Anda di halaman 1dari 18

MAKALAH

Perbandingan aliran steady dan unsteady

Dosen Mata Kuliah:


Aprianto A.Pahrun ST,MT

Disusun Oleh :

Kelompok 2

Triyawati Adiko (20090413)

Sri Rahmi I. Ibrahim (200904006)

Rifanty Moge (200904009)

Siti khairani mulane (20090431)

Ridoh tegila(

UNIVERSITAS NAHDLATUL ULAMA GORONTALO


FAKULTAS SAINS & TEKNLOGI
PRODI TEKNIK LINGKUNGAN
Tahun Akademik 2020/2021
KATA PENGANTAR

Puji dan syukur kepada Tuhan yang maha esa atas berkatnya sehingga kami dapat
menyelasaikan makalah bertemakan “aliran tunak (steady state flow)’, dan dapat digunakan
sebagai bahan untuk menambah wawasan dan sumber belajar bagi pembaca.
Makalah ini berisi tentang contoh aliran tunak dalam kehidupan sehari-hari terutama
yang akan dibahas lebih mendalam mengenai aliran itu sendiri, dimana yang akan di pelajari
adalah fluida, macam aliran fluida, dan contoh steady state flow dalam kehidupan sehari-hari,
sehingga pembaca lebih memahami peran dan fungsi dalam kehidupan ini terutama dalam
kemajuan dan pembaruan teknologi saat ini.
Karena proses penulisan makalah ini masih sangat jauh dari kesempurnaan,kami
membuka diri untuk menerima berbagai masukan dan kritik demi perbaikan dimasa yang
akan datang.

Gorontalo, 26 Desember 2021

Penulis
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR....................................................................................................
DAFTAR ISI................................................................................................................
BAB I : PENDAHULUAN.............................................................................................
1.1 Latar Belakang...................................................................................................
1.2 Rumusan Masalah..............................................................................................
1.3 Tujuan..............................................................................................................
BAB II : PEMBAHASAN............................................................................................
2.1 Fluida..............................................................................................................................
2.2 Terapan fluida dalam kehidupan sehari............................................................................
BAB III : PENUTUP
3.1 Kesimpulan.......................................................................................................
3.2 Saran...............................................................................................................
DAFTAR PUSTAKA
BAB I
PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang
Fluida adalah zat yang tidak dapat menahan perubahan bentuk secara permanen.
Perilaku zat cair yang mengalir sangat bergantung pada kenyataan apakah fluida itu berada di
bawah pengaruh bidang batas padat atau tidak. Aliran dalam pipa telah banyak dijumpai
dalam kehidupan sehari-hari maupun dalam proses-proses industri. Dalam kehidupan sehari-
hari hal tersebut dapat dilihat pada aliran di saluran pembuangan, aliran semen dan pasir di
pipa dan lain-lain. Cara memindahkan zat-zat tersebut dalam industri banyak macamnya.
Pada aliran air dan udara yang mengalir dalam pipa, kecepatan dan kapasitasnya dapat
berubah-rubah. (Warren L. Mc Cabe, Julian C.Smith, Pater Harriot.1986).
Dunia industri banyak sekali menggunakan pipa dalam pendistribusian fluida cair
dalam melakukan proses produksi. Oleh karena itu, efesiensi pendistribusian dalam industri
harus diperhatikan. Dengan efesiensi yang baik, maka biaya produksi dapat ditekan sehingga
harga jual produk atau barang tersebut lebih kompetitif. Dalam berbagai industri sebagian
besar fluidanya mengalir pada pipa-pipa saluran tertutup (closed conduit flow). Masalah
utama yang muncul antara lain: terjadinya gesekan pada dinding pipa, terjadinya turbulensi
karena gerakan relative dalam molekul fluida yang dipengaruhi oleh viskositas fluida itu
sendiri dan bentuk pipa, terjadinya kapasitas aliran yang semakin kecil pada daerah yang jauh
dari sumber katrena hambatan gesek pada aliran yang semakin membesar.
Pengukuran laju aliran fluida adalah salah satu yang terpenting dalam proses flow
control. Perngukuran ini bertujuan untuk mengetahui berapa kapasitas fluida yang dialirkan
untuk mendapatkan harga pengukurannya (measurement variable).
1.2. Rumusan Masalah
1. Jelaskan Pengertian dari fluida?
2. Macam –macam aliran fluida?
3. Pengertian steady dan unsteady.
1.3. Tujuan
1. Untuk mengetahui apa itu fluida.
2. Untuk mengetahui macam-macam aliran fluida.
3. Untuk mengetahui apa yang dimaksud dengan steady dan unsteady.
BAB II
PEMBAHASAN
2.1. Fluida
Fluida adalah zat yang mengalir, kata fluida mencakup zat cair dan gas karena kedua
zat ini dapat mengalir, ssebaliknya batu dan benda keras atau seluruh zat padat tidak di
golongkan ke dalam fluida karena tidak bisa mengalir. Susu, minyak pelumas, dan air
merupakan contoh zat cair. Dan semua zat cair itu dapat di kelompokan ke dalam fluida
karena sifatnya yang dapat mengalir dari satu tempat ke tempat lain. Selain zat cair, gas juga
termasuk fluida. Zat gas juga dapat mengalir dari satu tempat ke tempat lain.
Hembusan angin merupakan contoh udara yang berpindah dari satu tempat ke tempat
lainnya. Fluida merupakan salah satu aspek yang penting dalam kehidupan sehari-hari. Setiap
hari manusia menghirupnya, meminumnya, terapung atau tenggelam di dalamnya. Setiap hari
pesawat udara terbang melaluinya dan kapal laut mengapung di atasnya. Demikian juga kapal
selam dapat mengapung atau melayang didalamnya, air yang diminum dan udara yang
dihirup juga bersirkulasi di dalam tubuh manusia setiap saat mungkin sering tidak di sadari.
Fluida ini dapat kita bagi menjadi dua bagian yakni:
1. Fluida statis
Fluida statis adalah fluida yang berada dalam fase tidak bergerak (diam) atau fluida
dalam keadaan bergerak tetapi tak ada perbedaan kecepatan antar partikel fluida tersebut atau
bisa dikatakan bahwa partikel-partikel fluida tersebut bergerak dengan kecepatan seragam
sehingga tidak memiliki gaya gesek.
Contoh fenomena fluida statis dapat dibagi menjadi statis sederhana dan tidak
sederhana contoh fluida yang diam secara sederhana adalah air bak yang dikenai gaya oleh
gaya apapun, seperti gaya angin, panas, dan lain-lain yang mengakibatkan air tersebut
bergerak contoh fluida statis yang tidak sederhana adalah air sungai yang memiliki kecepatan
seragam pada tiap partikel diberbagai lapisan dari permukaan sampai dasar sungai. Cairan
yang berada dalam bejana mengalami gaya-gaya yang seimbang sehingga cairan itu tidak
mengalir. Gaya dari sebelah kiri diimbangi dengan gaya dari sebelah kanan, gaya dari atas di
tahan dari bawah. Cairan yang massanya M menekan dasar bejana dengan gaya sebesar Mg.
Gaya ini tersebar merata pada seluruh permukaan dasar bejana. Selama cairan itu tidak
mengalir (dalam keadaan statis), pada cairan tidak ada gaya gesekan sehingga hanya
melakukan gaya ke bawah oleh akibat berat cairan dalam kolom tersebut.
Dalam kehidupan sehari-hari, banyak sekali hal yang berkaitan dengan fluida dinamis
ini.Besaran-besaran dalam fluida dinamis.
Debit aliran (Q)
Jumlah volume fluida yang mengalir persatuan waktu, atau :
Δ V AV ∆ t
Q= = = Av
Δt ∆t
Dimana :
Q = debit aliran (m3/s)
A = luas penampung (m2)
V = laju aliran fluida (m/s)
Aliran fluida sering dinyatakan dalam debit aliran
V
Q=
t
Dimana :
Q = debit aliran (m3/s)
V = volume (m3)
t = selang waktu (s)
2. Fluida dinamis
Fluida dinamis adalah fluida (bisa berupa zat cair, gas ) yang bergerak, untuk
memudahkan dalam mempelajari, fluida disini dianggap steady (mempunyai kecepatan yang
konstan terhadap waktu), tak termampatkan (tidak mengalami perubahan volume), tidak
kental,tidak turbulen (tidak mengalami putaran-putaran).
Klasifikasi aliran fluida didasarkan pada tinjauan tertentu, aliran fluida dapat
diklasifikasikan dalam beberapa golongan. Dalam ulasan ini, fluida yang lebih banyak
dibahas adalah air (incompressible fluids) dan dibagi menjadi 8 golongan antara lain :
a. Aliran yang tak termampatkan dan termampatkan (incompressible and compressible
flows)
Aliran tak termampatkan adalah kondisi aliran dimana rapat massa fluidanya tidak
berubah. Contoh adalah air,minyak, dll. aliran termampatkan adalah kondisi aliran dimana
rapat massa fluidanya tidak berubah. Contohnya adalah gas. Pada fluida jenis ini berlaku
hukum termodinamika.
b. Aliran tunak dan tak tunak (steady and unsteady flows)
Aliran tunak atau aliran permanen (steady state flow) adalah kondisi dimana komponen
aliran tidak berubah terhadap waktu. Contohnya adalah aliran di saluran/sungai pada kondisi
tidak ada perubahan aliran (tidak ada hujan, tidak banjir, dll) kondisi tersebut dinyatakan
dalam persamaan matematika berikut:
∂f
=0 ; f =( v , p , ρ , h ,Q )
∂t
Jf : perubahan komponen aliran
Jt : perubahan terhadap waktu
f : komponen aliran (viskositas, tekanan, rapat massa, kedalaman,debit, dll)
Aliran tak tunak atau aliran tidak permanen (impermanent flow) adalah kondisi dimana
komponen aliran berubah terhadap waktu. Contoh aliran di saluran/sungai pada kondisi ada
perubahan aliran (ada hujan, ada banjir, dll) atau aliran yang dipengaruhi muka iar pasang –
surut (muara sungai di laut). Kondisi tersebut dinyatakan dalam persamaan matematika
berikut:
∂f
≠0
∂t

Ilustrasi visual untuk kasus sederhana ditampilkan pada gambar di bawah ini :

Steady state flow process (proses aliran keadaan tunak) pada kontrol volume
didefiniskan sebagai suatu proses dimana sebuah fluida mengalir di dalam sebuah kontrol
volume dalam keadaan tunak atau steady atau tidak perubahan energi yang masuk atau keluar
terhadap waktu. Dalam keadaan ini property dari fluida yang mengalir dapat berbeda-beda
pada posisi yang berbeda, tetapi tetap sama selama proses pada titik atau posisi tersebut.
Karakteristik dari steady state flow proses adalah sebagai berikut :
 Tidak ada perubahan property fluida terhadap waktu di dalam kontrol volume
(mcv =konstan, Ecv= konstan)
 Property fluida pada inlet dan outlet tetap selama proses berlangsung.
 Interaksi kerja dan panas terhadap kontrol volume dan lingkungan tidak berubah
terhadap waktu.

Selama steady state flow process total massa di dalam kontrol volume tidak berubah
atau tetap terhadap waktu (dmcv dt =0 ). Maka massa yang masuk ke dalam kontrol volume
sama dengan massa yang keluar dari kontrol volume. Mi = me dengan mi = massa masuk dan
me = massa keluar. Hal ini terjadi juga dengan neraca energi pada steady state flow proses di
dimana total energi yang masuk sama dengan energi yang keluar dari sistem atau kontrol
volume. Ei = dengan Ei = energi masuk dan Ee = energi luar. Persamaan umum neraca energi
untuk steady state flow proses adalah sebagai berikut : Q i = W i + Mi Hi +Vi 2 2 + gzi = Q e
+ W e + M e He + ve 2 2 + gze dengan Q = Heat (kj), W= Work (kj), m = massa (kg), h=
entalph/massa (kj/kg), v = kecepatan fluida (m/s), g = konstanta grativasi (m/s2), dan z
ketinggian (m). Subcript i menyatakan masuk dan subcript e meyatakan keluar.
c. Aliran seragam dan tak seragam (uniform and non-uniform flows)
Aliran seragam adalah kondisi dimana komponen aliran tidak berubah terhadap jarak.
Contoh aliran di saluran/sungai pada kondisi tidak ada pengaruh pembendungan/terjunan.
Tidak ada penyempitan/pelebaran yang ekstrim.
Aliran tidak seragam (non-uniform flow) adalah kondisi dimana komponen aliran
berubah terhadap jarak contoh aliran di saluran/sungai pada kondisi ada pengaruh
pembendungan /terjunan, ada penyempitan/pelebaran yang ekstrim.
d. Aliran laminer dan turbulen (laminar and turbulent flows)
Aliran turbulen merupakan aliran fluida yang terjadi olakan atau gumpalan ataupun
gelombang saat mengalir, penyebab terjadinya turbulance sangat banyak. Namun yang pasti
ketika fluida mengalir dari suatu penampang 1 ke penampang yang lebih kecil maka besar
kemungkinan akan terjadi turbulence.
Aliran laminar merupakan aliran fluida yang terjadi olakan dan sifatnya mendekati
linear dan biasanya akibat tidak terjadinya perubahan penampangan yang tiba-tiba.
e. Aliran yang dipengaruhi kekentalan dan tidak (viscous and inviscid flows)
Aliran viskous atau aliran fluida nyata adalah aliran yang di pengaruhi oleh viskositas.
Adanya viskositas menyebabkan adanya tegangan geser dan kehilangan energi. Pada aliran
ini terjadi gesekan antara fluida dengan dasar/dinding saluran atau pipa.
Aliran invisid atau aliran fluida ideal adalah aliran yang tidak di pengaruhi
viskositas/kekentalan sehingga aliran ini tidak memiliki tegangan geser dan kehilangan
energi. Dalam kenyataan aliran fluida ideal tidak ada. Konsep ini digunakan para peneliti
terdahulu untuk membentuk persamaan aliran fluida dan pengaplikasianya di lapangan
ditambahkan faktor penyesuain sesuai kondisi nyata.
f. Aliran rotasi dan tak rotasi (ratational and irrotasional flows)
Aliran irrotasional adalah aliran dimana nilai rotasinya atau setiap komponen vektor
rotasinya tidak sama dengan nol. Hal ini berarti medan aliran dengan kecepatan vektor V atau
curl V tidak dengan Nol.
u
fr=
√g.D
U : kecepatan rereta tampang
g : percepatan gravitasi
D : kedalaman aliran
Penyebut pada persamaan diatas merupakan persamaan dari kecepatan rambat
gelombang (celerety). Setelah mendapatkan angka froude, penentuan jenis aliran melalui
rentang berikut, f<1, aliran sub-kritik f>1, aliran super-kritik f= 1, aliran kritik.
g. Aliran yang terpisahkan /separasi dan tidak (separated and unseparated flows)
Aliran yang tidak terjadi separasi dapat terjadi pada aliran yang sangat lambat. Aliran
yang terjadi separasi fluida dengan nilai viskositas kecil atau kecepatan tinggi menimbulkan
momentum yang tinggi. Sehingga sulit bagi aliran untuk menempel pada dasar saluran.
2.2 Terapan fluida dalam kehidupan
a. Sungai Tallo (Aliran Seragam)
Sungai adalah aliran air yang besar dan memanjang yang mengalir secara terus-
menerus dari Hulu (sumber) menuju Hilir (muara). Sungai juga merupakan salah satu bagian
dari siklus hidrologi. Air dalam sungai umumnya terkumpul dan presipitasi,seperti hujan,
embun, mata air, limpasan bawah tanah, dan di beberapa negara tertentu juga berasal dari
lelehan es/salju.selain air, sungai juga mengalirkan sedimen dan polutan. Pada gambar diatas
memperlihatkan Sungai saat musim kemarau.aliran di sungai ini tidak berubah pada jarak
karena tidak ada pengaruh dari bendungan/terjunan, tidak ada penyempitan/pelebaran yang
ekstrem.

b. Drainase (Aliran tak seragam)


Drainase adalah lengkungan atau saluran air di permukaan atau di bawah tanah, baik
yang terbentuk secara alami maupun dibuat oleh manusia. Drainase perkotaan adalah sistem
drainase dalam wilayah administrasi kota dan daerah perkotaan (urban) yang berfungsi untuk
mengendalikan atau meringankan kelebihan air permukaan di daerah pemukiman yang
berasal dari hujan lokal, sehingga tidak mengganggu masyarakat dan dapat memberikan
manfaat bagi kehidupan manusia.Gambar diatas menunjukkan air berubah pada jarak karena
ada terjunan pada drainase sehingga komponen aliran air memiliki jarak yang menyebabkan
aliran menjadi tidak seragam.
c. Pipa distribusi air bersih atau (PDAM) (Aliran Viskos ) (Aliran Tak Termanfaatkan)
Pipa distribusi adalah pipa yang dipergunakan untuk mendistribusikan air bersih dari
sumber mata air ke konsumen atau pelanggan. Pipa distribusi ini dipasang dengan tujuan agar
masyarakat Perumahan tidak kekurangan air di saat musim kemarau. Tipe-tipe ini memang
ditunjuk untuk mengalirkan air ke Perumahan dengan menyambungkannya pada pipa induk
PDAM. Dan juga pipa air dalam pipa di gambar di atas dapat digolongkan dalam aliran
laminer.
d. Dongkrak hidrolik
Prinsip kerja dongkrak hidrolik adalah penerapan dari hukum Pascal yang berbunyi
tekanan yang diberikan pada zat cair didalam ruang tertutup diteruskan sama besar ke segala
arah. Tekanan yang kita berikan pada pengisap yang penampangnya kecil diteruskan oleh
minyak (zat cair) melalui pipa menuju ke pengisap yang penampangnya besar. Pada pengisap
besar dihasilkan gaya angkat yang mampu mengangkat beban.

e. Pompa hidrolik ban sepeda


Prinsip dari pompa ini juga menerapkan hukum Pascal pada pompa hidrolik ini kita
memberi gaya yang kecil pada pengisap kecil sehingga pada pengisap besar akan dihasilkan
gaya yang cukup besar,dengan demikian pekerjaan memompa akan menjadi lebih ringan,
bahkan dapat dilakukan oleh seorang anak kecil sekalipun.

f. Mesin hidrolik
Hydraulic machinery adalah mesin dan alat-alat yang menggunakan daya fluida untuk
melakukan kerja. Alat berat adalah contoh umum dalam jenis mesin,cairan tekanan tinggi
disebut hidrolik fluida ditransmisikan seluruh mesin keberbagai hidrolik motor dan silinder
hidrolik. Fluida dikontrol secara langsung atau secara otomatis oleh katup kontrol dan
didistribusikan melalui selang dan tabung. Popularitas mesin hidrolik adalah karena jumlah
yang sangat besar kekuasaan yang dapat ditransfer melalui tabung kecil dan selang fleksibel,
dan kekuatan tinggi kepadatan dan berbagai macam aktuator yang dapat memanfaatkan
kekuatan ini. Mesin hidrolik dioperasikan dengan menggunakan hidrolik, di mana cairan
adalah media powering. Pneumatics, disisi lain didasarkan pada penggunaan Gas sebagai
medium untuktransmisi listrik, generasi dan kontrol.
Filter – filter adalah bagian penting dari sistem hidrolik. Partikel logam terus-menerus
dihasilkan oleh komponen mekanis dan perlu dihapus bersama dengan kontaminan lain.
Tubes ,Pipes and Hoses Tabung hidrolik presisi seamless pipa baja, khusus dibuat untuk
hidrolika.tabung memiliki ukuran standar untuk rentang tekanan yang berbeda, dengan
diameter standar hingga 100 MM. Tabung disediakan oleh produsen dalam panjang 6 m
dibersihkan, diminyaki dan dipasang. Tabung yang saling berhubungan oleh berbagai jenis
lensa (terutama untuk ukuran yang lebih besar dan tekanan),pengelasan kerucut/puting
(dengan o-cincin materai), beberapa jenis koneksi dan flare cut-cincin. Ukuran yang lebih
besar, hidrolik pipa yang digunakan.langsung bergabung dengan alas tabung tidak dapat
diterima karena interior tidak dapat diperiksa. Seals, fitting and connections secara umum,
katup, slinder dan pompa memiliki bos threaded perempuan untuk sambungan fluida. Basic
calculations Daya Mesin Hidrolik didefinisikan sebagai Arus x Tekanan. Kekuatan hidrolik
yang diberikan oleh sebuah pompa : P dalam [bar] dan Q dalam [menyalakan/ min] => (P x
Q) ÷ 600 [kW]. Ex Pompa memberikan 180 [menyalakan/ menit] dan P sama dengan 250
[bar] => pompa daya output = (180 x 250) ÷ 600 = 75 [Kw].

g. Rem piringan hidrolik


Tekanan zat cair diteruskan melalui zat cair juga digunakan pada mobil untuk sistem
pengereman. Setiap rem mobil dihubungkan oleh pipa pipa menuju ke master silinder.dan
master silinder diisi penuh dengan minyak rem.ketika kita menekanpedal rem,Master silinder
tertekan.tekanannya Diteruskan oleh minyak rem ke setiap silinder rem. Gaya tekan pada
silinder rem menekan sepasang sepatu rem sehingga menjepit piringan logam. Akibatnya
jepitan ini, timbul gesekan pada piringan yang melawan arah gerak piringan hingga akhirnya
dapat menghentikan putaran roda. Sepasang Sepatu dapat menjepit jaringan dengan gaya
yang besar karena Sepasang Sepatu tersebut dihubungkan ke pedal rem melalui sistem
hidrolik. Disini kita menekan silinder yang luas pengisap nya lebih kecil daripada luas
pengisap rem, sehingga pada rem dihasilkan gaya yang lebih besar. Jika luas pengisap rem
dua kali luas pengisap master, maka dihasilkan gaya rem yang dua kali lebih besar dari Gaya
tekan kaki pada pedal rem. Gesekan Sepasang Sepatu terhadap piringan menimbulkan panas,
maka panas yang timbul pada piringan segera dipindahkan ke udara sekitarnya. Ini
mengakibatkan suhu Sepasang Sepatu rem hampir tetap (tidak panas).

h. Hidrometer
Hidrometer adalah alat yang dipakai untuk mengukur massa jenis zat cair. Nilai massa
jenis zatdapat diketahui dengan membaca skala pada hidrometer yang ditempatkan
mengapung pada zatcair. Hidrometer terbuat dari tabung kaca dan desainnya memiliki tiga
bagian. Pada alat iniditerapkan hukum Archimedes.
Agar tabung kaca terapung tegak didalam zat cair, bagian bawah tabung dibebani
dengan butirantimbal. Diameter bagian bawah tabung kaca dibuat lebih besar supaya volume
zat cair yangdipindahkan ke hidrometer dapat mengapung di dalam zat cairTangkai tabung
kaca didesain supaya perubahan kecil dalam berat benda yang dipindahkan (samaartinya
dengan perubahan kecil dalam massa jenis zat cair) menghasilkan perubahan besar
padakedalaman tangkai yang tercelup di dalam zat cair. Ini berarti perbedaan bacaan pada
skala untukberbagai jenis zat cair menjadi lebih jelas.
i. Kapal laut
Badan kapal yang terbuat dari besi dibuat berongga. Hal ini menyebabkan volum air
laut yangdipindahkan oleh badan kapal menjadi sangat besar. Gaya keatas sebanding dengan
volum airyang dipindahkan, sehingga gaya keatas menjadi sangat besar. Gaya keatas ini
mampu mengatasiberat total kapal, sehingga kapal laut mengapung di permukaan laut.
Kapal laut di desain di pabrik dengan kapasitas muatan maksimum tertentu sedemikian
rupasehingga kapal laut tetap mengapung dengan permukaan air masih jauh dari bagian
geladak.Gambar diatasmenunjukan bagian kapal laut yang terbenam dalam air laut untuk
kapal yangsama tetapi berbeda muatan. Gambar kiri untuk berat kapal kosong (tidak
bermuatan) dan kapalkanan untuk yang bermuatan. Tampak bahwa untuk berat kapal yang
bertambah karena muatanharus diimbangi oleh gaya keatas yang harus bertambah besar oleh
karena itu, kapal lebihterbenam di dalam air laut agar volum air yang digantikan oleh kapal
itu bertambah.

j. Kapal selam

Penerapan hukum Archimedes juga dilakukan pada prinsip kapal selam. Dimana
sebuah kapalselam memiliki tangki pemberat, yang terletak diantara lambung sebelah dalam
dan lambung sebelah luar. Tangki ini dapat diisi dengan udara atau air.Untuk dapat membuat
kapal selam terbenam kedalam air laut, beratnya harus ditambah sehinggalebih besar daripada
gaya keatas .Halini dilakukan dengan membuka katup- katup yangmemungkinkan air laut
masuk kedalam tangki pemberat. Sewaktu air laut masuk melalui katup-katup yang terletak di
bagian bawah tangki pemberat, air laut tersebut mendorong udara dalamtangki keluar
melalui katup-katup yang terletak di bagian atas. Air laut jauh lebih berat daripadaudara,
sehingga berat total kapalselam menjadi lebih besar dan membuat kapal selam terbenam.Jika
kapal selam dikehendaki menyelam pada kedalaman tertentu, maka awak kapal
harusmengatur volum air laut dalam tangki pemberat sedemikian sehingga berat total sama
dengangaya keatas. Pada saat tersebut kapal selam melayang pada kedalaman tertentu
dibawahpermukaan laut.
Untuk membuat kapal selam mengapung kembali, udara dipompakan ke dalam tangki
pemberat.Udara ini menekan air laut sehingga air laut keluar melalui katup-katup bagian
bawah. Udara jauhlebih ringan daripada air laut sehingga berat total kapal selam menjadi
lebih ringan dan kapalselam mengapung kembali.

k. Balon udara
Hukum Archimedes juga diterapkan pada balon udara. Seperti halnya zat cair, udara
(yangtermasuk fluida) juga melakukan gaya keatas pada benda. Gaya keatas yang dilakukan
udara padabenda sama dengan berat udara yang dipindahkan oleh benda itu. Rumus gaya
keatas yangdilakukan udara tetap seperti persamaan sebelumnya tetapidisini adalah massa
jenis udara.Prinsip gaya ke atas yang dikerjakan udara inilah yang dimanfaatkan pada balon
udara.
Mula-mula balon diisi dengan gas panas sehingga balon menggelembung dan
volumnyanbertambah. Bertambahnya volume balon berarti bertambah pula volum udara yang
dipindahkanoleh balon. Ini berarti gaya keatas bertambah besar. Suatu saat gaya keatas sudah
lebih besardaripada berat total balon (berat balon dan muatan), sehingga balon mulai
bergerak naik.Awak balon udara terus menambah gas panas sampai balon itu mencapai
ketinggian tertentu.Setelah ketinggian yangdiinginkan tercapai, awak balon mengurangi gas
panas sampai tercapaigayakeatas sama dengan berat balon. Pada saat itulah balon melayang
di udara. Sewaktu awkingin menurunkan ketinggian maka sebagian isi gas panas dikeluarkan
dari balon. Inimenyebabkan volum balon berkurang, yang berarti gaya keatas berkurang .
akibatnya, gayakeatas lebih kecil daripada berat balon, dan balon bergerak turun.

l. Karburator
Fungsi karburator adalah untuk menghasilkan campuran bahan bakar dengan udara,
kemudian campuran ini dimasukan kedalam silinder-silinder mesin untuk tujuan
pembakaran.Penampang bagian atas menyempit sehingga udara yang mengalir pada bagian
ini bergerakdengan kelajuan yang tinggi. Sesuai asas Bernoulli, tekanan pada bagian ini
rendah. Tekanan didalam tangki bensin sama dengan tekanan atmosfer. Tekanan atmosfer
memaksa bahan bakar tersembur keluar melalui jet sehingga bahan bakar bercampur dengan
udara sebelum memasuki silinder mesin.

m. Sayap pesawat terbang


Penerapan lain dari asas Bernoulli adalah pada gaya angkat sayap pesawat terbang.
Pesawatterbang dapat terangkat ke udara karena kelajuan udara yang melalui sayap pesawat.
Jika tidakada udara maka pesawat terbang tidak akan terangkat.
Gaya angkat terbangkitkan karena ada perbedaan tekanan di permukaan atas dan permukaan
bawah sayap. Bentuk airfoil sayap diciptakan sedemikian rupa agar tercipta karakteristik
aliran yang sesuai dengan keinginan.
Singkatnya, gaya angkat akan ada jika tekanan dibawah permukaansayap lebih tinggi
dari tekanan diatas permukaan sayap. Perbedaan tekanan ini dapat terjadikarena perbedaan
kecepatan aliran udara diatas dan dibawah permukaan sayap. Sesuai hukum Bernoulli
semakin cepat kecepatan aliran maka tekanannya makin rendah. Besarnya gaya angkatyang
dibangkitkan berbanding lurus dengan Luas permukaan sayap, kerapatan udara, kuadrat
kecepatan, dan koefisien gaya angkat.
Jadi, untuk pesawat udara, engine berfungsi memberikan gaya dorong agar pesawat
dapatbergerak maju. Akibat gerak maju pesawat maka terjadi gerakan relatif udara di
permukaansayap. Dengan bentuk geometri airfoil tertentu dan sudut serang sayap (angel of
attack) tertentumaka akan menghasilkan suatu karakteristik aliran udara dipermukaan sayap
yang kemudian akan menciptakan beda tekanan dipermukaan atas dan permukaan bawah
sayap yang kemudian membangkitkan gaya angkat yang dibutuhkan untuk
terbang.Penampang sayap pesawat terbang mempunyai bagian belakang yang lebih tajam dan
sisi bagianatas yang lebih melengkung daripada sisi bagian bawahnya. Bentuk ini
menyebabkan garis arus seperti gambar di bawah.
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Fluida merupakan salah satu aspek yang penting dalam kehidupan sehari-hari. Setiap
harimanusia menghirupnya, meminumnya, terapung atau tenggelam di dalamnya. Fluida
jugamenjadisalahsatu bagian terpenting dalam pembuatan salurann yang merupakan
saranauntuk mengalirkan fluida dari suatu tempat ketempat yang lain. Dalam menganalisa
aliran fluida pada saluran terbuka dan aliran dalam saluran tertutup kita perlu mengetahui
konsepdasar dalam aliran fluida dan juga perlu mengetahui rumus-rumus empiris yang dipaka
idalam menghitung jenis aliran tertentu, sehingga kita dapat mengetahui jenis aliran
darikedua saluran tersebut.

3.2 Saran
Kita perlu lebih memahami fluida dan mengetahui kalau fluida sangat berpengaruh juga
dalam kehidupan sehari-hari dimana kita dapat mengetahui debit-debit air dan aliran yang
terjadi.
DAFTAR PUSTAKA
http://earthinharmony.blogspot.com/2013/08/aplikasi-fluida-dalam-kehidupan.html (Selasa,
2Juni 2015 Jam 21.37)
http://fidiyanarani.blogspot.com/2014/05/mekanika-fluida.html (Selasa, 2 Juni 2015
Jam21.40)
http://khairul-tkj.blogspot.com/2013/08/contoh-penerapan-fluida-dalam-
kehidupan.html(Selasa,2 Juni 2015 Jam
22.00)https://farullahhasby.wordpress.com/2013/03/28/klasifikasi-aliran-fluida-fluids-
flowclassification/(Rabu, 3 Juni 2015 Jam
10.13)http://www.researchgate.net/publication/42320615_Aliran_Seragam_Pada_Saluran_Te
rbuka_Teori__Penyelesaian_Soal-Soal (Rabu, 3 Juni 2015 Jam
10.32)http://luk.staff.ugm.ac.id/mf/ (Rabu, 3 Juni 2015 Jam 11.00

Anda mungkin juga menyukai