FLUIDA STATIS
Untuk memnuhi salah satu tugas mata kuliah Fisika SD
Di susun oleh :
Zelma Dewi Wulandari (2231621010)
Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar
Wassalamualaikum wr.wb
Sukabumi, 05 November
2023
PEMBAHASAN
Sebelumnya kita harus mengetahui apa itu fluida. Kata Fluida mencakup
zat car, air dan gas karena kedua zat ini dapat mengalir, sebaliknya batu dan
benda-benda keras atau seluruh zat padat tidak digolongkan kedalam fluida
karena tidak bisa mengalir. Susu, minyak pelumas, dan air merupakan
contoh zat cair. dan Semua zat cair itu dapat dikelompokan ke dalam fluida
karena sifatnya yang dapat mengalir dari satu tempat ke tempat yang lain.
Selain zat cair, zat gas juga termasuk fluida. Zat gas juga dapat mengalir
dari satu satu tempat ke tempat lain. Hembusan angin merupakan contoh
udara yang berpindah dari satu tempat ke tempat lain.
Fluida merupakan salah satu aspek yang penting dalam kehidupan sehari-
hari. Setiap hari manusia menghirupnya, meminumnya, terapung atau
tenggelam di dalamnya. Setiap hari pesawat udara terbang melaluinya dan
kapal laut mengapung di atasnya. Demikian juga kapal selam dapat
mengapung atau melayang di dalamnya. Air yang diminum dan udara yang
dihirup juga bersirkulasi di dalam tubuh manusia setiap saat meskipun
sering tidak disadari.
Fluida ini dapat kita bagi menjadi dua bagian yakni:
1. Fluida Statis
2. Fluida Dinamis
Tapi yang kita bahas dalam makalah ini hanyalah membahas tentang
fluida statis (fluida diam). Adapun pengertian dari Fluida Statis adalah
fluida yang berada dalam fase tidak bergerak (diam) atau fluida dalam
keadaan bergerak tetapi tak ada perbedaan kecepatan antar partikel fluida
tersebut atau bisa dikatakan bahwa partikel-partikel fluida tersebut bergerak
dengan kecepatan seragam sehingga tidak memiliki gaya geser.
Contoh fenomena fluida statis dapat dibagi menjadi statis sederhana dan
tidak sederhana. Contoh fluida yang diam secara sederhana adalah air di bak
yang tidak dikenai gaya oleh gaya apapun, seperti gaya angin, panas, dan
lain-lain yang mengakibatkan air tersebut bergerak. Contoh fluida statis
yang tidak sederhana adalah air sungai yang memiliki kecepatan seragam
pada tiap partikel di berbagai lapisan dari permukaan sampai dasar sungai.
2.2 Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Fluida Statis
1. Tekanan
Ketika kita memberikan gaya pada suatu benda,berarti memberi tekanan
pada benda tersebut.Besar tekanan yang dirasakan benda sebandingdengan
besar gaya yang diberikan danberbanding terbalik dengan luas
permukaanbenda yang mendapatkan gaya tersebut.
2. Temperature
Suhu/temperature adalah besaran yang menyatakan derajat panas dingin
suatu benda dan alat yang digunakan untuk mengukur suhu adalah
thermometer. Dalam kehidupan sehari-hari masyarakat untuk mengukur
suhu cenderung menggunakan indera peraba. Tetapi dengan adanya
perkembangan teknologi maka diciptakanlah termometer untuk mengukur
suhu dengan valid.
3. Densitas
Densitas merupakan ukuran kerapatan suatu zat yang dinyatakan banyaknya
zat (massa) per satuan volume. Jadi satuannya adalah satuan massa per
satuan volume, misalnya kg per meter kubik atau gram per centimeter
kubik.
4. Viskositas
Viskositas fluida merupakan ukuran ketahanan sebuah fluida terhadap
deformasi atau perubahan bentuk. Viskositas dipengaruhi oleh temperatur,
tekanan, kohesi dan laju perpindahan momentum molekularnya. Viskositas
zat cair cenderung menurun dengan seiring bertambahnya kenaikan
temperatur, hal ini disebabkan gaya – gaya kohesi pada zat cair bila
dipanaskan akan mengalami penurunan dengan semakin bertambahnya
temperatur pada zat cair yang menyebabkan berturunya viskositas dari zat
cair tersebut.
Makin kental suatu cairan, makin besar gaya yang dibutuhkan untuk
membuatnya mengalir pada kecepatan tertentu. Bila viskositas gas
meningkat dengan naiknya temperatur, maka viskositas cairan justru akan
menurun jika temeratur dinaikan. Fluiditas dari suatu cairan yang
merupakan kebalikan dari viskositas akan meningkat dengan makin
tingginya temperatur. Cara menentukan viskositas suatu zat menggunakan
alat yang dinamakan viskometer.
1. Tekanan Hidrostatis
2. Tekanan Mutlak
3. Hukum Pascal
4. Hukum Archimides
5. Tegangan Permukaan
6. Kapilaritas
1. Tekanan Hidrostatik
Tekanan Hidrostatik adalah tekanan pada zat cair yang diam sesuai dengan
namanya (hidro: air dan statik: diam). Atau lebih lengkapnya Tekanan
Hidrostatik didefinisikan sebagai tekanan yang diberikan oleh cairan pada
kesetimbangan karena pengaruh gaya gravitasi. Hal ini berarti setiap benda
yang berada pada zat cair yang diam, tekanannya tergantung dari besarnya
gravitasi. Adakah hal lain yang mempengaruhi besarnya tekanan hidrostatik? Ya
ada yaitu: kedalaman/ketinggian dan massa jenis zat cair.
Kesimpulan dalam tekanan hidrostatik ada beberapa hal :
a. Volume tidak mempengaruhi besarnya tekanan hidrostatik
b. Besarnya tekanan hidrostatik dipengaruhi oleh kedalaman, gravitasi dan
massa jenis zat cair (fluida).
Sehingga rumus tekanan hidrostatik fluida statis adalah:`
Ph = P x g x h
Ph = s x h
Keterangan:
Ph : Tekanan hidrostatis (N/m² atau dn/cm²)
h : jarak ke permukaan zat cair (m atau cm)
s: berat jenis zat cair (N/m³ atau dn/cm³)
ρ: massa jenis zat cair (kg/m³ atau g/cm³)
g: gravitasi (m/s² atau cm/s²)
Tambahan:
Massa jenis air = 1000 kg/m3 atau 1 gr/cm*3
Massa jenis raksa = 13600 kg/m3 atau 13,6 gr/cm*3
Maka, karena volume tidak berpengaruh pada besarnya tekanan hidrostatik,
apapun bentuk wadahnya jika kedalamannya sama akan menghasilkan tekanan
hidrostatik yang sama pula.
2. Tekanan Mutlak
Tekanan mutlak merupakan tekanan total hasil penjumlahan tekanan
hidrostatik dengan tekanan atmosfer (udara). Bukan hanya zat cair saja, namun
udarapun memiliki tekanan yang disebut tekanan atmosfer (udara), sehingga
jika dihitung secara total antara tekanan udara yang menekan zat cair dalam
wadah tentu akan semakin besar.
Tekanan mutlak merupakan tekanan dari keseluruhan total yang dialami
benda atau objek tersebut, sehingga mengaitkan dengan pengertian tersebut,
dapat dirumuskan bahwa:
Dengan keterangan sebagai berikut:
P = tekanan mutlak (Pa)
Po = tekanan udara luar (Pa)
Ph = tekanan hidrostatis (Pa)
3. Hukum Pascal
Hukum pascal yang berbunyi: "tekanan yang diberikan kepada fluida dalam
sebuah ruangan tertutup akan diteruskan sama besar kesegala arah".
Penerapan hukum pascal tersebut tertera,
4. Hukum Archimedes
Hukum Archimedes adalah sebuah hukum tentang prinsip pengapungan
diatas benda cair yang ditemukan oleh Archimedes, seorang ilmuwan Yunani
yang juga merupakan penemu pompa spiral untuk menaikan air yang dikenal
dengan istilah Sekrup Archimede. Hukum Archimedes berhubungan dengan
gaya berat dan gaya ke atas suatu benda jika dimasukan kedalam air.
Berikut ini adalah bunyi hukum Archimedes :
“Suatu benda yang dicelupkan sebagian atau seluruhya kedalam zat cair akan
mengalami gaya ke atas yang besarnya sama dengan berat zat cair yang
dipindahkan oleh benda tersebut”.
Persamaan Hukum Archimedes :
Fa = Wu–Wa
Keterangan :
Fa = gaya apung atau gaya ke atas (N)
Wu = gaya berat benda di udara (N)
Wa= gaya berat benda di dalam air (N
Secara matematis ditulis :
FA = ρ.g.V
Keterangan :
FA = Tekanan Archimedes = N/M2
ρ = Massa Jenis Zat Cair = Kg/M3
g = Gravitasi = N/Kg
V = Volume Benda Tercelup = M3
5. Tegangan Permukaan
Tegangan Permukaan merupakan gaya yang diakibatkan oleh suatu benda
yang bekerja pada permukaan zat cair sepanjang permukaan yang menyentuh
benda itu. egangan permukaan zat cair diakibatkan karena gaya yang bekerja
pada zat cair tersebut.Dalam keadaan diam, permukaan zat cair akan membuat
gaya tarik ke segala arah, kecuali ke atas. Hal itulah yang menyebabkan adanya
tegangan permukaan. Oleh karena itu tegangan permukaan memiliki persamaan
sebagai berikut :
Y = F/d
Dimana d = 2L
Sehingga Y = F/2L
Keterangan:
Y = Tegangan Permukaan (N/m)
F = Gaya (N)
L = Panjang (m)
d = tempat dimana gaya itu bekerja.
6. Kapilaritas
Peristiwa kapilaritas adalah naik turunnya permukaan zat cair melalui pipa
kapiler. kapilaritas terjadi karena gaya kohesi dari tegangan permukaan dan
gaya adhesi antara zat cair dan tabung kaca.
Seperti sebuah barometer dengan pipa kapiler yang sebagian diisi dengan air
raksa, dan sebagian lagi rruang hampa udara (vakum). Perhatikan bahwa
ketinggian air raksa di pusat tabung lebih tinggi dari pada tepi, membuat
permukaan atas dari raksa berbentuk kubah. Pusat massa dari seluruh kolom air
raksa akan sedikit lebih rendah jika permukaan atas raksa yang datar selama
crossection seluruh tabung. Namun dengan berbentuk kubah memberikan luas
permukaan sedikit kurang untuk seluruh massa raksa. Hal ini berguna untuk
meminimalkan energi potensial total. Bentuk permukaan kubah diatas dikenal
sebagai meniskus cembung. Jika sudut kontak antara cairan dengan tabung
kapiler lebih dari 90 derajat maka bentuk permukaan cairan tertekan ke bawah
yang disebut meniskus cekung.
Adapun rumus/persamaan menghitung tinggi rendahnya atau naik turunnya
permukaan zat cair pada pipa kapiler adalah:
mg = F cosθ
ρ Vg = γ l cosθ
ρ π r2hg = γ 2π r cosθ
Dengan menyelesaikan persaan diatas maka kita akan diperoleh persamaan
y = (2γcosθ)/ρgR
Keterangan :
Y = naik turunnya permukaan zat cair dalam pipa kapiler (m)
γ = tegangan permukaan (N/m)
θ = sudut kontak
ρ massa jenis zat cair (kg/m3)
g = percepatan grafitasi (m/s2)
r = jari-jari penampang pipa (m)
3.1 KESIMPULAN
Fluida adalah suatu bentuk materi yang mudah mengalir misalnya zat cair
dan gas. Sifat kemudahan mengalir dan kemampuan untuk menyesuaikan
dengan tempatnya berada merupakan aspek yang membedakan fluida dengan
zat benda tegar.
Dalam kehidupan sehari-hari, dapat ditemukan aplikasi Hukum Bernoulli
yang sudah banyak diterapkan pada sarana dan prasarana yang menunjang
kehidupan manusia masa kini seperti untuk menentukan gaya angkat pada sayap
dan badan pesawat terbang, penyemprot parfum, penyemprot racun serangga
dan lain sebagainya.
3.2 SARAN
Adapun Saran penulis sehubungan dengan bahasan makalah ini, kepada
rekan-rekan mahasiswa agar lebih meningkatkan, menggali dan mengkaji lebih
dalam tentang bagaimana fluida statis dan dinamis.
DAFTAR PUSTAKA