Anda di halaman 1dari 17

MAKALAH

FLUIDA STATIS
Untuk memnuhi salah satu tugas mata kuliah Fisika SD

Di susun oleh :
Zelma Dewi Wulandari (2231621010)
Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SUKABUMI


2023
DAFTAR ISI
Judul ............................................................................................................... I
Daftar Isi ......................................................................................................... II
Kata Pengantar ............................................................................................... III
BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang.......................................................................................... 1
1.2 Rumusan Masalah .................................................................................... 1
1.3 Tujuan Masalah......................................................................................... 1
BAB II PEMBAHASAN
2.1 Pengertian Fluida Statis ............................................................................ 2
2.2 Faktor-faktor yang mempengaruhi fluida statis........................................ 3
2.3 Jenis-jenis fluida statis............................................................................... 4
2.4 Contoh penerapan fluida statis dalam kehidupan sehari-hari.................... 6
BAB III PENUTUP
3.1 Kesimpulan ............................................................................................... 12
3.2 Saran ......................................................................................................... 12
Daftar Pustaka ................................................................................................ 13
KATA PENGANTAR
Assalamualaikum wr.wb

Alhamdulillah Puji syukur kehadirat Allah SWT senantiasa kita ucapkan


Atas karunia-Nya berupa nikmat iman dan kesehatan ini, akhirnya penulis
bisa menyelesaikan makalah bertema “FLUIDA STATIS” Tidak lupa
shawalat serta salam tercurahkan bagi Baginda Agung Rasulullah SAW
yang syafaatnya akan kita nantikan kelak.

Makalah berjudul “FLUIDA STATIS” Dengan sekilas memberi gambaran


tentang fluida statis.

Penulis mengucapkan terima kasih kepada pihak yang telah mendukung


serta membantu penyelesaian makalah. Harapannya, semoga makalah ini
dapat memberikan manfaat bagi pembaca dan kita semua.

Dengan kerendahan hati, penulis memohon maaf apabila ada ketidak


sesuaian kalimat dan kesalahan. Meskipun demikian, penulis terbuka pada
kritik dan saran dari pembaca demi kesempurnaan makalah.

Wassalamualaikum wr.wb

Sukabumi, 05 November
2023

Zelma Dewi Wulandari


BAB 1
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Suatu zat mempunyai kemampuan mengalir dinamakan Fluida. Cairan
adalah salah satu jenis fluida yang mempunyai kerapatan mendekati zat padat.
Letak partikelnya lebih merenggang karena gaya interaksi antar partikelnya
lemah. Gas juga merupakan fluida yang interaksi antar partikelnya lemah.
Dengan demikian kerapatannya akan lebih kecil. Karena itu, fluida dapat
ditinjau sebagai system partikel dan kita dapat menelaah sifatnya dengan
menggunakan konsep mekanisme partikel. Apabila fluida mengalami gaya geser
maka akan siap untuk mengalir. Jika kita mengamati fluida statis misalnya di air
tempayan. Berdasarkan uraian diatas, maka pada makalah ini akan dibahas
mengenai fluida statis.
1.2 Rumusan Masalah

1. Apa pengertian fluida statis?


2. Apa saja faktor-faktor fluida statis?
3. Apa saja jenis-jenis fluida statis?
4. Bagaimana contoh penerapan fluida statis di kehidupan sehari-hari ?

1.3 Tujuan Masalah

1. Mengetahui pengertian dari Fluida Statis


2. Mengetahui faktor-faktor fluida statis
3. Mengetahui apa jenis-jenis Fluida Statis
4. Mengetahui contoh penerapan fluida statis di kehidupan sehari-hari
BAB 2

PEMBAHASAN

2.1 Pengertian Fluida Statis

Sebelumnya kita harus mengetahui apa itu fluida. Kata Fluida mencakup
zat car, air dan gas karena kedua zat ini dapat mengalir, sebaliknya batu dan
benda-benda keras atau seluruh zat padat tidak digolongkan kedalam fluida
karena tidak bisa mengalir. Susu, minyak pelumas, dan air merupakan
contoh zat cair. dan Semua zat cair itu dapat dikelompokan ke dalam fluida
karena sifatnya yang dapat mengalir dari satu tempat ke tempat yang lain.
Selain zat cair, zat gas juga termasuk fluida. Zat gas juga dapat mengalir
dari satu satu tempat ke tempat lain. Hembusan angin merupakan contoh
udara yang berpindah dari satu tempat ke tempat lain.
Fluida merupakan salah satu aspek yang penting dalam kehidupan sehari-
hari. Setiap hari manusia menghirupnya, meminumnya, terapung atau
tenggelam di dalamnya. Setiap hari pesawat udara terbang melaluinya dan
kapal laut mengapung di atasnya. Demikian juga kapal selam dapat
mengapung atau melayang di dalamnya. Air yang diminum dan udara yang
dihirup juga bersirkulasi di dalam tubuh manusia setiap saat meskipun
sering tidak disadari.
Fluida ini dapat kita bagi menjadi dua bagian yakni:

1. Fluida Statis
2. Fluida Dinamis

Tapi yang kita bahas dalam makalah ini hanyalah membahas tentang
fluida statis (fluida diam). Adapun pengertian dari Fluida Statis adalah
fluida yang berada dalam fase tidak bergerak (diam) atau fluida dalam
keadaan bergerak tetapi tak ada perbedaan kecepatan antar partikel fluida
tersebut atau bisa dikatakan bahwa partikel-partikel fluida tersebut bergerak
dengan kecepatan seragam sehingga tidak memiliki gaya geser.
Contoh fenomena fluida statis dapat dibagi menjadi statis sederhana dan
tidak sederhana. Contoh fluida yang diam secara sederhana adalah air di bak
yang tidak dikenai gaya oleh gaya apapun, seperti gaya angin, panas, dan
lain-lain yang mengakibatkan air tersebut bergerak. Contoh fluida statis
yang tidak sederhana adalah air sungai yang memiliki kecepatan seragam
pada tiap partikel di berbagai lapisan dari permukaan sampai dasar sungai.
2.2 Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Fluida Statis

1. Tekanan
Ketika kita memberikan gaya pada suatu benda,berarti memberi tekanan
pada benda tersebut.Besar tekanan yang dirasakan benda sebandingdengan
besar gaya yang diberikan danberbanding terbalik dengan luas
permukaanbenda yang mendapatkan gaya tersebut.
2. Temperature
Suhu/temperature adalah besaran yang menyatakan derajat panas dingin
suatu benda dan alat yang digunakan untuk mengukur suhu adalah
thermometer. Dalam kehidupan sehari-hari masyarakat untuk mengukur
suhu cenderung menggunakan indera peraba. Tetapi dengan adanya
perkembangan teknologi maka diciptakanlah termometer untuk mengukur
suhu dengan valid.
3. Densitas
Densitas merupakan ukuran kerapatan suatu zat yang dinyatakan banyaknya
zat (massa) per satuan volume. Jadi satuannya adalah satuan massa per
satuan volume, misalnya kg per meter kubik atau gram per centimeter
kubik.
4. Viskositas
Viskositas fluida merupakan ukuran ketahanan sebuah fluida terhadap
deformasi atau perubahan bentuk. Viskositas dipengaruhi oleh temperatur,
tekanan, kohesi dan laju perpindahan momentum molekularnya. Viskositas
zat cair cenderung menurun dengan seiring bertambahnya kenaikan
temperatur, hal ini disebabkan gaya – gaya kohesi pada zat cair bila
dipanaskan akan mengalami penurunan dengan semakin bertambahnya
temperatur pada zat cair yang menyebabkan berturunya viskositas dari zat
cair tersebut.

Makin kental suatu cairan, makin besar gaya yang dibutuhkan untuk
membuatnya mengalir pada kecepatan tertentu. Bila viskositas gas
meningkat dengan naiknya temperatur, maka viskositas cairan justru akan
menurun jika temeratur dinaikan. Fluiditas dari suatu cairan yang
merupakan kebalikan dari viskositas akan meningkat dengan makin
tingginya temperatur. Cara menentukan viskositas suatu zat menggunakan
alat yang dinamakan viskometer.

Kita definisikan viskositas fluida, dinotasikan dengan ᶯ (“eta”) sebagai


rasio tegangan geser, F/A, dengan laju tegangan.
Fluida yang mengalir dengan mudah seperti air atau minyak tanah, memiliki
viskositas yang lebih kecil daripada cairan kental seperti madu atau oli
motor. Viskositas seluruh fluida sangat tergantung pada suhu, bertambah
untuk gas, dan berkurang untuk cairan saat suhu meningkat.

2.3Jenis-Jenis Fluida Statis

1. Tekanan Hidrostatis
2. Tekanan Mutlak
3. Hukum Pascal
4. Hukum Archimides
5. Tegangan Permukaan
6. Kapilaritas

1. Tekanan Hidrostatik
Tekanan Hidrostatik adalah tekanan pada zat cair yang diam sesuai dengan
namanya (hidro: air dan statik: diam). Atau lebih lengkapnya Tekanan
Hidrostatik didefinisikan sebagai tekanan yang diberikan oleh cairan pada
kesetimbangan karena pengaruh gaya gravitasi. Hal ini berarti setiap benda
yang berada pada zat cair yang diam, tekanannya tergantung dari besarnya
gravitasi. Adakah hal lain yang mempengaruhi besarnya tekanan hidrostatik? Ya
ada yaitu: kedalaman/ketinggian dan massa jenis zat cair.
Kesimpulan dalam tekanan hidrostatik ada beberapa hal :
a. Volume tidak mempengaruhi besarnya tekanan hidrostatik
b. Besarnya tekanan hidrostatik dipengaruhi oleh kedalaman, gravitasi dan
massa jenis zat cair (fluida).
Sehingga rumus tekanan hidrostatik fluida statis adalah:`
Ph = P x g x h
Ph = s x h
Keterangan:
Ph : Tekanan hidrostatis (N/m² atau dn/cm²)
h : jarak ke permukaan zat cair (m atau cm)
s: berat jenis zat cair (N/m³ atau dn/cm³)
ρ: massa jenis zat cair (kg/m³ atau g/cm³)
g: gravitasi (m/s² atau cm/s²)
Tambahan:
Massa jenis air = 1000 kg/m3 atau 1 gr/cm*3
Massa jenis raksa = 13600 kg/m3 atau 13,6 gr/cm*3
Maka, karena volume tidak berpengaruh pada besarnya tekanan hidrostatik,
apapun bentuk wadahnya jika kedalamannya sama akan menghasilkan tekanan
hidrostatik yang sama pula.
2. Tekanan Mutlak
Tekanan mutlak merupakan tekanan total hasil penjumlahan tekanan
hidrostatik dengan tekanan atmosfer (udara). Bukan hanya zat cair saja, namun
udarapun memiliki tekanan yang disebut tekanan atmosfer (udara), sehingga
jika dihitung secara total antara tekanan udara yang menekan zat cair dalam
wadah tentu akan semakin besar.
Tekanan mutlak merupakan tekanan dari keseluruhan total yang dialami
benda atau objek tersebut, sehingga mengaitkan dengan pengertian tersebut,
dapat dirumuskan bahwa:
Dengan keterangan sebagai berikut:
P = tekanan mutlak (Pa)
Po = tekanan udara luar (Pa)
Ph = tekanan hidrostatis (Pa)

3. Hukum Pascal
Hukum pascal yang berbunyi: "tekanan yang diberikan kepada fluida dalam
sebuah ruangan tertutup akan diteruskan sama besar kesegala arah".
Penerapan hukum pascal tersebut tertera,

4. Hukum Archimedes
Hukum Archimedes adalah sebuah hukum tentang prinsip pengapungan
diatas benda cair yang ditemukan oleh Archimedes, seorang ilmuwan Yunani
yang juga merupakan penemu pompa spiral untuk menaikan air yang dikenal
dengan istilah Sekrup Archimede. Hukum Archimedes berhubungan dengan
gaya berat dan gaya ke atas suatu benda jika dimasukan kedalam air.
Berikut ini adalah bunyi hukum Archimedes :
“Suatu benda yang dicelupkan sebagian atau seluruhya kedalam zat cair akan
mengalami gaya ke atas yang besarnya sama dengan berat zat cair yang
dipindahkan oleh benda tersebut”.
Persamaan Hukum Archimedes :
Fa = Wu–Wa
Keterangan :
Fa = gaya apung atau gaya ke atas (N)
Wu = gaya berat benda di udara (N)
Wa= gaya berat benda di dalam air (N
Secara matematis ditulis :
FA = ρ.g.V
Keterangan :
FA = Tekanan Archimedes = N/M2
ρ = Massa Jenis Zat Cair = Kg/M3
g = Gravitasi = N/Kg
V = Volume Benda Tercelup = M3
5. Tegangan Permukaan
Tegangan Permukaan merupakan gaya yang diakibatkan oleh suatu benda
yang bekerja pada permukaan zat cair sepanjang permukaan yang menyentuh
benda itu. egangan permukaan zat cair diakibatkan karena gaya yang bekerja
pada zat cair tersebut.Dalam keadaan diam, permukaan zat cair akan membuat
gaya tarik ke segala arah, kecuali ke atas. Hal itulah yang menyebabkan adanya
tegangan permukaan. Oleh karena itu tegangan permukaan memiliki persamaan
sebagai berikut :
Y = F/d
Dimana d = 2L
Sehingga Y = F/2L
Keterangan:
Y = Tegangan Permukaan (N/m)
F = Gaya (N)
L = Panjang (m)
d = tempat dimana gaya itu bekerja.
6. Kapilaritas
Peristiwa kapilaritas adalah naik turunnya permukaan zat cair melalui pipa
kapiler. kapilaritas terjadi karena gaya kohesi dari tegangan permukaan dan
gaya adhesi antara zat cair dan tabung kaca.
Seperti sebuah barometer dengan pipa kapiler yang sebagian diisi dengan air
raksa, dan sebagian lagi rruang hampa udara (vakum). Perhatikan bahwa
ketinggian air raksa di pusat tabung lebih tinggi dari pada tepi, membuat
permukaan atas dari raksa berbentuk kubah. Pusat massa dari seluruh kolom air
raksa akan sedikit lebih rendah jika permukaan atas raksa yang datar selama
crossection seluruh tabung. Namun dengan berbentuk kubah memberikan luas
permukaan sedikit kurang untuk seluruh massa raksa. Hal ini berguna untuk
meminimalkan energi potensial total. Bentuk permukaan kubah diatas dikenal
sebagai meniskus cembung. Jika sudut kontak antara cairan dengan tabung
kapiler lebih dari 90 derajat maka bentuk permukaan cairan tertekan ke bawah
yang disebut meniskus cekung.
Adapun rumus/persamaan menghitung tinggi rendahnya atau naik turunnya
permukaan zat cair pada pipa kapiler adalah:
mg = F cosθ
ρ Vg = γ l cosθ
ρ π r2hg = γ 2π r cosθ
Dengan menyelesaikan persaan diatas maka kita akan diperoleh persamaan
y = (2γcosθ)/ρgR
Keterangan :
Y = naik turunnya permukaan zat cair dalam pipa kapiler (m)
γ = tegangan permukaan (N/m)
θ = sudut kontak
ρ massa jenis zat cair (kg/m3)
g = percepatan grafitasi (m/s2)
r = jari-jari penampang pipa (m)

2.4Penerapan Fluida Statis Dalam Kehidupan Sehari-Hari


Manfaat dan terapan fluida baik fluida statis maupun fluida dinamis bagi
kehidupan sangat banyak antara lain yang sering digunakkan dongkrak hidrolik,
pompa hidrolik ban sepeda, mesin hidrolik, rem piringan hidrolik, hidrometer,
kapal laut, kapal selam, balon udara, karburator, sayap pesawat terbang. Berikut
ini adalah penjelasan mengenai penerapan-penerapan fluida di atas:
1. Dongkrak Hidrolik.
Prinsip kerja dongkrak hidrolik adalah penerapan dari hukum Paskal yang
berbunyi tekanan yang diberikan pada zat cair di dalam ruang tertutup
diteruskan sama besar ke segala arah. Tekanan yang kita berikan pada pengisap
yang penampangnya kecil diteruskan oleh minyak (zat cair) melalui pipa
menuju ke pengisap yang penampangnya besar. Pada pengisap besar dihasilkan
gaya angkat yang mampu menggangkat beban.
2. Pompa Hidrolik Ban Sepeda,
Prinsip dari pompa ini juga menerapkan hukum Paskal, pada pompa hidrolik
ini kita memberi gaya yang kecil pada pengisap kecil sehingga pada pengisap
besar akan dihasilkan gaya yang cukup besar, dengan demikian pekerjaan
memompa akan menjadi lebih ringan, bahkan dapat dilakukan oleh seorang
anak kecil sekalipun.
3. Mesin Hidrolik.
Hydraulic machinery adalah mesin dan alat-alat yang menggunakan daya
fluida untuk melakukan kerja.Alat berat adalah contoh umum. Dalam jenis
mesin, cairan tekanan tinggi – disebut hidrolik fluida – ditransmisikan seluruh
mesin ke berbagai hidrolik motor dan silinder hidrolik. Fluida dikontrol secara
langsung atau secara otomatis oleh katup kontrol dan didistribusikan melalui
slang dan tabung. Popularitas mesin hidrolik adalah karena jumlah yang sangat
besar kekuasaan yang dapat ditransfer melalui tabung kecil dan selang fleksibel,
dan kekuatan tinggi kepadatan dan berbagai macam aktuator yang dapat
memanfaatkan kekuatan ini.
Mesin hidrolik dioperasikan dengan menggunakan hidrolik, di mana cairan
adalah media powering.Pneumatics, di sisi lain, didasarkan pada penggunaan
gas sebagai medium untuk transmisi listrik, generasi dan kontrol. Filters Filter
adalah bagian penting dari sistem hidrolik. Partikel logam terus-menerus
dihasilkan oleh komponen mekanis dan perlu dihapus bersama dengan
kontaminan lain.
Tubes, Pipes and Hoses Tabung hidrolik presisi seamless pipa baja, khusus
dibuat untuk hidrolika. Tabung memiliki ukuran standar untuk rentang tekanan
yang berbeda, dengan diameter standar hingga 100 mm. Tabung disediakan oleh
produsen dalam panjang 6 m, dibersihkan, diminyaki dan dipasang. Tabung
yang saling berhubungan oleh berbagai jenis flensa (terutama untuk ukuran
yang lebih besar dan tekanan), pengelasan kerucut puting (dengan o-cincin
meterai), beberapa jenis koneksi dan flare cut-cincin.Ukuran yang lebih besar,
hidrolik pipa yang digunakan.Langsung bergabung dengan mengelas tabung
tidak dapat diterima karena interior tidak dapat diperiksa.

4. Rem Piringan Hidrolik.


Ide tekanan zat cair diteruskan melalui zat cair juga digunakan pada mobil
untuk sistem pengereman.Setiap rem mobil dihubungkan oleh pipa-pipa menuju
ke master silinder. Pipa-pipa penghubung dan master silinder diisi penuh
dengan minyak rem. Ketika kita menekan pedal rem, master silinder tertekan.
Tekanannya diteruskan oleh minyak rem ke setiap silinder rem. Gaya tekan
pada silinder rem menekan sepasang sepatu rem sehingga menjepit piringan
logam.Akibat jepitan ini, timbul gesekan pada piringan yang melawan arah
gerak piringan hingga akhirnya dapat menghentikan putan roda.
Sepasang sepatu dapat menjepit piringan dengan gaya yang besar karena
sepasang sepatu tersebut dihubungkan ke pedal rem melalui sistem hidrolik.
Disini kita menekan silinder yang luas pengisapnya lebih kecil daripada luas
pengisap rem, sehingga pada rem dihasilkan gaya yang lebih besar. Jika luas
pengisap rem dua kali luas pengisap master, maka dihasilkan gaya rem yang dua
kali lebih besar dari gaya tekan kaki pada pedal rem. Gesekan sepasang sepatu
terhadap piringan menimbulkan panas. Oleh karena permukaan piringan sangat
luas jika dibandingkan terhadap luas sepasang sepatu, maka panas yang timbul
pada piringan segera dipindahkan ke udara sekitarnya.Ini mengakibatkan suhu
sepasang sepatu rem hampir tetap (tidak panas).
5. Hidrometer.
Hidrometer adalah alat yang dipakai untuk mengukur massa jenis zat cair.
Nilai massa jenis zat dapat diketahui dengan membaca skala pada hidrometer
yang ditempatkan mengapung pada zat cair. Hidrometer terbuat dari tabung
kaca dan desainnya memiliki tiga bagian.Pada alat ini diterapkan hukum
Archimedes.
Agar tabung kaca terapung tegak didalam zat cair, bagian bawah tabung
dibebani dengan butiran timbal.Diameter bagian bawah tabung kaca dibuat
lebih besar supaya volume zat cair yang dipindahkan ke hidrometer dapat
mengapung di dalam zat cair. Tangkai tabung kaca didesain supaya perubahan
kecil dalam berat benda yang dipindahkan (sama artinya dengan perubahan
kecil dalam massa jenis zat cair) menghasilkan perubahan besar pada
kedalaman tangkai yang tercelup di dalam zat cair. Ini berarti perbedaan bacaan
pada skala untuk berbagai jenis zat cair menjadi lebih jelas.
6. Kapal Laut.
Badan kapal yang terbuat dari besi dibuat berongga.Hal ini menyebabkan
volum air laut yang dipindahkan oleh badan kapal menjadi sangat besar. Gaya
keatas sebanding dengan volum air yang dipindahkan, sehingga gaya keatas
menjadi sangat besar. Gaya keatas ini mampu mengatasi berat total kapal,
sehingga kapal laut mengapung di permukaan laut. Kapal laut di desain di
pabrik dengan kapasitas muatan maksimum tertentu sedemikian rupa sehingga
kapal laut tetap mengapung dengan permukaan air masih jauh dari bagian
geladak. Gambar diatas menunjukan bagian kapal laut yang terbenam dalam air
laut untuk kapal yang sama tetapi berbeda muatan. Gambar kiri untuk berat
kapal kosong (tidak bermuatan) dan kapal kanan untuk yang bermuatan.
Tampak bahwa untuk berat kapal yang bertambah karena muatan harus
diimbangi oleh gaya keatas yang harus bertambah besar oleh karena itu, kapal
lebih terbenam di dalam air laut agar volum air yang digantikan oleh kapal itu
bertambah.
7. Kapal Selam.
Penerapan hukum Archimedes juga dilakukan pada prinsip kapal
selam.Dimana sebuah kapal selam memiliki tangki pemberat, yang terletak
diantara lambung sebelah dalam dan lambung sebelah luar.Tangki ini dapat diisi
dengan udara atau air.
Untuk dapat membuat kapal selam terbenam kedalam air laut, beratnya harus
ditambah sehingga lebih besar daripada gaya keatas .Hal ini dilakukan dengan
membuka katup- katup yang memungkinkan air laut masuk kedalam tangki
pemberat.Sewaktu air laut masuk melalui katup-katup yang terletak di bagian
bawah tangki pemberat, air laut tersebut mendorong udara dalam tangki keluar
melalui katup-katup yang terletak di bagian atas. Air laut jauh lebih berat
daripada udara, sehingga berat total kapalselam menjadi lebih besar dan
membuat kapal selam terbenam. Jika kapal selam dikehendaki menyelam pada
kedalaman tertentu, maka awak kapal harus mengatur volum air laut dalam
tangki pemberat sedemikian sehingga berat total sama dengan gaya keatas. Pada
saat tersebut kapal selam melayang pada kedalaman tertentu dibawah
permukaan laut. Untuk membuat kapal selam mengapung kembali, udara
dipompakan ke dalam tangki pemberat.Udara ini menekan air laut sehingga air
laut keluar melalui katup-katup bagian bawah. Udara jauh lebih ringan daripada
air laut sehingga berat total kapal selam menjadi lebih ringan dan kapal selam
mengapung kembali.
8. Balon Udara
Hukum Archimedes juga diterapkan pada balon udara. Seperti halnya zat
cair, udara (yang termasuk fluida) juga melakukan gaya keatas pada benda.
Gaya keatas yang dilakukan udara pada benda sama dengan berat udara yang
dipindahkan oleh benda itu. Rumus gaya keatas yang dilakukan udara tetap
seperti persamaan sebelumnya tetapi ?f disini adalah massa jenis udara. Prinsip
gaya ke atas yang dikerjakan udara inilah yang dimanfaatkan pada balon udara.
Mula-mula balon diisi dengan gas panas sehingga balon menggelembung
dan volumnya bertambah.Bertambahnya volume balon berarti bertambah pula
volum udara yang dipindahkan oleh balon. Ini berarti gaya keatas bertambah
besar. Suatu saat gaya keatas sudah lebih besar daripada berat total balon (berat
balon dan muatan), sehingga balon mulai bergerak naik.
Awak balon udara terus menambah gas panas sampai balon itu mencapai
ketinggian tertentu. Setelah ketinggian yangdiinginkan tercapai, awak balon
mengurangi gas panas sampai tercapai gaya keatas sama dengan berat balon.
Pada saat itulah balon melayang di udara.Sewaktu awk ingin menurunkan
ketinggian maka sebagian isi gas panas dikeluarkan dari balon. Ini
menyebabkan volum balon berkurang, yang berarti gaya keatas
berkurang .akibatnya, gaya keatas lebih kecil daripada berat balon, dan balon
bergerak turun.
9. Karburator
Fungsi karburator adalah untuk menghasilkan campuran bahan bakar
dengan udara, kemudian campuran ini dimasukan kedalam silinder-silinder
mesin untuk tujuan pembakaran. Penampang bagian atas menyempit sehingga
udara yang mengalir pada bagian ini bergerak dengan kelajuan yang
tinggi.Sesuai asas Bernoulli, tekanan pada bagian ini rendah. Tekanan didalam
tangki bensin sama dengan tekanan atmosfer. Tekanan atmosfer memaksa bahan
bakar tersembur keluar melalui jet sehingga bahan bakar bercampur dengan
udara sebelum memasuki silinder mesin.
10. Sayap Pesawat Terbang
Penerapan lain dari asas Bernoulli adalah pada gaya angkat sayap
pesawat terbang. Pesawat terbang dapat terangkat ke udara karena kelajuan
udara yang melalui sayap pesawat. Jika tidak ada udara maka pesawat terbang
tidak akan terangkat. Gaya angkat terbangkitkan karena ada perbedaan tekanan
di permukaan atas dan permukaan bawah sayap.Bentuk airfoil sayap diciptakan
sedemikian rupa agar tercipta karakteristik aliran yang sesuai dengan keinginan.
Singkatnya, gaya angkat akan ada jika tekanan dibawah permukaan sayap lebih
tinggi dari tekanan diatas permukaan sayap. Perbedaan tekanan ini dapat terjadi
karena perbedaan kecepatan aliran udara diatas dan dibawah permukaan
sayap.Sesuai hukum Bernoulli semakin cepat kecepatan aliran maka tekanannya
makin rendah. Besarnya gaya angkat yang dibangkitkan berbanding lurus
dengan Luas permukaan sayap, kerapatan udara, kuadrat kecepatan, dan
koefisien gaya angkat.
Jadi, untuk pesawat udara, engine berfungsi memberikan gaya dorong agar
pesawat dapat bergerak maju. Akibat gerak maju pesawat maka terjadi gerakan
relatif udara di permukaan sayap. Dengan bentuk geometri airfoil tertentu dan
sudut serang sayap (angel of attack) tertentu maka akan menghasilkan suatu
karakteristik aliran udara dipermukaan sayap yang kemudian akan menciptakan
beda tekanan dipermukaan atas dan permukaan bawah sayap yang kemudian
membangkitkan gaya angkat yang dibutuhkan untuk terbang.
Penampang sayap pesawat terbang mempunyai bagian belakang yang lebih
tajam dan sisi bagian atas yang lebih melengkung daripada sisi bagian
bawahnya.Bentuk ini menyebabkan garis arus seperti gambar di bawah.
BAB 3
PENUTUP

3.1 KESIMPULAN
Fluida adalah suatu bentuk materi yang mudah mengalir misalnya zat cair
dan gas. Sifat kemudahan mengalir dan kemampuan untuk menyesuaikan
dengan tempatnya berada merupakan aspek yang membedakan fluida dengan
zat benda tegar.
Dalam kehidupan sehari-hari, dapat ditemukan aplikasi Hukum Bernoulli
yang sudah banyak diterapkan pada sarana dan prasarana yang menunjang
kehidupan manusia masa kini seperti untuk menentukan gaya angkat pada sayap
dan badan pesawat terbang, penyemprot parfum, penyemprot racun serangga
dan lain sebagainya.

3.2 SARAN
Adapun Saran penulis sehubungan dengan bahasan makalah ini, kepada
rekan-rekan mahasiswa agar lebih meningkatkan, menggali dan mengkaji lebih
dalam tentang bagaimana fluida statis dan dinamis.
DAFTAR PUSTAKA

Krissantono, dkk. 2012. Fisika. Solo: CV. HaKaMJ


Lohat, Alexander San. 2009. Modul Fluida Statis. GuruMuda.com
Munasir. 2004. Modul Fluida Statis. Kode Fis.13. Bagian Proyek
Pengembangan
Kurikulum, Dikdasmen, Departemen Pendidikan Nasional.
Syafar, Asyfa. 2013. Makalah Fisika Dasar Fluida Statis dan Dinamis.
http://asfarsyafar.blogspot.com/2013/10/makalah-fisika-dasar-fluida-statis-
dan.html.
http://bunpedek.blogspot.com/2014/03/laporan-praktikum-fisika-tentang-
fluida.html

Anda mungkin juga menyukai