Anda di halaman 1dari 14

MAKALAH KIMIA LINGKUNGAN

" AIR "


Disusun Guna Memenuhi Salah Satu Tugas Mata Kuliah Kimia Lingkungan
Dosen Pengampu : Dr. Hendrawati M.Si

Disusun oleh:

Nopia Sari (11150960000040)


Ilya Nova Erliyani (11170960000041)
Raihan Hilmy Alim (11170960000042)
Alma Aulia Sahara (11170960000075)

FAKULTAS SAINS DAN TEKNOLOGI


UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA
2019
1. Air
1.1. Pengertian Kimia Air
Kimia air (aquatic chemistry) merupakan ilmu yang berhubungan dengan air sungai,
danau, dan lautan, serta air tanah dan air permukaan yang meliputi distribusi dan sirkulasi dari
bahan-bahan kimia dalam perairan alami serta reaksi-reaksi kimia dalam air.

1.2. Pengertian Air


Air merupakan senyawa kimia yang sangat penting bagi kehidupan umat manusia dan
makhluk hidup lainnya dan fungsinya bagi kehidupan tersebut tidak akan dapan digantikan oleh
senyawa lainnya.Dalam jaringan hidup, air merupakan medium untuk berbagai reaksi dan proses
ekskresi. Air merupakan komponen utama baik dalam tanaman maupun hewan termasuk
manusia.Air merupakan senyawa kimia yang terdiri dari atom H dan O. Sebuah molekul air satu
dengan molekul-molekul air lainnya bergabung dengan satu ikatan hidrogen antara atom H dengan
atom O dari molekul air yang lain. Adanya ikatan hidrogen inilah yang menyebabkan air
mempunyai sifat-sifat yang khas.

1.3.Sifat-Sifat Air
Adapun sifat-sifat air adalah sebagai berikut:

1. Menempati Ruang
Air lebih mudah untuk menyesuaikan dengan bentuk wadah yang ia tempati sehingga sehingga air
dikatakan bersifat menempati ruang. Misal jika menuang air ke dalam gelas, maka air tersebut
menempati ruang yang ada dalam gelas tersebut.

2. Memiliki Masa
Air memiliki berat dan massa. Misal ember yang kosong jika diisi dengan air, kemudian di angkat
maka kamu akan merasa berat. Hal ini terjadi karena air memiliki massa.

3. Air Yang Tenang Selalu Datar


Air yang tenang memiliki sifat yang datar. Dalam hal ini, air juga terkadang digunakan untuk
mengukur tingkat kedataran suatu tempat.

4. Mengalir Ke Tempat Yang Lebih Rendah


Sifat air selanjutnya adalah mengalir ke tempat yang lebih rendah. Misalnya air terjun yang
bergerak dari atas ke bawah, hal ini menunjukkan adanya daya dorong ke tempat yang lebih
rendah. Kemudian air sungai yang mengalir dari pegunungan ke sumber mata air lain yang
posisinya lebih rendah.

5. Melarutkan Beberapa Zat


Sifat air yang terakhir adalah bisa melarutkan beberapa zat, seperti gula. Gula yang dimasukkan ke
dalam air kemuidan di aduk-aduk maka gulanya akan hilang larut dalam air.
1.4 . Sumber Air

Adapun sumber air di muka bumi ini terdiri dari air laut, air atmosfir, air tanah, dan air
permukaan. Berikut adalah penjelasannya:

1. Air Atmosfir
Air atmosfir adalah air yang biasa dikenal dengan istilah air hujan. Air jenis ini mengandung
kotoran, karena terkontaminasi dengan debu, industri dan lain sebagainya. Walaupun demikian, air
hujan dalam keadaan yang masih murni masih sangat bersih. Jika air hujan ingin dijadikan sebagai
air minum, jangan menampung air hujan saat hujan baru turun. Sebab masih banyak mengandung
kotoran.

2. Air Laut
Air laut adalah air yang memiliki rasa asin karena mengandung zat NaCI. Kadar garam yang ada
dalam air laut tidak memenuhi syarat untuk diminum oleh manusia.

3. Air Permukaan
Air permukaan Menurut Chandra dalam buku “Pengantar Kesehatan Lingkungan” adalah salah
satu bahan baku air bersih. Akan tetapi, air jenis ini paling sering teremar akibat kegiatan manusia,
hewan dan tumbuhan, dan zat-zat lainnya. Air permukaan dibagi menjadi ke dalam dua jenis,
yaitu:

a. Air Sungai
Air sungai merupakan air yang sangat kotor. Hal ini terjadi karena air sungai sering tekontaminasi
dengan benda kotor seperti batang kayu, kotoran industri, dedaunan, lumpur, dan lain sebagainya.
Jika ingin dikonsumsi sebagai air minum, maka perlu tahapan untuk diolah agar aman dikonsumsi.

b. Air Rawa
Air rawa adalah air yang biasanya memiliki warna kuning coklat yang disebabkan oleh adanya
zat-zat organis yang telah membusuk, seperti asam humus yang telah larut dalam air.

4. Air Tanah
Menurut chandra, air tanah adalah air hujan yang mencapai ke permukaan bumi dan kemudian
diserap oleh lapisan tanah. Sebelum sampai pada lapisan air tempat tanah, air hujan akan terlebih
dahulu menembus sejumlah lapisan tanah sehingga mengakibatkan terjadinya kesadahan pada
air.Kesadahan pada air ini mengakibatkan air hujan mengandung sejumlah zat mineral, seperti
magnesium, kalsium, zat besi, dan juga mangan.

1.5. Fungsi Air


Adapun fungsi air dalam tubuh manusia adalah sebagai berikut:

1. Memperlancar Pencernaan

2. Menjaga suhu tubuh

3. Memelihara kulit
4. Membantu proses metabolisme tubuh

5. Alat transportasi zat gizi dan oksigen melalui peredaran darah.

6. Pelumas sendi.

1.6. Manfaat Air

Bagi tubuh manusia air merupakan sumber kehidupan pertama bagi manusia, selain hewan dan
tumbuhan tentunya. Banyak sekali manfaat yang bisa di berikan oleh air untuk tubuh manusia,
diantara penjelasannya sebagai berikut :
1) Air Bekerja Dengan Ajaib
Bila anda minum banyak air bersih dan jernih, maka hal tersebut akan memacu peningkatan
kesehatan Anda, di mana para peneliti menemukan bahwa, makin hari makin banyak keuntungan
dengan minum air dalam jumlah yang cukup bagi kesehatan.
2) Pencernaan dan metabolisme yang lebih baik
Minum air dalam jumlah yang cukup menjadikan baik pencernaan maupun metabolisme dapat
bekerja pada kapasitas maksimalnya. Faktanya, penelitian terbaru dari University of Utah
menyatakan bahwa kekurangan air dapat menyebabkan menurunnya metabolisme.
3) Memperbaiki kemampuan dan daya tahan tubuh
Anda akan mampu bekerja lebih keras/berat bila mendapatkan air yang cukup. Sebagai
tambahan, air dapat memperkuat daya tahan tubuh Anda. Karena air dapat menaikkan simpanan
glycogen, suatu bentuk dari karbohidrat yang tersimpan dalam otot dan digunakan sebagai energi
saat Anda bekerja.
4) Tahan lapar
Rasa lapar kadang merupakan penyamaran dari rasa haus. Sewaktu anda mengalami dehidrasi
(kekurangan air) Anda mungkin merasa ingin makan padahal yang Anda butuhkan sebenarnya
adalah air. Anda juga dapat memanfaatkan efek rasa kenyang dari minum air untuk mencegah
makan berlebihan.
5) Mengurangi resiko terhadap beberapa macam penyakit
Para peneliti saat ini meyakini bahwa cairan atau tepatnya air dapat berperan aktif dalam
mengurangi resiko terhadap beberapa penyakit seperti: batu ginjal, kanker saluran kencing, kanker
kandung kemih, dan kanker usus besar (colon). Minum cukup air dapat pula menghindari
sembelit.
6) Senjata ampuh melawan masuk angin atau pilek
Antibodi dalam lendir yang melapisi kerongkongan berfungsi untuk menjerat virus pilek. Daya
tahan ini akan melemah apabila Anda dehidrasi (kekurangan air) karena akan menyebabkan lendir
mengering. Sebagai catatan banyak ahli kesehatan merekomendasikan air sebagai ekspektoran
yang efektif untuk mengurangi batuk.
8) Pelembab wajah paling ampuh
Dengan minum banyak air membantu kulit Anda tetap kenyal dan kencang serta mengurangi
garis-garis dan kerut pada wajah.
9) Menangkal rasa letih akibat melakukan perjalanan
Udara panas dapat menyebabkan Anda dehidrasi dan akan menimbulkan rasa letih pada saat
dan setelah perjalanan. Minumlah banyak air sebelum melakukan perjalanan dan satu gelas tiap
jam perjalanan Anda.
10) Mengatasi migrain/sakit kepala
Para peneliti menyatakan bahwa dehidrasi dapat mengakibatkan migrain/sakit kepala, jadi bila
Anda sering mengalami migrain adalah sangat penting untuk minum air dalam jumlah yang cukup.

2. Pencemaran Air

Pencemaran air adalah masuknya atau dimasukannya makhluk hidup, zat energy atau
komponen lain kedalam air oleh kegiatan manusia sehingga kualitas air turun sampai ketingkat
tertentu yang menyebabkan air tidak berfungsi lagi sesuai dengan peruntukannya. Pencemaran air
dikelompokan menjadi dua:
1. Sumber langsung
Sumber langsung adalah buangan yang berasal dari sumber pencemaran (limbah hasil pabrik atau
suatu kegiatan dan limbah domestic berupa buangan tinja dan buangan air bekas cucian serta
sampah). Pencemaran terjadi karena buangan ini langsung dibuang kedalam badan air, seperti laut,
sungai, kananl, parit, dan selokan.
2. Sumber tidak langsung
Sumber tidak langsung adalah kontaminan yang masuk melalui air tanah akibat adanya
pencemaran pada air permukaan baik dari limbah industry maupundari limbah domestik

2.1. Jenis-Jenis Pencemaran Air


1. Bahan Toksik
Bahan toksik adalah sejenis pencemaran berbentuk kimia yang tidak terhasil dalam system
akuatik. Penyumbang terbesar kepada pencemaran kimia ialah racun rumpai, racun serangga dan
bahan buangan industry.
2. Bahan Organik
Pencemaran organic berlaku apabila lebihan bahan organic seperti baja dan kumbahan
memasuki air. Apabila bahan organic ini meningkat di dalam tangki air, jumlah bahan hancur akan
meningkat. Bahan hancur atau bahan reput ini akan tumbuh pantas dan menggunakan banyak
oksigen apabila iaa membesar. Ini mengakibatkan pengurangan oksigen apabila proses kehancuran
berlaku. Kekurangan oksigen akan membunuh organisma akuatik. Apabila organisma akuatik itu
mati, ia akan sama musnah dengan bahan hancur berkenaan, sekaligus meningkatkan pengurangan
oksigen berkenaan.
3. Pencemaran Terma
Pencemaran jenis itu boleh berlaku apabila air digunakan sebagai bahan penyejuk
berdekatan kilang industry dan kemudian kembali kepada persekitaran akuatik dengan kadar suhu
yang lebih tinggi, sebagai ia sepatutnya. Pencemaran terma boleh menyebabkan berlakunya
pengurangan kadar oksigen di dalam air dan meningkatkan kadar keperluan biological oleh
organisma akuatik oksigen.
4. Pencemaran Ekologikal
Ini berlaku apabila pencemaran bahan kimia, pencemaran organic atau pencemaran terma
berlaku daripada persekitaran alam, bukannya aktivitas kemanusiaan. Sebagai contoh, pencemaran
ekologikal akan meningkat daripada bahan aliran selepas berlakunya tanah runtuh, yang juga akan
meningkatkan jumlah kotoran dalam air.

2.2. Tanda-tanda Air Sudah Tercemar


1. Terdapat warna pada air
Salah satu ciri dari air yang tercemar dan dapat dilihat dengan kasat mata adalah terdapat
perubahan warna pada air tersebut. Air yang sehat terlihat jernih dan tidak berwarna. Ketika air
yang seharusnya jernih atau tidak berwarna ini tiba-tiba berubah warna, maka hal ini menandakan
bahwa air beresiko tercemar. Perubahan warna ini terjadi karena ada zat yang mencemari tersebut
atau polutan. Berbagai polutan yang mencemari air dapat membuat perubahan pada warna air .
2. Terdapat bau aneh pada air
Selain terjadi perubahan pada warna, salah satu ciri dari air yang tercemar adalah
mempunyai perubahan pada bau. Air yang sehat biasanya tidak berbau. Ketika kita menemui
air yang memiliki bau, maka air itu beresiko tercemar oleh suatu zat polutan tertentu. Biasanya
bau yang ditimbulkan dari air yang tercemar ini adalah bau yang aneh, menyengat, ataupun
busuk.
3. Air mempunyai rasa
Selain warna dan bau, ada lagi ciri yang mengindikasikan air tersebut telah tercemar, yakni
terjadi perubahan pada rasa. Air yang sehat adalah air yang tidak memiliki rasa, atau hambar.
Sehingga apabila kita menemukan air yang memiliki rasa tertentu (dengan catatan bahwa air
tersebut tidak sengaja ditambah dengan zat perasa), maka air tersebut dipertanyakan
kemurniannya, baik rasa manis, asin, pahit dan sebagainya.
4. Derajat keasaman atau pH air tidak netral
Derajat keasaman atau pH air merupakan salah satu indicator dari sehat atau tidak air. pH
ini adalah derajat keasaman yang digunakan untuk menyatakan tingkat keasaman ataupun
tingkat kebasaan yang ada pada suatu larutan. Air yang normal mempunyai pH netral, yakni
sekitar 7. Ketika air tersebut tercemar oleh suatu polutan maka air tersebut mempunyai pH
yang kurang atau lebih dari pH normal. Organisme yang hidup di ari lebih menyukai suhu
yang mendekati netral. Sehingga apabila pH air tersebut semakin jauh dari netral maka bisa
saja mengganggu kelangsungan hidup organisme yang notabene adalah makanan bagi ikan-
ikan. Hal ini akan berakibat luas pada matinya ikan-ikan maupun binatang lain yang hidup di
air tersebut.
5. Terdapat perubahan pada suhu air
Hamper semua elemen di bumi ini mempunyai suhu. Salah satunya adalah air. Air mempunyai
suhu yang rendah apabila dibandingkan dengan suhu lingkungan. Oleh karena itu air terasa
dingin apabila kita sentuh. Pada kondisi normal, air mempunyai suhu yang lebih rendah
daripada suhu lingkungan.

2.3 Kualiatas Air


Kualitas air yaitu sifat air dan kandungan makhluk hidup, zat energi atau komponen lain di
dalam air. Dalam pengukuran kualitas air ada beberapa hal yang harus diperhatikan diantaranya
adalah Parameter Fisik, parameter kimia, dan parameter biologis.
a. Parameter fisik air terbagi atas beberapa bagian yaitu Suhu, Kecerahan, bau, dan Warna.
b. Parameter kimia air yaitu Oksigen Terlarut, pH, dan Salinitas.
c. Parameter biologs air yaitu Plankton.

2.3.1 Parameter Fisik


a. Suhu
Suhu udara adalah derajat panas dan dingin udara di atmofer. Berdasarkan penyebarannya di
muka bumi suhu udara dapat dibedakan menjadi dua, yakni sebaran secara horisontal dan
vertikal.air sebagai lingkungan hidup organisme air relatif tidak begitu banyak mengalami
fluktuasi suhu dibandingkan dengan udara, hal ini disebabkan panas jenis air lebih tinggi daripada
udara. Artinya untuk naik 1oC, setiap satuan Volume air memerlukan sejumlah panas yang lebih
banyak daripada udara. Pada perairan dangkal akan menunjukan fluktuasi suhu air yang lebih
besar daripada perairan yang dalam. Sedangkan organisme memerlukan suhu yang stabil atau
fluktuasi sushu yang rendah. Agar suhu air suatu perairan berfluktuasi rendah maka perlu adanya
penyebaran suhu. Hal tersebut tercapai secara sifat alam antara lain :
1. Penyerapan (Absorpsi) panas matahari pada bagian permukaan air.
2. Angin, sebagai penggerak pemindahan massa air.
3. Aliran vertikal dari air itu sendiri, terjadi bila disuatu perairan terdapat lapisan air yang
bersuhu rendah akan turun mendesak lapisan air yang bersuhu tinggi naik ke permukaan perairan.
Suhu air yang ideal bagii organisme air yang dibudidayakan sebaiknya adalah tidak terjadi
perbedaan suhu yang tidak mencolok antara siang dan malam (tidak lebih dari 5 oC). Pada perairan
yang tergenang yag mempunyai kedalaman minimal 1,5 meter biasanya akan terjadi pelapisan
(strasifikasi) suhu. Pelapisan ini terjadi karena suhu permukaan air lebih tinggi dibanding dengan
suhu air dibagian bawahnya. Strasifikasi suhu terjadi karena masuknya panas dari cahaya matahari
kedalam kolam air yang mengakibatkan terjadinya gradien suhu yang vertikal. Pada kolam yang
kedalaman airnya kurang dari dua meter biasanya terjadi strasifikasi suhu yang tidak stabil. Oleh
karena itu bagi para pembudidaya ikan yang melakukan kegiatan budidaya ikan kedalaman air
tidak boleh lebiih dari 2 meter. Selain itu untuk memecah strasifikasi suhu pada wadah budidaya
ikan perlu iperhatikan dan harus menggunakan alat bantu untuk pengukurannya.

b. Kecerahan
Gusriana, 2012, Sentra Edukasi, Budidaya Ikan (Jilid 1) Kecerahan air merupakan ukuran
transparansi perairan dan pengukuran cahaya sinar matahari didalam air dapat dilakukan dengan
menggunakan lempengan/kepingan Secchi disk. Satuan untuk nilai kecerahan dari suatu perairan
dengan alat tersebut adalah satuan meter. Jumlah cahaya yang diterima oleh phytoplankton
diperairan asli bergantung pada intensitas cahaya matahari yang masuk kedalam permukaan air
dan daya perambatan cahaya didalam air.
Masuknya cahaya matahari kedalam air dipengaruhi juga oleh kekeruhan air (turbidity).
Sedangkan kekeruhan air menggambarkan tentang sifat optik yang ditentukan berdasarkan
banyaknya cahaya yang diserap dan dipancarkan oleh bahan-bahan yang terdapat didalam
perairan. Faktor-faktor kekeruhan air ditentukan oleh:
a. Benda-benda halus yang disuspensikan (seperti lumpur dsb)
b. Jasad-jasad renik yang merupakan plankton.
c. Warna air (yang antara lain ditimbulkan oleh zat-zat koloid berasal dari daun-daun
tumbuhan yang terektrak)

c. Bau
Pada kolam budidaya ikan, air pada kolam ikan harus selalu di buang atau diganti, agar
tidak akan menimbulkan bau yang menyengat pada air. Faktor yang menyebabkan air pada kolam
berbau tidak sedap yaitu diantaranya; Pakan ikan yang tidak sempat termakan oleh ikan, menjadi
racun bagi kolam dengan amoniak yang muncul, Feses dari kotoran ikan yang dibudidayakan dan
terjadi dekomposisi di air yang menghasilkan amoniak. Material dalam air dapat berupa jumlah zat
tersuspensi (TDS)

d. Warna
Kriteria warna air tambak yang dapat dijadikan acuan standar dalam pengelolaan kualitas
air adalah seperti di bawah ini:
1. Warna air tambak hijau tua yang berarti menunjukkan adanya dominansi chlorophyceae
dengan sifat lebih stabil terhadap perubahan lingkungan dan cuaca karena mempunyai waktu
mortalitas yang relatif panjang. Tingkat pertumbuhan dan perkembangannya yang relatif cepat
sangat berpotensi terjadinya booming plankton di perairan tersebut.
2. Warna air tambak kecoklatan yang berarti menunjukkan adanya dominansi diatomae. Jenis
plankton ini merupakan salah satu penyuplai pakan alami bagi udang, sehingga tingkat
pertumbuhan dan perkembangan udang relatif lebih cepat. Tingkat kestabilan plankton ini relatif
kurang terutama pada kondisi musim dengan tingkat curah hujan yang tinggi, sehingga berpotensi
terjadinya plankton collaps dan jika pengelolaannya tidak cermat kestabilan kualitas perairan akan
bersifat fluktuatif dan akan mengganggu tingkat kenyamanan udang di dalam tambak.
3. Warna air tambak hijau kecoklatan yang berarti menunjukkan dominansi yang terjadi
merupakan perpaduan antara chlorophyceae dan diatomae yang bersifat stabil yang didukung
dengan ketersediaan pakan alami bagi udang.
2.3.2 Parameter Kimia
a. DO (Disolved Oxigent)
Semua makhluk hidup untuk hidup sangat membutuhkan oksigen sebagai faktor penting
bagi pernafasan. Ikan sebagai salah satu jenis organisme air juga membutuhkan oksigen agar
proses metabolisme dalam tubuhnya berlangsung. Oksigen yang dibutuhkan oleh ikan disebut
dengan oksigen terlarut. Oksigen terlarut adalah oksigen dalam bentuk terlarut didalam air karena
ikan tidak dapat mengambil oksigen dalam perairan dari difusi langsung dengan udara. Satuan
pengukuran oksigen terlarut adalah mg/l yang berarti jumlah mg/l gas oksigen yang terlarut dalam
air atau dalam satuan internasional dinyatakan ppm (part per million). Air mengandung oksigen
dalam jumlah yang tertentu, tergantung dari kondisi air itu sendiri, beberapa proses yang
menyebabkan masuknya oksigen ke dalam air yaitu:
1) Diffusi oksigen dari udara ke dalam air melalui permukannya, yang terjadi karena adanya
gerakan molekul-molekul udara yang tidak berurutan karena terjadi benturan dengan molekul air
sehingga O2 terikat didalam air.
2) Diperairan umum, pemasukan oksigen ke dalam air terjadi karena air yang masuk sudah
mengandung oksigen, kecuali itu dengan aliran air, mengakibatkan gerakan air yang mampu
mendorong terjadinya proses difusi oksigen dari udara ke dalam air.
3) Hujan yang jatuh,secara tidak langsung akan meningkatkan O2 di dalam air, pertama suhu
air akan turun, sehingga kemampuan air mengikat oksigen meningkat, selanjutnya bila volume air
bertambah dari gerakan air, akibat jatuhnya air hujan akan mampu meningkatkan O2 di dalam air.
4) Proses Asimilasi tumbuhtumbuhan. Tanaman air yang seluruh batangnya ada didalam air di
waktu siang akan melakukan proses asimilasi, dan akan menambah O2 didalam air. Sedangkan
pada malam hari tanaman tersebut menggunakan O2 yang ada didalam air.

b. Ph
pH Air - pH (singkatan dari “ puisance negatif de H “ ), yaitu logaritma negatif dari
kepekatan ion-ion H yang terlepas dalam suatu perairan dan mempunyai pengaruh besar terhadap
kehidupan organisme perairan, sehingga pH perairan dipakai sebagai salah satu untuk menyatakan
baik buruknya sesuatu perairan. Pada perairan perkolaman pH air mempunyai arti yang cukup
penting untuk mendeteksi potensi produktifitas kolam. pH Air yang agak basa, dapat mendorong
proses pembongkaran bahan organik dalam air menjadi mineral-mineral yang dapat diasimilasikan
oleh tumbuh tumbuhan (garam amonia dan nitrat).
pH Air Pada perairan yang tidak mengandung bahan organik dengan cukup, maka mineral
dalam air tidak akan ditemukan. Andaikata kedalam kolam itu kemudian kita bubuhkan bahan
organik seperti pupuk kandang, pupuk hijau dsb dengan cukup, tetapi kurang mengandung garam-
garam bikarbonat yang dapat melepaskan kationnya, maka mineral-mineral yang mungkin terlepas
juga tidak akan lama berada didalam air itu. Untuk menciptakan lingkungan air yang bagus, pH air
itu sendiri harus mantap dulu (tidak banyak terjadi pergoncangan pH air). Ikan rawa seperti sepat
siam (Tricogaster pectoralis), sepat jawa (Tricogaster tericopterus ) dan ikan gabus dapat hidup
pada lingkungan pH air 4-9, untuk ikan lunjar kesan pH 5-8 ,ikan karper (Cyprinus carpio) dan
gurami, tidak dapat hidup pada pH 4-6, tapi pH idealnya 7,2.
Derajat keasaman pH Air suatu kolam ikan sangat dipengaruhi oleh keadaan tanahnya
yang dapat menentukan kesuburan suatu perairan. Nilai pH air asam tidak baik untuk budidaya
ikan dimana produksi ikan dalam suatu perairan akan rendah. Pada pH air netral sangat baik untuk
kegiatan budidaya ikan, biasanya berkisar antara 7 – 8, sedangkan pada pH air basa juga tidak baik
untuk kegiatan budidaya. Pengaruh pH air pada perairan dapat berakibat terhadap komunitas
biologi perairan.

c. Salinitas
salinitas air yang sangat mudah dipahami adalah jumlah kadar garam yang terdapat pada
suatu perairan. Hal ini dikarenakan salinitas air ini merupakan gambaran tentang padatan total
didalam air setelah semua karbonat dikonversi menjadi oksida, semua bromida dan iodida
digantikan oleh chlorida dan semua bahan organik telah dioksidasi.
salinitas air yang lainnya adalah jumlah segala macam garam yang terdapat dalam 1000 gr
air contoh. Garam-garam yang ada di air payau atau air laut pada umumnya adalah Na, Cl, NaCl,
MgSO4 yang menyebabkan rasa pahit pada air laut, KNO3 dan lainlain.

2.3.4 Parameter Biologi


a. Plankton
Kelimpahan plankton yang terdiri dari phytoplankton dan zooplankton sangat diperlukan
untuk mengetahui kesuburan suatu perairan yang akan dipergunakan untuk kegiatan
budidaya. Plankton sebagai organisme perairan tingkat rendah yang melayang-layang di air dalam
waktu yang relatif lama mengikuti pergerakan air. Plankton pada umumnya sangat peka terhadap
perubahan lingkungan hidupnya (suhu, pH, salinitas, gerakan air, cahaya matahari dll) baik untuk
mempercepat perkembangan atau yang mematikan.
Berdasarkan ukurannya, plankton dapat dibedakan sebagai berikut :
1. Macroplankton (masih dapat dilihat dengan mata telanjang/ biasa/tanpa pertolongan
mikroskop).
2. Netplankton atau mesoplankton (yang masih dapat disaring oleh plankton net yang mata
netnya 0,03 - 0,04 mm).
3. Nannoplankton atau microplankton (dapat lolos dengan plankton net diatas).
Berdasarkan tempat hidupnya dan daerah penyebarannya, plankton dapat merupakan :
1. Limnoplankton (plankton air tawar/danau).
2. Haliplankton (hidup dalam air asin)
3. Hypalmyroplankton (khusus hidup di air payau)
4. Heleoplankton (khusus hidup dalam kolam-kolam)
5. Petamoplankton atau rheoplankton (hidup dalam air mengalir, sungai).
2.4. Penyebab Pencemaran Air
 Limbah rumah tangga (detergen, sampah, kotoran/tinja manusia)
 Limbah industry (Hg, Pb, Cu, dan logam berat lainnya.
 Limbah pertanian (pupuk urea, insektisida, herbisida, dll)
 Pertambangan minyak lepas pantai
 Kebocoran minyak tanker dll.

2.5. Dampak Pencemaran Air Terhadap Lingkungan


1. Meledaknya hama
Salah satu dampak pencemaran lingkungan adalah memutus rantai makanan pada suatu ekosistem.
Contohnya adalah penggunaan pestisida yang berlebihan dapat menyebabkan banyak predator
yang mati sehingga jumlah hama akan meledak.
2. Punahnya spesies
Pencemaran air dapat membuat banyak spesies ikan dan biota lain yang ada di lingkungan perairan
punah. Hal ini sangat merugikan karena dapat menurunkan jumlah keanekaragaman dalam
ekosistem air.
3. Keseimbangan lingkungan terganggu
Keseimbangan lingkungan dapat terganggu saat terjadi perubahan interaksi dalam suatu
ekosistem.
4. Berkurangnya kesuburan tanah
5. Pada pH di bawah bawah 4 dapat menyebabkan tumbuhan air mati karena sebagian besar dari
tumbuhan tersebut tidak toleran terhadap kondisi air dengan pH asam.

2.6. Alat Analisis Kualitas Air


 Water Quality Checker (WQC)
U-50 Multi-parameter Water Quality Checker adalah salah satu product dari Horiba, yang
memiliki fungsi utama sebagai alat ukur kualitas air, diantaranya untuk mengukur suhu, kekeruhan
air, oksigen terlarut, konduktivitas, pH, potensial reduksi-oksidasi (ORP), kedalaman air dan
sebagai GPS.
Pada seri ini dilengkapi dengan sensitivitas tinggi kekeruhan meter yang sesuai dengan EPA
Metode 180,1, sehingga mudah mempetahankan elektroda oksigen terlarut. Oksigen terlarut
elektroda dan konduktivitas fitur diperluas dengan range pengukuran untuk konsentrasi tinggi.
Disbanding dengan seri sebelumnya. Seri ini lebih lengkap dalam tampilan data.
Pada gambar 1 menunjukan tentang tampilan dalam menampilkan layar kualitas dari U-50 Multi-
parameter Water Quality Checker. Alat ini memiliki unit tampilan dari probe sensor dengan
masing-masing memiliki berat 0,8 kg dan 1,8 kg. komponen-komponen ini terhubung dengan
kabel panjang, yang panjang maksimumnya 30 m, yang nantinya sensor probe ini dikerahkan ke
pengukuran air dan dapat mengukur hingga kedalaman 30 m.
Contoh Kasus

1. Sungai Metro Kota Kepanjen diindikasikan telah mengalami pencemaran yang diakibatkan
oleh aktivitas pembuangan limbah cair domestik,industri dan pertanian. Penelitian ini
bertujuan menganalisis kualitas air sungai berdasarkan Kriteria Mutu Air menurut Perda
Provinsi Jawa Timur Nomor 2 Tahun 2008, dan merumuskan strategi pengendalian
pencemaran air sungai Metro yang perlu dilaksanakan. Parameter yang dianalisis adalah
fisika, kimia organik dan mikrobiolgi. Panjang sungai pada lokasi penelitian 15,49 Km.
Kualitas air sungai yang dianalisis di tiga titik pengambilan sampel. Analisis Status mutu air
sungai mengunakan metode indek pencemaran. Hasil yang diperoleh adalah (1) Kualitas air
sungai Metro untuk parameter BOD dari hulu ke hilir pada titik pantau 1, 2, 3 dan parameter
TSS di hilir pada titik pantau 3 telah melebihi Kriteria mutu air kelas II menurut Perda
Provinsi Jatim Nomor 2 Tahun 2008. (2) Nilai Indek Pencemaran (PI) air sungai Metro
mengalami peningkatan dari hulu ke hilir berkisar antara 0,82 sampai 1,71 yang menandakan
terja
2. di penurunan kualitas air sungai pada titik pantau 2 dan 3 dengan status mutu air cemar
ringan. (3) Upaya agar kualitas air sungai Metro sesuai dengan kriteria mutu air dan
peruntukannya diperlukan strategi pengendalian pencemaran air sungai yang
direkomendasikan yaitu (a) menjaga zona perlindungan sempadan sungai yang melibatkan
kader lingkungan dan komunitas hijau dalam pemantauan, pengawasan dan pengendalian
pencemaran air di sepanjang aliran sungai Metro. (b) meningkatkan pemantauan kualitas air
sungai dan pengawasan terhadap pembuangan air limbah ke sungai. (c) pemberian izin
pembuangan air limbah (IPLC) ke sungai harus memperhatikan kondisi daya tampung beban
pencemaran sungai Metro, dan (d) melakukan penegakan hukum lingkungan terhadap pelaku
usaha yang melanggar baku mutu lingkungan yang telah ditetapkan.

3. Kondisi kualitas air suatu perairan yang baik sangat penting untuk mendukung kelulushidupan
organisme yang hidup di dalamnya. Penentuan status mutu air perlu dilakukan sebagai acuan
dalam melakukan pemantauan pencemarankualitas air. Penelitian ini bertujuan untuk
mengkaji status mutu air dan menentukan indeks pencemaran berdasarkan parameter fisika-
kimia di perairan Distrik Depapre, Kabupaten Jayapura. Pengambilan sampel kualitas air
dilakukan pada bulan Oktober 2017 di lima stasiun penelitian, kemudian hasilnya
dibandingkan dengan baku mutu air laut untuk biota laut berdasarkan KEPMEN-LH No. 51
Tahun 2004. Hasil penelitian menunjukkan bahwa parameter yang masih sesuai baku mutu
antara lain suhu, salinitas, sulfida dan kecerahan perairan, sedangkan parameter yang telah
melampaui baku mutu antara lain pH, ammonia total, nitrat dan fosfat. Berdasarkan hasil
perhitungan indeks pencemaran menunjukkan bahwa perairan Distrik Depapre berada dalam
kategori tercemar ringan hingga tercemar
sedang.

Anda mungkin juga menyukai