Anda di halaman 1dari 14

MAKALAH

PENDEKATAN SOSIOLINGUISTIK DALAM PEMBELAJARAN


BAHASA ARAB
Makalah ini dibuat untuk memenuhi tugas terstruktur mata kuliah Sosiolinguistik
Dosen Pengampu: Khomisah, MA.

Disusun oleh:
Nabilah Ulya 1205020134
Nadin Arifin 1205020135
Nadjwa Fauziyah Setiawan 1205020136
Riska Devita 1205020160

6D
PRODI BAHASA DAN SASTRA ARAB
FAKULTAS ADAB DAN HUMANIORA
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SUNAN GUNUNG DJATI
2022
KATA PENGANTAR

Puji beserta Syukur kami panjatkan ke dzat Allah Subhanahu Wata’ala


dengan segala sifat kesempurnaanya, karena atas berkatnya rahmat serta
karunianya kami masih diberi kemampuan untuk dapat menyelesaikan makalah
ini. Sholawat beserta salam tak lupa sanggahkan kejunjungan alam yakni Nabi
Muhammad ‫ﷺ‬.
Terselesaikannya makalah ini bukan serta merta hanya untuk kepuasan
batin semata tapi juga salah satunya untuk memenuhi tugas mata kuliah
Sosiolinguistik, namun selebihnya kami belajar banyak dari pembuatan makalah
ini, baik dari segi menambah wawasan, mengasah kompetensi diri, serta
menambah pengalaman.
Kami sampaikan ucapan terima kasih kepada dosen pengampu mata kuliah
editing ini yaitu Ibu Khomisah, MA., karena atas bimbingannya kami dapat
menyelesaikan makalah ini dengan tepat waktu. Terima kasih juga kami haturkan
kepada semua orang yang terlibat dalam pembuatan makalah ini.
Semoga makalah ini dapat bermanfaat dan memberi dampak positif bagi
para pembaca. Kami memohon maaf apabila ada kesalahan dan kekurangan dalam
penyusunan makalah ini. Dan kami sangat terbuka apabila teman-teman memiliki
kritik dan saran.

Bandung, 05 Juni 2023

Penyusun.

I
DAFTAR ISI

Kata Pengantar…………………………………………………………… i
Daftar Isi…………………………………………………………………... ii
BAB I: Pendahuluan
A. Latar Belakang…………………………………………………..1
B. Rumusan Masalah……………………………………………….1
C. Tujuan Penulisan………………………………………………...1
BAB II: Pembahasan
A. Pendekatan dalam Pembelajaran Bahasa Arab………………….2
B. Pendekatan Sosiolinguistik (al-Madkhal al-Ijtima’iy
al-Lughawiy)…………………………………………………3
C. Urgensi Sosiolinguistik dalam Pembelajaran Bahasa…………...4
D. Kontribusi Sosiolinguistik dalam Pembelajaran Bahasa……….. 6
E. Manfaat Sosiolinguistik dalam Pembelajaran Bahasa Arab……. 7
BAB III: Penutup
A. Kesimpulan……………………………………………………... 10
Daftar Pustaka……………………………………………………………. 11

II
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Manusia tidak lepas dari kegiatan berkomunikasi dengan sesamanya.
Manusia menggunakan bahasa sebagai alat komunikasinya. Di dunia ini ada
beberapa bahasa internasional, diantaranya bahsa arab dan bahasa inggris. Di
indonesia yang masyarakatnya banyak menganut agama islam, bahasa arab
bukanlah suatu hal yang asing. Bahkan banyak dijumpai instansi dan lembaga
pembelajaran yang mengutamakan bahasa arab sesbagai bahasa yang harus
dikuasai dan dijadikan mata pelajaran. Hal ini merupakan tantangan bagi pengajar
dan muridnya untuk belajar dengan baik mengenai bahasa arab. Pengajar
memiliki tantangan yang jauh lebih berat karena harus memberikan penjelasan
yang baik, benar dan jelas kepada muridnya. Oleh karena itu, dibutuhkan suatu
materi yang memperhatikan bahasa dan jenis-jenisnya. Sosiolinguistik merupakan
bagian yang memperhatikan hal tersebut.

B. Rumusan Masalah
1. Apa itu pendekatan dalam pembelajaran bahasa arab?
2. Apa itu pendekatan sosiolinguistik?
3. Bagaimana urgensi, kontribusi dan manfaat sosiolinguistik dalam
pembelajaran bahasa?

C. Tujuan Penulisan
1. Mengetahui tentang pendekatan dalam pembelajaran bahasa
2. Mengetahui tentang pendekatan sosiolinguistik
3. Mengetahui urgensi, kontribusi dan manfaat sosiolinguistik dalam
pembelajaran bahasa

1
BAB II
PEMBAHASAN

A. Pendekatan Dalam Pembelajaran Bahasa Arab


Pendekatan adalah proses, perbuatan, atau cara mendekati. Dapat juga
dikatakan bahwa pendekatan merupakan sikap atau pandangan tentang sesuatu,
yang biasanya berupa asumsi atau seperangkat asumsi yang saling berkaitan.
Metode adalah sebuah prosedur untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan. Di
dalam pengajaran bahasa, metode digunakan untuk menyatakan kerangka yang
menyeluruh tentang proses pembelajaran. Proses itu tersusun dalam rangkaian
kegiatan yang sistematis, tumbuh dari pendekatan yang digunakan sebagai
landasan. Adapun sifat sebuah metode adalah prosedural. Teknik adalah sebuah
cara khas yang operasional, yang dapat digunakan dalam mencapai tujuan yang
telah ditetapkan, berpegang pada proses sistematis yang terdapat dalam metode.
Oleh karena itu, teknik lebih bersifat tindakan nyata berupa usaha atau upaya yang
digunakan untuk mencapai tujuan (Naimah, 2016).
Menurut Iskandarwassid (dalam Naimah, 2016: 464) pendekatan bersifat
aksiomatis, tidak perlu dibuktikan lagi kebenarannya. Di dalam pembelajaran
bahasa, pendekatan merupakan pandangan, filsafat, atau kepercayaan tentang
hakikat bahasa dan hakikat pembelajaran atau pengajaran bahasa yang diyakini
dan tidak perlu dibuktikan lagi kebenarannya. Pendekatan (madkhal) bersifat
aksiomatis, metode (thariqah) bersifat prosedural, dan teknik (tiqniyah) bersifat
operasional. Pendekatan-pendekatan dalam pembelajaran bahasa Arab antara lain:
(1) pendekatan formal (almadkhal al-rasmiy), (2) pendekatan fungsional (al-
madkhal al-wadzifi), (3) pendekatan integral (al-madkhal al-mutakamil), (4)
pendekatan sosiolinguistik (almadkhal al-ijtima’iy al-lughawiy), (5) pendekatan
psikologi (al-madkhal al-nafsiy), (6) pendekatan psikolinguistik (al-madkhal al-
nafsiy al-lughawiy), (7) pendekatan behavioristik (al-madkhal al-sulukiy), (8)
pendekatan komunikatif (al-madkhal alittishaliy).

2
B. Pendekatan Sosiolinguistik (al-Madkhal al-Ijtima’iy al-Lughawiy)
Pada dataran praksisnya sebagai sebagai sebuah ilmu, sosiolinguistik
mengandung dua unsur penting, sosiologi dan linguistik. Sosiologi memiliki
obyek kajian masyarakat, sedangkan linguistik mengambil bahasa sebagai objek
kajiannya. Sebagai disiplin ilmu, gabungan keduanya menitikberatkan pada kajian
yang meneliti tentang bahasa dikaitkan dengan kondisi kemasyarakatan.
Sosiolinguistik juga bisa dipandang sebagai linguistik yang fokus tentang
hubungan dan saling pengaruh antara perilaku bahasa dan perilaku sosial
(Wathani, 2016).
Pendekatan sosiolinguistik diartikan sebagai pendekatan pembelajaran
bahasa yang memanfaatkan hasil studi sosiolinguistik yang menghubungkan
gejala masyarakat dengan gejala bahasa. Konsep-konsep sosiolinguisik yang
memberikan sumbangan terhadap pembelajaran bahasa di antaranya
1. Bahasa merupakan suatu sistem yang memiliki variasi atau ragam, setiap
ragam memiliki peran, fungsi, gejala bahasa tertentu, serta kawasan
pemakaian tertentu pula. Semua ragam perlu dipelajari sesuai konteksnya;
2. Bahasa merupakan identitas kelompok. Bahasa yang digunakan
menunjukkan identitas dan sikap masyarakatnya;
3. Bahasa sebagai alat komunikasi, orang yang mampu berkomunikasi adalah
orang yang dapat mengungkapkan gagasan dan perasaannya kepada orang
lain dengan menggunakan bahasa tersebut.
Implikasi dari beberapa hal tersebut dalam pelaksanaan pembelajaran
bahasa menyangkut:
1. Pengajaran bahasa harus diarahkan pada penguasaan kompetensi
komunikatif oleh peserta didik;
2. Salah satu cara menganalisis komunikasi melalui bahasa dilakukan dengan
mngeidentifikasi fungsi-fungsi bahasa yang khas, cara pemakaian bahasa
dengan tujuan khusus;
3. Analisis fungsional kegiatan komunikasi adalah menemukan fungsi-fungsi
bahasa yang bersangkutan dengan komunikasi tersebut. Pengajaran bahasa
memberi penekanan pada fungsi bahasa yang penting;

3
4. Analisis linguistik atas kegiatan komunikasi adalah menemukan bentuk-
bentuk linguistik yang diperlukan dalam setiap jenis kegiatan
berkomunikasi. Analisis ini berguna untuk memberikan penekanan pada
pembelajaran bahasa dan untuk memilih materi pembelajaran;
5. Analisis bahasa yang berkembang dalam masyarakat perlu dipetakan
untuk mengetahui dinamika bahasa.
Sosiolinguistik sendiri memiliki pengertian disiplin bahasa, yang
mengajarkan penggunaan bahasa “siapa yang berbicara, dengan bahasa yang
mana, kepada siapa, kapan dan untuk tujuan apa”. Secara sosiologis,
sosiolinguistik ditinjau dari segi bahasa yang digunakan sangat erat kaitannya
dengan bagaimana masyarakat hidup dan berkembang. Proses pembentukan
Lingkungan Bahasa dalam perspektif Ilmu Sosiolinguistik dapat melalui beberapa
cara, diantaranya: 1) menghafal kosa kata dan mempraktikkannya dengan
merangkai kalimat, 2) berbicara bahasa Arab setiap hari saat bersama Musyrif dan
Murobbi, 3) berbicara bahasa arab dengan seluruh warga Mahad pada hari kamis,
4) praktek menggunakan bahasa arab di depan mahasiswa lain dengan konsep
drama (Asshiddiqi dkk., 2023)

C. Urgensi Sosiolinguistik dalam Pembelajaran Bahasa


Banyak faktor yang mendukung kesuksesan pembelajaran bahasa,
misalnya: tujuan pembelajaran, bahan pelajaran, sumber belajar, dana dan
sarana, siswa, dan guru. Kesuksesan pembelajaran bahasa tidak mungkin
mencapai titik sukses jika hanya menonjolkan salah satu faktor dan
mengabaikan faktor yang lain. Semua faktor di atas harus berjalan beriringan dan
dinamis (Rachma, 2020).
Dr suja’i (dalam Paramitha, 2017) membagi faktor ini ke dalam dua
bagian, yaitu: faktor-faktor Internal dan eksternal.
1. Faktor-Faktor Internal
Faktor ini berasal dari diri setiap orang yang ingin mempelajari
Bahasa Arab, dimana ia bisa membantu dan mendukung juga memberi
semangat kepadanya agar lebih giat guna mencapai target yang diinginkan.

4
Relasi antara semangat dan tingkat ketekunan seseorang selalu berbanding
lurus. Jika ia memiliki semangat yang tinggi dalam dirinya untuk belajar
maka ia akan semakin rajin dan tekun dalam mempelajari Bahasa Arab,
dan begitu juga sebaliknya.
Adapun faktor-faktor internal itu antara lain: keadaan fisik atau jasmani
seseorang, keadaan jiwa atau psikologisnya, tingkat kemampuan atau
intelegensianya, bakat dan minat, dan kematangan dalam belajar. Namun
dari semua faktor itu, faktor bakat dan minat merupakan hal yang paling
penting. Karena ia menjadi modal awal dalam mendukung faktor-faktor
internal lainnya. Orang yang tidak memiliki minat dalam mempelajari Bahasa
Arab dirasa mustahil dapat mendapatkan manfaat yang banyak dari proses
pembelajarannya.
2. Faktor-Faktor Eksternal
Selain faktor-faktor internal tadi, tidak kalah pentingnya faktor
eksternal dalam pembelajaran Bahasa Arab. Kondisi diluar peserta didik
juga dapat memperkuat atau memperlemah faktor-faktor internalnya.
Diantara faktor-faktor eksternal itu adalah: keluarga, tempat belajar, dan
masyarakat. Keluarga memiliki pengaruh terhadap aspek dan keberhasilan
belajar peserta didik. Keluarga yang harmonis, yang memberikan
dukungan penuh, tentu akan berbeda pengaruhnya terhadap peserta didik
dibanding dengan keluarga yang hancur (broken home) dan tidak mendukung
pendidikannya. Kondisi tempat belajar juga memberikan sumbangsih
yang besar terhadap pembelajaran. Kelengkapan fasilitas, keadaan
yang kondusif, materi dan metode yang diberikan guru, hubungan antara guru
dan peserta didik, tentu memiliki pengaruh yang sangat besar
dalam keberhasilan pendidikan.
Sumbangsih yang mungkin diberikan masyarkat dalam pembelajaran
Bahasa Arab adalah sebagai tempat praktek teori yang telah didapatkan.
Masyarakat bahasa (Biah Lughawiyah) memiliki andil yang besar bagi
seorang peserta didik sebagai tempat mempraktekan bahasa. Karena
masyarakat Bahasa Arab sangat jauh dan membutuhkan biaya yang

5
tidak sedikit, biasanya dalam pembelajaran Bahasa Arab di Indonesia
membuat masyarakat bahasa tersendiri.Selain itu, Pembelajaran bahasa
membutuhkan empat konsep dasar, setidaknya ada empat konsep yang penting
dan kita akan melihat di mana letak urgensi Sosiolinguistik dalam
pembelajaran bahasa, yaitu:
a Pembelajaran bahasa memerlukan konsep hakekat bahasa. Setidaknya
seorang pembelajaran bahasa akan mengajukan pertanyaan tentang apa
sebenarnya bahasa dalam pembelajaran bahasa, pertanyaan ini akan
dijawab oleh Linguistik, Psikolinguistik dan Sosiolinguistik.
b Pembelajar bahasa menuntut pandangan tentang pembelajar bahasa
dan bahan ajar bahasa. Hal yang mendasar dari pandangan ini diajukan
dalam pertanyaan siapa yang sedang belajar bahasa dan bahan ajar apa
yang semestinya diberikan. Jawaban dari pertanyaan ini akan
dijawab oleh Psikologi Pendidikan, Psikolinguistik, dan Sosiolinguistik.
c Guru memiliki posisi penting dalam pembelajaran bahasa.
pertanyaan dari poin yang ketiga ini seputar bagaimana sebenarnya
teori pembelajaran dan tugas serta peran seorang guru dalam
pembelajaran, jawaban ini akan dijawab oleh Studi Pendidikan.
d Pembelajaran berlangsung dalam konteks tertentu. Bahasa, belajar
bahasa, dan mengajar bahasa harus dilihat dalam konteks apa,
bagaimana setting pendidikannya, dan apa latar belakang dilakukannya
pembelajaran bahasa. dalam konteks bahasa ia berperan dalam memahami
kondisi masyarakat dimana bahasa itu diajarkan dan bagaimana
sosiolinguistiknya

D. Kontribusi Sosiolinguistik dalam Pembelajaran Bahasa


Pembelajaran bahasa tidak mampu mandiri tanpa melibatkan ilmu
yang lain yang relevan dengannya, seperti: Psikologi, Pedagogik, Sosiologi,
Antropologi, Manajemen, Sosiolinguitik, Psikolinguistik, dan Linguistik.
Sosiolinguistik merupakan bagian dari linguistik terapan dimana ia berusaha
menjembatani antara teori dan praktek yang disebabkan oleh perbedaan sikap,

6
metode, dan tujuan kedua kelompok tersebut. Dari segi tujuan Linguistik
berusaha menemukan kriteria atau teori universal yang akan
menerangkan fenomena bahasa sedangkan guru bahasa bertujuan
membantu murid menguasai bahasa. Lalu dari segi Metode Linguistik
menggunakan metode formal dan abstrak, sedangkan guru bahasa
menggunakan Metode Fungsional yang praktis. Dari sisi sikap lingustik melihat
bahasa sebagai suatu sistem, sedangkan guru bahasa melihat bahasa sebagai suatu
keterampilan.
Selain itu, Sosiolinguistik juga merupakan salah satu ilmu bahasa
terapan yang mempelajari tentang problematika dialek suatu daerah dan juga
topik Bilingual dan Multilingual. Paramitha (2017) membagi kontribusi
sosiolinguistik dalam pembelajaran bahasa dalam aplikasi Linguistik menjadi
tiga tahap, yaitu:
1. Tahap Deskripsi Linguistik. Tahap ini memberi jawaban atas
pertanyaan umum tentang hakekat bahasa yang diajarkan. Tahap
ini tidak menjawab tentang apa yang akan diajarkan atau susunan
sebuah pembelajaran
2. Tahap aplikasi kedua berhubungan dengan soal silabus. Pengajar atau
guru tidak mungkin mengajarkan semua materi dalam bahsa,
karenanya pengajar atau guru harus membuat desain pembelajaran berupa
pemilihan bahan agar mendapatkan hasil yang maksimal (Rachma,
2020)
3. Tahap aplikasi ketiga yaitu tahap kegiatan pembelajaran bahasa.
karena pada tahap kedua ini belum bisa membuat silabus yang lengkap
dan utuh, maka kaidah-kaidah penyusunan silabus perlu memperhatikan
faktor Linguistik, Psikolinguistik, dan Sosiolinguistik

E. Manfaat Sosiolinguistik dalam Pembelajaran Bahasa Arab


Setiap bidang ilmu tentu mempunyai manfaat dalam kehidupan praktis,
begitu juga dengan sosiolinguistik. Kegunaan sosiolinguistik bagi kehidupan
praktis sangat banyak, sebab bahasa sebagai alat komunikasi verbal manusia,

7
tentunya mempunyai aturan-aturan tertentu dalam penggunaanya sosiolinguistik
memberikan pengetahuan bagaimana cara menggunakan bahasa. Studi bahasa
secara linguistik dimaksudkan untuk merumuskan kaidah-kaidah bahasa,
menentukan pola-pola struktur bahasa, memberikan deskripsi tentang tata bahasa
serta melukiskan peristiwa-peristiwa kebahasaan yang lain. Studi semacam itu
berusaha menganalisis bahasa berdasarkan hakekat bahasa itu sendiri sebagai
obyek yang mandiri (Hadi, 2022).
Sosiolinguistik memandang bahasa (language) pertama-tama sebagai
sisitem sosial dan sistem komunikasi serta merupakan bagian dari masyarakat dan
kebudayaan tertentu. Sedangkan pemakaian bahasa (language use) adalah bentuk
interaksi sosial yang terjadi di dalam situasi-situasi yang kongkret. Ini brarti
bahwa dengan pendekatan sosiolinguistik kita pelajari bahasa dalam konteks
sosio-kultural serta situasi pemakaiannya. Dengan demikian kita memandang
bahasa tidak saja dari sudut penuturnya, tetapi juga dari sudut pendengarnya.
Hadi (2022: 90) mengungkapkan beberapa macam manfaat sosiolinguistik,
antara lain:
a) Sosiolinguistik membekali guru tentang teori-teori seputar hakikat bahasa,
proses berbahasa, pemerolehan bahasa, penggunaan bahasa secara aktual
dalam komunikasi sehari-hari dan lain-lain yang bisa dijadikan asumsi
dasar atau panduan dalam menentukan pendekatan, metode dan teknik
pembelajaran bahasa termasuk di dalamnya adalah pengorganisasian
materi.
b) Pengetahuan atau pemahaman tentang sosiolinguistik dapat dimanfaatkan
dalam berinteraksi dan berkomunikasi.
c) Sosiolinguistik dapat memberikan sumbangan kepada ilmu-ilmu lain.
d) Dalam bidang pengajaran bahasa sosiolinguistik mempunyai peran yang
sangat besar. Kajian bahasa secara internal akan memberikan varian
bahasa secara objektif-deskriptif, dalam wujud sebuah buku tata bahasa.
e) Membekali guru dengan kemampuan untuk menganalisis aspek-aspek
bahasa (fonologi, morfologi, sintaksis, semantik) yang berguna dalam

8
mengantisipasi berbagai kemungkinan hambatan yang dihadapi dalam
kegiatan pembelajaran bahasa.

9
BAB III
PENUTUP

A. Kesimpulan
pendekatan merupakan sikap atau pandangan tentang sesuatu, yang
biasanya berupa asumsi atau seperangkat asumsi yang saling berkaitan. Metode
adalah sebuah prosedur untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan. Di dalam
pengajaran bahasa, metode digunakan untuk menyatakan kerangka yang
menyeluruh tentang proses pembelajaran. Di dalam pembelajaran bahasa,
pendekatan merupakan pandangan, filsafat, atau kepercayaan tentang hakikat
bahasa dan hakikat pembelajaran atau pengajaran bahasa yang diyakini dan tidak
perlu dibuktikan lagi kebenarannya.
Pendekatan sosiolinguistik diartikan sebagai pendekatan pembelajaran
bahasa yang memanfaatkan hasil studi sosiolinguistik yang menghubungkan
gejala masyarakat dengan gejala bahasa. Banyak faktor yang mendukung
kesuksesan pembelajaran bahasa, misalnya: tujuan pembelajaran, bahan
pelajaran, sumber belajar, dana dan sarana, siswa, dan guru. Sumbangsih
yang mungkin diberikan masyarkat dalam pembelajaran Bahasa Arab
adalah sebagai tempat praktek teori yang telah didapatkan. Pembelajaran
bahasa tidak mampu mandiri tanpa melibatkan ilmu yang lain yang
relevan dengannya. Sosiolinguistik juga merupakan salah satu ilmu bahasa
terapan yang mempelajari tentang problematika dialek suatu daerah dan juga
topik Bilingual dan Multilingual. egunaan sosiolinguistik bagi kehidupan praktis
sangat banyak, sebab bahasa sebagai alat komunikasi verbal manusia, tentunya
mempunyai aturan-aturan tertentu dalam penggunaanya sosiolinguistik
memberikan pengetahuan bagaimana cara menggunakan bahasa.

10
DAFTAR PUSTAKA

Asshiddiqi, A. I., & Mukarromah, I. (2023). Pembelajaran Bahasa Arab di

Mahad Sunan Ampel Al-Aly melalui pendekatan sosiolinguistik. Aksara:

Jurnal Bahasa dan Sastra, 24(1).

https://doi.org/10.23960/aksara/v24i1.pp72-84

Hadi, A. A. (2022). Signifikansi Sosiolinguistik dalam Pembelajaran Bahasa

Arab. Qawwam: The Leader’s Writing, 3(1), 84–91.

https://doi.org/10.32939/qawwam.v3i1.201

Naimah, M. (2016). Pandangan dan Pendekatan Pembelajaran, dan

Implementasinya dalam Pembelajaran Bahasa Arab. Prosiding Konferensi

Nasional Bahasa Arab II, 462–470.

Paramitha, N. P. (2017). Implementasi Pendekatan Sosiolinguistik dalam

Pembelajaran Bahasa Arab. Al-Manar: Jurnal Komunikasi dan

Pendidikan Islam, 6(2), 163–191.

Rachma, F. M. (2020). Tinjauan Sosiolinguistik terhadap Proses Pembelajaran

Bahasa Arab. Tatsqifiy: Jurnal Pendidikan Bahasa Arab, 1(1), 1.

https://doi.org/10.30997/tjpba.v1i1.2569

Wathani, S. (2016). Tafsir Realitas Sosial Al-Qur’an: Pendekatan Sosiolinguistik

dalam Memahami Bahasa Kinayah Al-Qur’an. Tajdid: Jurnal Ilmu

Ushuluddin, 15(1), 87–104. https://doi.org/10.30631/tjd.v15i1.33

11

Anda mungkin juga menyukai