Anda di halaman 1dari 13

MAKALAH FISIKA DASAR

“FLUIDA”

DISUSUN OLEH :

ULFANDY IRAWAN

RAFLI SILIWARA

JODI ANGGARA

RAHMA DANI

DOSEN MATA KULIAH

CESY ZANIA, S. Si

AKADEMI TEKNIK ADIKARYA


DAFTAR ISI

DAFTAR ISI ............................................................................................................. 1

KATA PENGANTAR ....................................................................................................... 1

BAB I
PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG ....................................................................................

Suatu zat yang mempunyai kemampuan mengalir dinamakan Fluida. Cairan adalah salah satu
jenis fluida yang mempunyai kerapatan mendekati zat padat. Letak partikelnya lebihmerenggang
karena gaya interaksi antar partikelnya lemah. Gas juga merupakan fluida yanginteraksi antar
partikelnya sangat lemah sehingga diabaikan.

Fluida dapat ditinjau sebagai sistem partikel dan kita dapat menelaah sifatnya
denganmenggunakan konsep mekanika partikel. Apabila fluida mengalami gaya geser maka akan
siapuntuk mengalir. Jika kita mengamati fluida statis misalnya di air tempayan. Berdasarkan uraiandi
atas, maka pada makalah ini akan dibahas mengenai fluida statis.

B. RUMUSAN MASALAH ................................................................................


Dari latar belakang di atas dapat diambil rumusan permasalahan yaitu
1. Apa pengertian dari Fluida Statis dan fluida dinamis
2. Apa sifat- sifat Fluida Statis
3. Apa itu Tekanan Hidrostatis
4. Apa saja besaran-besaran dalam fluida dinamis
5. Apa saja penerapan fluida dalam kehidupan sehari-hari?

C. TUJUAN PENULISAN ....................................................................................


Berdasarkan rumusan masalah di atas, maka tujuan penulisan makalah ini yaitu
1. Untuk mengetahui pengertian dari Fluida Statis dan fluida dinamis
2. Untuk mengetahui sifat- sifat fluida
3. Untuk mengetahui pengertian tekanan hidrostatik
4. Untuk mengetahui besaran- besaran dalam fluida
5. Untuk mengetahui bagaimana penerapan fluida dalam kehidupan sehari-hari

D. MANFAAT PENULISAN ....................................................................................


Adapun manfaat dari penulisan makalah ini yaitu
1. Dapat dijadikan sebagai sumber informasi terkait pemahaman mengenai fluida
statis dan dinamis
2. Dapat dijadikan sebagai proses pembelajaran di dalam penulisan makalah
BAB II
PEMBAHASAN

FLUIDA STATIS
 
1. Pengertian Fluida Statis

Sebelumnya kita harus mengetahui apa itu fluida. Fluida adalah zat yang dapat mengalir.
Kata Fluida mencakup zat cair, air dan gas karena kedua zat ini dapat mengalir,sebaliknya batu dan
benda-benda keras atau seluruh zat padat tidak digolongkan ke dalam fluida karena tidak bisa
mengalir.
Susu, minyak pelumas, dan air merupakan contoh zat cair. dan Semua zat cair itu dapat
Dikelompokkan ke dalam fluida karena sifatnya yang dapat mengalir dari satu tempat ke tempat
yang lain. Selain zat cair, zat gas juga termasuk fluida. Zat gas juga dapat mengalir dari satusatu
tempat ke tempat lain. Hembusan angin merupakan contoh udara yang berpindah dari satutempat
ke tempat lain.
Fluida adalah zat yang dapat mengalir dan berubah bentuk (dapat dimampatkan) jika
diberi tekanan. Jadi, yang termasuk ke dalam fluida adalah zat cair dan gas. Perbedaan antara zat
cair dan gas terletak pada kompresibilitasnya atau ketermampatannya. Gas mudah dimampatkan,
sedangkan zat cair tidak dapat dimampatkan. Ditinjau dari keadaan fisiknya,fluida terdiri atas fluida
statis atau hidrostatika, yaitu ilmu yang mempelajari tentang fluida atau zat alir yang diam (tidak
bergerak) dan fluida dinamis atau hidrodinamika, yaitu ilmu yang mempelajari tentang zat alir atau
fluida yang bergerak. Hidrodinamika yang khusus membahas mengenai aliran gas dan udara disebut
aerodinamika.
 Fluida ini dapat kita bagi menjadi dua bagian yakni 

A. Fluida statis
B. Fluida Dinamis

A. FLUIDA STATIS
Adapun pengertian dari Fluida Statis adalah fluida yang berada dalam fase tidak bergerak
(diam) atau fluida dalam keadaan bergerak tetapi tak ada perbedaan kecepatan
antar partikel fluida tersebut atau bisa dikatakan bahwa partikel-partikel fluida tersebut bergerak
dengan kecepatan seragam sehingga tidak memiliki gaya geser.
Contoh fenomena fluida statis dapat dibagi menjadi statis sederhana dan tidak sederhana.
Contoh fluida yang diam secara sederhana adalah air di bak yang tidak dikenai gaya oleh gaya
apapun, seperti gaya angin, panas, dan lain-lain yang mengakibatkan air tersebut bergerak.
Contoh fluida statis yang tidak sederhana adalah air sungai yang memiliki kecepatan seragam pada
tiap partikel di berbagai lapisan dari permukaan sampai dasar sungai.

B. FLUIDA DINAMIS
Fluida dinamis adalah fluida (bisa berupa zat cair, gas) yang bergerak. Untuk memudahkan
dalam mempelajari, fluida disini dianggap steady (mempunyai kecepatan yangkonstan terhadap
waktu), tak termampatkan (tidak mengalami perubahan volume), tidak kental, tidak turbulen (tidak
mengalami putaran-putaran).Dalam kehidupan sehari-hari, banyak sekali hal yang berkaitan dengan
fluida dinamis ini.
2. Sifat- Sifat Fluida
Sifat fisis fluida dapat ditentukan dan dipahami lebih jelas saat fluida berada
dalamkeadaan diam (statis). Sifat-sifat fisis fluida statis ini di antaranya, massa jenis,
tegangan permukaan, kapilaritas, dan viskositas.

a. Massa Jenis
 Pernahkah Anda membandingkan berat antara kayu dan besi? Benarkah
pernyataan bahwa besi lebih berat daripada kayu? Pernyataan tersebut tentunya kurang tepat, kare
na segelondong kayu yang besar jauh lebih berat daripada sebuah bola besi. Pernyataan yang tepat
 untuk perbandingan antara kayu dan besi tersebut, yaitu besi lebih padat daripada kayu. Andatentu
masih ingat, bahwa setiap benda memiliki kerapatan massa yang berbeda-beda sertamerupakan
sifat alami dari benda tersebut. Dalam Fisika, ukuran kepadatan (densitas) benda homogen disebut
massa jenis, yaitu massa per satuan volume. Jadi massa jenis adalah pengukuran massa setiap
satuan volume benda. Semakin tinggi massa jenis suatu benda, maka semakin besar pula massa
setiap volumenya. Massa jenis rata-rata setiap benda merupakantotal massa dibagi dengan total
volumenya. Sebuah benda yang memiliki massa jenis lebih tinggi (misalnya besi) akan memiliki
volume yang lebih rendah daripada benda bermassa samayang memiliki massa jenis lebih rendah
(misalnya air). Satuan (SI) massa jenis adalah kilogram per meter kubik (kg·m
-3).
Massa jenis berfungsi untuk menentukan zat. Setiap zat memiliki massa jenis yang berbeda.
Dan satu zat berapa pun massanya berapa pun volumenya akan memiliki massa jenis yang
sama.Secara matematis, massa jenis dituliskan sebagai berikut.
p = m/V
 
dengan:

m = massa (kg atau g),

V = volume (m3 atau cm3), dan

Ρ = massa jenis (kg/m3 atau g/c m3).

Jenis beberapa bahan dan massa jenisnya dapat dilihat pada tabel


 
 berikut.
Tabel Massa Jenis atau Kerapatan Massa (Density)
B. Tegangan permukaan
 Tegangan permukaan disebabkan oleh interaksi molekul-molekul zat cair dipermukaanzat cair.
Di bagian dalam cairan sebuah molekul dikelilingi oleh molekul lain disekitarnya,tetapi di permukaan
cairan tidak ada molekul lain dibagian atas molekul cairan itu. Hal inimenyebabkan timbulnya gaya
pemulih yang menarik molekul apabila molekul itu dinaikanmenjauhi permukaan, oleh molekul yang
ada di bagian bawah permukaan cairan.
Sebaliknya jika molekul di permukaan cairan ditekan, dalam hal ini diberi jarum atausilet,
molekul bagian bawah permukaan akan memberikan gaya pemulih yang arahnya ke atas,sehingga
gaya pemulih ke atas ini dapat menopang jarum atau silet tetap di permukaan air tanpatenggelam.
Gaya ke atas untuk menopang jarum atau silet agar tidak tenggelam merupakan perkalian
koefisien tegangan permukaan dengan dua kali panjang jarum. Panjang jarum disiniadalah
permukaan yang bersentuhan dengan zat cair.
Jadi dapat kita simpulkan bahwa pengertian dari tegangan permukaan adalah
kecenderungan permukaan zat cair untuk menegang, sehingga permukaannya seperti ditutupioleh
suatu lapisan elastis.
 
 c. Kapilaritas
 Untuk membahas kapilaritas, perhatikan sebuah pipa kaca dengan diameter kecil (pipakapiler)
yang ujungnya terbuka saat dimasukkan ke dalam bejana berisi air. Kita dapatmenyaksikan bahwa
permukaan air dalam pipa akan naik. Lain hasilnya jika kita mencelupkan pipa tersebut ke
dalam bejana berisi air raksa. Permukaan air raksa dalam tabung akan turunatau lebih rendah
daripada permukaan air raksa dalam bejana. Gejala inilah yang disebutdengan gejala kapilaritas.
Pada kejadian ini, pipa yang digunakan adalah pipa kapiler. Oleh karena itu, gejalakapilaritas
adalah gejala naik turunnya zat cair dalam pipa kapiler. Permukaan zat cair
yang berbentuk cekung atau cembung disebut meniskus. Permukaan air pada dinding kaca yang ber
bentuk cekung disebut meniskus cekung, sedangkan permukaan air raksa yang berbentukcembung
disebut meniskus cembung.
Penyebab dari gejala kapiler adalah adanya adhesi dan kohesi. Kohesi adalah gaya tarikmenarik
antar molekul yang sama jenisnya. Gaya ini menyebabkan antara zat yang satu denganyang lain tidak
dapat menempel karena molekulnya saling tolak menolak.sedangkan adhesi adalah gaya tarik
menarik antar molekul yang berbeda jenisnya. Gaya inimenyebabkan antara zat yang satu dengan
yang lain dapat menempel dengan baik karenamolekulnya saling tarik menarik atau merekat.
Pada gejala kapilaritas pada air, air dalam pipa kapiler naik karena adhesi antara partikelair
dengan kaca lebih besar daripada kohesi antar partikel airnya. Sebaliknya, pada gejalakapilaritas air
raksa, adhesi air raksa dengan kaca lebih kecil daripada kohesi antar partikel airraksa. Oleh karena
itu, sudut kontak antara air raksa dengan dinding kaca akan lebih besardaripada sudut kontak air
dengan dinding kaca.
Kenaikan atau penurunan zat cair pada pipa kapiler disebabkan oleh adanya
tegangan permukaan yang bekerja pada keliling persentuhan zat cair dengan pipa.
Berikut ini beberapa contoh yang menunjukkan gejala kapilaritas dalam kehidupansehari-hari:

A. Naiknya minyak tanah melalui sumbu kompor sehingga kompor bisa dinyalakan.


B. Kain dan kertas isap dapat menghisap cairan.
C. Air dari akar dapat naik pada batang pohon melalui pembuluh kayu.

Selain keuntungan, kapilaritas dapat menimbulkan beberapa masalah berikut ini :

a. Air hujan merembes dari dinding luar, sehingga dinding dalam juga basah. 
b.Air dari dinding bawah rumah merembes naik melalui batu bata menuju keatas sehingga
dinding rumah lembab.
d. Viskositas
 Viskositas merupakan pengukuran dari ketahananfluidayang diubah baik
dengantekananmaupuntegangan. Pada masalah sehari-hari (dan hanya untuk fluida),
viskositasadalah "Ketebalan" atau "pergesekan internal". Oleh karena itu,air yang "tipis",
memilikiviskositas lebih rendah, sedangkan maduyang "tebal", memiliki viskositas yang lebih
tinggi.Sederhananya, semakin rendah viskositas suatu fluida, semakin besar juga pergerakan
darifluida tersebut. Viskositas menjelaskan ketahanan internal fluida untuk mengalir dan
mungkindapat dipikirkan sebagai pengukuran dari pergeseranfluida.
Seluruh fluida (kecuali superfluida) memiliki ketahanan dari tekanan dan oleh karenaitu disebut
kental, tetapi fluida yang tidak memiliki ketahanan tekanan dan tegangan disebutfluide ideal.

3. Tekanan Hidrostatis 
Tekanan adalah gaya yang bekerja tegak lurus pada suatu permukaan bidang dan dibagiluas
permukaan bidang tersebut. Secara matematis, persamaan tekanan dituliskan sebagai berikut.

P = F/ A
dengan:
 F = gaya (N),
 A = luas permukaan (m2), dan
 P = tekanan (N/m2 = Pascal).
Persamaan diatas menyatakan bahwa tekanan (p)
berbanding terbalik dengan luas permukaan bidang tempat gaya bekerja. Jadi, untuk
besar gaya yang sama, luas bidang yangkecil akan mendapatkan tekanan yang lebih besar daripada
luas bidang yang besar. DapatkahAnda memberikan beberapa contoh penerapan konsep tekanan
dalam kehidupan sehari-hari?
Tekanan Hidrostatis adalah tekanan yang terjadi di bawah air. Tekanan hidrostatis
disebabkan oleh fluida tak bergerak. Tekanan hidrostatis yang dialami oleh suatutitik di dalam fluida
diakibatkan oleh gaya berat fluida yang berada di atas titik tersebut. Jika besarnya tekanan
hidrostatis pada dasar tabung adalah P , menurut konsep tekanan, besarnya P dapat dihitung dari
perbandingan antara gaya berat fluida ( F ) dan luas permukaan bejana (A).
p= F/A
Gaya berat fluida merupakan perkalian antara massa fluida dengan percepatan gravitasiBumi, ditulis
P = massa x gravitasi bumi / A
Oleh karena
M = ρ V , persamaan tekanan oleh fluida dituliskan sebagai
p = ρVg / A
 Volume fluida di dalam bejana merupakan hasil perkalian antara luas permukaan bejana (A) dan
tinggi fluida dalam bejana (h). Oleh karena itu, persamaan tekanan di dasar bejanaakibat fluida
setinggi H dapat dituliskan menjadi
P = ρ(Ah) g / A = ρ h g
 
Jika tekanan hidrostatis dilambangkan dengan ph , persamaannya dituliskan sebagai berikut.
  Ph = ρgh
 
dengan:
ph = tekanan hidrostatis (N/m2),
ρ = massa jenis fluida (kg/m3),
 g = percepatan gravitasi (m/s2), dan
h = kedalaman titik dari permukaan fluida (m).
Semakin tinggi dari permukaan Bumi, tekanan udara akan semakin
berkurang.Sebaliknya, semakin dalam Anda menyelam dari permukaan laut atau danau,
tekananhidrostatis akan semakin bertambah. Mengapa demikian? Hal tersebut disebabkan oleh
gaya berat yang dihasilkan oleh udara dan zat cair. Anda telah mengetahui bahwa lapisan udara
akansemakin tipis seiring bertambahnya ketinggian dari permukaan Bumi sehingga tekanan
udaraakan berkurang jika ketinggian bertambah. Adapun untuk zat cair, massanya akan
semakin besar seiring dengan bertambahnya kedalaman. Oleh karena itu, tekanan hidrostatis akan b
ertambah jika kedalaman bertambah.Contoh menghitung tekanan hidrostatikTabung setinggi 30 cm
diisi penuh dengan fluida. Tentukanlah tekanan hidrostatis pada dasartabung, jika
 G = 10 m/s2 dan tabung berisi:
a. air,
  b. raksa, dan
c. gliserin.
(Gunakan data massa jenis pada Tabel)
 Penyelesaian :
 Diketahui:

H = 30 cm dan
 G = 10 m/s2.

Ditanya :
a. Ph air 
 b. Ph raksa
 c. Ph gliserin
 
 Jawab :
 
a. Tekanan hidrostatis pada dasar tabung yang berisi air:
 
 Ph = ρ gh = (1.000 kg/m3) (10 m/s2) (0,3 m) = 3.000 N/m2
 
b. Tekanan hidrostatis pada dasar tabung yang berisi air raksa:
 
Ph = ρ gh = (13.600 kg/m3) (10 m/s2) (0,3 m) = 40.800 N/m2
 
c. Tekanan hidrostatis pada dasar tabung yang berisi gliserin:
 
P h = ρ gh = (1.260 kg/m3) (10 m/s2) (0,3 m) = 3.780 N/m2

 Prinsip tekanan hidrostatis ini digunakan pada alat-alat pengukur tekanan. Alat-
alat pengukur tekanan yang digunakan untuk mengukur tekanan gas, di antaranya sebagai
berikut.
a) Manometer Pipa Terbuka
  Manometer pipa terbuka adalah alat pengukur tekanan gas yang paling sederhana. Alatini
berupa pipa berbentuk U yang berisi zat cair. Ujung yang satu mendapat tekanan sebesar p (dari
gas yang hendak diukur tekanannya) dan ujung lainnya berhubungan dengan tekananatmosfir
( p 0).
b) Barometer
  Barometer raksa ini ditemukan pada 1643 oleh Evangelista Torricelli
, seorang ahliFisika dan Matematika dari Italia. Barometer adalah alat untuk mengukur tekanan
udara.Barometer umum digunakan dalam peramalan cuaca, dimana tekanan udara yang
tinggimenandakan cuaca bersahabat, sedangkan tekanan udara rendah menandakan
kemungkinan
 badai. Ia mendefinisikan tekanan atmosfir dalam bukunya yang berjudul “
A Unit of Measurement , The Torr  ” Tekanan atmosfer (1 atm) sama dengan tekanan hidrostatis
raksa(mercury) yang tingginya 760 mm. Cara mengonversikan satuannya adalah sebagai
berikut.
Ρ raksa , × percepatan gravitasi Bumi × panjang raksa dalam tabung
 atau(13.600 kg/cm3 )(9,8 m/s2)(0,76 m) = 1,103 × 105N/m2 Jadi, 1 atm = 76 cmHg = 1,013 ×
105 N/m2

c) Pengukur Tekanan Ban


 Alat ini digunakan untuk mengukur tekanan udara di dalam ban. Bentuknya berupasilinder
panjang yang di dalamnya terdapat pegas. Saat ujungnya ditekankan pada pentil ban,tekanan
udara dari dalam ban akan masuk ke dalam silinder dan menekan pegas. Besarnyatekanan yang
diterima oleh pegas akan diteruskan ke ujung lain dari silinder yang dihubungkandengan skala.
Skala ini telah dikalibrasi sehingga dapat menunjukkan nilai selisih tekananudara luar
(atmosfer) dengan tekanan udara dalam ban.

4.Besaran-besaran dalam fluida dinamis


 a. Debit aliran (Q)
  Jumlah volume fluida yang mengalir persatuan waktu, atau :
Q = Av

Dimana :
Q = debit aliran (m3/s)
A = luas penampang (m2)
V = laju aliran fluida (m/s)

Aliran fluida sering dinyatakan dalam debit aliran


Q = V/t
 
Dimana :
Q = debit aliran (m3/s)
V = volume (m3)
t = selang waktu (s)

b. Persamaan Kontinuitas
  Air yang mengalir di dalam pipa air dianggap mempunyai debit yang sama disembarang titik.
Atau jika ditinjau 2 tempat, maka:Debit aliran 1 = Debit aliran 2, atau :
A1V1= A2V2
Dimana :
A = Luas penampang (m2)V = volume (m3)

c. Hukum Bernoulli
 Hukum Bernoulli adalah hukum yang berlandaskan pada hukum kekekalan energi yangdialami
oleh aliran fluida. Hukum ini menyatakan bahwa jumlah tekanan (p), energi
kinetik per satuan volume, dan energi potensial per satuan volume memiliki nilai yang sama padaseti
ap titik sepanjang suatu garis arus. Jika dinyatakan dalam persamaan menjadi :

P +1/2 ρv 2 + ρgh =  Konstant


 P1 +1/2 ρv12 + ρgh1 = P2 +1/2 ρv22 + ρgh2
 
Dimana :
 p = tekanan air (Pa)
v = kecepatan air (m/s)
g = percepatan gravitasih = ketinggian air

5. Penerapan dalam kehidupan sehari-hari


  1). Ahmad mengisi ember yang memiliki kapasitas 20 liter dengan air dari sebuahkran seperti
gambar berikut!

 
 Jika luas penampang kran dengan diameter D2  adalah 2 cm2 dan kecepatan aliran air di kran adalah
10 m/s tentukan:

a) Debit air 
b) Waktu yang diperlukan untuk mengisi ember

Pembahasan
 Data :
A2 = 2 cm2 = 2 x 10 − 4 m2
 
v2 = 10 m/s

a) Debit air

Q = A2v2 = (2 x 10 − 4)(10)
Q = 2 x 10 − 3 m3/s 

b) Waktu yang diperlukan untuk mengisi emberData :

V = 20 liter = 20 x 10 – 3 m3
Q = 2 x 10 −3 m 3/s
t = V / Qt = ( 20 x 10−3m3)/(2 x 10−3 m 3/s )
t = 10 sekon
2). Pipa saluran air bawah tanah memiliki bentuk seperti gambar berikut !

Jika luas penampang pipa besar adalah 5 m2 , luas penampang pipa kecil adalah 2 m2 dan
kecepatan aliran air pada pipa besar adalah 15 m/s, tentukan kecepatan airsaat mengalir pada
pipa kecil!

Pembahasan
 Persamaan kontinuitas

A1v1 = A2v2

(5)(15) = (2) v2

v2 = 37,5 m/s

3). Tangki air dengan lubang kebocoran diperlihatkan gambar berikut !

Jarak lubang ke tanah adalah 10 m dan jarak lubang ke permukaan air adalah 3,2m.
Tentukan:
a) Kecepatan keluarnya air
b) Jarak mendatar terjauh yang dicapai air
c) Waktu yang diperlukan bocoran air untuk menyentuh tanah

Pembahasan
  a) Kecepatan keluarnya air
v = √(2gh)
v = √(2 x 10 x 3,2) = 8 m/s

  b) Jarak mendatar terjauh yang dicapai air


X = 2√(hH)
X = 2√(3,2 x 10) = 8√2 m
 
c) Waktu yang diperlukan bocoran air untuk menyentuh tanah
t = √(2H/g)
t = √(2(10)/(10)) = √2 sekon
 4). Untuk mengukur kecepatan aliran air pada sebuah pipa horizontal digunakan alat seperti
diperlihatkan gambar berikut ini !

A1
Jika luas penampang pipa besar adalah 5 cm2 dan luas
penampang pipa kecil adalah 3 cm2 serta perbedaan ketinggian air pada dua pipa vertikal adalah
20 cm tentukan :

a) Kecepatan air saat mengalir pada pipa besar


b) Kecepatan air saat mengalir pada pipa kecil

Pembahasan
Rumus kecepatan fluida memasuki pipa venturimeter pada soal diatas
v1 = A2√ [(2gh) : (A12− A22) ]

a) kecepatan air saat mengalir pada pipa besar


v1 = A2√ [(2gh) : (A12− A22) ]
v1 = (3) √ [ (2 x 10 x 0,2) : (52− 32) ]
v1 = 3 √ [ (4) : (16) ]
  v1 = 1,5 m/s

Tips :
Satuan A biarkan dalam cm2, g dan h harus dalam m/s2 dan m.
V akan memiliki satuan m/s.

Bisa juga dengan format rumus berikut:

Dimana
a = luas penampang pipa kecil
A = luas penampang pipa besar

b) kecepatan air saat mengalir pada pipa kecil


A1v1 = A2v2
(3/2)(5) – (v2)(3)
V2 – 2,5 m/s
6). Pipa untuk menyalurkan air menempel pada sebuah dinding rumah seperti terlihat pada gambar
berikut! Perbandingan luas penampang pipa besar dan pipa keciladalah 4 : 1.

Posisi pipa besar adalah 5 m diatas tanah dan pipa kecil 1 m diatas tanah.Kecepatan aliran air pada
pipa besar adalah 36 km/jam dengan tekanan 9,1 x 105 Pa.

Tentukan :
a) kecepatan air pada pipa kecil
b) selisih tekanan pada kedua pipa
c) tekanan pada pipa kecil
(pair = 1000 kg/m3)

Pembahasan

Data ;
H1 = 5 m
H2 = 1 m
V1 = 36 km/jam = 10 m/s
P1 = 9,1 x 105 pa
A1 : A2 = 4 : 1

a) Kecepatan air pada pipa kecil


Persamaan Kontinuitas :

A1v1 = A2v2
(4)(10) = (1) (v2)
v2 = 40 m/s

b) Selisih tekanan pada kedua pipa


Dari Persamaan Bernoulli :
P1+1/2 ρv12 + ρgh1 = P2 +1/2 ρv22 + ρgh2
P1− P2 = 1/2 ρ(v22 − v12) + ρg (h2− h1)
P1− P2 = 1/2(1000)( 402 – 102 ) + (1000)(10)(1 − 5)
P1− P2 = (500)(1500) − 40000 = 750000 − 40000
P1− P2 = 710000 Pa = 7,1 x 105 Pa

c) tekanan pada pipa kecil


p1 - p2 =7,1 x 105
9,1 x 105 - p2 = 7,1 x 105
P2 = 2,0 x 105 pa
 
BAB III
PENUTUP
 
1. Kesimpulan
  Fluida adalah suatu bentuk materi yang mudah mengalir misalnya zat cair dan gas.
Sifatkemudahan mengalir dan kemampuan untuk menyesuaikan dengan tempatnya beradamerupakan
aspek yang membedakan fluida dengan zat benda tegar.Dalam kehidupan sehari-hari, dapat
ditemukan aplikasi Hukum Bernoulli yang sudah banyak diterapkan pada sarana dan prasarana yang
menunjang kehidupan manusia masa kiniseperti untuk menentukan gaya angkat pada sayap dan badan
pesawat terbang, penyemprot parfum, penyemprot racun serangga dan lain sebagainya.

2.Saran
  Adapun Saran penulis sehubungan dengan bahasan makalah ini, kepada rekan-rekanmahasiswa
agar lebih meningkatkan, menggali dan mengkaji lebih dalam tentang bagaimanafluida statis dan
dinamis

DAFTAR PUSTAKA

 
http://asfarsyafar.blogspot.co.id/2013/10/makalah-fisika-dasar-fluida-statis-dan.html
http://fisikastudycenter.com/fisika-xi-sma/38-fluida-dinamis
http://perpustakaancyber.blogspot.co.id/2013/03/pengertian-fluida-statis-dan-dinamis-massa- jenis-
tekanan-hidrostatis-total-aplikasi-tegangan-permukaan-contoh-soal-kunci-jawaban.html

Anda mungkin juga menyukai