Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Lulus Matakuliah Kimia Dasar
Pada Prodi Pendidikan Fisika Fakultas Tarbiyah dan Keguruan
UIN Alauddin Makassar
Judul Percobaan
Kinetika Reaksi
Mengetahui,
Ka. Laboratorium Kimia, Asisten,
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Banyak aspek dalam kehidupan sehari-hari yang berkaitan erat dengan konsep
pembelajaran kimia. Seperti proses pengaratan pada besi, proses pembuatan obat, proses
pencucian baju, dan lain sebagainya. Salah satu contoh konsep kimia yang banyak
diterapkan adalah konsep laju reaksi dalam proses kimia. Konsep laju reaksi memiliki
banyak manfaat dalam kehidupan sehari-hari. Contoh paling sederhana adalah ketika
terjadi perubahan warna pada sebuah larutan yang dicampurkan dengan air yang terjadi
dalam waktu tertentu yang cenderung cepat. Tak heran jika konsep laju reaksi banyak
produk (hasil reaksi). Laju reaksi ini juga menggambarkan cepat lambatnya suatu reaksi
kimia, sedangkan reaksi kimia merupakan proses mengubah suatu zat (pereaksi) menjadi
zat baru yang disebut dengan produk atau reaksi kimia adalah proses berubahnya pereaksi
menjadi hasil reaksi. Beberapa reaksi kimia ada yang berlangsung cepat. Natrium yang
dimasukkan ke dalam air akan menunjukkan reaksi hebat dan sangat cepat, begitu pula
dengan petasan dan kembang api yang disulut. Bensin akan terbakar lebih cepat daripada
minyak tanah. Namun, ada pula reaksi yang berjalan lambat. Proses pengaratan besi,
misalnya, membutuhkan waktu sangat lama sehingga laju reaksinya lambat. Cepat
lambatnya proses reaksi kimia yang berlangsung dinyatakan dengan laju reaksi.
Berdasarkan uraian diatas maka dilakukan percobaan dengan judul “Kinetika Reaksi”
dengan tujuan agar mahasiswa dapat mengetahui pengaruh suhu dan konsentrasi pada
kecepatan reaksi dan mampu menentukan tetapan kecepatan reaksi dan orde reaksi sistem
H2SO4 – Na2S2O3.
B. Rumusan Masalah
2. Bagaimana cara menentukan tetapan kecepatan reaksi dan orde reaksi sistem H 2SO4 –
Na2S2O3?
C. Tujuan
reaksi,
TINJAUAN PUSTAKA
Kinetika reaksi terjadi ketika berlangsungnya reaksi kimia dan energy yang
reaksi adalah serangkaian reaksi tahap demi tahap yang terjadi berturut-turut se1ama
proses perubahan reaktan menjadi produk, atau urutan langkah-Iangkah reaksi menuju
tersusunnya reaksi total. Laju reaksi merupakan laju pengurangan reaktan tiap satuan
waktu, atau laju pembentukan produk tiap satuan waktu (Rahmadyo, dkk., 2017: 66).
Kinetika kimia adalah suatu ilmu yang membahas tentang laju (kecepatan) dan
mekanisme reaksi. Tujuan utama mempelajari kinetika kimia adalah untuk memahami
tahap tahap reaksi yang terjadi dan untuk mempercepat produksi diperlukan pengetahuan
tentang kondisi yang dapat membantu reaksi agar berlangsung pada rentang waktu yang
Kinetika kimia adalah studi tentang kecepatan (speed) atau laju (rate) reaksi kimia.
Salah satu tujuan utama mempelajari kinetika kimia adalah untuk mempelajari faktor-
Kinetika kimia merupakan cabang dari kimia fisika yang mempelajari sistem kimia
yang tergantung pada waktu, seperti sistem yang memiliki komposisi kimia yang berubah
selama perubahan waktu tertentu. Kinetika kimia membicarakan dinamika reaksi yang
meliputi laju reaksi, orde reaksi yang diperoleh dari hasil percobaan hukum atau
persamaan laju, konstanta laju dan mekanisme reaksi. Berdasarkan hukum laju dapat
ditentukan jenis reaksi (reaksi sederhana atau reaksi kompleks) jika reaksi yang merupakan
reaksi kompleks berarti reaksi tersebut mempunyai mekanisme. Mekanisme reaksi yang
terjadi dapat diramal dari hukum laju. Konsentrasi reaktan merupakan hal yang selalu
Reaksi kimia adalah proses berubahnya pereaksi menjadi hasil reaksi. Reaksi kimia
ada yang berlangsung lambat dan ada yang cepat. Pada umumnya, reaksi-reaksi yang
terjadi pada senyawa anorganik biasanya berlangsung secara cepat sehingga sulit dipelajari
berlangsung lambat. Pembahasan tentang kecepatan (laju) reaksi disebut kinetika kimia
Laju atau kecepatan reaksi adalah perubahan konsentrasi pereaksi ataupun produk
dalan suatu satuan waktu. Laju suatu eaksi dapat dinyatakan sebagai laju berkurangnya
kondentrasi suatu pereaksi; atau laju bertambahnya konsentrasi suatu produk. Konsentrasi
biasanya dinyatakan dalam mol per liter, tetapi untuk reaksi fasa gas, satuan tekanan
atmosfer, milimeter merkuri, atau pascal, dapat digunakan sebagai ganti konsentrasi
Laju reaksi didefinisikan sebagai perubahan konsentrasi persatuan waktu. Satuan yang
Di mana k adalah konstanta laju, juga disebut konstanta laju spesifik atau konstanta
Laju atau kecepatan didefinisikan sebagai jumlah suatu perubahan tiap satuan waktu.
Satuan waktu dapat berupa detik, menit, jam, hari atau tahun. Sebagai contoh, seseorang
lari dengan kecepatan 10 km/jam. Artinya orang tersebut telah berpindah tempat sejauh 10
km dalam waktu satu jam. Laju reaksi dinyatakan sebagai laju berkurangnya pereaksi atau
laju bertambahnya produk. Satuan konsentrasi yang digunakan adalah molaritas (M) atau
mol per liter (mol. L-1 ). Satuan waktu yang digunakan biasanya detik (dt). Sehingga laju
reaksi mempunyai satuan mol per liter per detik (mol. L-1 . dt-1 atau M.dt-1 )
1. Sifat kimia molekul pereaksi dan hasil reaksi (produk). Bila semua faktor lain sama
maka susunan kimia molekul atau ion akan mempengaruhi kecepatan reaksi kimia.
2. Konsentrasi zat-zat yang bereaksi. Bila dua buah molekul beraksi satu dengan yang lain,
maka kedua molekul tersebut harus bertemu atau bertumbukan. Kebolehjadian antar
molekul untuk bertumbukan di dalam sistem homogen (satu jenis fasa, biasanya gas
atau larutan) makin besar jika konsentrasi makin besar. Di dalam sistem reaksi
heterogen, dimana pereaksi berada pada fasa terpisah, kecepatan reaksi tergantung pada
luas kontak antar fasa. Karena luas permukaan makin besar bila ukuran partikel makin
3. Pengaruh temperatur. Hampir semua jenis reaksi kimia berlangsung lebih cepat bila
temperaturnya dinaikkan.
4. Pengaruh zat lain yang disebut katalis. Kecepatan beberapa reaksi kimia, termasuk
hampir semua reaksi biokimia, dipengaruhi oleh zat yang disebut katalis. Secara
Menurut Qaddafi, (2020: 26-29) faktor-faktor yang mempengaruhi laju reaksi yaitu:
1. Konsentrasi
Bila konsentrasi pereaksi diperbesar dalam suatu reaksi, berarti kerapatannya
laju reaksi. Bila partikel makin banyak, akibatnya lebih banyak kemungkinan partikel
saling bertumbukan yang terjadi dalam suatu larutan, sehingga reaksi bertambah cepat.
Makin luas bidang sentuh makin cepat bereaksi. Jadi makin halus ukuran kepingan
zat padat makin luas permukaannya. Makin luas permukaan gamping, makin luas bidang
sentuh dengan asam klorida makin besar, sehingga jumlah tumbukannya juga makin
besar. Artinya makin kecil ukuran, makin luas permukaannya, makin banyak tumbukan,
3. Suhu
memperlambat reaksi. Bila kita memasak nasi dengan api besar akan lebih cepat
dibandingkan api kecil. Bila kita ingin mengawetkan makanan (misalnya ikan) pasti kita
4. Katalis
Salah satu cara lain untuk mempercepat laju reaksi adalah dengan jalan menurunkan
energi pengaktifan suatu reaksi. Hal ini dapat dilakukan dengan menggunakan katalis.
Katalis adalah zat yang dapat meningkatkan laju reaksi tanpa dirinya mengalami
perubahan kimia secara permanen. Katalis dapat bekerja dengan membentuk senyawa
antara atau mengabsorpsi zat yang direaksikan. Ada dua macam katalis, yaitu katalis
positif (katalisator) yang berfungsi mempercepat reaksi, dan katalis negatif (inhibitor)
(konstanta). Tetapan laju adalah tetapan perbandingan antara laju reaksi dan hasi kali
konsentrasi spesi yang mempengaruhi laju reaksi. Tetapan laju juga merupakan perubahan
konsentrasi pereaktan atau produk reaksi per satuan waktu dalam suatu reaksi jika
F. Orde Reaksi
Menurut Kalsum, dkk., (2009: 86-87) orde reaksi dapat juga ditentukan melalui
kecenderungan dari data suatu percobaan. Berikut ini dijelaskan penentuan orde reaksi:
1. Orde nol
Laju reaksi tidak dipengaruhi oleh besarnya konsentrasi pereaksi. Persamaan laju
reaksinya ditulis:
r = k.[A]0 …(2)
Bilangan dipangkatkan nol sama dengan satu sehingga persamaan laju reaksi menjadi:
3. Orde Satu
r = k[A]1 ...(3)
Persamaan reaksi orde satu merupakan persamaan linier berarti laju reaksi berbanding
misalnya 4 kali, maka laju reaksi akan menjadi 41 atau 4 kali lebih besar.
4. Orde dua
r = k[A]2 …(4)
Apabila suatu reaksi berorde dua terhadap suatu pereaksi berarti laju reaksi itu berubah secara
kali, maka laju reaksi akan menjadi 22 atau 4 kali lebih besar.
D. Dokumentasi
BAB V
PENUTUP
A. Kesimpulan
1. Pengaruh suhu pada percepatan reaksi yaitu apabila suhu dinaikkan maka laju reaksi
semakin meningkat karema dengan menaikkan suhu dapat mempercepat suatu reaksi
kimia. Pengaruh konsentrasi pada percepatan reaksi yaitu reaksi akan berlangsung
lebih cepat jika konsentrasi pereaksi diperbesar. Zat yang konsentrasinya besar
B. Saran
3. Sebaiknya praktikan memegang tali thermometer pada saat mengukur suhu suatu
DAFTAR PUSTAKA
Haryono. (2017). Analisa Kinetika Reaksi Pembentukan Kerak CaCO3 CaCO4 dalam Pipa
Pada Suhu 30C dan 40C Menggunakan Persamaan Arhenius. Jurnal TRAKSI vol.
17(2):44.
Yuda. (2017). Studi Kinetika Pengaruh Suhu Terhadap Ekstrasi Minyak Atsiri dari Kulit
Jeruk Nipis dengan Pelarut Etanol. Jurnal Chemurgy vol. 01 No. 1(1):23.