Anda di halaman 1dari 19

MAKALAH FLUIDA STATIS

OLEH :

NAMA : ALDINA WATI SIREGAR

NIM : 1902021001

DOSEN : RIZKA HASMI M,Pd

PROGRAM STUDI S1 KESEHATAN MASYARAKAT

FAKULTAS KESEHATAN MASYARAKAT

INSTITUT KESEHATAN HELVETIA

MEDAN

2019

KATA PENGANTA
Puji dan syukur kami panjatkan ke Hadirat Tuhan Yang Maha Esa, karena berkat
limpahan Rahmat dan Karunia-Nya sehingga kami dapat menyelesaikan Makalah fluida
statis

Saya menyadari masih banyak kekurangan yang mendasar pada Makalah ini. Oleh
karena itu, saya mengundang pembaca untuk memberikan saran serta kritik yang dapat
membangun saya. Kritik kontruktif dari pembaca sangat saya harapkan untuk
penyempurnaan makalah selanjutnya.

Akhir kata semoga makalah ini dapat memberikan manfaat bagi kita sekalian.

Medan, Oktober 2019


DAFTAR ISI

Halaman Sampul ..................................................................................................... 1


Kata Pengantar......................................................................................................... 2
Daftar isi .................................................................................................................. 3
I. PENDAHULUAN
1.1 Latar belakang ...................................................................................................... 4
1.2 Metode penulisan ................................................................................................. 4
1.3 Tujuan penulisan .................................................................................................. 4

II. TINJAUAN PUSTAKA


2.1 pengertian fluida statis ......................................................................................... 5
2.2 faktor-faktor yang mempengaruhi fluida ............................................................. 6
2.3 jenis-jenis fluida ................................................................................................... 7
2.4 contoh penerapan fluida dalam kehidupan sehari-hari ........................................ 12

III. PENUTUP
3.1 kesimpulan ........................................................................................................... 18
3.2 Saran ................................................................................................................... 18

DAFTAR PUSTAKA ............................................................................................... 19


BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Suatu zat yang mempunyai kemampuan mengalir dinamakan Fluida. Cairan adalah salah
satu jenis fluida yang mempunyai kerapatan mendekati zat padat. Letak partikelnya lebih
merenggang karena gaya interaksi antar partikelnya lemah. Gas juga merupakan fluida yang
interaksi antar partikelnya sangat lemah sehingga diabaikan.
Dengan demikian kerapatannya akan lebih kecil. Karena itu, fluida dapat ditinjau sebagai
sistem partikel dan kita dapat menelaah sifatnya dengan menggunakan konsep mekanika
partikel. Apabila fluida mengalami gaya geser maka akan siap untuk mengalir. Jika kita
mengamati fluida statis misalnya di air tempayan. Berdasarkan uraian diatas, maka pada
makalah ini akan dibahas mengenai fluida statis.

1.2 Rumusan Masalah


Dalam penyusunan makalah ini penulis mencoba mengidentifikasi beberapa pertanyaan
yang akan dijadikan bahan dalam penyusunan dan penyelesaian makalah. Diantaranya yaitu :
1. Apa pengertian dari Fluida Statis
2. Apa sifat- sifat Fluida Statis
3. Apa itu Tekanan Hidrostatis

1.3 Tujuan Penulisan


Tujuan dari penyusunan makalah ini selain untuk memenuhi salah satu tugas dari
mata kuliah konsep dasar Fisika SD II, juga bertujuan antara lain :
1. Mengetahui pengertian dari Fluida Statis
2. Mengetahui sifat- sifat Fluida Statis
3. Mengetahui Tekanan Hidrostatis

1.4 Manfaat Penulisan


Agar mengetahui dan memahami dalam penerapkan sifat- sifat fluida yang ada yang
sering kita tidak sadari pemanfaatannya dalam kehidupan.
BAB II
PEMBAHASAN

2.1 Pengertian Fluida Statis


Sebelumnya kita harus mengetahui apa itu fluida. Fluida adalah zat yang dapat
mengalir. Kata Fluida mencakup zat car, air dan gas karena kedua zat ini dapat
mengalir, sebaliknya batu dan benda-benda keras atau seluruh zat padat tidak digolongkan
kedalam fluida karena tidak bisa mengalir. Susu, minyak pelumas, dan air merupakan contoh
zat cair. dan Semua zat cair itu dapat dikelompokan ke dalam fluida karena sifatnya yang
dapat mengalir dari satu tempat ke tempat yang lain. Selain zat cair, zat gas juga termasuk
fluida. Zat gas juga dapat mengalir dari satu satu tempat ke tempat lain. Hembusan angin
merupakan contoh udara yang berpindah dari satu tempat ke tempat lain.
Fluida merupakan salah satu aspek yang penting dalam kehidupan sehari-hari. Setiap
hari manusia menghirupnya, meminumnya, terapung atau tenggelam di dalamnya. Setiap hari
pesawat udara terbang melaluinya dan kapal laut mengapung di atasnya. Demikian juga kapal
selam dapat mengapung atau melayang di dalamnya. Air yang diminum dan udara yang
dihirup juga bersirkulasi di dalam tubuh manusia setiap saat meskipun sering tidak disadari.
Fluida ini dapat kita bagi menjadi dua bagian yakni:
 Fluida Statis
 Fluida Dinamis
Tapi yang kita bahas dalam makalah ini hanyalah membahas tentang fluida statis (
fluida diam ). Adapun pengertian dari Fluida Statis adalah fluida yang berada dalam fase
tidak bergerak (diam) atau fluida dalam keadaan bergerak tetapi tak ada perbedaan kecepatan
antar partikel fluida tersebut atau bisa dikatakan bahwa partikel-partikel fluida tersebut
bergerak dengan kecepatan seragam sehingga tidak memiliki gaya geser.
Contoh fenomena fluida statis dapat dibagi menjadi statis sederhana dan tidak sederhana.
Contoh fluida yang diam secara sederhana adalah air di bak yang tidak dikenai gaya oleh
gaya apapun, seperti gaya angin, panas, dan lain-lain yang mengakibatkan air tersebut
bergerak. Contoh fluida statis yang tidak sederhana adalah air sungai yang memiliki
kecepatan seragam pada tiap partikel di berbagai lapisan dari permukaan sampai dasar
sungai.
2.2 Faktor- Faktor Yang Mempengaruhi Fluida
a) Tekanan
b) Temperatur
c) Densita
d) viskositas

1. Tekanan
Ketika kita memberikan gaya pada suatu benda,berarti memberi tekanan pada
benda tersebut.Besar tekanan yang dirasakan benda sebandingdengan besar gaya yang
diberikan danberbanding terbalik dengan luas permukaanbenda yang mendapatkan
gaya tersebut.
2. Temperature
Suhu/temperature adalah besaran yang menyatakan derajat panas dingin suatu
benda dan alat yang digunakan untuk mengukur suhu adalah thermometer. Dalam
kehidupan sehari-hari masyarakat untuk mengukur suhu cenderung menggunakan
indera peraba. Tetapi dengan adanya perkembangan teknologi maka diciptakanlah
termometer untuk mengukur suhu dengan valid.
3. Densitas
Densitas merupakan ukuran kerapatan suatu zat yang dinyatakan banyaknya
zat (massa) per satuan volume. Jadi satuannya adalah satuan massa per satuan
volume, misalnya kg per meter kubik atau gram per centimeter kubik.
4. Viskositas
Viskositas fluida merupakan ukuran ketahanan sebuah fluida terhadap
deformasi atau perubahan bentuk. Viskositas dipengaruhi oleh temperatur, tekanan,
kohesi dan laju perpindahan momentum molekularnya. Viskositas zat cair cenderung
menurun dengan seiring bertambahnya kenaikan temperatur, hal ini disebabkan gaya
– gaya kohesi pada zat cair bila dipanaskan akan mengalami penurunan dengan
semakin bertambahnya temperatur pada zat cair yang menyebabkan berturunya
viskositas dari zat cair tersebut.
Makin kental suatu cairan, makin besar gaya yang dibutuhkan untuk membuatnya
mengalir pada kecepatan tertentu. Bila viskositas gas meningkat dengan naiknya temperatur,
maka viskositas cairan justru akan menurun jika temeratur dinaikan. Fluiditas dari suatu
cairan yang merupakan kebalikan dari viskositas akan meningkat dengan makin tingginya
temperatur. Cara menentukan viskositas suatu zat menggunakan alat yang dinamakan
viskometer.
Kita definisikan viskositas fluida, dinotasikan dengan ᶯ (“eta”) sebagai rasio tegangan geser,
F/A, dengan laju tegangan.
Fluida yang mengalir dengan mudah seperti air atau minyak tanah, memiliki
viskositas yang lebih kecil daripada cairan kental seperti madu atau oli motor. Viskositas
seluruh fluida sangat tergantung pada suhu, bertambah untuk gas, dan berkurang untuk cairan
saat suhu meningkat.

2.3 Jenis- Jenis Fluida


1. Fluida Dinamis
2. Fluida Statis
Berikut adalah beberapa hal yang dipelajari dalam fluida statis:
a. Tekanan Hidrostatis
b. Tekanan Mutlak
c. Hukum Pascal
d. Hukum Archimides
e. Tegangan Permukaan
f. Kapilaritas
 Tekanan Hidrostatik
Tekanan Hidrostatik adalah tekanan pada zat cair yang diam sesuai dengan namanya
(hidro: air dan statik: diam). Atau lebih lengkapnya Tekanan Hidrostatik didefinisikan
sebagai tekanan yang diberikan oleh cairan pada kesetimbangan karena pengaruh gaya
gravitasi. Hal ini berarti setiap benda yang berada pada zat cair yang diam, tekanannya
tergantung dari besarnya gravitasi. Adakah hal lain yang mempengaruhi besarnya tekanan
hidrostatik? Ya ada yaitu: kedalaman/ketinggian dan massa jenis zat cair.
Kesimpulan dalam tekanan hidrostatik ada beberapa hal :
1. Volume tidak mempengaruhi besarnya tekanan hidrostatik
2. Besarnya tekanan hidrostatik dipengaruhi oleh kedalaman, gravitasi dan massa
jenis zat cair (fluida).
Sehingga rumus tekanan hidrostatik fluida statis adalah:`
Ph = P x g x h
Ph = s x h
Keterangan:
Ph : Tekanan hidrostatis (N/m² atau dn/cm²)
h : jarak ke permukaan zat cair (m atau cm)
s: berat jenis zat cair (N/m³ atau dn/cm³)
ρ: massa jenis zat cair (kg/m³ atau g/cm³)
g: gravitasi (m/s² atau cm/s²)
Tambahan:
Massa jenis air = 1000 kg/m3 atau 1 gr/cm*3
Massa jenis raksa = 13600 kg/m3 atau 13,6 gr/cm*3
Maka, karena volume tidak berpengaruh pada besarnya tekanan hidrostatik, apapun
bentuk wadahnya jika kedalamannya sama akan menghasilkan tekanan hidrostatik yang sama
pula.
Contoh Soal : Seekor ikan berada pada kedalaman 15 meter di bawah permukaan air.
Jika massa jenis air 1000 kg/m3, percepatan gravitasi bumi 10 m/s2 dan tekanan udara luar
105 N/m,tentukan:
a. Tekanan hidrostatis yang dialami ikan
b. Tekanan total yang dialami ikan
Pembahasan:
a. Tekanan hidrostatis yang dialami ikan
b. Tekanan total yang dialami ikan
 Tekanan Mutlak
Tekanan mutlak merupakan tekanan total hasil penjumlahan tekanan hidrostatik
dengan tekanan atmosfer (udara). Bukan hanya zat cair saja, namun udarapun memiliki
tekanan yang disebut tekanan atmosfer (udara), sehingga jika dihitung secara total antara
tekanan udara yang menekan zat cair dalam wadah tentu akan semakin besar.
Tekanan mutlak merupakan tekanan dari keseluruhan total yang dialami benda atau objek
tersebut, sehingga mengaitkan dengan pengertian tersebut, dapat dirumuskan bahwa:
Dengan keterangan sebagai berikut :
P = tekanan mutlak (Pa)
P_o = tekanan udara luar (Pa)
P_h = tekanan hidrostatis (Pa)
Contoh Soal:
Pada kedalaman 10.000 m, besar tekanan hidrostatik adalah? (massa jenis air laut=1,025 x
103 Kg/m3)...
Jawab :
Dengan menggunakan rumus tekanan hidrostatik di atas maka jawabannya adalah:
P = 0 + 1.025 x 103 (10) (10.000) = 1,025 x 108
atau setara dengan 103 atm
 Hukum Pascal
Hukum pascal yang berbunyi: "tekanan yang diberikan kepada fluida dalam sebuah
ruangan tertutup akan diteruskan sama besar kesegala arah".
Penerapan hukum pascal tersebut tertera, pada gambar dibawah ini:
Dengan keterangan sebagai berikut:
F1 = gaya pada permukaan A1 (N)
F2 = gaya pada permukaan A2 (N)
A1 = luas permukaan 1 (m2)
A2 = luas permukaan 2 (m2)
d1 = diameter permukaan 1
d2 = diameter permukaan 2
Melalui persamaan Hukum Pascal di atas, bahwa Hukum Pascal sering diterapkan
pada alat-alat dongkrak hidrolik, pompa hidrolik, mesin hidrolik, mesin hidrolik pengangkat
mobil, dan sistem kerja rem hidrolik pada mobil.
 Hukum Archimedes
Hukum Archimede adalah sebuah hukum tentang prinsip pengapungan diatas benda cair
yang ditemukan oleh Archimedes, seorang ilmuwan Yunani yang juga merupakan penemu
pompa spiral untuk menaikan air yang dikenal dengan istilah Sekrup Archimede. Hukum
Archimedes berhubungan dengan gaya berat dan gaya ke atas suatu benda jika dimasukan
kedalam air. Berikut ini adalah bunyi hukum Archimedes :
“Suatu benda yang dicelupkan sebagian atau seluruhya kedalam zat cair akan mengalami
gaya ke atas yang besarnya sama dengan berat zat cair yang dipindahkan oleh benda
tersebut”
Persamaan Hukum Archimedes :
Fa = Wu–Wa
Fa = gaya apung atau gaya ke atas (N)
Wu = gaya berat benda di udara (N)
Wa= gaya berat benda di dalam air (N)
Secara matematis ditulis :
FA = ρ.g.V
Keterangan :
FA = Tekanan Archimedes = N/M2
ρ = Massa Jenis Zat Cair = Kg/M3
g = Gravitasi = N/Kg
V = Volume Benda Tercelup = M3
Contoh Soal:
Volume sebongkah batu adalah 2,5 dm³ dimasukin ke dalam air yang berat jenisnya 10.000
N/m² . Jika berat batu 100 N,hitunglah besar gaya ke atas dari batu tersebut.
Pembahasan :
Dik : V = 2,5dm³ = 25/10000m³
W batu = 100N
Massa jenis air =10000n/m³
Gravitasi = 10N/kg
Dit: F = … ?
Jawab: F = Massa jenis X gravitasi X volume
= 10000 X 10 X 25/10000 = 250 N
 Tegangan Permukaan
Tegangan Permukaan merupakan gaya yang diakibatkan oleh suatu benda yang bekerja
pada permukaan zat cair sepanjang permukaan yang menyentuh benda itu. egangan
permukaan zat cair diakibatkan karena gaya yang bekerja pada zat cair tersebut.Dalam
keadaan diam, permukaan zat cair akan membuat gaya tarik ke segala arah, kecuali ke atas.
Hal itulah yang menyebabkan adanya tegangan permukaan. Oleh karena itu tegangan
permukaan memiliki persamaan sebagai berikut:
Y = F/d
Dimana d = 2L
Sehingga Y = F/2L
Keterangan:
Y = Tegangan Permukaan (N/m)
F = Gaya (N)
L = Panjang (m)
d = tempat dimana gaya itu bekerja
Contoh Soal : Panjang kawat L = 10 cm dan gaya tarik minimum yang diperlukan agar kawat
berada dalam keseimbangan adalah 4 . 10-3 N. Tegangan permukaan fluida yang berada
dalam kawat adalah...
Pembahasan:
Diketahui:
L = 10 cm = 0,1 m
F = 4 . 10-3 N
Ditanya: Y = ... ?
Jawab:
 Kapilaritas
Peristiwa kapilaritas adalah naik turunnya permukaan zat cair melalui pipa kapiler.
kapilaritas terjadi karena gaya kohesi dari tegangan permukaan dan gaya adhesi antara zat
cair dan tabung kaca.
Seperti sebuah barometer dengan pipa kapiler yang sebagian diisi dengan air raksa, dan
sebagian lagi rruang hampa udara (vakum). Perhatikan bahwa ketinggian air raksa di pusat
tabung lebih tinggi dari pada tepi, membuat permukaan atas dari raksa berbentuk kubah.
Pusat massa dari seluruh kolom air raksa akan sedikit lebih rendah jika permukaan atas raksa
yang datar selama crossection seluruh tabung. Namun dengan berbentuk kubah memberikan
luas permukaan sedikit kurang untuk seluruh massa raksa. Hal ini berguna untuk
meminimalkan energi potensial total. Bentuk permukaan kubah diatas dikenal sebagai
meniskus cembung. Jika sudut kontak antara cairan dengan tabung kapiler lebih dari 90
derajat maka bentuk permukaan cairan tertekan ke bawah yang disebut meniskus cekung.
Adapun rumus/persamaan menghitung tinggi rendahnya atau naik turunnya permukaan zat
cair pada pipa kapiler adalah:
mg = F cosθ
ρ Vg = γ l cosθ
ρ π r2hg = γ 2π r cosθ
Dengan menyelesaikan persaan diatas maka kita akan diperoleh persamaan
y = (2γcosθ)/ρgR
Keterangan :
Y = naik turunnya permukaan zat cair dalam pipa kapiler (m)
γ = tegangan permukaan (N/m)
θ = sudut kontak
ρ massa jenis zat cair (kg/m3)
g = percepatan grafitasi (m/s2)
r = jari-jari penampang pipa (m)
Contoh soal :
Suatu tabung berdiameter 0,4 cm jika dimasukkan secara vertikal ke dalam air, sudut
kontaknya 60°. Jika tegangan permukaan air 0,5 N/m dan g = 10 m/s2, tentukanlah kenaikan
air pada tabung.
Jawab :
Dik : d tabung = 0,4 cm
r = 0,2 cm, θ = 60°
γ = 0,5 N/m
g = 10 m/s2.
Dit : h = …?
h = (2γcosθ)/ρgR
h = (2 . 0,5 . cos 60)/(1 . 10 . 0,2)
h = 0,025m
2.4 Contoh Penerapan Fluida Dalam Kehidupan Sehari-hari
Manfaat dan terapan fluida baik fluida statis maupun fluida dinamis bagi kehidupan
sangat banyak antara lain yang sering digunakkan dongkrak hidrolik, pompa hidrolik ban
sepeda, mesin hidrolik, rem piringan hidrolik, hidrometer, kapal laut, kapal selam, balon
udara, karburator, sayap pesawat terbang. Berikut ini adalah penjelasan mengenai penerapan-
penerapan fluida di atas:
1. Dongkrak Hidrolik
Prinsip kerja dongkrak hidrolik adalah penerapan dari hukum Paskal yang
berbunyi tekanan yang diberikan pada zat cair di dalam ruang tertutup diteruskan
sama besar ke segala arah. Tekanan yang kita berikan pada pengisap yang
penampangnya kecil diteruskan oleh minyak (zat cair) melalui pipa menuju ke
pengisap yang penampangnya besar. Pada pengisap besar dihasilkan gaya angkat
yang mampu menggangkat beban.
2. Pompa Hidrolik Ban Sepeda
Prinsip dari pompa ini juga menerapkan hukum Paskal, pada pompa hidrolik ini
kita memberi gaya yang kecil pada pengisap kecil sehingga pada pengisap besar akan
dihasilkan gaya yang cukup besar, dengan demikian pekerjaan memompa akan
menjadi lebih ringan, bahkan dapat dilakukan oleh seorang anak kecil sekalipun.
3. Mesin Hidrolik
Hydraulic machinery adalah mesin dan alat-alat yang menggunakan daya
fluida untuk melakukan kerja.Alat berat adalah contoh umum. Dalam jenis mesin,
cairan tekanan tinggi – disebut hidrolik fluida – ditransmisikan seluruh mesin ke
berbagai hidrolik motor dan silinder hidrolik. Fluida dikontrol secara langsung
atau secara otomatis oleh katup kontrol dan didistribusikan melalui slang dan
tabung. Popularitas mesin hidrolik adalah karena jumlah yang sangat besar
kekuasaan yang dapat ditransfer melalui tabung kecil dan selang fleksibel, dan
kekuatan tinggi kepadatan dan berbagai macam aktuator yang dapat
memanfaatkan kekuatan ini.
Mesin hidrolik dioperasikan dengan menggunakan hidrolik, di mana cairan
adalah media powering.Pneumatics, di sisi lain, didasarkan pada penggunaan gas
sebagai medium untuk transmisi listrik, generasi dan kontrol. Filters Filter adalah
bagian penting dari sistem hidrolik. Partikel logam terus-menerus dihasilkan oleh
komponen mekanis dan perlu dihapus bersama dengan kontaminan lain. Tubes,
Pipes and Hoses Tabung hidrolik presisi seamless pipa baja, khusus dibuat untuk
hidrolika. Tabung memiliki ukuran standar untuk rentang tekanan yang berbeda,
dengan diameter standar hingga 100 mm. Tabung disediakan oleh produsen
dalam panjang 6 m, dibersihkan, diminyaki dan dipasang. Tabung yang saling
berhubungan oleh berbagai jenis flensa (terutama untuk ukuran yang lebih besar
dan tekanan), pengelasan kerucut / puting (dengan o-cincin meterai), beberapa
jenis koneksi dan flare cut-cincin.Ukuran yang lebih besar, hidrolik pipa yang
digunakan.Langsung bergabung dengan mengelas tabung tidak dapat diterima
karena interior tidak dapat diperiksa.
4. Rem Piringan Hidrolik
Ide tekanan zat cair diteruskan melalui zat cair juga digunakan pada mobil
untuk sistem pengereman.Setiap rem mobil dihubungkan oleh pipa-pipa menuju
ke master silinder. Pipa-pipa penghubung dan master silinder diisi penuh dengan
minyak rem. Ketika kita menekan pedal rem, master silinder tertekan.
Tekanannya diteruskan oleh minyak rem ke setiap silinder rem. Gaya tekan pada
silinder rem menekan sepasang sepatu rem sehingga menjepit piringan
logam.Akibat jepitan ini, timbul gesekan pada piringan yang melawan arah gerak
piringan hingga akhirnya dapat menghentikan putan roda.
Sepasang sepatu dapat menjepit piringan dengan gaya yang besar karena
sepasang sepatu tersebut dihubungkan ke pedal rem melalui sistem hidrolik.
Disini kita menekan silinder yang luas pengisapnya lebih kecil daripada luas
pengisap rem, sehingga pada rem dihasilkan gaya yang lebih besar. Jika luas
pengisap rem dua kali luas pengisap master, maka dihasilkan gaya rem yang dua
kali lebih besar dari gaya tekan kaki pada pedal rem. Gesekan sepasang sepatu
terhadap piringan menimbulkan panas. Oleh karena permukaan piringan sangat
luas jika dibandingkan terhadap luas sepasang sepatu, maka panas yang timbul
pada piringan segera dipindahkan ke udara sekitarnya.Ini mengakibatkan suhu
sepasang sepatu rem hampir tetap (tidak panas).
5. Hidrometer
Hidrometer adalah alat yang dipakai untuk mengukur massa jenis zat cair.
Nilai massa jenis zat dapat diketahui dengan membaca skala pada hidrometer
yang ditempatkan mengapung pada zat cair. Hidrometer terbuat dari tabung kaca
dan desainnya memiliki tiga bagian.Pada alat ini diterapkan hukum Archimedes.
Agar tabung kaca terapung tegak didalam zat cair, bagian bawah tabung
dibebani dengan butiran timbal.Diameter bagian bawah tabung kaca dibuat lebih
besar supaya volume zat cair yang dipindahkan ke hidrometer dapat mengapung
di dalam zat cair. Tangkai tabung kaca didesain supaya perubahan kecil dalam
berat benda yang dipindahkan (sama artinya dengan perubahan kecil dalam massa
jenis zat cair) menghasilkan perubahan besar pada kedalaman tangkai yang
tercelup di dalam zat cair. Ini berarti perbedaan bacaan pada skala untuk berbagai
jenis zat cair menjadi lebih jelas.
6. Kapal Laut
Badan kapal yang terbuat dari besi dibuat berongga.Hal ini menyebabkan
volum air laut yang dipindahkan oleh badan kapal menjadi sangat besar. Gaya
keatas sebanding dengan volum air yang dipindahkan, sehingga gaya keatas
menjadi sangat besar. Gaya keatas ini mampu mengatasi berat total kapal,
sehingga kapal laut mengapung di permukaan laut. Kapal laut di desain di pabrik
dengan kapasitas muatan maksimum tertentu sedemikian rupa sehingga kapal laut
tetap mengapung dengan permukaan air masih jauh dari bagian geladak. Gambar
diatas menunjukan bagian kapal laut yang terbenam dalam air laut untuk kapal
yang sama tetapi berbeda muatan. Gambar kiri untuk berat kapal kosong (tidak
bermuatan) dan kapal kanan untuk yang bermuatan. Tampak bahwa untuk berat
kapal yang bertambah karena muatan harus diimbangi oleh gaya keatas yang
harus bertambah besar oleh karena itu, kapal lebih terbenam di dalam air laut agar
volum air yang digantikan oleh kapal itu bertambah.
7. Kapal Selam
Penerapan hukum Archimedes juga dilakukan pada prinsip kapal
selam.Dimana sebuah kapal selam memiliki tangki pemberat, yang terletak
diantara lambung sebelah dalam dan lambung sebelah luar.Tangki ini dapat diisi
dengan udara atau air. Untuk dapat membuat kapal selam terbenam kedalam air
laut, beratnya harus ditambah sehingga lebih besar daripada gaya keatas .Hal ini
dilakukan dengan membuka katup- katup yang memungkinkan air laut masuk
kedalam tangki pemberat.Sewaktu air laut masuk melalui katup-katup yang
terletak di bagian bawah tangki pemberat, air laut tersebut mendorong udara
dalam tangki keluar melalui katup-katup yang terletak di bagian atas. Air laut
jauh lebih berat daripada udara, sehingga berat total kapalselam menjadi lebih
besar dan membuat kapal selam terbenam. Jika kapal selam dikehendaki
menyelam pada kedalaman tertentu, maka awak kapal harus mengatur volum air
laut dalam tangki pemberat sedemikian sehingga berat total sama dengan gaya
keatas. Pada saat tersebut kapal selam melayang pada kedalaman tertentu
dibawah permukaan laut. Untuk membuat kapal selam mengapung kembali,
udara dipompakan ke dalam tangki pemberat.Udara ini menekan air laut sehingga
air laut keluar melalui katup-katup bagian bawah. Udara jauh lebih ringan
daripada air laut sehingga berat total kapal selam menjadi lebih ringan dan kapal
selam mengapung kembali.
8. Balon Udara
Hukum Archimedes juga diterapkan pada balon udara. Seperti halnya zat cair,
udara (yang termasuk fluida) juga melakukan gaya keatas pada benda. Gaya
keatas yang dilakukan udara pada benda sama dengan berat udara yang
dipindahkan oleh benda itu. Rumus gaya keatas yang dilakukan udara tetap
seperti persamaan sebelumnya tetapi ?f disini adalah massa jenis udara. Prinsip
gaya ke atas yang dikerjakan udara inilah yang dimanfaatkan pada balon udara.
Mula-mula balon diisi dengan gas panas sehingga balon menggelembung dan
volumnya bertambah.Bertambahnya volume balon berarti bertambah pula volum
udara yang dipindahkan oleh balon. Ini berarti gaya keatas bertambah besar.
Suatu saat gaya keatas sudah lebih besar daripada berat total balon (berat balon
dan muatan), sehingga balon mulai bergerak naik.
Awak balon udara terus menambah gas panas sampai balon itu mencapai
ketinggian tertentu. Setelah ketinggian yangdiinginkan tercapai, awak balon
mengurangi gas panas sampai tercapai gaya keatas sama dengan berat balon.
Pada saat itulah balon melayang di udara.Sewaktu awk ingin menurunkan
ketinggian maka sebagian isi gas panas dikeluarkan dari balon. Ini menyebabkan
volum balon berkurang, yang berarti gaya keatas berkurang .akibatnya, gaya
keatas lebih kecil daripada berat balon, dan balon bergerak turun.
9. Karburator
Fungsi karburator adalah untuk menghasilkan campuran bahan bakar dengan
udara, kemudian campuran ini dimasukan kedalam silinder-silinder mesin untuk
tujuan pembakaran. Penampang bagian atas menyempit sehingga udara yang
mengalir pada bagian ini bergerak dengan kelajuan yang tinggi.Sesuai asas
Bernoulli, tekanan pada bagian ini rendah. Tekanan didalam tangki bensin sama
dengan tekanan atmosfer. Tekanan atmosfer memaksa bahan bakar tersembur
keluar melalui jet sehingga bahan bakar bercampur dengan udara sebelum
memasuki silinder mesin.
10. Sayap Pesawat Terbang
Penerapan lain dari asas Bernoulli adalah pada gaya angkat sayap pesawat
terbang. Pesawat terbang dapat terangkat ke udara karena kelajuan udara yang
melalui sayap pesawat. Jika tidak ada udara maka pesawat terbang tidak akan
terangkat. Gaya angkat terbangkitkan karena ada perbedaan tekanan di
permukaan atas dan permukaan bawah sayap.Bentuk airfoil sayap diciptakan
sedemikian rupa agar tercipta karakteristik aliran yang sesuai dengan keinginan.
Singkatnya, gaya angkat akan ada jika tekanan dibawah permukaan sayap lebih
tinggi dari tekanan diatas permukaan sayap. Perbedaan tekanan ini dapat terjadi
karena perbedaan kecepatan aliran udara diatas dan dibawah permukaan
sayap.Sesuai hukum Bernoulli semakin cepat kecepatan aliran maka tekanannya
makin rendah. Besarnya gaya angkat yang dibangkitkan berbanding lurus dengan
Luas permukaan sayap, kerapatan udara, kuadrat kecepatan, dan koefisien gaya
angkat.
Jadi, untuk pesawat udara, engine berfungsi memberikan gaya dorong agar
pesawat dapat bergerak maju. Akibat gerak maju pesawat maka terjadi gerakan
relatif udara di permukaan sayap. Dengan bentuk geometri airfoil tertentu dan
sudut serang sayap (angel of attack) tertentu maka akan menghasilkan suatu
karakteristik aliran udara dipermukaan sayap yang kemudian akan menciptakan
beda tekanan dipermukaan atas dan permukaan bawah sayap yang kemudian
membangkitkan gaya angkat yang dibutuhkan untuk terbang.
Penampang sayap pesawat terbang mempunyai bagian belakang yang lebih
tajam dan sisi bagian atas yang lebih melengkung daripada sisi bagian
bawahnya.Bentuk ini menyebabkan garis arus seperti gambar di bawah.
BAB III
PENUTUP

3.1 Kesimpulan
Dari hasil pembahasan diatas maka dapat ditarik beberapa kesimpulan, yaitu:
1. Fluida adalah suatu bentuk materi yang mudah mengalir misalnya zat cair dan gas.
Sifat kemudahan mengalir dan kemampuan untuk menyesuaikan dengan tempatnya
berada merupakan aspek yang membedakan fluida dengan zat benda tegar.
2. Dalam kehidupan sehari-hari, dapat ditemukan aplikasi Hukum Bernoulli yang sudah
banyak diterapkan pada sarana dan prasarana yang menunjang kehidupan manusia
masa kini seperti untuk menentukan gaya angkat pada sayap dan badan pesawat
terbang, penyemprot parfum, penyemprot racun serangga dan lain sebagainya.
3.2 Saran
Adapun Saran penulis sehubungan dengan bahasan makalah ini, kepada rekan-rekan
mahasiswa agar lebih meningkatkan, menggali dan mengkaji lebih dalam tentang bagaimana
fluida statis dan dinamis
DAFTAR PUSTAKA

Krissantono, dkk. 2012. Fisika. Solo: CV. HaKaMJ

Lohat, Alexander San. 2009. Modul Fluida Statis. GuruMuda.com. diakses pada tanggal 27
Maret 2015.

Malik. 2014. Laporan Fluida Statis. http://bunpedek.blogspot.com/2014/03/laporan-


praktikum-fisika-tentang-fluida.html. diakses pada tanggal 27 Maret 2015.

Munasir. 2004. Modul Fluida Statis. Kode Fis.13. Bagian Proyek Pengembangan Kurikulum,
Dikdasmen, Departemen Pendidikan Nasional.

Syafar, Asyfa. 2013. Makalah Fisika Dasar Fluida Statis dan


Dinamis. http://asfarsyafar.blogspot.com/2013/10/makalah-fisika-dasar-fluida-statis-
dan.html.

Anda mungkin juga menyukai