Anda di halaman 1dari 17

HADIS TENTANG TUMBUHAN

MAKALAH
Disusun untuk Memenuhi Tugas Matakuliah Studi Hadis yang dibina oleh
Ma’murotussa’adah, M.S.I.

Oleh:
Kelompok 10
Kelas: Pendidikan Biologi 3C

Luthfia Najwa Kamalia (2208086079)


Riztiyana Maharani (2208086083)
Aliya Irsada Salsabilla (2208086093)

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BIOLOGI


FAKULTAS SAINS DAN TEKNOLOGI
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI WALISONGO SEMARANG
NOVEMBER, 2023
DAFTAR ISI

DAFTAR ISI ........................................................................................................... i


BAB 1 PENDAHULUAN ..................................................................................... 1
A. Latar Belakang ......................................................................................... 1
B. Rumusan Masalah .................................................................................... 2
C. Tujuan ....................................................................................................... 2
BAB II PEMBAHASAN ....................................................................................... 3
A. Pengertian, Fungsi, dan Manfaat Tumbuhan ............................................ 3
B. Hadis Tentang Tumbuhan ........................................................................ 6
C. Tumbuhan dalam Islam dan Implementasinya ....................................... 12
D. Hikmah Mempelajari Hadis Tumbuhan ................................................. 13
BAB III PENUTUP ............................................................................................. 14
A. Kesimpulan ............................................................................................. 14
B. Saran ....................................................................................................... 14
DAFTAR PUSTAKA .......................................................................................... 15

i
BAB 1
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Hadis diletakkan sebagai sumber hukum kedua setelah al-Quran oleh
myoritas umat Islam. Ia merupakan penjelasan terhadap ayat-ayat al-Quran
yang masih mujmal global , ’umum, dan mutlaq (tanpa batasan). Bukan saja
sebagai penjelas al-Quran, karena hadis secara mandiri juga dapat berfungsi
sebagai penetap hukum yang belum ditetapkan oleh al-Quran. Islam sebagai
rahmat bagi seluruh alam yang tak lekang oleh ruang juga waktu, menjadikan
al-Quran yang bermitrakan hadis, diharapkan mampu memberi inspirasi bagi
penyelesaian problem-problem yang muncul dalam masyarakat kontemporer,
termasuk persoalan produktifitas tanaman pangan guna menjaga ketersediaan
pangan. Alam merupakan ciptaan Allah yang luar biasa. 1
Ada banyak fenomena menakjubkan yang terkandung di dalamnya.
Salah satu fenomena tersebut adalah fenomena tumbuh-tumbuhan (Flora).
Tumbuh-tumbuhan merupakan salah satu makhluk hidup yang mendominasi
ekosistem daratan. Kehidupan makhluk lain terutama manusia dan hewan
sangat bergantung pada tumbuhan, ini dikarenakan tumbuhan menempati
posisi produsen dalam tranformasi energi di alam. Proses fotosintesis hanya
dapat dilakukan oleh tumbuhan dengan bantuan sinar matahari, yaitu
mengubah karbondioksida (CO2) menjadi oksigen (O2) untuk kemudian
dilepaskan ke alam. Oksigen ini sangat diperlukan dalam proses respirasi2 bagi
makhluk hidup yang membutuhkannya. Tumbuh-tumbuhan juga sangat
berperan terhadap membutuhkan kelangsungan dan kebutuhan hidup keduanya
dalam menjaga kelangsungan hidup, hewan membutuhkan makanan sebagai
sumber energi untuk bisa beraktivitas setiap hari. Untuk memenuhi kebutuhan
akan makanan tersebut hewan membutuhkan tumbuh-tumbuhan sebagai bahan
konsumsi, begitupun dengan manusia. Manusia merupakan makhluk hidup

1
Shamad, A, Berbagai Pendekatan Dalam Memahami Hadis, Vol. 13 (1), Al-Mu‘ashirah , 2016,
hal 34-45

1
yang mempunyai kebutuhan tinggi dalam menjaga kelangsungan hidup baik
dari segi makan.2
B. Rumusan Masalah
Adapun rumusan masalah dari makalah ini adalah sebagai berikut:
1. Apa pengertian, fungsi, dan manfaat tumbuhan?
2. Bagaimana penjelasan hadis tentang tumbuhan dan asbabul wurud serta status
hadis tersebut ?
3. Bagaimana penjelasan tumbuhan dalam Islam dan implementasi hadis tentang
tumbuhan dalam kehidupan sehari-hari ?
4. Apa saja hikmah dari mempelajari hadis tentang tumbuhan?
C. Tujuan
Adapun tujuan dari makalah ini adalah sebagai berikut :
1. Mengetahui pengertian, fungsi, dan manfaat tumbuhan
2. Mengetahui penjelasan hadis tentang tumbuhan dan asbabul wurud serta
status dari hadis tersebut.
3. Mengetahui penjelasan tumbuhan dalam Islam dan cara
mengimplementasikan hadis tentang tumbuhan dalam kehidupan sehari-hari.
4. Mengetahui hikmah dari hadis tentang tumbuhan

2
Wahidah, Bercocok Tanam Dalam Perspektif Hadis Nabi Saw, (Skripsi), 2017, Universitas
Islam Negri Alaudin Makassar.

2
BAB II
PEMBAHASAN

A. Pengertian, Fungsi, dan Manfaat Tumbuhan

Tumbuhan adalah salah satu benda hidup yang terdapat di alam


semesta. Ciri yang mudah dikenali pada tumbuhan adalah warna hijau yang
dominan akibat kandungan pigmen klorofil yang berperan vital dalam proses
penangkapan energi melalui fotosintesis.3
Tumbuhan merupakan tonggak dari sebagian besar ekosistem terestrial.
Dalam ensiklopedia tematis di jelaskan juga bahwa tumbuhan merupakan
kunci kehidupan di bumi. Tanpa mereka, organisme lain akan musnah. Ini
disebabkan karena kehidupan yang lebih maju bergantung pada tumbuhan,
untuk makanan mereka baik langsung maupun tidak langsung. Kebanyakan
tumbuhan bisa membuat makanannya sendiri menggunakan cahaya matahari.
Kajian mengenai tumbuhan didorong oleh kombinasi keingintahuan dan
kebutuhan. Keingintahuan mengenai bagaimana tumbuhan bekerja dan
kebutuhan menerapkan pengetahuan ini secara cermat untuk menghasilkan
makanan, pakaian, dan perumahan bagi populasi manusia yang berkembang. 4
Manfaat dengan adanya tumbuhan-tumbuhan bagi makhluk hidup
adalah :
a) Pengurangan CO2 oleh Tanaman Melalui Proses Fotosintesa
Tanaman membutuhkan CO2 untuk pertumbuhannya. Peningkatan
konsentrasi CO2 di atmosfir antara lain akan merangsang proses fotosintesa,
meningkatkan pertumbuhan tanaman dan produktivitasnya tanpa diikuti oleh
peningkatan kebutuhan air (transpirasi). Fotosintesa umumnya terjadi pada
semua tumbuhan hijau yang memiliki kloroplast atau pada semua tumbuhan
yang memiliki zat warna. Secara umum proses fotosintesa adalah pengikatan
gas karbon-dioksida (CO2) dari udara dan molekul air (H2O) dari tanah dengan

3
Rizal, Manfaat Alam Dan Tumbuhan “Sumber Belajar Anak” Dalam Perspektif Islam, Vol 1 No.
13, Jurnal Pendidikan Anak Usia Dini, 2020, hal 74-75
4
Rifaanudin, Manfaat Tumbuhan Dalam Al Qur’an Bagi Kesehatan (Pendekatan Tafsir ‘Ilmi), Vol
2 No. 1, Jurnal Ilmu Al-Qur’an dan Tafsir, 2022, hal 88-89

3
bantuan energi foton cahaya tampak, akan membentuk gula heksosa
(C6H12O6) dan gas oksigen (O2).
Reaksi tersebut terurai menjadi 3 proses utama: pertama pembentukan O2
bebas, kedua reaksi NADP, dan ketiga pengubahan CO2 menjadi C6H12O6.
Dua proses yang pertama membutuhkan energi Cahaya Matahari, sedangkan
proses yang ke tiga dapat berlangsung di dalam gelap.
b) Pengurangan Konsentrasi CO2 oleh Tanaman
Berdasarkan hal tersebut di atas, berarti CO2 dapat dimanfaatkan oleh
tanaman, melalui proses fotosintesa. Untuk reaksi oksidasi bensin yang tidak
sempurna (jumlah O2 di udara yang tidak cukup), akan selalu terbentuk gas
CO2 yang tidak teroksidasi. Untuk hal ini, Pusat Litbang Jalan dan Jembatan
telah melakukan penelitian untuk meminimasi konsentrasi CO2 tersebut
dengan meneliti jenis-jenis tanaman yang berpotensi positif (baik). Hal inipun
sebenarnya secara tidak langsung merupakan suatu solusi pengurangan
konsentrasi CO2.
c) Kebutuhan Pohon Pelindung
Saat ini di Indonesia, masih banyak kota-kota yang belum memenuhi
kebutuhan manusia akan oksigen. Sebagai contoh di kota Bandung dengan
jumlah penduduk sekitar 2.400.000 jiwa, memerlukan pohon pelindung
sebanyak 1.200.000 pohon. Pohon pelindung yang ada sekarang (di pinggir
jalan,pinggir kali, taman kota maupun pada lahan penduduk ), hanya sekitar
800.000 pohon (Leaflet Dinas Pertamanan dan Pemakaman, 2007). Jadi untuk
bernafas penduduk kota Bandung, masih kekurangan 400.000 pohon.
Kebutuhan tanaman akan oksigen pada suatu area, dapat dihitung sebagai
berikut10 : Jumlah jiwa X 0.5 Kg O2 x 1 pohon 1.2 Kg O2 Keterangan : 0.5
Kg O2 adalah oksigen yang diperlukan manusia untuk bernafas dalam satu hari
1.2 Kg O2 adalah oksigen yang dihasilkan oleh satu pohon pelindung setiap
hari.
d) Sebagai Obat Tradisonal
Indonesia merupakan negara kepulauan yang sangat luas, mempunyai
kurang lebih 35.000 pulau yang besar dan kecil dengan keanekaragaman jenis
flora dan fauna yang sangat tinggi. Di Indonesia diperkirakan terdapat 100

4
sampai dengan 150 famili tumbuh-tumbuhan, dan dari jumlah tersebut
sebagian besar mempunyai potensi untuk dimanfaatkan sebagai tanaman
industri, tanaman buah-buahan, tanaman rempah rempah dan tanaman obat-
obatan. Tumbuhan obat adalah tumbuhan yang salah satu atau seluruh bagian
pada tumbuhan tersebut mengandung zat aktif yang berkhasiat bagi kesehatan
yang dapat dimanfaatkan sebagai penyembuh penyakit. Bagian tumbuhan yang
dimaksud adalah daun, buah, bunga, akar, rimpang, batang (kulit) dan getah
(resin). Ada dua cara membuat ramuan obat dari tumbuhan yaitu dengan cara
direbus dan ditumbuk (diperas). Sementara itu, penggunaan ramuan obat ada
tiga cara yaitu diminum, ditempelkan, atau dibasuhkan dengan air pencuci.
Penggunaan dengan cara diminum biasanya untuk pengobatan organ tubuh
bagian dalam, sedangkan dua cara lainnya untuk pengobatan tubuh bagian luar.
Tumbuhan obat dapat berupa tanaman lapisan terbawah, liana, terna, perdu dan
berbagai jenis pohon. Keberadaaan tumbuhan tersebut ada di dalam hutan
maupun di lingkungan sekitar kita seperti di pinggiran jalan yang berfungsi
sebagai tanaman peneduh, tanaman hias maupun tanaman yang tumbuh secara
liar.
e) Sumber Makanan Bagi Makhluk Hidup
Ada beberapa fase yang dilalui sampai akhirnya manusia dan hewan
memeperoleh makanan yang dapat membuat keduanya hidup dan tumbuh,
yaitu: turunnya hujan menyirami bumi, terbelahnya tanah ketika tumbuhan
mulai keluar dan keluarnya biji-bijian dan buah-buahan yang dihasilkan oleh
tanaman serta padang rumput tempat hewan digembala. Pada dasarnya
makanan manusia berasal dari tumbuhan, secara langsung atau tidak langsung
jika ditelusuri maka produknya adalah tumbuhan juga. Apabila manusia
memakan hewan, maka hewan itu juga memakan tumbuhan, walaupun hewan
itu tadi pemakan daging maka hewan yang jadi santapan itu tadi adalah hewan
pemakan tumbuhan.
f) Penyuplai Oksigen Bagi Makhluk Hidup
Tumbuhan dapat memproduksi oksigen karena sel tumbuhan, tidak
sebagaimana sel manusia dan binatang, dapat menggunakan secara langsung
energi matahari. Tumbuhan akan mengubah energi matahari menjadi energi

5
kimia, dan menyimpannya dalam bentuk nutrien dengan cara yang khusus.
Proses ini dinamakan fotosintesis. Fotosintesis adalah suatu proses biokimia
yang dilakukan tumbuhan, alga, dan beberapa jenis bakteri untuk memroduksi
energi terpakai (nutrisi) dengan memanfaatkan energi cahaya. Hampir semua
makhluk hidup bergantung pada energi yang dihasilkan dalam fotosintesis.
Akibatnya fotosintesis menjadi sangat penting bagi kehidupan di bumi.
Fotosintesis juga berjasa menghasilkan sebagian besar oksigen yang terdapat
di atmosfer bumi.5
B. Hadis Tentang Tumbuhan
1. Hadis Tentang Menanam Tanaman
Dari Anas bin Malik Rodhiyallahu ‘Anhubahwa Rasulullah Shallallahu
‘Alaihi Wa Sallam bersabda:

“Tidaklah seorang muslim menanam pohon, tidak pula menanam tanaman


kemudian pohon/ tanaman tersebut dimakan oleh burung, manusia atau
binatang melainkan menjadi sedekah baginya.” (HR. Imam Bukhari hadits
no.2320)6
Asbabul wurud dari hadits diatas berawal dari suatu kejadian dimana
ada seorang laki-laki yang berpapasan dengan abu dardak ketika dia sedang
menanam bibit pohon di Damaskus, maka orang tersebut berkata kepadanya
"apakah anda melakukan hal ini ? padahal jika anda adalah sahabat rasulullah
SAW?", maka abu dardak menjawab, "janganlah terlalu terburu-buru memberi
penilaian kepadaku, aku mendengar rasulullah SWA. Bersabda: "Barang siapa
menanam bibit tanaman (sekalipun) yang tidak dimakan oleh manusiadan tidak
pula oleh mahluk allah melaikan allah menuliskan sadaqah baginya". 7

5
Rizal, Manfaat Alam Dan Tumbuhan “Sumber Belajar Anak” Dalam Perspektif Islam, Vol 1 No.
13, Jurnal Pendidikan Anak Usia Dini, 2020, hal 74-75
6
Hadits Shahih Al-Bukhari No. 2320 - Kitab Asy-Syirkah (perserikatan usaha).
https://www.hadits.id/hadits/bukhari/2320

7
Mukhlishin. Menjaga Kelestarian Lingkungan Hidup Dalam Perspektif Islam. Yogyakarta:
ElsaQ Press, 2011.

6
Dengan adanya hadis ini dapat mendorong seseorang untuk mengelola
tanah dengan tanaman, atau dengan melakukan usaha pertanian, atau dengan
memanfaatkan tanah kosong untuk dijadikan sebuah kebun atau pekarangan,
karena allah pesti akan menuliskan sebuah pahala sadaqah baginya, sehingga
orang islam akan bersemangat untuk melakukan sesuatu yang bermamfaat
baginya dan bagi alam sekitarnya, hal ini juga menunjukkan bahwa ajaran
islam sangat memperdulikan lingkungan dan menunjukkan bahwa semua
perbuatan orang islam tidak sia-sia dan perbuatannya pasti akan
mendapatkankan pahala atau balasan yang setimpal sesuai dengan apa yang ia
kerjakan, walaupun hanya dengan menanam sebuah bibit tanaman yang belum
tentu dimakan oleh manusia atau hewan.8
Para perawi dalam hadis sunan Al-Bukhari no 2320 dapat dikatakan
memenuhi persyaratan sebagai perawi hadis sahih. Sanadnya muttasil dari al-
Bukhari sampai dengan kepada Rasulullah SAW, pada perawi yang pertama
yaitu Anas bin Malik yang statusnya adalah sahabat Nabi, maka dalam hal ini
tidak perlu dipersoalkan dan diragukan lagi bahwa sanadnya muttasil, dan Anas
bin Malik wafat pada tahun 93 H, sedangkan muridnya yang bernama Qatadah
Ibn Diamah meninggal pada tahun 117 H. Antara keduanya memiliki selisih
24 tahun dari kematiannya, dan diperkirakan bahwa mereka pernah bertemu
dengan selisih kematian yang terpaut 24 tahun. Murid dari Qatadah ibn diamah
adalah al-Waddah ibn Abdillah al-Yaskuri yang meninggal pada tahun 175 H
dan selisih antara keduanya adalah 58 tahun sehingga ada indikasi pertemuan
antara Qatadah ibn diamah dan al-Waddah ibn Abdillah al- Yaskuri. Maka
kemungkinan mereka untuk bertemu antara guru dengan murid sangatlah
besar, jadi antara keduanya tidak dipersoalkan. Qutaibah Ibn Sa'id adalah
murid dari al-Waddah ibn Abdillah al-Yaskuri, Qutaibah meninggal pada tahun
145 H. sedangkan jarak antara Qutaibah dengan al-Waddah adalah 66 tahun,
hal ini adalah selisih yang jauh dari riwayat yang lain, dengan lambang
periwayatan haddasna maka sanad hadis tersebut muttasil, dan yang terakhir

8
Mangka dkk, Pelestarian Lingkungan Hidup Dalam Pandangan Syariat Islam, Vol 3 No. 2,
Jurnal Bidang Hukum Islam, 2022, hal 212-213

7
adalah Bukhori, dari lambang periwayatan yang didapatkan dari gurunya
adalah haddasana maka disimpulkan bahwa sanadnya tidak terputus.9
2. Hadis Tentang Kurma
Kurma menduduki tempat istimewa di hati kaum muslimin. Kurma
dianggap sebagai salah asatu makanan paling baik yang dinasihatkan dan
dijelaskan oleh Nabi Muhammad SAW dalam banyak Hadis, Nabi Muhammad
SAW menjadikan kurma sebagai makanan pembuka puasa dan makanan yang
bayak manfaatnya. Kurma (Phoenix Dactylifera), pohonnya semacam palem.
Berasal dari negeri Arab, tumbuh pula di Afrika, Eropa Selatan, Asia Barat
Daya bahkan di Amerika. Tingginya bisa sampai 20 meter, daunnya menyirip,
berumah dua. Dulunya menjadi makanan utama bagi bangsa-bangsa yang
mendiami gurun pasir. Di masa sekarang sebelum dijual, biasanya kurma lebih
dulu digulai (manisan); juga sebagai upaya pengawetan10
Dalam Shahih Bukhari dan Shahih Muslim, diriwayatkan Hadis dari
Sa‟ad bin Abi Waqqash, dari Nabi Shalallahu „alaihi wa sallam, bahwa beliau
pernah bersabda.
ِ َّ ‫سو َل‬
‫صلى هللاا عليه‬- ‫َّللا‬ َ ‫س ْعدًا يـَقُو ُل‬
ُ ‫سمِ ْعتُ َر‬ َ ُ‫سمِ ْعت‬ ٍ َّ‫س ْع ِد ب ِْن أ َ ِبى َوق‬
َ ‫اص يـَقُو ُل‬ َ

ُ ‫عج َْوة ً لَ ْم يَض َُّرهُ ذَلِكَ ْاليـ َ ْو َم‬


‫س ٌّم َوالَ ِس حْ ر‬ ٍ ‫سب ِْع ت َ َم َرا‬
َ ‫ت‬ َ َ ‫ يـَقُو ُل « َم ْن ت‬-‫وسلم‬
َ ِ‫صبَّ َح ب‬

“Barang siapa mengkonsumsi tujuh butir kurma ajwa pada pagi hari, maka
pada hari itu ia tidak akan terkena racun maupun sihir”

Hadis ini mempunyai banyak sekali kandungan faedahnya,


sebagaimana yang dituturkan oleh Ibnul Qayyim rahimahullaah dalam
kitabnya “Al-Thibb alNabawi” : “al-Maf‟uud” adalah sakit yang menyerang
bagian liver (hati)”. Dan kurma memiliki khasiat yang menakjubkan untuk
menyembuhkan penyakit ini (dengan izin Allah), terutama sekali kurma dari
Madinah, khususnya jenis ajwa (Pembatasan pada) jumlah tujuh itu juga
mengandung khasiat yang hanya diketahui rahasianya oleh Allah11

9
Mangka dkk, Pelestarian Lingkungan Hidup Dalam Pandangan Syariat Islam, Vol 3 No. 2,
Jurnal Bidang Hukum Islam, 2022, hal 212-213
10
Suyanti Satuha, Kurma Khasiat dan Olahannya, (Jakarta : Penebar Swadaya, 2010), hlm. 3. 2
Syamil, Ahmad. Keistimewaan Kurma Dalam Al-Qur’an Ditinjau Dari Perspektif Ilmu
11

Kesehatan. Skripsi. Universitas Islam Negeri Sultan Syarif Kasim Riau. 2018

8
Berdasarkan asbabul wurud (sebab-sebab turunnya suatu Hadis)
disebutkan dulu Nabi Muhammad SAW kalau berbuka puasa yang dimakan
adalah kurma. Kurma yang dimakan itu diberi nama kurma ajwa. Ceritanya,
pada saat itu ajwa adalah nama anak Salmân Alfarisi, orang Nasrani yang
akhirnya masuk Islam. Dia mewakafkan lahan kurmanya untuk perjuangan
Islam. Untuk mengenang jasa-jasanya itu, akhirnya Rasulullah menamakan
kurma yang dimakannya saat berbuka puasa sebagai kurma ajwa. Itulah
alasannya kenapa, akhirnya kurma ajwa disebut juga sebagai kurma Nabi.
3. Hadis Tentang Delima
Buah delima dalam bahasa Arab lebih dikenal dengan Ar Rumman.
Buah delima juga mempunyai nama ilmiah yang lebih dikenal dengan sebutan
Punicia granatum. Buah ini tidak hanya dikenal dengan sebutan satu nama saja
melainkan buah delima ini banyak memiliki sebutan nama yang berbeda beda
diberbagai daerah seperti di daerah Jawa buah ini lebih dikenal dengan sebutan
nama (gangsalan), Sasak (teliman), Melayu (delima), Madura (dhalima), Sunda
(dalima), Aceh (glima), Glineu mekah (Gayo), Timor (lele kase dan rumu )12
‫ع ْم ُرو بْن‬ ِ ‫سلَ ْي َم‬
َ ‫ان بن‬ ُ ‫ َحدَّثَنَا ُم َح َّم ِد ب ِْن خَا ِل ِد ال ُمزَ نِي َحدَّثَنَا‬،ِ‫عبُود‬ َ ‫ع ْب ِد ْال َواحِ ِد ب ِْن‬
َ َ‫ َحدَّثَنَا أَحْ َمدُ بْن‬،‫صا َء‬
َ ‫َحدَّثَنَا ا ْب ُن َج ْو‬
‫ع َل ْي ُك ْم‬
َ ‫سر وقال مرة عن علي بن أبي طالب قال‬ َ ‫عطِ َّي ِة ب ِْن َي‬ َ ‫ع ْن َم ْك ُحو ِل‬
َ ‫ع ْن‬ َ ‫ع ْن َي ِزي ِد بن َجا ِب ٍر‬ َ ‫َّللا بْن َوهَب‬ ِ َّ ‫ع ْب ِد‬
َ
َ ‫ش ْي‬
َ‫طان‬ َ ْ‫ست‬ َ ‫ان فكلوهُ ِبشَحْ مِ ِه فَإِ َّنهُ ِد َباغُ ْال َم ِعدَةِ َو َما مِ ن َح َّب ٍة تف ُع فِي َج ْوفِ َر ُجل إال‬
َ ‫أنارتْ قلبه وخَر‬ ِ ‫الر َّم‬
ُّ ‫ِب‬
‫الوسوسة أ َ ْر َبعِينَ َي ْو ًما‬
“Telah menceritakan kepada kami Ibnu Jawsha, telah menceritakan kepada
kami Ahmad bin ‘Abd al-Wahid bin ‘Abbud, telah menceritakan kepada kami
Muhammad bin Khalid al-Muzanniy, telah menceritakan kepada kami
Sulaiman bin ‘Amru bin ‘Abd Allah bin Wahb dari Yazid bin Jabir dari Makhul
dari ‘Athiyyah bin Basar dan berkata Murrah dari ‘Ali bin Abi Thalib berkata:
Makanlah buah delima beserta kulitnya. Sesungguhnya kulitnya dapat
membersihkan lambung. Tidaklah sebutir biji buah delima berada di dalam
perut seorang muslim, melainkan dia akan meneranginya dan mengusir
waswas syaitan selama 40 hari”
Hadis di atas sebagai penguat dari makna al-Qur‟an yang masih
bersifat Mujmal yang menjelaskan tentang makan buah delima dengan kulitnya

12
Sri Fatmawati, Bioaktivitas dan Konstituen Kimia Tanaman Obat Indonesia, (DIY: Deepublish,
2019), hlm 31.

9
memiliki banyak manfaat bagi kesehatan untuk dijadikan obat. Jika dipahami
dari matan hadis di atas sebagaimana perkataan sayyidina Ali bahwa
dianjurkan memakan buah delima dengan kulitnya karena termasuk salah satu
obat yang dapat menyembuhkan beberapa penyakit diantaranya dapat
membersihkan atau menyembuhkan penyakit lambung.
Hadis tentang khasiat buah delima sebagai pengobatan tradisional
dalam kitab al-Kamil Fi Dhu‘afa’ al-Rijal hal 224 mempunyai kualitas sanad
hasan lighayrihi dan kualitas matan yang shahih, sehingga dapat dijadikan
hujjah. Kualitas hadis ini awalnya berstatus daif karena terdapat dua perawi
yang dinilai pembohong oleh kritikus hadis dan juga terdapat beberapa perawi
yang sanadnya terputus antara guru dan muridnya, namun hadis ini naik
tingkatan menjadi hasan lighayrihi setelah melihat adanya hadis penunjang dari
riwayat imam Ahmad bin Hanbal yang berstatus shahih.
4. Hadis Tentang Zaitun
Dalam dunia ilmiah, buah Zaitun memiliki nama ilmiah olea europaea
yang masih tergolong dalam jenis melati-melatian (Oleaceae). Pohon zaitun
merupakan pohon yang berumur panjang untuk masa yang lebih seratus tahun
bahkan ribuan tahun. Ia menghasilkan buah terus menerus tanpa harus
menguras tenaga manusia.

“Mewartakan kepada kami Al-Husain bin Mahdiy, mewartakan kepada


kami Abdur Razzaq, memberitakan kepada kami Ma’mar, dari Zaid bin Aslam,
dari ayahnya, dari ‘Umar dia berkata: Rasulullah SAW bersabda:”Berlauk-
pauklah kamu sekalian dengan minyak zaitun dan berminyaklah kalian dengan
minyak zaitun. Sebab sesungguhnya minyak tersebut adalah dari pohon yang
diberkati”.(HR. Ibnu Majah)

Hadits ini merupakan hadits hasan shahih, dan tidak diketahui selain
dari hadits Maimun dari Zaid bin Arqam. Bukan hanya satu orang dari ahli
ilmu yang meriwayatkan hadits ini dari Maimun. Pada masa Rasulullah SAW

10
zaitun merupakan makanan yang sering dikonsumsi sehari-hari, begitupun
Rasulullah SAW sangat menggemari buah Zaitun dan menjadikannya sebagai
lauk pauk dan sebagai obat. Dari kebiasaan Rasulullah SAW memakan buah
Zaitun dan menggunakan minyaknya banyak yang meriwayatkan kelebihan
Zaitun. Zaitun sangat berkhasiat dan banyak manfaatnya, termasuk untuk
kesehatan. Tidak jarang Zaitun digunakan sebagai penyedap makanan
dikarenakan minyak Zaitun memiliki kandungan nutrisi yang lengkap, serta
khasiatnya dalam mengatasi berbagai jenis penyakit.
5. Tumbuhan Halal dan Haram
Islam merupakan agama yang mengatur segala sendi kehidupan
manusia. Salah satunya adalah perintah untuk mengonsumsi makanan yang
halal dan thoyyib pada dasarnya segala makanan dan minuman yang berada di
bumi adalah halal kecuali ada dalil yang mengharamkannya. Wilayah
keharaman sangat sempit jika dibandingkan dengan wilayah kehalalan.
Sehingga ketika tidak ada dalil yang mengharamkan atau menghalalkan maka
kembali pada hukum asal yaitu boleh. Berkembangnya teknologi dan ilmu
pengetahuan menjadikan semakin banyak pula penelitian dibidang kedokteran,
farmasi, dan sains. Termasuk mengenai dampak negatifnya makanan yang
tidak halal dan thoyyib. Begitu pula pula penelitian terkini mengenai makanan
dan minuman yang mempengaruhi aktivitas tubuh. Makanan dan minuman
haram seperti babi, bangkai, darah dan minuman keras merupakan makanan
dan minuman yang dilarang dikonsumsi oleh seorang muslim. Selain sebagai
ujian keimanan, mengkonsumsi makanan dan minuman haram juga
menimbulkan banyak mudharat bagi tubuh manusia.13
‫ ُك ُّل ُم ْس ِك ٍر َخ ْمر َو ُكلٌُا َم َرحٍ ِر ْكس‬-‫صلى هللاا عليه وسلم‬- ‫َّللا‬ ُ ‫ع ِن اب ِْن عُ َم َر قَا َل قَا َل َر‬
ِ َّ ‫سو ُل‬ َ

”Dari Ibnu Umar ia berkata, Rasulullah Saw bersabda: “Setiap yang


memabukkan adalah khamar, dan setiap yang memabukkan adalah haram”14
Dari segi pemakaian kata, khamar artinya perusakan dan penutupan,
yakni merusak akal pikiran. Maka semua yang memabukkan bisa disebut

13
Syukriya, A. J., Faridah, H. D, Kajian Ilmiah dan Teknologi Sebab Larangan
Suatu Makanan Dalam Syariat Islam , Journal of Halal Product and Research. Vol 2(1), 2019, hal
44-50
14
Abi al-Khusain Muslim bin Hajjad, Shahih Muslim , (Beirut: Darl Fikr ), juz 3, hlm, 100.

11
khamar, seperti putau, ganja, miras, narkoba dan yang semacamnya, yang mana
barang-barang tersebut sudah tidak asing lagi untuk zaman modern seperti
sekarang ini. Selanjutnya dalam Hadīts Nabi Saw terdapat ancaman bagi
seseorang yang minum khamar, maka shalatnya tidak diterima selama 40 hari.
C. Tumbuhan dalam Islam dan Implementasinya
Dalam pandangan Islam, Allah SWT telah menghidupkan bumi dengan
menciptakan kehidupan dan makhluk hidup di dalamnya sebagai rahmat dan
anugerah. Salah satu manfaatnya yaitu dengan menciptakan tumbuhan.
Tumbuhan merupakan makhluk hidup yang memiliki peranan penting bagi
kehidupan makhluk hidup lainnya. Seperti pada salah satu hadis riwayat
Tirmidzi, Rasulullah bersabda: ‘barangsiapa menghidupkan bumi yang mati
maka (bumi) itu menjadi miliknya” (HR. Tirmidzi). Arti dalam hadis tersebut
dapat dipahami bahwa barangsiapa mampu menjadikan tanah gersang yang
berarti tidak ditumbuhi tanaman itu produktif dan menghasilkan manfaat, maka
ia berhak atas tanah tersebut. Tumbuhan berperan penting dalam memprodusi
makanan untuk manusia dan hewan. Peran lain dari tumbuhan yaitu sebagai
sumber oksigen yang sangat dibutuhkan oleh makhluk hidup.15
Islam mengajarkan umatnya untuk bersikap baik terhadap seluruh
makhluk hidup, termasuk tumbuhan. Berikut beberapa sikap Islam terhadap
tumbuhan:
1. Penanaman pohon dan penghijauan. Salah satu konsep Islam dalam
pelestarian lingkungan adalah melakukan penghijauan dengan cara
menanam dan bertani.
2. Tidak menebang pohon jika tidak diperlukan. Seringkali terjadi
penebangan pohon besar-besaran yang mengakibatkan kerusakan alam,
sehingga diperlukannya sikap kesadaran diri dalam membatasi
penebangan pohon.
3. Tidak buang air besar di bawah pohon. Umat Islam melarang membuang
air kecil karena tidak menghormati pohon. Islam mengajarkan umatnya

15
Putri, A. M., & Aprilia, L, Pandangan Al-Qur'an dan Hadis Dalam Metabolisme Tumbuhan,
Vol 3 (1), Journal Development and Research in Education, 2023, hal 32-43.

12
untuk mempunyai sikap hormat dan tanggung jawab terhadap tumbuhan
dan lingkungan.16
D. Hikmah Mempelajari Hadis Tumbuhan
Berdasarkan materi mengenai hadis tentang tumbuhan, beberapa
hikmah yang dapat diambil dari hadis tentang tumbuhan antara lain:

1. Keutamaan menanam pohon. Hal ini menunjukkan pentingnya menjaga


dan melestarikan lingkungan serta memberikan manfaat bagi makhluk
hidup.
2. Manfaat tumbuhan dalam pengobatan. Dalam pandangan Islam, tumbuhan
dianggap memiliki manfaat dalam pengobatan. Dalam Al-Qur’an
disebutkan bahwa Allah SWT menciptakan tumbuhan yang mengandung
obat yang menyembuhkan bagi manusia.
3. Berwirausaha dan bertani. Nabi Muhammad SAW pernah terlibat dalam
pertanian dan bercocok tanam yang merupakan contoh tentang pentingnya
berusaha, bekerja keras, dan memanfaatkan sumber daya alam dengan
bijak.
4. Keberkahan dalam kebersihan. Perawatan tumbuhan dan alam sekitar
secara umum dapat membawa berkah dan memberikan dampak positif
bagi kesehatan makhluk hidup lainnya.
5. Pentingnya kelestarian alam. Hadis mengenai tumbuhan mengajarkan
pentingnya menjaga kelestarian alam. Kita diminta menjaga dan tidak
merusak lingkungan sebagai amanah dari Allah SWT.

Ibrahim, S, Pelestarian Lingkungan Hidup dalam Perspektif Al-Qur’an: Kajian Tafsir


16

Maudu’iy, Vol. 1 (1), Jurnal Ilmiah Al-Jauhari (JIAJ), 2016, hal 99

13
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Tumbuhan adalah salah satu benda hidup yang terdapat di alam
semesta. Ciri yang mudah dikenali pada tumbuhan adalah warna hijau yang
dominan akibat kandungan pigmen klorofil yang berperan vital dalam
proses penangkapan energi melalui fotosintesis. Beberapa fungsi tumbuhan
yaitu pengurangan CO2 oleh tanaman melalui proses fotosintesa,
pengurangan konsentrasi CO2 oleh tanaman, kebutuhan pohon pelindung,
sebagai obat tradisional, sumber makanan bagi makhluk hidup lain, serta
sebagai penyuplai oksigen.
Banyak sekali hadis yang membahas tentang tumbbuhan
diantaranya yaitu : hadis tentang menanam pohon, hadis tentang buah
kurma, hadis tentang buah delia, hadis tentang buah zaitun, serta hadis
tentang tumbuhan halal dan haram. Islam mengajarkan umatnya untuk
bersikap baik terhadap seluruh makhluk hidup, termasuk tumbuhan. Berikut
beberapa sikap Islam terhadap tumbuhan: penanaman pohon dan
penghijauan, tidak menebang pohon jika tidak diperlukan, tidak buang air
besar di bawah pohon.
B. Saran
Demikian makalah ini kami buat semoga apa yang kami diskusikan
dapat menambah rasa syukur kita kepada Allah dan menambah
pengetahuan. saran yang dapat kami berikan sebagai penulis dari makalah
ini adalah sebagai seorang mahasiswa kita harus haus akan ilmu, selain dari
makalah ini kami menyarankan agar pembaca tetap mencari sumber lain,
tidak hanya berpatokan pada makalah ini saja. Hal ini dikarenakan makalah
ini hanya merupakan salah satu sumber informasi yang dapat digunakan
untuk memahami tentang Hadis Tumbuhan. Dengan membaca sumber yang
lain, kita mendapatkan pemahaman yang lebih luas.

14
DAFTAR PUSTAKA

Abi al-Khusain Muslim bin Hajjad, Shahih Muslim , (Beirut: Darl Fikr ), juz 3, hlm,
100.
Ibrahim, S. 2016. Pelestarian Lingkungan Hidup dalam Perspektif Al-Qur’an:
Kajian Tafsir Maudu’iy. Jurnal Ilmiah Al-Jauhari (JIAJ). Vol. 1 No (1). hal
99
Malik, S., Manalu, L.,Juniarti, R. 2020. Legalisasi Ganja Dalam Sektor Medis
Perspektif Hukum. Jurnal Riset Hukum dan Hak Asasi Manusia. Vol 2 No
(2). hal 1-9
Mangka dkk. 2022. Pelestarian Lingkungan Hidup Dalam Pandangan Syariat Islam.
Jurnal Bidang Hukum Islam. Vol 3 No. 2. hal 212-213
Mukhlishin.2011. Menjaga Kelestarian Lingkungan Hidup Dalam Perspektif
Islam. Yogyakarta: ElsaQ Press.
Putri, A. M., & Aprilia, L. 2023. Pandangan Al-Qur'an dan Hadis Dalam
Metabolisme Tumbuhan. Journal Development and Research in Education.
Vol 3 (1). hal 32-43.
Qadrina, N., Risal, M. C. 2022. Legalisasi Ganja Sebagai Tanaman Obat :
Perlukah?. Jurnal Al Tasyri’iyyah. Vol. 2(1). hal 48-50
Rifaanudin. 2022. Manfaat Tumbuhan Dalam Al Qur’an Bagi Kesehatan
(Pendekatan Tafsir ‘Ilmi). Jurnal Ilmu Al-Qur’an dan Tafsir. Vol 2 No. 1.
hal 88-89
Rizal. 2020. Manfaat Alam Dan Tumbuhan “Sumber Belajar Anak” Dalam
Perspektif Islam. Jurnal Pendidikan Anak Usia Dini. Vol 1 No. 13. hal 74-
75
Shamad, A. 2016. Berbagai Pendekatan Dalam Memahami Hadis. Al-Mu‘ashirah.
Vol. 13 (1). hal 34-45
Sri Fatmawati. 2019. Bioaktivitas dan Konstituen Kimia Tanaman Obat Indonesia.
Yogyakarta : Deepublish
Suyanti, Satuha. 2010. Kurma Khasiat dan Olahannya. Jakarta : Penebar Swadaya,
hlm. 32
Syamil, Ahmad. 2018. Keistimewaan Kurma Dalam Al-Qur’an Ditinjau Dari
Perspektif Ilmu Kesehatan. Skripsi. Universitas Islam Negeri Sultan Syarif
Kasim Riau
Syukriya, A. J., Faridah, H. D. 2019. Kajian Ilmiah dan Teknologi Sebab Larangan
Suatu Makanan Dalam Syariat Islam. Journal of Halal Product and
Research. Vol 2(1). hal 44-50
Wahidah, 2017. Bercocok Tanam Dalam Perspektif Hadis Nabi Saw. Skripsi.
Universitas Islam Negri Alaudin Makassar.

15

Anda mungkin juga menyukai