaya adhesi
dan kohesi.
Gaya kohesi adalah tarik-menarik antara molekul-molekul yang sejenis,
yaitu molekul air dengan molekul air. Sedangkan gaya adhesi adalah gaya tarik
menarik antara molekul yang tidak sejenis, yaitu bahan wadah dengan, olekul zat
cair yang berada di dalamnya atau sekitarnya.
Contoh penerapan kapilaritas dalam kehidupan salah satunya yaitu pada
kompor minyak tanah. Pada kompor minyak tanah, peristiwa kapilaritas
dimanfaatkan agar minyak tanah yang berada di bagian bawah kompor, bergerak
naik melalui sumbu kompor yang terbuat dari kain yang berpori-pori kecil,
sehingga api dapat terus menyala.

5
Untuk mengetahui kenaikan dan penurunan permukaan air tersebut
dihitung dengan rumus berikut:

Pengertian Sudut Kontak


Sudut kontak adalah sudut yang dibentuk oleh dinding tabung dengan
bidang singgung permukaan zat cair. Hal ini timbul akibat adanya gaya kohesi dan
adhesi.
Gaya kohesi dan adhesi berperan dalam menentukan bentuk-bentuk
permukaan zat cair. Setetes air yang jatuh di permukaan kaca mendatar akan
meluas permukaannya. Hal ini disebabkan adhesi air-kaca lebih besar daripada
kohesi air. Setetes air raksa yang jatuh dipermukaan kaca mendatar akan
mengumpul membentuk bola karena adhesi raksa-kaca lebih kecil dibandingkan
kohesi air raksa. Permukaan zat cair di dalam tabung tidak mendatar, tetapi sedikit
melengkung.
Gejala melengkungnya permukaan zat cair di dalam tabung disebut
miniskus. Ada dua macam meniskus, yaitu meniskus cekung dan meniskus
cembung. Meniskus cekung terjadi pada permukaan zat cair dalam tabung kaca
yang sudut kontaknya kurang dari 90o (θ< 90o), sedangkan meniskus cembung
terjadi pada permukaan zat cair dalam tabung kaca yang sudut kontaknya lebih
besar daripada 90o (θ> 90o).

Contoh Soal Kapilaritas

6
Sebuah tabung kaca kapiler dengan jari-jari 1 mm dimasukkan ke dalam
air sehingga permukaan air dalam tabung kaca naik sebesar 5 cm. Jika massa jenis
air adalah 1000 kg/m3 dan tegangan permukaannya sebesar 0,5 N/m, maka
berapakah besar sudut kontak antara permukaan air dan dinding tabung kaca?
Penyelesaian:

Jadi, besar sudut kontaknya adalah 60°.


2.2.5 Viskositas
Pengertian Viskositas
Viskositas adalah suatu istilah ilmiah yang menggambarkan suatu
resistensi terhadap suatu aliran fluida.

Memang fluida itu bisa berupa cairan maupun gas, akan tetapi Viskositas
ini banyak digunakan dalam istilah zat cair. Secara sederhana definisi dari
Viskositas adalah suatu ukuran yang menyatakan kekentalan dari suatu cairan atau
fluida.

Kekentalan atau disebut Viskositas ini merupakan sifat dari dari cairan
yang berhubungan erat dengan hambatan agar mengalir. Karena sifat
kekentalannya maka air yang mengalir akan menimbulkan gesekan antara dinding
dinding tempat mengalir maupun dengan cairan itusendiri.

Hambatan atau gesekan yang terjadi itu kita sebut dengan gaya kohesi
yang ada di dalam zat cair.

Koefisien Viskositas
Viskositas merupakan atau bisa disebut dengan jenis variabel yang mana kita
memerlukan satuan untuk menentukan nilai dari viskositas tersebut.

7
Satuan Internasional (SI) dari koefisien viskositas ialah (Ns/m2 atau Pascal secon
(Pa s)). Selain itu viskositas juga bisa dinyatakan dalam centipoise (sP) yang
mana nilainya ialah 1 cP = 1/1000 P.

Pengaruh Viskositas
Viskositas dapat bernilai atau terbentuk dengan berbagai nilai karena
dipengaruhi beberapa antara lain adalah.

 Tekanan
 Temperature
 Adanya zat lain
 Ukuran dan berat molekul
 Kekuatan antar molekul
 Konsentrasi larutan

Rumus Viskositas
Setelah kita membahas segala hal tentang viskositas. Mulailah kita belajar untuk
menghitung secara matematis berapa nilai viskositas dari suatu fluida. Berikut
merupakan persamaan dari viskositas.

1. Rumus Viskositas Dinamis


T = µ (dc / dy)
Keterangan

 T = Tegangan geser (N/m2)


 dc = Satuan kecepatan (m/s)
 dy = Satuan jarak antara (m)
 µ = Viskositas dinamis (Ns/m2)

2. Rumus Viskositas Fisika


η=kxpxD/V
Keterangan

 η = Koefisien Viskositas
 k = Konstanta
 D = Diameter
 V = Kecepatan
 P = Tekanan

8
3. Rumus Fluida Viskositas
F = η A x v /L
Keterangan

 F = Gaya (N)
 v = Kelajuan Vluida
 L = Jarak antar keping
 A = Luas Keping yang bersentuhan yakni dengan Fluida (m2)
 η = Koefisien Viskositas (Kg)

Contoh Soal Viskositas


Contoh dari peristiwa Viskositas ini kita dapat jumpai daribenda benda di
sekitar kita, seperti air putih dan oli jika di masuki kelereng pasti kelereng lebih
lama jatuh pada oli. Perbedaan itulah yang dapat menunjukan venomena
viskositas dan perbedaan nilai viskositas antara dua fluida tersebut.

1. Suatu pelat terletak sejauh 0,5 mm dari pelat yang lain tetap. Pelat tersebut
bergerak dengan kecepatan 0,25 m/det dan memerlukan suatu gaya tiap satuan
luas sebesar 2 Pa (N/m2) untuk menjaga kecepatan yang tetap. Tentukan
berapakah nilai viskositas yang terletak antara dua plat tersebut.
PEMBAHASAN
u = 0,5 mm
v = 0,25 m/det
F = 2 N/m2
T = µ (du / dz)
F/A = µ u / t
µ=Ft/Au
µ = 2 x 0,5 x 1 / 1 x 0,25 x 1000
µ = 1/250
µ = 0,004 N det / m2

2. Sebuah logam dengan diameter 1cm jatuh kedalamsebuah bak berisi oli yang
memiliki koefisien fiskositas sebesar 110 x 10-3 N s/m2. Tentukan besar gesekan
yang dialami kelereng jika bergerak dengan kelajuan 5 m/s.

PEMBAHASAN

Ff = 6 π η r v

Ff = 6 π 5×10-3 110 x 10-3 5


Ff = 16500 π 10-6
Ff = 1,65 π 10-2N

9
2.3 Jenis-jenis Fluida Statis
2.3.1. Tekanan Hidrostatis
Tekanan hidrostatis merupakan tekanan yang terjadi karena terdapat berat
fluida yang tidak bergerak. Salah satu contoh dari tekanan hidrostatis adalah
ketika kamu berenang di kolam. Semakin dalam kamu berenang, maka gendang
telingamu akan menjadi sakit. Rumus dari tekanan hidrostatis adalah sebagai
berikut:

Contoh soal Tekanan Hidrostatis


Seorang penyelam menyelam dengan kedalaman 3 m, massa jenis air 1.000 kg/m³,
dan konstanta gravitasi pada tempat tersebut adalah 10 n/kg. Besar tekanan
hidrostatisnya adalah …… n/m².
Diketahui:
Kedalaman = h = 3m
Massa jenis air = ρ = 1.000 kg/m³
Percepatan gravitasi = g = 10 N/kg
Jawaban:

P = ρgh
P = 1.000 x 10 x 3
P = 30.000
Sehingga, tekanan hidrostatis yang dirasakan penyelam tersebut adalah sebesara
30.000 Pascal (Pa).
2.3.2. Tekanan Mutlak
Tekanan mutlak yaitu hasil dari penjumlahan antara tekanan luar dengan
tekanan hidrostatis atau sering disebut sebagai tekanan total.
Jika kamu melakukan sebuah percobaan dan mendapat data mengenai tekanan,
maka kamu harus menambah dengan tekanan udara luar. Hal ini disebabkan
tekanan mutlak merupakan tekanan yang sebenarnya.

10
Perhatikan gambar berikut:

Gambar di atas merupakan sebuah tabung yang diisi dengan fluida setinggi h. Pada
permukaan fluida yang terkena udara luar, sehingga bekerja tekanan udara luar yang
dinyatakan dengan po. Jika tekanan udara luar (po) ikut diperhitungkan, besarnya
tekanan total atau tekanan mutlak pada satu titik di dalam fluida adalah:

ptot = po + ρgh

dengan:

ptot = tekanan Mutlak (N/m2 atau Pa)

po = tekanan udara luar (N/m2 atau Pa)

ρ = massa jenis zat cair (kg/m3)

h = kedalaman zat cair (m)

g = percepatan gravitasi (m/s2)

Contoh soal Tekanan mutlak

A. Jika diketahui tekanan udara luar 1 atm dan g = 10 m/s 2, tentukanlah tekanan total di
bawah permukaan danau pada kedalaman 30 cm.
Penyelesaian:
Po = 1 atm = 1,0 × 105 N/m2
g = 10 m/s2
h = 30 cm = 0,3 m
ρ = 1000 kg/m3
Tekanan total di bawah permukaan danau yakni:
ptot = po + ρgh
ptot = (1,0 × 105) + (1000)(10)(0,3)
ptot = (1,0 × 105) + (3,0 x 10 3)
ptot = (1,0 × 105) + (0,03 x 105)
ptot = 1,03 × 105 N/m2
Jadi, tekanan total di bawah permukaan danau pada kedalaman 30 cm adalah 1,03 ×
105 N/m2.

11
2.4 Hukum-Hukum pada Fluida Statis
2.4.1.Hukum Archimedes
Hukum archimedes berbunyi suatu benda yang dicelupkan sebagian atau
seluruhnya ke dalam zat cair akan mengalami gaya ke atas yang sama dengan
berat zat cair yang dipindahkannya
Pernahkah Anda menimba air dari sumur? Apa yang Anda rasakan saat
menimba? Timba terasa ringan saat ember masih di dalam air dan terasa lebih
berat ketika muncul ke permukaan air. Hal ini menunjukkan bahwa berat benda
dalam air lebih ringan daripada di udara. Hal ini disebabkan oleh adanya gaya ke
atas dari air yang mengurangi berat ember. Gaya ke atas dalam zat cair disebut
dengan gaya Archimedes.
Jadi Hukum ini menjelaskan adanya keterkaitan gaya berat dan gaya ke
atas pada suatu benda jika dimasukkan ke dalam air. Akibat adanya gaya angkat
ke atas (gaya apung), tentunya benda yang ada di dalam zat cair beratnya akan
mengalami pengurangan. Akibatnya benda yang diangkat dalam air akan terasa
lebih ringan jika dibandingkan saat diangkat di darat.
Adanya gaya Archimedes dalam zat cair menjadikan benda yang dimasukkan ke
dalam zat cair mengalami tiga kemungkinan, yaitu terapung, melayang, dan
tenggelam.

a. Tenggelam
Keadaan ini terjadi ketika massa jenis zat cair lebih kecil dari massa jenis
benda. Contohnya besi atau baja akan tenggelam jika dimasukkan ke dalam air
karena massa jenis besi lebih besar dari massa jenis air.
Pada keadaan tenggelam, berat benda di dalam cairan lebih besar dibandingkan
gaya ke atas oleh cairan.

Gaya tekan air < berat benda

b. Melayang

Keadaan ini terjadi ketika massa jenis zat cair sama dengan massa jenis benda.
Benda yang melayang berada di antara dasar bejana dan permukaan cairan.
Contohnya telur yang dimasukkan ke dalam air yang lalu ditambahkan sedikit
garam akan melayang karena massa jenis keduanya sama.

Gaya tekan air = berat benda

12
c. Terapung
Keadaan ini terjadi saat massa jenis zat cair lebih besar dari massa jenis benda.
Contohnya sterofoam atau plastik akan terapung jika dimasukkan ke dalam air.
Contoh penerapan hukum archimedes benda terapung \
Gaya tekan air > berat benda.
Secara matematis hukum archimedes dapat dirumuskan sebagai berikut.
Fa = ρ . g . V

Dimana Fa = gaya tekan keatas satuan Newton (N)


ρ = massa jenis satuan Kg/L
g = gravitasi satuan N /Kg
V= volume satuan m^3

Contoh Soal
1. Terdapat sebuah batu yang memiliki volume 0,05m3 dan tercelup seluruhnya
ke dalam air. Telah diketahui bahwa air memiliki massa jenis sebesar 103 kg/m3.
Tentukanlah gaya ke atas atau gaya apung yang dialami oleh benda tersebut!
Diketahui:
V: 0,05 m^3
ρ: 103 kg/m^3 = 1000 kg/m3

g: 9,8 m/s^2
Ditanya: Fa..?
Fa= p.g.v
Fa= (1000) (9,8) (0,05)
Fa= 490N
Jadi gaya ke atas atau gaya apung benda tersebut ialah 490 Newton.

Contoh Penerapan Hukum Archimedes Dalam Teknologi

Hidrometer

Hidrometer adalah alat yang dipakai untuk mengukur massa jenis zat cair.
Nilai massa jenis zat dapat diketahui dengan membaca skala pada hidrometer
yang ditempatkan mengapung pada zat cair. Hidrometer terbuat dari tabung kaca

13
dan desainnya memiliki tiga bagian. Pada alat ini diterapkan Hukum
Archimedes.

Agar tabung kaca terapung tegak didalam zat cair, bagian bawah tabung dibebani
dengan butiran timbal. Diameter bagian bawah tabung kaca dibuat lebih besar
supaya volume zat cair yang dipindahkan ke hidrometer dapat mengapung di
dalam zat cair.

2.4.2. Hukum Pascal


Hukum pascal adalah hukum yang terdapat pada ilmu fisika, hukum ini
memiliki kaitan dengan zat cair atau fluida, serta gaya yang ada pada zat cair
tersebut. Hukum yang dicetuskan oleh Blaise Pascal ini menyatakan bahwa dalam
sistem ruang tertutup, fluida mempunyai tekanan, dan tekanan tersebut diteruskan
ke segala arah.
Hukum pascal dapat dijelaskan pada sebuah bejana atau sering disebut
dengan pipa U. Penampang 1 yang diberi gaya F1, maka tekanannya diteruskan ke
penampang 2 dan sama besar. Rumus dari hukum pascal ialah sebagai berikut:
Pkeluar = Pmasuk
Atau P1 = P2
Diketahui bahwa tekanan didapatkan dari gaya, dibagi dengan luas penampang
atau dituliskan dengan P = F/A. Sehingga didapatkan sebuah persamaan:
F1/A1 = F2/A2

Contoh Penerapan Hukum Pascal Dalam Kehidupan Sehari-hari


1. Dongkrak Hidrolik
Prinsip kerja dongkrak hidrolik merupakan penerapan dari Hukum Pascal yang
berbunyi tekanan yang diberikan pada zat cair di dalam ruang tertutup akan
diteruskan sama besar ke segala arah. Tekanan yang kita berikan pada pengisap

14
yang penampangnya kecil diteruskan oleh minyak (zat cair) melalui pipa menuju
ke pengisap yang penampangnya besar. Pada pengisap besar dihasilkan gaya
angkat yang mampu menggangkat beban.

Contoh soal:
Luas penampang dongkrak hidrolik masing-masing 0,04 m2 dan 0,10 m2. Jika
gaya masukan adalah 5 Newton, berapa gaya keluaran maksimum ?
Pembahasan :
Diketahui :
A1 = 0,04 m2
A2 = 0,10 m2
F1 = 5 N
Ditanya : F2 ?
Jawab :F1/A1 = F2/A2
5/0,04 = F2/0,10
125 = F2/0,10

F2 = (125)(0,10) = 12,5 N

15
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Dari hasil pembahasan diatas maka dapat ditarik beberapa kesimpulan, yaitu:
1. Fluida adalah suatu bentuk materi yang mudah mengalir misalnya zat cair
dan gas. Sifat kemudahan mengalir dan kemampuan untuk menyesuaikan dengan
tempatnya berada merupakan aspek yang membedakan fluida dengan zat benda
tegar.
2. Dalam kehidupan sehari-hari, dapat ditemukan aplikasi Hukum Pascal yang
sudah banyak diterapkan pada sarana dan prasarana yang menunjang kehidupan
manusia masa kini seperti untuk membuat dongkrak hidrolik, pompa hidrolik dan
lain sebagainya

DAFTAR PUSTAKA
https://fluidastatiss.blogspot.com/
https://mafia.mafiaol.com/2020/10/pengertian-tekanan-total-atau-mutlak-.html
https://pastiguna.com/fluida-statis/
https://www.detik.com/edu/detikpedia/d-6032622/apa-itu-fluida-statis-simak-
pengertian-rumus-dan-contoh-soalnya
https://www.gramedia.com/literasi/hukum-archimedes/
https://www.gramedia.com/literasi/hukum-pascal/
https://www.mikirbae.com/2017/11/pengertian-dan-sudut-kontak-pada.html
https://www.pelajaran.co.id/pengertian-pengaruh-contoh-dan-rumus-viskositas-
dan-fluida-viskositas-fisika/#Rumus_Viskositas_dan_Fluida_Viskositas_Fisika
https://www.ruangguru.com/blog/kapilaritas-pengertian-rumus-dan-contohnya-
dalam-kehidupan-sehari-hari
https://www.zenius.net/zenbot/fisika/jawaban/mrIN7Y9tOf/

16

Anda mungkin juga menyukai